Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEPERAWATAN MENJELANG AJAL DAN PALIATIF

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL ILLNES PARKINSONS

Fasilitator

Edy Siswantoro,S.Kep.Ns.,MMKes.M.Kep

Disusun oleh :
Ade Fatika Pratama (0118002)
Diah Ayu Wulandari (0118011)
Ellsa Aviana (0118014)
Ivo Pramaysella (0118020)
Miftakhul Jannah (0118024)
Nuraida Dwi Cipta (0118029)
Werdini Sapitri (0118043)
Taufiq Hidayat (0118041)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA

MOJOKERTO

2020
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa :

Kami mempunyai fotocopy dari makalah ini yang bisa kami reproduksi jika makalah yang
dikumpulkan hilang atau rusak.

Makalah ini adalah hasil karya kami sendiri dan bukan merupakan karya orang lain kecuali yang
telah dituliskan dalam referensi atau daftar pustaka, serta tidak ada seorangpun yang
membuatkan makalah ini untuk kami.

Jika di kemudian hari terbukti adanya ketidakjujuran akademik, kami bersedia mendapatkan
sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Senin, 8 September 2020

Tanda Tangan
Nama NIM
Mahasiswa
Ade Fatika Pratama 0118002
Diah Ayu Wulandari 0118011
Ellsa Aviana 0118014
Ivo Pramaysella 0118020
Miftakhul Jannah 0118024
Nuraida Dwi Cipta 0118029
Werdini Sapitri 0118043
Taufiq Hidayat 0118041
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin, rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah dengan judul “Asuhan
Keperawatan pada Pasien Terminal Illnes Parkinsons” ini disusun dengan tujuan untuk
melengkapi tugas mata kuliah Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif. Melalui makalah ini,
saya berharap agar saya dan pembaca mampu memahami dengan baik tentang asuhan
keperawatan pada pasien terminal illnes parkinsons.

Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapatkan banyak bimbingan dan dukungan dari
Bapak Edy Siswantoro,S.Kep.Ns.,MMKes.M.Kep selaku fasilitator dalam materi yang dibahas
pada makalah ini. Dan tidak lupa anggota kelompok yang ikut serta dalam penyelesaian makalah
ini.

Saya berharap agar makalah yang telah saya susun ini dapat memberikan pengetahuan
serta perkembangan wawasan yang cukup bagi pembaca dan penulis yang lain. Saya juga
berharap agar makalah ini menjadi acuan yang baik dan berkualitas.

Mojokerto, 8 September 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Lembar Pernyataan..........................................................................................................................2
Kata Pengantar.................................................................................................................................3
Daftar Isi..........................................................................................................................................4
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................................5
B. Rumusan Masalah................................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................5
BAB II. PEMBAHASAN
A. Konsep Medis......................................................................................................................6
1. Definisi...........................................................................................................................6
2. Etiologi...........................................................................................................................6
3. Pathway..........................................................................................................................7
4. Manifestasi Klinis..........................................................................................................8
5. Komplikasi...................................................................................................................10
6. Pemeriksaan Penunjang...............................................................................................11
B. Asuhan Keperawatan.........................................................................................................11
1. Pengkajian....................................................................................................................11
2. Diagnosa Keperawatan................................................................................................12
3. Intervensi.....................................................................................................................12
4. Implementas
5. Evaluasi
BAB III. PENUTUP
A. Simpulan............................................................................................................................13
B. Saran..................................................................................................................................13
Daftar Pustaka................................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kondisi terminal adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami penyakit/ sakit
yang tidak mempunyai harapan untuk sembuh sehingga sangat dekat dengan proses
kematian.Respon klien dalam kondisi terminal sangat individual tergantung kondisi fisik,
psikologis, social yang dialami, sehingga dampak yang ditimbulkan pada tiap individu juga
berbeda. Hal ini mempengaruhi tingkat kebutuhan dasar yang ditunjukan oleh pasien
terminal.
Penyakit Parkinson termasuk penyakit degenerasi otak terbanyak kedua setelah penyakit
Alzheimer. Penyakit yang bersifat kronik dan progresif ini belum dapat ditemukan obat
untuk menghentikan progresifitasnya. Progresifitas penyakit dari satu orang ke orang yang
lain bervariasi. Penyakit Parkinson mengenai 1-2% per 1000 populasi dunia setiap tahunnya.
Prevalensi meningkat seiring usia dan mengenai 1% populasi di atas usia 60 tahun. Onset
penyakit ini biasanya pada usia 65 sampai 70 tahun. Onset sebelum usia 40 tahun terlihat
kurang dari 5% dari kasus kohort berbasis populasi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep medis illnes parkinsons?
2. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien terminal illnes parkinsons?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep medis illnes parkinsons.
2. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien terminal illnes parkinsons.
BAB II

PEMBAHASAN

 Konsep Medis
1. Definisi
Parkinson adalah gangguan motorik akibat adanya gangguan saraf yang progesivitasnya
perlahan namun lambat laun mengakibatkan disabilitas. Penyakit parkinson merupakan
gangguan neurodegeneratif idiopatik umum yang mengakibatkan gangguan motorik.
Parkinsonism adalah sindrom klinis dari kekakuan, bradykinesia, tremor, dan
ketidakstabilan postur. Istilah ini digunakan untuk mencakup seluruh kondisi yang
berhubungan dengan penyakit parkinson dengan patologi yang mirip tetapi etiologi dan
gejala klinisnya berbeda.
Parkinson adalah suatu penyakit kronis yang diakibatkan oleh kelainan neurologis
progresif yang menyerang pusat otak yang bertanggung jawab terhadap kontrol dan regulasi
gerakan. Terjadi penipisan dopamin dalam substansi nigra dan korpus stratum karena proses
degenerasi. Kondisi ini megakibatkan gejala khas bradikinestesia (melambatnya gerakan),
tremor, dan rigiditas (kekakuan otot).
2. Etiologi
Parkinson telah dikenal luas sebagai penyakit degeneratif atau idiopatic, tetapi
terkadang terdapat penyebab lain yang diketahui secara pasti. Meskipun sebagian besar
kasus tidak diketahui penyebabnya, beberapa penelitian mengusulkan beberapa faktor
penyebab diantaranya faktor genetik, aterosklerosis, kumpulan radikal bebas yang
melampaui batas, infeksi virus, trauma kepala, pengunaan obat-obatan antipsikotik jangka
panjang, dan beberapa enviromental exposures (paparan lingkungan).
Dua hipotesis yang disebut juga sebagai mekanisme degenerasi neural pada penyakit
parkinson ialah : hipotesis radikal bebas dan hipotesis neurotoksin.
- Hipotesis radikal bebas
Diduga bahwa oksidasi enzimatik dari dopamin dapat merusak neuron nigrostriatal,
karena proses ini menghasilkan hidrogen peroksid dan radikal-oksi lainnya, walaupun ada
mekanisme pelindung untuk mencegah kerusakan dari stres oksidatif, namun pada usia
lanjut mungkin mekanisme ini gagal.
- Hipotesis neurotoksin
Diduga bahwa satu atau lebih macam zat neurotoksin berperan dalam proses
neurodegenerasi pada parkinson,n sebagai contoh dikemukakan kemampuan zat MPTP
(1-methyl-4phenyl-1,2,3,6-tetrahydropyridine) atau toksin sejenis MPTP yang secara
selektif toksik terhadap substansi nigra dan lokus seruleus dan mencetus sindrom yang
serupa dengan parkinson pada manusia.
3. Pathway

Ketidakseimbangan Berkurang dopamin Lesi di ganglio


aktivitas gamma dan di substansi nigra basal dan batang
alfa,  gamma,  dan korpus striatum otak
alfa karena proses
degenerasi

Instabilitas postur

 Kerusakan
komunikasi
verbal
 Ketidakefektifan
koping
4. Manifestasi Klinis
Parkinson memiliki onset yang bertahap dan progress gejala yang berjalan lambat.
Gejala dasar dari parkinson adalah tremor, rigiditas, bradykinesia atau akinesia (hilangnya
gerakan spontan), dan ketidakseimbangan postural yang sering disingkat menjadi TRAP
(Tremor, Rigidity, Akinesia, Postural instability).
a. Tremor
Biasanya merupakan gejalaKelaianan
pertama pada paralisis agitans. Tremor biasanya bermula disatu
sistem
ekstermitas atas dan kemudian melibatkan ekstermitas bawah pada sisi yang sama, beberapa
Motorik
waktu kemudian sisi lainnya juga terlibat dengan urutan yang serupa. Kepala,bibir dan lidah
sering tidak terlibat, atau terlibat pada stadium penyakit yang lanjut. Frekuensi tremor parkinson
berkisar antara 4-7 gerakan pemenit. Tremor terutama timbul bila penderita dalam keadaan
istirahat dan dapat ditekan untuk sementara bila ekstermitas digerakan. Sering dapat dihentikan
sebentar bila diusahakan. Tremor nebjadi bertambah hebat dalam keadaan emosi dan menghilang
bila tidur.
Piramidal Ekstra piramidal cerebral Neuromuskuler
b. Rigiditas
Pada stadium dini, rigiditas otot terbatas pada satu ekstermitas atas, dan hanya terdeteksi
pada gerakan pasif. Biasanya lebih jelas bila pergelangan di fleksi dan ekstensi secara pasif dan
pronasi serta supinasi lengan bawah secara pasif. Pada stadium lanjut, rigiditas menjadi
menyeluruh dan berat sehingga
Rigiditas memberikan tahanan Bradikinensia
Tremor bila persendian-persendian digerakan secara
pasif.
Rigiditas merupakan peningkatan jawaban terhadap regangan otot pada otot antagonis dan
agonis. Salah satu gejala dini dari rigiditas ialah hilangnya gerak asosiasi lengan bila berjalan.
Meningkatnya tonus otot pada sindrom parkinson disebabkan oleh meningkatnya aktivitas neuron
motorik alfa.
c.Kerusakan
Bradikinensia  Kurang
(gerakan perawatan
menjadi lamban) Konstipasi
mobilitas fisik diri
Pada bradikinensia, gerakan voluntar
 Perubahan nutrisi menjadi lamban dan memulai suatu gerakan menjadi
kurang dari
sulit. Didapatkan berkurangnya gerak asosiatif bila berjalan. Sulit untuk bangun dari kursi, sulit
kebutuhan tuhuh
memulai berjalan, lamban mengenakan pakaian, lambat mengambil suatu obyek. Ekspresi atau
mimik muka berkurang (seolah muka topeng). Bila berbicara gerak lidah dan bibir menjadi
lambat. Gerak halus sewaktu menulis atau mengerjakan benda-benda berukuran kecil menjadi
sulit dan menghilang.
Bradikinensia merupakan hasil dari gangguan integrasi pada impuls optik, labirin,
proprioseptik, dan impuls sensorik lainnya di ganglia basal, ini mengakibatkan berubahnya
aktivitas refleks yang mempengaruhi neuron motorik, gamma dan alfa.
d. Migrografia
Bila tangan yang dominan yang terlibat, maka tulisan tangan secara gradual menjadi kecil
dan rapat.
e. Sikap parkinson
Bradikinensia mengakibatkan langkah menjadi kecil, yang khas pada penyakit parkinson.
Pada stadium yang lebih lanjut, sikap penderita dalam fleksi, kepala difleksi ke dada, bahu
membengkok ke depan, punggung melengkung ke depan, dan lengan tidak melengkung bila
berjalan.
f. Bicara
Rigiditas dan bradikinensia otot pernapasan, pita suara, otot faring, lidah dan bibir
mengakibatkan berbicara atau pengucapan kata-kata yang monoton dengan volume kecil, yang
khas pada penyakit parkinson.
g. Disfungsi autonom
Dapat terjadi disfungsi autonom karena berkurangnya secara progresif sel-sel neuron di
ganglia simpatis. Ini mengakibatkan keringat berlebihan, gangguan spingter terutama
inkontenesia dan hipotensi ortostatik.
h. Demensia
Penderita penyakit parkinson idiopatik banyak yang menunjukkan perubahan status mental
selama perjalanan penyakitnya. Disfungsi visuospasial merupakan defisit kognitif yang sering
dilaporkan pada penyakit parkinson. Gangguan mental ini dapat pula disertai halusinasi visual
atau auditoar dan waham.
5. Penatalaksanaan
Tujuan utama perawatan medis adalah mengatasi gejala yang timbul dengan obat-
obatan. Beberapa penatalaksanaan yang sedang dilakukan adalah dengan
neurotransplantantion dari jaringan medula ginjal, tetapi langkah ini masih dalam tahap
persiapan untuk pengembangannya.
 Management Umum
- Therapi fisik : untuk memelihara hubungan mobilitas dan gaya berjalan yang
normal.
- Ocupational therapi (therapi kerja) : Untuk menolong pasien berpartisipasi dalam
kegiatan sehari hari (ADL).
- Therapi suara : Untuk fasilitas komunikasi
- Psychotherapi : Untuk fasilitas pasien menyesuaikan diri secara alamiah dengan
penyakit yang kronis.
Sebagaian besar penderita Parkinson akan merasa efek baik dari terapi fisik, pasien
akan termotivasi sehingga terapi ini bisa di lakukan di rumah dengan di berikan
petunjuk atau latihan contoh di klinik terapi fisik. Program terapi fisik pada penyakit ini
merupakan program jangka panjang dan jenis trapi di sesuaikan dengan perkembangan
atau perburukan penyakit, misal perubahan pada rigiditas, tremor, dan hambatan
lainnya. Latihan fisik yang teratur termasuk yoga, taichi, ataupun tari dapat bermanfaat
menjaga atau meningkatkan mobilitas, fleksibilitas, keseimbangan, dan range of motion.
Latihan dasar selalu di anjurkan seperti membawa tas, memakai dasi, mengunyah keras,
dan memindahkan makanan di dalam mulut.
 Therapi obat-obatan
Peraturan tentang therapi pharmachologic kompleks dan memerlukan pengetahuan
tentang itu dan pengalaman dari seorang dokter berkwalitas. Beberapa jenis obat dapat
mengurangi gejala penyakit parkinson; anticholenergics, obat anti alergi, obat
dopaminergic, dan dopamine agonists. Sebab efek samping dari beberapa obat dapat
membahayakan, Pemberian obat harus diatur dengan teliti.
- Anticholinergics : (menghalangi efek acetylcholine di dalam CNS; berpengaruh atas
terjadinya tremor dan kekakuan otot tetapi sering efeknya sedikit di dalam
mengendalikan bradykinensia dan masalah keseimbangan); Trihexyphenidyl HCL
(artane); cycrimine (pagitine);procyklidine (kemadrin); hiperiden (Akineton);
Benztopine Mesyiate ( Cogentin).
- Antihistamin : (mungkin digunakan untuk tambahan dengan anticholinergik;
mungkin digunakan kombinasi dengan obat yang lebih kuat); Diphenhidramine
( Benadryl); Orphenadrine ( Disipal).
- Antiviral : (Amantadine-accidentally ditemukan mempunyai efek antiparkinsonism,
tindakan atau mekanisme tepat adalah kontroversi pokok, efek cenderung untuk
berkurang dalam beberapa bulan, mungkin digunakan kombinasi dengan obat lain;
Amantadine HCL (symmetrel).
- Tricyclic Antidepressants : (efektif dalam mengatasi gejala parkinsonian seperti
halnya gejala berhubungan dengan depresi, obat ini menghalangi pengambilan
kembali dopamine dan mempunyai kandungan anticholinergic, sering digunakan
dikombinasi dengan obat lain); imipramine (Tofranil); Amitriptyline (Elavil).
6. Komplikasi
 Kondisi depresi
 Sulit berbicara dan mengunya
 Demensia
 Gangguan usus dan kandung kemih
 Gangguan tidur
 Masalah tekanan darah
 Disfungsi seksual
 Gangguan indra penciuman
 Memproduksi air liur berlebihan
 Merasakan nyeri dan mudah lelah
7. Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada test khusus untuk mendiagnosa penyakit Parkinson, Hasil diagnosa
didasarkan pada riwayat dan pemeriksaan fisik.
- Rontgen dada : tampak scoliosis
- Rontgen tengkorak : normal
- Computed tomography (CT) scan : normal ( dengan riwayat demensia kronik
mungkin tampak atrophy cerebral)
- Elektroccephalography : normal tau menunjukkan minimum dan/atau disorganisasi
(ditandai dengan dementia dan bardikinensia, mungkin menunjukkan moderat
sampai menunjukkan tanda dan difusi disorganisasi)
- Cineradiographic study of swallowing (menelan) : gambaran abnormal, relaksasi
yang tertahan dari otot cricopharingeal
 Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
 Identitas
Informasi identitas/data dasar meliputi, nama, umur, jenis kelamin, agama, alamat,
tanggal pengkajian, pemberi informasi.
 Riwayat Kesehatan
- Keluhan utama
Kelemahan, lupa ingatan, tidak mampu mengingat peristiwa dengan lengkap,
depresi, gangguan menelan, kehilangan berat badan, kegagalan otot cricopharingeal
untuk relaksasi.
- Riwayat Penyakit Sekarang
Kelemahan, lupa ingatan, tidak mampu mengingat peristiwa dengan lengkap,
depresi, gangguan menelan, kehilangan BB , kegagalan otot cricopharingeal untuk
relaksasi.
- Riwayat Penyakit Dahulu
Tremor, kaku otot, perubahan postur, perubahan autonom, perubahan sekunder lain,
gangguan psikologis.

Pengkajian berfokus pada sejauh mana penyakit Parkinson mempengaruhi ADL dan
kemampuan fungsional pasien. Observasi derajat disabilitas dan perubahan fungsional
yang terjadi selama sehari, seperti respon terhadap medikasi. Hampir setiap pasien dengan
gangguan motorik memiliki gangguan fungsional dan mungkin menunjukkan perilaku
disfungsional . Pertanyaan berikut ini dapat berguna dalam mengkaji gangguan.
1. Apakah anda mengalami kekakuan pada tangan atau kaki?
2. Apakah anda pernah mengalami sentakan pada tangan atau kaki ?
3. Apakah anda pernah merasa seperti lumpuh dan tidak dapat bergerak?
4. Apakah anda pernah merasa mulut anda mengeluarkan liur secara berlebiha?Apakah
anda atau keluarga anda pernah melihat anda menampakkan wajah seperti sedang
meringis atau mengunyah?
5. Aktivitas apa saja yang anda rasa sulit untuk anda lakukan?
Selama pengkajian ini, perawat mengobservasi kualitas bicara pasien, ekspresi
wajah pasien, defisit mengunyah (air liur menetes, kontrol kepala yang buruk, batuk),
tremor, gerakan yang lambat, kelemahan, postur tubuh yang bungkuk, rigiditas, adanya
proses pikir yang lambat, dan kebingungan. Gejala penyakit Parkinson bgitu juga efek
samping medikasi dapat mengakibatkan resiko jatuh yang tinggi, sehingga pengkajian
resiko jatuh juga perlu untuk dilakukan.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot ditandai dengan
kekuatan otot menurun, sendi kaku, gerakan tidak terkoordinasi, fisik lemah. (D.0054)
b. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan ditandai dengan
berat badan menurun, otot pengunyah lemah, otot menelan lemah. (D.0019)
c. Defisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan neuromuskuler ditandai dengan
tidak mampu mandi/mengenakan pakaian/makan/ke toilet/berhias secara mandiri.
(D.0109)
d. Konstipasi berhubungan dengan aktivitas fisik harian kurang dari yang dianjurkan
ditandai dengan kelemahan umum. (D.0149)
e. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan neuromuskular ditandai
dengan tidak mampu berbicara, sulit menggunakan ekspresi wajah atau tubuh. (D.0119)
f. Koping tidak efektif berhubungan dengan ketidakcukupan persiapan untuk menghadapi
stressor ditandai dengan tidak mampu memenuhi peran yang diharapkan. (D.0096)
3. Intervensi Keperawatan
4. Implementasi
Pelaksanaan perencanaan atau intervensi keperawatan yang sesuai standart operasional
yang ada. Yang mana tindakan ini berkaitan dengan tanggung jawab dan tanggung gugat.
5. Evaluasi Keperawatan
Penilaian akhir dari asuhan keperawatan terutama pada intervensi dan implementasi
keperawatan. Hal yang dievaluasi sesuai dengan format SOAP (Subjektif, Objektif,
Assassment, dan Planning).
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Parkinson adalah suatu penyakit kronis yang diakibatkan oleh kelainan neurologis
progresif yang menyerang pusat otak yang bertanggung jawab terhadap kontrol dan regulasi
gerakan.
Parkinson telah dikenal luas sebagai penyakit degeneratif atau idiopatic, tetapi
terkadang terdapat penyebab lain yang diketahui secara pasti. Meskipun sebagian besar
kasus tidak diketahui penyebabnya, beberapa penelitian mengusulkan beberapa faktor
penyebab diantaranya faktor genetik, aterosklerosis, kumpulan radikal bebas yang
melampaui batas, infeksi virus, trauma kepala, pengunaan obat-obatan antipsikotik jangka
panjang, dan beberapa enviromental exposures (paparan lingkungan).
B. Saran
Sebaiknya, para perawat maupun keluarga memahami bagaimana asuhan keperawatan
pada pasien terminal illnes parkinsons. Serta dapat menguasai dan menerapkan intervensi
yang sudah dijelaskan. Dan terus mengembangkan dalam tindakan nyata pada kehidupan
dimasyarakat, seperti pada tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Diharapkan makalah ini dapat digunakan sebagai acuan tambahan pembelajaran bagi
ilmu keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

https://merongg.wordpress.com/2018/06/10/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-parkinson/

Diakses pada : September 2020

https://www.academia.edu/12262939/ASKEP_PARKINSON

Diaskes pada : September 2020

Anda mungkin juga menyukai