Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. G DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI


KEPERAWATAN GERONTIK
YANG DIBINA OLEH DOSEN ERNAWATI, S.Kep, Ns,. M.Kep

OLEH:
KELOMPOK III

JANUARDI SAPUTRA 11409718048


JOKO UTOMO 11409718049
LENI OKTAVIANI 11409718050
NUR MINA 11409718056
RATNA SELFIA 11409718059
RIFKY FADHIL 11409718061
SARTIKA TIARA WATI 11409718065

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM VI/TANJUNGPURA


BANJARMASIN
TAHUN 2020/2021
AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM VI/TANJUNGPURA
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

FORMAT PENGKAJIAN INDIVIDU


Tanggal Pengkajian : Rabu, 28 Juli 2020

IDENTITAS KLIEN
Data biografi
Nama : Ny. G
Tempat dan tanggal lahir : Banjarbaru, 25 Desember 1953
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan terakhir : Smp
Gol darah :O
Agama : Islam
Status perkawinan : Janda
TB/BB : 156/40
Penampilan : rapi
Ciri-ciri tubuh :kurus
Tanggal masuk panti : 19 Maret 2019
No.Registrasi : 01-XX-XX
Orang terdekat dihubungi : Ny. A
Telp : 082271209276
Hubungan dengan klien : Anak
Alamat : Jl. A. Yani km.8 kec. Pelaihari
RIWAYAT KELUARGA
Genogram. (buatlah 3 generasi)

Keluarga Ayah Keluarga Ibu

Tn. Ny G.
M

Penjelasan :

= Laki-laki = Meninggal

= Perempuan = Tinggal satu rumah

= Garis Penghubung Keluarga


RIWAYAT MASUK PANTI WERDHA
Menurut klien, klien dibawa kepanti oleh anak kandungnya di panti werdha dengan alasan
pikun ,dan agar klien bisa ada yang merawat, dikarenakan anak nya itu jauh bekerja dan tidak
ada yang mengurusnya dirumah

Keluhan utama:
Klien mengeluh sering terbangun pada malam hari, dikarenakan merasakan nyeri dibagian
tengkuk atau belakang lehernya. Sebelumnya klien memiliki riwayat penyakit hipertensi atau
darah tinggi.
P = Nyeri dirasakan saat banyak melakukan aktivitas
Q = Nyeri terasa seperti mencengkram
R = Nyeri ditungkuk/belakang leher
S = Skala nyeri 5
T = Nyeri dirasakan hilang timbul

Pemahaman klien tentang masalah kesehatan dan penatalaksanaannya


Klien paham akan penyakitnya,ia juga mengetahui bahwa nyeri yang dirasakan saat ini
dikarenakan naiknya tekanan darah, klien sebelumnya telah meminum obat yang telah
diresepkan oleh petugas kesehatan, akan tetapi klien akhir-akhir ini sudah lupa meminum obat
yang telah diberikan oleh petugas kesehatan.

Alergi : (Catatan agen dan reaksi spesifik)


Obat-obataan : klien mengatakan tidak ada alergi terhadap obat-obatan
Makanan : klien mengatakan tidak adaa alergi makanan
Faktor lingkungan : klien mengatakan perubahan cuaca atau lingkungan tidak
mempengaruhi kesehatan pasien secara drastis
Penyakit yang diderita: Pasien memiliki penyakit hipertensi.
Lain-lain sebutkan bila ada: tidak ada

Riwayat pekerjaan:
Pekerjaan sebelumnya : Penjahit
Alamat pekerjaan : Jl. Melati , Komplek Permai II
Alat transportasi : Motor
Berapa jarak dari rumah : 1 KM
Sumber-sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan: sumber pendapatan klien
dari hasil kerja nya.

Riwayat lingkungan hidup


Tipe tempat tinggal : permanen
Jumlah kamar :4
Jumlah tingkat :1
Kondisi tempat tinggal : kondisi tempat tinggal pasien cukup bersih dan rapo
Jumlah orang yang tinggal dirumah : laki-laki 1 orang
Tingkat privasi : klien memiliki kamar sendiri untuk tidur
Tetangga terdekat :tidak ada
Alamat /telpon :tidak ada

Riwayat rekreasi
Hobby/minat : jalan jalan
Keanggotaan organisasi :tidak ada
Liburan perjalanan : klien mengatakan menghabiskan waktu nya hanya dirumah saja

Sistem pendukung
Perawat/bidan/dokter/fisioterapi : Bidan
Jarak dari rumah : 3 Km
Rumah sakit : Rs. Borneo Citra Medika jaraknya : 6 Km
Klinik : Klinik Ammariz jaraknya : 7 Km
Pelayanan kesehatan di rumah : tidak ada
Perawatan sehari-hari yang dilakukan keluarga: tidak ada
Lain-lain : tidak ada
Diskripsi kekhususan
Kebiasaan ritual : Rutin melakukan Zhiarah ke pemakaman 2 bulan sekali
Yang lainnya :tidak ada

Status kesehatan
Status kesehatan umum
selama setahun yang lalu : Sering mengalami sakit kepala dibagian tengkuk
yang kadang hilang kadang timbul
Status kesehatan 5 tahun yang lalu : Klien sudah lama memiliki riwayat hipertensi

Aktifitas hidup sehari-hari (ADL)


Indeks katz : A/B/C/D/E/F/G
Istirahat dan tidur : Klien mengatakan pada saat dirumah klien terbiasa tidur dari jam 21.00 dan
bangun pada jam 05.00 wita. Klien sering terbangun dimalam hari,dan ketika di panti werdha
klien juga mengalami masalah gangguan susah tidur.
Seksual : pola seksual tidak terkaji
Rekreasi : klien dan keluarga jarang melakukan aktivitas diluar rumah
seperti rekreasi,waktu kesehariannya disibukkan dengan bekerja

Psikologis
 Persepsi klien : pasien mengatakan sakit yang diderita ini karena faktor usia
yang sudah lanjut.
 Konsep diri : saat pengkajian konsep diri pasien baik, komunikasi dan perilaku
terhdap orang lain baik
 Emosi : pada saat pengkajian emosi pasien stabil
 Adaptasi : pada saat pengkajian kemampuan beradaptasi pasien baik, dan
pasien dapat berkomunikasi dengan baik
 Mekanisme pertahanan diri: pasien mengatakan walaupum sedang sakit namun pasien
tetap melakukan aktivitasnya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Tinjauan system
Keadaan umum :
Tingkat kesadaran : composmentis
Glasgow coma skala : verbal :4
Psikomotor : 5
Mata :4

Tanda-tanda vital
Pulse: 77x/m Temp: 36,5⁰c Blood pressure: 170/90mmHg RR:23x/m

Head to Toe
1. Kepala :pasien mengatakan kepalamya merasa sakit
2. Mata,telinga dan hidung :penglihatan kabur/, pada bagian telinga pendengaran
mulai mulai bermasalah, hidung tampak bersih
3. Leher : pasien mengatakan merasakan nyeri dibagian tengkuk
atau belakang lehernya.
4. Dada dan punggung : pasien mengatakan tidak ada keluhan di bagian dada
dan punggung
5. Abdomen dan pinggang : pasien mengatakan tidak ada keluhan di bagian
abdomen, sering merasakan sakit pinggang akibat bekerja menjahit
6. Ekstrimitas atas dan bawah : pasien mengatakan tidak ada keluhan di bagian
ekstrimitas atas dan bawah.
7. Genetalia : pasien mengatakan tidak ada keluhan di bagian genetalia
8. Sistem reproduksi : pasien mengatakan di bagian reproduksi tidak ada
keluhan
9. System persyarafan : pasien mengatakan untuk bagian sitem persyarafan tidak
ada keluhan
10. System pengecapan : pasien mengatakan sudah tidak bisa membedakan rasa
manis asin pahit.
11. System penciuman : pasien mengatakan penciuman ada masslah yaitu susah
membedakan aroma aroma wangi dan busuk.
12. Tactil respon : pasien mengatatakan system tactil atau permukaan kulit
nya masih normal masih bisa merasakan merasakan sentuhan.
Status kognitif / afektif dan social
1. Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ) : pasien kurang mampu meningat
tanggal berapa hari ini, hari apa sekarang apa nama tempat. Pasien mampu mengingat
kapan ia lahir, pasien tidak mampu mengingat siapa presiden sebelumnya, Ny G
mengatakan mampu menyebutkan nama ibu nya. Kesimpulan pasien memiliki kersakan
intelektual sedanh.
2. Mini Mental State Exam (MMSE) :pasien mampu mengenal
jam,tanggal,hari,bulan,serta tahun. Untuk tempat,kelurahan,kabupaten,dan provinsi tetapi
lupa nam kecamatan Ny. G mengatakan lupa. Pada fase registrasi,pasien mampu
menyebutkan 3 dari objek yang disebutkan petugas. Pada fase mengingat kembali pasien
mampu menyebutkan 1 dari 3 benda yang ditunjuk petugas. Pada fase pengertian verbal,
pasien tidak mampu melakukan perintah yang ditulis petugas. Pada fase perintah tertulis,
pasien tidak mampu melakukan perintah yang ditulis petugas. Kesimpulan nya pasien
memiliki kognitif berat.
3. Inventaris Depresi Beck :
4. Apgar keluarga :

