Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE

Oleh:

SULVA KURNIA PUTRI

NPM. 722650156

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS WIRARAJA
2022

i
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE

TTD MAHASISWA

(Sulva Kurnia Putri)

Mengetahui Mengetahui
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan Praktek

( ) ( )

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga Laporan Pendahuluan Pemenuhan Kebutuhan Personal Hygiene
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga laporan pendahuluan ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin
masih banyak kekurangan dalam asuhan kebidanan pada bayi baru lahir ini, Oleh
karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan asuhan kebidanan ini. Sekian dan Terima Kasih.

Sumenep, 25 Oktober 2022

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

LAPORAN PENDAHULUAN.................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3. Tujuan........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
2.1 Definisi Kebutuhan Personal Hygiene......................................................3
2.2 Etiologi Kebutuhan Personal Hygiene......................................................5
2.3 Pemeriksaan fisik.......................................................................................6
2.4 Penatalaksanaan.........................................................................................7
BAB III.....................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan................................................................................................9
3.2 Saran..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosial-spriritual memiliki
banyak kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan dari
kebutuhan yang paling dasar seperti mandi, makan, minum, bernapas,
elimininasi, reproduksi dan istirahat. Manusia memiliki kebutuhan dasar
yang bersifat heterogen. Setiap orang pada dasarnya memiliki kebutuhan
yang sama, akan tetapi karena budaya, maka kebutuhan tersebutpun ikut
berbeda. Dalam memenuhi kebutuhan manusia menyesuaikan diri dengan
prioritas yang ada. Jika gagal memenuhi kebutuhannya, manusia akan
berpikir lebih keras dan bergerak untuk berusaha mendapatkannya.
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan
oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun
psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan
kesehatan. Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia
dalam memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya,
kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien
dinyatakan terganggu kebidanan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri (Kemenkes, 2014).
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat
penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi
kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh
diantaranya kebudayaan, social, keluarga, pendidikan. Persepsi seseorang
terhadap kesehatan,serta perkembangan (Tarwoto & Wartonah 2016).
Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan
implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga
untuk melakukan tindakan itu dalam lingkungan rumah sakit, perawat
menambah tingkat kesembuhan pasien. Dengan mengajarkan cara hygiene
pada pasien, pasien akan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan dan
partisipan dalam perawatan diri ketika memungkinkan (dalam Perry &
Potter, 2015). Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang

1
2

diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan


adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat
mempengaruhi kesehatan secara umum. Berdasarkan uraian diatas, penulis
tertarik untuk mengangkat pemenuhan kebutuhan dasar personal hygiene.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian pemenuhan kebutuhan personal hygiene?
2. Apa penyebab kurangnya pemenuhan kebutuhan personal hygiene?
3. Bagaiman patofisiologi kurangya pemenuhan kebutuhan personal
hygiene?
4. Bagaimana manifestasi klinis kurangnya pemenuhan kebutuhan
personal hygiene?
5. Apa faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan personal
hygiene?
6. Bagaimana pemeriksaan fisik pemenuhan kebutuhan personal hygiene?
7. Bagaimana Penatalaksanaan pemenuhan kebutuhan personal hygiene?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan personal hygiene
2. Untuk mengetahui etiologi kurangnya pemenuhan kebutuhan personal
hygiene
3. Untuk mengetahui patofisiologi kurangya pemenuhan kebutuhan
personal hygiene
4. Untuk mengetahui manifestasi klinis kurangnya pemenuhan kebutuhan
personal hygiene
5. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
personal hygiene
6. Untuk mengetahui pemeriksaan fisik pemenuhan kebutuhan personal
hygiene
7. Untuk mengetahui Penatalaksanaan pemenuhan kebutuhan personal
hygiene
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Kebutuhan Personal Hygiene


Personal hygiene merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan
untuk mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis
(Alimul, 2016). Pemenuhan personal hygiene diperlukan untuk
kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan. Kebutuhan personal
hygiene ini diperlukan baik pada orang sehat maupun pada orang sakit.
Praktik personal hygiene bertujuan untuk peningkatan kesehatan dimana kulit
merupakan garis tubuh pertama dari pertahanan melawan infeksi. Dengan
implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga
untuk melakukan tindakan itu maka akan menambah tingkat kesembuhan
pasien (Potter & Perry, 2015).
Pemeliharaan personal hygiene berarti tindakan memelihara
kebersihan dan kesehatan diri seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikisnya. Seseorang dikatakan memiliki personal hygiene baik apabila,
orang tersebut dapat menjaga kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan
kulit, gigi dan mulut, rambut, mata, hidung, dan telinga, kaki dan kuku,
genitalia, serta kebersihan dan kerapihan pakaiannya.Menurut Potter dan
Perry (2015) macam-macam personal hygiene dan tujuannya adalah:
1. Perawatan kulit
Kulit merupakan organ aktif yang berfungsi sebagai pelindung
dari berbagai kuman atau trauma, sekresi, eksresi, pengatur temperature,
dan sensasi, sehingga diperlukan perawatan yang adekuat dalam
mempertahankan fungsinya. Tujuan perawatan kulit adalah pasien akan
memiliki kulit yang utuh, bebas bau badan, pasien dapat mempertahankan
rentang gerak, merasa nyaman dan sejahtera, serta dapat berpartisifasi
dan memahami metode perawatan kulit.
2. Mandi
Memandikan pasien merupakan perawatan higienis total. Mandi
dapat dikategorikan sebagai pembersihan atau terapeutik. Mandi ditempat

3
4

tidur yang lengkap diperlukan bagi pasien dengan ketergantungan total


dan memerlukan personal hygiene total.
3. Hygiene mulut
Pasien immobilisasi terlalu lemah untuk melakukan perawatan
mulut, sebagai akibatnya mulut menjadi terlalu kering atau teriritasi dan
menimbulkan bau tidak enak. Masalah ini dapat meningkat akibat
penyakit atau medikasi yang digunakan pasien. Perawatan mulut harus
dilakukan setiap hari dan bergantung terhadap keadaan. Tujuan perawatan
hygiene mulut pasien adalah pasien akan memiliki mukosa mulut utuh
yang terhidrasi baik serta untuk mencegah penyebaran penyakit yang
ditularkan melalui mulut (misalnya tifus, hepatitis), mencegah penyakit
mulut dan gigi, meningkatkan daya tahan tubuh, mencapai rasa nyaman,
memahami praktik hygiene mulut dan mampu melakukan sendiri
perawatan hygiene mulut dengan benar.
4. Perawatan Rambut
Penampilan dan kesejahteraan seseorang seringkali tergantung
dari cara penampilan dan perasaan mengenai rambutnya. Penyakit atau
ketidakmampuan mencegah seseorang untuk memelihara perawatan
rambut seharisehari. Menyikat, menyisir dan bersampo adalah cara-cara
dasar higienis perawatan rambut. Tujuan perawatan rambut adalah pasien
akan memiliki rambut dan kulit kepala yang bersih dan sehat, pasien akan
mencapai rasa nyaman dan harga diri, dan pasien dapat berpartisifasi
dalam melakukan praktik perawatan rambut.
5. Kuku
Menjaga kebersihan kuku penting dalam mempertahankan
personal hygiene karena berbagai kuman dapat masuk kedalam
tubuh melalui kuku. Oleh sebab itu, kuku seharusnya tetap dalam
keadaan sehat dan bersih. Perawatan dapat digabungkan selama mandi
atau pada waktu yang terpisah. Tujuan perawatan kaki dan kuku adalah
pasien akan memiliki kulit utuh dan permukaan kulit yang lembut, pasien
merasa nyaman dan bersih, pasien akan memahami dan melakukan
metode perawatan kaki dan kuku dengan benar.
5

6. Genitalia
Perawatan genitalia merupakan bagian dari mandi lengkap. Pasien
yang paling butuh perawatan genitalia yang teliti adalah pasien yang
beresiko terbesar memperoleh infeksi. Tujuan perawatan genitalia adalah
untuk mencegah terjadinya infeksi, mempertahankan kebersihan genitalia,
meningkatkan kenyamanan serta mempertahankan personal higiene.

2.2 Etiologi Kebutuhan Personal Hygiene


Menurut Kemenkes (2015), penyebab kurang perawatan diri adalah:
1. Faktor Predisposisi
a. Perkembangan, keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien
sehingga perkembangan inisiatif terganggu.
b. Biologis, penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu
melakukan perawatan diri.
c. Sosial, kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan
dalam perawatan diri.
2. Faktor presipitasi
Menurut Wartonah (2016) ada beberapa faktor persipitasi yang dapat
menyebabkan seseorang kurang perawatan diri. antara lain:
a. Body image, gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga
individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
b. Praktik social, pada anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
c. Status sosial-ekonomi, personal hygiene memerlukan alat dan bahan
seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampoo, alat mandi yqang
semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
d. Pengetahuan, pengetahuan personal hygiene sangat penting, karena
pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada
pasien penderita Diabetes Millitus ia harus selalu menjaga kebersihan
kakinya.
6

2.3 Pemeriksaan fisik


1. Rambut
a. Amati kondisi rambut.
b. Keadan rambut yang mudah rontok
c. Keadaan rambut yang kusam.
d. Tekstur rambut.
2. Kepala
a. Amati dengan benar kebersihan kulit kepala.
b. Normosepal.
c. Ketombe.
d. Berkutu.
e. Kebersihan.
f. Apakah ada nyeri tekan.
3. Mata
a. Apakah mata kanan dan kiri simetris
b. Konjungtiva ananemis.
c. Sclera aninterik
d. Seklera pada kelopak mata.
4. Hidung
a. Apakah pilek.
b. Apakah ada perubahan penciuman.
c. Kebersihan hidung.
d. Keadaan membrana mukosa apakah ada septum deviasi.
5. Mulut
a. Keadaan mukosa mulut.
b. Kelembapan.
c. Adanya lesi.
d. Kebersihan.
6. Gigi
a. Amati kondisi mukosa mulut dan kelembaban mulut.
b. Apakah ada karang gigi.
c. Apakah ada carries.
7

d. Kebersihan.
7. Telinga
a. Amati telinga kanan kiri apa simetris.
b. Apakah ada lesi.
c. Perhatikan adanya serumen atau kotoran pada telinga.
8. Kulit
a. Amati kondisi kulit (tekstur,turgon,kelembaban).
b. Apakah ada lesi.
c. Apakah ada luka.
9. Kuku, Tangan, dan Kaki
a. Amati kebersihan kuku.
b. Perhatikan adanya luka.
10. Tubuh secara umum
a. Amati kondisi dan kebersihan badan secara umum.
b. Perhatikan adanya klainan pada kulit pasien.

2.4 Penatalaksanaan
Tindakan kebidanan dengan melakukan perawatan pada kulit yang
mengalami atau beresiko terjadi kerusakan jaringan lebih lanjut khususnya
pada daerah yang mengalami tekanan (tonjolan). Dengan tujuan mencegah
dan mengatasi terjadinya luka dekubitus akibat tekanan lama dan tidak
hilang.
Tindakan kebidanan pada pasien dengan cara mencuci dan menyisir
rambut. Tujuannya adalah membersihkan kuman yang ada pada kulit
kepala, menambah rasa nyaman, membasmi kutu atau ketombe yang
melekat pada kulit dan memperlancar sistem peredaran darah di bawah
kulit.
Tindakan kebidanan pada pasien dengan cara membersihkan dan
menyikat gigi dan mulut secara teratur. Tujuan perawatan ini mencegah
infeksi pada mulut akibat kerusakan pada daerah gigi dan mulut, membantu
menambah nafsu makan dan menjaga kebersihan gigi dan mulut.
8

Tindakan kebidanan pada pasien yang tidak mampu merawat kuku


secara sendiri. Tujuannya adalah menjaga kebersihan kuku dan
mencegah timbulnya luka atau infeksi akibat garukan dari kuku.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal
yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang
adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Perawatan diri adalah salah
satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna
memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai
dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu kebidanan
dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri. Macam personal hygiene
adalah perawatan yang mencakup seluruh bagian tubuh. Jenis- jenisnya
yaitu, perawatan pagi hari, siang hari, menjelang tidur, dan dini hari. Dari
mulai mandi, perawatan rambut, mulut dan gigi serta perawatan kuku.

3.2 Saran
1. Bagi puskesmas
Diharapkan untuk meningkatkan pelayanan dalam pemenuhan
kebutuhan personal hygiene pada klien.
2. Bagi klien dan keluarga
Demi kesembuhan klien penulis mengharapkan klien dan keluarga
memperhatikan anjuran bidan
3. Bagi peneliti lain
Diharapkan hasil karya tulis ilmiah ini dapat menjadi bahan referensi
serta sebagai acuan untuk dikembangkan dalam pemenuhan kebutuhan
personal hygiene pada klien

10
DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Aziz (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Alih bahasa


Resthil Widyaningrum. Jakarta : Salemba Medika.

Doengoes, M. 2000. Rencana Asuhan Kebidanan. Edisi 3. Jakarta : EGC


Mubarok, Wahit Iqbal. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia.
Teori dan aplikasi dalam praktek. Jakarta: EGC.

Nanda International (2009). Diagnosis Kebidanan: definisi & Klasifikasi. 2009-


2011. Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC

Perry, Potter (2005). Buku Ajar Fundamental Kebidanan, alih bahasa


Yasmin Asih, Jakarta: EGC.

Tarwoto & Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses


Kebidanan. Edisi 4. Jakarta : Salemba Medika

11

Anda mungkin juga menyukai