OLEH
TINGKAT :3-A
AMBON
2020
LAPORAN PENDAHULUAN
SPACE OCCUPYING LESION (SOL)
KONSEP MEDIS
I. Definisi
SOL (Space Occupying Lesion) merupakan generalisasi masalah mengenai
adanya lesi pada ruang intracranial khususnya yang mengenai otak. (Suzanne dan
Brenda G Bare. 1997: 2167). SOL disebut juga tumor otak atau tumor intracranial
yaitu proses desak ruang yang timbul didalam rongga tengkorak baik.
(Satyanegara dalam aplikasi asuhan keperawatan).
II.Etiologi
Penyebab tumor sampai saat ini belum diketahui secara pasti, walaupun telah
banyak penyelidikan yang dilakukan. Adapun faktor-faktor yang perlu ditinjau
yaitu:
1. Radiasi
Jaringan dalam sistem saraf pusat peka terhadap radiasi dan dapat
mengalami perubahan degenerasi, namun belum ada bukti radiasi dapat
memicu terjadinya suatu glioma.
2. Virus
Banyak penelitian tentang inokulasi virus dengan maksud untuk
mengetahui peran infeksi virus dalam proses terjadinya neoplasma, tetapi
hingga saat ini belum ditemukan hubungan antara infeksi virus dengan
perkembangan tumor pada sistem saraf pusat.
3. Substansi-substansi karsinogenik
Penyelidikan tentang substansi karsinogenik sudah lama dan luas
dilakukan. Kini telah diakui bahwa ada substansi yang karsinogenik.
III. Manifestasi Klinik
Tanda dan gejala umum:
1. Nyeri kepala berat pada pagi hari, makin tambah bila batuk dan membungkuk.
2. Kejang.
3. Tanda-tanda peningkatan TIK: nyeri kepala, papil edema, muntah.
4. Perubahan kepribadian.
5. Gangguan memori dan alam perasa.
Idiopatik
VI. Penatalaksanaan
1. Terapi antibiotik. Kombinasi antibiotik dengan antibiotik spektrum luas.
Antibiotik yang dipakai: Penicilin, chlorampenicol (chloramyetin) dan
nafacillen (unipen). Bila telah diketahui bakteri anaerob, metrodiazelo (flagyl)
juga dipakai.
2. Surgery : aspirasi atau eksisi lengkap untuk evaluasi abses. (long,1996;194)
2. MRI : Membantu dalam mendeteksi jejas yang kecil dan tumor didalam batang
otak dan daerah hiposisis, dimana tulang menggangu dalam gambaran yang
menggunakan CT Scan
3. Biopsi stereotaktik : Dapat mendiagnosa kedudukan tumor yang dalam dan
untuk memberi dasar pengobatan seta informasi prognosi.
4. Angiografi : Memberi gambaran pembuluh darah serebal dan letak tumor
5. Elektroensefalografi (EEG) : Mendeteksi gelombang otak abnormal.
KONSEP KEPERAWATAN
Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc Jilid 3. Jogjakarta: Mediaction
Jogja.