Investasi depresi beck

A. KESEDIHAN

3. Saya sangat sedih/tidak bahagia, dimana saya tidak dapat menghadapinya.

2. Saya galau/sedih sepanjang waktu dan tidak dapat keluar darinya

1. Saya merasa sedih/galau

0 Saya tidak merasa sedih

B. PESIMISME

3. Merasa masa depan adalah sia-sia& sesuatu tidak dapat membaik

2. Merasa tiak punya apa apa & memandang ke masa depan

1. Merasa kecil hati tentang masa depan


0 Tidak begitu pesimis/kecil hati tentang masa depan

C. MERAS KEGAGALAN

3. Merasa benar-benar gagal sebagai orang tua(sauami/istri)

2. Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat kegagagalan.

1. Merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya.

0 Tidak merasa gagal

D. KETIDAK PUASAN

3. Tidak puas dengan segalanya.

2. Tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun.

1. Tidak menyukai cara yang saya gunakan

0 Tidak merasa tidak puas

E. RASA BERSALAH

3. Merasa seolah sangat beuruk/tidak berharga

2. Merasa sangat bersalah

1. Merasa buruk/tidak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik

0 Tidak merasa benar-benar bersalah

F. TIDAK MENYUKAI DIRI SENDIRI

3. Saya benci diri saya sendiri

2. Saya muak dengan diri saya sendiri

1. Saya tidak suka dengan diri saya sendiri

0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri


G. MEMBAHAYAKAN DIRI SENDIRI

3. Saya akan bunuh diri jika saya punya kesempatan

2. Saya punya rencana pasti tentang tujuan bunuh diri

1. Saya merasa lebih baik bunuh diri

0 Saya tidak tidak punya pikiran tentang membhayakan diri sendiri

H. MENARIK DIRI DARI SOSIAL

3. Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak perduli pada
merek semuanya.

2. Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan mempunyai sedikit
perasaan pda mereka

1. Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya.

0 Saya tidak tkehilangan minat pada orang lain

I. KERAGUAN-KERAGUAN

3. Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali

2. Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membat keputusan

1. Saya berusaha mengambil keputusan

0 Saya membuat keputusan yang baik

J. PERUBAHAN GAMBARAN SENDIRI

3. Merasa bahwa saya jelek/ tampak menjijikan

2. Merasa bahwa ada perubahan yang permanen dalam penampilan

1. Saya khawtir saya tampak tua/tidak menarik dan ini membuat saya tidak menarik

0 Tidak merasa bawa saya tampak lebih buruk dari pada sebelumnya

K KESULITAN KERJA
3. Tidak melakukan pekerjaan sama sekali

2. Telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu

1. Memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu

0 Saya dapat bekerja kurang lebih sebaik baiknya

L KELETIHAN

3. Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu

2. Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu

1. Saya merasa lelah dari yang biasanya

0 Saya tidak merasa lebih lelah biasanya

M ANOREKSIA

3. Saya tidak lagi punya nasu makan sama sekali

2. Nafsu makan saya sangat buruk sekarang

1. Nafsu msksn saya stidak sebaik sebelumnya

0 Nafsu msksn saya tidak buruk dari sebelumnya

KETERANGAN :

PENILAIAN

0-4 : depresi tidak ada / minimal

5-7 : defresi ringan

8-15 : defresi sedang

16+ depresi berat

Apggar keluarga

NO URAIAN FUNGSI SCORE

1. Saya puas bahwa ADAPTATION


saya dapat kembali
pada keluarga (teman-
teman) saya untuk
membantu pada aktu
sesuatu menyusahkan
saya.

