DI SUSUN OLEH :
CI LAHAN CI INSTITUSI
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan
Trauma servikal adalah suatu keadaan cedera pada tulang belakang servikal
dan medulla spinalis yang disebabkan oleh dislokasi, subluksasi, atau fraktur
vertebra servikalis dan ditandai dengan kompresi pada medula spinalis daerh
servikal. Dislokasi servikal adalah lepasnya salah satu struktur dari tulang
lepas. Fraktur servikal adalah terputusnya hubungan dari badan tulang vertebra
untuk menjaga leher .Fraktur ini sering terjadi pada anak karena kondisi tulang
Fraktur tulang leher sangat berbahaya karena bisa mengganggu sistem saraf
mengalami lumpuh.
B. Etiologi
a. Faktor Presipitasi
1) Kekerasan Langsung
kekerasan.
b. Faktor Predisposisi
1) Faktor ekstrinsik adalah gaya dari luar yang bereaksi pada tulang serta
tergantung dari besarnya, waktu atau lamanya dan arah gaya tersebut
dari sendi, daya elastisitas, daya terhadap kelelahan dan aktivitas atau
2. Patofisiologis
terjadi disekitar tempat patah dan kedalam jaringan lunak disekitar tulang
peradangan hebat timbul setelah fraktur. Sel-sel darah putih dan sel mati
terbentuk bekuan fibrin (hematom fraktur) dan berfungsi sebagai jalan untuk
tulang baru imatur yang disebut kalus. Bekuan fibrin di reabsorbsi dan sel-sel
tulang baru secara perlahan lahan mengalami remodeling untuk tulang sejati.
2019)
C. Manifestasi Klinis
sebagai berikut :
1. Lesi C1-C4
Pada lesi C1-C4. Otot trapezius, sternomastoid dan otot plastisma masih
berfungsi. Otot diafragma dan otot interkostal mengalami partalisis dan tidak
ada gerakan (baik secara fisik maupun fungsional0 di bawah transeksi spinal
2. Lesi C5
levator skapula dan otot trapezius. setelah fase akut, refleks di bawah lesi
menjadi berlebihan. Sensasi ada pada daerah leher dan triagular anterior dari
3. Lesi C6
pada lesi segen C6 disters pernafasan dapat terjadi karena paralisis intestinal
dan edema asenden dari medulla spinalis. Bahu biasanya naik, dengan lengan
abduksi dan lengan bawah fleksi. Ini karena aktivitasd tak terhambat dari
4. Lesi C7
mengambil posis yang sama seperti pada lesi C6. Fleksi jari tangan biasnya
E. Pemeriksaan Penunjang
yaitu :
1. Sinar X spinal
Menentukan loksi dan jenis cedera tulang (fraktur, disloksi) untuk
2. CT scan
3. MRI
4. Mielografi
anterlektasis).
6. GDA
F. Penatalaksanaan
servikal yaitu :
oksimetri.
spinal cord : steroid dengan dosis tinggi diberikan dalam periode lebih dari
pasien.
12. Memasang kateter urin untuk pengosongan kandung kemih.
G. Komplikasi
1. Syok neurogenik
2. Syok spinal
Syok spinal adalah keadaan flasid dan hilangnya refleks, terlihat setelah
terjadinya cedera medulla spinalis. Pada syok spinal mungkin akan tampak
3. Hipoventilasi
Hal ini disebabkan karena paralisis otot interkostal yang merupakan hasil dari
cedera yang mengenai medulla spinalis bagian di daerah servikal bawah atau
torakal atas.
4. Hiperfleksia autonomic
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
hidung
Do:
-menggunakan otot
bantu napas
-menggunakan posisi
tiga titik
Hambatan Setelah dilakukan 1) Posisikan kesejajaran tubuh
mobilitas fisik tindakan keperawatan yang sesuai
berhubungan dengan selama 1x24 jam di 2) Monitor sirkulasi gerakan
hambatan harapkan hambatan dan sensasi ekstremitas yang
mukuloskeletal mobilitas fisik membaik sakit
dengan kriteria hasil: 3) Sediakan penghilang raa
Ds:
nyeri yang cukup
1. nyeri tekan tidak ada
-perubahan sikap 4) Monitor untuk gangguan
berjalan 2. kekuatan otot tidak gambaran diri dan konseling
terganggu
-penurunan rentang
gerak 3. fraktur tulang tidak
ada
-kesulitan
membolak-balik 4. demam tidak ada
posisi
Do:
-tremor akibat
bergerak
-gerakan lambat
Daftar Pustaka
Brunner & Suddarth. 2018. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta :
EGC
Emma. 2020. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Ganggaun Persyarafan. Jakarta:
Salemba Medika
Keliat, Budi Anna, dkk . 2017. Diagnosis Keperawaan Definisi dan Klasifikasi 2015-
2017. Jakarta: EGC
Mansjoer, Arief. 2019. Kapita Selecta Kedokteran Edisi ke III. Jakarta: Media
Aesculapius
Muttaqin, Arif. 2020. Buku Saku Gangguan Muskuloskeletal: Aplikasi pada Praktik
Klini Keperawaatan. Jakarta: EGC
NANDA. 2021. Diagnosa Keperawatan Defenisi & Klasifikasi 2021-2023. (Budi
Anna Keliat dkk, penerjemah). Jakarta: EGC
Sjamsuhidayat, Win De Jang. 2017. Buku Ajar ilmu Bedah Edisi II. Jakarta: EGC