Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

KEBERSIHAN DIRI
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS PROSES KEPERAWATAN & BERPIKIR
KRITIS
Dosen pembimbing:
Ns. Yanerith Chintya, S.Kep., M.Kep

Disusun oleh:
Kelompok 11
Inri V Tielung
Irma Winta

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO


FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2023

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kami kemudahan,
karena atas kehendak-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Kebersihan
Diri”. Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas kelompok mata kuliah Proses Keperawatan
& Berpikir Kritis.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen pengampuh kami Ns.
Yanerith Chintya, S.Kep., M.Kep. yang bisa membimbing kami dalam penyusunan makalah
ini, dan juga diucapkan banyak terima kasih kepada teman teman yang sudah terlibat dalam
pengumpulan materi untuk penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk makalah ini supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi.
Akhir kata, kami berharap makalah ini bermanfaat bagi kita semua

Manado, 17 April 2023

Kelompok 11

2
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................4
A. Latar Belakang ...................................................................................................4
B. Tujuan Penulisan ................................................................................................5
C. Manfaat Penulisan ..............................................................................................5
D. Metode Penulisan ...............................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................7
A. Definisi Kebutuhan Perawatan Diri ...................................................................7
B. Etiologi ...............................................................................................................9
C. Patofisiologi ........................................................................................................10
D. Manifestasi Klinis ...............................................................................................10
E. Faktor yang Mempengaruhi ................................................................................11
F. Pemeriksaan Fisik ...............................................................................................11
G. Penatalaksanaan ..................................................................................................12
BAB III TINJAUAN KASUS........................................................................................13
A. Pengkajian ...........................................................................................................13
B. Diagnosa Keperawatan ........................................................................................17
C. Intervensi Keperawatan .......................................................................................18
D. Implementasi Keperawatan...................................................................................19
E. Evaluasi Keperawatan ..........................................................................................22
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................23
KESIMPULAN................................................................................................................23
SARAN.............................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................24

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk bio – psiko – sosial – spiritual memiliki banyak kebutuhan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan dari kebutuhan yang pada dasar seperti
mandi, makan, minum, bernapas, eliminasi, reproduksi dan istirahat.
Manusia memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Setiap orang pada
dasarnya memiliki kebutuhan dasar yang sama, akan tetapi karena budaya, maka
kebutuhan tersebutpun ikut berbeda. Dalam memenuhi kebutuhan manusia menyesuaikan
diri dengan prioritas yang ada. Jika gagal memenuhi kebutuhannya, manusia akan
berpikir lebih keras dan menjadi berhak untuk berusaha mendapatkannya.
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia
dalam mempertahankan keseimbangan fisik maupun psikologis, yang tentunya bertujuan
untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
Berdasarkan teori Virginia Hendersonada 14 kebutuhan dasar manusia dalam
melakukan sakit termasuk yaitu:
1) Bernapas secara normal
2) Makan dan minum yang cukup
3) Eliminasi ( buang udara besar dan kecil)
4) Bergerak dan mempertahankan postur yang diinginkan
5) Tidur dan istirahat
6) Memilih pakaian yang tepat
7) Mempertahankan suhu tubuh dengan kisaran normal dengan menyesuaikan pakaian
yang dikenakan dan modifikasi lingkungan
8) Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
9) Menghindari bahaya dari lingkungan dan menghindari yang membahayakan orang
lain
10) Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan emosi, kebutuhan,
khawatir dan pendapat
11) Beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan
12) Bekerja demikian rupa sebagai modal keuangan kebutuhan hidup
13) Bermain dan berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi
14) Belajar, menemukan atau memuaskan rasa ingin tahu yang mengarah pada
perkembangan yang normal, kesehatan, dan penggunaan fasilitas kesehatan yang
tersedia.
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan selamat sesuai dengan
kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu termasuk dirinya jika tidak dapat
melakukan perawatan diri.

4
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan
harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh diantaranya budaya, sosial,
keluarga, pendidikan. Persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta perkembangan.

Prakrik kebersihan sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan implementasi


tindakan kebersihan pasien, atau membantu anggota keluarga untuk melakukan tindakan
itu dalam lingkungan rumah sakit. Perawatan menambah tingkat pemulihan pasien.
Dengan melarang cara kebersihan pada pasien, pasien akan mendukung aktif dalam
kesehatan dan partisipan dalam perawatan diri ketika memungkinkan.
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi
karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal
tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.

B. Tujuan Penulisan
 Tujuan umum
Sebagai salah satu tugas lebih awal paparan kami dalam mata kuliah Proses
Keperawatan & Berpikir Kritis.

 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan tugas ini adalah sebagai berikut:
1) Mampu melakukan pemulihan pada Tn.B.
2) Mampu melakukan Diagnosis termasuk menurut prioritas pada Tn.B.
3) Mampu membuat rencana sakit termasuk pada pasien Tn.B.
4) Mampu menerapkan tindakan termasuk pada pasien Tn.B
5) Mengevaluasi hasil tindakan termasuk yang telah dilaksanakan sesuai
dengan tujuan yang telah diterapkan.

C. Manfaat Penulisan
 Bagi kelompok penulis
a) Baru lebih jauh lagi termasuk pada klien dengan gangguan kebutuhan
dasar, khususnya kebutuhan perawatan diri.

5
b) Baru sakit termasuk pada klien dengan gangguan kebutuhan dasar secara
baik dan benar.
 Bagi institusi pendidikan
Sebagai koleksi tambahan buku-buku di perpustakaan dan sebagai kerangka acuan dalam
pembuatan asuhan keperawataumum

D. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan tugas makalah ini adalah metode
deskrisif dan teknik pertemuan data sebagai berikut:

1) Wawancara
2) Pengamatan
3) Studi Dokumentasi
4) Studi Kepustakaan

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Kebutuhan Personal Hygiene


Personal Hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti Personalyang artinya
perorangan dan Hygiene berarti sehat. Personal Hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis
(Wartonah, 2004)
Personal hygiene merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk
mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis (Alimul, 2006)
Pemenuhan personal hygiene diperlukan untuk kenyamanan individu,
keamanan, dan kesehatan. Kebutuhan personal hygiene ini diperlukan baik pada orang
sehat maupun pada orang sakit. Praktik personal hygiene bertujuan untuk peningkatan
kesehatan dimana kulit merupakan garis tubuh pertama dari pertahanan melawan
infeksi. Dengan implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota
keluarga untuk melakukan tindakan itu maka akan menambah tingkat kesembuhan
pasien (Potter & Perry, 2005).
Pemeliharaan Personal hygiene Berarti tindakan memelihara kebersihan dan
kesehatan diri seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikisnya. Seseorang dikatakan
memiliki Personal hygiene Baik apabila, orang tersebut dapat menjaga kebersihan
tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit, gigi dan mulut, rambut, mata, hidung, dan
telinga, kaki dan kuku, genitalia, serta kebersihan dan kerapihan pakaiannya. Menurut
Potter dan Perry (2005) macam-macam Personal hygiene Dan tujuannya adalah:

1) Perawatan Kulit
Kulit merupakan organ aktif yang berfungsi sebagai pelindung dari berbagai
kuman atau trauma, sekresi, eksresi, pengatur temperature, dan sensasi,
sehingga diperlukan perawatan yang adekuat dalam mempertahankan
fungsinya. Tujuan perawatan kulit adalah pasien akan memiliki kulit yang
utuh, bebas bau badan, pasien dapat mempertahankan rentang gerak, merasa
nyaman dan sejahtera, serta dapat berpartisipasi dan memahami metode
perawatan kulit.

2) Mandi

7
Memandikan pasien merupakan perawatan higienis total. Mandi dapat
dikategorikan sebagai pembersihan atau terapeutik. Mandi di tempat tidur
yang lengkap diperlukan bagi pasien dengan ketergantungan total dan
memerlukan personal hygiene total.

3) Hygiene Mulut
Pasien immobilisasi terlalu lemah untuk melakukan perawatan mulut, sebagai
akibatnya mulut menjadi terlalu kering atau teriritasi dan menimbulkan bau
tidak enak. Masalah ini dapat meningkat akibat penyakit atau medikasi yang
digunakan pasien. Perawatan mulut harus dilakukan setiap hari dan
bergantung terhadap keadaan. Tujuan perawatan Hygiene
Mulut pasien adalah pasien akan memiliki mukosa mulut utuh yang terhidrasi
baik serta untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui mulut
(misalnya tifus, hepatitis), mencegah penyakit mulut dan gigi, meningkatkan
daya tahan tubuh, mencapai rasa nyaman, memahami praktik Hygiene Mulut
dan mampu melakukan sendiri perawatan Hygiene Mulut dengan benar.

4) Perawatan Rambut
Penampilan dan kesejahteraan seseorang sering kali tergantung dari cara
penampilan dan perasaan mengenai rambutnya. Penyakit atau
ketidakmampuan mencegah seseorang untuk memelihara perawatan rambut
sehari-sehari. Menyikat, menyisir dan bershampo adalah cara-cara dasar
Higienis Perawatan rambut. Tujuan perawatan rambut adalah pasien akan
memiliki rambut dan kulit kepala yang bersih dan sehat, pasien akan mencapai
rasa nyaman dan harga diri, dan pasien dapat berpartisipasi dalam melakukan
praktik perawatan rambut.

5) Kuku
Menjaga kebersihan kuku penting dalam mmempertahanka Personal hygiene
Karena berbagai kuman dapat masuk ke dalam tubuh melalui kuku. Oleh
sebab itu, kuku seharusnya tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Perawatan
dapat digabungkan selama mandi atau pada waktu yang terpisah. Tujuan
perawatan kaki dan kuku adalah pasien akan memiliki kulit utuh dan
permukaan kulit yang lembut, pasien merasa nyaman dan bersih, pasien akan
memahami dan melakukan metode perawatan kaki dan kuku dengan benar.

6) Genitalia
Perawatan genitalia merupakan bagian dari mandi lengkap. Pasien yang paling
butuh perawatan genitalia yang teliti adalah pasien yang beresiko terbesar

8
memperoleh infeksi. Tujuan perawatan genitalia adalah untuk mencegah
terjadinya infeksi, mempertahankan kebersihan genitalia, meningkatkan
kenyamanan serta mempertahankan Personal higiene.

B. Etiologi
1. Faktor Predisposisi
Menurut Depkes (2000), penyebab kurang perawatan diri adalah:
 Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan insiatif terganggu.
 Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri.
 Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan
dalam perawatan diri.

2. Faktor Presipitasi
Menurut Wartonah (2006) ada beberapa faktor persipitasi yang dapat
penyebab seseorang kurang perawatan diri. Antara lain:
 Tubuh gambar
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan
diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak
peduli terhadap kebersihannya.
 Praktik sosial
Pada anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan
akan terjadi perubahan pola pribadi kebersihan.
 Status sosial-ekonomi
Pribadi kebersihan memerlukan alat dan bahan seperti sabun, spageti
gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang
untuk menyediakannya.
 Pengetahuan
Pengetahuan pribadi kebersihan sangat penting, karena pengetahuan
yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien
penderita Diabetes melitus ia harus menjaga kebersihan kakinya.

9
C. Patofisiologi

Penurunan tingkat kesadaran


|
|
|

Keterbatasan untuk menggerakkan tubuh


|
|
|

Kelemahan kiri dan otot


|
|
|

Gangguan pemenuhan perawatan diri

D. Manifestasi klinis
Menurut Depkes (2000), manifestasi klien dengan gangguan perawatan diri adalah:
1. Fisik
a) Kulit kepala kotor dan rambut kusam, acak-acakan.
b) Hidung kotor dan telinga juga kotor.
c) Gigi kotor disertai mulut bau.
d) Kulit kusam dan tidak terawat.
e) Kuku panjang dan tidak terawat.
f) Badan kotor, bau dan pakaian kotor.
g) Penampilan tidak rapi.

10
2. Psikologi
a) Malas, tidak ada insiatif.
b) Menarik diri, isolasi diri.
c) Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
3. Sosial
a) Interaksi kurang.
b) Kegiatan kurang.
c) Tidak mampu berperilaku sesuai norma.
d) Cara makan tidak teratur
e) BAB/BAK di sembarang tempat.

E. Faktor yang Mempengaruhi


a) Budaya: Sejumlah mitos yang berkembang dimasyarakat menjelaskan bahwa
jika sedang sakit tidak boleh mandi karena dapat memperparah penyakitnya.
b) Status Sosial-Ekonomi: Untuk melakukan pribadi Hygiene yang baik
dibutuhkan sarana dan prasarana yang mencukupi, serta peralatan mandi yang
mencukupi.
c) Agama: Juga berpengaruh terhadap keyakinan individu dalam melakukan
kebiasaan sehari-hari.
d) Tingkat pengetatan dan perkembangan individu: Kedewasaan seseorang akan
berpengaruh terhadap kualitas diri orang tersebut.
e) Status Kesehatan: Kondisi sakit/cedera akan menghambat kemampuan
individu dalam melakukan perawatan diri.
f) Kebiasaan: Ini ada kaitannya dengan kebiasaan tiap individu dalam
menggunakan produk-produk tertentu untuk melakukan perawatan diri.
g) Cacat Jasmani/ Mental Bawaan: Kondisi cacat dan gangguan mental
menghambat kemampuan individu untuk melakukan perawatan diri secara
maksimal.

F. Pemeriksaan Fisik
1. Rambut
a) Amati kondisi rambut.
b) Keadaan rambut yang mudah rontok.
c) Keadaan rambut yang kusam.
d) Tekstur rambut.
2. Kepala
a) Amati dengan benar kondisi kulit kepala.
b) Normosepal.

11
c) Ketombe.
d) Berkutu.
e) Kebersihan.
f) Apakah adanya ritekan.
3. Mata
a) Apakah mata kanan dan kiri simetri.
b) Konjungtif ananemis.
c) Skleraan interik.
d) Seklera pada kelopak mata.
4. Hidung
a) Apakah pilek.
b) Apakah ada perubahan penciuman.
c) Kebersihan.
d) Keadaan membran mukosa apakah ada sekat devisi.

5. Mulut
a) Keadaan mukosa mulut.
b) Kelembapan.
c) Adanya lesi.
d) Kebersihan
6. Gigi
a) Amati kondisi mukosa mulut dan kelembaban mulut.
b) Apakah ada karang gigi.
c) Apakah ada membawa.
d) Kebersihan
7. Telinga
a) Amati telinga kanan dan kiri simetris.
b) Apakah ada lesi.
c) Perhatikan adanya serumen atau kotoran pada telinga.
8. Kulit
a) Amati kondisi kulit ( tekstur, turgon, kelembaban).
b) Apakah ada lesi.
c) Apakah ada luka.
9. Kuku tangan dan kaki
a) Amati kebersihan kuku
b) Perhatikan adanya luka.
10. Tubuh secara umum
a) Amati kondisi dan kebersihan badan secara umum.
b) Perhatikan adanya klaim pada kulit pasien.

12
G. Penatalaksanaan
Tindakan termasuk dengan melakukan perawatan pada kulit yang mengalami atau
berisiko terjadi kerusakan jaringan lebih lanjut khususnya pada daerah yang
mengalami tekanan (tonjolan). Dengan tujuan mencegah dan mengatasi terjadinya
luka dekubitus akibat tekanan lama dan tidak hilang.
Tindakan termasuk pada pasien dengan cara mencuci dan menyisir rambut. Ini
adalah membersihkan kuman yang ada pada kulit kepala, menambah rasa nyaman,
membasmi kutu atau ketombe yang melekat pada kulit dan kemudahan sistem pusaran
darah di bawah kulit.
Tindakan termasuk pada pasien dengan cara membersihkan dan menyikat gigi
dan mulut secara teratur. Tujuan perawatan ini mencegah infeksi pada mulut akibat
kerusakan pada daerah gigi dan mulut, membantu menambah bernafsu makan dan
menjaga kebersihan gigi dan mulut. Tindakan termasuk pada pasien yang tidak
mampu merawat kuku secara sendiri.

BAB III
TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

a. Data Demografi
1. Data Klien
Nama : Tn. B
Umur : 57 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sindu/Indonesia
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Kp.**, Cidahu
No. RM : A47**
Diagnosa Medik : Post Op Vp Shunt
Tanggal MRS : 17 Mei 2016

2. Data Penanggung Jawab


Nama : Tn. H
Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
Pekerjaan : Pedagang

13
Alamat : Kp.**, Cidahu
Hubungan Dengan Klien : Anak

b. Anamnesa Riwayat Kesehatan


1. Alasan Masuk Rumah Sakit
Klien di bawah oleh keluarga ke RSUD dalam keadaan sudah mengalami
penurunan kesadaran dan terkadang terdengar suara snoring (mendengkur).
2. Keluhan Utama
Badan tampak kotor
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Seluruh badan terlihat kotor dan lengket karena mengalami penurunan
tingkat kesadaran dengan glasgow coma scale (GCS) 1 sehingga pemenuhan
perawatan dirinya tidak terpenuhi
4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Sebulan sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh pusing klien sempat
menjalani pengobatan alternatif

5. Riwayat Kesehatan Keluarga


Keluarga klien mengatakan bahwa di keluarga tidak mempunyai riwayat
penyakit menular

c. Pemeriksaan Fisik
1. Penampilan Umum : Klien tampak lemah, terpasang oksigen 3 lpm,
terpasang infus 20 tpm, terpasang NGT dan Kateter Urine.
2. Tingkat Kesadaran
GCS E : 0; M: 1 ; V: 0 = Coma
3. TTV
TD : 90/70 mmHg
N : 98×/Menit
S : 37°C
R : 26×/Menit
4. Pemeriksaan Fisik Head to Toe
a) Kepala :Ada benjolan, ada luka jahit operasi, kulit kepala tampak kotor
b) Wajah :Tampak pucat, kusam dan berminyak
c) Mata : Konjungtiva anemis
d) Hidung : Tampak kotor, terpasang oksigen nasal kanul (3Lpm) dan
terpasang NGT
e) Mulut : mukosa bibir kering, bibir pecah-pecah
f) Telinga : Kotor
g) Dada : Tampak kotor

14
h) Ekstremitas atas : Kulit tangan tampak kering dan kotor terpasang
infus, kuku tangan terlihat panjang dan kotor
i) Ekstremitas Bawah : Kulit kaki tampak kering dan kusam, kuku kaki
terlihat panjang dan kotor
j) Genetalia : Terpasang popok

d. Data Biologi

15
16
e. Keadaan Psikososial
1. Konsep diri
a) Gambaran diri: klien sedang mengalami penurunan kesadaran dan
badan kotor mengeluarkan bau yang tidak sedap
b) Peran: keluarga mengatakan peran klien sebagai kepala keluarga
2. Sosial
a) Daya konsentrasi: klien tidak dapat menjawab pertanyaan karena
mengalami penurunan tingkat kesadaran
b) Sosialisasi: tidak bersosialisasi karena mengalami penurunan tingkat
kesadaran

f. Data Rohani
Klien beragama islam, klien tidak melaksanakan ibadah, dengan alasan klien
mengalami penurunan tingkat kesadaran.

g. Menejemen Medik
1. Farmakologi

17
2. Data Laboratorium

B. Diagnosis Keperawatan
1. Analisis Data

18
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan pemenuhan perawatan diri pada penurunan tingkat kesadaran
ditandai dengan tidak mampu melakukan perawatan diri.

C. Intervensi Keperawatan

D. Implementasi Keperawatan

19
20
21
22
E. Evaluasi

23
BAB IV
PENUTUP

A . Kesimpulan
Pribadi kebersihan berasal dari bahasa yunani yaitu pribadi yang artinya pribadi dan
kebersihan berati sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan kesehatan seseorang untuk keselamatan fisik dan psikis. Perawatan diri adalah
salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan
kehidupannya, kesehatan dan keselamatan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien di
nyatakan terganggu termasuk dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri. Macam
pribadi kebersihan adalah perawatan yang mencakup seluruh bagian tubuh. Jenis-jenisnya
yaitu, perawatan pagi hari, siang hari, sering tidur, dan dini hari. Dari mulai mandi, perawatan
rambut, mulut dan gigi serta perawatan kuku.
B. Saran
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah ini dapat
menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok bahasan makalah ini bagi
para pembacanya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

24
DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Aziz (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Alih bahasa Resthil
Widyaningrum. Jakarta : Salemba Medika.

Doengoes, M. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : EGC

Mubarok, Wahit Iqbal. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Teoridan aplikasi dalam
praktek. Jakarta: EGC.

Nanda International (2009). Diagnosis Keperawatan: definisi & Klasifikasi. 2009-2011.


Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC

Perry, Potter (2005).Buku Ajar Fundamental Keperawatan, alih bahasa Yasmin Asih, Jakarta:
EGC.

Tarwoto & Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan.
Edisi 4. Jakarta : Salemba Medika

25

Anda mungkin juga menyukai