Oleh :
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Keperawatan Gerontik.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari
segi penyusunan,ataupun penulisannya. Oleh karena itu,kami mengharapkan kritik dan saran
yang manfaatnya membangun semangat kami,khususnya dosen mata kuliah guna mencapai
acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk baik dimasa yang akan datang.
Penyusun
Eka Hasriani R
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perkembangan kehidupan yang terjadi saat ini telah banyak mempengaruhi
kebiasaan hidup di masyarakat, termasuk di dalamnya yaitu kebiasaan makan. Perubahan
kebiasaan hidup, terutama kebiasaan makan menjadi salah satu pemicu
hiperkolesterolomia. Keadaan ini dipicu oleh factor terutama rendahnya tingkat
pengetahuan masyarakat tentang kolesterolomia sehingga mempengaruhi pola perilaku
sehari-hari masyarakat. Lanjut usia merupakan kelompok usia yang memiliki berbagai
perubahan fungsi organ, salah satunya adalah keelastisan pada pembuluh darah, yang
disebabkan oleh beberapa bahan yang bersifat menyempitkan dan mengeraskan
pembuluh darah arteri, misalnya : kolesterol. Walaupun kolesterol merupakan penyakit
yang dikenal luas oleh masyarakat, namun penyakit ini cenderung diabaikan oleh
masyarakat. Banyak masyarakat yang menderita penyakit ini jarang memeriksakan kadar
kolestrolnya di fasilitas kesehatan. Serta memiliki perilaku mengkonsumsi makanan yang
tidak sehat serta memakan-makanan yang kadar kolesterolnya tinggi yang dapat
meningkatkan kolesterol melebihi ambang normal. Selain itu juga dipicu adanya
kebiasaan merokok dan stress berat.
Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak atau lipid. Lemak adalah salah
satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita selain zat gizi lain, seperti
karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Lemak merupakan salah satu sumber energy
yang memberikan kalori paling tinggi. Selain sebagai salah satu sumber energy,
sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang zat yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh kita dan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia (Anies, 2015).
Di Indonesia berdasarkan tempat tinggal menunjukkan bahwa kadar kolesterol di
atas normal pada penduduk perkotaan lebih besar dari pada pedesaan, penduduk di kota
sebesar 38,5 % sedangkan penduduk perdesaan sebesar 32,1%. Prevalensi hiperkolestrol
di Jawa Timur 30,38 % (RISKESDAS, 2018).
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana konsep keperawatan pada lansia?
b. Bagaimana asuhan keperawatan yang diberikan pada langsia dengan penyakit
kolesterol?
3. Tujuan
a. Untuk mengetahui konsep keperawatan lansia.
b. Untuk mengetahui asuhan keperawatan yang diberikan pada langsia dengan penyakit
kolesterol.
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Konsep Lansia
A. Defenisi
Menurut Meiner dan Lueckenotte (2006) dalam (Potter dan perry, 2010)
keperawatan gerontik adalah merupakan bidang yang meninjau pelayaan keperawatan
lansia sebagai seni dan praktik pengasuhan, pelayanan, dan pemberian rasa nyaman
dibandingkan dibandingkan sekedar penanganan penyakit. Keperawatan gerontik
adalah bentuk pelayanan keperawatan yang profesional dengan menggunakan ilmu
dan kiat keperawatan gerontik, meencakup biopsikososial dan spiritual, dimana
dimana klien adalah orang yang sidah berusia lebih dari 60 tahun baik yang
kondsinya sehat maupun sakit.
B. Klasifikasi Lansia
Menurut WHO, batasan lansia meliputi:
A. Defenisi
Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak atau lipid. Lemak adalah
salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita selain zat gizi lain, seperti
karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Lemak merupakan salah satu sumber
energy yang memberikan kalori paling tinggi. Selain sebagai salah satu sumber
energy, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang zat yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh kita dan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia
(Anies, 2015).
B. Etiologi
Kolesterol secara terus menerus di bentuk atau disintetis di dalam hati (liver).
Bahkan , sekitar 70 % kolestrol dalam darah merupakan hasil sintesis di dalam hati,
sedangkan sisanya berasal dari asupan makanan. Oleh karena itu tidak benar
anggapan bahwa sumber utama kolestrol justru berasal dari makanan. Kolestrol juga
merupakan salah satu bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Kolestrol
yang kita butuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam
jumlah yang tepat, namun kolestrol bisa meningkat jumlahnya karena asupan
makanan yang berasal dari lemak hewani, telur dan junkfood atau biasa di sebut
dengan makanan sampah (Sasongko, 2013).
Adapun penyebab kelebihan kolesterol, yaitu:
1. Faktor yang tidak dapat diubah
a. Pertambahan usia
b. Faktor genetik yang diturunkan dalam keluarga
2. Faktor resiko yang tidak dapat diubah
a. Mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak, contoh : kuning elur, santan,
mentega, dsb.
b. Berat badan berlebih (obesitas)
c. Kurang berolahraga atau beraktivitas
d. Terlalu banyak mengkonsumsi alkohol
e. Kebiasaan merokok
f. Memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti hipertensi, diabetes, dll
C. Patofisiologi
Kolesterol adalah komponen lemak darah, yang tidak dibutuhkan dalam
makanan, karena dalam jumlah cukup telah disintesis oleh tubuh. Kolesterol terdapat
dalam makanan dan tubuh terutama sebagai kolesterol bebas atau sebagai ester
dengan asam lemak. Kolesterol yang dibutuhkan secara normal diproduksi sendiri
dalam jumlah yang tepat. Namun kolesterol juga dapat meningkat jika sering
mengonsumsi makanan dengan kadar lemak hewan tinggi (otak sapi, daging merah,
seafood, kuning telur, keju, dll) atau makanan cepat saji (Sudikno, 2010).
Kolesterol yang tinggi merupakan atherogenic (penyebab terbentuknya
atherosclerosis). Kolesterol lipoprotein berkerapatan rendah low density lipoprotein
(LDL) sering disebut sebagai kolesterol “jahat”. Lama-kelamaan kolesterol ini
bersama bahan lain menumpuk di pembuluh darah dan menyebabkan plak. Plak ini
disebut dengan atherosklerosis yang dapat menyebabkan penyumbatan yang
berakibat terjadinya serangan jantung dan stroke. Sebaliknya, kolesterol lipoprotein
berkerapatan tinggi high density lipoprotein (HDL) sering disebut sebagai kolesterol
“baik” karena mambantu membersihkan kolesterol dari pembuluh darah. Jika kadar
kolesterol jenuh (LDL) lebih banyak akan mengakibatkan hiperkolesterol (Sari, 2014)
D. Manifestasi Klinis
Menurut (Evania, 2018) Kelebihan kolesterol tidak menimbulkan keluhan
sama sekali. Bahkan seseorang yang kadar kolesterolnya 3-4 kali lipat dari kadar
normal tidak merasakan keluhan apapun. Kadar kolesterol yang tinggi ini akan
merusak dinding pembuluh darah, sehingga dapat memicu timbulnya berbagai
penyakit, baik yang mengenai jantung seperti Penyakit Jantung Koroner (PJK),
maupun otak seperti stroke. Umumnya seseorang baru mengetahui dirinya mengidap
kelebihan kolesterol ketika melakukan check up darah di laborat, atau ketika dirinya
sudah terserang stroke atau Penyakit Jantung Koroner (PJK). Gejala yang umum pada
penderita hiperkolesterol adalah gejala seperti kekurangan oksigen yang disebabkan
karena adanya penyumbatan lemak dalam darah sehingga aliran oksigen dalam darah
menjadi terhambat dan dan ditandai dengan rasa pusing, mual, dan mata seperti
enggan dibuka (Mumpuni & Ari, 2011).
E. Komplikasi
Menurut (Anies, 2015) penyakit-penyakit berbahaya diakibatkan oleh
kolesterol tinggi antara lain :
1) Stroke
2) Hipertensi
3) Jantung coroner
4) Nyeri dada
F. Pemeriksaan Diagnostic
Adapun pemeriksaan diagnostik menurut (Mulyanto, 2012), yaitu :
G. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan non farmakologis
a) Mengurangi asupan lemak jenuh
Diet tinggi kolesterol dapat meningkatkan kadar kolesterol dan LDL dalam
darah. Makanan tinggi kolesterol dapat ditemukan pada makanan yang
berasal dari hewan, seperti daging dan produk susu.
b) Memilih sumber makanan yang dapat menurunkan kolesterol
Merekomendasikan untuk memilih buah-buahan, sayur, gandum dan
makanan yang rendah lemak untuk menurunkan kadar kolesterol total
dalam darah. Diet serat larut seperti oatmeal, kacang-kacangan, apel jeruk
dan strawberry.
c) Menurunkan berat badan
Obesitas berkaitan dengan peningkatan resiko terjadinya hyperlipidemia,
CHD, sindrom metabolic, hipertensi, diabetes mellitus, dan stroke.
Menekankan penurunan berat badan pada pasien obesitas sebagai bagian
dari intervensi dan penurunan berat badan.
d) Meningkatkan aktivitas fisik yang teratur
Aktivitas fisik diketahui dapat menurunkan factor resiko penyakit
pembukuh perifer dan arteri koroner, termasuk obesitas, stress fisiologi,
control glikemik yang lemah dan hipertensi. Latihan fisik juga dapat
meningkatkan sirkulasi HDL dan fungsi jantung serta pembukuh darah
(Stapleton dkk, 2010).
2. Penatalaksanaan Farmakologis
Terapi menggunakan obat-obatan bertujuan untuk mengurangi kadar
kolesterol total, namun potensi dari masing-masing obat sangat bervariasi.
Berikut adalah golongan obat yang biasanya digunakan dalam terapi untuk
menurunkan kadar kolesterol LDL :
a) Bile acid sequestrant (Resin)
Obat ini menurunkan kadar kolesterol dengan mengikat asam empedu dalam
saluran cerna yang dapat mengganggu sirkulasi enterohepatik sehingga
eksresi steroid yang bersifat asam dalam tinja meningkat. Terdapat tiga
jenisnya yaitu kolestiramin, kolestipol, danmkolesevelam. Terapi
menggunakan resin dapat menimbulkan beberapa gejala gastrointestinal
seperti, mual perut kembung dan nyeri abdomen.
b) Hydroxymethylglutaryl-Coenzime A Reductase (Statin)
Obat yang sangat efektif dalam menurunkan kolesterol total dan LDL
didalam darah statin dan telah terbukti mengurangi kejadian jantung coroner
bahkan juga mengurangi kematian total akibat jantung coroner. Ada 5 jenis
statin yang tesedia, dua diantaranya dalam generic yaitu simvastatin
(generik), ravastatin (generik), atorvastatin (ipitor), fluvastatin (lescol),
rosuvastatin (cretor).
c) Derivat Asam Fibrat
Terdapat empat jenis derivat asam fibrat yaitu gemfibrozil, bezafibrat,
siprofibrat, dan fenofibrat. Obat ini dapat menurunkan sintesis trigliserida
dihati, obat ini juga dapat meningkatkan kadar kolesterol. Obat ini dapat
menyebabkan pusing, dan keluhan gastrointestinal.
d) Ezetimibe
Obat ini termasuk obat penurunan lipid yang terbaru dan bekerja sebagai
penghambat selektif penyerapan kolesterol, baik yang berasal dari makanan
maupun asam empedu di usus halus ezetimibe yang merupakan inhibitor
absorbs kolesterol dan menurunkan LDL ketika ditambahkan juga pada
pengobatan dengan statin.
a. Identitas klien
b. Keluhan Utama
Observasi
- Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
- Monitor kelelahan fisik dan emosional
- Monitor pola dan jam tidur
- Monitor lokasi dan ketidaknyaman selama melakukan aktivitas
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Terapeutik
Edukasi
Nama : Ny. F
Umur : 61 Tahun
Telp :-
Suku : Bugis
Agama : Islam
2. Riwayat Keluarga
a. Pasangan : Hidup
Kesehatan : Baik
Umur : 65 tahun
Pekerjaan : Pensiun
Alamat : Dusun Abbatungnge, Desa Bulolohe, Kec. Rilau Ale
b. Anak : Hidup
- Anak 1
Nama : Tn. H
Alamat : Desa Anrang, Kec. Rilau Ale
- Anak ke-2
Nama : Ny. N
Alamat : Dusun Abbatungnge, Desa Bulolohe, Kec. Rilau Ale
3. Riwayat pekerjaan
Status pekerjaan saat ini : Klien mengatakan tidak bekerja, sehari-harinya dia hanya
tinggal dirumah sebagai IRT.
Pekerjaan sebelumnya : Klien mengatakan sebelumnya bekerja sebagai IRT.
Sumber-sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan Riwayat Lingkungan
Hidup: Klien mengatakan pendapatannya dari hasil kebunnya.
Rumah sakit : -
Klinik :-
Lain-lain : -
7. Kebiasaan /Ritual
Agama : Islam
Istirahat/tidur : Klien mengatakan kadang melakukan tidur siang, klien mengatakan saat
malam hari ia tidur pada pukul >- 20:00 wita.
Kebiasaan ibadah : klien mengatakan beribadah (shalat) dirumah dan kadang juga
shalat di masjid
Kepercayaan : Klien percaya setiap penyakit yang diderita merupakan cobaan dari Allah.
Ritual makan : Klien mengatakan sebelum makan ia mengucapkan Bismillah.
8. Status kesehatan saat ini
Status kesehatan selama 1 tahun dan 5 tahun terakhir : klien mengatakan pernah
menderita gatal-gatal pada daerah tangannya akibat banyak mengkonsumsi Mie instan,
telur dan udang yang mengakibatkannya harus periksa ke dokter. Klien mengatakan
sering mengeluh sakit kepala dan lehernya terasa tegang, Klien mengatakan menderita
penyakit kolesterol.
S : 5 (sedang)
T : Hilang Timbul
TTV :
TD = 120/100 mmHg N = 85 x/menit
S = 36,5’C R = 18 x/menit
- Kadar kolesterol : 235 mg/dL
- Tingkat kesadaran : Composmenthis
Obat-obatan
Tanggal resep : -
Obat-obatan : -
Makanan : -
Faktor-faktor lingkungan :-
Nutrisi
Diet 24 jam terakhir (termasuk cairan) : Klien mengatakan tidak sedang menjalali diet
apapun baik makanan maupun minuman.
Trauma : -
Alasan :-
Tanggal – Tempat -
Operasi
Jenis Operasi : -
Tanggal : -
Alasan : -
Riwayat obstetric : -
Integumen Ya Tidak
Lesi/luka √
Pruritus √
Perubahan pigmentasi √
Perubahan tekstur √
Sering memar √
Perubahan rambut √
Perubahan kuku √
Pemajanan lama terhadap matahari √
Kepala Ya Tidak
Sakit kepala √
Trauma berarti pada masa lalu √
Pusing √
Gatal kulit kepala √
Mata Ya Tidak
Perubahan penglihatan √
Kaca mata/lensa kontak √
Nyeri √
Air mata berlebihan √
Pruritus √
Bengkak sekitar mata √
Diplopia √
Kabur √
Fotofobia √
Riwayat infeksi √
Dampak pada penampilan sehari-hari : klien mengatakan tidak ada masalah dengan
penampilannya namun penglihatan kabur saat berada pada jarak +_ 5 meter.
Kemampuan untuk melakukan ADL.: klien mengatakan aktivitasnya tidak terganggu ia
hanya perlu berhati-hati saat akan berjalan dan melihat kearah jauh.
Leher Ya Tidak
Kekakuan √
Nyeri/nyeri tekan √
Benjolan/massa √
Keterbatasan gerak √
Telinga Ya Tidak
Perubahan pendengaran √
Tinitus √
Vertigo √
Sensitivitas pendengaran √
Alat-alat protesa √
Riwayat infeksi √
Payudara Ya Tidak
Benjolan/massa √
Nyeri/nyeri tekan √
Bengkak √
Keluar cairan dari putting susu √
Pola pemeriksaan payudara sendiri : klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan
payudaranya.
Tanggal dan hasil mammogram terakhir : -
Pernafasan Ya Tidak
Batuk √
Sesak nafas √
Hemoptisis √
Sputum √
Bunyi nafas abnormal √
Asma/alergi pernafasan √
Perkemihan Ya Tidak
Disuria √
Frekuensi √
Menetes √
Ragu-ragu √
Dorongan √
Hematuria √
Poliuria √
Oliguria √
Nokturia √
Inkontinensia √
Nyeri saat berkemih √
Batu √
Infeksi √
Kardiovaskuler Ya Tidak
Nyeri/ketidaknyamanan dada √
Palpitasi √
Sesak nafas √
Dispnea pada aktivitas √
Ortopnea √
Murmur √
Edema √
Varises √
Parastesia √
Perubahan warna kaki : -
Gastrointestinal Ya Tidak
Disfagia √
Tak dapat mencerna √
Nyeri ulu hati √
Mual/muntah √
Hematemesis √
Perubahan nafsu makan √
Intoleran makanan √
Ulkus √
Nyeri √
Ikterik √
Benjolan/massa √
Perubahan kebiasaan defekasi √
Diare √
Konstipasi √
Melena √
Hemoroid √
Perdarahan rectum √
Riwayat menopause : klien mengatakan terakhir haid pada tahun 2012 pada usia 52
tahun.
Muskuloskeletal Ya Tidak
Nyeri persendian √
Kekakuan √
Pembengkakan sendi √
Deformitas √
Spasme √
Kram √
Kelemahan otot √
Masalah cara berjalan √
Nyeri punggung √
Protesa √
Pola kebiasaan latihan √
Dampak pada penampilan sehari-hari : klien mengatakan tidak ada masalah pada
penampilannya namun ia perlu berhati-hati saat melakukan aktivitas.
Sistem Saraf Ya Tidak
Pusat
Sakit kepala √
Kejang √
Paresis √
Paralisis √
Masalah kordinasi √
Tremor/Spasme √
Parestesia √
Cedera Kepala √
Masalah : klien mengatakan mengalami sakit kepala dan lehernya terasa tegang saat
kolesterolnya naik.
Sistem Ya Tidak
Reproduksi
Intoleran panas √
Intoleran dingin √
Goiter √
Pigmentasi kulit/tekstur √
Perubahan rambut √
Polifagia √
Polidipsi √
Poliuria √
Psikososial Ya Tidak
Cemas √
Depresi √
Insomnia √
Menangis √
Gugup √
Takut √
Kesulitan berkonsentrasi √
Mekanisme koping klien nampak adaktif klien bersedia menceritakan gejala dan
penyakit yang ia derita
Masalah tentang kematian : klien mengatakan semuanya sudah diatus sama yang maha
kuasa
PENGKAJIAN GERIATRIC DEPRESSION SCALE (GDS) untuk mengkaji depresi
pada lansia sebagai berikut :
No Pernyataan Ya Tidak
1. Apakah bapak/ibu sekarang merasa puas dengan kehidupannya ? √
2. Apakah bapak/ibu telah meninggalkan banyak kegiatan atau √
kesenangan akhir-akhir ini ?
3. Apakah bapak/ibu merasa hampa/kosong dalam hidup ini ? √
4. Apakah bapak/ibu sering merasa bosan ? √
5. Apakah bapak/ibu merasa mempunyai harapan yang baik dimasa depan √
?
