Seorang anak perempuan bernama An. Z umur 7 tahun, datang ke unit gawat darurat dengan
keluhan mendadak pinsan, nafas cepat dan dalam, sebelumnya pasien sering buang air kecil.
Riwayat penyakit : 2 hari sebelum masuk rumah sakit anak mengeluh sakit kepala, muntah-
muntah tidak projektil, dan sering buang air kecil, sebelumnya orang tua pasien menyatakan
anak dalam keadaan sehat. Satu hari sebelum dibawa ke unit gawat darurat pasien bertambah
lemah nafas semakin cepat dan mulut berbau pembersih cat kuku.
Pemeriksaan fisik: somnolen, tampak sakit berat. Mata: cekung. Bibir; kering. Kulit : turgor
kurang , frekuensi napas 30 kali permenit (cepat dan dalam), capillary refill time > 3 detik.
BB 20 Kg, TD 110/80 mmHg, Suhu 36,9 C,
Pemeriksaan laboratorium: Hb 15 g%, Ht 46 V%, lekosit 3600, Gula darah 300 mg% , pH
7.24, PaCO2 24 mmHg, HCO3 12 mEq/L, SBE – 12 mEq/L, Natrium 135 mEq/L, Klor 100
mEq/L, K 1,2 mEq/L, diagnosa medis diabetic ketoacidosis
A. Pengkajian
DI UGD RS YARSI
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : An. Z
Umur : 7 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Belum Kawin
Pendidikan : Sekolah Dasar
Pekerjaan : Pelajar
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Bukittinggi
Tanggal Masuk : 15 September 2021
Tanggal Pengkajian : 15 September 2021
No. Register : 112345
Diagnosa Medis : Diabetic Ketoacidosis
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 30 tahun
Hub. Dengan Pasien : Ibu kandung
Pekerjaan : Guru
Alamat : Bukittingi
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit :
Sebelum sakit pasien makan dengan teratur 3 kali sehari dan
menghabiskan makanan dengan lahap.
Saat sakit :
Saat sakit pasien belum ada makan sehingga menyebabkan juga dia
pingsan
c. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit :
Sebelum sakit BAB pasien teratur dengan bau warna normal
Saat sakit :
Saat sakit pasien belum ada BAB
2) BAK
Sebelum sakit :
Sebelum sakit pasien sakit pasien sering BAK
Saat sakit :
Saat sakit pasien hanya sesekali BAK
1) Aktivitas
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,
4: tergantung total
2) Latihan
Sebelum sakit
Sebekum sakit pasien sering berolah raga dan teratur
Saat sakit
Saat sakit pasien tidak ada berolahraga hanya bisa berbaring lemah di
tempat tidur
Saat sakit
Saat sakit psien susah tidur karena tidak nyaman dengan penyakitnya
h. Pola Peran-Hubungan
Orang tua pasien membawanya ke UGD menandakan peran dan hubungan
dalam keluarga mereka terjaga, dan pasie juga menjalankan perannya sebagai
anak dalam keluarga, dan pasien memiliki banyak teman baik
i. Pola Seksual-Reproduksi
Sebelum sakit
Tidak ada kelainan
Saat sakit
Tidak ada kelainan
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Selama sakit pasien selalu berdoa agar bisa cepat sehat dan dapat beraktivitas
seperti sebelumnya
3. Pengkajian Fisik
Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen /
sopor/koma
Dada :
Paru
Inspeksi : nafas cepat dan dalam
RR 30x/menit
Jantung
-
Abdomen :
-
Genitalia :
-
Ekstremitas :
Atas
-
Bawah
-
Neurologis :
Status mental dan emosi :
-
Pengkajian saraf kranial :
-
Pemeriksaan refleks :
-
Pemeriksaan Penunjang
a. Data laboratorium yang berhubungan
Hb 15 g%, Ht 46 V%, lekosit 3600, Gula darah 300 mg% , pH 7.24, PaCO2
24 mmHg, HCO3 12 mEq/L, SBE – 12 mEq/L, Natrium 135 mEq/L, Klor 100
mEq/L, K 1,2 mEq/L
b. Pemeriksaan radiologi
Tidak ada pemeriksaan radiologi
B. Diagnosa
C. Intervensi
N Diagnosa Intervensi
O
1 Gangguan Pertukaran Gas Pemantauan Respirasi
b.d ketidakseimbangan Observasi
ventilasi-perfusi d.d PH Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
meningkat, pola napas upaya napas
abnormal, dan kesadaran Monitor pola napas
menurun Auskultasi bunyi napas
Terapeutik
Atur interval pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien
Dokumentasi hasil pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pantauan
2 Ketidakstabilan kadar Manjemen Hiperglikemia
glukosa darah b.d Observasi
hipergikemia d.d kadar Identifikasi kemungkinan penyebab
glukosa darah tinggi, jumlah hiperglikemia
urin meningkat Monitor kadar gula darah
Monitor intake dan output cairan
Terapeutik
Berikan asupan cairan oral
Konsiltasi dengan medis jika tanda dan
gejala tetap ada/ memburuk
Edukasi
Anjurkan menghindari olahraga saat
kadar glukosa darah lebih dari 250 mg/dL
Anjurkan kadar glukosa darah secara
mandiri
3 Resiko ketidakseimbangan Pemantauan Elektrolit
elektrolit d.d gangguan Observasi
mekanisme regulasi dan Identifikasi kemungkinan penyebab
muntah ketidakseimbangan elektrolit
Monitor mual, muntah
Terapeutik
Atur interval waktu pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan