Anda di halaman 1dari 19

KANKER PROSTAT

KELOMPOK 2

• GESANG ARIF WIBOWO


• TESSA MONALISA SALHUTERU
• JEI CHONIA ALFONS
• ADRIAN SAPSUHA
PENGERTIAN

 Kanker prostat adalah penyakit kanker yang berkembang di prostat, sebuah


kelenjar dalam sistem reproduksi lelaki.
 Hal ini terjadi ketika sel prostat mengalami mutasi dan mulai berkembang di luar
kendali.
 Sel ini dapat menyebar secara metastasis dari prostat ke bagian tubuh lainnya,
terutama tulang dan lymph node.
 Kanker prostat dapa menimbulkan rasa sakit, kesulitan buang air kecil, disfungsi
erektil dan gejala lainnya.
 Kanker Prostat adalah suatu tumor ganas yang tumbuh di dalam kelenjar prostat.
ETIOLOGI
Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya ca prostat ;
tetapi beberapa hipotesa menyebutkan bahwa hiperplasia prostat erat kaitannya dengan
Beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnya ca mammmae adalah:
 Adanya perubahan keseimbangan antara hormon testosteron dan estrogen pada usia
lanjut.
 Peranan dari growth factor ( faktor pertumbuhan ) sebagai pemacu pertumbuhan
stroma kelenjar prostat.
 Meningkatnya lama hidup sel-sel prostat karena berkurangnya sel yang mati
 Teori sel stem menerangkan bahwa terjadinya proliferasi abnormal sel stem sehingga
menyebabkan produksi sel stroma dan se epitel kelenjar prostat menjadi berlebihan.
lanjutan…
Faktor resiko

 Laki-laki usia >55 tahun yang mempunyai riwayat famili menderita kanker prostat
 Makanan terbiasa mengandung asam lemak jenuh.
 Kontak dengan logam berat seperti cadmium.
 Ras Afrika yang tinggal di Amerika.
 Kebiasaan hidup kurang melakukan gerakan fisik atau olah raga
 Kebiasan merokok
pathofisiologi

 Penyebab Ca Prostat hingga kini belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa
hipotesa menyatakan bahwa Ca Prostat erat hubungannya dengan hipotesis yang
di duga sebagai penyebab timbulnya Ca Mammae adalah adanya perubahan
keseimbangan antara hormon testosteron dan estrogen pada usia lanjut, hal ini
akan mengganggu proses diferensiasi dan proliferasi sel. Diferensiasi sel yang
terganggu ini menyebabkan sel kanker, penyebab lain yaitu adanya faktor
pertumbuhan yang stroma yang berlebihan serta meningkatnya lama hidup sel-sel
prostat karena berkurangnya sel-sel yang mati sehingga menyebabkan terjadinya
perubahan materi genetik. Perubahan proliferasi sehingga menyebabkan produksi
sel stroma dan sel epitel kelenjar prostat menjadi berlebihan sehingga terjadi Ca
Prostat (Price, 1995)
Manifestasi klinis
Gangguan pola perkemihan baik frekuensi, adanya desakan, nokturia akibat membesarnya ukuran kelenjar
yang mendesak urethra. Terjadinya obstruksi urethra mengganggu perkemihan, Lama-kelamaan
berkembang terjadinya anemi.
 Masalah kelenjar prostat, baik karena membesar atau karena mengalami peradangan,boleh dikatakan
menimbulkan gejala yang serupa,yaitu :
 Mengalami kesulitan dalam buang air kecil
 Buang air kecil lebih sering ,terutama kalau pada malam hari.
 Mengalami kesulitan memulai pancaran air seni .
 Mengalami kesulitan juga dalam mengakhiri aliran air seni
 Pancaran aliran air seni lemah
 Merasa kandung kencing tidak kosong sempurna
 Jika disertai infeksi timbul keluhan nyeri waktu buang air kecil,atau waktu mengeluarkan air mani
selesai bersetubuh.
 Kadang-kadang,aliran air seni berhenti sendiri.
 Makin ada darah di dalam air seni atau air mani
komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi pada hipertropi prostat adalah.


 Retensi kronik dapat menyebabkan refluks vesiko-ureter, hidroureter,
hidronefrosis, gagal ginjal.
 Proses kerusakan ginjal di percepat bila terjadi infeksi pada waktu miksi. Hernia
atau hemoroid Karena selalu terdapat sisa urin sehingga menyebabkan
terbentuknya batu, Hematuriaf, Sistitis dan Pielonefritis
Pemeriksaan diagnostik

 Laboratorium
 Darah lengkap sebagai data dasar keadaan umum penderita .
 Gula darah di maksudkan untuk mencari kemungkinan adanya penyakit diabetus militus yang
dapat menimbulkan kelainan persarafan pada buli-buli (buli-buli nerogen).
 Faal ginjal (BUN, kreatinin serum) diperiksa untuk mengetahui kemungkinan adanya penyulit
yang mengenai saluran kemih bagian atas .
 Analisis urine diperiksa untuk melihat adanya sel leukosit, bakteri, dan infeksi atau inflamasi
pada saluran kemih .
 Pemeriksaan kultur urine berguna dalam mencari jenis kuman yang menyebadkan infeksi dan
sekligus menentukan sensitifitas kuman terhadap beberapa anti mikroba yang diujikan.
 Flowmetri : Flowmetri adalah alat kusus untuk mengukur pancaran urin dengan satuan
ml/detik. Penderita dengan sindroma protalisme perlu di periksa dengan flowmetri sebelum
dan sesudah terapi.
Lanjutan…
 Radiologi.

 Foto polos abdomen, dapat dilihat adanya batu pada traktus urinarius, pembesaran ginjal atau buli-buli, adanya batu atau
kalkulosa prostat dan kadang kadang dapat menunjukkan bayangan buli-buli yang penuh terisi urine, yang merupakan
tanda dari suatu retensi urine.
 Pielografi intra vena, dapat dilihat supresi komplit dari fungsi renal, hidronefrosis, dan hidroureter, fish hook appearance (
gambaran ureter berkelok kelok di vesikula ) inclentasi pada dasar buli-buli, divertikel, residu urine atau filling defect
divesikula.
 Ultrasonografi (USG), dapat dilakukan secara transabdominal atau trasrektal (trasrektal ultrasonografi = TRUS) Selain
untuk mengetahui pembesaran prostat < pemeriksaan USG dapatpula menentukan volume buli-buli, meng ukur sisa urine
dan keadaan patologi lain seperti divertikel, tumor dan batu .Dengan TRUS dapat diukur besar prostat untuk menentukan
jenis
 Cystoscopy (sistoskopi) pemeriksaan dengan alat yang disebut dengan cystoscop. Pemeriksaan ini untuk memberi
gambaran kemungkinan tumor dalam kandung kemih atau sumber perdarahan dari atas bila darah datang dari muara
ureter, atau batu radiolusen didalam vesika. Selain itu dapat juga memberi keterangan mengenahi besarprostat dengan
mengukur panjang uretra pars prostatika dan melihat penonjalan prostat kedalam uretra.
 Kateterisasi: Mengukur “rest urine “ Yaitu mengukur jumlah sisa urine setelah miksi sepontan dengan cara kateterisasi .
Sisa urine lebih dari 100 cc biasanya dianggap sebagai batas indikasi untuk melakukan intervensi pada hiper tropi prostat .
  
penatalaksanaan
Hanya dengan dilakukan prostatektomi yang merupakan reseksi bedah bagian prostat yang memotong uretra untuk memperbaiki
aliran urin dan menghilangkan retensi urinaria akut, ada beberapa alternatif pembedahan meliputi :

 Transsurethral resection of prostate (TURP)


Dimanan jaringan prostat obstruksi dari lobus medial sekitar uretra diangkat dengan sistoskop/resektoskop di masukkan melalui
uretra
 Suprapubic /open prostatektomi
Dengan indikasikan untuk massa lebih dari 60 g/60 cc. penghambat jaringan prostat diangkat melalui insisi garis tengah bawah
dibuat melalui kandung kemih, pendekatan ini lebih ditujukan bila ada batu kandung kemih. Pedekatan ini lebih ditujukan bila
ada batu kandung kemih.
 Retropubic prostatektomi
Massa jairingan prostat hipertropi (lokasi tinggi dibagian pelvis) diangkat melalui insisi abdomen bawah tanpa pembukaan
kandung kemih
 Perineal prosteatektomi
Massa prostat besar dibawah area pelvis diangkat melalui insisi diantara skrotum dan rektum, prosedur radikal ini dilakukan
untuk kanker dan dapat mengakibatkan impotensi.
KONSEP KEPERAWATAN KANKER PROSTAT
Diagnosa 1

Perubahan eliminasi urine: frekuensi, urgensi, hesistancy, inkontinensi, retensi,


nokturia atau perasaan tidak puas setelah miksi berhubungan dengan obstruksi
mekanik: pembesaran prostat.
 Tujuan : Pola eliminasi normal di tandai dengan :\
1. Klien dapat berkemih dalam jumlah normal, tidak teraba distensi kandung kemih
2. Residu pasca berkemih kurang dari 50 ml
3. Klien dapat berkemih volunter
4. Urinalisa dan kultur hasilnya negatif
5. Hasil laboratorium fungsi ginjal normal
intervensi

1. Jelaskan pada klien tentang perubahan dari pola eliminasi


2. Dorong klien untuk berkemih tiap 2 – 4 jam dan bila dirasakan
3. Anjurkan klien minum sampai 3000 ml sehari, dalam toleransi jantung bila di
indikasikan
4. Perkusi / palpasi area supra pubik
5. Observasi aliran dan kekuatan urine, ukur residu urine pasca berkemih. Jika volume
residu urine lebih besar dari 100 cc maka jadwalkan program kateterisasi intermiten.
Diagnosa 2

Nyeri berhubungan dengan spasme kandung kemih dan insisi sekunder pada
prostatektomi
 Tujuan : Nyeri berkurang atau hilang, di tandai dengan :
1. Klien mengatakan nyeri berkurang / hilang.
2. Ekspresi wajah klien tenang.
3. Klien akan menunjukkan ketrampilan relaksasi.
4. Klien akan tidur / istirahat dengan tepat.
5. Tanda – tanda vital dalam batas normal.
6. Keluarnya urine melalui sekitar kateter sedikit.
intervensi
1. Jelaskan pada klien tentang gejala dini spasmus kandung kemih.
2. Pemantauan klien pada interval yang teratur selama 48 jam, untuk mengenal gejala – gejala dini
dari spasmus kandung kemih.
3. Jelaskan pada klien bahwa intensitas dan frekuensi akan berkurang dalam 24 sampai 48 jam.
4. Beri penyuluhan pada klien agar tidak berkemih ke seputar kateter.
5. Anjurkan pada klien untuk tidak duduk dalam waktu yang lama sesudah tindakan TUR-P.
6. Ajarkan penggunaan teknik relaksasi, termasuk latihan nafas dalam, visualisasi.
7. Jagalah selang drainase urine tetap aman dipaha untuk mencegah peningkatan tekanan pada
kandung kemih. Irigasi kateter jika terlihat bekuan pada selang.
8. Observasi tanda – tanda vital
9. Kolaborasi dengan dokter untuk memberi obat – obatan ( analgesik atau anti spasmodik )
Diagnosa 3

Potensial infeksi berhubungan dengan prosedur invasif : alat selama pembedahan,


kateter, irigasi kandung kemih sering.
 Tujuan : Klien tidak menunjukkan tanda – tanda infeksi, di tandai dengan :
1. Klien tidak mengalami infeksi.
2. Dapat mencapai waktu penyembuhan.
3. Tanda – tanda vital dalam batas normal dan tidak ada tanda – tanda shock.
intervensi

1. Pertahankan sistem kateter steril, berikan perawatan kateter dengan steril.


2. Anjurkan intake cairan yang cukup ( 2500 – 3000 ) sehingga dapat menurunkan
potensial infeksi.
3. Pertahankan posisi urobag dibawah.
4. Observasi tanda – tanda vital, laporkan tanda – tanda shock dan demam.
5. Observasi urine: warna, jumlah, bau.
6. Kolaborasi dengan dokter untuk memberi obat antibiotik.
-TERIMA KASIH-

Anda mungkin juga menyukai