2. PARTNERSHIP
Saya puas dengan
cara keluara (teman-
teman)saya
membicarakan
sesuatu dengan
saya&mengungkapkan
masalah degan saya

3. Saya puas dengan GROWTH


cara keluarga (teman-
teman)saya menerima
& dan menukung
keinginan saya untuk
melakukan
aktivitas/arah baru

4. Saya puas dengan AFECTION


cara keluarga
(teman)sya
mengekspresikan
afek&berespons
terhdap emosi-emosi
saya seperti marah,
sedih/ mencintai.

5. Saya puas dengan RESOLVE


cara teman-teman
saya & saya
menyediakan waktu
bersama-sama.

Data penunjang
1. Laboratorium
2. Radiologi
3. EKG
4. USG
5. CT Scan
6. Obat – obatan

ANALISA DATA

No Data Problem Etiologi


1. DS: Ansietas Insomia
1. Klien mengatakan sering
terbangun pada malam hari
2. Klien mengatakan susah
tidur,gelisah tetapi tidak
banyak pikiran.

DO:
1. Klien tampak tidak tidur
disiang hari
2. TD : 160/90 mmHg

DS :
2. 1. Klien mengatakan sering
merasakan nyeri pada Proses penyakit Nyeri Kronis
bagian tengkuk lehernya
2. Klien mengatakan rasa
nyeri yang dilakukan
mengganggu aktivitasnya
P : Nyeri dirasakan saat
banyak melakukan aktivitas
Q : Nyeri terasa seperti
mencengkram
R : Nyeri di tungkuk
S : Skala 5
T : Nyeri hilang timbul

PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri kronis berhubungan dengan proses penyakit
2. Insomnia berhubungan dengan ansietas

Proses Keperawatan
1. Nyeri kronis b.d proses penyakit
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 1×8 jam nyeri
dapat berkurang dan teratasi.
Kriteria Hasil :
1. Nyeri berkurang dari skala 5 menjadi skala 2 menggunakan manajemen nyeri
2. Pasien merasa nyaman
3. TTD dalam batas normal

Intervensi meliputi:
Observasi monitoring : monitor ttv
Therapy keperawatan : tehnik non farmakologik untuk mengurangi rasa nyeri
Health education :
Kolaborasi : kolaboraasi pemberian analgetik

Intervensi Rasional
NIC
1. Monitor TTV 1. Untuk membatu keadaan pasien
2. Identifikasi skala nyeri secara umum.
3. Lakukan pengkajian nyeri secara 2. Menjadi parameter dasar untuk
konperensif melihat sejauh mana nyeri yang
4. Ajarkan tehnik non farmakologik dirasakan pasien
untuk mengurangi nyeri 3. Agar dapat memberikan tindakan
5. Kolaborasi pemberian analgetik keperawatan yang tepat sesuai
dengan manajemen nyeri
4. Untuk mengurangi intensitas nyeri
yang dirasakan
5. Obat –obat analgetik memblok
reseptor nyeri sehingga nyeri tidak
dapat di persepsikan

2. Insomia berhubungan dengan ansietas


Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1×8 jam diharapkan
masalah insomnia pada Ny. G teratasi
Kriteria Hasil :
1. Klien tidak terbangun dimalam hari
2. Mata klien tidak merah(mengantuk)
3. Melaporkan secara verbal bahwa insomnia berkurang

Intervensi meliputi:
Observasi monitoring : montitor ttv
Therapy keperawatan : terapi musik
Health education : manajemen lingkungan aman dan nyaman
Kolaborasi : pemeberian obat

Intervensi Rasional
NIC
1. Monitor TTV 1. Untuk membatu mengetahui
2. Manajemen lingkungan aman dan keadaan pasien secara umum.
nyaman 2. Lingkungan yang nyaman dapat
3. Terapi musik membuat sesorang tidur dengan
4. Relaksasi otot progresif nyenyak
5. Pemberian obat 3. Pemberian terapi music dapat
memberikan efek relaksasi yang
dapat menimbulkan efek perasan
mengantutuk
4. Menurunkan ketegangan otot,nyeri
leher,serta mengatasi insomnia
5. Obat berfungsi untuk
merelaksasikan otot sehingga klien
dapat tenang dan mudah tidur

