Anda di halaman 1dari 16

1

“ ASUHAN KEPERAWATAN INTERAKSI SOSIAL “

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. JOSISKA M WORIWON / 2214201088


2. IVONNE VALENSIA LAKUHATI / 2214201088
3. PRASYOGI KAIGAT / 19142010202

MATA KULIAH : PROSES KEPERAWATAN & BERFIKIR KRITIS


DOSEN PENGAMPUH : NS.YANNERITH CHINTYA,S.KEP.,M.KEP

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA


FAKULTAS KEPERAWATAN PROGRAM STUDI ILMU
KEPERAWATAN MANADO
2023
2

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yesus atas Berkat dan Tuntunannya kami
Kelompok 13 bisa menyelesaikan Makalah ini dengan Judul “ ASUHAN KEPERAWATAN
INTERAKSI SOSIAL” dengan baik dan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Dari Mata Kuliah PROSES KEPERAWATA &
BERFIKIR KRITIS. Selain itu, Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan kami
mahasiswa tentang bagaimana memahami dan melakukan asuhan keperawatan kepada pasien
dengan masalah gangguan interaksi sosial.

Kami Kelompok 13 mengucapkan banyak Terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Akhir kata kami menyadari Makalah ini
masih jauh dari kata sempurna oleh sebab itu saran dan kritik yang membangun dari para
pembaca sangat di harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.

Manado, 24 April 2023

Penulis Kelompok 13
3

DAFTAR ISI

COVER …………………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR …………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN :
1.1 Latar Belakang …………………………………………………. 4
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………..... 5
1.3 Tujuan………………………………………………………....... 5

BAB II TINJAUAN TEORI :


2.1 Definisi Interaksi Sosial …………………………………………… 6
2.2 Tanda Dan Gejala ………………………………............................ 6
2.3 Etiologi…………………………………………………………….. 7
2.4 Rentang respons sosial……………………………………………... 7
2.5 Penatalaksanaan ………………………............................................. 9
2.6 Patwey……………………………………………………................. 10
BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATA :
Gangguan Interaksi Sosial :
3.1 Pengkajian ………………………………………………………… 11
3.2 Diagnosa Keperawatan ………………………………… ………. 11

3.3 Intervensi Keperawatan …………………………………………… 12

BAB IV PENUTUP :
4.1 Kesimpulan ……………………………………………….. 15
4.2 Saran ……………………………………………………… 15

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………. 16


4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dan individu lain, individu
satu dapat mempengaruhi individu lain atau sebaliknya, jadi terdapat hubungan
yang saling timbal balik (Walgito dalam Sunaryo, 2002). Interaksi sosial sangat
penting bagi remaja, karena apabila seorang remaja tidak memiliki kemampuan
untuk berinteraksi sosial atau bahkan tidak dapat berinteraksi, disadari atau tidak
hal ini akan mempengaruhi perkembangan sosial pada remaja (O’Keffe et al,
2011).
Morris et al (2005) menyatakan bahwa interaksi sosial remaja saat ini lebih pasif
karena remaja saat ini lebih memilih untuk berinteraksi melalui dunia virtual
dibandingkan berinteraksi secara langsung.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap
pesatnya informasi. Segala sesuatu yang terjadi di muka bumi dapat langsung
diketahui oleh seluruh penghuni bumi. Pesatnya perkembangan teknologi
informasi saat ini memiliki berbagai manfaat yang dapat memudahkan
kehidupan manusia. Selain memiliki dampak positif, kemajuan teknologi juga
memiliki dampak negatif seperti dalam hal komunikasi dan interaksi antar
manusia yang sudah bergeser menjadi komunikasi dan interaksi antar mesin
(Aryani, 2012).
Perubahan teknologi dalam masyarakat telah diikuti dengan kemajuan era
globalisasi, perubahan-perubahan ini telah ditunjukkan dengan perubahan
teknologi dari analog ke digital, salah satu contoh nyata yaitu perubahan cara
berkomunikasi dengan sesama manusia, pada zaman dahulu untuk
berkomunikasi masih menggunakan alat perantara surat dan dilanjutkan dengan
komunikasi melalui telepon, tetapi pada zaman sekarang begitu banyak pilihan
media komunikasi yang dapat digunakan contohnya telepon seluler, video call,
media sosial, dan berbagai situs penghubung misalnya facebook. Teknologi
5

komunikasi yang sangat berkembang saat ini adalah internet. Internet merupakan
salah satu contoh semakin meningkatnya globalisasi dari berbagai negara (Daisy,
2014).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang diambil oleh
penulis yaitu : Bagaimana Konsep Asuhan Keperawatan Ganguan Interaksi
Sosial ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan Makalah ini yaitu :
1. Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Dari Mata Kuliah Proses
Keperawatan & Berfikir Kritis.
2. Agar Mahasiswa Mampu melakukan Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Ganguan Interaksi Sosial.
6

