Disusun Oleh :
Siti Sarah
1
Nama Mahasiswa : Siti Sarah
NPM :
Tanggal Pengkajian : 14 Oktober 2018
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Usia : 35 tahun
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku : Sunda
Pendidikan : SMA
Alamat : Mekarsari
Golongan darah :-
Diagnosa medis : G4P3A0 39-40 Minggu
4. Pemeriksaan Fisik
Kepala: Lesi (-), massa (-)
Rambut
Inspeksi : Rambut berwarna hitam dan panjang, distribusi merata, tidak rontok
dan tidak berketombe, tidak berminyak
Mata
Inspeksi : Konjungtiva merah muda, lapang pandang masih bisa melihat dalam
180o, pupil isokor, alis dan kelopak mata baik, sklera tidak ikterik
Fungsi penglihatan : mata bisa melihat baik tanpa kacamata
Telinga
Inspeksi : posisi simetris, dan tidak ada cairan, tekstur telinga normal (tidak
adanya luka), nyeri (-), bengkak (-) dan massa (-).
Fungsi pendengaran : klien dapat mendengar dengan baik tanpa alat bantu
Hidung
Inspeksi : lesi (-), sekret (-), alat bantu pernapasan (-). Tidak terdapat pergerakan
cuping hidung, sinusitis (-).
Mulut
Inspeksi : Bibir dan mukosa lembab, sianosis (-), lesi (-). Karies gigi (-), warna
gigi putih. Warna gusi merah muda, pendarahan (-), lesi (-).
Leher
Inspeksi: leher simetris, massa (-).
Palpasi: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening. Tidak ada nyeri dan kesulitan menelan
Dada (Jantung, Paru-paru, dan payudara)
Inspeksi: Bentuk dada simetris, pengembangan paru kanan dan kiri simetris.
Payudara simetris, areola bersih dan nipple menonjol.
Palpasi: nyeri tekan (-), benjolan (-), pembesaran kelenjar getah bening (-).
Payudara bengkak -/-, panas -/-, colostrum +/+, ASI +/+.
Auskultasi: Bunyi nafas vesikuler, bunyi jantung S1 dan S2 normal regular.
Abdomen
Inspeksi : bentuk cembung lembut, terdapat linea nigra
Palpasi:
Leopold 1: teraba bagian fundus uteri dengan TFU 38 cm, teraba bagian atas
janin bokong dan bagian bawah janin kepala
Leopold 2: teraba posisi janin punggung kanan
Leopold 3: teraba posisi kepala janin dibawah dan tidak dapat digoyang
Leopold 4 : kepala janin sudah memasuki pintu atas panggul sebagian
Distensi kandung kemih.
Fungsi pencernaan: mual (-), muntah (-)
Ekstremitas
Atas
Inspeksi: Kulit lembab, tidak ada kemerahan, ekstremitas atas kanan dan kiri
simetris
Palpasi: Edema -/-, Homan’s sign -/-
Bawah
Inspeksi: Varises -/-.
Palpasi: Edema -/-, Homan’s sign -/-
a. Data Antropometri
Data Sebelum Hamil Saat Ini Perubahan
BB 52 kg 64 kg 12 kg
TB 156 cm 156 cm Tidak ada
BMI 22,2 26,6 4,4
Kisaran Pertambahan Berat Badan Total yang Direkomendasikan untuk
Wanita Hamil
Pertambahan total yang
Status Pra Kehamilan BMI
Direkomendasikan (kg)
BB Kurang <19,8 12,8 – 18
BB Ideal 19,8 – 26 11,5 – 16
BB lebih 26 – 29 7 – 11,5
BB Obesitas >29 6
Sumber (Sharon, 2011).
**Keterangan : Kenaikan BB Ny. S masih dalam rentang normal
b. Tanda-tanda vital
TD 130/100 mmHg, Nadi 80x/menit, RR 23x/menit, Suhu 36,50C.
D. Data Psikososial
1. Penghasilan keluarga tiap bulan
Klien mengatakan bahwa penghasilan suami cukup untuk memenuhi kebutuhan
klien dan keluarganya sehari-hari.
2. Pengalaman melahirkan sebelumnya
Proses melahirkan sebelumnya dilakukan di bidan pada kehamilan pertama dan
kedua dan di puskesmas pada kehamilan ketiga. Persalinan berlangsung normal.
3. Perasaan klien terhadap kehamilan yang sekarang
Klien merasa senang terhadap kehamilan keempatnya ini.
4. Tanggapan suami tentang kehamilan
Suami dan keluarga klien sangat senang menanti kehadiran anggota keluarga baru
terutama bayi yang sedang dikandung sekarang merupakan anak perempuan satu-
satunya. Mereka sangat memperhatikan kondisi kehamilan klien dan menjaganya
dari hal-hal yang dapat mempersulit dan membahayakan kehamilan ibu, keluarga
senantiasa menemani klien setiap saat.
5. Riwayat kejadian tidak menyenangkan atau pengalaman buruk
Klien mengatakan tidak pernah mengalami kejadian tidak menyenangkan atau
pengalaman buruk pada saat kehamilan.
E. Laporan Persalinan
Pengkajian Awal
1. Tanggal 14 Oktober 2018 Pukul 10.35 WIB
2. Tanda-tanda vital
TD 120/80 mmHg, Nadi 108x/menit, RR 23x/menit, Suhu 36,5 oC.
3. Pemeriksaan Leopold I-IV
Leopold 1: teraba bagian fundus uteri dengan TFU 38 cm, teraba bagian atas
janin bokong dan bagian bawah janin kepala
Leopold 2: teraba posisi janin punggung kanan, DJJ : 152x/menit
Leopold 3: teraba posisi kepala janin dibawah dan tidak dapat digoyang
Leopold 4 : kepala janin sudah memasuki pintu atas panggul sebagian
Distensi kandung kemih.
kontraksi 2x dalam 10 menit lamanya 20 detik
Pembukaan :5
Pendataran : Portio lunak
Hodge : Station 5
Presentasi : Kepala
Selaput ketuban : Utuh
4. Pengeluaran pervaginam : Lendir
5. Pendarahan pervaginam : Ada
A. Pengkajian Kala I
1. Mulai Persalinan: Tanggal/ jam : 14 Oktober 2018 Pukul 15.15 WIB
2. Tanda dan gejala
Klien G4P3A0 39-40 minggu, Klien mengeluh mules-mules sejak pagi hari
pukul 08.00. Gerak anak dirasakan ibu. Mules-mules mulai dirasakan
semakin kuat pukul 14.00 WIB. Pergerakan janin masih dirasakan oleh ibu.
Kontraksi semakin kuat pada jam 14.30 WIB, ketuban pecah dan pembukaan
lengkap pukul 14.35 dan nyeri sudah tidak tertahankan.
3. Tanda-tanda vital
TD 120/80 mmHg, Nadi 108x/menit, Suhu 36,5oC, RR 23x/menit.
4. Lama Kala I: ± 7 jam
5. Keadaan Psikologis
Klien tampak tenang karena sudah berpengalaman dari persalinan sebelumnya.
Akan tetapi apabila kontraksi datang, ekspresi wajah klien meringis menahan
mules, namun suamin dan keluarganya selalu memberi dukungan di samping
klien.
6. Kebutuhan Khusus Klien
a. Klien memerlukan teknik distraksi dan relaksasi untuk mengurangi nyeri
pada saat kontraksi dan untuk meningkatkan kenyamanan
b. Klien memerlukan persiapan persalinan dengan latihan napas dalam dan
cara meneran dengan benar
c. Klien memerlukan kenyamanan lingkungan dan privacy
d. Klien memerlukan cairan (minuman manis lebih diutamakan) dan dorongan
untuk menghadapi persalinan.
7. Tindakan
Observasi Kala I
Memberikan dan mengajarkan teknik relaksasi :
a. Relaksasi Napas Dalam dan berzikir
b. Relaksasi menggunakan aromaterapi
c. Masase punggung
d. Mengintruksikan suami untuk memberikan dukungan
e. Memposisikan klien miring kiri
8. Pengobatan : -
9. Observasi Kemajuan Persalinan
Tanggal/jam Kontraksi uterus DJJ Ket
14 Oktober 2018 10.35 2x/10’/20” 133x/menit. -
14 Oktober 2018 11.10 3x/10’/21” 134x/menit. -
14 Oktober 2018 11.40 3x/10’/25” 148x/menit -
14 Oktober 2018 12.10 3x/10’/25” 146x/menit -
14 Oktober 2018 12.35 3x/10’/25” 135x/menit -
14 Oktober 2018 13.05 4x/10’/35” 140x/menit -
14 Oktober 2018 13.35 4x/10’/40” 141x/menit -
14 Oktober 2018 14.05 4x/10’/45” 145x/menit -
14 Oktober 2018 14.35 5x/10’/45” 150x/menit -
14 Oktober 2018 15.05 5x/10’/50” 150x/menit -
10. Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS: Kontraksi uterus & dilatasi Nyeri
Klien mengatakan serviks persalinan
merasakan mulas ↓
pada perutnya Menekan jaringan sekitar
Klien mengatakan ↓
tidak tidak nafsu hipoksia
untuk makan dan ↓
minum Diskontinuitas jaringan
DO : ↓
Klien tampak Perangsangan zat vasoaktif
meringis saat terjadi (histamine, bradikinin,
kontraksi serotonin, prostaglandin)
His (+)2x/10’/20” ↓
HR: 108x/menit Merangsang ujung saraf bebas
RR : 23x/menit ↓
Dihantarkan ke medulla
spinalis
↓
Thalamus
↓
Cortex cerebri
↓
Persepsi nyeri
↓
Nyeri persalinan
8
EBP Jurnal 2
Masase Punggung
Masase juga dapat merangsang
peningkatan produksi kadar
endorphin (analgesik endogen)
dalam tubuh yang membuat
tubuh merasa nyaman dan
senang.
