Anda di halaman 1dari 13

OM SWASTYASTU

TREND DAN ISSUE TERKAIT PENYAKIT PADA


SISTEM MUSKULOSKELETAL

Oleh Kelompok 4
A12 B Keperawatan

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2020
NAMA KELOMPOK :

1. I Gede Gargita (183212867)


2. I Made Widhi Antara (183212870)
3. Ni Kadek Dian Kusuma Erawati (183212879)
4. Ni Kadek Dinda Putri Marichi (183212880)
5. Ni Kadek Yuli Damayanti (183212885)
6. Ni Luh Putu Dita Puspita Sari (183212896)
7. Wahidah Shenny Rusliana (183212899)
8. Yunda Chandra Dewi (183212901)
A. Muskuloskeletal Disorders (MSDs)

1. Definisi
MSDs merupakan sekelompok kondisi patologis dimana dapat mempengaruhi fungsi normal
dari jaringan halus sistem musculoskeletal yang mencakup sistem saraf, tendon, otot dan
struktur penunjang.
MSDs umumnya terjadi tidak secara langsung melainkan penumpukan-penumpukan cidera
benturan kecil dan besar yang terakumulasi secara terus menerus dalam waktu yang cukup
lama.

2. Gejala MSDs
MSDs ditandai dengan adanya gejala sebagai berikut yaitu : nyeri, bengkak, kemerah-merahan,
panas, mati rasa retak atau patah pada tulang dan sendi dan kekakuan, rasa lemas atau
kehilangan daya koordinasi tangan, susah untuk digerakkan.MSDs diatas dapat menurunkan
produktivitas kerja, kehilangan waktu kerja, menimbulkan ketidakmampuan secara temporer
atau cacat tetap
3. Keluhan MSDs
keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai
dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit.
Secara garis besar keluhan ini dibagi menjadi dua yaitu :
1) Keluhan sementara
2) Keluhan menetap

4. Etiologi
Bahaya musculoskeletal disorder dapat disebabkan dari pekerjaan yang dilakukan atau cara yang dilakukan
dalam bekerja yang mana dapat meningkatkan risiko terkena MSDs pada seorang pekerja.
Penyebab utama MSDs yang berhubungan dengan kerja adalah beban, postur statis atau janggal dan
repetisi/pengulangan
B. Senam Ergonomi

1. Definisi
Senam ergonomik merupakan suatu teknik gerakan untuk mengembalikan atau membetuk posisi tulang belakang
dan kelenturan otot serta persendian dan dapat mempengaruhi sistem sirkulasi dan peredaran darah.

2. Manfaat peregangan senam ergonomic


Peregangan Merupakan penyeimbang yang sempurna untuk keadaan diam dan tidak bergerak dalam waktu yang
lama, peregangan yang dilakukan secara teratur dapat bermanfaat bagi tubuh,misalnya sebagai berikut :
1) Mengurangi ketegangan otot
2) Memperbaiki peredaran darah
3) Mengurangi kecemasan, perasaan tertekan, dan kelelahan
4) Memperbaki kewaspadaan mental
5) Mengurangi resiko cidera
6) Membuat tubuh terasa lebih baik
3. Gerakan senam ergonomic
Gerakan dalam senam ergonomis terdiri dari 5 gerakan dasar dan 1 gerakan penutup.
Gerakan dasar tersebut terdiri dari gerakan lapang dada, tunduk syukur, duduk perkasa, duduk pembakaran, dan
berbaring pasrah, sedangkan gerakan penutup yaitu gerakan mikroenergi atau disebut gerakan putaran energy
inti.

4. Penatalaksanaan Pengaruh Peregangan Senam Ergonomis terhadap Skor Nyeri Musculoskeletal Disorders
(MSDs)
Strategi utama untuk mengatasi keluhan MSDs adalah dengan tindakan pencegahan yang dapat dilakukan dengan
exercise, postur tubuh yang baik, dan diet.
Exercise atau latihan fisik yang dilakukan dapat berupa latihan peregangan, seperti gerakan pada senam
ergonomis. Peregangan (stretching) adalah suatu bentuk latihan fisik pada sekelompok otot atau tendon untuk
melenturkan otot, meningkatkan elastisitas, dan memperoleh kenyamanan pada otot.

5. Kefektifan Peregangan Senam Ergonomis terhadap Skor Nyeri Musculoskeletal Disorders (MSDs)
Responden merasakan tubuh menjadi terasa lebih ringan, lebih segar dan keluhan nyeri otot berkurang, dengan
penurunan skor nyeri MSDs pada kelompok intervensi setelah melakukan gerakan senam ergonomis sebagai
latihan peregangan memberikan kenyamanan bagi responden.
OM SHANTI SHANTI SHANTI OM

Anda mungkin juga menyukai