Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MASASE

Pengertian Terapi masase adalah melakukan sentuhan pada jaringan lunak tubuh
dengan menggunakan tangan sebagai alat untuk menimbulkan efek
positif dari pembuluh darah, otot dan system saraf tubuh. Massage adalah
pengurutan dan pemijatan yang menstimulasi sirkulasi darah serta
metabolisme dalam jaringan (Kusyati, 2006). Massage adalah melakukan
tekanan tangan pada jaringan lunak, biasanya otot, tendon atau
ligamentum tanpa menyebabkan gerakan atau perubahan posisi sendi
untuk meredakan nyeri, menghasilkan relaksasi atau memperbaiki
sirkulasi (Mander, 2004).
Tujuan  Mengurangi rasa nyeri dan kelelahan
 Meningkatkan relaksasi dan menurunkan stress/cemas
 Menurunkan tekanan darah, denyut jantung, dan pernapasan
sampai batas normal
 Melancarkan sirkulasi darah
 Meningkatkan kualitas tidur
Peralatan  Minyak untuk masase (baby oil, olive oil, VCO)
 Tissue
 Handuk besar
 Handuk kecil
 Bantal
 Guling
 Selimut
Prosedur 1. Tahap Pra Interaksi
a. Cek catatan keperawatan atau catatan medis klien (jika ada)
b. Persiapan Alat dan Bahan
c. Cuci tangan

2. Tahap Orientasi
a. Ucapkan salam. Mengidentifikasi pasien menggunakan dua
b. identitas (nama dan tanggal lahir, nama dan nomer rekam
c. medis)
d. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan, kontrak
e. waktu
f. Menyiapkan alat dan mendekatkan ke pasien.
g. Menanyakan kesiapan pasien
3. Tahap Kerja
1) Cuci tangan.
2) Jaga privacy pasien
3) Atur posisi klien berbaring/supine atau miring ke arah kanan
atau kiri (sesuai kenyamanan pasien)
4) Selimuti pasien. Buka hanya pada aera kaki, betis dan paha
klien
5) Perhatikan suhu tangan pemijat, jika teraba dingin,
gosokankedua telapak tangan secara cepat untuk
meningkatkan suhu telapak tangan
6) Lakukan sentuhan ringan pada kedua punggung kaki, lakukan
selama ± 30 detik sebagai kontak awal kepada klien dan tanda
bahwa proses masase akan dimulai
7) Oleskan minyak masase pada telapak tangan dan ratakan
minyak dengan menggosokkan kedua telapak tangan
8) Oleskan minyak ke punggung kaki hingga jari-jari, ke telapak
kaki, dilanjutkan kearah pergelangan kaki, betis, dan paha
dengan memberikan tekanan ringan (hindari penekanan pada
daerah persendian)
9) Lakukan Gerakan mengusap dengan memberikan tekanan
ringan hingga sedang mulai dari pergelangan kaki, menuju
punggung kaki dan selanjutnya pada jari-jari kaki.
10) Lakukan Gerakan perlahan-lahan dan berirama
11) Ulangi gerakan 3-5 kali.
12) Lakukan Teknik menekan pada telapak kaki.
13) Posisikan kedua ibu jari di telapak kaki, dan keempat jari
lainnya di punggun kaki klien. Lakukan penekanan ringan
hingga sedang pada telapak kaki dengan menggunakan kedua
ibu jari dari tumit ke arah jari-jari kaki, kearah luar secara
berlawanan.
14) Ulangi gerakan tersebut pada seluruh telapak kaki, hingga
pada pangkal jari kaki.
15) Pemijatan daerah betis dan paha/ lakukan Teknik pengusapan
dengan menggunakan telapak tangan.
16) Letakkan telapak tangan sejajar dengan pergelangan
kaki,lakukan tekanan ringan hingga sedang, dan gerakan
menuju betis, kea rah atas sampai paha. Lakukan sampai 3
kali
17) Letakkan kedua tangan pada sisi pergelangan kaki, kedua jari
tangan diletakkan sejajar secara horizontal
18) Lakukan masase ke arah atas sampai paha. Gerakan ini
dilakukan sebanyak 3-5 kali
19) Lakukan penekanan dengan menggunakan kedua telapak
tangan secara bergantian dimulai dari bagian atas pergelangan
kaki ke arah betis hingga ke daerah (hindari penekanan pada
sendi)
20) Letakkan satu tangan pada sisi bagian dalam lutu dan tangan
satunya pada sisi luar lutut.
21) Lakukan gerakan sirkular pada daerah tersebut dengan
menggunakan tekanan ringan
22) Letakkan telapak tangan pada otot betis, lakukan gerakan
meremas dan mengangkat otot di antara jari dan telapak
tangan secara bergantian dengan kekuatan sdang.
23) Lakukan gerakan ini pada otot betis hingga ke paha. Jaga
kontak kedua tangan dengan gerakan berirama
24) Letakkan satu telapak tangan pada betis klien, satu tangan
berada diatas punggung tangan. Berikan tekanan ringan dan
gesekkan telapak tangan pada julit klien sehingga
memberikan efek hangat pada klien.
25) Letakkan satu ibu jari di depan dan ibu jari lainnya di
belakang dengan posisi sejajar pada daerah betis. Saat ibu jari
di depan bergerak, diikuti oleh ibu jari di belakang, kemudian
kembaliangkat ibu jari di depan untuk kembali ke posisi
belakang memulai lagi gerakan selanjutnya.
26) Lakukan pada daerah betis hingga paha. Lakukan gerakan
secara berirama
27) Posisikan telapak tangan secara berhadapan dengan sisi
jarimkelingking menghadap ke bawah dan ibu jari mengarah
ke atas.
28) Lakukan gerakan menepuk pada daerah betis sampai paha.
Upayakan posisi tangan yang satu dengan lainnya bedampada
jarak 4-5 cm
29) Gerakan ini merupakan pergerakan pergelangan tangan,
bukan dari gerakan lengan secara umum
30) Kepalkan kedua telapak tangan, lalu secara bergantian
melakukan penekanan paha dimulai dari daerah di atas lutut
menuju ke atas. Lakukan gerakan ini dengan
memberikanpenekanan sedang dan dapat diulang 3-5 kali
31) Letakkan ujung jari (kecuali ibu jari) pada betis, jari lainnya
berada diatas punggung tangan satunya. Lakukan
penekanan,dan coba untuk menggerakkan kulit psien dari atas
ke bawah.
32) Upayakan agar posisi jari tidak bergeser. Lakukan gerakan ini
dengan cepat sehingga menghasilkan efek getaran
33) Lakukan gerakan mengusap dimulai dari atas pergelangan
kaki menuju ke betis hingga bagian bawah lutut, lakukan
gerakan ini dengan perlahan
34) Berikan tekanan sedang saat melakukan gerakan ini, dan
ulangi 3-5 kali gerakan
35) Tutunkan tekanan hingga memberikan tekanan ringan. Saat
usapan terakhir, letakkan telapak tangan pada daerah
pergelangan kaki hingga ±30 detik (menandakan bahwa
proses masase telah selesai)
36) Sampaikan bahwa proses masase telah selesai, biarkan klien
rileks beberapa saat Banti merubah posisi, anjurkan dengan
gerakan perlahan
37) Rapikan peralatan dan pasien. Cuci tangan

4.Tahap Terminasi
 Evaluasi respon klien terhadap tindakan
 Kontrak untuk pertemuan selanjutnya
 Dokumentasikan

Anda mungkin juga menyukai