Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH KEPERAWATAN DASAR

PERSONAL HYGIENE

Dosen Pembimbing

Ns.Yellyanda, S.Kep, M.Kep

Disusun Oleh

1. Dela liyana sari

2. Hanna nikmati

3. Dona yulianti

4. Sinta angraini

5. Afrian nur arben

POLTEKKES KEMENKES JAMBI

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunianya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini
adalah”Personal Hygiene”.

Pada kesepatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu
dosen Ns Yellyanda, M.Kep, Sp.Kep.An yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami
juga ingin mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang turut membantu dalam pebuatan
makalah ini.

Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karna itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah inidapat berguna bagi
saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................................................
C. Tujuan..............................................................................................................................
D. Manfaat ............................................................................................................................

BAB II ISI

A. Konsep Dasar Personal Hygiene .....................................................................................


B. Jenis-jenis Personal Hygiene............................................................................................
C. Langkah Kerja Personal Hygiene.....................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................................................
B. Saran.................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PNDAHULUAN
A. Latar belakang

Personal hygiene berawal dari bahasa Yunani, berasal dari kata personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan, baik fisik maupun
psikisnya ( Andarmoyo, 2012). Personal hygiene adalah cara perawatan diri manusia untuk
memelihara kesehatan mereka. Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk
kenyamanan individu, keamanan dan kesehatan.

Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Halini terjadi
karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele,padahal jika hal tersebut
dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secaraumum. Karena itu hendaknya setiap
orang selalu berusaha supayapersonalhygiennya dipelihara dan ditingkatkan. Kebersihan
dankerapian sangat pentingdan diperlukan agar seseorang disenangi dan diterima dalam
pergaulan, tetapi jugakarena kebersihan diperlukan agar seseorang dapat hidup secara sehat.

Tujuan Personal hygiene adalah untuk meningkatkan derajat seseorang, memelihara


kebersihan diri seseorang, memperbaiki Personal hygiene yang kurang dapat mencegah
timbulnya penyakit, meningkatkan percaya diri seseorang dan menciptakan keindahan
(Tarwoto dan Wartono, 2014).

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana konsep personal Hygiene?


2. Apa saja jenis-jenis personal hygiene?
3. Bagaimana langkah kerja personal hygiene?

C. Tujuan

Tujuan dari rumusan masalah diatas yaitu untuk mempelajari dan memahami tentang
personal hygiene tujuan dan langkah kerja
D. Manfaat

 Agar pembaca dapat memahami personal hygiene


 Pembaca dapat memahami dan mengetahui jenis-jenis personal hygiene
 Pembaca dapat mengetahui dan melaksanakan prosedur prsonal hygiene
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Personal Hygiene

1. Pengertian Personal Hygiene

Personal hygiene berasal dari kata Yunani, berasal dari kata personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Dari pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa
kebersihan perorangan atau personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan seseorang untuk kesejahteraan, baik fisik maupun psikisnya (Permatasari,
Rohimah & Romlah, 2019). Menurut beberapa ahli:

 Personal Hygiene adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai
dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak
dapat melakukan perawatan diri (Direja, 2011).
 Efendy. Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan
harus. diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan
kebiasaan.Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan, sosial, keluarga,
pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan.
(Astutiningsih, 2006).
 Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai
dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak
dapat melakukan perawatan diri.
 Defisit Perawatan Diri adalah keadaan ketika individu mengalami suatu kerusakan fungsi
motorik atau fungsi kognitif, yang menyebabkan penurunan kemampuan untuk
melakukan aktivitas perawatan diri (Carpenito, 2006).
2. Jenis-Jenis Personal Hygiene
1. Kesehatan Gigi dan Mulut

Makanan sebelum masuk ke dalam perut, perlu dihaluskan, maka makanan tersebut
dihaluskan oleh gigi dalam rongga mulut. Lidah berperan sebagai encampur makanan,
penempatan makanan agar dapat dikunyah dengan baik dan berperan sebagai indera perasa
dan pengecap. Penampilan wajah sebagian ditentukan oleh tata letak gigi. Disamping itu juga
sebagai pembantu pengucapan kata-kata dengan jelas dan terang (Soenarko, 1984: 28).Seperti
halnya dengan bagian tubuh yang lain, maka mulut dan gigi juga perlu perawatan yang
teratur dan seyogyanya sudah dilakukan sejak kecil. Untuk pertumbuhan gigi yang sehat
diperlukan sayur-sayuran yang cukup mineral seperti zat kapur, makanan dalam bentuk buah-
buahan yang mengandung vitamin A atau C sangat baik untuk kesehatan gigi dan mulut.
Gosok gigi merupakan upaya atau cara yang terbaik untuk perawatan gigi dan dilakukan
paling sedikit dua kali dalam sehari yaitu pagi dan pada waktu akan tidur. Gigi yang sehat
adalah gigi yang rapi, bersih, bercahaya, gigi tidak berlubang dan didukung oleh gusi yang
kencang dan berwarna merah muda. Pada kondisi normal, dari gigi dan mulut.

2. Kesehatan Rambut dan Kulit Rambut

Rambut merupakan pelindung bagi kulit kepala dari sengatan matahari dan hawa dingin.
Dalam kehidupan sehari-hari sering nampak pemakaian alat perlindungan lain seperti topi,
kain kerudung dan masih banyak lagi yang lain.Penampilan akan lebih rapi dan menarik
apabila rambut dalam keadaan bersih dan sehat. Sebaliknya rambut yang dalam keadaan
kotor, kusam dan tidak terawat akan terkesan jorok dan penampilan tidak menarik. Rambut
dan kulit kepala harus selalu sehat dan bersih, sehingga perlu perawatan yang baik. Untuk
perawatan rambut dapat ditempuh dengan berbagai cara namun demikian carayang dilakukan
adalah cara pencucian rambut. Rambut yang sehat yaitu tidak mudah rontok dan patah, tidak
terlalu berminyak dan terlalu kering serta tidak berketombe dan berkutu.

3. Kesehatan kulit

Kulit merupakan pelindung bagi tubuh dan jaringan dibawahnya. Perlindungan kulit
terhadap segala rangsangan dari luar, dan perlindungan tubuh dari bahaya kuman penyakit.
Sebagai pelindung kulit pun sebagai pelindung cairan-cairan tubuh sehingga tubuh tidak
kekeringan dari cairan. Melalui kulit olah rasa panas, dingin dan nyeri dapat dirasakan. Guna
kulit yang lain sebagai alat pengeluaran ampas-ampas berupa zat yang tidak terpakai melalui
keringat yang keluar lewat pori-pori (Soenarko, 1984:4). Kulit yang baik akan dapat
menjalankan fungsinya dengan baik sehingga perlu dirawat. Pada masa yang modern
sekarang ini tersedia berbagai cara modern pula berbagai perawatan kulit. Namun cara paling
utama bagi kulit, yaitu pembersihan badan dengan cara mandi. Perawatan kulit dilakukan
dengan cara mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore. Tentu saja dengan air yang bersih.
Perawatan kulit merupakan keharusan yang mendasar (Depdikbud, 1986:23). Kulit yang
sehat yaitu kulit yang selalu bersih, halus, tidak ada bercak-bercak merah, tidak kaku tetapi
lentur (fleksibel)

4. Kesehatan Telinga

Telinga merupakan alat pendengaran, sehingga berbagai macam bunyi- bunyi suara dapat
didengar. Disamping sebagai alat pendengaran telinga juga dapat berguna sebagai alat
keseimbangan tubuh. Menjaga kesehatan telinga dapat dilakukan dengan pembersihan yang
berguna untuk mencegah kerusakan dan infeksi telinga. Telinga yang sehat yaitu lubang
telinga selalu bersih, untuk mendengar jelas dan telinga bagian luar selalu bersih.

5. Kesehatan Kuku

Kuku adalah sebagai pelindung jari, alat kecantikan, senjata, pengais dan pemegang
(Depdikbud, 1986:22). Bila untuk keindahan bagi wanita karena kuku harus relatif panjang,
maka harus dirawat terutama dalam hal kebersihannya. Kuku jari tangan maupun kuku jari
kaki harus selalu terjaga kebersihannya karena kuku yang kotor dapat menjadi sarang kuman
penyakit yang selanjutnya akan ditularkan kebagian tubuh yang lain Kesehatan Mata
Pembersihan mata biasanya dilakukan selama mandi dan melibatkan pembersihan dengan
waslap bersih yang dilembabkan kedalam air. Sabun yang menyebabkan panas dan iritasi
biasanya dihindari.

6. Kesehatan Hidung

Mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan membersihkan ke dalam dengan tisu
lembut. Hal ini menjadi hygiene harian yang diperlukan. Jangan mengeluarkan kotoran
dengan kasar karena mengakibatkan tekanan yang dapat mencederai gendang telinga, mukosa
hidung, dan bahkan struktur mata yang sensitif. Perdarahan hidung adalah tanda kunci dari
pengeluaran yang kasar, iritasi mukosa, atau kekeringan.
3. Tujuan Personal Hygiene
Tujuan perawatan personal hygiene adalah
1. Menghilangkan minyak yang menumpuk
2. Menghilangkan bau badan yang berlebihan
3. Memelihara integritas permukaan kulit
4. Menstimulasi sirkulasi / peredaran darah
5. Meningkatkan perasaan sembuh bagi klien Memberikan kesempatan pada
perawatan mengkaji kondisi kulit
7. Meningkatkan percaya diri seseorang
8. Menciptakan keindahan Koleksiku
9. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang

4. Dampak
Dampak yang sering ditimbulkan Persyaratan Layanan
1. Dampak Fisik Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi
adalah Gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada
mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
2. Dampak Psikososial Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene
adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,
kebutuhan harga diri, aktualisasi diri, dan gangguan interaksi sosial.

5. Faktor Penyebab
Faktor penyebab yang dapat mempengaruhi personal hygiene yaitu :
1. Status kesehatan
Dalam status ini dapat dijelaskan apabila seseorang yang mengalami sakit atau
cedera ,maka memerlukan istirahat total atau bedrest dalam waktu yang lama,
sehingga hal ini memiliki banyak mempengaruhi seseorang dalam memenuhi
kebutuhan personal hygiene. Dan disinilah peran seorang perawat untuk memenuhi
kebutuhan personal hygiene dan dapat mencegah gangguan kerusakan membrane
mukosa dan kulit (Sistari, 2017).
2. Budaya
Indonesia memiliki banyak budaya sehingga banyak sekali mitos yang
berkembag dimasyarakat dengan menjelaskan apabila ada seseorang dalam keadaan
sakit maka tidak perlu untuk dimandikan karena nanti malah bertambah parah
penyakitnya (Sistari, 2017).
3. Status sosial-ekonomi
Pada status ini dapat diartikan bahwa seseorang akan memenuhi
kegiatan personal hygiene dengan baik maka harus memerlukan sarana dan prasarana.
Misal seperti : kamar mandi, air yang bersih , wc , peralatan mandi ( ada
sabun,shampo,sikat gigi,pasta gigi dan lain lain) sehingga hal ini memerlukan biaya
dan akan mempengaruhi seseorang dalam pemenuhan personal hygiene dengan baik
(Sistari, 2017)
4. Tingkat pengetahuan dan perkembangan
Pada status tingkat pengetahuan dan perkembangan ini di dalam kedewasaan
seseorang memiliki pengaruh yang baik pada kualitas hidupnya , pengetahuan itu
sangat penting untuk meningkatkan status dan perkembangan status kesehatan. Misal
seperti ini : Apabila ingin terhindar dari penyakit kulit maka seharusnya orang-orang
tersebut tahu agar menjaga kulit tetap bersih dan sehat dengan cara mandi yang teratur
dan menggunakan sabun dan lain-lain (Sistari, 2017).
5. Praktik sosial
Pada masa anak-anak akan mendapatkan praktik personal hygiene dari orang tuanya
terkadang juga dari gurunya, untuk masa remaja terkadang lebih cenderung
diperhatikan oleh teman atau bahkan pacarnya dan sedangkan pada praktik personal
hygiene lansia dapat berubah karena situasi kehidupannya (Sistari, 2017).
6. Citra tubuh
7. Di dalam citra tubuh merupakan penampilan umum klien yang dapat menggambarkan
pentingnya hygiene pada orang tersebut. Apabila klien rapi atau bersih sekali maka
perawat akan mempertimbangkan ketika merencanakan perawatan dan akan
berkonsultasi dalam membuat keputusan personal hygiene (Sistari, 2017).
8. Pilihan pribadi
Pada setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan kapan untuk mandi, sikat
gigi, perawatan rambut, memotong kuku dan lain-lain. Setiap klien juga bebas
memiliki pilihannya sendiri terkait perawatan personal hygiene dengan apa saja atau
bisa juga di maksud bebas memilih merk alat mandi yang cocok dengan klien dan
sesuai kebutuhan klien (Sistari, 2017).
6. Standar Oprasional Prosedur
1. Memotong Kuku
A. Definisi
Memotong kuku adalah mengurangi panjang kuku tangan dan kuku kaki dengan
menggunakan alat pemotong kuku agar kotoran tidak masuk ke dalam tubuh melalui
kuku sehingga kuku tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Menjaga kebersihan kuku
merupakan aspek penting dalam mempertahankan perawatan diri karena kuman dapat
masuk ke dalam tubuh melalui kuku. Yang bermanfaat mencegah infeksi, rasa
nyaman pada pasien, mencegah musuknya mikroorganisme ke dalam kuku yang
panjang, bau kaki dan cidera pada jaringan lunak
B. Indikasi
Pasien dengan masalah immobilitas fisik

C. Kontraindikasi

1. Memotong kuku pasien tidak terlalu dalam

2. Pada pasien diabetes memotong kuku harus dengan hati hati karena
bisa berakibat fatal

D. Tujuan : Memenuhi personal hygiene dengan memotong kuku

E. Persiapan Tempat Dan Alat

Alat- Alat :

1. Handuk
2. Pemotong Kuku
3. Bengkok
4.Kapas Alkohol
5. Air Hangat Dalam Waskom
6. Tissu
7. Pengalas

F. Persiapan pasien : Memberikan pengajian tentang, mengatur tempat yang nyaman


dan cukup penerangan.

G. Pelaksanaan
Langkah-langkah yang dilakukan:
1. memberitahukan pasien
2. alat-alat didekatan pada pasien
3. perawat cuci tangan
4. Memeriksa kondisi kuku dan jari-jari tangan pasien
5. Memasang handuk dibawah tangan
6. Bila keadaan kuku kotor, rendam kuku dengan air hangat 3 menit
7. Keringkan kuku dan jari-jari tangan dengan handuk
8. Lakukan pemotongan kuku dengan bentuk ovale dan jangan terlalu pendek
9. Kikir kuku dan bersihkan dengan kapas alkohol 10. Membereskan peralatan
11. Mencuci tangan
12. Melakukan pendokumentasian

H. Evaluasi : Tanyakan pada pasien bagaimana keadaan dan kenyamanan pasien setelah

dilakukannya pemotongan kuku.

2. Kebersihan Gigi Dan Mulut

A. Definisi : Membersihkan mulut adalah membersihkan rongga mulut, lidah dan gigi
dari semua kotoran atau sisa makanan dengan menggunakan kain kasa atau kapas
yang dibasahi air bersih.

B. Indikasi

1. Pada pasien lumpuh

2. Pada pasien sakit berat

3. Pada pasien apatis

4. Pada pasien stomatitis

5. Pada pasien yang mendapatkan oksigenasi dan Naso Gastrik Tube (NGT),

6. Pada pasien yang lama tidak menggunakan mulut

7. Pada pasien yang tidak mampu melakukan perawatan mulut secara mandiri.
8. Pada pasien yang giginya tidak boleh di gosok dengan sikat gigi misalkan
karena tomatitis hebat

9. Pasien sesudah operasi mulut atau yang menderita patah tulang rahang.

C. Kontraindikasi

1. Perhatikan perawatan mulut pada pasien yang menderita penyakit diabetes dapat
beresiko stomatitis ( penyakit yang disebabkan oleh kemoterapi, radiasi dan itubasi
selang nase gratik )

2. Luka pada gusi jika terlalu kuat membersihkannya

D. Tujuan :

1. Agar mulut dan gigi tetap sehat, bersih dan tidak berbau

2. Mencegah terjadinya infeksi, misalnya stomatitis dan caries gigi

3. Memberikan perasaan segar pada klien

4. Mempertinggi daya tahan tubuh

E. Persiapan Alat

Alat alat yang digunakan :

1. Pengalas (perlak dan kain)

2. Bengkok 1 buah (2 buah jika pasien sadar)

3. Kasa tebal lembab yang dibasahi dengan NaCl 0,9% atau air garam

4. Sudip lidah yang telah di balut dengan kasa (tidak perlu pada pasien yang sadar)

5. Pinset anatomi 1 buah

6. Tisu pada tempatnya

7. Boraks gliserin (jika perlu)


8. Gentian violet (jika perlu)
9. Lidi kapas (jika perlu)
10. Air untuk berkumur dalam gelas (jika pasien sadar)

F. Pelaksanaan

langkah-langkah yang dilakukan :

1. Memberitahukan pasien tindakan apa yang akan dilakukan

2. Siapkan alat-alat sesuai kebutuhan pasien pada troli

3. Dekatkan alat-alat ke tempat tidur pasien.

4. Cuci tangan

5. Atur posisi (miringkan kepala pasien)

6. Pasang pengalas dibawah dagu.

7. Letakkan bengkok dibawah dagu pasien.

8. Ambil kasa tebal yang telah dilembabkan dengan NaCl 0,9% atau air garam.

9. Minta pasien untuk membuka mulut

10. Membersihkan mulut

 Bersihkan langit-langit mulut dengan cara menariknya dari arah dalam ke luar.
 Bersihkan gusi bagian dalam atas sebelah kanan dan kiri.
 Bersihkan gigi bagian dalam atas sebelah kanan dan kiri.
 Gusi bagian dalam bawah sebelah kanan dan kiri.
 Gigi bagian dalam bawah sebelah kanan dan kiri
 Gusi bagian luar atas sebelah kanan dan kiri.
 Gigi bagian luar atas sebelah kanan dan kiri.
 Gusi bagian luar bawah sebelah kanan dan kiri.
 Gigi bagian luar bawah sebelah kanan dan kiri.
 Dinding mulut
 Lidah bagian atas dan bawah.

11. Keringkan bibir dengan tisu


12. Oleskan gliserin/gentian violet pada bibir

13. Keringkan bibir dengan tisu

14. Angakt bengkok dan pengalas

15. Atur posisi pasien

16. Rapikan alat-alat

17. Cuci tangan

18. Melakukan evaluasi tindakan

19. Berpamitan dengan pasien

20. Melakukan perdokumentasian

3. Memandikan Pasien Ditempat Tidur

A. Definisi : Memandikan pasien adalah suatu tindakan membersihkan seluruh bagian


tubuh pasien dengan posisi berbaring di tempat tidur dengan menggunakan air bersih,
sabun dan larutan antiseptic. Memandikan pasien merupakan suatu tindakan
keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu mandi secara sendiri
dengan cara memandikannya di tempat tidur.

B. Indikasi

1. Pada pasien bed rest

2. Pada pasien yang tidak dapat dan tidak diizinkan mandi sendiri

3. Pada pasien baru yang dalam keadaan kotor.

C. Kontraindikasi

1. Pada pasien luka bakar

2. Hindari tindakan yang menimbulkan rasa malu pada pasien dan tetap menjaga
kesopanan.
3. Pada pasien yang koma

4. Pada pasien yang terpasang alat-alat kesehatan

D. Tujuan :

1. Menjaga kebersihan tubuh

2. Mencegah kemungkinan terjadi infeksi kebersihan kulit yang kurang bersih

3. Memperlancar sistem peredaran darah

4. Menambah kenyamanan pasien

E.Persiapan Alat

Alat alat yang digunakan :

1. 2 waskom mandi yang berisi air hangat dan air dingin . I stel pakaian bersih

3. Sabun mandi

4. 2 handuk bersih

5. 3 waslap

6. Kain penutup atau selimut mandi

7. Tempat untuk pakaian kotor

8. Celemek

9. Sepasang sarung tangan bersih

10. Sampiran penutup

F. Pelaksanaan

Langkah-langkah yang dilakukan

1. Jelaskan prosedur pada pasien tentang maksud dan tujuan tindakan

2. Tutup pintu jendela atau pasang sampiran

3. Atur posisi pasien dalam keadaan terlentang


4. Cuci tangan dan keringkan serta dilanjut dengan menggunakansarung tangan dan
celemek

5. Berdiri disisi kiri pasien

6. Buka selimut tempat tidur, atur dibawah kaki pasien kemudian ganti dengan
selimut mandi

7. Buka pakaian pasien bagian atas, lalu menutup bagian yang terbuka dengan selimut
mandi sampai dada

8. Lakukan cuci muka terlebih dahulu

9. Handuk bentangkan dibawah kepala pasien

10. Tanyakan pada pasien apakah bisa menggunakan sabun atau tidak

11. Bersihkan muka, telinga, leher dengan waslap lembab atau dengan sabun
kemudian bilas sampai bersih

12. Keringkan dengan handuk

13. Lakukan mencuci lengan/eksteremitas atas kedua lengan pasien dikeataskan


pindahi handuk diatas dada pasien

14. Lakukan mecuci bagian dada dan perut selimut mandi diturun kan sampai perut
bagian bawah keataskan kedua tangan pasien

15. Lakukan mecuci punggung miringkan pasien kekiri bentangkan handuk dibawah
punggung sampai glutea basahi daerah punggung hingga glutea, kemudian
disabun,dibilas dan dikeringkand dengan handuk

16. Lakukan pencucian daerah kaki ganti air dengan air bersih, kemudian cuci dan
bersihkan dengan waslap hingga bersih pakaian bawah tinggalkan

17. Lakukan mecuci lipatan paha dan genetalia bentangkan handuk dibawah glutea
kemudian diberikan sabun dan dibilas seta dikeringkan ganti celana dalam yang bersi
dan pasang

18. Cuci tangan


4. Kebersihan Rambut

A. Definisi : Mencuci rambut adalah menghilangkan kotoran rambut dan kulit kepal
dengan menggunakan shampo

B. Tujuan :

1. Memberikan perasaan senang dan segar kepada klien 2. Rambut tetap bersih, rapi
dan terpelihara

3. Merangsang peredaran darah di bawah kulit kepala

4. Membersihkan kutu dan ketombe

C. Indikasi :

1. Klien yang berkutu setelah dilakukan pemasangan cap kutu

2. Pasien dengan masalah pada rambut

3. Jika rambut kotor

D. Kontraindikasi

1. Apabila teridentifikasi lesi actual ketidak normalan ada kulit kepala

2. Intregritas kulit kepala berhubungan dengan gangguan parasit

E. Persiapan Alat :

Alat alat yang digunakan

1. 2 buah sisir

2. 2 buah handuk

3. 1 buah waslap

4. Sarung tangan bersih

5. Kapas dan tempatnya


6. Sabun atau shampo

7. Alas (Handuk/perlak)

8. Talang karet

9. Kom kecil serta kain kasa dan kapas dalam tempatnya 2-3 potong

10. Bengkok berisi larutan lisol 2-3%

11. Celemek

12. Gayung

13. Ember berisi air bersih

14. Kain pel

15. Ember kosong

16. Ceret atau termos berisi air panass

F. Persiapan pasien : Jelaskan tujuan prosedur yang akan dilakukan

G. Persiapan lingkungan : Jaga privasi klien

H. Pelaksanaan:

1. Cuci tangan

2. Bawa alat ke dekat pasien

3. Pakai sarung tangan

4. Pakai celemek

5. Atur posisi tidur klien senyaman mungkin dengan kepala dekat disisi tempat tidur

6. Pasang perlak dan handuk di bawah tempat tidur pasien

7. Pasang talang karet dan arahkan ke ember yang kosong

8. Tutup lubang telinga luar dengan kapas dan tutup mata klien dengan kasa

9. Tutup dada dengan handuk sampai ke leher


10. Sisir rambut kemudian siram dengan air hangat dengan menggunakan gayung

11. Gosok pangkal rambut dengan kain kasa yang telah diberi shampo kemudian urut
dengan ujung jari. Kasa kotor dibuang ke bengkok

12. Bilas rambut sampai bersih kemudian keringkan 13. Angkat tutup mata dan
telinga

14. Angkat talang, masukkan ke dalam ember dan letakkan handuk alam baki

15. Kembalikan pasien pada posisi semula dengan cara mengangkat kepala dan
alasnya serta meletakkan di atas bantal

16. Keringkan rambut pasien dengan menggunakan handuk disisir sampai rapi

17. Rapikan pasien

18. Lepas sarung tangan dan masukkan ke dalam bengkok

19. Lepaskan celemek dan masukkan ke dalam ember kosong

20. Bereskan dan bersihkan alat

21. Kembalikan alat ke tempat semula

22. Cuci tangann

23. Dokumentasi

I. Evaluasi :

1. evaluasi respon klien

2. evaluasi subjektif

3. evaluasi objektif

5. Perineal Hygiene (genetalia/kelamin)

A. Definisi : Membersihkan alat kelamin merupakan menjaga kebersihan genetalia


dengan membilas bagian-bagian tersebut dengan air matang dan sabun setelah buang
air besar dan buang air kecil.
B. Indikasi

1. Dikhususkan pada area genital yang terkena edema

2. Pada psien yang tidak mampu secara mandiri merawat kelaminnya

C. Kontraindikasi

1. Berikan perhatian pada pasien yang sedang menstruasi

2. Membersihkan genetalia harus bersih agar tidak menimbulkan jamur.

D. Persiapan alat

Alat dan bahan

1. Pengalas (perlak dan handuk)

2. Selimut ekstra

3. Kapas sublimat dalam tempatnya

4. Sarung tangan lateks 1 pasang

5. Bengkok 2 buah

6. Bed pan 1 buah

7. Botol berisi air hangat

8. Tisu toilet

9. Pinset anatomis 1 buah (jika sarung tangan tidak ada)

10. Kasa steril (jika perlu)

11. Duk atau pembalut (jika perlu)

12. Celana dalam bersih (jika perlu).

E. Pelaksanaan

1. Kaji kebutuhan pasien

2. Jelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan.


3. Siapkan alat-alat

4. Dekatkan alat-alat ke tempat tidur pasien.

5. Tutup jendela dan pintu atau pasang sampiran.

6. Mencuci tangan

7. Pasang selimut ekstra.

8. Pasang pengalas dibawah bokong pasien

9.Lepaskan pakaian bawah pasien

10. Atur posis

 Posisi dorsal recumbent (M shape) pada wanita


 Posisi supine (V shape) pada pria

11. Bungkuus kaki pasien dengan sudut selimut dan bagian tengah menutupi daerah
pubis (jika selimut lebar) atau buka selimut sampai atas pubis

12. Letakkan bengkok dan kapas sublimat di dekat bokong pasien

13. Pasang sarung tangan

14. Membersihkan genetalia

 Membersihkan vulva (wanita) Buka labia mayora dengan tangan kiri dan
tangan kanan memegang kapas sublimat. Bersihkan labia mayora dengan
kapas sublimat dari atas ke bawah 1 kali usap. Bersihkan perineum 1 kali usap.
 Membersihkan penis (pria) Pasang penis dengan tangan kiri, sementara tangan
kanan memegang kappa sublimat. Bersihkan gland penis dari ujung kea rah
bawah dengan cara memutar (bagi pasien yang belum disunat, tarik prepetium
kea rah gland penis dan kembalikan seperti semula jika sudah dibersihkan).
Bersihkan batang penis dari atas ke bawah. Bersihkan skrotum, dari arah atas
ke bawah mengarah ke rectum.

15. Pasang bed pan di bawah bokong pasien

16. Basuh daerah genitalia dengan air hangat


17. Keringkan vulva dengan tisu

18. Angkat bed pan

19. Oleskan obat merah(jika ada luka)

20. Pasang pembalut dari celana (jika ada menstruasi atau lochia) pada wanita

21. Atur posisi pasien

22. Angkat pengalas

23. Ganti selimut ekstra dengan selimut pasien

24. Rapikan alat-alat dan kembalikan ke tempat semula

25. Cuci tangan

26. Buka sampiran/pintu/jendela

27. Observasi keadaan pasien

28. Catat tindakan yang dilakukan dan hasilnya


BAB II

PENUTUP

KESIMPULAN

Personal Hygiene adalah upaya yang dilakukan individu dalam memelihara kebersihan dan
kesehatan dirinya baik secara fisik maupun mental. Pemenuhan perawatan diri dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya: budaya, nilai sosial pada individu atau keluarga,
pengetahuan terhadap perawatan diri, serta persepsi tehadap perawatan diri.

Tujuan dari Personal Hygiene adalah untuk memelihara kebersihan diri, menciptakan
keindahan, serta meningkatkan derajat kesehatan individu sehingga dapat mencegah
timbulnya penyakit pada diri sendiri maupun orang lain.

Jenis-jenis Personal Hygiene adalah sebagai berikut: Perawatan kulit kepala dan rambut serta
seluruh tubuh, Perawatan mata. Perawatan hidung. Perawatan telinga, Perawatan gigi dan
mulut, Perawatan kuku tangan dan kaki, Perawatan perineum, Perawatan tubuh
(memandikan).

SARAN

Diharapkan melalui makalah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami tentang konsep
personal hygiene dan mampu melaksanakan Asuhan Keperawatan sesuai kasus yang
diberikan, pada pasien yang mengalami gangguan terhadap pemenuhan kebutuhan
personal hygiene.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/39365407/Konsep_Personal_hygiene

https://www.studocu.com/id/document/politeknik-kesehatan-kemenkes-semarang/panduan-
askep-keperawatan-jiwa/makalah-personal-hygiene/27554211

https://hannydarliany.blogspot.com/2011/12/personal-hygiene_04.html

Anda mungkin juga menyukai