Implementasi Keperawatan
Diagnosa Implementasi
1. Nyeri kronis berhubungan dengan 1. –mengukur tekanan darah
proses penyakit -menghitung nadi dan nafas
-mengukur suhu
2. Penilaian skala nyeri dengan
menggunakan Numerical Rating
Scole (NRS)
3. Menggunakan metode penilaian
PQRST
4. Mengajarkan tehnik relaksasi nafas
dalam
5. Kolaborasikan pemberian obat
penurun darah tinngi Captopril 6,25
mg/hari dan obat pereda nyeri
Naproxen 250 mg sesuai
kebutuhan.

1. –mengukur tekanan darah


2. Insomia berhubungan dengan -mengukur suhu
ansietas -menghitung nadi dan nafas.
2. Mempertahankan lingkungan
yang aman dan hening
3. Menganjurkan pasien
mendengarkan music sebelum
ber istirahat dimalam hari
4. Mengajarkan tehnik relaksasi
otot progresif
5. Pemberian dosis obat tidur oral
Diazepam dimulai dari 2-2,5
mg,dikonsumsi 1-2 kali. Dosis
dapat dinaikkan perlahan
sesuai kebutuhan

Catatan Perkembangan Keperawatan


N Hari,Tnggal Perkembangan
DX.Keperawatan TT
O PUKUL keperawatan
1 Rabu,29 Juli Nyeri kronis berhubungan S : klien masih
2020 dengan proses penyakit mengatakan nyeri
09.00 Wita O :- klien tampak
kesakitan
- Klien tampak
lemah
TTV:
TD : 140/80 mmHg
N : 77x/m
RR : 23x/m
T : 36,5⁰C

A :Nyeri kronis b.d


proses penyakit
P : 1. Monitor TTV
2 Identifikasi skala
nyeri
3. Lakukan
pengkajian nyeri
secara
konperensif
4. Ajarkan tehnik
non farmakologik
untuk
mengurangi nyeri
5. Kolaborasi
pemberian
analgetik
I:
1. -mengukur
tekanan darah
-menghitung
nadi dan nafas
-mengukur
suhu
2. Penilaian skala
nyeri dengan
menggunakan
Numerical Rating
Scole (NRS)
3. Menggunakan
metode penilaian
PQRST
4. Mengajarkan
tehnik relaksasi
nafas dalam
5. Kolaborasikan
pemberian obat
penurun darah
tinngi Captopril
6,25 mg/hari dan
obat pereda
nyeri Naproxen
250 mg sesuai
kebutuhan.
E : klien mengatakan
nyeri sudah berkurang

O : klien tampak tidak


kesakitan
TTV:
TD : 130/80 mmHg
N : 80x/m
RR : 24x/m
T : 36,8⁰C
A : Masalah sebagian
teratasi
P:Lanjutkan Intervensi

S : klien mengatakan
sulit tidur pada malam
hari
O :-klien tampak lemah
- Mata klien
tampak merah
Insomnia berhubungan
2. Rabu, 29 Juli dengan ansietas TTV:
2020 TD : 140/80 mmHg
N : 77x/m
RR : 23x/m
T : 36,5⁰C

A : Insomnia b.d
ansietas
P:
1. Monitor TTV
2. Manajemen
lingkungan aman
dan nyaman
3. Terapi musik
4. Relaksasi otot
progresif
5. Pemberian obat
6.
I:
1. –mengukur
tekanan darah
-mengukur suhu
-menghitung nadi
dan nafas.
2. Mempertahanka
n lingkungan
yang aman dan
hening
3. Menganjurkan
pasien
mendengarkan
music sebelum
ber istirahat
dimalam hari
4. Mengajarkan
tehnik relaksasi
otot progresif
5. Pemberian dosis
obat tidur oral
Diazepam
dimulai dari 2-2,5
mg,dikonsumsi
1-2 kali. Dosis
dapat dinaikkan
perlahan sesuai
kebutuhan
E : klien mengatakan
sulit tidur dimalam hari
O : - klien tampak
lemah
- Mata klien
tampak merah

TTV:
TD : 120/70 mmHg
N : 80x/m
RR : 24x/m
T : 36,8⁰C

A : Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai