Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN GANGGUAN ELIMINASI URIN

NAMA ANGGOTA:

1. LATANIYA AULIYA RIZKY (19301052)


2. YENI NUR JAMIL AZIZAH (19301051)
3. SHINTIA LEGA UTAMI (19301053)
4. DHIMAS OKTHAVIAN ARISANDHI (19301054)
5. ELVA NURI SAKINAH (19301055)
6. TASYA DWINTA (19301056)
7. SELPI TIARA ARISKA (19301057)
8. PUTRI LESMANA (19301058)
9. SERLI DIANI (19301059)
10. GUSTIA MEGA NANDA (19301060)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI SARJANA TERAPAN TANJUNGKARANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
LAPORAN ASKEP
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
GANGGUAN KEBUTUHAN ELIMINASI URIN
Nn. F

Tanggal Pengkajian :Senin, 10 juli 2017 No.Register :


Jam Pengkajian : Tanggal MRS :Rabu, 5 Juli 2017
Ruang/Kelas :Cempaka

IDENTITAS
1. Identitas Pasien
Nama : Nn. F
Umur :26 Tahun
Jenia Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang
Gol. Darah :O
Alamat : Jawa

2. Identitas Penanggup Jawab


Nama : Tn. RK
Umur : 28 Tahun
Jenis Kelamaan : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jiwa
Hubungan dengan Klien : Suami Nn. F

KELUHAN UTAMA

Nyeri Perut
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Klien datang ke IGD RSUD Dr. Soedirman Kebumen pada hari sabtu 5 juli 2017 jam
12.50 WIB dengan keluhan penurunan kesadaran sejak ± 7 jam sebelum masuk Rs, batuk +,
lemas +, kondisi semakin menurun kesadaran dengan GGS 4 E,M,Va. TTV : TD.146/96
mmHg, N; 96x/menit,. Kemudian pasien langsung dipindahka ke ruang intansif care unit.
Untuk mendapatkan penangan secara baik. Klien dipindahkan ke ruang perawatan Cempaka
stelah kondisi membaik pada 9 juli 2017 jam 19:30 WIB dengan keluhan nyeri perut, pusing,.
Kemudiam dilakukan pengkajian pada tanggal 10 juli 207 jam 08:30 WIB. Klien masih
mengeluh nyeri perut, pusing. P : Klien mengeluh nyeri perut, Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk,
R: nyeri dibagian perut bagian bawah, S: Skala Nyeri 3, T: Nyeri pas\da saat mau BAK dan
di mispeksi. Klien mengatakn tidak bisa tidur karena sering merasa ingin BAK tapi keluar
sedikit-sedikit. Klien mengatakan baru pertama melakukan hemodiolisa. Riwayat
hemodialiso 2 kali. Klien mengatakn tidak ada gangguan tidur dan makan. TTV :TD: 140?60
mmHG, N:104x/menit, RR:24x/menit, Hb:6,29/dl, Ureum: 98 mg/dl, Creatinin H 6,10 mg/dl
akral dingin. TB; 165cm, BB:70 Kg.

RIWAYAT KESEHATAN DAHULU

Klien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di RSUD Dr. Soedirman Kebumen 10


tahun yang selalu sekitar 2007 dengan Diabetes Melitos GDS: 400 mg/dl. Pada 10 tahun lalu
terapi melitusnya sudah dinyatakan sembuh.

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Klien mengatakan didalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti dirinya
: penyakit kronis ataupun penyakit menular lainnya seperti hipertensi, Diabetes melitus, TBC,
Hepatitis dll.

GENOM
Keterangan:

: Laki-laki

:Perempuan

:Pernikahan

POLA FUNGSIONAL MENURUT VIRGINIA HENDERSON

a. Pola Oksigenasi
Sebelum Sakit : Klien Mengatakan dapat bernafas dengan normal, tidak ada
gangguan. Tanpa alat bantu pernafasan.
Saat Dikaji : Klien mengatakan dapat bernafas dengan normal, terapi
terkadang merasa sesak RR:24x/menit
b. Pola Nutrisi
Sebelum Sakit : Klien mengatakan makan 3x/hari dengan porsi nasi dan lauk
pauk seadanya dan minum-minuman berwarna
Saat Dikaji : Klien mengatakan tidak mengalami penurunan nafsu makan,
makan 2x/sehari mengahabiskan makan 1 porsi.
c. Pola Eliminasi
Sebelum Sakit : Klien mengatakan BAK 4-5x/hari dengan warna kuning
jernih, BAB 1x/hari dengan konsistensi padat,warna kuning.
Saat Dikaji : klien mengatakan BAK 4-5x/hari dengan registrasi padat,
warna kuning
d. Pola Istirahat Tidur
Sebelum Sakit : klien mengatakan sehari tidur 7-8 jam/hari. Tanpa adanya
gangguan, jarang tidur siang.
Saat dikaji :Klie mengatakan bisa tidur siang 2-4 jam, dan tidur malam 2-3
jam.
e. Pola Aman dan Nyaman
Sebelum Sakit : Klien mengatakan sebelum sakit merasa aman dan nayaman
tidak ada gangguan
Saat Dikaji :Klien mengatakan merasa merasa tidak nyaman berada di RS
dan ingin cepat sembuh dan pulang .
f. Pola Mempertahankan Suhu Tubuh
Sebelum sakit :Klien mengatakan jika ingin memakai jaket dan selimut, jika
panas pasien hanya memakai baju tipis
Saat Dikaji : Klien mengatakan tidak pernah merasa dingin, tidak pernah
memakai selimut.
g. Pola belajar
Sebelum Sakit :Klien mengatakan mendapat informasi dari telivisi,radio,dan
koran.

Saat dikaji : Klien mengatakan mendapat informasi tentang penyakitnya


dari perawat dan dokter, dan keluarga mengatakan masih
bingung dengan penyakitnya
h. Pola rekreasi
Sebelum dikaji: Klien mengatakan sebelum sakit mengisi waktu luangnya untuk
berkumpul dengan keluarga
Saat dikaji: Klien mengatakan hanya tiduran di tempat tidur dan berbincang-bincang
dengan keluarga
i. Pola spiritual
Sebelum sakit: Klien mengatakan beragama Islam dan menjalankan sholat 5 waktu
Saat dikaji: Klien mengatakan tidak bisa beribadah seperti biasanya, hanya tiduran
j. Pola komunikasi
Sebelum sakit: Klien mengatakan dapat berkomunikasi dengan orang dengan baik
Saat dikaji: Klien mengatakan dapat berkomunikasi dengan baik
k. Pola berpakaian
Sebelum sakit: Klien mengatakan memilih dan memakai pakaian secara mandiri
Saat dikaji: Klien mengatakan dalam memilih dan memakai pakaian dibantu oleh
keluarganya
l. Pola aktivitas
Sebelum sakit: Klien mengatakan dapat melakukan aktivitas/kegiatan tanpa bantuan
orang lain
Saat dikaji: Klien mengatakan tidak dapat bergerak bebas karena terpasang IFVD RL
di tangan kiri.
m. Pola bekerja
Sebelum sakit: Klien mengatakan bekerja sebagai supir, pulang pagi
Saat dikaji: Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan bekerja seperti semula untuk
mebiayai anak dan istrinya
n. Pola personal hygiene
Sebelm sakit : Klien mengatakan mandi 2x/hari dan selalu gosok gigi, keramas
2x/1minggu
Saat dikaji :Klien mengatakan hanya diseka keluarganya pagi dan seka
8. Pemeriksaan fisik

a. Keadaan umum: Baik


b. Kesadaran: Composmotis
c. TB/BB: 156/40kg
d. Tanda-tanda vital:
1. Tekanan darah: 140/60mmHg
2. Nadi: 104x/menit
3. RR: 24x/menit
4. Suhu: 36,5°c
e. Pemeriksaan head to toe
1. Kepala: Mesoseptial, bersih, tidak ada lesi, tidak ada hematoma
2. Mata: Simestis, konjangtiva anemis dex-sin, sklera an ikterik dex-sin, pupil isokor,
ukuran pupil 2mm, reflek cahaya(+/+), tidak ada adema palpebra
3. Hidung: Simetrus, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung, fungsi
penciuman baik
4. Telinga: Simetris, tidak ada penumpukan serumen berlebih, pendengaran berfungsi
dengan baik
5. Mulut: Mukosa bibir kering, lidah tampak bersih, terdapat cories gigi
6. Dada:
1. Paru-paru
Inspeksi: tidak ada jejos, simetris
Palpasi: tidak ada ayentekan, vocalfremitur teraba sama
Perkusi: sonor
Auskultasi: vesikuler
2. Jantung
Inspeksi: tidak tampak pulsasi jantung
Palpasi: nyeri tekan(-), Ictus cordisteraba di ICS 6
Perkusi: pekak diseluruh jantung
Auskultasi: S1 > S2, lub-dub, regular, tidak ada suara jantung tambahan
3. Abdomen
Inspeksi: supel, tidak ada jejas, asites (+)
palpasi: ada myeri terkait ginjal dextra el sinistro teraba
Perkusi: Thympani
Auskultas: bising usus (+) 30x/menit
Genetia: venka ipnnari tidak ada distensi kandung kemih, tidak terpasang DC, tetapi
terpasang pampers, produksiurin 300 cc/24jam, warna urin kerus
Kulit: tugor kulit kering, tidak terdapat lesi ekstermitas
Atas: terpasang IFVO RL 10 tpm di tangan kiri, edema (+/+) di kaki, CRI 3 detik,
kekuatan otot dextra senistra (55/55)

9. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 9 juli 2017 jam 08.00 WIB

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Henloglobil L 6,2 9/dl 13,2-7,3
Leukosit 9,0 1013/Ul 3,8–10,6
Hematokrit L.19 % 40-52
Eritrosit L 2,3 10^ 3/Ul 150-440
MCH 27 p9 26- 34
MCHC 32 9/dl 32-36
MCV 85 fl 80-100
Dift Count
Eosinosil 1,80 % 2-4
Basofil 0,10% 0-1
Netrofil 77,60% 50-70
Limfosit 9,60% 22-40
Monosit 10,90% 2-8
Kimia Klinik
Ureum H 98 mg/dl 10-50
Creatinin H 6,1O mg/dl 0,9-1,3

*Pemeriksaan Penunjang Lainnya


EKG : Normal, sinus rhytim, prolonged Qr
USG : CKD
Thorax : Tidak ada edema pulmo, tampak normal

10. Terapi Obat


Nacl 0,9% IVFO 10tpm
Bactesyn IV 2x1,5 mg
Metronidazole IV 3x500 mg
Citicolin IV 2x1ampul
PRC Gol A IV 2kolf
Nilai GFR 13,547 ml/mnt/1,73 m2
B. ANALISA DATA
Data Fokus Problem Etiologi
Ds : -Klien mengatakan lemas Kelebihan Kegagalan
-Klien mengatakan BAK volume cairan Mekanisme
jarang dan sedikit. Regulasi

Do :
-Terdapat edema diekstermitas
-Pitting edema 12 mm
-Balance cairan
-minum 6 gelas/hari (1200cc)
-makan (200 cc)
-Metabolisme (350 cc/kgBB/24
jam)
-Terapi obat (50 cc)
-Infus (100 cc)
=>Jumlah Intake 1900 cc
 Output
- Urine (500 cc/24 jam)
- BAB (150 cc)
- IWL (1050 cc/kgBB/24
jam)
 Output + IWL = 11600
cc/kgBB/24 jam)
 Intake – Output + IWL =
1900 – 1600 = 300 cc/24
jam
TTV = TD = 140/60 mmHg
N = 104 x / menit
R = 24 x /menit
C = 36,5 0C
-Uream/Creatmin 98/H,610
mg/dl
DS : Nyeri Akut Agen Cideia
-klien mengatakan nyeri perut Biologis
pada
Bagian bawah
P = klien mengatakan nyeri perut
Q = Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R = Nyeri dibagian perut bawah
Sebelah kanan
S = Skala nyeri 3
T = Nyeri pada saat mau BAK
Do :
-klien terlihat menyingrai
kesakitan
-klien terlihat memegangi
perutnya
-perut bagian kanan bawah
membesar
TTV :
TD = 140/60 mmHg
N = 104 x /menit
R = 24 x /menit
S = 36,50C
DS : Defisiensi Kurangnya
-Klien mengatakan tidak paham peng- infor-
Tentang penyakitnya etahuan masi
-keluarga klien mengatakan
belum
Mengerti bagaimana kebutuhan
Nutrisi dan cairan.
-klien mengatakan keluarganya
Sebelumnya tidak ada yg
menderita
Penyakit seperti ini.
Do :
-klien gagal ginjal kronik post
HD 2x 1 minggu
-keluarga terlihat cemas dengan
kondisi klien
-Pendidikan klien dari keluarga
rendah

C. Prioritas Diagnosa Keperawatan :


1). Nyeri akut berhubungan dengan cedera biologis
2). Kelebihan volume cairan berhubungan dengan kegagalan mekanisme regulasi
3). Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.
D. INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi TTD


1 Setelah dilakukan tindakan 1) Gunakan tehnik
keperawatan 3 x 24 jam teraupetik untuk
diharapkan Nyeri akut mengetahui
dapat berkurang dengan pengalaman
kriteria hasil : nyeri klien tiap
- Klien mampu 8 jam
mengontrol nyeri (mengevaluasi
(penyebab, tehnik skala nyeri
mengurangi nyeri). klien).
- Nyeri berkurang 2) Ajarkan tehnik
non
farmakologi.
3) Ajarkan tehnik
nafas dalam
(sesuai
kebutuhan
klien).
4) Ajarkan tehnik
relaksasi
distraksi (sesuai
kebutuhan
klien).
5) Berikan
analgetik untuk
mengurangi
nyerinya
(cotorolax 3x30
mg atau sesuai
edven dokter)
6) Evaluasi
keefektifan,
control nyeri
tiap 8 jam
7) Tingkatkan
istirahat.
2 Setelah dilakukan tindakan Fluid management dan
keperawatan 3x24 jam Fluid monitoring
diharapkan masalah 1) Pertahankan
kelebihan volume cairan catatan intake
dapat berkurang dan dan output yang
teratasi dengan kriteria akurat (catat
hasil : semua intake
- Klien terbebas dari dan output
edema, efusi, klien).
anasarka, tidak ada 2) Monitoring hasil
dyspnea, bunyi Hb yang sesuai
nafas bersih. dengan retensi
- Tidak ada distensi cairan.
vena jugularis. 3) Monitoring vital
- Vital sign dalam sign tiap 8 jam.
batas normal. 4) Monitoring
indikasi
kelebihan cairan
(cracles, cup,
edema, distensi,
asnes).
5) Monitor
masukan
makanan/cairan.
6) Kolaborasi
pemberian
diuretic
(furosemide
3x10 mg sesuai
dengan edven
dokter).
7) Monitor BC tiap
8 jam.

Teching : Disiese
Setelah dilakukan tindakan Proses
keperawatan 3x24 jam 1) Berikan
diharapkan masalah penilaian
difisiensi pengetahuan tentang tingkat
dapat teratasi dengan pengetahuan
kriteria hasil : pasien tentang
- Menyatakan proses penyakit
pemahaman tentang yang spesifik.
penyakit 2) Gambarkan
- Klien dan keluarga tanda dan gejala
mampu yang biasa
menjelaskan muncul pada
kembali apa yang penyakit.
dijelaskan 3) Sediakan
perawat/tim informasi pada
kesehatan. pasien tentang
kondisi pasien.
4) Berikan
pendidikan
kesehatan
tentang penyakit
gagal ginjal
kronis.
F. EVALUASI KEPERAWATAN

No Evaluasi TTD
.
1 S : Klien mengatakan nyeri perut.
P : Klien mengatakan nyeri perut.
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk.
R : Nyeri dibagian perut kanan bawah.
S : Skala nyeri 3.
T : Saat mau BAK/dan dipegang.
O:- Klien terlihat memegangi daerah nyerinya.
- Klien terlihat menyeringai kesakitan.
TTV=TD=140/60 mmNg R=24x/menit
V =104x/menit S=36,5℃
A : Tidak ditemukan masalah baru pada nyeri akut.
D : Lanjutkan intervensi
- Ajarkan tehnik non farmakologi
- Monitor vital sign
- Evaluasi keefektifan nyeri
- Berikan analgetik sesuai edven dokter
2 S : Klien mengatakan kedua kakinya bengkok
O : Terdapat pitting edema ekstermitas ± 2 mm.
BC jam 14.00 = +66 cc/kgBB/8jam
Jam 21.00 = -268 cc/kgBB/8jam
Jam 06.00 = -400 cc/kgBB/8jam
A : Tidak ditemukan masalah baru.
Pada kelebihan volume cairan.
P : Lanjutkan Intervensi
- Pertahankan catatan intake dan output yang
akurat.
- Monitor vital sign.
- Kaji lokasi dan luar edema.
- B C / 24 jam
3 S : Klien dan keluarga mengatakan sudah sedikit
mengerti tentang penyakit dan pembatasan cairan.
O : Keluarga terlihat lebih tenang dan tidak bingung.
A : Tidak ditemukan masalah baru pada difestensi
pengetahuan.
P : Lanjutkan Intervensi
- Berikan pendidikan kesehatan
- Berikan informasi tentang kondisi klien
kepada keluarga secara berkala.
1 S : Klien mengatakan nyeri perut
P = Klien mengatakan nyeri perut
Q = Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R = Nyeri dibagian perut kanan bawah
S = Skala nyeri 2
T = Saat mau BAK dan dipegang (inspeksi)
O:- Klien terlihat memegangi daerah yang sakit.
- Klien terlihat gelisah
TTV = TD = 145/100 mmHg
N = 86x/menit
R = 24x/menit S = 36,5℃
A : Tidak ditemukan masalah baru pada nyeri akut.
P : Lanjutkan Intervensi
- Ajarkan tehnik non farmakologi
- Monitor vital sign
- Monitor keefektifan nyeri
- Berikan analgetik sesuai edvan dokter
E. IMPLEMENTASI
no Implementasi Respon TTD
1 1) Memposisikan pasien S = klien mengatakan masih
untuk memaksimalkan sesak nafas
vanulasi (posisi semi O = posisi klien semi powler
poler)
S = --
2) melakukan aukultasi O = tidak terdapat suara nafas
suara nafas, catat adanya tambahan
suara nafas tambahan
setiap 8 jam S = klien mengatakan sesak
berkurang menggunakan Nem
3) memonitoring respon 02 Lpm
status O tiap 8 jam O = RR = 42 x 1 menit

2 4) mempertahankan S = --
catatan intake dan output O = memantau intek dan output
yang akurat pasien selama 24 jam

S = --
5) memonitoring / O = TO = 170/100 mmHg 2,45
mengatur x/m
vital sign setiap 8 jam N = 90 x/m r x 36,3 ‘c

S = klien mengatakaun mual


6) memberikan makanan O = klien terlihat mengtaaskan
yang terpilih memberikan 2-3 sendok
makanan sesuai eduan
dalam gizi

7) hitung BC S = --
O = ro: 160/90mmHg r x 36,5
8) mengukur vital sign ‘c
pasien
S = klien mengatakan merasa
mual jika di suntik
9) memberikan terapi obat O = obat masuk
Iv Ronatidin 2x500mg
Iv Firosen 3x40mg
p/o Calos 3x10mg
p/o Calsium Karbonat
3x500mg
p/o Lucid 3x20mg
3 10) memberikan makanan S = klien masih mengatakan
yang terpilih (sesuai aduan mual
dokter) O = klien terlihat
menghabiskan ½ porsi
11) menghitung balance
cairan S = --
O = BS jam 14:00 = +
416,4cc/kg BD
21:00 = +
83,8cc/kg
06:00 = - 150cc/kg
1,2,3 1) menganti spel dan S = klien mengetahui lebih
meja. nyaman
Pulihkan tempat tidur O = tempat tidur dan meja klien
bersih dan rapih
2
2) menimbang BB setiap S = --
24 jam O = BB = 40kg
1,2,3
3) mengukur vital sign S = --
O = TD : 180/120mmHg
N : 110x/menit S x 36,3
‘c
4) memberikan trapi obat
kepeda klien S = --
O = obat masuk tidak ada
reaksi alergi
- Romatidin 2x5omg
- Asam Nefenamol
3x10mg
- Foresedim 2x40mg
- Amlodipin p/o 3x10mg
- Calos p/o 3x500mg
- Calsium Karbonat
3x500mg
- Lucid 3x20mg
1 5) memonitoring respon S = klien mengatakan masih
dan setatus O2 setiap 8 sesak nafas
jam O = setatus oksigen lancar dan
baik
RR 40X/menit
2
6) mempertahankan S = klien mengatakan minum 1
catatan intake output yang gelas BAK + 200cc
akurat O = catat setiap intake output
3 pasien

7) aulkustasi suara nafas, S = --


catat adanya suara nafas O = tidak dapat suara nafas
tambhan tambahan

1,2,3 8) mengukur vital sign S = --


O = TD : 150/100 mmHg
9) pasien di antarkan N : 90x1menit
hemodisila R : 40x1menit 5x36,0 ‘c

10) menjemput pasien S = --


hemodialisa O = pasien sudah terlihat mulai
bosan melakukan hemodialisa

11) memasukan trapi obat S = --


O = obat masuk tidak ada alergi
obat
- Asam mofenomat
3x10mg
- Amlodipin p/o
3x10mg
- Calos p/o 3x500mg
- Calsium Karbonat p/o
3x500mg
- Lucid p/o 3x20mg
1,2,3 1) mengganti dan S = klien mengatakan lebih
mambersihkan tempat nyaman
tidur klien O = seprei dan tempet tidur
bersih
2) mempertahankan
catatan intake output yang
akurat S = --
O = catat semua intake dan
output pasien
3) memposisikan pasien
untuk memaksimalkan S = --
vemilasi O = posisi pasien semi powler

4) mengauskulasi suara S = klien mengatakan masih


nafas catat adanya suara sesak
nafas tambahan O = tidak ada suatu nafas
tambahan
RR: 38x/menit
5) mengatur vital sign

S = TD: 190/90mmHg R:
6) menyuapi makan pasien 38x/m
O = N 90x/m S : 36,0 ‘c

S = pasien mengatakan masih


merasa mual
7) memasukan terapi obat O = klien mengatakan ½ posisi
yang di sediakan

S = --
O = obat masuk
- Fuesenmid 3x40 mg
3 - p/o Calos 3x10 mg
- p/o Calsium
8) mengajarkan pasien karbonat 3x500 mg
bagaimana membut - p/o Lucid 3x20 mg

9) memonitor masuknya S = --
makanan/minuman O = klien terlihat lebih paham

S = klien selalu mengatakan


10) menimbang BB pasien jika setelah BAK,BAB.

Minum, makan
O = klien kooperatif
11) memposisikan pasien
untuk memaksimalkan S = --
ventilasi O = BB 40kg

12) mengatur vital sign

S = --
O = posisi pasin semi powler

S = --
O = TD : 150/100 mmHg R:
38x/m
N :100x/m S: 36,0’c

Anda mungkin juga menyukai