BAB II KONESEP TEORI

2.1 Definisi Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan peristiwa sosial yang saling mempengaruhi antara satu
individu maupun kelompok terhadap kelompok lainnya, serta pada interaksi sosial
terjadi proses komunikasi untuk mencapai tujuan bersama,yang selanjutnya akan
diukur menggunakan aspek-aspek komunikasi, sikap,tingkah laku dan norma sosial
melalui skala interaksi sosial menggunakan skala likert (Fitriyadewi & Suarya,
2016)Hambatan interaksi sosial adalah gangguan keperibadian yang tidakfleksibel,
tingkah laku maladaktif dan menganggu fungsi individu dalamhubungan
sosialnya.Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi denganorang
lain, hindari hubungan dengan orang lain.

2.2 Tanda Dan Gejala

1.Data Subjektif
Data subjektif yang didapatkan jika klien menolak berkomunikasi. Klienmenjawab
pertanyaan dengan singkat.

2.Data Objektif Data tujuan yang diperoleh:


A.Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul

B.Menghindari orang lain (menyendiri). Klien tampak miripdiri dari orang lain.

C.Komunikasi kurang/tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-cakapdengan orang lain.

D.Tidak ada kontak mata.

E.Berdiam diri dikamar, mobilitasnya kurang.

F.Menolak berhubungan dengan orang lain.

G.Tidak melakukan kegiatan sehari-hari


7

2.3 Etiologi

Salah satu penyebab dari menarik diri adalah harga diri yang rendah. Hargadiri rendah
adalah penilaian individu tentang keinginan diri sendirimenganalisis seberapa jauh perilaku
sesuai dengan ideal diri.Faktor predis posisi:

A.Faktor Perkembangan

B.Faktor Biologis

C.Faktor Sosial BudayaFaktor pengendapan:

A.Stresor Sosial Budaya

B.Psikologi Stresor

2.4 Rentang respons sosial

Menurut Stuart dan Sundeen (1999) respon setiap individu berada dalam rentang
adaptif sampai dengan maladaptif yang dapat dilihat sebagai berikut:

1.Respon adaptifRespon adaptif adalah respon yang masih dapat diterima oleh
norma-norma sosial dan kebudayaan secara umum yang berlaku di
masyarakat.Respon adaptif terdiri dari:
A.Menyendiri

B.Otonomi

C.Bekerjasama (mutualisme)

D.Saling tergantung (interdependen)

2.Respon maladaptifRespon maladaptif adalah responyang menimbulkan gangguan


dengan berbagai tingkat keparahan (Stuart dan Sund een, 1998). Responmaladaptif
terdiri dari:
A.Menarik diri

B.Manipulasi
8

C.Impulsif

D. Narkisisme

E.Tergantung (tergantung)

F.Curiga

2.5 Penatalaksanaan
Menurut Keliat, dkk., (1998), prinsip penatalaksanaan klien menarik diri adalah:
1.Bina hubungan saling percaya

2.Ciptakan lingkungan yang terapeutik

3.Beri klien kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya

4.Dengarkan klien dengan penuh empati

5.Temani klien dan lakukan komunikasi terapeutik

6.Lakukan kontak sering dan singkat

7.Lakukan perawatan fisik

8.Lindungi klien

9.Rekreasi

10.Gali latar belakang masalah dan beri alternatif pemecahan

11.Laksanakan program terapi terapi dokter

12.Lakukan terapi keluarga Penatalaksanaan medis (Rasmun, 2001):Obat anti


psikotik.
9

1.Klopromazin (CPZ)

A. Indikasi Untuk sindrom psikosis yaitu berdaya berat dalam kemampuanmenilai


realitas, kesadaran diri terganggu, daya nilai norma sosial dantilik diri terganggu, aktif
fungsi berat dalam fungsi-fungsi mental:waham, halusianasi, gangguan perasaan dan
perilaku yang aneh atautidak terkendali.

B. Mekanisme kerjaMemblokade dopamine pada reseptor paska sinar di otak


khususnyasistem ekstra arsitektural.

C. Efek samping Sedasi, gangguan otonomik (hipotensi,


antikolinergik/parasimpatik,mulut kering, kesulitan dalam miksi, dan defekasi)

D. KontraindikasiPenyakit hati, penyakit darah, epilepsi, kelainan jantung,


febris,ketergantungan obat, penyakir SSP, gangguan kesadaran disebabkanDepresan
SSP.

2.Haloperidol (HP)

A.Indikasi Berdaya berat dalam kemampuan menilai realita dalam fungsi netralserta
dalam fungsi kehidupan sehari-hari.

B.Mekanisme kerjaObat anti psikosis dalam memblokade dopamine pada reseptor


paskasinaptik neuron di otak khususnya sistem limbik dan sistem ekstra agung.

C.Efek sampingSedasi dan inhibisi psikomotor, gangguan otonomik


(hipotensi,antikolinergik/parasimpatik, mulut kering)

D.Kontraindikasi Penyakit hati, penyakit darah, epilepsi, kelainan jantung,


febris,ketergantungan obat, penyakit SSP, gangguan kesadaran.

3.Trihexy phenidyl (THP)

A.Indikasi Segala jenis penyakit parkinson, termasuk paska ensepalitis danidiopatik,


sindrom parkinson akibat obat misalnya reserpin danfenotiazin.

B.Mekanisme kerjaObat anti psikosis dalam memblokade dopamin pada reseptor


paskasinaptik neuron di otak khususnya sistem limbik dan sistem ekstra agung.
10

C. Efek sampingSedasi dan inhibisi psikomotor, gangguan otonomik


(hipotensi,antikolinergik/parasimpatik, mulut kering)

D. KontraindikasiPenyakit hati, penyakit darah, epilepsi, kelainan jantung,


febris,ketergantungan obat, penyakit SSP, gangguan kesadaran.

2.6 Patwey :
11

BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
“ GANGGUAN INTERAKSI SOSIAL ”

3.2 Pengkajian
DS :
 Klien mengatakan merasa ingin sendiri
 Klien mengatakan merasa tidak aman ditempat umum
 Klien mengatakn tidak berminat berinterraksi dengan orang lain
DO :

Kontak mata klien kurang

Ekspresi wajah kurang responsive
DATA DIAGNOSA
 Kntak mata klien kurang Gangguan interaksi sosial b.d defisiensi
 Ekspresi wajah kurang responsif bicara

 Klien mengatakan merasa ingin sendiri Isolasi sosial b.d perubahan status mental
 Klien mengatakan merasa tidak aman
ditempat umum
 Klien mengatakn tidak berminat
berinterraksi dengan orang lain

3.2 Diagnosa

1. Gangguan interaksi sosial b.d difisiensi bicara, D.0118


2. Isolasi sosial b.d perubahan status mental, D.0121
12

3.3 Intervensi
Diagnosa Intervensi Luaran
Gangguan interaksi Modifikasi perilaku Interaksi sosial
sosial b.d defisiensi ketersmpilan sosial. (L.13115).Setelah
bicara (1.13484) dilakukan tindakan
D.0118 1.Identifikasi pennyebab keperawatan 1x8 jam
kurangnya diharapkn interaksi sosial
keterampilan sosial meningkat dengan kriteria
2.Identifikasi focus hasil :
keterampilan sosial 1.Perasaan nyaman
3.Motifasi unntuk dengan situasi sosial
berlatih keterampilan meningkat (5)
sosial 2.Perasaan mudah
4.Berikan umpan balik menerima atau
posistif mengkomunikasikan
5.Libatkan keluarga perasan cukup meningkat
selama latihan (4)
keterampilan sosial 3.Responsif pada orang
6.Jelaskan tujuan lain meningkat (5)
melatih ketrampilan 4.Minat melakukan
sosial kontak emosi cukup
7.Jelaskan respond dan meningkat (4)
konsenekuensi 5.Minat melakukan
kontak fisik meningkat (5)
Isolasi sosial b.d Mengingatkan Keterlibatan sosial
perubahan status kemampuan untuk (L.13116).Setelah
mental, D.0121 berinteraksi dengan dilakukan tindakan
orang lain. (1.13498) keperawatan 1x8 jam
1.Identifikasi diharapkn keterlibatan
kemampuan melakukan sosial meningkat dengan
interaksi dengan orang kriteria hasil :
lain 1.Minat interaksi
2.Identifikasi hambatan meningkat (5)
melakukan interaksi 2.Verbalisasi isolasi
dengan orang lain menurun (5)
terapeutik 3.Verbalisasi
3. Motivasi ketidakamanan di tempat
meningkatkan umum cukup menurun (4)
ketrampilan dalam suatu 4.Perilaku menarik diri
hubungan menurun (5)
4.Motivasi kesabaran
dalam mengembangkan
suatu hubungan
13

5.Motivasi berpartisipasi
dalam aktivitas baru dan
kegiatan kelompok
6.Motivasi berinteraksi
di luar lingkungan (mis
jalan-jalan,ke took buku)
7.Diskusikan kekuatan
dan keterbatasan dalam
berkomunikasi dengan
orang lain
8.Diskusikan
perencanaan kegiatan
dimasa depan
9.Berikan umpan balik
positif dalam perawatan
diri
10.Berikan umpan balik
positif pada setiap
peningkatan kemampuan
11.Anjurkan berinteraksi
dengan orang lain secara
bertahap
12.Anjurkan ikut serta
kegiatan sosial dari
kemasyarakatan
13.Anjurkan berbagi
pengalaman dengan
orang lain
14.Anjurkan
meningkatkan kejujuran
diri dan menghormati
hak orang lain
15.Anjurkan
penggunakan alat bantu
(mis.kacamata dan alat
bantu dengar)
16.Anjurkan membuat
perencanaan kelompok
kecil untuk kegiatan
kusus
17.Latih bermain peran
untuk meningkatka
ketrampilan komunikasi
14

18.Latih
mengekspresikan marah
dengan tepat.
15

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Interaksi sosial merupakan peristiwa sosial yang saling mempengaruhi antara satu
individu maupun kelompok terhadap kelompok lainnya, serta pada interaksi sosial
terjadi proses komunikasi untuk mencapai tujuan bersama,yang selanjutnya akan
diukur menggunakan aspek-aspek komunikasi, sikap,tingkah laku dan norma sosial
melalui skala interaksi sosial menggunakan skala likert.

Diagnosis merupakan istilah yang diadopsi dari bidang medis dan kedokteran sebagai
proses untuk penentuan jenis penyakit dengan cara melihat dari gejala-gejala yang
muncul. Gangguan interaksi sosial b.d difisiensi bicara, D.0118 dan Isolasi sosial b.d
perubahan status mental, D.0121

Intervensi keperawatan atau perencanaan merupakan keputusan awal yang memberi


arah bagi tujuan yang ingin dicapai, hal yang akan dilakukan, termasuk bagaimana,
kapan dan siapa yang akan melakukan tindakan keperawatan. Intervensi yang diambil
yaitu ( Modifikasi perilaku ketersmpilan sosial. 1.13484)Identifikasi penyebab
kurangnya keterampilan sosial

Luaran keperawatan menunjukkan status diagnosis keperawatan setelah dilakukan


intervensi keperawatan. Interaksi sosial (L.13115).Setelah dilakukan tindakan
keperawatan 1x8 jam diharapkn interaksi sosial meningkat dengan kriteria hasil :
1.Perasaan nyaman dengan situasi sosial meningkat (5)

4.2 Saran

Dalam setiap mengerjakan suatu tugas makalah diperlukan banyak referensi agar materi
yang disajikan lengkap. Pada saat akan mempresentasikan materi perlu banyak belajar
agar dapat menguasai materi yang dibawakan.
16

DAFTAR PUSTAKA

Budu Anna Keliat.Asuhan Klien Gangguan Hubungan sosial : Menarik diri.


Jakarta : FK UI.1999

Fitryyadewi, L.P., & Surabaya, L. M. ( 2016 ). Peran Interaksi Sosial Terhadap


Kepuasan Hidup Lanjut Usia.Jurnal Psikologi Udayana,332-341

Stuart GW . Sundeen SJ. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai