DISUSUN OLEH:
Kasus NHS 1
Pasien ny “D” 58 tahun, masuk RS Stella Maris pada tanggal 12 maret 2019
dengan keluhan penurunan kesadaran, keluarga mengatakan sebelum kesadaran
menurun pasien mengeluh leher tegang di sertai demam naik turun dan kelemahan
tubuh sebelah kanan. Tidak lama kemudian pasien tidak sadarkan diri sehingga
keluarga memutuskan untuk membawa pasien ke TS.
FORMAT PENGKAJIAN
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris
Jl. MAIPA NO.19 MAKASSAR
KAJIAN KEPERAWATAN
Alasan: Pasien tampak sakit berat karena, kesadaran umum pasien menurun, pasien
kesulitan dalam berbicara, tidka mampu melakukan aktivitas sendiri, tampak pasien
terpasang NGT, terpasang infus.
B. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran (kualitatif): Somnolens
Skala koma Glasgow (kuantitatif)
a) Respon motorik :4
b) Respon bicara : Aphasia
c) Respon membuka mata : 2
Jumlah: 6 + aphasia
Kesimpulan : kesadaran umum pasien menurun
2. Tekanan darah :160/80 mmHg
MAP : 106,6 mHg
Kesimpulan : tekanan darah pasien diatas normal /hipertensi
3. Suhu : 38,90C di Oral √ Axilla Rectal
4. Pernapasan: 29x/menit
Irama : √ Teratur Bradipnea Takipnea Kusmaul
Cheynes-stokes
Jenis : Dada √ Perut
5. Nadi : 112x/menit
Irama : Teratur Bradikardi √ Takikardi
√ Kuat Lemah
C. POLA ELIMINASI
1. Keadaan sebelum sakit :-
2. Keadaan sejak sakit :
Klien tidak mampu melakukan aktivitas secara mandiri seperti BAB dab BAK
semuanya dilakukan di tempat tidur dan dibantu oleh perawat dan keluarga.
Mobilisasi di tempat tidur.
3. Observasi :
Tampak klien dibantu saat BAK dan BAB
d) JVP : - cmH2O
Kesimpulan :
e) Perfusi pembuluh kapiler kuku : -
f) Thorax dan pernapasan
Inspeksi:
Bentuk thorax : bentuk thoraks simetris
Retraksi interkostal : -
Sianosis : tidak sianosis
Stridor : -
Palpasi :
Vocal premitus: -
Krepitasi :-
Perkusi :
Sonor Redup Pekak
Lokasi : ……………………………………………………………………………
Auskultasi :
Suara napas :
Suara ucapan :
Suara tambahan :
g) Jantung
Inspeksi :
Ictus cordis : -
Palpasi :
Ictus cordis : -
Perkusi :
Batas atas jantung :-
Batas bawah jantung : -
Batas kanan jantung : -
Batas kiri jantung :-
Auskultasi :
Bunyi jantung II A :-
Bunyi jantung II P :-
Bunyi jantung I T :-
Bunyi jantung I M :-
Bunyi jantung III irama gallop : -
Murmur :-
Bruit : Aorta :-
8
A.Renalis :-
A. Femoralis : -
h) Lengan dan tungkai
Atrofi otot : √ Positif Negatif
Rentang gerak :
Kaku sendi :-
Nyeri sendi :-
Fraktur :-
Parese : parese dextra
Paralisis : sisi kanan tubuh
Kanan Kiri
Tangan 0 1
0 1
Kaki
Keterangan :
Nilai 5: kekuatan penuh
Nilai 4: kekuatan kurang dibandingkan sisi yang lain
Nilai 3: mampu menahan tegak tapi tidak mampu melawan tekanan
Nilai 2: mampu menahan gaya gravitasi tapi dengan sentuhan akan jatuh
Nilai 1: tampak kontraksi otot, ada sedikit gerakan
Nilai 0: tidak ada kontraksi otot, tidak mampu bergerak
Refleks fisiologi : -
Refleks patologi :
Babinski, Kiri : Positif √ Negatif
Kanan : √ Positif Negatif
Clubing jari-jari :-
Varises tungkai :-
i) Columna vetebralis:
Inspeksi : Lordosis Kiposis Skoliosis
Palpasi :-
Kaku kuduk :√
A. N I (nervus olfaktorius) : -
B. N II (nervus optikus) : klien mengalami penurunan kesadaran (somnolens), E 2
C. N III (okulomotorius), IV ( abdusen), VI (trokhlearis): klien tidak mampu membuka
mata secara mandiri, klien dapat membuka mata jika diberi rangsangan nyeri.
