Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Profesi Ners
Stase Gerontik
Oleh :
DIVA NOVIANDARI
NIM. 200721032
2021
HIPERKOLESTEROL
A. DEVINISI
Kolesterol adalah sterol terbanyak di dalam tubuh, bentuknya dapat sebagai
kolesterol bebas ataupun terikat pada asam lemak sebagai kolesterilester.Umumnya
kolesterol dalam darah dan limfe terlihat sebagai kolesterilester Sedangkan yang
dalam sel-sel darah otot, hepar, dan jaringan lain dalam bentuk bebas (Yudhasari,
2018).
Struktur kimia dasar kolesterol berupa steroid. Terdapat dalam jaringan dan
lipoprotein plasma dalam bentuk kolesterol bebas atau gabungan dari asam lemak
rantai panjang sebagai ester kolesteril. Senyawa kolesterol ini disintesis dalam banyak
jaringan dari asetil-Ko A dan akhirnya dikeluarkan dari tubuh melalui empedu
sebagai garam kolesterol atau empedu. Kolesterol adalah produk khas hasil
metabolisme hewan sehingga terdapat dalam semua bahan makanan yang berasal dari
hewan, misalnya kuning telur, otak, daging dan hati (Sulistyowati, 2018).
Menurut Rahayu (2017), kolesterol merupakan unsur penting dalam tubuh yang
diperlukan untuk mengatur proses kimiawi di dalam tubuh, tetapi kolesterol dalam
jumlah tinggi bisa menyebabkan terjadinya aterosklerosis (penyempitan dan
pengerasan pembuluh darah). Jika aterosklerosis ini terjadi di pembuluh darah
jantung, maka akan menyebabkan penyakit jantung koroner. Penggumpalan darah
yang bercampur dengan lemak yang menempel di pembuluh darah akan menyebabkan
serangan jantung. Rahayu (2017) juga menyatakan, terdapat korelasi yang jelas antara
penyakit aterosklerosis arteria koroner dengan kadar kolesterol total dalam darah,
yang terutama mencerminkan kandungan kolesterol pada LDL (Kolesterol LDL).
Hiperkolesterolemia merupakan hasil dari meningkatnya produksi dan atau
meningkatnya penggunaan LDL (Low Density Lipoprotein). Hiperkolesterolemia
dapat merupakan hiperkolesterol familial atau dapat disebabkan karena konsumsi
kolesterol tinggi. Menurut Prawitasari dkk (2018), hiperkolesterolemia familial (HF)
merupakan kelainan genetik tersering penyebab terjadinya penyakit jantung
koroner/aterosklerosis. Hiperkolesterol terutama fraksi LDL, adalah faktor terpenting
terbentuknya aterosklerosis (Murwani dkk., 2018).
Proses aterosklerosis yang terjadi di pembuluh darah jantung dapat menyebabkan
terjadinya jantung koroner, apabila terjadi di pembuluh darah otak dapat
menyebabkan terjadinya stroke. HDL (High Density Lipoprotein) disebut juga
kolesterol baik karena mempunyai efek antiaterogenik yaitu mengangkut kolesterol
bebas dari pembuluh darah dan jaringan lain menuju hati, selanjutnya
mengeluarkannya lewat empedu. Kadar LDL yang tinggi cenderung disertai dengan
kadar trigliserida yang tinggi pula, sedangkan apabila kadar HDL tinggi maka kadar
trigliserida cenderung rendah (Yudhasari, 2018).
B. ETIOLOGI
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya hiperkolesterolemia. Bisa disebabkan
oleh faktor genetik seperti pada hiperkolesterolemia familial dan hiperkoleterolemia
poligenik, juga bisa disebabkan faktor sekunder akibat dari penyakit lain seperti
diabetes mellitus, sindroma nefrotik serta faktor kebiasaan diet lemak jenuh (saturated
fat), kegemukan dan kurang olahraga.
Beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan seseorang beresiko tinggi
menderita hiperkolesterolemia. beberapa faktor dapat dikurangi atau dihilangkan
dengan pengubahan gaya hidup, beberapa faktor sulit untuk diubah. tapi setidaknya
pengurangan faktor resiko harus dilakukan semaksimal mungkin. faktor resiko utama
penyebab tingginya kolesterol darah antara lain obesitas atau kegemukan, makanan
tinggi asam lemak dan lemak jenuh, biasanya makanan yg digoreng, makanan rendah
serat, kurang beraktifitas fisik, stress, merokok, tinggal di area dengan tingkat polusi
tinggi (industri, kota yg padat kendaraan bermotor), diabetes, underactive thyroid, dan
polycystic ovary syndrome.
Hiperkolesterolemia Poligenik
Tipe ini merupakan hiperkolesterolemia yang paling sering ditemukan,
merupakan interaksi antara kelainan genetik yang multipel, nutrisi dan
faktor-faktor lingkungan lainnya serta memiliki lebih dari satu dasar
metabolik. Penyakit ini biasanya tidak disertai dengan xantoma.
Hiperkolesterolemia Familial
Penyakit yang diturunkan ini terjadi akibatkan oleh adanya defek gen pada
reseptor LDL permukaan membran sel tubuh. Ketidakadaan reseptor ini
menyebabkan hati tidak bisa mengabsorpsi LDL. Karena mengganggap
LDL tidak ada, hati kemudian memproduksi VLDL yang banyak ke dalam
plasma. Pada pasien dengan Hiperkolesterolemia familial ditemukan kadar
kolesterol total mencapai 600 sampai 1000 mg/dl atau 4 sampai 6 kali dari
orang normal. Banyak pasien ini meninggal sebelum berumur 20 tahun
akibat infark miokard.
Kebiasaan Diet lemak Jenuh, Kurang olahraga dan Kegemukan
Pada tubuh manusia, reseptor LDL menangkap LDL yang tidak teroksidasi
dan disimpan di dalam sel tubuh. Jika sudah berlebih, LDL tidak masuk ke
dalam sel kemudian dimetabolime di hepar untuk menjadi asam empedu
dan diekskresikan keluar. Pada proses patologi, oksidan LDL ditangkap
oleh makrofag dan kemudian menjadi sel busa dan menumpuk di dalam
tubuh, tidak diekskresi dan apabila menumpuk didalam pembuluh darah
menimbulkan plak aterome dan lama-kelamaan menjadi aterosklerosis.
Penelitian pada binatang yang ditingkatkan kadar serumnya
menunjukkan LDL memicu atrogenesis. Ada bentuk kelainan gen pada
manusia yang menyebabkan peningkatan LDL secara berat yang
menimbulkan penyakit kardiovaskuler pada usia muda. LDL menimbulkan
penumpukan kolesterol pada dinding arteri. LDL juga menyebabkan
rangsangan inflamasi dani inflamasi pada lesi aterogenik. Peningkatan LDL
berhubungan dengan semua tingkatan aterogenik yaitu disfungsi endotel,
pembentukan dan pertumbuhan plak, ketidakstabilan plak dan
thrombosis.Peningkatan LDL plasma menyebabkan retensi partikel LDL
pada dinding arteri meningkat, oksidasi LDL dan pengeluaran zat-zat
mediator inflamasi . Terapi terhadap peningkatan LDL menunjukkan fungsi
endotel koroner menjadi normal.
Akibat Penyakit Lain
Berikut ini dislipidemia yang disebabkan oleh penyakit lain:
No Penyakit Penyebab Kelainan Lipid
1. Diabetes mellitus (DM) TG dan HDL
2. Gagal ginjal kronis TG
3. Sindrom nefrotik Kolesterol total
4. Hipotiroidisme Kolesterol total
5. Penyalahgunaan alcohol TG
6. Kholestasis Kolesterol total
7. Kehamilan TG
8. Obat-obatan (kontrasepsi oral, TG dan atau Kolesterol total , HDL
diuretic, beta bloker, kortikosteroid)
Keterangan:
TG = Trigliserida
HDL = High Density Lipoprotein
D. Patologi
Kolesterol adalah komponen dari membran sel dan merupakan prekursor
untuk hormon steroid dan asam empedu yang disintesis oleh sel-sel tubuh dan diserap
dengan makanan. Kolesterol diangkut dalam plasma melalui lipoprotein, yaitu
kompleks antara lipid dan apolipoproteins
Ada empat kelas lipoprotein : lipoprotein densitas tinggi (HDL), lipoprotein
densitas rendah (LDL), lipoprotein densitas sangat rendah (VDRL) dan kilomikron.
Sementara LDL terlibat dalam transportasi kolesterol ke sel perifer, HDL bertanggung
jawab atas penyerapan kolesterol dari sel. Empat kelas lipoprotein yang berbeda
menunjukkan hubungan yang berbeda untuk aterosklerosis koroner. LDL-kolesterol
(LDL-C) memberikan kontribusi untuk pembentukan plak aterosklerotik dalam arteri
intima dan sangat terkait dengan penyakit jantung koroner (PJK) dan mortalitasii
E. FAKTOR RESIKO
1. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama : Ny.H
Umur : 63 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Cirebon
Ruang/Kamar : -
Golongan Darah : O
Tanggal Pengkajian : 24 Maret 2021
Diagnosa Medis : Hiperkolestrolemia
2. Identitas Penangggungjawab
1) Anak
Nama : Tn.I
Umur : 36 tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Cirebon
2. Keluahan Utama
Pasien mengatakan nyeri kepala bagian tengkuk, mual muntah, dan lemas
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
P : Pasien mengatakan lemas, nyeri pada bagian tengkuk seperti tertindih, menjalar hingga
ke pundak
Q : Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan terus menerus dan terasa seperti tertindih,
nyeri akan lebih terasa sakit ketika pasien melakukan aktivitas dan akan berkurang ketika
pasien beristirahat dan meminum obat.
R : Pasien mengatakan nyeri yang dirasakannya tepat di bagian tengkuk menjalar hingga
pundak.
S : Pasien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas berat, lemas disebabkan nyeri yang
dirasakan dan mual muntah. Skala nyeri yang dirasakan adalah 7.
