DISUSUN OLEH :
NAMA : YOSIANA SARASWATI
NIM : 225110637
KELAS : 2A
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua, sehingga saya berhasil
menyelesaikan Makalah yang berjudul Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis dan
Personal Hygiene Dalam Kesehatan Gigi “KEBUTUHAN DASAR MANUSIA“
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun salalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
ikut berperan dalam menyusun makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhai segala urusan kita, Amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
Latar Belakang...........................................................................................................................1
Rumusan Masalah......................................................................................................................1
Tujuan Penulisan........................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis dan Personal Hygiene..........................................................3
Personal Hygiene Gigi Dan Mulut.............................................................................................5
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene.............................................................6
Pengkajian..................................................................................................................................6
Gangguan Gigi Dan Mulut.........................................................................................................7
Perawatan Diri Mulut dan Gigi..................................................................................................7
Penatalaksanaan Personal Hygiene............................................................................................8
Personal Hygiene pada Mulut dan Gigi...................................................................................15
BAB III.....................................................................................................................................16
PENUTUP................................................................................................................................16
Kesimpulan..............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gigi dan mulut merupakan bagian pertama dari system pencernaan dan
merupakan bagian tambahan dari system pernapasan. Di dalam rongga ini terdapat
gigi, lidah, kelenjar ludah (sublingualis dan portalis), tonsil, dan uvula. Dalam
rongga mulut, gigi dan lidah berperan penting dalam proses perencanaan awal.
Selain itu, ada pula saliva yang penting untuk membersihkan mulut secara
mekanik. Mulut merupakan rongga yang tidak bersih dan penuh dengan bakteri,
karenanya harus selalu dibersihkan. Adapun salah satu tujuan perawatan gigi dan
mulut adalah untuk mencegah penyebaran penyakit yang diturunkan melalui
mulut.
Agar anda dapat mencegah terjadinya masalah yang terjadi pada klien
dengan personal hygiene yang tidak terpenuhi seperti kerusakan integritas kulit,
gigi dan mukosa dan lain-lain. Klien tersebut dapat menimbulkan berbagai
gangguan fisik dan psikologis. Sedangkan gangguan fisik dan psikologis
mengurangi keindahan penampilan dan reaksi emosional, dengan demikian peran
perawat sangat dibutuhkan dalam melakukan asuhan keperawatan untuk
memenuhi kebutuhan personal hygiene terutama pada klien yang tidak mampu
untuk memenuhi dan meningkatkan pengetahuannya.seseorang dalam kehidupan
sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus terpenuhinya
karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikologis.
B. Rumusan Masalah
Berdasakan latar belakang masalah, maka yang menjadi rumusan masalah
adalah:
1. Apa definisi kebutuhan fisiologis dalam kesehatan gigi?
2. Bagaimana penerapan kebutuhan fisiologis dalam kesehatan gigi?
3. Apa definisi personal hygiene gigi dan mulut?
4. Apa tujuan perawatan personal hygiene?
5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene?
6. Apa saja gangguan yang ada pada gigi dan mulut?
7. Bagaimana perawatan mulut dan gigi?
8. Bagaimana penatalaksaan personal hygiene?
1
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, maka yang menjadi tujuan penulisan adalah:
1. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana pemenuhan kebutuhan fisiologis
dalam kesehatan gigi.
2. Untuk mengetahui penerapan kebutuhan fisiologis dalam kesehatan gigi
3. Untu mengetahui tujuan perawatan personal hygiene
4. Untuk mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi personal
hygiene
5. Untuk mengetahui dan memahami gangguan yang ada pada gigi dan mulut
6. Untuk mengetahui perawatan mulut dan gigi
7. Untuk mengetahui penatalaksanaan personal hygiene
8. Untuk mengetahui bagaimana pemenuhan kebutuhan personal hygiene dalam
kesehatan gigi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Edema berhubungan dengan gangguan elektrolit dan bisa muncul pada gangguan
nutrisi, kardiovaskuler, ginjal, kanker, traumatik atau gangguan lain yang
menyebabkan akumulasi cairan yang cepat.
3) Kebutuhan makanan
Tubuh manusia memiliki kebutuhan esensial terhadap nutrisi, walaupun
tubuh dapat bertahan tanpa makanan lebih lama daripada tanpa cairan. Proses
metabolik tubuh mengontrol pencernaan, menyimpan zat makanan, dan
mengeluarkan produk sampah. Mencerna dan menyimpan zat makanan adalah hal
yang penting dalam memenuhi kebutuhan nutiris.
4) Kebutuhan eliminasi
Eliminasi Alvi (Defekasi) adalah proses membuang kotoran atau tinja yang
padat atau setengah padat yang berasal dari system pencernaan. Eliminasi Alvi
berhubungan dengan system pencernaan. Saluran pencernaan merupakan saluran
yang menerima makanan dan mempersiapkan untuk diserap oleh tubuh melalui
proses pencernaan (mulai dari mulut sampai ke anus dengan bantuan enzim dan
zat cair. Eliminasi Urine (Miksi) adalah Proses pengosongan kandung kemih bila
kandung kemih terisi. Eliminasi Urine berhubungan dengan system saluran
perkemihan / system urinaria, dimana terjadinya proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat zat yang diperlukan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan
oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine. Sistem urinaria meliputi
ginjal, ureter, vesica urinaria, urethra.
5) Kebutuhan istirahat dan tidur
Istirahat mengacu pada keadaan tubuh berelaksasi dan tenang, baik dari
segi fisik dan mental. Aktivitas pada saat isitrahat seperti berbaring. Membaca
buku dengan tenang dan berjalan tenang. Sedangkan idur mengacu keadaan
kesadaran yang berubah dengan ditandainya seorang individu memiliki aktivitas
fisik minimal dan laju fisiologis tubuh yang lambat (DeLaune & Ladner, 2010).
Istirahat berada pada keadaan fisik dan mental yang segar kembali,
memiliki kesiapan untuk melanjutkan kegiatan rutin seseorang. Tidur adalah
kebutuhan biologis dari seorang indvidu selain makanan, air dan udara. Tidak
seperti halnya mengkonsumsi makanan dan menghirup udara, kebutuhan biologis
ini menyebabkan seorang individu untuk menimbulkan perilaku yang dikontrol
oleh seseorang sendiri. Tidur juga menjadi proses serangkaian proses fisiologis
dan melibatkan struktur sosiokultural (Grandner, 2017).
6) Kebutuhan aktivitas
Aktivitas dan latihan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang
penting sebagai penentu kesehatan seorang individu. Aktivitas yang dilakukan
manusia merupakan upaya terkoordinasi dari sistem muskuloskeletal dan saraf
dalam menjaga keseimbangan, postur, dan keselarasan tubuh selama mengangkat,
membungkuk, bergerak, dan melakukan kegiatan hidup sehari-hari (Potter et al.,
2018).
Aktivitas Fisik merupakan setiap gerakan tubuh yang diakibatkan kerja
otot rangka dan meningkatkan pengeluaran tenaga serta energi (Kemenkes RI,
2019). Keseimbangan, postur, dan keselarasan tubuh yang tepat mengurangi risiko
cedera pada sistem muskuloskeletal dan memfasilitasi gerakan tubuh,
memungkinkan mobilitas fisik tanpa ketegangan otot dan penggunaan energi otot
yang berlebihan.
4
7) Kebutuhan kesehatan temperature tubuh
Tubuh manusia merupakan organ yang mampu menghasilkan panas secara
mandiri dan tidak tergantung dengan suhu lingkungan sekitarnya. Tubuh manusia
memiliki seperangkat sistem yang memungkinkan tubuh untuk menghasilkan,
mendistribusikan,dan mempertahankan suhu tubuh dalam keadaan konstan
5
penyebaran penyakit yang ditularkan melalui mulut(misalnya tifus, hepatitis),
mencegah penyakit mulut dan gigi, meningkatkan daya tahan tubuh, mencapai
rasa nyaman, memahami praktik hygiene mulut dan mampu melakukan sendiri
perawatan hygiene mulut dengan benar.
D. Pengkajian
a. Riwayat keperawatan
1) Pola kebersihan tubuh
2) Perlengkapan personal hygiene yang dipakai
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
b. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan mukosa mulut
2) Kelembapan
3) Adakah lesi
4) Kebersihan gigi
5) Adakah karang gigi
6) Adakah karies
6
7) Kelengkapan gigi
8) Pertumbuhan
9) Kebersihan
7
terpenting yang harus dipertahankan kebersihannya sebab melalui organ ini
berbagai kuman dapat masuk.
Tindakan personal hygiene yang dapat dilakukan oleh seorang perawat, yaitu :
1. Memandikan Pasien
Memandikan pasien adalah suatu tindakan membersihkan seluruh bagian
tubuh pasien dengan posisi berbaring di tempat tidur dengan menggunakan air
bersih, sabun, dan larutan antiseptic. Memandikan pasien merupakan suatu
tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu mandi
secara sendiri dengan cara memandikannya ditempat tidur.
- Indikasi : pada pasien bed rest, pada pasien yang tidak dapat dan tidak diizinkan
mandi sendiri, pada pasien baru yang dalam keadaan kotor.
- Kontra indikasi : pada pasien luka bakar, hindari tindakan yang menimbulkan rasa
malu pada pasien dan tetap menjaga kesopanan, pada pasien yang koma, pada
pasien yang terpasang alat-alat kesehatan.
8
Pakaian ganti
Tempat pakaian kotor dengan tutupnya
Handschoon bersih
Masker
Lotion
Celemek/apron/jas lab
Pispot/bedpan untuk BAB
Perlak kecil 1dan perlak besar 1
Botol cebok
Tissue
Nier bekken
Minyak telon
b. Tahap Pra-interaksi
Mengidentifikasi kebutuhan pasien
Mencuci tangan
Menyiapkan alat
c. Tahap Orientasi
Mengucapkan salam terapeutik
Memeriksakan identitas pasien dan memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan dan prosedur
Kontrak waktu ±30 menit
Memberi kesempatan klien untuk bertanya
Menanyakan kesiapan klien sebelum tindakan dilakukan
d. Tahap Kerja
1) Cuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir dengan 6 langkah benar
2) Memakai sarung tangan, celemek dan masker
3) Jaga privasi klien dengan menutup tirai. Tawarkan pada klien untuk BAK dan
BAB diatas tempat tidur. (Bila pasien BAB/BAK, berikanlah pertolongan sesuai
SPO keterampilan ini)
4) Mengganti selimut pasien dengan selimut mandi
5) Melepaskan pakaian klien bagian atas dan meletakkannya di keranjang pakaian
kotor
6) Memindahkan bantal pasien dan meletakkan perlak serta handuk kecil dibawah
kepala klien
7) Tawarkan klien ingin memakai sabun atau tidak saat akan membasuh muka pasien
kemudian basuh muka (mulai dari mata bagian tepi dalam kea rah luar, dahi, pipi,
dagu, hidung, mulut, kemudian telinga dan leher)
8) Keringkan dengan handuk (setelah selesai, handuk dan perlak diangkat dan
diletakkan ditempatnya)
9) Bentangkan handuk pada dada pasien
10) Letakkan perlak dan handuk besar dibawah leengan pasien yang terjauh dari
perawat
11) Basuh lengan yang terjauh dari perawat menggunakan waslap dengan air hangat,
kemudian air sabun, dan bilas dengan air bersih ( bersihkan mulai bahu lengan
9
bagian luar, jar, dan sela-sela jari, telapak tangan, lengan bagian dalam, dan
ketiak)
12) Keringkan
13) Dan lakukan hal yang sama pada lengan yang dekat dengan yang dekat dengan
perawat
14) Angkatlah tangan klien ke atas dan turunkan selimut mandi kea rah perut bawah
15) Membasuh atas dada dan perut dengan handuk yang berada di dada pasien.
Keluarkan kaki klien dari selimut mandi yang akan dibersihkan
16) Letakkan perlak dibawah kaki pasien yang terjauh dari perawat. Basuh kaki dari
ujung kaki sampai ke paha klien dengan menggunakan air bersih, sabun dab bilas
dengan air bersih kemudian keringkan dengan handuk
17) Lakukan hal yang sama pada kaki lainnya
18) Bersihkan daerah genitalia klien (berikanlah pertolongan sesuai SPO keterampilan
ini)
19) Bantu pasien menggunakan pakaian bagian bawah
20) Mengganti selimut mandi dengan selimut pasien
21) Kembalikan pasien dan atur posisi pasien
e. Tahap Terminasi
Evaluasi respon klien, rapikan klien dan alat. Pamitan kepada klien dan lepas
handschoon, masker, dan celemek kemudian cuci tangan. Melakukan pencatatan
dan melaporkan hasil tindakan pada perawat.
10
Ember kosong
Kain pel
b. Cara kerja
1) Identifikasi kebutuhan pasien
2) Identifikasi tingkat kemandirian pasien terkait kemampuan mencuci rambut
3) Lakukan kontrak dengan pasien (waktu,tempat, dan tindakan)
4) Informasikan tujuan dilakukannya tindakan
5) Siapkan alat-alat dan disusun di troli
6) Bawa alat-alat ke dekat pasien
7) Angkat bantal, lalu pasang pengalas dan handuk dibawah kepala pasien
8) Pasang ujung rambut di atas bahu pasien
9) Atur posisi kepala pasien agar berada dipinggir tempat tidur
10) Pasang talang dibawah kepala pasien dengan ujung talang dimasukkan ke dalam
ember kosong, alasi ember dengan kain pel
11) Sisir rambut pasien
12) Tutup lubang telinga dengan kasa dan jika perlu tutup juga mata pasien
13) Basahi rambut mulai dari pangkal sampai ke ujung rambut
14) Oleskan shampoo ke seluruh permukaan kulit kepala dan batang rambut kemudian
usap sampai berbusa
15) Bilas rambut sampai bersih
16) Angkat penutup telinga dan mata
17) Angkat talang masukkan karet ke dalam ember dan angkat handuk
18) Keringkan rambut dengan handuk, jika perlu dibungkus dengan handuk
19) Sisir rambut
20) Atur kembali posisi pasien (jika pasien pada posisi tidur alasi bantal dengan
handuk)
21) Rapikan kembali alat-alat
22) Cuci tangan
23) Observasi keadaan pasien
24) Catat tindakan yang dilakukan dan hasilnya.
11
Gunting kuku dan pengikir
Nier bekken berisi larutan lisol 2-3% 1 buah
Baskom berisi air hangat
Baskom berisi air bersih 1 buah
Sikat kuku 1 buah
Sabun 1 buah
Aseton dan kapas 1 buah
Minyak atau lesion 1 buah
Kain pel 1 buah
b. Cara kerja
Cara kerja dalam melakukan tindakan memotong kuku pasien :
1) Dentifikasi kebutuhan pasien
2) Jelaskan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan
3) Siapkan alat-alat sesuai dengan kebutuhan pasien
4) Cuci tangan
5) Pasang sampiran/penutup pintu
6) Atur posisi pasien
7) Pasang pengalas dibawah tangan tepat pada bagian kuku yang akan dibersihkan.
Bersihkan cat kuku dengan aseton (bila pasien menggunakan cat kuku), kemudian
letakkan baskom berisi air hangat
8) Rendamkan kuku tangan dengan air hangat selama 1-2 menit
9) Sikat kuku dengan sikat khusus kuku dan sabun, lalu bersihkan dan keringkan
10) Dekatkan nier bekken berisi larutan lisol 2-3% ke pasien. Kemudian tangan
diletakkan diatasnya. Potong kuku tangan dengan lurus dan tidak boleh sampai
batas dasar kuku, kemudian kikir pinggiran kuku
11) Cuci kuku dan tangan dengan air bersih dan keringkan (jika perlu berikan lotion
pada jari-jari
12) Angkat pengalas dan pindahkan ke tangan yang lainnya. Lakukan langkah-
langkah 7 sampai 10
13) Atur kembali posisi pasien
14) Rapikan alat-alat dan kembalikan ke tempatnya
15) Cuci tangan
16) Observasi keadaan pasien
17) Catat tindakan yang dilakukan dan hasilnya
4. Oral Hygiene
Pasien immobilisasi terlalu lemah untuk melakukan perawatan mulut,
sebagai akibatnya mulut menjadi terlalu kering atau teriritasi dan menimbulkan
bau tidak enak. Masalah ini dapat meningkat akibat penyakit atau medikasi yang
digunakan pasien. Perawatan mulut harus dilakukan setiap hari dan bergantung
terhadap keadaan mulut pasien. Gigi dan mulut merupakan bagian penting yang
harus dipertahankan kebersihannya sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat
masuk.
Hygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan mulut, gigi,
gusi, dan bibir, menggosok membersihkan gigi dari partikel-partikel makanan,
plak, bakteri, dan mengurangi ketidaknyamanan yang dihasilkan dari baud an rasa
yang tidak nyaman. Beberapa penyakit yang mungkin muncul akibat perawatan
12
gigi dan mulut yang buruk adalah karies, gingivitis (radang gusi), dan sariawan.
Hygiene mulut yang baik memberikan rasa sehat dan selanjutnya menstimulasi
nafsu makan.
Prosedur kerja ;
13
3) Atur posisi dengan duduk
4) Pasang handuk dibawah dagu
5) Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi dengan air
hangat/masak
6) Kemudian bersihkan pada daerah mulut mulai rongga mulut, gusi, gigi dan lidah,
lalu bilas dengan larutan NaCl
7) Setelah bersih oleskan dengan borax gliserin
8) Untuk perawatan gigi lakukan penyikatan dengan gerakan naik turun
9) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
14
H. Personal Hygiene pada Mulut dan Gigi
Kebersihan mulut dan gigi harus tetap dijaga dengan menyikat gigi dan
berkumur secara teratur meskipun sudah ompong. Bagi yang masih aktif dan
masih mempunyai gigi cukup lengkap, ia dapat menyikat giginya sendiri
sekurang-kurangnya dua kali dalam sehari. Pada saat bangun tidur dan malam
sebelum tidur. Bagi lanjut usia yang menggunakan gigi palsu (protesa), dapat
dirawat sebagai berikut:
a) Gigi palsu dilepas, dikeluarkan dari mulut dengan menggunakan kain kasa atau
sapu tangan yang bersih. Bila mengalami kesulitan, ia dapat dibantu oleh
keluarga/perawat.
b) Kemudian gigi palsu disikat perlahan dibawah air mengalir sampai bersih . bila
perlu pasta gigi dapat digunakan. Pada waktu tidur, gigi palsu tidak dapat dipakai
dan direndam didalam air bersih mempunyai gigi atau tidak menggunakan gigi
palsu, setiap kali habis makan, ia harus berkumur-kumur untuk mengeluarkan sisa
makanan yang melekat di antara gigi. Bagi yang masing mempunyai gigi, tetapi
karena kondisinya lemah atau lumpuh. Usaha membersihkan gigi dan mulut dapat
dilakukan dengan bantuan keluarga atau jika tinggal di panti, ia dibantu perawat
atau tugas.
15
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Personal hygiene merupakan bagian dari kebutuhan fisiologis seseorang
yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Jadi personal hygiene adalah
suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis. mempertinggi derajat kesehatannya sendiri.
Hygiene gigi dan mulut membantu mempertahankan status kesehatan gigi,
gusi, mulut, dan bibir yang sehat serta menstimulasi nafsu makan seseorang.
Sedangkan cara membersihkannya dengan menyikat gigi sesudah sarapan dan
sebelum tidur malam atau sesuai kebutuhan. Tanggung jawab perawat gigi dalam
hygiene mulut adalah pemeliharaan dan pencegahan dengan cara mengajarkan
teknik menyikat gigi yang lebih baik dan benar, memotivasi, membuat rujukan,
memberi pendidikan, dan membantu memperbaiki kebersihan gigi dan mulut
pasien.
Tujuan dari perawatan hygiene yaitu untuk meningkatkan derajat
kesehatan seseorang, memelihara kesehatan diri seseorang, memperbaiki personal
hygiene yang kurang, pencegahan penyakit, meningkatkan percaya diri seseorang
dan menciptakan keindahan. Dalam kesehatan gigi personal hygiene mencegah
penyebaran penyakit yang ditularkan melalui mulut(misalnya tifus, hepatitis),
mencegah penyakit mulut dan gigi, meningkatkan daya tahan tubuh, mencapai
rasa nyaman, memahami praktik hygiene mulut dan mampu melakukan sendiri
perawatan hygiene mulut dengan benar.
Kebersihan mulut dan gigi harus tetap dijaga dengan menyikat gigi dan
berkumur secara teratur meskipun sudah ompong. Bagi yang masih aktif dan
masih mempunyai gigi cukup lengkap, ia dapat menyikat giginya sendiri
sekurang-kurangnya dua kali dalam sehari.
16
DAFTAR PUSTAKA
17