www.scribd.com
ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II
a) Pengkajian
a. Pengumpulan Data
Tanggal dan Waktu pengkajian. :12 okt 2020 Jam: 09:00 WIT
Ruang : Fransiskus
No RM : 986xxx
1) Identitas
Nama :Ny.B
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 40 Tahun
Agama : Kristen Protestan
Status : Menikah
Alamat : Poka RumaTiga
Suku bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Penanggung jawab : Tn.A
Hubungan : Suami
Alamat : Poka Rumatiga
2) Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Keluhan utama masuk RS : By.B sulit menggerakkan tangan dan
kaki
b) Keluhan yang menyertai : sesak nafas
c) Keluhan utama saat pengkajian: Sulit menggerakkan tangan dan
kaki serta sesak nafas
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
: Pasien
X : Meninggal
H&S : Hidup dan Sehat
: Tinggal Serumah
4. Riwayat Psikososial Spiritual : Klien Rajin Pergi Beribadah, dan
Senantiasa Berdoa Kepada Tuhan semoga penyakitnya Lekas sembuh
5. Observasi dan Pemeriksaan Fisik
3. Keadaan umum : Lemah
4. Kesadaran : Composmentis
5. GCS. : 15 ( E4 V5 M6 ): Compos Mentis
6. Tanda-tanda vital
i. TD :130/80 mmHg
ii. RR : 20x/menit x/m
iii. Suhu : 36.⁰C ℃
iv. Nadi :100x/menit
v. Spo2 : 94% => 97%
vi. O2 : 4 l/m
7. Antropometri
a) TB : 152 Cm5 cm
b) BB SMRS : 65 Kg
c) BB MRS : 65kg
8. B1 Pernapasan (Breath)
6. Bentuk dada :simetris
7. Pergerakan : Cepat
8. Pola nafas :takipnea
9. Suara nafas : ronki
10. Suara nafas tambahan : Tidak ada
11. Sesak nafas : ada
12. Batuk : Tidak ada
13. Sputum : tidak ada
14. Sianosis : Tidak ada
15. Masalah keperawatan : Ketidakefektifan pola nafas
16. B2 Kardiovaskuler (Blood)
Nyeri dada : Tidak ada
CRT : 3 detik
Akral : Hangat
Oedema : Tidak terdapat Edema
Perdarahan : Tidak ada
Masalah keperawatan : Tidak ada
9. B3 Persarafan (Brain)
a) GCS : composmentis
1. Eye :4
2. Verbal :5
3. Motorik :6
1) Nyeri kepala : tidak ada
2) Penciuman : Baik
3) Bentuk hidung : Simetris
b) Wajah dan penglihatan
1. Mata
a) Pupil : isokor
b) Konjungtiva : merah muda
2. Pendengaran
1. Telinga : Baik
2. Kebersihan : baik
3. Gangguan : tidak ada
3. Lidah
4. Kebersihan : Baik
5. Afasia : tidak ada
c) Masalah keperawatan : tidak ada
8. Kekuatan otot
22
22
N
AKTIVITAS SMRS MRS
O
1. Pola makan
a. Frekuensi makan 3x sehari 3x sehari
b. Waktu makan Pagi,siang,malam Pagi,siang,malam
c. Jenis makanan Nasi,ika,sayur Bubur,telur
d. Porsi yang dihabiskan 1 porsi dihabiskan ½ porsi dihabiskan
e. Keluhan
Tidak ada Tidak ada
2. Pola minum
Jenis minuman Susu,air putih,the Air putih
Jumlah minuman 1000-2000 cc / hari 500 cc / hari
Frekuensi minum 7-8 gelas / hari 4-5 gelas / hari
3. BAB
a) Frekuensi 2 x /hari 1x / hari
b) Warna Kuning Kuning
c) Konsistensi Lunak Keras
d) Keluhan Tidak ada Tidak ada
4. BAK :
a) Frekuensi 3-5 x/hari 2-3 x /hari
b) Warna Kuning jernih Kuning
c) Keluhan Tidak ada Tidak ada
6. Personal Hygiene
d) Mandi 1 hari 3x 1 hari 1x
e) Gosok gigi 1 hari 3x 1 hari 2x
f) Keramas 2 hari 1x Belum keramas
g) Keluhan Tidak ada Tidak ada
Keterangan
Skor : 1 : Mandiri
2 : Alat bantu
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Tergantung/tidak mampu
