MAKALAH
KONSEP KEPERAWATAN IBU HAMIL
Proses kehamilan merupakan matarantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi, migrasi
spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus,
pembentukan plasentadan tumbuh kembang hasil sampai aterm.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Kehamilan........................................................................... 3
B. Fisiologi Pertumbuhan Janin....................................................................... 6
C. Tanda Dan Gejala Kehamilan..................................................................... 11
D. Perubahan Fisiologi Pada Kehamilan......................................................... 13
E. Pemeriksaan Ibu Hamil............................................................................... 16
F. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan................................................................. 19
G. Konsep Asuhan Keperawatan.................................................................... 19
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 29
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan atau disebut juga Gestasi adalah suatu proses/ rangkaian peristiwa baru yang
akan dialami oleh wanita bila sel ovumnya dibuahi oleh sel sperma yang berasal dari tubuh pria
dalam proses reproduksi. Oleh karena itu, ibu yang sedang hamil dikatakan pula sedang
mengandung. Pertanyaan ini dapat pula menimbulkan pertanyaan, mengandung apa?
Jawabannya tidak lain adalah mengandung sel telur yang telah dibuahi oleh sel mani atau
sperma.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai dengan lahirnya janin ke dunia luar. Lainnya
kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 trimaster pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,
triwulan kedua dimulai bulan ke 4 sampai bulan ke 6, trimaster ketiga dari bulan ke 7 sampai
bulan ke 9.
Proses kehamilan merupakan matarantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi,
migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada
uterus, pembentukan plasentadan tumbuh kembang hasil sampai aterm.
Kehamilan menyebabkan perubahan fisik, psikis, dan sosial pada ibu oleh karena itu peran
keluarga sangat besar dalam upaya memelihara kehamilan. Pada primigravida merupakan suatu
kondisi kehamilan yang pertama kali dialami oleh ibu maka asuhan antenatal care merupakan
standar terpenting dalam mendeteksi dini komplikasi yang terjadi, baik pada ibu maupun pada
janin. Dulu orang menganggap bahwa pertolongan pada persalinan adalah yang terpenting untuk
menyelamatkan ibu dan anak. Tapi persalinan boleh diibaratkan dengan pertandingan olahraga,
prestasi pertandingan tidak ditentukan oleh daya upaya untuk persalinan saja tetapi jauh
sebelumnya adalah sangat tergantung pada persiapan fisik maupun mental, sebelum pertandingan
harus dimulai sejak ibu semasa hamil.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar kehamilan?
2. Bagaimana fisiologi pertumbuhan janin?
3. Apa saja tanda dan gejala kehamilan?
4. Apa saja perubahan fisiologi pada kehamilan?
5. Bagaimana pemeriksaan ibu hamil?
6. Bagaimana jadwal pemeriksaan kehamilan?
7. Bagaimana konsep asuhan keperawatan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep dasar kehamilan
2. Untuk mengetahui fisiologi pertumbuhan janin
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala kehamilan
4. Untuk mengetahui perubahan fisiologi pada kehamilan
5. Untuk mengetahui pemeriksaan ibu hamil
6. Untuk mengetahui jadwal pemeriksaan kehamilan
7. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
3. Konsepsi
Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau fertilisasi dan
membentuk zigot. Proses konsepsi dapat berlangsung seperti uraian dibawah ini.
a. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiata yang mengandung
persediaan nutrisi.
b. Pada ovum, dijumpai inti dalam bentuk metafase ditengah sitoplasma yang disebut vitelus.
c. Dalam perjalanan korona radiata makin berkurang pada zona pelusida. Nutrisi dialirkan ke
dalam vitelus melalui saluran pada zona pelusida.
d. Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba, tempat yang paling luas yang dindingnya penuh
nonjot dan tertutup sel yang mempunyai silia. Ovum mempunyai waktu hidup terlama di dalam
ampula tuba.
e. Ovum siap dibuah setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam. Spermatozoa menyebar masuk
melalui kanalis servikalis dengan kekuatan sendiri. Pada kavum uteri, terjadi proses kapasitasi
yaitu pelepasan lipoprotein dari sperma sehingga mampu mengadakan fertilisasi. Spermatozoa
melanjutkan perjalanan menuju tuba falopi
5. Pembentukan plasenta
Nidasi atau implantasi terjadi pada bagian fundus uteri di dinding depan atau belakang. Pada
blastula, penyebaran sel trofoblas yang tumbuh tidak rata sehingga bagian blastula dengan inner
cell mass akan tertanam ke dalam endometrium.terjadinya nidasi (implantasi) mendorong sel
blastula mengadakan diferensiasi. Sel yang dekat dengan ruangan eksoselon membentuk
“entoderm” dan yolk sac (kantong kuning telur) sedangkan sel lain membentuk “ektoderm” dan
ruangan amnion. Plat embrio terbentuk diantara dua ruang yaitu ruang amnion dan kantung yolk
sac. Plat embrio terdiri dari unsur ektoderm, endoterm dan mesoderm. Ruangan amnion dengan
cepat mendekati korion sehingga jaringan yang terdapat di antara amnion dan embrio padat dan
berkembang menjadi tali pusat.
Awalnya yolk sac berfungsi sebagai pembentuk darah bersama dengan hati, limpa dan
sumsum tulang. Pada minggu kedua sampai ketiga terbentuk bakal jantung dengan pembuluh
darahnya yang menuju body stalk (bakal tali pusat). Jantung bayi mulai dapat dideteksi pada
minggu ke-6 sampai 8 dengan menggunakan ultrasonografi atau sistem Doppler.
Tabel 2.1
Proses Pertumbuhan Janin
Umur Panjang Pembentukan organ
kehamilan fetus
4 minggu 7,5-10 mm Rudimental mata, telinga dan tulang
8 minggu 2,5 cm Hidung, kuping, jari jemari mulai dibentuk, kepala
menekur ke dada
12 minggu 9 cm Daun kuping lebih jelas, kelopak mata melekat,
leher mulai berbentuk, alat kandungan luar
terbentuk namun belum berdiferensisasi
16 minggu 16-18 cm Genitalia eksterna berbentuk dan dapat dikenal,
kulit tipis dan warna merah
20 minggu 25 cm Kulit lebih tebal, rambut mulai tumbuh dikepala
dan rambut halus (lanugo) tumbuh di kulit
24 minggu 30-32 cm Kedua kelopak mata tumbuh alis dan bulu mata
serta kulit keriput, kepala besar. Bila lahir dapat
bernapas tetapi hanya bertahan hidup beberapa jam
saja
28 minggu 35 cm Kulit warna merah ditutupi verniks kaseosa. Bila
lahir dapat bernapas, menangis pelan dan lemah.
Bayi imatur
32 minggu 40-43 cm Kulit merah dan keriput, bila lahir kelihatan seperti
orang tua kecil (little old man)
36 minggu 46 cm Muka berseri tidak keriput. Bayi prematur
40 minggu 50-55 cm Bayi cukup bulan. Kulit licin, verniks kaseosa
banyak, rambut kepala tumbuh baik, organ-organ
baik. Pada pria, testis sudah berada dalam skrotum
sedangkan pada wanita labia mayora berkembang
baik. Tulang-tulang kepala menulang
Sumber: Mochtar, 1998
2. Faktor janin
a. Jenis kelamin janin.
b. Penyimpangan genetik: kelaianan kongenital, pertumbuhan abnormal.
c. Infeksi intrauterin.
3. Faktor plasenta
Plasenta adalah akar janin untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam rahim.
Karena itu, plasenta sangat penting artinya untuk menjamin kesehatan janin dalam rahim yang
ditetapkan dengan indeks plasenta.
Berat plasenta
Indeks plasenta = Berat badan bayi
Sumber: Manuaba, 2010.
4. Pernapasan janin
Janin dalam kandungan sudah mengadakan gerakan-gerakan pernapasan, namun air ketuban
tidak masuk ke dalam alveoli paru-parunya. Pusat pernapasan ini dipengaruhi oleh kadar o2 co2di
dalam tubuh janin. (Mochtar, 1998).
8. Usia kehamilan
Lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 pekan (minggu) atau 10 bulan. Ibu termuda yang
hamil dan melahirkan adalah Lina Medina berumur 4 tahun 8 bulan, ibu tertua yang hamil dan
melahirkan berumur 52 tahun. Kehamilan dibagi atas 3 triwulan (trimestes): kehamilan triwulan
I antara 0-12 minggu, kehamilan triwulan II antara 12-28 minggu dan kehamilan triwulan III
antara 28-40 minggu (Mochtar, 1998).
Usia kehamilan dapat ditentukan dengan:
a. Menggunakan rumus Naegele. Rumus Naegele menggunakan usia kehamilan yang berlangsung
selama 288 hari. Perkiraan kelahiran dihitung dengan menentukan hari pertama haid terakhir
yang kemudian ditambah 288 hari. Rumus Naegele dapat dihitung dengan menambahkan hari
pertama haid terakhir dengan tujuh dan bulannya ditambah sembilan. Contoh: HPHT tanggal 15
January 1993, maka perhitungan perkiraan kelahiran adalah 15 + 7 = 22; 1 + 9 = 10 sehingga
dugaan persalinan adalah 22 Oktober 1993.
b. Gerakan pertama janin. Dengan memperkirakan terjadinya gerakan pertama janin pada usia
kehamilan 16 minggu, maka perkiraan usia kehamilan dapat ditetapkan. Perkiraan ini tidak
akurat.
c. Perkiraan tinggi fundus uteri. Mempergunakan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan usia
kehamilan terutama tepat pada hamil pertama. Pada kehamilan kedua dan seterusnya perkiraan
ini kurang tepat.
2. Pemerikaan fisik
a. Pemeriksaan fisik umum
1) Keadaan umum: kompos mentis, tampak sakit.
2) Pemeriksaan tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu, berat badan.
b. Pemeriksaan khusus obstetri
1) Inspeksi (tinggi fundus uteri, keadaan dinding abdomen, gerak janin yang tampak).
2) Palpasi (menurut Kneble, Leopold, Buddin, Ahfeld).
Teknik pemeriksaan leopold:
a) Leopold I
- Kedua telapak tangan pada fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus uteri, sehingga
perkiraan usia kehamilan dapat disesuaikan dengan tanggal haid terakhir.
- Bagian apa yang terletak di fundus uteri. Pada letak membujur sungsang, kepala bulat terasa
keras dan melenting pada goyangan, pada letak kepala akan teraba bokong pada fundus: tidak
keras tak melenting dan tidak bulat, pada letak lintang, fundus uteri tidak diisi oleh bagian-
bagian janin.
b) Leopold II
- Kemudian kedua tangan diturunkan menelusuri tepi uterus untuk menentukan bagian apa yang
terletak dibagian samping.
- Letak membujur dapt ditetapkan punggung anak, yang teraba rata dengan tulang iga seperti
papan cuci.
- Pada letak lintang dapat ditetapkan dimana kepala janin.
c) Lepold III
- Menentukan bagian apa yang terdapat diatas simpisis pubis.
- Kepala akan teraba bulat dan keras sedangkan bokong teraba tidak keras dan tidak bulat. Pada
letak lintang simpisis pubis akan kosong.
d) Lepold IV
- Pada pemeriksaan leopold IV, pemeriksa menghadap kearah kaki ibu untuk menetapkan bagian
terendah janin yang masuk ke pintu atas panggul.
- Bila bagian terendah masuk PAP telah melampaui lingkaran terbesarnya, maka tangan yang
melakukan pemeriksaan divergen, sedangkan bila lingkaran terbesarnya belum masuk PAP maka
tangan pemeriksa konvergen.
3) Perkusi (meteorisme, tanda cairan bebas).
4) Auskultasi (bising usus, denyut jantung janin, gerak janin intrauterin, hal lain yang terdengar).
vaskuler
naan/abdomen
mitas
persyarafan
urinaria
ksaan janin
badan
badan sebelum hamil
badan sekarang
tanda vital
2) Pemeriksaan penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium selama hamil khususnya hematokrik (menggambarkan anemia).
Waktu masuk ruang bersalin ulangi lagi pemeriksaan Ht, Urinalis untuk protein, glukosa dan
keton. Contoh darah perlu diambil untuk crossmatching untuk persiapan bila ada transfusi.
3) Pengkajian khusus fetal
DJJ, air ketuban dan penyusupan kepala janin.
DJJ : hasil periksa setiap 30 menit atau lebih sering jika ada tanda-tanda gawat janin.
Warna dan adanya air ketuban : penilaian air ketuban setiap kali melakukan pemeriksaan dalam,
dan nilai warna air ketuban jika selaput ketuban pecah.
Molase atau Penyusupan tulang kepala janin. Penyusupan adalah indicator penting tentang
seberapa jauh kepala bayi dapat menyesuaikan diri terhadap bagian keras (tulang) panggul ibu.
2. Diagnosa
a. Ansietas b/d lingkungan yang tidak familier, nyeri, atau kurang pengetahuan tentang proses
persalinan.
b. Nyeri akut b/d agen cedera
3. Perencanaan
a. Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam : status kesehatan
Goal: klien akan menurunkan tingkat kecemasan selama dalam perawatan.
Objective: klien dapat beradaptasi dengan status kesehatannya.
Outcomes: Dalam waktu 1 x 24 jam perawatan klien akan :
1) Tidak gelisah
2) Tidak mengekspresikan kekhawatiran karena perubahan dalam peristiwa hidup.
3) Ada kontak mata
4) Tidak ketakuatan
5) Wajah tidak tegang, tangan tidak tremor
6) Tidak ada peningkatan ketegangan
7) Tidak ada peningkatan keringat
8) Tekanan darah nadi dan frekuensi pernapasan dalam batas normal(TD: systole 100-130 mmHg,
diastole 60-90 mmHg, Nadi : 60- 100 X/menit, RR: 12-24 X/ menit)
9) Berkonsentrasi
10) Tidak ada blocking pikiran.
Intervensi :
1) Kaji jenis dan tingkat nyeri pasien.
R/ Untuk mengetahui jenis dan tingkatan nyeri klien akut atau kronis. Untuk menghindari
interpretasi subjektif.
2) Bantu pasien untuk mendapatkan posisi yang nyaman dan gunakan bantal untuk membebat atau
menyokong daerah yang sakit bila diperlukan.
R/ Untuk menurunkan ketegangan atay spasme otot dan untuk mendistribusikan kembali tekanan
pada bagian tubuh.
3) Rencanakan aktivitas distraksi.
R/ Membantu klien memfokuskan pada masalah yang tidak berhubungan dengan nyeri.
4) Pada saat tingkat nyeri klien tidak terlalu kentara, implementasikan teknik mengendalikan nyeri
alternatif.
R/ Teknik nonfarmakologis pengurangan nyeri akan efektif bila nyeri pasien berada pada tingkat
yang dapat ditoleransi.
5) Berikan obat yang dianjurkan untuk mengurangi nyeri, bergantung pada gambaran nyeri pasien.
R/ Untuk menentukan keefektifan obat.
Rencana tindakan
1) Berikan penjelasan pada klien dan keluarga tentang penyebab konstipasi
R/ Klien dan keluarga akan mengerti tentang penyebab obstipasi
2) Auskultasi bising usus
R/ Bising usu menandakan sifat aktivitas peristaltik
3) Anjurkan pada klien untuk makan maknanan yang mengandung serat
R/ Diet seimbang tinggi kandungan serat merangsang peristaltik dan eliminasi reguler
4) Berikan intake cairan yang cukup (2 liter perhari) jika tidak ada kontraindikasi
R/ Masukan cairan adekuat membantu mempertahankan konsistensi feses yang sesuai pada usus
dan membantu eliminasi reguler
5) Lakukan mobilisasi sesuai dengan keadaan klien
R/ Aktivitas fisik reguler membantu eliminasi dengan memperbaiki tonus oto abdomen dan
merangsang nafsu makan dan peristaltik
6) Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian pelunak feses (laxatif, suppositoria, enema)
R/ Pelunak feses meningkatkan efisiensi pembasahan air usus, yang melunakkan massa feses dan
membantu eliminasi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses kehamilan merupakan matarantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi,
migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada
uterus, pembentukan plasentadan tumbuh kembang hasil sampai aterm. (Manuaba, 2010).
Perkembangan janin pada dua minggu pertama, hasil konsepsi masih merupakan
perkembangan dari ovum yang dibuahi, dari minggu ke-3 sampai ke-6 disebut mudigah (embrio)
dan sesudah minggu ke-6 mulai disebut fetus. Perubahan-perubahan dan organogenesis terjadi
pada berbagai periode kehamilan.
Tanda dan gejala kehamilan diantaranya adalah Tanda-tanda presumptif, Tanda-tanda
kemungkinan hamil dan Tanda pasti (tanda positif).
Perubahan Fisiologi Pada Kehamilan terjadi pada sistem reproduksi diantaranya Uterus,
Indung telur (ovarium), Vagina vulva, Dinding perut (abdominal wall) dan Payudara. Serta
Perubahan pada organ dan sistem lainnya diantaranya Sistem sirkulasi darah, Sistem pernapasan,
Saluran pencernaan, Tulang dan gigi, Kulit dan Kelenjar endokrin.
Pemeriksaan Ibu Hamil meliputi tahap Anamnesa, Pemerikaan fisik, Pemeriksaan dalam
(pembukaan, perlunakan serviks, ketuban, penurunan bagian terendah, penempatan kombinasi,
tumor yang menyerupai bagian terendah, pelvimetri panggul) dan Pemeriksaan tambahan
(pemeriksaan laboratorium, ultrasonografi, tes pemeriksaan air ketuban, tes pemeriksaan
bakteriologis).
Jadwal Pemeriksaan Kehamilan yaitu pada Trimester I dan II Setiap bulan sekali serta pada
Trimester III Setiap 2 minggu sekali sampai ada tanda kehamilan.
Konsep Asuhan Keperawatan meliputi tahapan proses Pengkajian, Diagnosa, Perencanaan,
Implementasi dan Evaluasi.