Anda di halaman 1dari 16

KONSEP DASAR PERSONAL HYGIENE

Disusun oleh :
1. Hayatun Nufus (1720190028)
2. Metania Narmawan (1720190030)
3. M. Auril adizqi (17201900
4. Risdiani (1720190014)
5. Tri Handoko (17201900
6. Winda Sabrina Utami ( 1720190017)

Dosen Pembimbing : Ns. Marini Agustin,S.Kep,M.Kep,M.Pd


Prodi : D III Keperawatan
Fakultas : Ilmu kesehatan
UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYYAH
Jl.Raya Jatiwaringin No.12,RT.006/RW.005,Jaticempaka,Kec.Pondokgede,Kota
Bks,Jawa Barat 17411

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “
KONSEP DASAR PERSONAL HYGIENE” .Salawat berserta salam kami
sanjungkan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
alam kebodohan ke alam berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,baik secara
langsung maupun tidak langsung .
Kami juga menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak kekurangan baik dari
segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini.

Jakarta, 13 mei 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
A. Konsep dasar personal hygiene...............................................................................................5
B. Pengertian personal hygiene....................................................................................................5
C. Tujuan personal hygiene..........................................................................................................5
D. Macam macam personal hygiene............................................................................................5
E. Jenis personal hygien berdasarkan waktu pelaksanaan...........................................................6
F. Faktor faktor yang mempengaruhi personal hygiene..............................................................7
G. Dampak yang sering timbul dalam personal hygiene.............................................................8
H. Asuhan keperawatan teoritis pada personal hygiene...............................................................8
BAB III PENUTUP............................................................................................................................15
A. Kesimpulan............................................................................................................................15
B. Saran......................................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat pentingdan
harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh diantaranya kebudayaan,
ocial,keluarga, pendidikan. Persepsi seseorang terhadap kesehatan,serta
perkembangan ( dalam Tarwoto & Wartonah 2006).
Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan implementasi tindakan
hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu
dalam lingkungan rumah sakit, perawat menambah tingkat kesembuhan pasien.
Dengan mengajarkan cara hygiene pada pasien, pasien akan berperan aktif dalam
meningkatkan kesehatan dan partisipan dalam perawatan diri ketika memungkinkan
(dalam Perry & Potter, 2005).
Jika seseorang sakit,biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan.Hal initerjadi
karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalahsepele,padahal jika hal
tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatansecara umum (dalam Tarwoto
& Wartonah 2006).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah konsep Dasar personal Hygiene?
2. Apa Pengertian personal hygiene?
3. Apa tujuan personal hygiene?
4. Apa macam macam dari personal hygiene?
5. Apa saja jenis dari personal hygiene?
6. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene?
7. Apa dampak yang sering muncul ?
8. Bagaimana asuhan keperawatan dari personal hygiene

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mempelajari dan memahami konsep dasar personal hygiene
2. Untuk mengetahui pengertian dari personal hygiene
3. Untuk mengetahui apa tujuan dari personal hygiene
4. Untuk mengetahui macam macam dari personal hygiene
5. Untuk mengetahui jenis jenis dari personal hygiene
6. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi personal hygiene
7. Untuk mengetahui dampak dari personal hygiene
8. Untuk mengetahui asuhan keperawatan dari personal hygiene

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep dasar personal hygiene


Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan
harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan
kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan, sosial,
keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat
perkembangan.

B. Pengertian personal hygiene


Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan
dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis
(Tarwoto, 2004).
Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang
meliputi kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan
dalam berpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang optimal (Effendy, 1997).

C. Tujuan personal hygiene


1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang
4. Mencagah penyakit
5. Meningkatkan rasa percaya diri
6. Menciptakan keindahan

D. Macam-macam Personal Hygiene


1. Mandi
Kegiatan mandi mempunyai tujuan untuk menjaga kebersihan kondisi tubuh,
memperlancar sistem peredaran darah dan untuk menambahnya kenyamanan dari
pasien.
2. Perawatan Kulit
Dalam dunia medis khususnya merawat pasien perawatan kulit merupakan hal
yang penting untuk diperhatikan karena tujuannya adalah agar pasien terbebas dari
bau badan, memiliki kulit yang utuh, kenyamanan serta memahami dari metode
perawatan kulit itu sendiri setelah beberapa pasien menggunakan baju pengikat,
gips, balutan dan lain - lain.

5
3. Kebersihan Mulut
kebersihan mulut dimaksudkan untuk membantu mempertahankan kondisi
kesehatan pada area mulut seperti terbebasnya dari bau dan rasa yang tidak
nyaman, kebersihan gusi, menghilang kan sisa makanan, dan plak pada gigi.
Tujuan sebenarnya dari kebersihan mulut adalah untuk mencegahnya penyebaran
penyakit yang bisa saja ditularkan melalui mulut. Beberapa penyakit yang
disebabkan oleh buruknya perawatan kesehatan mulut adalah karies, radang gusi
dan sariawan.
4. Perawatan Hidung, Mata dan Telinga
Perawatan dari panca indra merupakan hal yang dianggap paling penting,
walaupun seperti halnya kebersihan telinga yang tidak harus dibersihkan secara
rutin namun tetap harus dilakukan perawatan. Tujuannya adalah agar organ dari
panca indra tersebut kembali berfungsi secara normal, bebas dari potensi terjadinya
infeksi dan untuk mengajarkan pada pasien agar dikemudian hari dapat melakukan
perawatannya sendiri dengan baik.
5. Perawatan Rambut
Rambut adalah bagian tubuh dimana selain sebagai mahkota untuk menghias diri
rambut juga berfungsi sebagai pengontrol suhu tubuh. Perawatan rambut seperti
halnya keramas dan menyisir merupakan dasar dari personal hygiene bagian
rambut. Tujuan dilakukannya perawatan rambut adalah untuk menjaga kondisi
kepala dalam keadaan bersih, terbebas dari kutu serta meningkatkan kenyamanan
dari pasien.
6. Perawatan Kaki dan Kuku
Perawatan kaki sebenarnya bisa dilakukan ketika melakukan kegiatan mandi
seperti menggosok sela sela jari kaki, sedangkan cara merawat kuku bisa dengan
menggunting kuku dan membersihkan dari sisa kotorannya. Tujuan dilakukannya
perawatan kaki dan kuku adalah untuk memiliki permukaan kulit yang lembut,
terbebas dari bau, mencegah terjadinya infeksi akibat luka yang disebabkan oleh
kuku dan berkembangnya bakteri dan kuman yang terdapat pada kotoran kuku.

7. Perawatan kelamin/Genitalia
Kelamin merupakan bagian tubuh yang dianggap vital yang tidak terlepas dari
peran perawatan, cara perlakuan dari perawatan kelamin adalah dengan
membersihkannya ketika mandi berserta area-area disekitarnya menggunakan
sabun. Tujuannya adalah untuk mempertahankan status kebersihan, mencegah
potensi terjadinya infeksi dan untuk kenyamanan dari pasien

E. Jenis personal hygiene berdasarkan waktu pelaksanaannya

6
Menurut Alimul (2006) personal hygiene berdasarkan waktu pelaksanaannya dibagi
menjadi empat yaitu:
1. Perawatan dini hari
merupakan personal hygiene yang dilakukan pada waktu bangun tidur, untuk
melakukan tindakan untuk tes yang terjadwal seperti dalam pengambilan bahan
pemeriksaan (urine atau feses), memberikan pertolongan seperti menawarkan
bedpan atau urinal jika pasien tidak mampu ambulasi , mempersiapkan pasien
dalam melakukan sarapan atau makan pagi dengan melakukan tindakan personal
hygiene, seperti mencuci muka, tangan, menjaga kebersihan mulut, .
2. Perawatan pagi hari
merupakan personal hygiene yang dilakukan setelah melakukan sarapan atau
makan pagi seperti melakukan pertolongan dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi
(BAB / BAK), mandi atau mencuci rambut, melakukan perawatan kulit,
melakukan pijatan pada punggung, membersihkan mulut, kuku, rambut, serta
merapikan tempat tidur pasien. Hal ini sering disebut sebagai perawatan pagi yang
lengkap.
3. Perawatan siang hari
merupakan personal hygiene yang dilakukan setelah melakukan berbagai tindakan
pengobatan atau pemeriksaan dan setelah makan siang dimana pasien yang dirawat
di rumah sakit seringkali menjalani banyak tes diagnostik yang melelahkan atau
prosedur di pagi hari. Berbagai tindakan personal hygiene yang dapat dilakukan,
antara lain mencuci muka dan tangan, membersihkan mulut, merapikan tempat
tidur, dan melakukan pemeliharaan kebersihan lingkungan kesehatan pasien.
4. Perawatan menjelang tidur
merupakan personal hygiene yang dilakukan pada saat menjelang tidur agar pasien
relaks sehingga dapat tidur atau istirahat dengan tenang. Berbagai kegiatan yang
dapat dilakukan, antara lain pemenuhan kebutuhan eliminasi (BAB / BAK),
mencuci tangan dan muka, membersihkan mulut, dan memijat daerah punggung.

F. Faktor – factor yang dapat mempengaruhi personal hygiene


1. Citra tubuh
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri.
Misalnya, karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap
kebersihannya.

2. Praktik sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan
terjadi perubahan pola Personal Hygiene.

3. Status sosioekonomi

7
Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi,
sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.

4. Pengetahuan
Pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik
dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita DM ia harus
menjaga kebersihan kakinya.

5. Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.

6. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan
dirinya seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.

7. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu
bantuan untuk melakukannya.

G. Dampank yang sering timbul


1. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya
kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah
gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata
dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.

2. Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah gangguan
kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri,
aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.

H. Asuhan keperawatan teoritis pada personal hygiene


a) Pengkajian
1. Identitas meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat pendidikan, agama,
pekerjaan, tanggal MRS, No registrasi, dll.
2. Keluhan utama
3. Riwayat kesehatan sekarang
4. Riwayat penyakit terdahulu
5. Riwayat kesahatan keluarga

8
6. Pola persepsi dan manajemen kesehatan
7. Pola nutrisi-metabolik
8. Pola eleminasi
9. Pola aktivitas dan latihan
10.Pola kognitif dan persepsi
11.Pola persepsi - konsep diri
12.Pola tidur dan istirahat
13.Pola peran – hubungan
14.Pola seksual – reproduksi
15.Pola toleransi stress – koping
16.Pola nilai – kepercayaan
17.Riwayat keperawatan
a. Faktor yang mempengaruhi personal hygine
b. Pola kebersihan tubuh
c. Kebiasaan personal hygine (mandi, oral care, perawatan kuku dan kaki,
perawatan rambut, mata, hidung dan telinga.

18.Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum
b. Tanda-tanda Vital
c. Catat perubahan-perubahan pada area membran mukosa, kulit, mulut, hidung,
telinga, kuku, kaki, dan rambut akibat terapi.
d. Lakukan inspeksi dan palpasi, catat adanya lesi dan kondisi lesi.
e. Observasi kondisi membran mukosa, kulit, mulut, hidung, telinga, kuku,kaki,
dan rambut : warna, tekstur, turgon.
19.Data
DS (data subyektif) :
a. Malas beraktivitas
b. Intraksi kurang
c. Kegiatan kurang
d. Pasien merasa lemah.

9
DO (data obyektif) :
a. Badan dan pakaian kotor
b. Rambut kotor
c. Mulut dan gigi bau
d. Kulit kusam dan kotor
e. Kuku kotor
b) Diagnosa Keperawatan yang mungkin akan muncul
Menurut NANDA 2013, diagnosa keperawatan umum untuk klien dengan masalah
personal hygiene adalah defisit perawatan diri. Diagnosa tersebut dibagi menjadi 4
yaitu:
a. Defisit perawatan diri : makan
Kemungkinan berhubungan dengan:
1. Gangguan kognitif
2. Penurunan motivasi
3. Kendala lingkungan
4. Ketidaknyamanan
Ditandai dengan:
1. Ketidakmampuan mengambil makanan dan memasukan kemulut
2. Ketidakmampuan mengunyah makanan
3. Ketidakmampuan menghabiskan makanan
4. Ketidakmampuan menelan makanan
b. Defisit perawatan diri : mandi
Kemungkinan berhubungan dengan:
1. Gangguan kognitif
2. Penurunan motivasi
3. Kendala lingkungan
4. Nyeri
Ditandai dengan:
1. Ketidakmampuan untuk mengakses ke kamar mandi
2. Ketidakmampuan mengambil perlengkapan mandi

10
3. Ketidakmampuan mengeringkan tubuh
4. Ketidakmampuan menjangkau sumber air
c. Defisit perawatan diri : berpakaian/berhias
Kemungkinan berhubungan dengan:
1. Gangguan kognitif
2. Penurunan motivasi
3. Kendala lingkungan
4. Keletihan dan kelemahan
Ditandai dengan:
1. Ketidakmampuan mengancingkan pakaian
2. Ketidakmampuan mengenakan sepatu
3. Ketidakmampuan mengenakan atribut pakaian
4. Hambatan memilih pakaian
d. Defisit perawatan diri : eleminasi
Kemungkinan berhubungan dengan:
1. Gangguan kognitif
2. Penurunan motivasi
3. Kendala lingkungan
4. Keletihan dan kelemahan
Ditandai dengan:
1. Ketidakmampuan melakukan hygiene eleminasi yang tepat
2. Ketidakmampuan naik ke toilet atau commode
3. Ketidakmampuan untuk duduk di toilet atau commode

c) Rencana Keperawatan
Rencana asuhan keperawatan untuk klien dengan gangguan personal hygiene harus
meliputi beberapa pertimbangan yaitu hal – hal yang disukai klien, kesehatan klien
serta keterbatasan yang dimilikinya. Selain itu perawat perlu mempertimbangkan

11
waktu yang tepat untuk memberikan asuhan keperawatan serta fasilitas dan tenaga
yang tersedia.
Berikut ini adalah salah satu contoh rencana keperawatan.
Diagnosa yang dapat diangkat
1. Defisit perawatan diri: berpakaian b/d penurunan motivasi ditandai dengan
penampilan tidak rapi
2. Defisit perawatan diri: eleminasi b/d hambatan mobilitas ditandai dengan tidak
mampu ke toilet sendiri
3. Defisit perawatan diri: mandi berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal
ditandai dengan badan kotor dan bau
4. Defisit perawatan diri: makan b/d nyeri ditandai dengan tidak mampu menelan
makanan

No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


Dx
1.
Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji hambatan 1. Menyiapkan
keperawatan selama ...x 24 jam, partisipasi untuk
px mampu mempertahankan dalam meningkatkan
kebersihan diri dan kerapian, perawatan diri kemandirian
dengan KH:
2. Px mungkin
1. Penampilan rapi membutuhkan
2. Bantu pasien
berbagai
2. Rambut rapi dan bersih memilih pakaian
bantuan dalam
3. Mampu memakai pakaian
3. Jelaskan tentang persiapan
dan berhias secara
cara personal memilih
mandiri
hygiene yang pakaian
tepat
3. Menambah
pengetahuan
4. Libatkan pasien dan
keluarga keluarga
mengenai
perawatan diri
yang tepat

4. Memberikan
kesempatan
kepada keluarga
untuk
membantu
12
pasien dan
memberikan
motivasi
2.
Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji budaya 1. Mngetahui
keperawatan selama ...x 24 jam, pasien ketika kebiasaan px
px mampu melakukanaktivitas mempromosika dalam toileting
eleminasi secara tepat, dengan n aktivitas
2. Hambatan
KH: perawatan diri
mobilitas
1. Px mampu duduk dan turun 2. Bantu pasien ke menyebabkan
dari toilet toilet px tidak mampu
2. Px mampu membersihkan melakukan
3. Berikan
diri setelah eleminasi secara perawatan diri
pengetahuan
mandiri/dibantu secara mandiri
tentang personal
hygiene 3. Mengetahui
pentingnya
4. Libatkan personal
keluarga hygiene bagi
pasien

4. Memberikan
kesempatan
kepada keluarga
untuk
membantu
pasien
3.
Setelah dilakukan asuhan 1. Pantau integritas 1. Mengetahui
keperawatan selama ...x 24 jam, kult pasien kondisi kulit
px merasa nyaman dan bersih secara umum
dengan KH:
2. Bantu pasien
1. Kulit pasien tidak kotor
mandi 2. Agar pasien
2. Tidak ada bau badan merasa lebih
nyaman dan
3. Kuku pasien tidak panjang
3. Berikan segar
dan kotor
pendidikan
4. Rambut bersih
kesehatan
tentang 3. Menambah
perawatan diri wawasan pasien
dan keluarga
tentang
4. Libatkan
pentingnya
keluarga
13
perawatan diri

4. Memberikan
kesempatan
kepada keluarga
untuk
membantu
pasien
4.
Setelah dilakukan asuhan 1. Identifikasi diet 1. Makanan
keperawatan selama ...x 24 jam, yang diresepkan disesuaikan
px mampu makan secara dengan kondisi
2. Bantu pasien
mandiri dan tepat, dengan KH: klien
menyiapkan
1. Px mampu mengambil makanan yang 2. Pasien
makanan sendiri lunak mungkin
kesulitan
2. Px mampu makan sendiri 3. Jelaskan tentang
mengambil
dengan rapi personal hygiene
makanan
3. Px meampu tentang pola
sendiri
mengungkapkan kepuasan makan
makan 3. Menambah
4. Kolaborasikan wawasan
dengan keluarga pasien dan
keluarga
tentang persoal
hygiene:
makan

4. Memberikan
kesempatan
kepada
keluarga untuk
membantu
pasien

d) Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang
telah disusun pada tahap perencanaan. Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan
kepada klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki
kondisi, pendidikan untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah
kesehatan yang muncul dikemudian hari.
e) Evaluasi Keperawatan
14
1. Evaluasi asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan personal hygiene
berdasarkan kriteria hasil pada tujuan keperawatan yaitu:
2. Pasien mampu berpakaian dan berpenampilan rapi secara mandiri
3. Kebutuhan personal hygiene pasien : eleminasi terpenuhi
4. Pasien mampu mempertahankan mobilitas yang diperlukan untuk ke kamar mandi
dan menyediakan perlengkapan mandi
5. Pasien mampu makan secara mandiri/dibantu

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Personal hygine berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang artinya perorangan
dan hygine yang sakit. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Perawatan
diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhan ,
mempertahankan kehidupannya kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya.
Klien dinyatakan terganggu keperawatannya jika tidak bisa melakukan kebersihan
perawatan diri. Macam pribadi kebersihan adalah perawatan yang meliputi
keseluruhan bagian tubuh .

B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca

15
DAFTAR PUSTAKA

http://solica1.blogspot.com/2016/05/asuhan-keperawatan-dengan-kebutuhan.html
http://farmakepoo.blogspot.com/2018/03/macam-macam-personal-hygiene.html
http://taridianhusada.blogspot.com/p/macam-macam-personal-hygiene-dan.html
http://kuliahkeperawatan9.blogspot.com/2015/07/konsep-dasar-personal-
hygiene.html?m=1p

16

Anda mungkin juga menyukai