D. N V (trigeminus) :
Sensorik : klien tidak mampu merasakan sensasi goresan pada wajah.
Motorik : klien tidak mampu mengunyah
E. N VII ( facialis) :
Sensorik : -
Motorik : klien tidak mampu mengekspresikan otot-otot wajah karena dalam
kelemahan tubuh
F. N VIII :
Vestibularis : klien tidak mampu menjaga kekseimbangan, tidak mampu mengangkat
kaki, dan kelemahan tubuh bagian kanan
G. N IX (glosofaringeus): klien tidak mampu menelan
H. N X (vagus):
I. N XI (assesorius): klien tidak mampu melawan atau mengerakan bahunya dan diberi
tahanan, tidak mammpu menggrakan kepala
J. N XII (hipoglosus): klien tidak mampu menjulurkan lidah
VII. TERAPI
Terapi yang diberikan : infus RL 500cc 28 tetes/menit, anbacin 1mg/iv/12 jam,
ceftriaxone 1mg/iv/12 jam, citocoline 1amp/8 jam, aspilet1x2/oral/80mg,
simvastatin 1x1/oral/20mg, zyfort 1x1amp/iv.
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Hipertensi Resiko
- Keluarga klien mengatakan klien Ketidakefektifan
mengeluh tegang perfusi jaringan
- Kelemahan tubuh sebelah kanan serebral
DO:
- Tampak kesadaran klien menurun
(somnolens), GCS : M4,
V(aphasia), E2
- Observasi TTV : TD : 160/80
mmHg, Nadi: 112X/menit
- CT scan menunjukan infarklakuler
multipel pada hemisfer kiri.
Cekunder hemisfer
2 DS : Penurunan kekuatan otot Hambatan mobilitas
DO : fisik
- Tampak kesadaran klien
menurun
- Tampak Klien tidak mampu
melakukan aktifitas seperti
mandi, makan, BAB, BAK
- Mobilisasi klien di tempat tidur
- Terpasang NGT
- Tampak semua aktivitas klien
dibantu oleh keluarga dan
perawat.
3 DS : Penyakit Hipertermi
- Keluarga klien mengatakan
klien mengalami demam naik
turun
DO :
- Suhu 38,9°C
- Leukosit / WBC : 29.700mm3
4 DS : Gangguan fisiollogis Hambatan komunikasi
- Keluarga klien mengatakan klien verbal
kesulitan dalam berbicara
12
DO :
- GCS : V (aphasia)
- Klien tidak mampu/kesulitan
dalam berbicara
13
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama/ Umur : Ny. D, 58 tahun
Ruang/ Kamar : -
No Diagnosa Keperawatan
1 Resiko Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral b/d Hipertensi
2 Hambatan mobilitas fisik b/d Penurunan kekuatan otot
3 Hipertermi b/d Penyakit
4 Hambatan komunikasi verbal b/d Gangguan fisiollogis
14
RENCANA KEPERAWATAN
baring (misalnya,
kehilangan tonus otot, nyeri
punggung, knstipasi,
peningkatan stress, depresi,
kebingungan, perubahan
siklus tidur, infeksi saluran
kemih, pneumonia).
3 Hipertermi b/d Setelah dilakukan tindakan Perawatan demam
Penyakit
keperawwatan selama 3x24 jam - Pantau suhu dan tanda-
diharpkan masalah dapat diatasi tanda vital lainnya
dengan kriteria hasil : - Monitor warna klulit dan
- Termoregulasi suhu
1. Hiperterimia - Dorong konsumsi cairan
dipertahankan pada - Fasilitasi istirahat, terapkan
skala 2 ditingkatkan ke pembatasan aktivitasbjika
skala 4 diperlukan
2. Melaporkan Pengaturan suhu
kenyamanan suhu - Monitor suhu paling tidak 2
dipertahankan pada jam, sesuai kebutuhan
skala 3 ditingkatkan ke - Monitor suhu dan warna
skala 4
kulit
- Monitor tekanan darah, nadi
dan respirasi, sesuai
kebutuhan
- Tingkatkan intake cairan
dan nutrisi adekuat
- Berikan pengobatan
antipiretik sesuai kebutuhan
4 Hambatan Setelah dilakukan tindakan Mendengar aktif
komunikasi
keperawwatan selama 3x24 jam - Buat tujuan interaksi
verbal b/d
Gangguan diharpkan masalah dapat diatasi - Tunjukan ketertarikan
fisiollogis
dengan kriteria hasil : kepada klien
- Komunikasi - Gunakan perilaku non
1. Menggunakan bahasa verbal untuk memvasilitasi
17