No
Data Fokus Masalah
.
DS:-
DO: Ketidakefektifan
1 - RR: 22x/menit bersihan jalan nafas
- Nampak pasien gelisah
- Terdengar suara nafas tambahan (whezing)
2 DS:
- Pasien mengatakan nyeri pada kepala
sampai ke seluruh badan
P: tidak menentu namun memberat
ketika merubah posisi atau beraktivitas
Q: tertusuk-tusuk
R: nyeri dirasakan didaerah kepala dan
menjalar keseluruh tubuh Nyeri Akut
S: 4 NRS
T: nyeri dirasakan hilang timbul dengan
durasi 2-5 menit
DO:
- Pasien sesekali nampak menahan nyeri
- Wajah pasien meringis
- TD: 160/88 mmHg
3 Faktor Risiko
- Cedera kepala
Nampak luka terhecting pada regio parietal
dan regio frontal dextra dan sinistra
Nampak hematom pada regio orbitalis
dextra dan sinistra Risiko Ketidakefektifan
- Hasil CT scan tampak lesi hiperdens Perfusi jaringan otak
disertai kalsifikasi, bentuk bulat oval,
ukuran 1,8 x 2,1 cm, permukaan ireguler,
batas tegas, diperifer ventrikel lateral kanan
- Hipertensi
TD: 160/88 mmHg
DS: Intoleransi Aktivitas
- Pasien mengatakan nyeri kepala memberat
ketika beraktivitas
- Pasien mengatakan merasa sesak ketika
beraktivitas
DO:
- pola napas klien irregular dan takipnea
ketika beraktivitas
- klien mengalami cedera kepala, nampak
luka terhecting pada regio parietal dan
regio frontal dextra dan sinistra, nampak
hematom pada regio orbitalis dextra dan
sinistra, hasil CT scan kepala tampak lesi
hiperdens disertai kalsifikasi, bentuk bulat
oval, ukuran 1,8 x 2,1 cm, permukaan
ireguler, batas tegas, diperifer ventrikel
lateral kanan
4 Faktor risiko:
- Gangguan integritas kulit: tampak ada luka
robek yang telah terhecting pada regio
frontalis sinistra & dextra, luka robek pada
regio parietal yang terhecting, tampak
hematom pada regio orbitalis sinistra dan
Risiko Infeksi
sinistra
- Prosedur invasif: tampak adanya insersi IV
line pemasangan infus pada tangan kanan
- Penurunan hemoglobin: HBG: 10.2 gr/dl,
RBC: 3.3 106/ul
Tanggal
Prioritas Diagnosa Keperawatan Tanggal Teratasi
Ditemukan
I Ketidakefektifan bersihan 25 Januari 2019 25 Januari 2019
jalan nafas b.d eksudat dalam
alveoli
II Nyeri Akut b.d agen fisik 25 Januari 2019 25 Januari 2019
(trauma)
III Risiko Ketidakefektifan 25 Januari 2019
-
Perfusi jaringan otak
IV Intoleransi aktivitas 25 Januari 2019
V Risiko infeksi 25 Januari 2019 25 Januari 2019
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Pasien/No. RM : Ny.M/ 908900
Ruang Rawat : IGD Bedah RS Wahidin
Tanggal : 25 Januari 2019
No.
Diagnosa Keperawatan Kriteria Objektif Intervensi Keperawat
DX
I Ketidakefektifan bersihan jalan NOC: - Mengobservasi frekuensi, irama dan
nafas b.d eksudat dalam alveoli Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 8 kedalaman suara nafas
jam pola nafas baik dengan kriteria hasil: - Mengobservasi penggunaan otot
- Ventilasi dan oksigenasi adekuat bantu pernafasan
- Tanda tanda vital dalam rentan normal - Kolaborasi pemberian nasal kanul 4
L.
- Observasi karakteristik mucus
- Membersihkan jalan nafas
II Nyeri Akut b.d agen fisik NOC : NIC:
(trauma) Kaji nyeri secara komprehensif
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
selama 1 x 8 jam pasien menyatakan nyeri
frekuensi, kualitas dan faktor
berkurang atau nyeri dapat dikontrol, dengan presipitasi:
kriteria hasil: - Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
- Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab - Ajarkan tentang teknik non
nyeri, mampu menggunakan tehnik farmakologi: napas dalam, relaksasi,
distraksi, kompres hangat/ dingin
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, - Tingkatkan istirahat
mencari bantuan) - Berikan informasi tentang nyeri
- Melaporkan bahwa nyeri berkurang seperti penyebab nyeri, berapa lama
nyeri akan berkurang dan antisipasi
dengan menggunakan manajemen nyeri
ketidaknyamanan dari prosedur
dan skala nyeri menjadi 3 nrs - Kalaborasi dalam pemberian
analgetik
- Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas,
frekuensi dan tanda nyeri)
- Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
berkurang
Nyeri Akut b.d agen fisik Kaji karakteristik nyeri (mis. pencetus, Pereda, JAM S:
(trauma) kualitas, lokasi, intensitas, frekuensi, durasi, 08.00 - P: nyeri akibat trauma dan memberat
ketika merubah posisi atau
skala nyeri) beraktivitas
Hasil: skala nyeri 4 NRS, nyeri dirasakan di - Q: seperti tertusuk-tusuk
kepala seperti tertusuk tusuk, nyerinya - R: nyeri dirasakan didaerah kepala
- S: 3 NRS
dirasakan hilang timbul dengan durasi 2-5
- T: nyeri diraskaan hilang timbul 2-3
menit menit
Identifikasi respons nyeri non verbal dan verbal O:
Hasil: Klien tampak gelisah dan pasien - Pasien Nampak lebih rileks
mengatakan nyeri pada daerah kepala, ekspresi - Pasien Nampak tertidur malam hari
wajah pasien meringis A : Nyeri akut b/d agen cidera
fisik/trauma (masalah teratasi)
P : intervensi dilanjutkan
Penatalaksanaan antinyeri Ketorolac 30 gram
- Observasi reaksi nonverbal dari
Hasil: telah diinjeksikan keterolak tidak
ketidaknyamanan
Nampak reaksi alergi - Ajarkan tentang teknik non
farmakologi: napas dalam, relaksasi,
distraksi, kompres hangat/ dingin
- Tingkatkan istirahat
Mengajarkan manajemen nyeri non farmakologi - Berikan informasi tentang nyeri
yaitu relaksasi nafas seperti penyebab nyeri, berapa lama
Hasil : pasien mengatakan lebih rileks setelah nyeri akan berkurang dan antisipasi
melakukan relaksasi nafas dan nyeri sedikit ketidaknyamanan dari prosedur
- Kalaborasi dalam pemberian
berkurang
analgetik
Melakukan pengkajian uilang nyeri
Hasil: pasien mengatakan nyeri berkurang
menjadi 3 NRS, pasien Nampak lebih rileks
Risiko Ketidakefektifan Meninggikan kepala 15-30o jika tidak ada JAM S:- pasien mengeluh sakit pada kepala
Perfusi jaringan otak kontraindikasi. 08.00 O:
Hasil: telah dilakukan meninggikan kepala 15- - Kesadaran pasien A4V5M6
30o , terdapat tanda-tanda peningkatan TIK (composmentis)
yaitu peningkatan tekanan darah (TD: 160/88 - TD: 162/90, N: 86 x/menit, S: 36.9
o
mmHg) dan nyeri kepala C, RR: 20x/menit
Mengukur Tanda-tanda Vital - Tidak ada muntah yang proyektil
Hasil: A: Risiko Ketidakefektifan Perfusi
TD: 160/88 jaringan otak (masalah belum teratasi)
N: 86 x/menit P: pertahankan intervensi
S: 37.2 oC - Observasi perubahan tingkat
RR: 22x/menit kesadaran klien
Memasang infus dengan cairan NaCl 0,9 % 28 - Monitor adanya tanda dan gejala
tpm peningkatan TIK (mis. tekanan
Hasil: infus telah terpasang tidak ada tanda- darah meningkat, tekanan nadi
tanda alergi dan flebitis, perfusi jaringan melebar, bradikardi, pola napas
adekuat dengan CRT <3 detik ireguler, kesadaran menurun)
Monitor adanya tanda dan gejala peningkatan - Monitor status pernapasan klien
TIK (mis. tekanan darah meningkat, tekanan - Observasi kecukupan intake
nadi melebar, bradikardi, pola napas ireguler, cairan klien
kesadaran menurun) - Lakukan pengukuran dan monitor
Hasil: terdapat tanda-tanda peningkatan TIK tanda-tanda vital
yaitu peningkatan tekanan darah (TD: 160/88
mmHg) dan nyeri kepala