DI PUSKESMAS MAROANGIN
NIM : 032020064
2020/2021
1. Defenisi penyakit Vulnus Laseratum
yang terdiri dari akibat kekerasan tumpul yang kuat sehingga melampaui elastisitas
Vulnus Laceratum ( luka robek ) adalah luka yang terjadi akibat kekerasan
benda tumpul , robekan jaringan sering diikuti kerusakan alat di dalam seperti patah
tulang.
sehingga terjadi pemisahan jaringan yang semula normal, luka robek terjadi akibat
2. Anatomi Fisiologi
- Pars Papilare bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan
pembuluh darah.
- Pars Retikularebagian bawah yang menonjol ke subkutan. Terdiri dari serabut
penunjang seperti kolagen, elastin, dan retikulin. Dasar (matriks) lapisan ini terdiri
dari cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat, dibagian ini terdapat pula
fibroblas. Serabut kolagen dibentuk oleh fibroblas, selanjutnya membentuk ikatan
(bundel) yang mengandung hidroksiprolin dan hidroksisilin. Kolagen muda bersifat
elastin, seiring bertambahnya usia, menjadi kurang larut dan makin stabil. Retikulin
mirip kolagen muda. Serabut elastin biasanya bergelombang, berbentuk amorf, dan
mudah mengembang serta lebih elastis.
3) Lapisan Subkutis (hipodermis) lapisan paling dalam, terdiri dari jaringan ikat
longgar berisi sel lemak yang bulat, besar, dengan inti mendesak ke pinggir sitoplasma
lemak yang bertambah. Sel ini berkelompok dan dipisahkan oleh trabekula yang
fibrosa. Lapisan sel lemak disebut dengan panikulus adiposa, berfungsi sebagai
cadangan makanan. Di lapisan ini terdapat saraf tepi, pembuluh darah, dan getah
bening. Lapisan lemak berfungsi juga sebagai bantalan, ketebalannya berbeda pada
beberapa kulit. Di kelopak mata dan penis lebih tipis, di perut lebih tebal (sampai 3
cm).
Vaskularisasi di kuli diatur pleksus superfisialis (terletak di bagian atas dermis) dan
pleksus profunda (terletak di subkutis) Adneksa Kulit
- Kelenjar Kulit terdapat pada lapisan dermis
- Kelenjar Keringat (glandula sudorifera)Keringat mengandung air, elektrolit, asam
laktat, dan glukosa. pH nya sekitar 4-6,8.
- Kelenjar Ekrin kecil-kecil, terletak dangkal di dermis dengan secret encer.
Kelenjar Ekrin terbentuk sempurna pada minggu ke 28 kehamilan dan berfungsi 40
minggu setelah kelahiran. Salurannya berbentuk spiral dan bermuara langsung pada
kulit dan terbanyak pada telapak tangan, kaki, dahi, dan aksila. Sekresi tergantung
beberapa faktor dan saraf kolinergik, faktor panas, stress emosional.
- Kelenjar Apokrin lebih besar, terletak lebih dalam, secretnya lebih kental.
Dipengaruhi oleh saraf adrenergik, terdapat di aksila, aerola mammae, pubis, labia
minora, saluran telinga. Fungsinya belum diketahui, waktu lahir ukurannya kecil, saat
dewasa menjadi lebih besar dan mengeluarkan secret
- Kelenjar Palit (glandula sebasea)Terletak di seluruh permukaan kuli manusia kecuali
telapak tangan dan kaki. Disebut juga dengan kelenjar holokrin karena tidak berlumen
dan sekret kelenjar ini berasal dari dekomposisi sel-sel kelenjar. Kelenjar palit
biasanya terdapat di samping akar rambut dan muaranya terdapat pada lumen akar
rambut (folikel rambut). Sebum mengandung trigliserida, asam lemak bebas, skualen,
wax ester, dan kolesterol. Sekresi dipengaruhi oleh hormon androgen. Pada anak-anak,
jumlahnya sedikit. Pada dewasa menjadi lebih banyak dan berfungsi secara aktif.
3. Etiologi
antaranya :
4. Manifestasi klinis
b. Jaringan rusak
c. Bengkak
d. Pendarahan
e. Akar rambut tampak hancur atau tercabut bila kekerasannya di daerah rambut
5. Deskripsi patofisiologi
umumnya respon tubuh terhadap trauma akan terjadi proses peradangan atau
ada peluang besar timbulnya infeksi yang sangat hebat. Penyebabnya cepat yang di
sebabkan oleh mikroorganisme yang biasanya tidak berbahaya. Reaksi peradangan itu
sebenarnya adalah peristiwa yang di koordinasikan dengan baik yang dinamis dan
kontinyu untuk menimbulkan reaksi peradangan maka jaringan harus hidup dan harus
di mikrosekulasi fungsional. Jika jaringan yang nekrosis luas maka reaksi peradangan
tak di temukan di tengah jaringan yang hidup dengan sirkulasi yang utuh terjadi pada
Menurut Buyton & hal (2016)Nyeri timbul karena kulit mengalami luka
infeksi sehingga terjadi kerusakan jaringan.sek-sel yang rusak akan membentuk zat
dan hernosenssitif. Apabila nyeri di atas hal ini dapat mengakibatkan gangguan rasa
nyaman nyeri yang berlanjut istirahat atau tidur terganggu dan terjadi ketertiban gerak.
6. Patoflow/ Patway
Mekanik: Benda Tajam
Jawaban:
Klasifikasi Luka
1) Luka Tajam
Vulnus scissum adalah luka sayat atau luka iris yang ditandai dengan tepi luka
berupa garis lurus & beraturan.Vulnus ictum atau luka tusuk adalah luka
akibat tusukan benda runcing yang biasanya kedalaman luka lebih daripada
lebarnya.
2) Luka Tumpul
- Vulnus laceratum atau luka robek adalah luka dengan tepi yang tidak
- Fraktur terbuka
b. Luka Tertutup
- Ekskoriasi atau luka lecet atau gores adalah cedera pada permukaan
runcing.
- Bulla; lepuhan, suatu lesi kulit yang berbatas jelas, mengandung cairan
- Fraktur tertutup
8. Pemeriksaan diasnostik
laboratorium.
b. Sel-sel darah putih leukosit dapat terjadi kecenderungan dengan kehilangan sel
a. Pembersihan Luka
3) Berikan antiseptic
4) Bila diperlukan tindakan ini dapat dilakukan dengan pemberian anastesi lokal
b. Penjahitan luka
Luka bersih dan diyakini tidak mengalami infeksi serta berumur kurang dari 8 jam
boleh dijahit primer, sedangkan luka yang terkontaminasi berat dan atau tidak
c. Penutupan Luka
Adalah mengupayakan kondisi lingkungan yang baik pada luka sehingga proses
d. Pembalutan
Pertimbangan dalam menutup dan membalut luka sangat tergantung pada kondisi
mengupayakan lingkungan yang baik bagi luka dalam proses penyembuhan, sebagai
fiksasi dan efek penekanan yang mencegah berkumpulnya rembesan darah yang
menyebabkan hematom.
e. Pemberian Antibiotik
Prinsipnya pada luka bersih tidak perlu diberikan antibiotik dan pada luka
f. Pengangkatan Jahitan
Jahitan diangkat bila fungsinya sudah tidak diperlukan lagi. Waktu pengangkatan
jahitan tergantung dari berbagai faktor seperti, lokasi, jWidiyas pengangkatan luka,
2016:44)..
a. Kerusakan Arteri: Pecahnya arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak adanya
nadi, CRT menurun, cyanosis bagian distal, hematoma yang lebar, dan dingin pada
ekstrimitas yang disebabkan oleh tindakan emergensi splinting, perubahan posisi pada
yang terjadi karena terjebaknya otot, tulang, saraf, dan pembuluh darah dalam
jaringan parut. Ini disebabkan oleh oedema atau perdarahan yang menekan otot, saraf,
c. Infeksi: System pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan.
1. Data umum
Mengkaji tentang identitas klien meliputi : nama, umur, alamat, agama,
tanggal masuk RS, nomor rekam medis, diagnosa medis, dan bangsal.
2. Pengkajian 13 domain NANDA
a. Health promotion yaitu tentang kesehatan umum pasien meliputi, alasan
masuk rumah sakit, TTV, riwayat masa lalu, riwayat pengobatan, kemampuan
mengontrol kesehatan, faktor sosial ekonomi,dan pengobatan sekarang
b. Nutrition meliputi antropometri (BB,TB,LK,LD,LILA,IMT), biochemical,
clinical, diet, energi, faktor penyebab masalah nutrisi, penelitian status gizi,
pola asupan cairan, cairan masuk, cairan keluar, balance cairan, pemeriksaan
abdomen
c. Elimination meliputi sistem urinary, sistem gastrrointestinal, dan Sistem
integument
d. Activity/rest meliputi istirahat/tidur, Aktivitas , dan Cardio responds,
Pulmonary respon.
e. Perception/cognition meliputi : orientasi/kognisi, sensasi/persepsi, dan
komunikasi.
f. Self perfection meliputi tentang self-concept/self-esteem (perasaan
cemas/takut, perasaan putus asa, keinginan untuk mencederai, adanya luka.
g. Role relationship meliputi peranan hubungan (status hubungan, orang
terdekat, perubahan konflik/peran, perubahan gaya hidup, interaksi dengan
orang lain
h. Sexuality meliputi tentang identitas seksual ( masalah/disfungsi seksual,
periode mestruasi, metode KB yang digunakan, pemeriksaan SADARI, dan
pemeriksaan papsmear
i. Coping/stress tolerance meliputi tentang coping respon ( rasa
sedih/takut/cemas, kemampuan mengatasi cemas, perilaku yang
menampakkan cemas)
j. Life principles meliputi nilai kepercayaan ( kegiatan keagamaan yang diikuti,
kemampuan untuk mengatasi, kegiatan kebudayaan, kemampuan
memecahkan masalah )
k. Safety/protection meliputi tentang alergi, penyakit autoimune, tanda infeksi,
gangguan thermoregulasi, dan gangguan resiko )
l. Comfort meliputi tentang kenyamanan/nyeri, rasa tidak nyaman lainnya,dan
gejala yang menyertai )
m. Growth/development meliputi tentang Pertumbuhan dan perkembangan
13. Diagnose keperawatan yang mungkin muncul dan prioriatas diagnosa
adekuat.(00004)
- Gunakan strategi
mengetahui pengalaman
nyeri
meningkatkan nyeri.
manajemen nyeri
4. NOC : NIC :
Immune Status Infection Control (Kontrol
Knowledge : Infection infeksi)
control - Bersihkan lingkungan
Risk control setelah dipakai pasien
lain
Kriteria Hasil : - Pertahankan teknik isolasi
- Klien bebas dari - Batasi pengunjung bila
tanda dan perlu
gejala infeksi - Instruksikan pada pengu
- Menunjukkan kem njung untuk
ampuan untuk me mencuci tangan saat
ncegah timbulnya berkunjung dan setelah
infeksi berkunjung
- Jumlah leukosit meninggalkan pasien
dalam batas normal - Gunakan sabun
- Menunjukkan antimikrobia untuk cuci
perilaku hidup tangan
sehat - Cuci tangan setiap sebel
um
dan sesudah tindakan ke
perawatan
1. Dischange Planning
a. Minum obat sesuai resep dan melaporkan setiap ada efek samping.
e. Menjaga asupan nutrisi yang baik untuk membatu pemulihan luka secara optimal
DAFTAR PUSTAKA
Suyono, Slamet,dkk. 2016. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Doengoes, Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan
Kedokteran, EGC, 16
2016
Brunner & Suddarth. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2, Jakarta, EGC,
2016
S : 36.50 C
5. Penatalaksanaan
obat analgetik 5. untuk mengurangi
P : 24 X/menit
nyeri
3. Anjurkan klien
makan sedikit tapi
sering
4. Anjurkan keluarga
klien untuk
Tidak terjadi memberikan
gangguan nutrisi makanan bervariasi
kurang dari pada klien
kebutuhan tubuh
dengan kriteria :
Kode
Tanggal Jam Implementasi dan hasil
Dx
TD : 100/80 mmhg
N : 80X/menit
S : 36.50C
P : 24X/menit
Diazefam : 2 mg
Het : ½ mg