Asites :
o Ada
Tidak Ada
4. Kesadaran (Disability)
Tingkat Kesadaran :
Kompos Mentis
o Somnolen
o Sopor
o Koma
Nilai GCS (Glasgow Coma Scale) : 15
o Respon Membuka Mata (Eyes) : 4
o Respon Bersuara (Verbal) : 5
o Respon Motorik (Motoric) : 6
Refleks Pupil terhadap Rangsangan Cahaya:
Cepat
o Lambat
o Tidak Ada
Diameter Pupil :
o Midriasis
Miotik
Lateralisasi Pupil :
Isokor
o Anisokor
Tonus Otot :
Kuat
o Lemah
o Tidak Ada
Kekuatan Otot :
Kuat (Skala 5)
o Kelemahan / Paresis (Skala 1 - 4)
o Kelumpuhan / Plegi (Skala 0)
5. Pemeriksaan Semua Bagian Tubuh (Exposure)
Luka Lesi / Lecet
Lokasi Bagian Tubuh : Tidak ada
Perdarahan Spontan kecil
Lokasi Bagian Tubuh : Tidak ada
Jejas / Haematom
Lokasi Bagian Tubuh : Tidak ada
Hipotermi :
o Ada
Tidak Ada
6. Foley Cathether
Indikasi Dipasang
Tidak Indikasi Dipasang Bila Ada Tanda – Tanda :
o Perdarahan di Lubang Kencing (Meatus Uretra)
o Haematom pada Skrotum
o Prostat Melayang / Membesar
Jumlah Urine Output (Berdasarkan Berat Badan Klien) :
o Normal
o Oliguria
Anuria
o Total Anuria
Warna Urine Output :
o Merah
o Kuning Jernih
o Kuning Pekat
Kuning Keruh
7. Gastric Tube
Tanda – Tanda Fraktur Tulang Dasar Tengkorak (Basis Cranii)
o Ada
Tidak Ada
6) Ekstremitas
Akral hangat, tidak ada oedema, turgor kulit lembab. Fungsi masih
normal
5 5
5 5
555444
Masalah
Data Senjang Etiologi
Keperawatan
DS : Intra vesikal (obstruksi Nyeri akut
- Klien mengatakan nyeri kandung kemih)
pada perut bagian bawah
tembus hinga belakang, Penyumbatan/penyempitan
menyebar kebagian uretra
genitalia.
- Klien mengatakan nyeri Retensi urin
dirasakan 1 hari sebelum
masuk rumah sakit. Distensi vesika urinaria
- Klien mengatakan nyeri
bertambah parah ketika Menekan syaraf sekitar
buang air kecil.
- Klien mengatakan Nyeri akut
nyerinya seperti tertusuk-
tusuk,
- Klien mengatakan nyeri
yang dirasakan hilang
timbul terutama saat
buang air kecil
DO :
- skala nyeri 6 (sedang).
- Klien terlihat meringis
- Klien terlihat memegang
perut bagian bawah
- Ttv :
Tekanan darah : 130/70
mmHg
Suhu : 37,5ºC
SpO2 : 98%
Nadi :
104x/menit
Respirasi :
23x/menit
DS : Intra vesikal (obstruksi Gangguan pola
- Klien mengeluh kandung kandung kemih) eliminasi urine
kemih terasa penuh
- klien mengeluh nyeri saat Penyumbatan/penyempitan
buang air kecil uretra
- Urine tidak keluar sejak 1
hari yang lalu Retensi urin
DO :
- Distensi vesika urinaria Vesika urinaria penuh
- Klien terpasang kateter
- Warna urine kuning keruh Gangguan neurologi
- Hasil usg : Nefrolitis
dextra, Kista ginjal Gsnggusn eliminasi urin
bilateral
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan distensi pada kandung kemih ditandai dengan
:
DS :
- Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah tembus hinga belakang,
menyebar kebagian genitalia.
- Klien mengatakan nyeri dirasakan 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
- Klien mengatakan nyeri bertambah parah ketika buang air kecil.
- Klien mengatakan nyerinya seperti tertusuk-tusuk,
- Klien mengatakan nyeri yang dirasakan hilang timbul terutama saat buang air
kecil
DO :
- skala nyeri 6 (sedang).
- Klien terlihat meringis
- Klien terlihat memegang perut bagian bawah
- Ttv :
Tekanan darah : 130/70 mmHg
Suhu : 37,5ºC
SpO2 : 98%
Nadi : 104x/menit
Respirasi : 23x/menit
1. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan gangguan neurologi ditandai
dengan :
DS : F. PERENCANAA
- Klien mengeluh kandung kemih terasa penuh N
- klien mengeluh nyeri saat buang air kecil
- Urine tidak keluar sejak 1 hari yang lalu
DO :
- Distensi vesika urinaria
- Klien terpasang kateter
- Warna urine kuning keruh
- Hasil usg : Nefrolitis dextra, Kista ginjal bilateral
KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
keperawatan keperawatan
1 Nyeri akut Setelah di lakukan tindakan - Lakukan pengkajian nyeri secara
asuhan keperawatan selama 3 komperhensif termasuk lokasi,
x 24 jam di harapkan masalah karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi.
teratasi dengan kriteria hasil:
- Observasi reaksi nonverbal dari
- Mampu mengenali nyeri ketidaknyamanan
(skala, intensitas, - Gunakan teknik komunikasi
frekuensi dan tanda nyeri) teurapetik untuk mengetahui
- Mampu mengontrol nyeri pengalaman nyeri pasien
(tahu penyebab nyeri, - Atur posisi yang nyaman untuk
mampu menggunakan klien
teknik nonfarmakologi - Kolaborasi pemberian terapi
untuk mengurangi nyeri, - Ajarkan tentang teknik non
mencari bantuan)
farmakologi: napas dalam,
- Melaporkan bahwa nyeri
berkurang dengan relaksasi, distraksi, kompres
menggunakan manajemen hangat/dingin
nyeri - Berikan analgetik untuk
- Menyatakan rasa nyaman mengurangi nyeri
setelah nyeri berkurang - Tingkatkan istirahat
- Tanda vital dalam rentang
normal
2 Gangguan Setelah di lakukan tindakan - Lakukan penilaian kemih yang
eliminasi urine asuhan keperawatan selama 3 komprehensif berfokus pada
x 24 jam di harapkan masalah inkontinensia (misalnya output,
teratasi dengan kriteria hasil: urin, pola berkemih, fungsi
- Kandung kemih kosong kognitif)
secara penuh - Memantau penggunaan obat
- Tidak ada residu urine dengan sifat antikolinergik atau
>100-200cc properti alpha agonis
- Intake cairan dalam - Memonitor efek dari obat-obatan
rentang normal ysng diresepkan, seperti calcium
- Bebas dari ISK channel blockers dan
- Tidak ada spasmr bladder antikolinergik
- Balance cairan seimbang - Menyediakan penghapusan
privasi
- Gunakan kekuatan sugesti dengan
menjalankan air atau disiram
toilet
- Merangsang refleks kandung
kemih dengan menerapkan dingin
untuk perut
- Sediakan waktu yang cukup
untuk pengosongan kandung
kemih (10 menit)
- Masukan kateter kemih
- Memantau asupan dan keluaran
- Memantau tingkat distensi
kandung kemih dengan palpasi
dan perkusi
- Menerapkan katerisasi intermiten
G. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI/ JAM NO IMPLEMENTASI RESPON TT
TGL DX
1 - Melakukan pengkajian S:
nyeri secara komperhensif - Klien
termasuk lokasi, mengatakan nyeri
karakteristik, durasi,
pada daerah perut
frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi. bagian bawah
- Mengobservasi reaksi O:
nonverbal dari - Tekanan darah :
ketidaknyamanan 130/80 mmHg
- Menggunakan teknik - Suhu : 37ºC
komunikasi teurapetik - SpO2 : 98%
untuk mengetahui
- Nadi :102x/menit
pengalaman nyeri pasien
- Mengatur posisi yang - Respirasi:22x/me
nyaman untuk klien nit
- Berkolaborasi pemberian - Pasien tampak
terapi
kooperatif
- Mengajarkan tentang teknik
- Klien tampak
non farmakologi: napas
memperagakan
dalam, relaksasi, distraksi,
teknik relaksasi
kompres hangat/dingin
nafas dalam
- Memberikan analgetik
- P : retensi urine
untuk mengurangi nyeri
- Q : seperti
- Meningkatkan istirahat
ditusuk-tusuk
- R : perut bagian
bawah
- S : skala 5
- T : terus menerus
2 - Melakukan penilaian kemih S :
yang komprehensif berfokus - Klien
pada inkontinensia mengatakan
(misalnya output, urin, pola merasa nyaman
berkemih, fungsi kognitif) setelah urine
- Memantau penggunaan obat keluar
dengan sifat antikolinergik O :
atau properti alpha agonis - Pasien terpasang
- Memonitor efek dari obat- selang DC
obatan ysng diresepkan, - Urin keluar
seperti calcium channel banyak ±350cc
blockers dan antikolinergik - Urine berwarna
- Menyediakan penghapusan kuning jernih
privasi - Tekanan darah :
- Menggunakan kekuatan 130/80 mmHg
sugesti dengan menjalankan - Suhu : 37ºC
air atau disiram toilet - SpO2 : 98%
- Merangsang refleks - Nadi :
kandung kemih dengan 102x/menit
menerapkan dingin untuk - Respirasi:22x/me
perut nit
- Menyediakan waktu yang - Klien diberikan
cukup untuk pengosongan therapi ketorolac
kandung kemih (10 menit)
- Memasukan kateter kemih
- Memantau asupan dan
keluaran
- Memantau tingkat distensi
kandung kemih dengan
palpasi dan perkusi
- Menerapkan katerisasi
intermiten
H. EVALUASI
NO HARI/ JAM EVALUASI TT
DX TGL
1 S : klien mengatakan nyeri berkurang
O:
- P : nyeri berkurang
- Q : nyeri seperti di tusuk-tusuk
- R : nyeri di perut bagian bawah
- S : skala nyeri 3 (1-10)
- T : nyeri hilang timbul
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Suhu : 37ºC
- SpO2 : 98%
- Nadi :102x/menit
- Respirasi:22x/menit
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
2 S : klien mengatakan sudah bisa BAK meskipun pakai
selang DC
O:
- Tampak urine keluar dari urine bag ±350 cc
- Kandung kemih kosong
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Suhu : 37ºC
- SpO2 : 98%
- Nadi :102x/menit
- Respirasi:22x/menit
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi