Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny D DENGAN HYPERTERMI PADA KASUS

TYPOID DI RUANG AL HUDA RSI AMAL SEHAT SRAGEN


PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN DASAR PROFESI

DISUSUN OLEH :
ERNA ROKHIM
NIM : 1320210297

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2022/2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Telah disetujui oleh Pembimbing Klinik dengan Judul “ASUHAN KEPERAWATAN


PADA Ny D DENGAN HYPERTERMI PADA KASUS TYPOID “ Program Studi
Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Kudus

Sragen, September 2022

Mengetahui :
Nama Pembimbing Klinik Nama Mahasiswa

Eka Setyawan, S.Kep.Ns Erna Rokhim

Nama pembimbing Akademik

Umi faridah MNS


ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny D DENGAN HYPERTERMI PADA KASUS TYPOID DI RUANG Al-HUDA
RSI AMAL SEHAT SRAGEN

Nama Mahasiswa : Erna Rokhim


NIM : 132021030297
Hari/tanggal : Selasa, 12 April 2022
Tempat Praktek : Ruang Al-Huda
Metode Pengkajian : Autoanamnesa dan alloanamnesa
Diagnosa Medis : Typoid (A01)
No. Registrasi :

A. PENGKAJIAN
I. BIODATA
1. IdentitasKlien
Nama : Ny. D
Umur : 76 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku/bangsa : Jawa
Status Perkawinan : Janda
Alamat : Sragen
Tgl masuk RS : 10-04-2022 jam 02.30 wib
No.RM : 092xxx
Dx Medis : Thypoid

2. Identitas Penanggung jawab


Nama : Tn. S
Umur : 56 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Hub. Dg pasien : Anak kandung :

II. RIWAYAT KESEHATAN


1. Keluhan Utama
Badan panas sejak hari Minggu

2. Riwayat Penyakit Sekarang


Ny. D mengatakan panas sejak hari Minggu, mual, pusing, badan
lemas, perut terasa perih, nafsu makan menurun, dan tidur tidak nyenyak. Saat
dilakukan pemeriksaan akral teraba panas, membran mukosa kering, bibir
kering, konjungtiva anemis, dan pilek. CRT <3 detik. Tanda – tanda vital
didapatkan TD :90/60 mmHg, Nadi : 80 x/menit, RR: 20 x/menit, S: 37,4 o C.
Terpasang infus RL 20 tpm pada tangan kanan. Injeksi Ranitidin 1 ampul / 24
jam. Paracetamol 3x1. Dimenhidrinat 2x1.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Ny. D mengatakan mempunyai sakit maag, dan pernah mengalami
sakit typoid sebelumnya namun tidak rawat inap. Ny. D tidak mempunyai
riwayat penyakit hipertensi dan DM.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ny. D mengatakan keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit yang sama dengannya, serta tidak mempunyai riwayat hipertensi
maupun DM.

Genogram:
Keterangan:
: laki-laki : pasien / klien

: perempuan : meninggal

III. PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR HENDERSON


1. Oksigenasi
Sesak nafas : Tidak (√)
Ya ( )
Frekuensi : konsisten
Kapan terjadi :-
Kemungkinan faktor pencetus : -
Faktor yang memperberat :-
Faktor yang memperingan :-

Batuk : Tidak
Sputum : - warna : -
Nyeri dada : Tidak
Hal yang dilakukan untuk meringankan nyeri dada : -
Riwaat penyakit : Asma (-)
TB (-)
Batuk darah (-)
Chest Surgery/trauma dada (-)
Paparan dengan penderita TB (-)
Riwayat merokok : -
2. Nutrisi
Frekuensi makan : Sedikit
BB/TB : 50 kg / 150 cm
BB dalam 1 bulan terakhir : Tetap ( - ) : kg, alasan :
Meningkat ( - ) : kg, alasan :
Menurun ( - ) : kg, alasan :
Jenis makanan : Nasi, lauk, sayur dan bauh
Makanan yang disukai : Makanan yang pedas
Makanan pantang : Makanan yang pedas, bersantan, dan asam.
Alergi :-
Nafsu makan : Baik ( )
Kurang ( √ ), alasan : Mual
Masalah pencernaan : Mual (√)
Muntah (-)
Kesulitan menelan (-)
Sariawan (-)
Riwayat operasi/trauma GI : Pernah mengalami riwayat penyakit yang sama,
tetapi tidak di rawat dan mempunyai riwayat
penyakit maag.
Diit RS : Tidak ada
habis ( )
½ porsi ( )
¾ porsi (√)
tidak habis ( )
Kebutuhan pemenuhan ADL makan : mandiri
3. Cairan, elektrolit, dan asam basa
Frekuensi minum : Sedikit konsumsi air/hari : 1 ltr/hri
Turgor kulit : Baik dan elastis
Support IV line : ya, jenis : RL
Dosis : 20 tpm
4. Eliminasi Bowel
Frekuensi : Sedikit Penggunaan pencahar : -
Waktu : Pagi
Warna : Kuning kecoklatan darah : - konsistensi : Lunak
Gangguan eleminasi bowel : konstipasi (-)
Diare (-)
Inkontenensia bowel ( - )
Kebutuhan pemenuhan ADL Bowel : mandiri
5. Eliminasi Bladder
Frekuensi : ± 500 cc/hari penggunaan penahar : -
Warna : Kuning darah : -
Gangguan eleminasi bowel : Nyeri saat BAAK (-)
Burning sensation (-)
Bladder terasa penu stl BAK ( - )
Riwayat dahulu : Penyakit ginjal (-)
Batu ginjal (-)
Injuri/trauma (-)
Penggunaan kateter : Tidak
Kebutuhan pemenuhan ADL bladder : mandiri
6. Aktivitas dan latihan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Olahraga rutin :-
Alat bantu : Walker (-)
Kruk (-)
Korsi roda (-)
Tongkat (-)
Terapi : Traksi, ( - ) di : -
Gips ( - ) di : -
Kemampuan melakukan ROM : Aktif
Kemampuan ambulasi : Mandiri
7. Tidur dan istirahat
Lama tidur : 5 jam tidur siang : ya
Kesulitan tidur di RS : ya
Alasan : Panas
Kesulitan tidur : Menjelang tidur ( )
Sering terbangun (√)
Merasa tidak segar saat bangun (√)
8. Kenyamanan dan nyeri
Nyeri : ya, skala nyeri (1-10) :6
Paliatif/provokatif : Saat istirahat / saat telat makan
Quality : Seperti di tusuk-tusuk
Region : Perut bawah sebelah kiri
Severity : Skala nyeri 6
Time : Hilang timbul
Ambulance ditempat tidur : mandiri
9. Sensori, persepsi dan kognitif
Gangguan penglihatan : tidak
Gangguan pendengaran : tidak
Gangguan penciuman : tidak
Gagguan sensasi taktil : tidak
Gangguan pengecapan : ada, sensasi rasa menjadi berkurang
Riwayat penyakit : Eye surgery (-)
Otitis media (-)
Luka sulit sembuh (-)
Persepsi klien terhadap penyakit :
Pasien mengatakan sakit maag adalah penyakit yang umum menyerang orang,
sehingga pasien tidak segera berobat ke dokter maupun puskesmas.
Respon klien mencari solusi untuk masalah kesehatannya :
Pasien hanya membeli obat maag untuk mengobati sakit maagnya.
10. Komunikasi
Hubungan klien dengan keluarga dan sekitarnya :
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga baik, saat pasien sakit keluarga
bergantian menunggu, memberi semangat, dan tetangga sekitar juga datang
untuk membesuk.
Cara klien menyatakan emosi, kebutuhan, dan pendapat :
Pasien mengatakan ketika ada masalah atau kebutuhan dengan
kesehariannya selalu komunikasi dan terbuka dengan keluarga, untuk
mendapatkan solusi.
11. Aspek spiritual dan dukungan social
Kepercayaan klien dan aspek ibadah :
Pasien mengatakan beragama islam, dan menjalankan ibadah 5 waktu
Dukungan keluarga terhadap klien :
Ny. D mengatakan ketika sakit keluarga selalu memberi semangat dan
dukungan untuk cepat sembuh.
12. Kebutuhan rekreasi
Pasien mengatakan setiap ada waktu luang selalu berkumpul keluarga, dan
melihat acara tv setiap malam secara bersama-sama.

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan umum : baik
a. Kesadaran : composmentis
b. Tanda – tanda vital
1) Tekanan darah: 90/60 mmHg
Nadi
- Frekuensi : 80x/menit
- Irama : teratur
- Kekuatan : lemah
2) Pernafasan
- Frekuensi : 20 x/menit
3) Irama : teratur
4) Suhu : 37, 4o C

2. Pemeriksaan Head To Toe


a. Kepala
1) Bentuk dan ukuran kepala : mesochepal
2) Pertumbuhan rambut : lebat
3) Kulit kepala : bersih
b. Muka
1) Mata
- Kebersihan : bersih
- Fungsi penglihatan : normal
- Palpebral : tidak ada udema
- Konjungtiva : anemis
- Sclera : ikterik
- Pupil : isokor
- Diameter ki/ka : 3 cm / 3 cm
- Reflek terhadap cahaya :+/+
- Penggunaan alat bantu penglihatan : tidak ada
2) Hidung
- Fungsi penghidung : normal
- Secret : tidak ada
- Nyeri sinus : tidak ada
- Polip : tidak ada
- Napas cuping hidung : tidak ada
3) Mulut
- Kemampuan bicara : baik
- Keadaan bibir : kering
- Selaput mukosa : kering
- Warna lidah : pucat
- Keadaan gigi : bersih
- Bau nafas : tidak
- Dahak : tidak ada
4) Gigi
- Jumlah : 32 buah
- Kebersihan : bersih
- Masalah : ada karang gigi
5) Telinga
- Fungsi pendengaran : baik
- Bentuk : simetris
- Kebersihan : bersih
- Serumen : tidak ada
- Nyeri telinga : tidak ada
c. Leher
- Bentuk : panjang dan kurus
- Pembesaran Tyroid : tidak ada pembesaran
- Kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran
- Nyeri waktu menelan : tidak ada
- JVP : tidak ada pembesaran
d. Dada (thorax)
1) Paru – paru
- Inspeksi : simetris
- Palpasi : tidak ada udema
- Perkusi : sonor
- Auskultasi : vesikuler
2) Jantung
- Inspeksi : ictus kordis tidak terlihat
- Palpasi :
- Perkusi : pekak
- Auskultasi : bj 1 lup bj 2 dup
e. Abdomen
- Inspeksi : simetris
- Auskultasi : 16 x/menit
- Perkusi : timpani
- Palpasi : tidak ada oedema
f. Genetalia : tidak terpasang kateter
g. Anus dan rectum : tidak ada hemoroid
h. Ekstremitas
a. Atas
- Kekuatan otot kanan dan kiri :5/5
- ROM kanan dan kiri : kuat dan aktif
- Perubahan bentuk tulang : tidak ada
- Pergerakan sendi bahu : normal
- Perabaan Akral : hangat
- Pitting edema : tidak ada
- Terpasang infus : tangan sebelah kanan
b. Bawah
- Kekuatanotot kanan dan kiri :5/5
- ROM kanan dan kiri : kuat dan aktif
- Perubahan bentuk tulang : tidak ada
- Varises : tidak ada
- Perabaan Akral : hangat
- Pitting edema : tidak ada
i. Integumen :
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan : 10 April 2022
Jenis Nilai Normal Satuan Hasil Keterangan
Pemeriksaan Hasil
Hematologi :
1. Hemoglobin ( L :14-18, gr % 12, 6 Norma
P : 12-16)
2. Leukosit 5000-10.000 CMM 7.100 Normal
3. Trombosit 150.000 - Cmm 178.000 Normal
400.000
4. Hemotokrit ( L : 40-54, P % 35,5 Normal

: 35-47 )
5. Eritrosit ( L : 4,5 jt-6 Juta Normal

jt, P : 3,5 jt-5


4,56 jt
jt )

Widal :
1. Salmonela -
Negatif
Typhi O
2. Salmonela - Positif
Negatif
Typhi AO
- 1/160
3. Salmonela Negatif
Typhi BO Positif
-
4. Salmonela Negatif
1/160
Typhi CO
- Positif
5. Salmonela Negatif
Typhi H 1/160
-
6. Salmonela Negatif
Positif
Typhi AH
-
7. Salmonela Negatif
1/160
Typhi BH - Positif
Negatif
8. Salmonela
Typhi CH 1/160
Positif
1/160

Positif
1/160

Positif
1/160

VI. TERAPI MEDIS


Hari/ Golongan &
Jenis terapi Dosis Fungsi
Tanggal Kandungan

10/04/2 Parenteral :
2 1. infus RL 20 tpm Isotonik Mengganti cairan
11/04/2 tubuh
2
12/04/2 2. Ranitidin 1 Antasida Mengurangi

2 ampl/12 asam lambung


jam
3. Antibiotik Mengurangi
Thyampenicol 250mg infeksi yang
disebabkan
Salmonela.

Oral : Analgesik
Mengurangi
1. Paracetamol 3x1
nyeri dan demam

Antiemetik
Mengatasi
2.Dimenhidrinat 2x1
muntah

B. ANALISA DATA
Nama : Ny.D No. CM : 092xxx
Umur : 76 tahun Diagnosa Medis : Thypoid
No Hari/ Data Fokus Masalah Etiologi Diagnosa
Tgl/Jam
1. 12/04/22 DS : Pasien Hipertermi Dehidrasi Hipertermi b.d
mengatakan dehidrasi
badan panas
sejak hari
Jumat, minum
hanya ±1 liter
DO :
- Akral teraba
panas
- membran
mukosa
kering
- badan lemas
- bibir kering
- konjungtiva
anemis
- CRT <3
detik.
- TD :
90/60mmHg
- Suhu :
37,4oC
- HR :
80x/menit
- RR :
20x/menit
2 12/04/22 DS : Mual Rasa Mual b.d rasa
- Pasien makanan/minuman makanan/minuman
mengatakan yang tidak enak yang tidak enak
mual sejak
hari Jumat
namun tidak
disertai
muntah
- Pasien
mengatakan
lidah terasa
hambar
ketika
makan dan
minum
DO :
- Bibir kering
- Pasien
tampak
pucat
- Makan habis
hanya ¾
porsi
3 12/04/22 DS : Nyeri Agen cidera Nyeri b.d agen
- Pasien biologis cidera biologis
mengatakan
nyeri di
perut bawah
sebelah kiri
- P : Saat
istirahat/Saat
telat makan
- Q : Nyeri
seperti di
tusuk-tusuk
- R : di perut
bawah
sebelah kiri
- S : Skala 6
- T : Hilang
timbul
DO :
- Pasien
tampak
merintih
kesakitan
- Pasien
tampak
memegangi
perutnya

C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Hipertermi b.d dehidrasi
2. Nyeri b.d agen cidera biologis
3. Mual b.d rasa makanan/minuman yang tidak enak
D. RENCANA KEPERAWATAN/INTERVENSI
Nama : Ny.D No. CM : 092xxx
Umur : 76 Tahun Diagnosa Medis : Thypoid
Dx. Kep Tujuan dan Kriteria
No Tgl/jam Intervensi
Hasil
1 12/04/22 Hipertermi b.d Setelah dilakukan Perawatan
dehidrasi tindakan asuhan Hipertermia (3786)
keperawatan selama 1. Monitor tanda-tanda
3x24 jam, diharapkan vital
suhu tubuh pasien 2. Longgarkan/lepaskan
dapat kembali normal pakaian
dengan kriteria hasil : 3. Instruksikan pasien
Termoregulasi mengenai tindakan-
(0800) tindakan untuk
1. Suhu tubuh dalam mencegah kondisi sakit
rentang normal yang berhubungan
2. Tidak mengalami dengan panas misalnya :
dehidrasi asupan nutrisi dan
3. Intake dan output cairan yang adekuat
seimbang 4. kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian
Status terapi IV dan
Kenyamanan : paracetamol
Fisik (2010)
1. Tingkat energi
kembali normal

2 12/04/22 Nyeri b.d agen Setelah dilakukan Manajemen Nyeri


cidera biologis tindakan asuhan (1400)
keperawatan selama 1. Kaji nyeri secara
3x24 jam, diharapkan komprehensif yang
nyeri pasien dapat meliputi lokasi,
berkurang dengan karakteristik, durasi,
kriteria hasil : frekuensi, kualitas,
Kontrol Nyeri intensitas dan faktor
(1605) pencetus
1. Dapat 2. Ajarkan penggunaan
menggunakan teknik nonfarmakologi
tindakan 3. Berikan informasi
pengurangan nyeri mengenai nyeri seperti
dengan atau tanpa penyebab nyeri, berapa
analgesik lama nyeri yang
2. melaporkan nyeri dirasakan, dan antisipasi
yang terkontrol dari ketidaknyamanan
verbal maupun 4. Kolaborasi dengan
nonverbal dokter untuk pemberian
analgesik
Tanda-tanda vital
(0802)
1. Tanda-tanda vital
dalam batas normal
3 12/04/22 Mual b.d rasa Setelah dilakukan Manajemen Cairan
makanan/minuman tindakan asuhan (4120)
yang tidak enak keperawatan selama 1. monitor status hidrasi
3x24 jam, diharapkan 2. tawarkan makanan
masalah mual pasien ringan
teratasi dengan 3. dukung pasien dan
kriteria hasil : keluarga untuk
Kontrol Mual dan membantu dalam
Muntah (1618) pemberian makanan
1. menghindari dengan baik
faktor-faktor mual 4. kolaborasi dengan
dan muntah dokter untuk pemberian
2. menggunakan obat cairan yang tepat dan
antiemetik seperti obat antiemetik
yang disarankan

Nafsu Makan (1014)


1. mempunyai
keinginan untuk
makan
2. mempunyai
rangsangan untuk
makan

E. TINDAKAN KEPERAWATAN / IMPLEMENTASI


Nama : Ny.D No. CM : 092xxx
Umur : 76 Tahun Diagnosa Medis : Thypoid
Tanggal No Dx Implementasi Respon TTD
12/04/22 1 Memonitoring tanda-tanda S: pasien mengatakan
14.00 vital badan panas, lemas
O: pasien tampak
pucat, akral teraba
panas
TTV: TD: 90/60
S: 37,4˚C
HR: 80x/menit
RR: 20x/menit
14.05 1 Melonggarkan/lepaskan S: -
pakaian O: pasien memakai
pakaian tipis dan
menyerap keringat
1,3 berkolaborasi dengan dokter S:-
untuk pemberian cairan O: terpasang infus RL
yang tepat 20 tpm di tangan
kanan
14.05 2 mengkaji nyeri secara S: Pasien mengatakan
komprehensif yang meliputi nyeri di perut bawah
lokasi, karakteristik, durasi, sebelah kiri
frekuensi, kualitas, - P : Saat
intensitas dan faktor istirahat/Saat telat
pencetus makan
- Q : Nyeri seperti di
tusuk-tusuk
- R : di perut bawah
sebelah kiri
- S : Skala 6
- T : Hilang timbul
DO :
- Pasien tampak
merintih kesakitan
- Pasien tampak
memegangi perutnya
14.00 2 Memberikan informasi S: pasien mengatakan
mengenai nyeri seperti mengerti cara
penyebab nyeri, berapa lama menangani nyeri
nyeri yang dirasakan, dan O: pasien tampak
antisipasi dari kooperatif ketika
ketidaknyamanan diberi penjelasan oleh
perawat
14.25 2 Mengajarkan penggunaan S : Pasien mengatakan
teknik nonfarmakologi dapat melakukan tarik
nafas dalam secara
mandiri
O : pasien tampak
mempraktekan
relaksasi nafas dalam,
memegang perut, dan
rileks
16.00 3 berkolaborasi dengan dokter S: pasien mengatakan
untuk pemberian antiemetik merasa mual
O: obat injeksi
ranitidin 1amp/12jam
masuk lewat infus
16.05 3 memonitoring status hidrasi S: pasien mengatakan
minum sedikit
O: - membran mukosa
kering
- badan lemas
- bibir kering
16.15 3 mendukung pasien dan S: keluarga
keluarga untuk membantu mengatakan mengerti
dalam pemberian makanan dalam membantu
dengan baik, tawarkan pemberian makanan
pasien makanan ringan dengan baik
O: pasien dan
keluarga tampak
kooperatif ketika
diberi penjelasan oleh
perawat
17.00 1,2 berkolaborasi dengan dokter S: pasien mengatakan
untuk pemberian panas
paracetamol O: obat oral
paracetamol 3x1
terminum
17.00 3 berkolaborasi dengan dokter S:-
untuk pemberian O: obat injeksi
paracetamol Thyampenicol Thyampenicol masuk
melalui infus
13/04/22 3 berkolaborasi dengan dokter S: pasien mengatakan
14.00 untuk pemberian antiemetik merasa mual
O: obat injeksi
ranitidin 1amp/12jam
masuk lewat infus
14.00 1,2 berkolaborasi dengan dokter S: pasien mengatakan
untuk pemberian panas
paracetamol O: obat oral
paracetamol 3x1
terminum
14.20 1 Memonitoring tanda-tanda S: pasien mengatakan
vital badan panas, lemas
O: pasien tampak
pucat, akral teraba
panas
TTV: TD: 90/60
S: 38,3˚C
HR: 80x/menit
RR: 20x/menit

15.30 2 mengkaji nyeri secara S: Pasien mengatakan


komprehensif yang meliputi nyeri di perut bawah
lokasi, karakteristik, durasi, sebelah kiri
frekuensi, kualitas, - P : Saat
intensitas dan faktor istirahat/Saat telat
pencetus makan
- Q : Nyeri seperti di
tusuk-tusuk
- R : di perut bawah
sebelah kiri
- S : Skala 5
- T : Hilang timbul
DO :
- Pasien tampak
merintih kesakitan
- Pasien tampak
memegangi perutnya
15.40 2 Memberikan informasi S: pasien mengatakan
mengenai nyeri seperti mengerti cara
penyebab nyeri, berapa lama menangani nyeri
nyeri yang dirasakan, dan O: pasien tampak
antisipasi dari kooperatif ketika
ketidaknyamanan diberi penjelasan oleh
perawat
15.50 2 Mengajarkan penggunaan S : Pasien mengatakan
teknik nonfarmakologi dapat melakukan tarik
nafas dalam secara
mandiri
O : pasien tampak
mempraktekan
relaksasi nafas dalam,
memegang perut, dan
rileks
16.00 3 memonitoring status hidrasi S: pasien mengatakan
minum sedikit
O: - membran mukosa
kering
- badan lemas
- bibir kering
17.00 3 berkolaborasi dengan dokter S:-
untuk pemberian O: obat injeksi
paracetamol Thyampenicol Thyampenicol masuk
melalui infus
14/04/22 3 berkolaborasi dengan dokter S: pasien mengatakan
14.00 untuk pemberian antiemetik merasa mual
O: obat injeksi
ranitidin 1amp/12jam
masuk lewat infus
14.00 1,2 berkolaborasi dengan dokter S: pasien mengatakan
untuk pemberian panas
paracetamol O: obat oral
paracetamol 3x1
terminum
14.20 1 Memonitoring tanda-tanda S: pasien mengatakan
vital badan panas, lemas
O: pasien tampak
pucat, akral teraba
panas
TTV: TD: 80/60
S: 38˚C
HR: 80x/menit
RR: 20x/menit

15.30 2 mengkaji nyeri secara S: Pasien mengatakan


komprehensif yang meliputi nyeri di perut bawah
lokasi, karakteristik, durasi, sebelah kiri
frekuensi, kualitas, - P : Saat
intensitas dan faktor istirahat/Saat telat
pencetus makan
- Q : Nyeri seperti di
tusuk-tusuk
- R : di perut bawah
sebelah kiri
- S : Skala 3
- T : Hilang timbul
DO :
- Pasien tampak
menahan sakit
15.40 2 Memberikan informasi S: pasien mengatakan
mengenai nyeri seperti mengerti cara
penyebab nyeri, berapa lama menangani nyeri
nyeri yang dirasakan, dan O: pasien tampak
antisipasi dari kooperatif ketika
ketidaknyamanan diberi penjelasan oleh
perawat
15.50 2 Mengajarkan penggunaan S : Pasien mengatakan
teknik nonfarmakologi dapat melakukan tarik
nafas dalam secara
mandiri
O : pasien tampak
mempraktekan
relaksasi nafas dalam,
memegang perut, dan
rileks
16.00 3 memonitoring status hidrasi S: pasien mengatakan
minum sudah sedikit
lebih banyak
O: - membran mukosa
lembab
17.00 3 berkolaborasi dengan dokter S:-
untuk pemberian O: obat injeksi
paracetamol Thyampenicol Thyampenicol masuk
melalui infus

F. EVALUASI

Nama : Ny.D No. CM : 092xxx


Umur : 76 Tahun Diagnosa Medis : Thypoid
No Dx Hari/Tgl/Jam Evaluasi Ttd
1 Selasa S: pasien mengatakan badan panas, lemas
12/04/22 O: pasien tampak pucat, akral teraba panas
TTV: TD: 90/60
S: 37,4˚C
HR: 80x/menit
RR: 20x/menit
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital
2. kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian paracetamol
2 S: Pasien mengatakan nyeri di perut bawah
sebelah kiri
- P : Saat istirahat/Saat telat makan
- Q : Nyeri seperti di tusuk-tusuk
- R : di perut bawah sebelah kiri
- S : Skala 6
- T : Hilang timbul
DO :
- Pasien tampak merintih kesakitan
Pasien tampak memegangi perutnya
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Kaji nyeri secara komprehensif yang
meliputi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas dan faktor
pencetus
2. Ajarkan penggunaan teknik
nonfarmakologi
3. Berikan informasi mengenai nyeri
seperti penyebab nyeri, berapa lama
nyeri yang dirasakan, dan antisipasi dari
ketidaknyamanan
4. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian analgesik
3 S: pasien mengatakan merasa mual
O: obat injeksi ranitidin 1amp/12jam
masuk lewat infus
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. monitor status hidrasi
2. tawarkan makanan ringan
3. dukung pasien dan keluarga untuk
membantu dalam pemberian makanan
dengan baik
4. kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian cairan yang tepat dan obat
antiemetik
1 Rabu S: pasien mengatakan badan panas, lemas
13/04/22 O: pasien tampak pucat, akral teraba panas
TTV: TD: 90/60
S: 38,3˚C
HR: 80x/menit
RR: 20x/menit
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital
2. kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian paracetamol
2 S: Pasien mengatakan nyeri di perut bawah
sebelah kiri
- P : Saat istirahat/Saat telat makan
- Q : Nyeri seperti di tusuk-tusuk
- R : di perut bawah sebelah kiri
- S : Skala 5
- T : Hilang timbul
DO :
- Pasien tampak merintih kesakitan
Pasien tampak memegangi perutnya
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Kaji nyeri secara komprehensif yang
meliputi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas dan faktor
pencetus
2. Ajarkan penggunaan teknik
nonfarmakologi
3. Berikan informasi mengenai nyeri
seperti penyebab nyeri, berapa lama
nyeri yang dirasakan, dan antisipasi dari
ketidaknyamanan
4. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian analgesik
3 S: pasien mengatakan merasa mual
O: obat injeksi ranitidin 1amp/12jam
masuk lewat infus
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. monitor status hidrasi
2. tawarkan makanan ringan
3. dukung pasien dan keluarga untuk
membantu dalam pemberian makanan
dengan baik
4. kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian cairan yang tepat dan obat
antiemetik
1 kamis S: pasien mengatakan badan panas, lemas
14/04/22 O: pasien tampak pucat, akral teraba panas
TTV: TD: 80/60
S: 38˚C
HR: 80x/menit
RR: 20x/menit
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital
2. kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian paracetamol
2 S: Pasien mengatakan nyeri di perut bawah
sebelah kiri
- P : Saat istirahat/Saat telat makan
- Q : Nyeri seperti di tusuk-tusuk
- R : di perut bawah sebelah kiri
- S : Skala 3
- T : Hilang timbul
DO :
- Pasien tampak merintih kesakitan
Pasien tampak memegangi perutnya
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
1. Kaji nyeri secara komprehensif yang
meliputi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas dan faktor
pencetus
2. Ajarkan penggunaan teknik
nonfarmakologi
3. Berikan informasi mengenai nyeri
seperti penyebab nyeri, berapa lama
nyeri yang dirasakan, dan antisipasi dari
ketidaknyamanan
4. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian analgesik
3 S: pasien mengatakan sedikit merasa mual
O: obat injeksi ranitidin 1amp/12jam
masuk lewat infus
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
1. monitor status hidrasi
2. tawarkan makanan ringan
3. dukung pasien dan keluarga untuk
membantu dalam pemberian makanan
dengan baik
4. kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian cairan yang tepat dan obat
antiemetik

Anda mungkin juga menyukai