Puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya makalah berjudul “Personal
Higiene”. Makalah ini disusun guna Pengembangan Profesi Kesehatan Lingkungan atau
Sanitarian.
Makalah ini disusun dengan memperhatikan berbagai pandangan dari beberapa aspek
kehidupan mengenai praktik personal higiene bagi klien dalam dunia kesehatan.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi Sanitarian. Tak ada
gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini. Penulis menyadari dalam
pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
I.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebersihan diri maupun lingkungan merupakan hal yang fundamental, dan tidak
terlepas dari kehidupan kita sehari – hari, begitupula kita seringkali diingatkan dengan slogan
“Kebersihan sebagian dari pada iman “ yang berarti bahwa kebersihan mencerminkan
kekuatan iman seseorang, kembali lagi hal tersebut merupakan hal dasar yang perlu kita
pahami dan kita lakukan secara berkesinambungan dari kita lahir sampai kita tutup usia pada
nantinya.
Dalam kehidupan sehari – hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan
harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang.Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan.Hal –
hal yang sangat berpengaruh itu diantaranya kebudayaan, social, keluarga, pendidikan,
persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan. Jika seseorang sakit,
biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan, hal ini terjadi karena kita menganggap
masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat
mempengaruhi kesehatan secara umum.(Tarwoto, Watonah, 2006 :78).
Dari pernyataan di atas, dapat kita simpulkan bahwa Kebersihan diri dan lingkungan
merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari; kemudian
bagaimana dengan kebersihan diri dan lingkungan yang mempengaruhi hygiene klien di
Rumah Sakit ?
Pasien atau klien adalah individu yang tidak terlepas dari adanya masalah kesehatan.
Bagi pasien yang mengalami masalah kesehatan, maka dimungkinkan kebutuhan dasarnya
menjadi terganggu salah satunya adalah masalah dalam hal kebersihan diri atau
PersonalHygiene. Kebutuhan dasar manusia merupakan focus dalam asuhan keperawatan,
dalam hal ini perawat harus mempunyai pengetahuan dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien melalui proses keperawatan,
Untuk itu, makalah ini akan memaparkan tentang konsep kebersihan diri dan
lingkungan, Macam-Macam Personal Hygiene, Faktor – Faktor yang mempengaruhi PH,
Faktor lingkungan yang mempengaruhi hygiene klien di RS, Pengkajian pada klien
berhubungan dengan kebersihan diri (PH), Diagnosa Keperawatan dan Tindakan
Keperawatannya, serta dapat membantu mahasiswa dalam belajar pada mata kuliah
Kebutuhan Dasar Manusia pada kompetensi PERSONAL HYGIENE/ PH.
II.PEMBAHASAN
Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan bagian dari
kehidupan kita sehari-hari, oleh karena itu sudah seharusnya kita sebagai manusia untuk
selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan kita agar terhindar dari berbagai
macam penyakit. Perawat hendaknya mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai
kebersihan diri dan lingkungan ini, sebagai bekal untuk merawat dirinya sendiri juga untuk
merawat orang lain dalam hal ini adalah pasien, baik di Rumah Sakit, Keluarga maupun di
masyarakat.
Konsep Dasar
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan
dan hygiene yang berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
(Tarwoto, Wartonah, 2006 : 78).
a. Perawatan rambut
b. Memandikan pasien
c. Menyiapkan tempat tidur
d. Perawatan kaki dan kuku
e. Perawatan gigi dan mulut
f. Membersihkan mulut
g. Perawatan mulut pada klien patah tulang rahang
h. Perawatan Gigi palsu
i. Perawatan mata, telinga, dan hidung
j. Perawatan daerah genital dan perineal
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah cara perawatan diri
seseorang untuk memelihara kesehatannya.Seseorang tidak dapat melakukan perawatan
diri sendiri dipengaruhi kondisi fisik atau keadaan emosional klien.
Oleh karena itu perlu bantuan orang lain.Peran perawat dalam personal hygiene
adalah untuk mempertahankan atau membantu klien memelihara integritas kulit sehingga
sel-sel kulit mendapat nutrisi dan hidrasi yang diperlukan untuk menahan cedera dan
penyakit.
· Menghilangkan minyak yang menumpuk , keringat , sel-sel kulit yang mati dan
bakteri
· Memberikan kesempatan pada perawatan untuk mengkaji kondisi kulit klien.
1. Citra tubuh
Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentinya hygiene pada orang tersebut.
Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. Citra
tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan
hygiene. Jika seorang klien rapi sekali maka perawat mempertimbaagkan rincian kerapian
ketika merencanakan keperawatan dan berkonsultasi pada klien sebelum membuat
keputusan tentang bagaimana memberikan peraatan hygienis. Karena citra tubuh klien
dapat berubah akibat pembedahan atau penyakit fisik maka perawat harus membuat suatu
usaha ekstra untuk meningkatkan hygiene.
2. Praktik social
3. Status sosio-ekonomi
sumber daya ekonomi seeorang mempengruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan
yang digunakan. Perawat hrus menentukan apakah klien dapat menyediakan bahan-bahan
yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan kometik. Perawat juga harus
menentukan jika penggunaan produk-produk ini merupakan bagian dari kebiasaan social
yang dipraktikkan oleh kelompok social klien.
4. Pengetahuan
5. Variable kebudayaan
6. Pilihan pribadi
Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk mandi,
bercukur, dan melakukan perawatan rambut . klien memilih produk yang berbeda (mis.
Sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut pilihan pribadi.
7. kondisi fisik.
Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap lanjut) atau menjalani
operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan hygiene
pribadi.
1. Air
Air merupakan zat yang sangat penting dalam kehidupan manusia.Tubuh manusia saja
hampir 80% terdiri dari air.Tentu saja tubuh kita memerlukan asupan air yang bersih dan
sehat untuk menjaga agar semua organ berfungsi dengan baik. Air yang kotor dan tercemar
akan mengakibatkan menurunnya kualitas kesehatan kita. Pastikan air yang kita konsumsi
dalam kehidupan sehari-hari terbebas dari polusi dan bakteri.
2. Udara
Pencemaran udara sudah tidak bisa dipungkiri lagi sebagai faktor yang mempengaruhi
kesehatan.Udara yang kita hirup setiap hari dapat dipastikan dalam kondisi tercemar. Polusi
kendaraan bermotor, asap pabrik dan asap rokok menjadi faktor dominan pencemaran udara.
Alangkah baiknya jika kita melakukan hal preventif untuk meminimalisir risiko dari
pencemaran udara. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menghijaukan pekarangan rumah kita
dengan menanam pepohonan di sekitar rumah untuk menjaga agar lingkungan kita tetap
segar, sebisa mungkin kurangi kegiatan di luar rumah yang tingkat pencemaran udaranya
tinggi, seperti jalan raya. Jika Anda tidak merasa risih, mungkin ada baiknya menggunakan
masker agar kotoran udara tidak ikut terhirup oleh kita.
Sadarkah kita akan makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari selama
bertahun-tahun? Yakinkah bahwa makanan dan minuman tersebut diproses dengan tingkat
hygienitas yang tinggi?Jika kita tidak yakin, mungkin ada baiknya back to nature, makan dan
minumlah yang alami.Akhir-akhir ini kita sering mendengar berbagai bahan kimia dicampur
dengan bahan makanan dan minuman, alasan yang paling kuat adalah untuk menambah
rasa.Padahal sehat itu lebih penting daripada rasa.Tubuh kita tidak memerlukan zat kimia,
rasa itu memang hanya untuk lidah saja.Untuk Anda yang gemar dengan makanan alami
sekalipun harus tetap hati-hati, pasalnya makanan tersebut juga belum tentu bebas dari zat
kimia, pestisida misalnya.Ada baiknya Anda memilih makanan organik.
4. Olahraga
Beredarnya multivitamin dan sejenisnya memang secara tidak langsung telah mendorong
manusia menjadi malas berolahraga.Malah sampai ada orang yang ketergantungan dengan
multivitamin.Padahal jika pola hidup kita sehat, termasuk sering berolahraga, maka tubuh
kita bisa dikatakan sehat. Hampir semua orang sadar dan setuju akan pentingnya berolahraga.
Sayang, hanya sedikit dari kita yang mau melakukannya.Alangkah baiknya setiap hari kita
meluangkan waktu kita beberapa menit untuk berolahraga.Tidak harus olahraga yang sifatnya
berat dan menguras banyak tenaga, cukup lakukan olahraga ringan yang bisa Anda lakukan di
rumah atau bahkan di tempat kerja.
5. Emosi
6. Tidur
Tidur merupakan ritual yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.Itulah kenapa
Tuhan menciptakan siang dan malam.Agar sebagian dari hari yang kita lalui itu digunakan
untuk istirahat, dalam hal ini tidur.Tidur dibutuhkan untuk mengistirahatkan organ-organ
tubuh kita setelah lelah bekerja.Saat kita tidur, metabolisme tubuh bekerja, dari mulai
peremajaan sel-sel sampai kepada pembuangan sejumlah toksin yang ada dalam tubuh.Jangan
sepelekan tidur, tidur yang berkualitas tidak diukur dari lama atau tidaknya kita tertidur.
Tidurlah dengan suasana hati yang tenang, maka ketika Anda bangun, Anda akan merasa
segar.
A. PERAWATAN RAMBUT
Merawat rambut dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. Menyisir rambut
2. Memasang kap kutu
3. Mencuci rambut (keramas)
a. Menyisir rambut
Pengertian :
Mengatur rambut dengan serapi-rapinya dengan menggunakan sisir
rambut.
Tujuan :
1) Rambut tetap bersih, rapih, dan terpelihara
2) Membantu memberikan stimulasi sirkulasi darah pada kulit kepala
3) Membantu mendistribusikan minyak rambut.
4) Mengkaji atau memonitor masalah-masalah pada rambut dan kulit
kepala
5) Memberikan perasaan senang pada klien
6) Mencegah terjadinya sarang kutu / kotoran lain
7) Menambah percaya diri
Dilakukan :
Dilakukan :
Persiapan alat-alat :
Baki berisi :
Prosedur :
Perhatian :
Persiapan alat
1. Handuk secukupnya
2. Pelak panjang sebagai alas atau pengalas
3. Baskom berisim air hangat
4. Sampo atau sabun dalam tempatnya
5. Kain kasa dan kapas
6. Sisir
7. Bengkok
8. Gayung
9. Ember kosong
Persiapan perawat
a) Cuci tangan,
b) Pasien diberi penjelasan tentang tujuan yang akan dilakuakan.
Pelaksanaan
B. MEMANDIKAN PASIEN
PENGERTIAN
Adalah suatu tindakan membersihkan seluruh bagian tubuh pasien dengan posisi
berbaring di tempat tidur dengan menggunakan air bersih, sabun, dan atau larutan
antiseptik.
TUJUAN
CATATAN
PROSEDUR
I. Persiapan:
2. Alat-alat:
a. Satu waskom mandi berisi air hangat 2/3 bagian dengan suhu kurang lebih 42 –
43 derajat celcius.
3. Lingkungan :
1. Tenaga keperawatan.
1. Pakaian bagian atas dibuka dan bagian tubuh yang terbuka ditutup dengan
selimut atau kain penutup.
2. Pakaian yang kotor dimasukkan ke dalam ember yang bertutup/tempat
pakaian kotor.
3. Membersihkan wajah :
a. Handuk dibentangkan di atas bantal di bawah kepala pasien.
b. Dengan waslap lembab membersihkan mata mulai dari sudut mata
dekat hidung ke arah keluar sampai bersih.
c. Dengan waslap lembab tanpa sabun membersihkan wajah pasien.
d. Menawarkan penggunaan sabun untuk daerah wajah.
e. Membersihkan wajah, telinga, leher dengan menggunakan waslap
lembab yang diberi sabun dan dibilas sampai bersih.
f. Mengeringkan dengan handuk.
g. Mengangkat handuk pindahkan ke bawah lengan
4. Membersihkan daerah ekstremitas lengan :
a. Lengan sebelah kiri diangkat, kemudian bentangkan handuk secara
memanjang sehingga seluruh lengan dapat diletakkan di atas handuk.
b. Membasahi lengan pasien dengan was lap sabun dari arah proximal ke
distal dengan satu arah, kemudian dibilas dengan waslap basah sampai
bersih. Mulai dari lengan yang lebih jauh dari perawat.
c. Mengeringkan lengan dengan handuk sampai kering.
d. Membersihkan lengan yang lebih dekat dengan perawat sama dengan
membersihkan lengan sebelumnya.
5. Membersihkan daerah dada, ketiak dan perut
a. Kedua lengan diangkat ke atas dan diletakkan di samping kepala pasien.
b. Selimut mandi atau kain penutup diturunkan dan dilipat sampai daerah os.
pubis.
c. Handuk dibentangkan pada bagian sisi pasien.
d. Membersihkan daerah dada, ketiak dan perut dengan waslap bersabun
dengan cara memutar.
e. Membersihkan dengan waslap lembab sampai bersih.
f. Mengeringkan dengan handuk sampai kering.
g. Memberi bedak / talk tipis pada daerah dada, ketiak dan perut
h. Menutup tubuh pasien bagian depan dengan selimut atau kain penutup
yang bersih.
6. Membersihkan daerah punggung
a. Pasien dimiringkan ke kiri atau kanan sesuai kebutuhan pasien.
b. Membentangkan handuk di sisi bawah pasien sampai ke bokong.
c. Membersihkan dengan waslap bersabun mulai dari tengkuk, bahu,
punggung sampai bokong dengan cara memutar.
d. Membersihkan dengan waslap lembab sampai bersih.
e. Mengeringkan dengan handuk sampai kering.
f. Menggosok sambil message dengan zalf / kamper spiritus sampai kering
kemudian diberi bedak tipis. Pasien dimiringkan ke kanan, handuk
dibentangkan di bawah punggung kemudian punggung kiri dibersihkan
seperti punggung kanan.
g. Posisi pasien kembali ditelentangkan.
7. Mengenakan pakaian bagian atas.
8. Mengganti air dengan air bersih dan hangat.
9. Washlap dicuci bersih.
10. Membersihkan daerah extremitas bawah:
a. Menanggalkan pakaian bagian bawah kemudian memasukkan ke dalam
ember bertutup / tempat pakaian kotor.
b. Membentangkan handuk sepanjang extremitas bawah sebelah kiri,
extremitas kanan ditutup dengan selimut atau kain penutup.
c. Lutut ditekuk kemudian membersihkan dengan waslap bersabun mulai
dari arah proximal ke distal satu arah.
d. Membersihkan dengan waslap lembab sampai bersih.
e. Mengeringkan dengan handuk sampai kering.
f. Membersihkan extremitas bawah sebelah kanan sama dengan
membersihkan extremitas sebelah kiri pasien.
11. Membersihkan daerah lipatan paha dan genitalia:
a. Menutup daerah genitalia dengan kain penutup atau selimut.
b. Selimut atau kain penutup diangkat dan dilipat kemudian diletakkan pada
kursi.
c. Melepaskan pakaian bagian bawah.
d. Mengangkat bokong.
e. Membentangkan handuk di bawah bokong pasien dengan arah
memanjang.
f. Membersihkan daerah lipatan paha dengan waslap bersabun, lalu
membersihkan dengan waslap lembab sampai bersih.
g. Mengeringkan dengan handuk sampai kering.
h. Membersihkan daerah genitalia dengan waslap bersabun.
1) Pada wanita mulai dari depan ke dalam. Membuka bibir kemaluannya
dengan hati-hati dan dibersihkan.
2) Pada pria yang tidak disunat, tariklah kulit kepala zakarnya ke belakang,
lalu kepala kemaluannya dan kulit penutup kepala kemaluannya
dibersihkan dengan hati-hati.
15. Merapikan tempat tidur dan mengganti sarung bantal pasien bila diperlukan.
16. Membuka pintu dan jendela serta gordyn dan atau sampiran.
17. Pakaian dan alat tenun kotor serta peralatan mandi yang dipakai dibereskan.
18. Perawat mencuci tangan.
TINDAKAN
1.Tutupi dada pasien dengan handuk mandi. Kemudian lipat selimut sampai ke pinggang di
bawah handuk :
a. Basuh, bilas dan keringkan bagian dada .
b. Bilas dan keringkan lipatan di bawah payudara pasien wanita untuk menghindari iritasi
kulit.
c. Beri sedikit bedak jika perlu sesuai dengan ketentuan fasilitas.
d. Jangan biarkan bedak menempel.
2. Lipat selimut mandi sampai ke daerah pubis (tempat genitalia eksterna). Basuh, bilas
dankeringkan daerah abdomen.Lipat selimut mandi ke atas untuk menutupi perut dan
dada.Ambil handuk dari bawah selimut mandi.
3. Minta pasien untuk menekuk lututnya, jika mungkin. Lipat handuk mandi ke atas agar
paha, tungkai dan kaki terbuka.Tutupi ranjang dengan handuk mandi.
4. Angkat kaki dan pindahkan baskom ke sisi lain tempat tidur. Keringkan tungkai dan
kaki.Keringkan dengan baik sela-sela jari kaki.
5. Ulangi untuk tungkai dan kaki yang lain. Angkat baskom dari tempat tidur sebelum
mengeringkan tungkai dan kaki.
6. Lakukan perawatan kuku jika perlu. Usapkan lotion pada kaki pasien yang berkulit kering.
7. Bantu pasien untuk miring ke arah yang berlawanan dengan anda. Bantu pasien untuk
bergerak ke tengah tempat tidur.Letakkan handuk mandi memanjang berdekatan dengan
punggung pasien.
b. Gunakan usapan yang tegas dan memanjang ketika membasuh punggung. Beri lotion,
massage
9. Letakkan handuk di bawah bokong dan tungkai atas. Letakkan washcloth, sabun,
baskom,dan handuk mandi dalam jangkauan pasien.
12. Tutupi bantal dengan handuk. Lakukan perawatan rambut, sisir atau sikat rambut
pasien.Perawatan mulut biasanya diberikan pada saat ini.
(2) tidak memasukkan lengan hanya menutupi bahu (seperti jika pasien memakai infus
multiple atau pompa infus) jika keadaannya seperti nomor 1, maka:
c. Selipkan botol infus melalui lengan bahu dari bagian dalam dan gantung kembali botol
infus tersebut.
e. Masukkan pakaian melalui tangan. Lakukan dengan hati-hati agar tidak mempengaruhi
area infusan.
f. Posisikan pakaian pada lengan yang terpasang selang infus. Kemudian masukkan lengan
yang satunya.
16. Letakkan washcloth dan handuk-handuk bersih di sandaran sisi tempat tidur atau gantung.
17. Ganti linen setelah melakukan prosedur merapikan tempat tidur occupied. Ganti dan
letakkan linen kotor pada tempat linen kotor.
Perawatan Kuku
a. Letakkan tangan dalam baskom air, rendam kurang lebih selama 2 menit dan sikat
dengan beri sabun bila kotor. Basuh tangan dengan hati-hati.Bilas dan
keringkan.Tekan kutikula (dasar kuku) dengan lembut menggunakan handuk ketika
mengeringkan jari tangan.
D. Menyikat gigi
Pengertian :
Membersihkan gigi dari kotoran / sisa makanan dengan menggunakan sikat gigi.
Tujuan :
- Supaya mulut dan gigi tetap sehat, bersih, dan tidak berbau.
- Mencegah terjadinya infeksi, misalnya stomatitis, caries gigi, dll.
- Memberikan perasaan segar pada klien.
- Melaksanakan kebersihan perorangan sebagai salah satu usaha penyuluhan
kesehatan masyarakat.
- Mempertinggi daya tahan tubuh.
Dilakukan :
Pada klien yang tidak dapat menyikat gigi sendiri.
Persiapan alat-alat :
Prosedur :
Perhatian :
- Apakah ada pendarahan di gusi, gigi yang rusak, luka pada bibir dan lidah.
- Menggosok gigi sebaiknya dilakukan sesudah makan,
- Cara menyikat gigi sebaiknya dilakukan 10 kali gerakan.
- Pada klien yang tidak dapat melakukan sendiri, penyikatan gigi dilakukan oleh
perawat.
E. Membersihkan mulut (special oral higiene)
Pengertian :
Membersihakan rongga mulut,lidah dan gigi dari semua kotoran/sisa makanan
dengan menggunakan kain kasa atau kapas yang dibasahi dengan air bersih
Tujuan :
Mempertinggi daya tahan tubuh
Mencegah timbulnya penyakit infeksi baik setempat maupun penularan
melalui mulut
Menghindarkan bau mulut
Memberikan perasaan senang dan segar pada klien
Merupakan salah satu usaha pengobatan
Melaksanakan kebersihan perorangan
Dilakukan pada :
Persiapan alat-alat :
Persiapan Alat-alat :
Prosedur :
Perhatian :
Jaga jangan sampai menambah infeksi
Hati-hati jangan sampai kawat prngikat lepas / berubah posisi
Cegah jangan sampai klien kesakitan
Dilakukan :
Pada klien yang mempunyai gigi palsu tetapi tidak dapat melakukannya sendiri.
Persiapan alat-alat :
Prosedur :
Perhatian :
Perhatian khusus diberikan untuk membersihkan mata, hidung, dan telinga selama
pasien mandi. Secara normal tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk mata karena
secara terus – menerus dibersihkan oleh air mata, kelopak mata dan bulu mata mencegah
masuknya partikel asing kedalam mata.
Normalnya, telinga tidak terlalu memerlukan pembersihan. Namun, pasien dengan
serumen yang terlalu banyak telinganya perlu dibersihkan baik mandiri pasien atau dilakukan
oeh perawat dan keluarga. Hygiene telinga mempunyai implikasi untuk ketajaman
pendengaran. Bila benda asing berkumpul pada kanal telinga luar, maka akan mengganggu
konduksi suara.
Hidung berfungsi sebagai indera penciuman, memantau temperature dan kelembapan
udara yang dihirup, serta mencegah masuknya partikel asing ke dalam sistem pernapasan.
Pasien yang memiliki keterbatasan mobilisasi memerlukan bantuan perawat atau anggota
keluarga untuk melakukan perawatan mata, hidung, dan telinga. Tujuan perawatan mata,
hidung, dan telinga adalah pasien akan memiliki organ sensorik yang berfungsi normal, mata,
hidung, dan telinga pasien akan bebas dari infeksi, dan pasien akan mampu melakukan
perawatan mata, hidung, dan telinga sehari – hari.
Menurut Tarwoto (2004) dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene adalah
Dampak fisik
banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorangkarena tidak terpeliharanya personal
higiene dengan baik. Gangguan fisik yang seringterjadi adalah gangguan integritas kulit,
gangguan membran mukosa mulut, infeksipada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada
kuku.
Dampak psikososial
Masalahsosial yang berhubungan dengan personal hygiene pada pasien immobilisasi adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri,
aktualisasi diri, dan gangguan interaksi sosial.
PENUTUP
KESIMPULAN
Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan bagian dari
kehidupan kita sehari-hari, oleh karena itu sudah seharusnya kita sebagai manusia untuk
selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan kita agar terhindar dari berbagai
macam penyakit. Perawat hendaknya mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai
kebersihan diri dan lingkungan ini, sebagai bekal untuk merawat dirinya sendiri juga untuk
merawat orang lain dalam hal ini adalah pasien, baik di Rumah Sakit, Keluarga maupun di
masyarakat.Dapat kita simpulkan bahwa Kebersihan diri dan lingkungan merupakan bagian
yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari
SARAN
Pasien atau klien adalah individu yang tidak terlepas dari adanya masalah kesehatan.
Bagi pasien yang mengalami masalah kesehatan, maka dimungkinkan kebutuhan dasarnya
menjadi terganggu salah satunya adalah masalah dalam hal kebersihan diri atau
PersonalHygiene. Kebutuhan dasar manusia merupakan focus dalam asuhan keperawatan,
dalam hal ini perawat harus mempunyai pengetahuan dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien melalui proses keperawatan,
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/62228997/Konsep-Personal-Hygiene
http://arsipketikan.com/2009/10/konsep-personal-hygiene.html
http://data.tp.ac.id/dokumen/makalah+personal+hygiene+doc~2
KEBUTUHAN HYGIENE DAN INTEGRITAS KULIT
Disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Hygiene dan Integritas Kulit
2011/A.11.1
2011