T : Pasien mengatakan rasa nyeri akan kambuh ketika pasien melakukan aktivitas berat
dan akan berkurang setelah diberikan obat
4. Riwayat Pengobatan dan Terapi Medis
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat apapun, pasien jarang berobat
5. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Pasien mengatakan pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya.
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mangatakan saat ini ia tinggal bersama anak, menantu dan cucunya, Ia juga mengatakan
bahwa di keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit menular ataupun penyakit bawaan genetik.
7. Riwayat Kesehatan Psikososial
Pasien mangatakan saat ini ia tinggal bersama anak, menantu dan cucunya , selama ia
mangalami sakit yang seperti ini pasien mengatakan bahwa semua keluarganya saling
mendukung untuk kesembuhannya. Pasien juga mengatakan terkadang suka sedih ketika
penyakitnya kambuh.
9. Riwayat Kesehatan Spiritual
Pasien mengatakan hanya bisa pasrah dan menerima segala keadaan yang dialaminya
merupakan bentuk ujian dari Allah SWT.
10 Riwayat Kesehatan Transkultural
Pasien mengatakan biasanya ia sering mengkonsumsi jamu-jamuan untuk mengobati
penyakitnya. Pasien juga mengatakan tahu dengan masalah kesehatan yang dialaminya.
11. Pola Aktivitas Harian
Pola Kebiasaan Sebelum Kambuh Selama Kambuh
A Pola Nutrisi dan Pasien mengatakan biasanya Saat penyakinya kambuh
Metabolik ia makan 3-4x/hari dengan 1 pasien merasa mual, tidak
porsi penuh dihabiskan. nafsu makan, pola makan
hanya 2x/hari hanya ½ porsi
saja.
B Pola Eliminasi Fekal Pasien megatakan BAB nya Pasien megatakan BAB nya
lancar dan tidak ada keluhan lancar dan tidak ada keluhan
yang menyertainya. yang menyertainya.
C Pola Eliminasi Urinal Pasien megatakan BAK nya Pasien megatakan BAK nya
lancar dan tidak ada keluhan sedikit dan tidak terdapat
yang menyertainya. nyeri saat berkemih.
D Pola Istirahat dan Tidur Pasien mengatakan biasanya Selama kambuh, pasien
tidur 8 jam/hari tanpa hanya tidur 4 jam bahkan
adanya gangguan tidur. jika merasakan nyeri di
malam hari pasien sering
terbangun dan hanya bisa
tidur selama 2-3 jam saja
dalam sehari.
E Mobilisasi Pasien mengatakan masih Pasien mengatakan dalam
mampu melakukan keadaan kambuh ia tidak
mobilisasi dan ambulasi mampu melakukan
secara mandiri. mobilisasi dan ambulasi
yang berat.
F Personal Hygiene Pasien mengatakan ia biasa Pasien mengatakan ia biasa
melakukan kebersihan diri melakukan kebersihan diri
dengan rajin, mandi 2- dengan rajin, mandi 2x/hari,
3x/hari, pasien mengatakan
sebelum tidur, setelah
makan ia selalu
membersihkan bagian
mulutnya.
Jantung (Cardio)
Inspeksi : Ictus cordis berdenyut halus di intercosta 6,
- Ekstremitas bawah
Ekstremitas bawah tidak terdapat kelainan dan
dapat berfungsi dengan baik hanya saja klien
tidak mau banyak bergerak karena terasa nyeri
pada bagian tengkuk dan semakin meningkat
ketika bergerak.
- Pasien mengatakan
nyeri pada tengkuk
- Pasien mengatakan Penumpukan
nyerinya menjalar kolestrol di
sampai ke pundak pembuluh darah
- P : Pasien mengatakan
lemas, nyeri pada bagian
tengkuk seperti tertindih Penyempitan
menjalar hingga ke pudak
pembuluh darah
- Q : Pasien mengatakan
nyeri yang dirasakan terus
menerus dan terasa seperti
tertindih, nyeri akan lebih Aliran darah tidak
terasa sakit ketika pasien lancar
melakukan aktivitas dan
akan berkurang ketika
pasien beristirahat dan
meminum obat. Nyeri
- R : Pasien mengatakan
nyeri yang dirasakannya
tepat di bagian tengkuk
menjalar hingga ke
pundak
- S : Pasien mengatakan
tidak dapat melakukan
aktivitas berat, lemas
disebabkan nyeri yang
dirasakan serta mual
muntah. Skala nyeri yang
dirasakan adalah 7.
- T : Pasien mengatakan
rasa nyeri akan kambuh
ketika pasien melakukan
aktivitas berat dan akan
berkurang setelah
diberikan obat
Do :
Intake berkurang
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
3. Ds : Hiperekolestrolemia Kekurangan
volume cairan
- Pasien mengatakan
lemas
- Pasien mengatakan Penumpukan
BAK sedikit kolestrol di
pembuluh darah
Do :
Nyeri
Mual muntah
Tidak nafsu makan
Intake berkurang
Kekurangan volume
cairan
19. Intervensi