13.Implementasi Keperawatan
No. Tanggal/ Implementasi Respon Paraf
DX Jam
14/10/2018
1 09.00 wib Mempersiapkan dan Klien merasa nyaman (Siti
merapihkan tempat yang dengan posisi miring kiri Sarah)
nyaman untuk klien dan
menyarankan klien untuk
tidur klien miring kiri
1 10.35 wib Monitoring TD, DJJ, TD; 120/80 mmHg DJJ 133 (Siti
kontraksi x/mnt; Kontraksi Sarah)
2x/10’/20”
1 Melakukan masase Klien merasa nyaman
punggung dan mengajarkan (Siti
pada suami klien Sarah)
1
11.10 wib Monitoring DJJ, kontraksi DJJ 134 x/mnt; Kontraksi (Siti
3x/10’/21” Sarah)
1 11.40 wib Monitoring DJJ, kontraksi DJJ 148 x/mnt; Kontraksi
3x/10’/25” (Siti
12.10 wib Monitoring DJJ, kontraksi DJJ 146 x/mnt; Kontraksi Sarah)
1 3x/10’/25”
12.35 wib Monitoring DJJ, kontraksi DJJ 135 x/mnt; Kontraksi
3x/10’/25” (Siti
13.05 wib Monitoring DJJ, kontraksi DJJ 140 x/mnt; Kontraksi Sarah)
4x/10’/35”
13.35 wib Monitoring DJJ, kontraksi DJJ 141 x/mnt; Kontraksi (Siti
4x/10’/40” Sarah)
14.05 wib Monitoring DJJ, kontraksi DJJ 145 x/mnt; Kontraksi
4x/10’/45” (Siti
14.35 wib Monitoring DJJ, kontraksi DJJ 150 x/mnt; Kontraksi Sarah)
5x/10’/45”
15.05 wib Monitoring DJJ, kontraksi DJJ 150 x/mnt; Kontraksi
5x/10’/50”
15
9. Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
2 DS: Dilatasi serviks, Ekspulsi fetus Nyeri persalinan
Klien mengeluh nyeri ↓
Klien mengatakan sudah Penekanan dan pelebaran otot
tidak tahan lagi untuk ↓
meneran (dorongan Pelebaran otot serviks, vulva
meneran) dan vagina
DO: ↓
Klien tampak meringis Pelepasan mediator kimia
dan menahan nyeri saat Merangsang nociseptor
terjadi kontraksi. ↓
Subtantia gelatinosa pada
Klien sudah melewati
kornu dorsalis medual
persalinan Kala I
↓
Klien akan melanjutkan
Thalamus
persalinan Kala II
↓
His makin sering dan Korteks cerebri
kuat 5x/10’/50”, ↓
pembukaan lengkap Nyeri persalinan
Adanya keringat diatas
bibir, leher dan sekitar
kening
Perineum menonjol,
tekanan anus dan vulva
terbuka
Adanya lendir
bercampur darah
17
dengan mengejan putaran fleksi luar yang
akan memudahkan proses
8. Lahirkan kepala bayi pengeluaran
secara perlahan, biarkan 9. Penyokongan perineum
fleksi sampai tulang dilakukan untuk mencegah
parietal keluar robekan pada perineum
10. Lilitan tali pusat dapat
mencekik leher atau badan
9. Sokong perineum bayi dan membuat proses
selama persalinan pengeluaran bayi terhambat
11. Pembersihan dan
10. Periksa adanya lilitan pengeringan kepala bayi
tali pusat (klem jika dilakukan untuk mencegah
mengganggu) adanya penghalang di jalan
11. Bersihkan dan napas
keringkan kepala bayi 12. Bagian tubuh yang akan
setelah dilahirkan dikeluarkan setelah kepala
12. Bantu lahirkan bahu bayi adalah bahu
13. Badan bayi perlu dilahirkan
perlahan dengan teknik
13. Lahirkan badan bayi susur karena badan masih
dengan perlahan dilumuri cariran yang
14. Keringkan kepala dan membuat licin
badan bayi 14. Mengeringkan kepala dan
15. Lakukan penghitungan badan bayi dilakukan untuk
APGAR 1 menit mencegah hipotermi
pertama 15. Penilaian APGAR
dilakukan untuk mengetahui
kondisi bayi dan
menentukan tindakan
lanjutan yang diperlukan
b. Implementasi Keperawatan
No. Tanggal/ Implementasi Respon Paraf
DX Jam
14/10/2018 1. Memberikan penjelasan 1. Ibu tampak bersiap- (Siti
2 kepada klien bahwa siap akan melakukan Sarah)
pembukaan sudah proses persalinan pada
lengkap dan ibu siap kala II, ibu mengerti
untuk di pimpin pembukaan sudah
mengedan apabila ada lengkap, ibu
kontraksi mengatakan
2. Menjaga privasi klien ketubannya ingin
seperti menutup dipecahkan
gordeng dan pintu 2. Ibu merasa nyaman
supata klien merasa ruangannya di tutup (Siti
nyaman saat persalinan dengan gordeng Sarah)
3. Mengakaji rasa nyeri 3. Klien mengatakan (Siti
yang dirasakan klien mulas dan nyeri Sarah)
4. Mengobservasi distensi semakin kuat
kandung kemih 4. Tidak ada disensi (Bidan
5. Membantu klien kandung kemih dan Siti
memilih posisi 5. Klien dalam posisi Sarah)
mengedan litotomi
6. Ajarkan dan bimbing 6. Klien tampak (Siti
klien menggunakan melakukan relaksasi Sarah)
teknik relaksasi napas nafas dalam
dalam saat kontraksi 7. Kepala bayi tampak di (Siti
dirasakan yang vulva, perineum Sarah)
kemudian dilanjutkan menonjol
dengan mengejan 8. Badan bayi bersih dan (Siti
dipakaikan baju dan Sarah)
7. Mahirkan kepala bayi bedong
secara perlahan, biarkan (Bidan
fleksi sampai tulang dan Siti
parietal keluar Sarah)
c. Evaluasi Keperawatan
Dx Tanggal CATATAN PARAF
2 14 Oktober S: (Siti
2018 - Sarah)
Jam 15.10 O:
- Saat klien merasakan kontraksi klien
melakukan narik nafas dalam dan
mengedan, kemudian di sambung lagi
dengan tarik nafas yang kedua, sambil
klien melihat ke arah abdomen
- Bayi perempuan lahir dengan berat 3,9 kg
A:
- Masalah teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi selanjutnya (Kala
III)
B. Pengkajian Kala III
1. Tanda dan Gejala
Perdarahan keluar dan plasenta lahir spontan
Tali pusat memanjang
Uterus tampak dan teraba bundar dan keras, perdarahan selama melahirkan ±
300 cc.
2. Plasenta lahir pada pukul 15.30 WIB,
3. Karakteristik Plasenta
Selaput utuh, tidak dilakukan eksplorasi, kesan lengkap
Jumlah kotiledon : kesan lengkap
Bentuk dan ukuran : bulat ceper dan ukuran plasenta cukup
Panjang tali pusat : ± 40cm
Pembuluh darah: 2 buah arteri dan 1 buah vena umbilikalis
Berat plasenta : 500gr
Kelainan : tidak ada
Observasi jalan lahir terdapat laserasi derajat II sehingga dilakukan hecting.
4. Pendarahan ± 300 cc dengan karakteristik warna merah kental.
5. Keadaan psikososial klien
Klien mengeluarkan keringat dan tampak kelelahan. Klien minum teh hangat
6. Kebutuhan khusus klien
Pemeriksaan keadaan umum klien
Pemeriksaan jalan lahir
Pencegahan perdarahan post partum
Pemberian cairan (minuman manis lebih diutamakan)
7. Tindakan
Dilakukan tekanan dorso kranial dalam upaya melonggarkan plasenta
sehingga memudahkan pengeluaran plasenta.
Plasenta dikeluarkan dengan teknik penarikan tali pusat terkendali sambil
menahan uterus/fundus.
8. Pengobatan
Pemberian Oksitosin 1 ampul via IM
21
9. Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
3 DS: Plasenta lahir Resiko defisit
DO: volume cairan
DS:
DO:
- Pendarahan selama melahirkan ±250 cc
- Klien mengelurkan keringat
- Plasenta lahir
5. Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
4 DS: Proses persalinan Keletihan
Klien mengatakan lelah ↓
dan lemas Energi keluar
DO: ↓
Terjadi proses Peningkatan metabolisme
persalinan ↓
Upaya meneran Asupan energi kurang
klien saat persalinan ↓
Keletihan
6. Diagnosa Keperawatan
4. Keletihan b.d penurunan cadangan energi akibat peningkatan
metabolisme
25
5. Rencana Asuhan Keperawatan
No. Tujuan Intervensi Rasional
4 Setelah dilakukan Manajemen Energi Manajemen Energi
tindakan 1. Observasi adanya 1. Menentukan aktivitas
keperawatan selama pembatasan klien dalam yang sesuai agar tidak
1 x 45 menit, klien melakukan aktivitas terjadi keletihan
dapat mengurangi
keletihan dengan 2. Dorong klien untuk 2. Mengevaluasi aktivitas
kriteria hasil : mengungkapkan yang dilakukan
- Klien tampak perasaan terhadap
sehat keterbatasan
- Klien dapat 3. Anjurkan klien untuk 3. Istirahat cukup dapat
melakukan istirahat menurunkan keletihan
manajemen 4. Batasi stimuli 4. Menciptakan
energi lingkungan untuk lingkungan yang
- Klien relaksasi klien kondusif untuk klien
mendapatkan istirahat
asupan yang 5. Anjurkan klien untuk 5. Minuman manis dan
adekuat minum minuman manis makanan dapat
dan makan menambah energi dan
mencegah hipoglikemi
6. Pantau adanya 6. Perdarahan berlebih
perdarahan dari jalan dapat menyebabkan
lahir syok hipovolemi dan
menurunkan energi
sehingga klien dapat
7. Kolaborasi tablet merasa lemas
penambah darah po 7. Agar tidak terjadi
anemia dan menurunkan
energi hingga lemas
6. Implementasi Keperawatan
A. IDENTITAS
B. RIWAYAT KESEHATAN
C. PEMERIKSAAN FISIK
KEPALA
Moulding : normal
Caput suksadenum : tidak ada
Caput hematoma : tidak ada
Ubun-ubun besar : ada
Ubun-ubun kecil : ada
Sutura : ada, normal
Mata : lengkap/ tidak cacat, simetris, sclera tidak ikterik
Telinga : lengkap/ tidak cacat, simetris, pinna
Mulut : tidak cacat, tonsil dbn, langit-langit intak
Hidung : tidak cacat, PCH (-),
Pergerakan leher : baik
TUBUH
Warna : merah muda
Pergerakan : kuat
Pengeluaran mekonium : tidak ada
Keadaan kulit : kemerahan, sedikit vena terlihat
Bentuk dada : simetris, pergerakan simetris, retraksi IC (+)
Keadaan perut : datar, lembut, retraksi epigastrium (+)
TUNGKAI
Jari tangan : lengkap, akrosianosis (-), akral hangat
Jari kaki : lengkap, akrosianosis (-), akral hangat
Pergerakan : tonus otot tidak baik
Tremor : tidak ada
Rotasi paha : normal
Garis telapak tangan : garis melintang di bagian anterior
Posisi kaki : normal
PUNGGUNG
Fleksibilitas tulang punggung : normal
Bentuk tulang punggung : normal
Lubang anus : ada
KELAMIN
Keluaran : BAK (-), BAB (-)
REFLEK
Menghisap : (+) lemah
Moro : (+) lemah
Menggenggam : (+) lemah
Tonus leher : (+) BAIK
Babinski : (+) Tidak terkaji
Swallowing : (+)Tidak terkaji
DAFTAR PUSTAKA
Bukechek, G., Butcher, H., Dochterman, J., Wagner, C. (2016). Nursing
Intervention Classification (NIC) 6th Edisi Bahasa Indonesia. Singapura:
Elsevier.
Kusyati, E., & Astuti, L. P. (2012). Efektivitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Terhadap Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Di Wilayah Kerja Puskesmas
Tlogosari Wetan Semarang Tahun 2012. Jurnal Kebidanan, 4(2).
Sumaryani, S., & Nurasa, I. (2010). Pengaruh Pembacaan Dzikir Pada Ibu
Melahirkan Terhadap Tingkat Nyeri Intranatal Di Rumah Bersalin Fajar
Yogyakarta. Jurnal Keperawatan,1(1).
Yuliastanti, T., & Nurhidayati, N. (2013). Pendampingan Suami dan Skala Nyeri
pada Persalinan Kala 1 Fase Aktif. Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol 4 No 1.