6. Apakah bapak/ibu mempunyai pikiran jelek yang mengganggu terus √
menerus ?
7. Apakah bapak/ibu memiliki semangat yang baik setiap saat ? √
8. Apakah bapak/ibu takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada √
anda ?
9. Apakah bapak/ibu merasa bahagia pada sebagian besar waktu ? √
10. Apakah bapak/ibu sering merasa tidak mampu untuk berbuat apa- apa √
?
11. Apakah bapak/ibu sering merasa resah dan gelisah ? √
12. Apakah bapak/ibu senang tinggal dirumah daripada keluar rumah dan √
mengerjakan sesuatu ?
13. Apakah bapak/ibu sering merasa khawatir tentang masa depan ? √
14. Apakah bapak/ibu akhir-akhir ini sering lupa ? √
15. Apakah bapak/ibu pikir bahwa hidup bapak/ibu sekarang √
menyenangkan ?
16. Apakah bapak/ibu sering merasa sedih dan putus asa ? √
17. Apakah bapak/ibu merasa tidak berharga akhir-akhir ini ? √
18. Apakah bapak/ibu sering merasa khawatir tentang masa lalu ? √
19. Apakah bapak/ibu merasa hidup ini menggembirakan ? √
20. Apakah bapak/ibu untuk memulai kegiatan yang baru ? √
21. Apakah bapak/ibu merasa penuh semangat ? √
22. Apakah bapak/ibu merasa situasi sekarang ini tidak ada harapan ? √
23. Apakah bapak/ibu berpikir bahwa orang lain lebih baik √
keadaannya daripada bapak/ibuk ?
24. Apakah bapak/ibu sering marah karena hal-hal yang sepele ? √
25. Apakah bapak/ibu sering merasa ingin menangis ? √
26. Apakah bapak/ibu sering sulit berkonsentrasi ? √
27. Apakah bapak/ibu merasa senang waktu bangun tidur ? √
28. Apakah bapak/ibu tidak suka berkumpul di pertemuan sosial ? √
29. Apakah mudah bagi bapak/ibu membuat suatu keputusan ? √
30. Apakah pikiran bapak/ibu masih tetap mudah dalam memikirkan √
sesuatu seperti dulu ?
Parameter
Minat aktifitas 2, 12, 20, 28 27
Perasaan sedih 16, 25 9, 15, 19
Perasaan sepi dan bosan 3, 4
Perasaan tidak berdaya 10, 17, 24
Perasaan bersalah 6, 8, 11, 1, 23 18
Perhatian/konsentrasi 14, 26, 30 29
Semangat atau harapan thdp masa depan 13, 22 5, 7, 21
Skoring nilai 1 diberikan pada pernyataan favourable untuk jawaban “ya” dan
nilai 0 untuk jawaban “tidak” sedangkan untuk pernyataan unfavourable,
jawaban “tidak” diberi nilai 1 danjawaban “ya” diberi nilai 0
Total skor = 9 (menunjukkan tidak adanya stress)
BERG BALANCE SCALE
Berg balance scale (BBS) merupakan skala untuk mengukur keseimbangan
static dan dinamik secara objektif, yang terdiri dari 14 item tugas
keseimbangan (balance task) yang umum dalam kehidupan sehari-hari.
2 Berpakaian Mandiri :
Mengambil baju dari lemari, memakai pakaian, melepaskan
pakaian, mengancingi/mengikat pakaian.
Tergantung : √
4 Berpindah Mandiri :
Berpindah ke dan dari tempat tidur untuk
√
duduk, bangkit dari kursi sendiri
Bergantung :
Tergantung :
√
Inkontinensia parsial atau total; penggunaan
kateter,pispot, enema dan pembalut ( pampers)
6 Makan Mandiri :
Mengambil makanan dari piring danmenyuapinya
sendiri
Bergantung : √
Keterangan :
Beri tanda ( v ) pada point yang
sesuai kondisi klienAnalisis
Hasil:
Nilai A :Kemandirian dalam hal makan, kontinen
(BAK/BAB), berpindah, kekamar kecil, mandi dan
berpakaian.
MINI-MENTAL STATE EXAM (MMSE)
ORIENTASI
1 Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), hari apa? 5 5
2 Kita berada dimana? (negara), (propinsi), (kota), (rumah 5 5
sakit), (lantai/kamar)
REGISTRASI
3 Sebutkan 3 buah nama benda ( jeruk, uang, mawar), tiap 3 3
benda 1 detik, pasien disuruh mengulangi ketiga nama
benda tadi. Nilai 1 untuk tiap nama benda yang benar.
Ulangi sampai pasien dapat menyebutkan dengan benar dan
catat jumlah pengulangan
Skor total 30 30
MORSE FALL SCALE (MFS)/ SKALA JATUH DARI MORSE
Nama Lansia : Ny. F
Umur : 61 Tahun
6. Status Mental 0 -
- Lansia menyadari kondisi dirinya 0
- Lansia mengalami keterbatasan daya ingat 15
S : 5 (sedang)
T : Hilang Timbul
- Setelah sakit klien merasa tidurnya tidak nyenyak dan selalu terbangun
dikarenakan nyeri pada kepalanya yang ia rasakan.
- Klien mengatakan sering merasa kram pada kakinya
- Klien mengatakan sering merasakan nyeri pada punggungnya saat melakukan
aktivitas berlebih
- Klien mengatakan sulit melakukan aktivitas sehari-harinya dengan kondisi yang
seperti itu.
- Klien mengeluh mudah merasa lelah saat banyak melakukan aktivitas
- Klien nampak gelisah
- Klien nampak lemah
- Kadar kolesterol : 235 mgdL
TTV :
TD = 120/100 mmHg N = 85 x/menit S = 36,5’C R = 18 x/menit
Lampiran 3
S : 5 (sedang) - N = 85 x/menit
Q : Nyeri seperti
tertusuk-tusuk
R : Nyeri dibagian
kepala menjalar ke leher
S : 5 (sedang)
T : Hilang Timbul
Do :
- Klien nampak
gelisah
- TD = 120/100
mmHg
Wisma :-
Kriteria hasil
1. Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri
berhubungan Tindakan keperawatan
Tindakan
dengan agen selama 2x24 jam, maka
pencedera fisiologis diharapkan tingkat nyeri Observasi
menurun dengan - Identifikasi lokasi,
kriteria hasil: karakteristik, durasi,
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2. Gangguan pola Setelah dilakukan Dukungan tidur
tidur berhubungan Tindakan keperawatan
Tindakan :
dengan Kurang selama 2x24 jam maka
kontrol tidur diharapkan maka Observasi
Terapeutik
- Modisikasi lingkungan (mis.
Pencahayaan, suhu, matras,
dan tempat tidur)
- Batasi waktu tidur siang,
jika perlu
- Fasilitasi menghilangkan
stress sebelum tidur
- Tetapkan jadwal tidur rutin
- Lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
(mis, pijat, pengaturan
posisi, terapi akupresur)
- Sesuaikan jawdawal
pemberian obat dan/atau
tindakan untuk menunjang
siklus tidur-terjaga
Edukasi
melakukan kelelahan
aktivitas sehari-
- Monitor kelelahan fisik dan
hari meningkat
- Perasaan lemah emosional
melakukan aktivitas
Terapeutik
- Sediakan lingkungan
kunjungan)
- Lakukan Latihan rentang
yang menyenangkan
Edukasi
- Anjurkan melakukan
- Anjurkan menghubungi
Kolaborasi
tentang meningkatkan
asupan makanan.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
keperawatan gerontik adalah merupakan bidang yang meninjau pelayaan
keperawatan lansia sebagai seni dan praktik pengasuhan, pelayanan, dan pemberian rasa
nyaman dibandingkan dibandingkan sekedar penanganan penyakit. Keperawatan gerontik
adalah bentuk pelayanan keperawatan yang profesional dengan menggunakan ilmu dan
kiat keperawatan gerontik, meencakup biopsikososial dan spiritual, dimana dimana klien
adalah orang yang sidah berusia lebih dari 60 tahun baik yang kondsinya sehat maupun
sakit.
Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak atau lipid. Lemak adalah salah
satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita selain zat gizi lain, seperti
karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Kolesterol secara terus menerus di bentuk atau
disintetis di dalam hati (liver). Bahkan , sekitar 70 % kolestrol dalam darah merupakan
hasil sintesis di dalam hati, sedangkan sisanya berasal dari asupan makanan. Oleh karena
itu tidak benar anggapan bahwa sumber utama kolestrol justru berasal dari makanan.
Kolestrol juga merupakan salah satu bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid.
Kolestrol yang kita butuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam
jumlah yang tepat, namun kolestrol bisa meningkat jumlahnya karena asupan makanan
yang berasal dari lemak hewani, telur dan junkfood atau biasa di sebut dengan makanan
sampah
2. Saran
Peningkatan pelayanan keperawatan langsia memang perlu diingkatkan dimana
sekarang banyaknya langsia yang mengalami penyakit. Tersedianya posyandu lansia
diharapkan dapat memudahkan lansia dalam hal memeriksakan kesehatannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anies. (2015). Kolesterol dan penyakit jantung koroner. Cetakan I. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Marilynn E. Doenges, M. F. (2012). Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta: EGC.
Muttaqin. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan sistem pernafasan.
Jakarta: Salemba Medika.
Nugroho. (2014). Proses Keperawatan. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
PPNI.
PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
PPNI.
PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
PPNI.
RISKESDAS. (2018). Potret Sehat Indonesia.
Sari. (2014). Tanda gejala dan bahaya hiperkolesterolemia. Tanda Gejala Dan Bahaya
Hiperkolesterolemia.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KOLESTEROL
Masalah : Kolesterol
Pokok Pembahasan : Kolesterol
Sasaran : Kelurga Ny.F
Jam : 10.30 - Selesai
Waktu : 20 Menit
Tanggal : 08 Desember 2021
Tempat : Kediaman Ny.F
Alamat : Dusun Abbatungnge, Desa Bulolohe, Kec. Rilau Ale
Pemateri : Eka Hasriani R
A. Latar Belakang
Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak atau lipid. Lemak adalah salah
satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita selain zat gizi lain, seperti
karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Lemak merupakan salah satu sumber energy
yang memberikan kalori paling tinggi. Selain sebagai salah satu sumber energy,
sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang zat yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh kita dan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia (Anies, 2015).
Di Indonesia berdasarkan tempat tinggal menunjukkan bahwa kadar kolesterol di
atas normal pada penduduk perkotaan lebih besar dari pada pedesaan, penduduk di kota
sebesar 38,5 % sedangkan penduduk perdesaan sebesar 32,1%. Prevalensi hiperkolestrol
di Jawa Timur 30,38 % (RISKESDAS, 2018).
B. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 20 menit, diharapkan Keluarga Ny. F mampu
memahami dan mengerti tentang kolesterol.
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit tentang Kolesterol, diharapkan
Keluarga Ny.F dapat:
1. Menjelaskan defenisi kolesterol.
2. Menyebutkan penyebab dan faktor resiko kolesterol.
3. Menyebutkan tanda dan gejala.
4. Menjelaskan mengapa kolesterol berbahaya.
5. Menjelaskan pencegahan dan pengendalian kolsterol.
6. Menjelaskan bagaimana pengobatan kolesterol.
D. Materi Penyuluhan
Terlampir
E. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. Media
Leaflet
G. Kegiatan penyuluhan
No. Tahap Waktu Kegiatan penyuluhan Sasaran Media
kegiatan penyuluhan