Masalah keperawatan : hambatan mobilitas fisik
b. Klasifikasi Data
1) Data Subjektif :
klien mengatakan :
1. sesak nafas
2. tidak mampu melakukan aktifitas sendirian
2) Data Objektif :
1. Keadaan umum lemah
2. tingkat ketergantungan total care
3. Tampak retraksi dinding dada
4. Menggunakan otot bantu pernafasan
5. Terpasang O2 nasal canule di pipa trakeostomi
6. Kekuatan otot lemah
7. Pergerakan tangan lemah dan tak bisa dikontrol
8. Kaki tidak bisa digerakkan
9. TTV
TD : 120/80 mmHg
HR : 112x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 37,5◦C
- SpO2 : 92%
02 : 4 l/m => 97%
1) Analisa Data
Tabel 4.5
Analisa Data
NO SYMTOM ETIOLOGI PROBLEM
1. DS : klien mengatakan sesak nafas kurangnya Ketidakefektifan
suplay O2 ke pola
DO :
1. Tampak retraksi dinding otak
dada
2. Menggunakan otot bantu
pernafasan
3. Terpasang O2 nasal canule
di pipa trakeostomi
4. TD : 120/80mmHg
5. HR : 112x/menit
6. RR : 24 x/menit
7. Suhu : 37,5◦C
8. - SpO2 : 92%
9. 02 : 4 l/m => 97%
Dstr. DS : Tidak bisa dikaji Idiopatik Ketidakefektifan
. DO : Tumor otak/SOL perfusi jaringan
1. Keadaan umum lemah serebral
dengan tingkat Penekanan
ketergantungan total care jaringan otak
2. TTV Nekrosisi
o TD : 120/80 mmHg jaringan otak
o Nadi : 112x/menit
o RR : 24 X/menit Penurunan
o Suhu : 37,5◦C suplay oksogen
o SpO2 : 92% ke otak
Hipoksia jaringan
Ketidakefektifan
perfusi jaringan
serebral
DS : tidak bisa dikaji SOL Hambatan
DO: Mendesak ruang mobilitas fisik
1. Tingkat ketergantungan TIK
total care
2. Kekuatan otot lemah TIK meningkat
3. Pergerakan tangan
lemah dan tak bisa Kompensasi
dikontrol akibat
4. Kaki tidak bisa peningkatan TIK
digerakkan
Menekan saraf
bebas
Pergerakan otot
lemah
Hambatan
mobilitas fisik
i. Perumusan Diagnosa Keperawatan dan Prioritas Masalah
Ketidakefektifan pola nafas b.d kurangnya suplay O2 ke otak
Gangguan perfusi jaringan cerebral berhubungn dengan kurangnya darah ke
jaringan otak
Hambatan mobilitas fisik b.d gangguan pergerakan dan kelemahan
menghindar
i kerusakan
karena
tekanan.
IMPLEMENTASI
No.
Diagnosa Tanggal/
Implementasi Evaluasi
Keperawa Waktu
tan
Ketidakefe S : klien
ktifan pola 12 Oktober mengobservasi mengatakan sesak
nafas b.d 2020 TTV klien nafaS berkurang
kurang Pukul hasil :
suplay O2 13:00 WIt TD : O : TD :
ke otak 120/80mmHg 120/80mmHg
HR : 112x/menit HR : 112x/menit
RR : 24 x/menit RR : 24 x/menit
Suhu : 37,5◦C Suhu : 37,5◦C
- SpO2 : 92% - SpO2 : 92%
02 : 4 l/m => 02 : 4 l/m => 97%
97%
memberikan O2 4 A : masalah
l/m teratasi sebagian
hasil : hasil :klien
mengatakan P : intervensi di
mudah bernafas lanjutkan
mengajarkan
relaksasi nafas
dalam dan
memposisikan
semi fowler
hasil : hasil :klien
mengatakan
mudah bernafas
kolaborasi dalam
pemberian terapi
hasil : terapi
lanjutan
Ketidakefe 12 Oktober Memonitor TTV S: Tidak dikaji
ktifan 2020 Hasil :
perfusi Pukul - TD : 130/80 O:
jaringan 15:00Wit mmHg
serebral - Nadi : 110x/mnt TTV
b.d - RR : 24 X/menit - TD:130/80
penurunan - Suhu : 36,5◦C mmHg
suplai - SpO2 = 100% - Nadi:110x/me
darah ke nit
otak Memonitor hasil lab - RR : 24X/menit
PO2, PCO2, pH dan - Suhu : 36,5◦C
kadar bikarbonat - SpO2 : 100%
Hasil : Keadaan umum
Keadaan umum lemah
lemah, klien sulit SpO2 : 100%
diajak komunikasi Hasil Lab
- SpO2 : 100% PH: 7.499
- Hasil Lab pCO2: 49.6*
- PH: 7.499 HCO3- : 4.7 *
- pCO2: 49.6* Pemberian
- HCO3- : 4.7 * terapi
- Neurobion 1x1
Berkolaborasi dengan - Amlodipine 1x
tim medis untuk 10 mg
pemberian terapi - Candesartan 1x
yang sesuai 8 mg
Hasil : Pemberian A:
terapi Ketidakefektifan
- Neurobion 1x1 perfusi jaringan
- Amlodipine 1x 10 serebral
mg
- Candesartan 1x 8 P:
mg intervensi
dilanjutkan
12 Oktober Mengkaji derajat S:klien
2020 mobilisasi pasien mengatakan tidak
Pukul hasil :menggunakan bisa beraktifitas
17:00 wIt skala ketergantungan secara mandiri
( Tonus otot 4) O:
Meletakkan pasien - Keadaan umum
pada posisi tertentu lemah dengan
untuk menghindari tingkat
kerusakan karena ketergantungan
tekanan dan total care
mendorong pasien - Kekuatan otot
untuk menggerakkan lemah
Hambatan
tangan dan kaki - Pergerakan
mobilitas
Hasil : tangan lemah
fisik b.d
- Pergerakan tangan dan tak bisa
gangguan
lemah dan tak bisa dikontrol
pergerakan
dikontrol - Kaki tidak bisa
dan
- Kaki tidak bisa digerakkan
kelemahan
digerakkan - Memberi
- Memberi bantalan bantalan pada
pada kepala kepala
- ROM dan masase - ROM dan
kulit dilakukan masase kulit
dengan bantuan dilakukan
keluarga dengan bantuan
keluarga
A: Hambatan
mobilitas fisik
P: intervensi
dilanjutkan
Ketidakefe 13 Oktober
ktifan pola 2020 mengobservasi
nafas b.d Pukul TTV klien
kurangnya 13:00 WIt hasil :
suplai O2 TD :
ke otak 120/80mmHg
HR : 112x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 37,5◦C S : klien
- SpO2 : 92% mengatakan sesak
02 : 2 l/m => nafaS berkurang
97%
memberikan O2 O : TD :
4 l/m 120/80mmHg
hasil : hasil HR : 112x/menit
:klien RR : 24 x/menit
mengatakan Suhu : 37,5◦C
- SpO2 : 92%
mudah bernafas
02 : 2 l/m => 97%
mengajarkan
relaksasi nafas A : masalah teratasi
dalam dan sebagian
memposisikan
semi fowler P : intervensi di
hasil : hasil lanjutkan
:klien
mengatakan
mudah bernafas
kolaborasi
dalam
pemberian
terapi
hasil : terapi lanjutan
CATATAN PERKEMBANGAN
No. Diagnosa
Tanggal/Waktu Implementasi
Keperawatan
Ketidakefektifa S : klien mengatakan sesak nafaS
n pola nafas b.d 14 oktober tidak ada
kerusakan 2020
neurologis Pukul : 17:00 O : TD :120/80mmHg
WIT HR : 112x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 37,5◦C
- SpO2 : 97%
O2 di lepaskn
A : masalah teratasi
P : intervensi hentikan
S: Tidak dikaji
O:
Keadaan umum baik,
TTV
- TD :120/70mmHg
- HR : 113x/menit
Ketidakefektifa - RR : 23x/menit
n perfusi - Suhu : 36,7◦C
jaringan
- SpO2 : 100%
serebral b.d
Hasil Lab
penurunan
- PH: 7.499
suplai darah ke
otak - pCO2: 42.5
- HCO3- : 22m/l
Pemberian terapi
- Neurobion 1x1
- Amlodipine 1x 10 mg
- Candesartan 1x 8 mg
A: masalah teratasi
P: intervensi di hentikan
Hambatan S: klien mengatakan mampu
mobilitas fisik melakukan aktifitas secara mandiri
b.d gangguan O:
pergerakan dan Keadaan umum baik dengan
kelemahan tingkat ketergantungan
Tonus otot 1
Kekuatan otot baik
Pergerakan tangan membaik
dan bisa dikontrol
Kaki bisa digerakkan
Memberi bantalan pada
kepala
ROM dan masase kulit
dilakukan secara mandiri
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan