Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN INTRANATAL


PADA NY. S DENGAN G4P3A0 GRAVIDA 39 MINGGU
DI RUANG PONED PUSKESMAS JATINANGOR

Disusun untuk memenuhi tugas pada Stase Keperawatan Maternitas


Program Profesi Ners XXXVI

Disusun Oleh :
Siti Sarah

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXVI


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2018

1
Nama Mahasiswa : Siti Sarah
NPM :
Tanggal Pengkajian : 14 Oktober 2018

A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Usia : 35 tahun
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku : Sunda
Pendidikan : SMA
Alamat : Mekarsari
Golongan darah :-
Diagnosa medis : G4P3A0 39-40 Minggu

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn.D
Umur : 38 tahun
Agama : Islam
Status pernikahan : Menikah
Pekerjaan : PNS
Suku : Sunda
Pendidikan : Sarjana
Alamat : Mekarsari
Hubungan : Suami

B. Data Kehamilan dan Persalinan


1. G4P3A0
2. Kehamilan yang sekarang merupakan kehamilan yang direncanakan dan
diinginkan oleh klien dan suami.
3. HPHT : 07 Januari 2018
Siklus haid 28 hari, 1 bulan sekali secara teratur klien mendapat haid selama ±5
hari. Tidak ada keluhan yang terjadi selama menstruasi.
Taksiran Partus 14 Oktober 2018
4. Riwayat persalinan
No. Jenis Tempat/ Jenis Lahir Usia Umur BB Keadaan
Persalinan Penolong Kelamin Hidup/ Kehamilan (Tahun) Lahir Anak
Persalinan Mati Saat Ini
1. Normal Bidan Laki- Hidup Cukup 10 Tidak Sehat
Laki Bulan tahun terkaj
i
2. Normal Bidan Laki- Hidup Cukup 8 tahun Tidak Sehat
laki bulan terkaj
i
3. Normal puskesmas Laki- Hidup Cukup 5 tahun Tidak Sehat
laki bulan terkaj
i
5. Kelas Prenatal (ya/ tidak)
6. Riwayat ANC
Klien melakukan kontrol ke bidan di Puskesmas Jatinangor secara teratur, setiap
bulan sampai usia kehamilannya saat ini.
7. Jenis kontrasepsi
Penggunaan kontrasepsi sebelum kehamilan ini yaitu menggunakan IUD, Ny.S
sengaja melepas kontrasepsi tersebut karena ingin memiliki anak terutama anak
perempuan.
8. Kondisi kehamilan saat ini
Usia kehamilan klien saat ini 39-40 minggu, menurut hasil usg jenis kelamin
anaknya perempuan. Hingga pemeriksaan terakhir dilakukan tidak terdapat
masalah apapun pada kehamilan.
9. Kondisi Kehamilan Ibu yang Lalu
Kehamilan sebelumya klien melahirkan tiga anak laki-laki. Pada kehamilan
sebelumnya klien tidak mengalami masalah apapun.
10. Lama Kesediaan Untuk Tinggal di Puskesmas Pasca Melahirkan &
Kesediaan Romming in 24 jam
Ny. S berharap persalinan berjalan lancar dan segera pulang 1 hari pasca
melahirkan. Ny. S tidak keberatan dan merasa senang jika bisa romming in
bersama bayinya.
11. Informasi yang ingin ibu ketahui saat ini :
a. Cara persalinan lancar
b. Posisi menyusui ASI
12. Masalah dalam persalinan yang lalu
Tidak ada

C. Riwayat Persalinan Sekarang


1. Mulai (Kontraksi): Tanggal 14 Oktober 2018 pukul 08.00 WIB
2. Datang ke Puskesmas Jatinangor pukul 10.35 WIB
Keadaan kontraksi (frekuensi dalam 10 menit, lamanya, kekuatan):
Pukul 10.35 : Kontraksi 2x dalam 10 menit lamanya 20 detik, kontraksi lemah
Pukul 11.10 : Kontraksi 3x dalam 10 menit lamanya 21 detik, kontraksi lemah
Pukul 11.40 : Kontraksi 3x dalam 10 menit lamanya 25 detik, kontraksi kuat
Pukul 12.10 : Kontraksi 3x dalam 10 menit lamanya 25 detik, kontraksi kuat
Pukul 12.35 : Kontraksi 3x dalam 10 menit lamanya 25 detik, kontraksi kuat
Pukul 13.05 : Kontraksi 4x dalam 10 menit lamanya 35 detik, kontraksi kuat dan
memanjang
Pukul 13.35 : Kontraksi 4x dalam 10 menit lamanya 40 detik, kontraksi kuat dan
memanjang
Pukul 14.05 : Kontraksi 4x dalam 10 menit lamanya 45 detik, kontraksi kuat dan
memanjang
Pukul 14.35 : Kontraksi 5x dalam 10 menit lamanya 45 detik, kontraksi kuat dan
memanjang
`Pukul 15.05 : Kontraksi 5x dalam 10 menit lamanya 50 detik, kontraksi kuat
dan memanjang

3. DJJ (Frekuensi, kualitas, dan keteraturan):


Pukul 10.35 : DJJ : 133x/menit, bunyi teratur dan terdengar kuat
Pukul 11.10 : DJJ : 134x/menit, bunyi teratur dan terdengar kuat
Pukul 11.40 : DJJ : 148x/menit, bunyi teratur dan terdengar kuat
Pukul 12.10 : DJJ : 146x/menit, bunyi teratur dan terdengar kuat
Pukul 12.35 : DJJ : 135x/menit, bunyi teratur dan terdengar kuat
Pukul 13.05 : DJJ : 140x/menit, bunyi teratur dan terdengar kuat
Pukul 13.35 : DJJ : 141x/menit, bunyi teratur dan terdengar kuat
Pukul 14.05 : DJJ : 145x/menit, bunyi teratur dan terdengar kuat
Pukul 14.35 : DJJ : 150x/menit, bunyi teratur dan terdengar kuat
Pukul 15.05 : DJJ : 150x/menit, bunyi teratur dan terdengar kuat

4. Pemeriksaan Fisik
Kepala: Lesi (-), massa (-)
Rambut
Inspeksi : Rambut berwarna hitam dan panjang, distribusi merata, tidak rontok
dan tidak berketombe, tidak berminyak
Mata
Inspeksi : Konjungtiva merah muda, lapang pandang masih bisa melihat dalam
180o, pupil isokor, alis dan kelopak mata baik, sklera tidak ikterik
Fungsi penglihatan : mata bisa melihat baik tanpa kacamata
Telinga
Inspeksi : posisi simetris, dan tidak ada cairan, tekstur telinga normal (tidak
adanya luka), nyeri (-), bengkak (-) dan massa (-).
Fungsi pendengaran : klien dapat mendengar dengan baik tanpa alat bantu
Hidung
Inspeksi : lesi (-), sekret (-), alat bantu pernapasan (-). Tidak terdapat pergerakan
cuping hidung, sinusitis (-).
Mulut
Inspeksi : Bibir dan mukosa lembab, sianosis (-), lesi (-). Karies gigi (-), warna
gigi putih. Warna gusi merah muda, pendarahan (-), lesi (-).
Leher
Inspeksi: leher simetris, massa (-).
Palpasi: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening. Tidak ada nyeri dan kesulitan menelan
Dada (Jantung, Paru-paru, dan payudara)
Inspeksi: Bentuk dada simetris, pengembangan paru kanan dan kiri simetris.
Payudara simetris, areola bersih dan nipple menonjol.
Palpasi: nyeri tekan (-), benjolan (-), pembesaran kelenjar getah bening (-).
Payudara bengkak -/-, panas -/-, colostrum +/+, ASI +/+.
Auskultasi: Bunyi nafas vesikuler, bunyi jantung S1 dan S2 normal regular.
Abdomen
Inspeksi : bentuk cembung lembut, terdapat linea nigra
Palpasi:
Leopold 1: teraba bagian fundus uteri dengan TFU 38 cm, teraba bagian atas
janin bokong dan bagian bawah janin kepala
Leopold 2: teraba posisi janin punggung kanan
Leopold 3: teraba posisi kepala janin dibawah dan tidak dapat digoyang
Leopold 4 : kepala janin sudah memasuki pintu atas panggul sebagian
Distensi kandung kemih.
Fungsi pencernaan: mual (-), muntah (-)
Ekstremitas
Atas
Inspeksi: Kulit lembab, tidak ada kemerahan, ekstremitas atas kanan dan kiri
simetris
Palpasi: Edema -/-, Homan’s sign -/-
Bawah
Inspeksi: Varises -/-.
Palpasi: Edema -/-, Homan’s sign -/-

a. Data Antropometri
Data Sebelum Hamil Saat Ini Perubahan
BB 52 kg 64 kg 12 kg
TB 156 cm 156 cm Tidak ada
BMI 22,2 26,6 4,4
Kisaran Pertambahan Berat Badan Total yang Direkomendasikan untuk
Wanita Hamil
Pertambahan total yang
Status Pra Kehamilan BMI
Direkomendasikan (kg)
BB Kurang <19,8 12,8 – 18
BB Ideal 19,8 – 26 11,5 – 16
BB lebih 26 – 29 7 – 11,5
BB Obesitas >29 6
Sumber (Sharon, 2011).
**Keterangan : Kenaikan BB Ny. S masih dalam rentang normal

b. Tanda-tanda vital
TD 130/100 mmHg, Nadi 80x/menit, RR 23x/menit, Suhu 36,50C.

c. Pemeriksaan dalam pertama


Pukul 10.35 WIB oleh Bidan dengan hasil Pembukaan serviks 5 cm, presentasi
kepala, porsio tebal, ketuban utuh.

D. Data Psikososial
1. Penghasilan keluarga tiap bulan
Klien mengatakan bahwa penghasilan suami cukup untuk memenuhi kebutuhan
klien dan keluarganya sehari-hari.
2. Pengalaman melahirkan sebelumnya
Proses melahirkan sebelumnya dilakukan di bidan pada kehamilan pertama dan
kedua dan di puskesmas pada kehamilan ketiga. Persalinan berlangsung normal.
3. Perasaan klien terhadap kehamilan yang sekarang
Klien merasa senang terhadap kehamilan keempatnya ini.
4. Tanggapan suami tentang kehamilan
Suami dan keluarga klien sangat senang menanti kehadiran anggota keluarga baru
terutama bayi yang sedang dikandung sekarang merupakan anak perempuan satu-
satunya. Mereka sangat memperhatikan kondisi kehamilan klien dan menjaganya
dari hal-hal yang dapat mempersulit dan membahayakan kehamilan ibu, keluarga
senantiasa menemani klien setiap saat.
5. Riwayat kejadian tidak menyenangkan atau pengalaman buruk
Klien mengatakan tidak pernah mengalami kejadian tidak menyenangkan atau
pengalaman buruk pada saat kehamilan.

E. Laporan Persalinan
Pengkajian Awal
1. Tanggal 14 Oktober 2018 Pukul 10.35 WIB
2. Tanda-tanda vital
TD 120/80 mmHg, Nadi 108x/menit, RR 23x/menit, Suhu 36,5 oC.
3. Pemeriksaan Leopold I-IV
Leopold 1: teraba bagian fundus uteri dengan TFU 38 cm, teraba bagian atas
janin bokong dan bagian bawah janin kepala
Leopold 2: teraba posisi janin punggung kanan, DJJ : 152x/menit
Leopold 3: teraba posisi kepala janin dibawah dan tidak dapat digoyang
Leopold 4 : kepala janin sudah memasuki pintu atas panggul sebagian
Distensi kandung kemih.
kontraksi 2x dalam 10 menit lamanya 20 detik
Pembukaan :5
Pendataran : Portio lunak
Hodge : Station 5
Presentasi : Kepala
Selaput ketuban : Utuh
4. Pengeluaran pervaginam : Lendir
5. Pendarahan pervaginam : Ada

A. Pengkajian Kala I
1. Mulai Persalinan: Tanggal/ jam : 14 Oktober 2018 Pukul 15.15 WIB
2. Tanda dan gejala
Klien G4P3A0 39-40 minggu, Klien mengeluh mules-mules sejak pagi hari
pukul 08.00. Gerak anak dirasakan ibu. Mules-mules mulai dirasakan
semakin kuat pukul 14.00 WIB. Pergerakan janin masih dirasakan oleh ibu.
Kontraksi semakin kuat pada jam 14.30 WIB, ketuban pecah dan pembukaan
lengkap pukul 14.35 dan nyeri sudah tidak tertahankan.
3. Tanda-tanda vital
TD 120/80 mmHg, Nadi 108x/menit, Suhu 36,5oC, RR 23x/menit.
4. Lama Kala I: ± 7 jam
5. Keadaan Psikologis
Klien tampak tenang karena sudah berpengalaman dari persalinan sebelumnya.
Akan tetapi apabila kontraksi datang, ekspresi wajah klien meringis menahan
mules, namun suamin dan keluarganya selalu memberi dukungan di samping
klien.
6. Kebutuhan Khusus Klien
a. Klien memerlukan teknik distraksi dan relaksasi untuk mengurangi nyeri
pada saat kontraksi dan untuk meningkatkan kenyamanan
b. Klien memerlukan persiapan persalinan dengan latihan napas dalam dan
cara meneran dengan benar
c. Klien memerlukan kenyamanan lingkungan dan privacy
d. Klien memerlukan cairan (minuman manis lebih diutamakan) dan dorongan
untuk menghadapi persalinan.
7. Tindakan
Observasi Kala I
Memberikan dan mengajarkan teknik relaksasi :
a. Relaksasi Napas Dalam dan berzikir
b. Relaksasi menggunakan aromaterapi
c. Masase punggung
d. Mengintruksikan suami untuk memberikan dukungan
e. Memposisikan klien miring kiri
8. Pengobatan : -
9. Observasi Kemajuan Persalinan
Tanggal/jam Kontraksi uterus DJJ Ket
14 Oktober 2018 10.35 2x/10’/20” 133x/menit. -
14 Oktober 2018 11.10 3x/10’/21” 134x/menit. -
14 Oktober 2018 11.40 3x/10’/25” 148x/menit -
14 Oktober 2018 12.10 3x/10’/25” 146x/menit -
14 Oktober 2018 12.35 3x/10’/25” 135x/menit -
14 Oktober 2018 13.05 4x/10’/35” 140x/menit -
14 Oktober 2018 13.35 4x/10’/40” 141x/menit -
14 Oktober 2018 14.05 4x/10’/45” 145x/menit -
14 Oktober 2018 14.35 5x/10’/45” 150x/menit -
14 Oktober 2018 15.05 5x/10’/50” 150x/menit -
10. Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS: Kontraksi uterus & dilatasi Nyeri
 Klien mengatakan serviks persalinan
merasakan mulas ↓
pada perutnya Menekan jaringan sekitar
 Klien mengatakan ↓
tidak tidak nafsu hipoksia
untuk makan dan ↓
minum Diskontinuitas jaringan
DO : ↓
 Klien tampak Perangsangan zat vasoaktif
meringis saat terjadi (histamine, bradikinin,
kontraksi serotonin, prostaglandin)
 His (+)2x/10’/20” ↓
 HR: 108x/menit Merangsang ujung saraf bebas
RR : 23x/menit ↓
Dihantarkan ke medulla
spinalis

Thalamus

Cortex cerebri

Persepsi nyeri

Nyeri persalinan

11. Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri persalinan berhubungan dengan kontraksi uterus di tandai dengan:
Ds:
- Klien mengatakan merasakan mulas pada perutnya
- Klien mengatakan tidak tidak nafsu untuk makan dan minum
Do :
- Klien tampak meringis saat terjadi kontraksi
- His (+)2x/10’/20”
- HR: 108x/menit
- RR : 23x/menit
12. Rencana Asuhan Keperawatan
No. Tujuan Intervensi Rasional
1 Setelah 1. Lakukan pengkajian 1. Rasa nyeri adalah suatu
dilakukan nyeri secara pengalaman subjektif dan harus
tindakan komprehensif termasuk dijelaskan oleh pasien untuk
keperawatan lokasi, karakterik, durasi, rencana pengobatan yang
selama 1 x 8 jam frekuensi, kualitas, dan efektif.
nyeri terkontrol, faktor presipitasi.
dengan kriteria
hasil: 2. Monitoring tanda-tanda 2. Dapat memantau kemajuan
- Mampu vital, DJJ, dan kontaksi persalinan dan sebagai indikator
mengenali setiap 30 menit, dan jika ada masalah dalam
nyeri (skala, pemeriksaan dalam persalinan
intensitas, setiap 4 jam sekali
frekuensi, dan
tanda nyeri) 3. Monitoring pengosongan 3. Meningkatkan kenyamanan,
- Mampu kandung kemih setiap 2 memudahkan turunnya janin,
mengontrol jam, dan menurunkan risiko trauma
nyeri (tahu kandung kemih yang terjadi
penyebab akibat penekanan janin
nyeri, mampu
menggunakan 4. Observasi reaksi 4. Pada kondisi nyeri selain respon
tehnik nonverbal dari verbal harus diperhatikan juga
nonfarmakolo ketidaknyamanan. adanya reaksi nonverbal
gi untuk terhadap ketidaknyamanan yang
mengurangi dirasakan.
nyeri)
- Melaporkan 5. Posisikan pasien miring 5. Posisi nyaman dapat membuat
bahwa nyeri kiri klien menjadi rileks, dan posisi
terkontrol miring kiri pada ibu hamil
dengan dilakukan untuk menghindari
menggunakan penekanan vena hepatika yang
manajemen memperdarahi plasenta bayi
nyeri
- Tanda vital 6. Kontrol lingkungan yang 6. Lingkungan yang tidak
dalam rentang dapat memengaruhi kondusif, suhu yang panas atau
normal (TD: nyeri seperti suhu dingin, pencahayaan yang cerah
120/80 ruangan, pencahayaan, dapat meningkatkan stimulus
mmmHg; HR: dan kebisingan. respon nyeri meningkat.
60 – 100
x/menit; RR: 7. Ajarkan tentang teknik 7. Teknik nonfarmakologi
16-20X/menit; non farmakologi; teknik EBP Jurnal 1
T: 36,5-37,5 C relaksasi nafas dalam Teknik pernafasan dapat
dan masase punggung meningkatkan relaksasi otot
abdomen, massage merupakan
suatu teknik untuk mengontrol
dan dapat mengalihkan
perhatian ibu.

8
EBP Jurnal 2
Masase Punggung
Masase juga dapat merangsang
peningkatan produksi kadar
endorphin (analgesik endogen)
dalam tubuh yang membuat
tubuh merasa nyaman dan
senang.

8. Anjurkan suami untuk 8. Dukungan suami


mendampingi dan EBP Jurnal 3
memberikan dukungan. Pendampingan dapat
Pendampingan berupa menimbulkan perasaan nyaman
komunikasi verbal dan dan senang pada ibu maka rasa
non verbal seperti sakit yang ibu rasakan
memberi dorongan berkurang.
semangat dengan kata -
kata yang menentramkan
hati, memijat bagian
tubuh ibu yang sakit,
memberikan makanan
dan minuman pada ibu
saat tidak ada kontraksi,
membantu mengusap
keringat, memegang
tangan ibu saat kontraksi
dan meyakinkan bahwa
ibu bisa menjalani
persalinan.

9. Ajarkan klien untuk 9. EBP jurnal 4


mengucapkan dzikir saat Dzikir dapat membuat klien
merasakan nyeri rileks dan lebih tenang sehingga
nyeri berkurang

13.Implementasi Keperawatan
No. Tanggal/ Implementasi Respon Paraf
DX Jam
14/10/2018
1 09.00 wib Mempersiapkan dan Klien merasa nyaman (Siti
merapihkan tempat yang dengan posisi miring kiri Sarah)
nyaman untuk klien dan
menyarankan klien untuk
tidur klien miring kiri

09.10 wib Mengkaji nyeri secara Pasien mengatakan nyeri (Siti


1 komprehensif termasuk dirasakan di area perut Sarah)
lokasi, karakterik, durasi, menjalar sampai ke area
frekuensi, kualitas, dan punggung. Nyeri terasa
faktor presipitasi. melilit dan seperti ditusuk-
tusuk. Skala nyeri 6/10 dan
dirasakan hilang timbul.

1 10.00 wib Monitoring TTV, DJJ, Pasien tampak meringis (Bidan


kontraksi, kandung kemih kesakitan, pembukaan 5 cm, dan Siti
dan memberikan informasi ketuban (-), kepala station Sarah)
mengenai kemajuan 5, DJJ 133x/menit, kandung
persalinan klien dan kemih kosong; TD 120/80;
observasi reaksi nonverbal HR 108x/mnt; RR 23x/mnt;
dari ketidaknyamanan. T 36,5

1 10.20 wib Memberikan informasi Klien dan keluarga (Siti


terkait manajemen nyeri mendengarkan dengan Sarah)
teknik relaksasi nafas seksama informasi yang
1 dalam dan instruksi untuk diberikan dan klien dapat
tidak mengedan sebelum mengikuti dengan baik (Siti
waktunya Sarah)

10.30 wib Menganjurkan agar suami Suami mendampingi klien


mendampingi

1 Menganjurkan klien untuk Klien tampak berdzikir saat (Siti


dzikir saat terjadi kontraksi terjadi kontraksi Sarah)

1 10.35 wib Monitoring TD, DJJ, TD; 120/80 mmHg DJJ 133 (Siti
kontraksi x/mnt; Kontraksi Sarah)
2x/10’/20”
1 Melakukan masase Klien merasa nyaman
punggung dan mengajarkan (Siti
pada suami klien Sarah)
1
11.10 wib Monitoring DJJ, kontraksi DJJ 134 x/mnt; Kontraksi (Siti
3x/10’/21” Sarah)
1 11.40 wib Monitoring DJJ, kontraksi DJJ 148 x/mnt; Kontraksi
3x/10’/25” (Siti
12.10 wib Monitoring DJJ, kontraksi DJJ 146 x/mnt; Kontraksi Sarah)
1 3x/10’/25”
12.35 wib Monitoring DJJ, kontraksi DJJ 135 x/mnt; Kontraksi
3x/10’/25” (Siti
13.05 wib Monitoring DJJ, kontraksi DJJ 140 x/mnt; Kontraksi Sarah)
4x/10’/35”
13.35 wib Monitoring DJJ, kontraksi DJJ 141 x/mnt; Kontraksi (Siti
4x/10’/40” Sarah)
14.05 wib Monitoring DJJ, kontraksi DJJ 145 x/mnt; Kontraksi
4x/10’/45” (Siti
14.35 wib Monitoring DJJ, kontraksi DJJ 150 x/mnt; Kontraksi Sarah)
5x/10’/45”
15.05 wib Monitoring DJJ, kontraksi DJJ 150 x/mnt; Kontraksi
5x/10’/50”

14. Evaluasi Keperawatan


Dx Tanggal CATATAN PARAF
1 14 Oktober S: Klien mengatakan nyeri berkurang saat (Siti
2018 klien melakukan tarik napas dalam dan Sarah)
Jam 12.30 wib Massese punggung
O: Klien dapat melakukan pengaturan pola
napas dengan teknik relaksasi napas dalam
saat terjadi kontraksi
A: Nyeri akut. Masalah teratasi
P: Pertahankan keberhasilan intervensi
B. Pengkajian Kala II
1. Kala II dimulai pada tanggal 14 Oktober 2018 pukul 15.05 WIB
2. Tanda-tanda vital
Nadi 104x/menit
3. Lama Kala II 15 menit
4. Tanda dan gejala yang terlihat pada klien:
 His makin sering dan kuat 5x/10’/50”
 Klien tampak meringis
 Klien mengatakan sudah tidak tahan lagi untuk meneran (dorongan meneran)
 Adanya keringat diatas bibir, leher dan sekitar kening
 Perineum menonjol, tekanan anus dan vulva terbuka
 Adanya lendir bercampur darah
 Pukul 15.05 ibu mulai dipimpin meneran, kemajuan persalinan berjalan cukup
lambat. Saat persalinan, ibu mulai kelelahan saat kepala bayi telah lahir
sebagian, sehingga tahanan perineum dilakukan cukup lama
5. Upaya meneran
Klien meneran dengan posisi litotomi. Pada saat terjadi kontraksi, klien menarik
napas kemudian menahannya, kepala dan bahu diangkat 450, kedua mata
membuka dan melihat ke arah abdomen, paha ditarik kearah abdomen, tangan
merangkul belakang paha di bawah lutut, kemudian klien meneran beberapa kali
pada saat kontraksi sampai kepala bayi lahir. Ibu berhenti beberapa kali
ditengah meneran namun kembali berupaya untuk meneran setelah
diakukan penarikan nafas panjang dan dipimpin meneran lagi.
6. Keadaan psikososial klien
Klien tampak meringis dan menahan nyeri saat terjadi kontraksi. Klien
mengeluarkan keringat banyak saat proses persalinan.
7. Kebutuhan khusus klien
 Dipimpin meneran
 Kenyamanan dan privacy
 Tindakan septik dan antiseptik untuk setiap tindakan
 Posisi litotomi pada saat melahirkan dan cara meneran yang baik dan benar
 Tindakan yang dilakukan
Hecting karena terdapat luka laserasi derajat 2 pada area dalam vagina dan
perineum.
8. Catatan kelahiran
1. Bayi Lahir pada pukul 15.15 WIB, bayi lahir dengan spontan dan langsung
menangis, dengan jenis kelamin perempuan. BB 3900gr PB 51 cm APGAR
Score 1’= 10, 5’= 10
2. Perineum laserasi derajat 2 sehingga dilakukan tindkan hecting.
3. Bonding Ibu dan bayi dengan melakukan IMD antara ibu dan bayi.
4. Sesaat setelah bayi lahir dan dilakukan pengeringan dengan handuk,
pemotongan tali pusar dan pengobatan dengan menggunakan salep mata dan 1
jam kemudian diberi vit. K.

15
9. Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
2 DS: Dilatasi serviks, Ekspulsi fetus Nyeri persalinan
Klien mengeluh nyeri ↓
Klien mengatakan sudah Penekanan dan pelebaran otot
tidak tahan lagi untuk ↓
meneran (dorongan Pelebaran otot serviks, vulva
meneran) dan vagina
DO: ↓
Klien tampak meringis Pelepasan mediator kimia
dan menahan nyeri saat Merangsang nociseptor
terjadi kontraksi. ↓
Subtantia gelatinosa pada
Klien sudah melewati
kornu dorsalis medual
persalinan Kala I

Klien akan melanjutkan
Thalamus
persalinan Kala II

His makin sering dan Korteks cerebri
kuat 5x/10’/50”, ↓
pembukaan lengkap Nyeri persalinan
Adanya keringat diatas
bibir, leher dan sekitar
kening
Perineum menonjol,
tekanan anus dan vulva
terbuka
Adanya lendir
bercampur darah

10. Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri berhubungan dengan dilatasi serviks, ekspulsi fetus, ditandai
dengan:
Ds :
- Klien mengeluh nyeri
- Klien mengatakan sudah tidak tahan lagi untuk meneran (dorongan meneran)
DO:
- Klien tampak meringis dan menahan nyeri saat terjadi kontraksi.
- Klien sudah melewati persalinan Kala I
- Klien akan melanjutkan persalinan Kala II
- His makin sering dan kuat 5x/10’/50”, pembukaan lengkap
- Adanya keringat diatas bibir, leher dan sekitar kening
- Perineum menonjol, tekanan anus dan vulva terbuka
11. Rencana Asuhan Keperawatan

No. Tujuan Intervensi Rasional


2 Setelah 1. Berikan penjelasan 1. Informasi yang tepat dapat
dilakukan kemajuan persalinan, membuat klien lebih tenang,
peawatan proses nyeri karena dan kondisi tenang akan
selama 1x24 jam kontraksi merupakan meminimalkan nyeri yang
klien dapat hal yang normal dalam dirasakan
mengontrol persalinan.
nyeri pada kala
II dengan 2. Kontrol lingkungan 2. Lingkungan yang tidak
kriteria : yang dapat kondusif mempengaruhi
mempengaruhi respon tingkat kenyamanan
NOC label: ketidaknyamanan klien
Pain Control 3. Observasi reaksi 3. Ketidaknyamanan dapat
- Klien dapat ketidaknyamanan membuat tubuh lebih
menggunaka secara nonverbal sensitif terhadap rangsangan
n teknik non 4. Observasi dinstensi seperti nyeri
farmakologi kandung kemih 4. Distensi kandung kemih
s dapat mengaganggu
kontraksi sehingga
NOC label: 5. Bantu klien dalam menghambat pengeluaran
Pain Level memilih posisi untuk janin
- Klien dapat mengedan
beristirahat 6. Ajarkan klien cara 5. Posisi yang nyaman dapat
diantara meneran saat terjadi menghasilkaan tenaga yang
kontraksi kontraksi, kepala dan optimal
- TTV dalam bahu diangkat 450, paha 6. Teknik mengejan yang baik
batas normal ditarik ke arah abdomen, dapat mengoptimalkan
Ekspresi wajah tangan merangkul ke energi pada saat meneran
lebih nyaman bawah lutut, mengatur karena meneran terus-
upaya untuk mengejan menerus dapat membuat
dengan spontan, klien lelah dan tenaga yang
daripada dilakukan dikeluarkan akan sia-sia
terus-menerus,
mendorong selama 7. Relaksasi di antara
kontraksi. Tekankan kontraksi meningkatkan
pentingnya istirahat dan membantu
menggunakan otot membatasi
abdomen dan keregangan/kelelahan otot
merelakskan dasar serta menabung energi
pelviks untuk meneran berikutnya
7. Ajarkan dan bimbing saat his kuat
klien menggunakan
teknik relaksasi napas
dalam saat kontraksi 8. Dalam proses pengeluaran
dirasakan yang kepala bayi, Bayi memiliki
kemudian dilanjutkan kekuatan untuk melakukan

17
dengan mengejan putaran fleksi luar yang
akan memudahkan proses
8. Lahirkan kepala bayi pengeluaran
secara perlahan, biarkan 9. Penyokongan perineum
fleksi sampai tulang dilakukan untuk mencegah
parietal keluar robekan pada perineum
10. Lilitan tali pusat dapat
mencekik leher atau badan
9. Sokong perineum bayi dan membuat proses
selama persalinan pengeluaran bayi terhambat
11. Pembersihan dan
10. Periksa adanya lilitan pengeringan kepala bayi
tali pusat (klem jika dilakukan untuk mencegah
mengganggu) adanya penghalang di jalan
11. Bersihkan dan napas
keringkan kepala bayi 12. Bagian tubuh yang akan
setelah dilahirkan dikeluarkan setelah kepala
12. Bantu lahirkan bahu bayi adalah bahu
13. Badan bayi perlu dilahirkan
perlahan dengan teknik
13. Lahirkan badan bayi susur karena badan masih
dengan perlahan dilumuri cariran yang
14. Keringkan kepala dan membuat licin
badan bayi 14. Mengeringkan kepala dan
15. Lakukan penghitungan badan bayi dilakukan untuk
APGAR 1 menit mencegah hipotermi
pertama 15. Penilaian APGAR
dilakukan untuk mengetahui
kondisi bayi dan
menentukan tindakan
lanjutan yang diperlukan

b. Implementasi Keperawatan
No. Tanggal/ Implementasi Respon Paraf
DX Jam
14/10/2018 1. Memberikan penjelasan 1. Ibu tampak bersiap- (Siti
2 kepada klien bahwa siap akan melakukan Sarah)
pembukaan sudah proses persalinan pada
lengkap dan ibu siap kala II, ibu mengerti
untuk di pimpin pembukaan sudah
mengedan apabila ada lengkap, ibu
kontraksi mengatakan
2. Menjaga privasi klien ketubannya ingin
seperti menutup dipecahkan
gordeng dan pintu 2. Ibu merasa nyaman
supata klien merasa ruangannya di tutup (Siti
nyaman saat persalinan dengan gordeng Sarah)
3. Mengakaji rasa nyeri 3. Klien mengatakan (Siti
yang dirasakan klien mulas dan nyeri Sarah)
4. Mengobservasi distensi semakin kuat
kandung kemih 4. Tidak ada disensi (Bidan
5. Membantu klien kandung kemih dan Siti
memilih posisi 5. Klien dalam posisi Sarah)
mengedan litotomi
6. Ajarkan dan bimbing 6. Klien tampak (Siti
klien menggunakan melakukan relaksasi Sarah)
teknik relaksasi napas nafas dalam
dalam saat kontraksi 7. Kepala bayi tampak di (Siti
dirasakan yang vulva, perineum Sarah)
kemudian dilanjutkan menonjol
dengan mengejan 8. Badan bayi bersih dan (Siti
dipakaikan baju dan Sarah)
7. Mahirkan kepala bayi bedong
secara perlahan, biarkan (Bidan
fleksi sampai tulang dan Siti
parietal keluar Sarah)

8. Membersihkan dan (Siti


keringkan kepala bayi Sarah)
setelah dilahirkan

c. Evaluasi Keperawatan
Dx Tanggal CATATAN PARAF
2 14 Oktober S: (Siti
2018 - Sarah)
Jam 15.10 O:
- Saat klien merasakan kontraksi klien
melakukan narik nafas dalam dan
mengedan, kemudian di sambung lagi
dengan tarik nafas yang kedua, sambil
klien melihat ke arah abdomen
- Bayi perempuan lahir dengan berat 3,9 kg
A:
- Masalah teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi selanjutnya (Kala
III)
B. Pengkajian Kala III
1. Tanda dan Gejala
 Perdarahan keluar dan plasenta lahir spontan
 Tali pusat memanjang
 Uterus tampak dan teraba bundar dan keras, perdarahan selama melahirkan ±
300 cc.
2. Plasenta lahir pada pukul 15.30 WIB,
3. Karakteristik Plasenta
 Selaput utuh, tidak dilakukan eksplorasi, kesan lengkap
 Jumlah kotiledon : kesan lengkap
 Bentuk dan ukuran : bulat ceper dan ukuran plasenta cukup
 Panjang tali pusat : ± 40cm
 Pembuluh darah: 2 buah arteri dan 1 buah vena umbilikalis
 Berat plasenta : 500gr
 Kelainan : tidak ada
Observasi jalan lahir terdapat laserasi derajat II sehingga dilakukan hecting.
4. Pendarahan ± 300 cc dengan karakteristik warna merah kental.
5. Keadaan psikososial klien
Klien mengeluarkan keringat dan tampak kelelahan. Klien minum teh hangat
6. Kebutuhan khusus klien
 Pemeriksaan keadaan umum klien
 Pemeriksaan jalan lahir
 Pencegahan perdarahan post partum
 Pemberian cairan (minuman manis lebih diutamakan)
7. Tindakan
 Dilakukan tekanan dorso kranial dalam upaya melonggarkan plasenta
sehingga memudahkan pengeluaran plasenta.
 Plasenta dikeluarkan dengan teknik penarikan tali pusat terkendali sambil
menahan uterus/fundus.
8. Pengobatan
Pemberian Oksitosin 1 ampul via IM

21
9. Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
3 DS: Plasenta lahir Resiko defisit
DO: volume cairan

- Pendarahan Keluar pendarahan


selama
melahirkan ±300 Cairan yang masuk kurang
cc dari kebutuhan
- Klien
mengelurkan
keringat
Plasenta lahir

10. Diagnosa Keperawatan


1. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko defisit volume cairan bd terjadinya pendarahan ditandai
dengan:

DS:
DO:
- Pendarahan selama melahirkan ±250 cc
- Klien mengelurkan keringat
- Plasenta lahir

11. Rencana Asuhan Keperawatan


No. Tujuan Intervensi Rasional
3 Setelah dilakukan - Kolaborasi : pemberian 1. Meningkatkan kontraksi
tindakan oksitoksin 1 ampul IV plasenta sehingga dapat
keperawatan (setelah diasptikan tidak cepat lahir
selama 1x8 jam ada bayi kedua)
volume cairan - Cek apakah plasenta
tubuh adekuat / sudah lepas dengan cara 2. Penarikan tali pusat dan
teratasi dengan menarik tali pusat dan plasenta yang berlebihan
kriteria hasil : plasenta tidak berlebihan dapat menyebabkan
- Tanda-tanda sesuai dengan prosedur perdarahan
vital klien - Cek karakteristik
dalam batas plasenta, jika ada yang
normal masih tertinggal maka 3. Plasenta yang tidak utuh
- Tidak ada lakukan eksplorasi harus dikeluarkan untuk
tanda-tanda uterus dan jalan lahir menghindari perdarahan
dehidrasi - Perkirakan jumlah berlebihan
- Turgor kulit perdarahan yang
baik terdapat pada gaun/kain, 4. Untuk menentukan
- Mukosa kassa, sponge, dan apakah klien kekurangan
lembab tempat penampungan cairan atau tidak/
- Konjungtiva darah terjadinya perdarahan
tidak anemis
- Massage fundus uterus, EBP jurnal 4
lakukan massage dengan Masase uterus
lembut. Hal ini 5. Membantu kontraksi
dilakukan jika kontraksi uterus optimal sehingga
uterus terasa lembek dan mengurangi resiko
jelaskan pada klien terjadinya perdarahan
tujuan dilakukan
massage
- Monitor tanda-tanda 6. Perdarahan dapat
syok hivopolemik menurunkan volume
(periksa TD, nadi, RR, darah sehingga terjadi
suhu, dan turgor kulit). tanda-tanda syok
hivopolemik yang
membutuhkan
penanganan yang segera

12. Implementasi Keperawatan


No. Tanggal/ Implementasi Respon Paraf
DX Jam
14/10/2018 1. Memberikan 1. Oksitoksin diberikan (Bidan
3 14.50-15.05 oksitoksin 10 IU 1 1 ampul via IM di & Siti
ampul 1/3 paha atas bagian Sarah)
distal lateral
2. Menarik tali pusat 2. Dilakukan (Bidan
dan plasenta tidak penekanan fundus Siti
berlebihan sesuai dengan dorongan Sarah
prosedur (penarikan dorso kranial, tali dan
tali pusat terkendali) pusat Zakia)
direnggangkan,
tampak tali pusat
menjulur /
bertambah panjang
dan tidak masuk
lagi. Plsaenta
dikeluarkan dengan
teknik PTT (Bidan
(penarikan tali pusat Siti
3. Memeriksa terkendali) sambil Sarah
karakteristik menahan uterus / dan
plasenta fundus Zakia)
3. Karakteristik
plasenta : Ukuran
: ± 20x20x2
cm, Panjang: ± 20,
Tali Pusat : 50 cm,
Berat Plasenta : 520
gram, Jumlah arteri
4. Memperkirakan dan vena : 2 buah (Siti
jumlah perdarahan arteri dan 1 buah Sarah)
yang terdapat pada vena,
gaun/kain, kassa, Kelainan : tidak ada
sponge, dan tempat
penampungan darah 4. Jumlah perdarahan (Siti
5. Melakukan massage ± 250 cc Sarah)
fundus uterus
dengan lembut. Hal
ini dilakukan jika
kontraksi uterus
terasa lembek dan 5. Klien tampak
menjelaskan pada memassage fundus
klien tujuan uterus
dilakukan massage
6. Monitor tanda-tanda 6. TD : 100/70, HR : (Siti
syok hivopolemik 82x/mnt, RR : Sarah)
(periksa TD, nadi, 20x/mnt, suhu :
RR, suhu dan turgor 36,5ºC
kulit).

13. Evaluasi Keperawatan


Dx Tanggal CATATAN PARAF
3 14 Oktober 2018 S: (Siti Sarah)
O:
- Jumlah perdarahan selama persalinan
±15 cc
- TD: 110/70 mmHg, HR: 82x/mnt,
RR: 20x/mnt, suhu : 36,5ºC
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan keberhasilan intervensi
D. Pengkajian Kala IV
1. Mulai Pukul 15.45 WIB
2. Pendarahan tidak terkaji dengan karakteristik warna merah gelap.
3. Bonding Ibu dan Bayi : Bayi segera dikeringkan, memakai baju, dan topi
kemudian diberikan kepada ibu untuk menyusui
4. Tindakan
Pemantauan kala IV
Jam Waktu TD N S TFU Kontraksi Kandung
ke- uterus kemih
1 15.45 90/70 105 36◦C 1 jari diatas Baik, keras Kosong
pusat
16.00 100/70 103 1 jari diatas Baik, keras Kosong
pusat
16.15 110/70 100 1 jari diatas Baik, keras Kosong
pusat
16.30 110/80 88 1 jari diatas Baik, keras Kosong
pusat
2 17.00 110/80 85 36,5◦ Setinggi pusat Baik, keras Kosong
C
17.30 110/70 87 Setinggi pusat Baik, keras Kosong

5. Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
4 DS: Proses persalinan Keletihan
Klien mengatakan lelah ↓
dan lemas Energi keluar
DO: ↓
 Terjadi proses Peningkatan metabolisme
persalinan ↓
 Upaya meneran Asupan energi kurang
klien saat persalinan ↓
Keletihan

6. Diagnosa Keperawatan
4. Keletihan b.d penurunan cadangan energi akibat peningkatan
metabolisme

25
5. Rencana Asuhan Keperawatan
No. Tujuan Intervensi Rasional
4 Setelah dilakukan Manajemen Energi Manajemen Energi
tindakan 1. Observasi adanya 1. Menentukan aktivitas
keperawatan selama pembatasan klien dalam yang sesuai agar tidak
1 x 45 menit, klien melakukan aktivitas terjadi keletihan
dapat mengurangi
keletihan dengan 2. Dorong klien untuk 2. Mengevaluasi aktivitas
kriteria hasil : mengungkapkan yang dilakukan
- Klien tampak perasaan terhadap
sehat keterbatasan
- Klien dapat 3. Anjurkan klien untuk 3. Istirahat cukup dapat
melakukan istirahat menurunkan keletihan
manajemen 4. Batasi stimuli 4. Menciptakan
energi lingkungan untuk lingkungan yang
- Klien relaksasi klien kondusif untuk klien
mendapatkan istirahat
asupan yang 5. Anjurkan klien untuk 5. Minuman manis dan
adekuat minum minuman manis makanan dapat
dan makan menambah energi dan
mencegah hipoglikemi
6. Pantau adanya 6. Perdarahan berlebih
perdarahan dari jalan dapat menyebabkan
lahir syok hipovolemi dan
menurunkan energi
sehingga klien dapat
7. Kolaborasi tablet merasa lemas
penambah darah po 7. Agar tidak terjadi
anemia dan menurunkan
energi hingga lemas

6. Implementasi Keperawatan

No. Tanggal/ Implementasi Respon Paraf


DX Jam
4 14 Oktober Mengobservasi adanya Klien menjelaskan tidak
2018 pembatasan klien dalam boleh mengangkat beban (Siti
melakukan aktivitas berat dan aktivitas terlalu Sarah)
banyak
Mendorong klien untuk Klien mengatakan sudah
mengungkapkan perasaan mampu berjalan tetapi
terhadap keterbatasan masih terasa nyeri

Menganjurkan klien untuk Klien mengatakan akan


istirahat beristirahat

Membatasi stimuli Sebagian keluarga klien


lingkungan untuk relaksasi menunggu di ruang tunggu
klien

Menganjurkan klien untuk Klien makan dan minum


minum minuman manis dan dengan lahap
makan

Memantau adanya Perdarahan dalam batas


perdarahan dari jalan lahir normal

Kolaborasi tablet penambah Klien merasa nyaman dan


darah po tidak ada tanda-tanda alergi

14. Evaluasi Keperawatan

Dx Tanggal CATATAN PARAF


3 14 Oktober 2018 S: -
O: (Siti Sarah)
10. Jumlah perdarahan 250 cc
11. TTV dalam batas normal
12. TD : 110/80 mmHg, HR: 87x/menit, Suhu 36◦C.
TFU setinggi pusat. Tonus otot baik (keras),
13. Plasenta lahir lengkap
A: Kesiapan meningkatkan proses kehamilan
persalinan. Masalah teratasi
P: Pertahankan keberhasilan intervensi
Bayi
Lahir tanggal 14 Oktober 2018, jam 15.15 WIB
Jenis kelamin : Perempuan
APGAR Score 1’= 10, 5’= 10
Keadaan bayi : bayi lansung menangis, tonus otot baik
BB bayi : 3900 gram
PB bayi : 51 cm
Lingkar kepala : Tidak terkaji
Lingkar dada : Tidak terkaji
Kaput :-
Karakteristik khusus bayi : Bayi lahir selamat, lengkap dan sehat
Perawatan tali pusat : diklem
Perawatan mata : salep antibiotik profilaksis

Pengkajian Fisik Bayi Baru Lahir

A. IDENTITAS

Nama ibu/keluarga : Ny. S


Tanggal lahir dan jam : 14 Oktober 2018, jam 14.50 WIB

B. RIWAYAT KESEHATAN

APGAR Score 1 menit : 10


APGAR Score 5 menit : 10
BB lahir : 3900 gram
Panjang badan : 51 cm

C. PEMERIKSAAN FISIK

Lingkar kepala : Tidak terkaji


Lingkar dada : Tidak terkaji
Denyut jantung : 110 x/menit
Suhu : 36,5° C
Pernafasan : 40 x/menit
Bunyi pernafasan : regular (> 1 menit setelah lahir)

KEPALA
Moulding : normal
Caput suksadenum : tidak ada
Caput hematoma : tidak ada
Ubun-ubun besar : ada
Ubun-ubun kecil : ada
Sutura : ada, normal
Mata : lengkap/ tidak cacat, simetris, sclera tidak ikterik
Telinga : lengkap/ tidak cacat, simetris, pinna
Mulut : tidak cacat, tonsil dbn, langit-langit intak
Hidung : tidak cacat, PCH (-),
Pergerakan leher : baik
TUBUH
Warna : merah muda
Pergerakan : kuat
Pengeluaran mekonium : tidak ada
Keadaan kulit : kemerahan, sedikit vena terlihat
Bentuk dada : simetris, pergerakan simetris, retraksi IC (+)
Keadaan perut : datar, lembut, retraksi epigastrium (+)

TUNGKAI
Jari tangan : lengkap, akrosianosis (-), akral hangat
Jari kaki : lengkap, akrosianosis (-), akral hangat
Pergerakan : tonus otot tidak baik
Tremor : tidak ada
Rotasi paha : normal
Garis telapak tangan : garis melintang di bagian anterior
Posisi kaki : normal

PUNGGUNG
Fleksibilitas tulang punggung : normal
Bentuk tulang punggung : normal
Lubang anus : ada

KELAMIN
Keluaran : BAK (-), BAB (-)

REFLEK
Menghisap : (+) lemah
Moro : (+) lemah
Menggenggam : (+) lemah
Tonus leher : (+) BAIK
Babinski : (+) Tidak terkaji
Swallowing : (+)Tidak terkaji

DAFTAR PUSTAKA
Bukechek, G., Butcher, H., Dochterman, J., Wagner, C. (2016). Nursing
Intervention Classification (NIC) 6th Edisi Bahasa Indonesia. Singapura:
Elsevier.

Doenges, M, E., Moorhouse, M. F., Geissler, A. C. (2000). Rencana Asuhan


Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian
Perawatan Pasien edisi 3. Jakarta: EGC.

Herdman, T Heather. (2018). NANDA-I diagnosa keperawatan: definisi dan


klasifikasi 2018-2020 Edisi 11. Jakarta: EGC.

Handayani, E., & Kemenkes, P. G. K. P. K. (2012). Pengaruh Masase Punggung


Terhadap Pengurangan Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif Pada Ibu
Bersalin Normal di BPM Wilayah Kerja Puskesmas Tegalrejo Kabupaten
Magelang Tahun 2012. Jurnal Kebidanan, 4(2).

Kusyati, E., & Astuti, L. P. (2012). Efektivitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Terhadap Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Di Wilayah Kerja Puskesmas
Tlogosari Wetan Semarang Tahun 2012. Jurnal Kebidanan, 4(2).

Restianti, Y., & Nurullita, U. (2017). Pengaruh Masase Uterus Terhadap


Penurunan Tinggi Fundus Uteri Pada Ibu Postpartum Domisili Demak Di
RSUD Sunan Kalijaga Demak. Karya Ilmiah S. 1 Ilmu Keperawatan

Sumaryani, S., & Nurasa, I. (2010). Pengaruh Pembacaan Dzikir Pada Ibu
Melahirkan Terhadap Tingkat Nyeri Intranatal Di Rumah Bersalin Fajar
Yogyakarta. Jurnal Keperawatan,1(1).

Yuliastanti, T., & Nurhidayati, N. (2013). Pendampingan Suami dan Skala Nyeri
pada Persalinan Kala 1 Fase Aktif. Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol 4 No 1.

Anda mungkin juga menyukai