Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” JAKARTA

CHECKLIST PROSEDUR TERAPI MASSASE

Nama Mahasiswa :
NPM :

A. PENGERTIAN

A. Untuk menjaga agar


tubuh bayi bersih, terasa
segar dan mencegah
kemungkinan
B. adanya infeksi.
C. Untuk menjaga agar
tubuh bayi bersih, terasa
segar dan mencegah
kemungkinan
D. adanya infeksi.
Terapi masase adalah melakukan sentuhan pada jaringan lunak tubuh dengan menggunakan
tangan sebagai alat untuk menimbulkan efek positif dari pembuluh darah, otot dan system
saraf tubuh.

B. TUJUAN
 Mengurangi rasa nyeri, cemas, dan meningkatkan relaksasi
 Menurunkan tekanan darah, denyut jantung, dan pernapasan sampai batas normal

C. KONTRAINDIKASI
 Nyeri pada daerah yang akan dimasase
 Luka pada daerah yang akan dimasase
 Gangguan atau penyakit kulit
 Daerah tumor, lebam, inflamasi

Nilailah setiap kinerja yang diamati dengan skala sebagai berikut :


0 : Langkah tidak dikerjakan
1 : Langkah dikerjakan namun belum benar atau tidak sesuai dengan urutan
2 : Langkah dikerjakan dengan benar atau sesuai dengan dengan urutan

No ASPEK YANG DINILAI NILAI


0 1 2
FASE PRA INTERAKSI
1 Persiapan Alat dan Bahan :
a) Minyak untuk masase (baby oil, olive oil, VCO)
b) Tissue
c) Handuk besar
d) Handuk kecil
e) Bantal
f) Guling
g) Selimut

FASE ORIENTASI
2. Ucapkan salam. Mengidentifikasi pasien menggunakan dua
identitas (nama dan tanggal lahir, nama dan nomer rekam
medis)
3. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan, kontrak
waktu
4. Menyiapkan alat dan mendekatkan ke pasien. Menanyakan
kesiapan pasien
FASE KERJA
5. Cuci tangan. Jaga privacy pasien
6. Atur posisi klien berbaring/supine atau miring ke arah kanan
atau kiri (sesuai kenyamanan pasien)
7. Selimuti pasien. Buka hanya pada aera kaki, betis dan paha
No ASPEK YANG DINILAI NILAI
0 1 2
klien
8. Perhatikan suhu tangan pemijat, jika teraba dingin, gosokan
kedua telapak tangan secara cepat untuk meningkatkan suhu
telapak tangan
9. Lakukan sentuhan ringan pada kedua punggung kaki, lakukan
selama ± 30 detik sebagai kontak awal kepada klien dan tanda
bahwa proses masase akan dimulai
10. Oleskan minyak masase pada telapak tangan dan ratakan
minyak dengan menggosokkan kedua telapak tangan
11. Oleskan minyak ke punggung kaki hingga jari-jari, ke telapak
kaki, dilanjutkan kea rah pergelangan kaki, betis, dan paha
dengan memberikan tekanan ringan (hindari penekanan pada
daerah persendian)
12. Lakukan Gerakan mengusap dengan memberikan tekanan
ringan hingga sedang mulai dari pergelangan kaki, menuju
punggung kaki dan selanjutnya pada jari-jari kaki.
Lakukan Gerakan perlahan-lahan dan berirama
Ulangi gerakan 3-5 kali.
13. Lakukan Teknik menekan pada telapak kaki.
Posisikan kedua ibu jari di telapak kaki, dan keempat jari
lainnya di punggun kaki klien. Lakukan penekanan ringan
hingga sedang pada telapak kaki dengan menggunakan kedua
ibu jari dari tumit ke arah jari-jari kaki, kearah luar secara
berlawanan.
Ulangi gerakan tersebut pada seluruh telapak kaki, hingga pada
pangkal jari kaki.
14. Pemijatan daerah betis dan paha/ lakukan Teknik pengusapan
dengan menggunakan telapak tangan.
Letakkan telapak tangan sejajar dengan pergelangan kaki,
lakukan tekanan ringan hingga sedang, dan gerakan menuju
betis, kea rah atas sampai paha. Lakukan sampai 3 kali
15. Letakkan kedua tangan pada sisi pergelangan kaki, kedua jari
tnag diletakkan sejajar secara horizontal. Lalkukan masase ke
arah atas sampai paha. Gerakan ini dilakukan sebanyak 3-5
kali
16. Lakukan penekanan dengan menggunakan kedua telapak
tangan secara bergantian dimulai dari bagian atas pergelangan
kaki ke arah betis hingga ke daerah (hindari penekanan pada
sendi)
17. Letakkan satu tangan pada sisi bagian dalam lutu dan tangan
satunya pada sisi luar lutut. Lakukan gerakan sirkular pada
daerah tersebut dengan menggunakan tekanan ringan
18. Letakkan telapak tangan pada otot betis, lakukan gerakan
meremas dan mengangkat otot di antara jari dan telapak tangan
secara bergantian dengan kekuatan sdang.
Lakukan gerakan ini pada otot betis hingga ke paha. Jaga
kontak kedua tangan dengan gerakan berirama
19. Letakkan satu telapak tangan pada betis klien, satu tangan
No ASPEK YANG DINILAI NILAI
0 1 2
berada diatas punggung tangan. Berikan tekanan ringan dan
gesekkan telapak tangan pada julit klien sehingga memberikan
efek hangat pada klien.
20. Letakkan satu ibu jari di depan dan ibu jari lainnya di belakang
dengan posisi sejajar pada daerah betis. Saat ibu jari di depan
bergerak, diikuti oleh ibu jari di belakang, kemudian
kembaliangkat ibu jari di depan untuk kembali ke posisi
belakang memulai lagi gerakan selanjutnya. Lakukan pada
daerah betis hingga paha. Lakukan gerakan secara berirama
21. Posisikan telapak tangan secara berhadapan dengan sisi jari
kelingking menghadap ke bawah dan ibu jari mengarah ke
atas. Lakukan gerakan menepuk pada daerah betis sampai
paha. Upayakan posisi tangan yang satu dengan lainnya beda
pada jarak 4-5 cm
Gerakan ini merupakan pergerakan pergelangan tangan, bukan
dari gerakan lengan secara umum
22. Kepalkan kedua telapak tangan, lalu secara bergantian
melakukan penekanan paha dimulai dari daerah di atas lutut
menuju ke atas. Lakukan gerakan ini dengan memberikan
penekanan sedang dan dapat diulang 3-5 kali
23. Letakkan ujung jari (kecuali ibu jari) pada betis, jari lainnya
berada diatas punggung tangan satunya. Lakukan penekanan,
dan coba untuk menggerakkan kulit psien dari atas ke bawah.
Upayakan agar posisi jari tidak bergeser. Lakukan gerakan ini
dengan cepat sehingga menghasilkan efek getaran
24. Lakukan gerakan mengusap dimulai dari atas pergelangan kaki
menuju ke betis hingga bagian bawah lutut, lakukan gerakan
ini dengan perlahan
Berikan tekanan sedang saat melakukan gerakan ini, dan ulangi
3-5 kali gerakan
Tutunkan tekanan hingga memberikan tekanan ringan. Saat
usapan terakhir, letakkan telapak tangan pada daerah
pergelangan kaki hingga ±30 detik (menandakan bahwa proses
masase telah selesai)
25. Sampaikan bahwa proses masase telah selesai, biarkan klien
rileks beberapa saat
Banti merubah posisi, anjurkan dengan gerakan perlahan
26. Rapikan peralatan dan pasien. Cuci tangan
FASE TERMINASI
27. Evaluasi respon klien terhadap tindakan
28. Kontrak untuk pertemuan selanjutnya
29. Dokumentasikan
TOTAL

Jumlah nilai yang didapat Depok, …………………. 2019


Nilai = x 100% =
58
Evaluator

…………………………………

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” JAKARTA

CHECKLIST PROSEDUR AROMATERAPI LAVENDER

Nama Mahasiswa :
NPM :

A. PENGERTIAN
E. Untuk menjaga agar
tubuh bayi bersih, terasa
segar dan mencegah
kemungkinan
F. adanya infeksi.
G. Untuk menjaga agar
tubuh bayi bersih, terasa
segar dan mencegah
kemungkinan
H. adanya infeksi.
Aromaterapi adalah terapi atau pengobatan dengan menggunakan bau-bauan yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan, bunga, pohon yang berbau harum dan enak.
Aromaterapi dapat juga didefinisikan sebagai penggunaan terkendali esensial tanaman untuk
tujuan terapeutik.

B. MANFAAT EKSTRAK LAVENDER


Minyak lavender adalah salah satu aromaterapi yang terkenal memiliki efek sedative,
hypnotic, dan anti-neurodepresive. Minyak lavender digunakan sebagai manajemen stress
karena dapat memberikan efek menenangkan. Kandungan utama dalam minyak lavender
adalah linalool asetat yang mampu mengendorkan dan melemaskan system kerja urat-urat
saraf dan otot-otot yang tegang. Beberapa tetes minyak lavender dapat membantu mengatasi
insomnia, memperbaiki mood, menurunkan tingkat kecemasan, dan dapat memberikan efek
relaksasi.
C. TUJUAN
 Mengurangi rasa nyeri, cemas, dan meningkatkan relaksasi
 Menurunkan tekanan darah

D. TEKNIK PEMBERIAN AROMATERAPI


1. Inhalasi
2. Massage/pijat
3. Difusi
4. Kompres
5. Perendaman

Nilailah setiap kinerja yang diamati dengan skala sebagai berikut :


0 : Langkah tidak dikerjakan
1 : Langkah dikerjakan namun belum benar atau tidak sesuai dengan urutan
2 : Langkah dikerjakan dengan benar atau sesuai dengan dengan urutan

No ASPEK YANG DINILAI NILAI


0 1 2
FASE PRA INTERAKSI
1 Persiapan Alat dan Bahan :
a. Minyak esensial lavender
b. Alat aromaterapi (dibakar, diffuser)
c. Air

FASE ORIENTASI
2. Ucapkan salam. Mengidentifikasi pasien menggunakan dua
identitas (nama dan tanggal lahir, nama dan nomer rekam
medis)
3. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan, kontrak
waktu
4. Menyiapkan alat dan mendekatkan ke pasien. Menanyakan
kesiapan pasien
FASE KERJA
5. Cuci tangan. Jaga privacy pasien
6. Atur posisi klien (sesuai kenyamanan pasien)
7. Ciptakan lingkungan yang tenang
8. Tuangkan air ke diffuser (sesuai dengan ketentuan produk) dan
3 cc air pada tempat yang dibakar kemudian tambahkan
esensial lavender (sesuaikan dengan aturan produk)
9. Nyalakan lilin (apabila menggunakan alat yang dibakar) dan
nyalakan mesin diffuser
No ASPEK YANG DINILAI NILAI
0 1 2
10. Anjurkan klien menghirup (±10 menit). Minta klien bernafas
dengan irama yang normal
11. Anjurkan klien menutup mata dan rileks. Anjurkan klien
tersenyum, membayangkan hal-hal yang menyenangkan
12. Minta klien membuka mata secara perlahan
13. Rapikan alat-alat, bantu klien ke posisi nyaman
FASE TERMINASI
14.. Evaluasi respon klien terhadap tindakan
15. Kontrak untuk pertemuan selanjutnya
16. Dokumentasikan
TOTAL

Jumlah nilai yang didapat Depok, …………………. 2019


Nilai = x 100% =
32 Evaluator

…………………………………

Anda mungkin juga menyukai