PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
c) Wanita pada masa persalinan baik dalam kondisi normal maupun
beresiko.
d) Wanita pada masa nifas sampai dengan 6 minggu.
e) Bayi baru lahir hingga 28 hari.
f) Keluarga/masyarakat.
C. Tujuan Keperawatan Maternitas
Tujuannya adalah empertahankan dan meningkatkan kualitas
kesehatan keluarga dan masyarakat melalui promosi dan pelayanan asuhan
keperawatan seoptimal mungkin meliputi:
a) Prekonsepsi health care
b) Perawatan ibu selama tiga trimester
c) Kehamilan dan periode purperium
d) Perawatan janin selama periode perinatal
e) Perawatan pada setting ruang bersalin yang nyaman
f) Membantu calon orang tuamelalui masa transisi menjadi orang
tua
g) Perawatan pada ibu yang mengalami gangguan reproduksi
h) Membantu mendeteksi penyimpangan secara dini
4
10. Tugas perkembangan keluarga
11. Tantangan bagi para perawat maternitas
12. Penyakit pada kehamilan merupakan stressful dan dapat
mempengaruhi kehidupan keluarga
13. Sikap personal, kultur dan religi mempengaruhi arti sakit dan
berdampak pada keluarga
14. Keperawatan maternal merupakan pengubah untuk promosi wellness
dalam keluarga
5
c. Sehat
Sehat adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar, bersifat
dinamis dimana perubahan-perubahan fisik dan psikososial
mempengaruhi kesehatan seseorang.setiapindivisu memeiliki hak untuk
lahir sehat sehingga WUS dan ibu memiliki hak untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas.
d. Keperawatan Ibu
Keperawatan ibu merupakan pelayanan keperawatan
professional yang ditujukan kepadawanita usia subur wanita pada
masa usia subur (WUS) berkaitan dengan systemreproduksi, kehamilan,
melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai
umur 40 hari, beserta keluarganya yang berfokus pada pemenuhan
kebutuhandasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan. Keperawatan ibu
memberikan asuhan keperawatan holistik denganselalu menghargai
klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan
keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya.
6
- Persatuan Neonatal Indonesia (PERINASIA)
menyelenggarakan pelatihan manajemen laktasi.
- Jaringan Nasional Pelatihan Klinik (JNPK)
menyelenggarakan pelatihan APN (Asuhan Persalinan
Normal).
3) American Society for Prophylax is in Obstetrics (ASPO)
Di Indonesia adalah Nasional Pelatihan Klinik (JNPK)
menyelenggarakan pelatihan Penanganan Obstetrik Neonatal
Emergensi
Dasar (PONED).
2. Trend Dalam Perawatan Persalinan
a. Place of Birth
Primary care giver
Analgesia/anesthesia
Childhood preparation
Position for labor and birth
b. Support system
c. Rooming in vs tradisional maternity care
d. Home health follow-up
3. Data statistik
a. Angka Kematian Bayi (IMR)
b. Angka Kematian Ibu (MMR)
c. Earlier PNC
d. Technology utilization
Peningkatan teknologi dan sains menunjang terhadap teknologi
reproduktif
e. Highrisk pregnancy frequency
f. Substance abuse
g. Multiple birth
h. Cesarean/Spontaneous birth rate
i. Cost issues
j. NICU care
7
k. Insurance
4. Barriers to access
5. Evidence-based practice
6. Maternal-child health standards / standar keperawatan ibu dan anak
AWHONN (Association of Women’s Health, Obstetrics, and
Neonatal Nurses)
NANN (The National Association of Neonatal Nurses)
ACOG (American College of Obstetricians and Gynecologist)
AAP (American Academy of Pediatrics)
AORN (Association of PeriOperative Registered Nurse)
ANA (American Nurses Association)
JCAHO (Joint Commission on Accreditation of Healthcare
Organizations)
POGI (Persatuan Obstetrik dan Ginekologi Indonesia)
PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) dan AIPNI
IBI (Persatuan Bidan Indonesia)
IPEMI (Persatuan Perawat Maternitas Indonesia)
IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia)
IPAMI (Ikatan Perawat Anak Ind onesia)
Hospital Policies
8
H. Model Konsep Keperawatan Maternitas
1. FCMC (Family Centered Maternity Care)
Melaksanakan kelas untuk pendidikan prenatal orang tua.
Mengikut serta keluarga dalam perawatan kehamilan, persalinan,
dan nifas.
Mengikut sertakan keluarga dalam operasi.
Mengatur kamar bersalin sepeti suasana rumah.
Menetapkan peraturan yang fleksibel.
Menjalankan sistem kunjungan tidak ketat.
Mengadakan kontrak dini bayi dan orang tua.
Menjalankan rooming-in (Ruang rawat gabung untuk ibu hamil).
Mengikutsertakan anak-anak dalam proses perawatan.
Melibatkan keluarga dalam perawatan NICU.
Pemulangan secepat mungkin dengan diikuti follow-up
.
2. Tradisional Care
Memisahkan ibu dari keluarga selama proses persalinan.
Memindahkan klien: dari ruang penerimaan ke ruang persalinan.
Melarang ibu beraktifitas selama proses persalinan.
Melakukan tindakan rutin: episitomi, obat-obatan.
Tidak ada keluarga ikut dalam proses persalinan dan operasi.
Kontak orang tua dan anak kurang.
Pemberian susu bayi dibatasi.
Waktu berkunjung dibatasi.
Rooming-in dibatasi.
Tidak ada follow-up ke rumah.
Kontrol postpartum rutin pada hari minggu ke enam.
3. Model Konsep “Self Care Orem”
Penekanan pada aktifitas mandiri kemudian mencapai
kesejahteraan ibu & bayi.
9
Pada Maternal: mampu mandiri dalam perawatan diri.
Melihat dari kemampuan.
Berdasarkan kondisi.
4. Model Konsep “Adaptasi”
Mempunyai kemampuan adaptasi dalam rangka mencapai
kebutuhan.
Manusia selalu konstan berinteraksi dengan lingkungan (selalu
berubah).
Maternal sepanjang proses konsepsi sampai postpartum terjadi
perubahan fisik, psikologis, dan social.
5. Model Konsep “I King”
Personal.
Interpersonal.
Sosial (Dinamik, interaksi mudah diberikan informasi dan
memberikan informasi).
10
Penasehat salah satunya dalam hal family planning.
4. Komunikator
5. Peneliti
6. Advokator
Penghubung antara klien dan tim kesehatan lain
Membantu klien memahami upaya kesehatan yang diberikan oleh
tim kesehatan
Narasumber dan fasilitator dalam tahap pengambilan keputusan
Mempertahankan dan melindungi hak klien
11
J. Trend Dalam Keperawatan Maternitas
1. Perkembangan IPTEK
Kemudahan berinteraksi
Fertility concern
Invitro fertilitation
Dilema etik
Efek pencegahan kehamilan dan legal aspek
– Genetic Counseling
Banyaknya penyakit karena genetic
Dilema etik
Biaya
Tindak lanjut
– Diagnostic test
Amniosintesis
USG
Dilema etik
Peningkatan biaya
2. Isu demografik
Populasi : Penduduk yang semakin meningkat
Penundaan perkawinan
Hamil pada remaja, aborsi meningkat
AKI yang masih tinggi (307/100.000 kelahiran hidup)
AKB 52/1000
3. Ketersediaan pelayanan
Kekurangan tenaga di daerah terpencil
Sarana transportasi untuk rujukan yang kurang
Keterlambatan mengambil keputusan dan mengenal
bahaya.
Kota besar fasilitas lebih modern dan lengkap
Biaya tinggi
12
Pendekatan partisipasi keluarga
4. Sosial budaya
Perubahan struktur keluarga
Single parent
Kekerasan pada wanita
Penundaan perkawinan
Bertambahnya wanita pekerja
Peran wanita dalam pelayanan
Kesehatan masyarakat
Pola hidup
5. Jenis penyakit pada wanita
Infeksi yang tinggi, termasuk HIV/AIDS
Keganasan meningkat
Penyakit kelamin yang masih tinggi
6. Ekonomi
Krisis moneter yang panjang
Ibu bekerja tinggi
Biaya anak meningkat
Perawatan anak kurang
7. Legal dan etik
a. Age of viability/usia kematangan
b. Fetal Research and Surgery : intrauterin fetal surgery,
pembedahan infertilitas
c. Reproductive technology: genetic engineering, inseminasi
terapeutik, in vitro/bayi tabung
d. Abortion
e. Amniosintesis
13
kewajiban. Moral didefinisikan sebagai yang berhubungan dengan prinsip
benar dan salah (Webster ’s New World Dictionary, 3rd College edition).
Etik dalam keperawatan maternitas diterapkan dalam 5 bagian,
yakni :
1. Terhadap individu
Wajib menghormati kepercayaan individu; menghormati nilai, adat
dan kebiasaan individu, memegang teguh kerahasiaaan informasi
individu.
2. Terhadap praktik keperawatan
Bertanggung jawab melaksanakan tugas; wajib memelihara standar
keperawatan ; mempertimbangkan kemampuan individu dan
melimpahkan tanggung jawab.
3. Terhadap sejawat
Membantu perkembangan profesi; berperan serta dalam
memperbaiki standar keperawatan ; serta menciptakan dan
membina kondisi kerja yang adil ditinjau dari segi sosial dan
ekonomi.
4. Terhadap profesi lain
Mampu bekerja samadan membina hubungan baik.
5. Terhadap masyarakat, bangsa dan negara.
14
Melakukan cara-cara/teknik untuk menciptakan lingkungan
privacy
Mengajarkan pola seksualitas yang sehat
Mengajarkan perubahan fisiologis kehamilan
Mengajarkan pendidikan seks pada usia remaja, dewasa dan usia
lanjut
Mengajarkan cara pemilihan kontrasepsi
Menciptakan hubungan terapeutik dalam mendiskusikan masalah
seks
Memperkenalkan alat -alat bantu dalam pemenuhan kebutuhan
seks
Melaksanakan rujukan masalah seksual
Menerima konseling masalah seksual
2. Memenuhi kebutuhan lingkungan sehat
Menyediakan objek yang menunjang kesehatan lingkungan
Memodifikasi stimulus lingkungan yang sehat
Menjaga stabilitas lingkungan
Melakukan kolaborasi dan memfasilitasi dalam menciptakan
lingkungan yang sesuai standar
Memberikan pendidikan kesehatan tentang parameter/indikator
kesehatan lingkungan
Melakukan kontrol infeksi/pencegahan infeksi nosokomial
Melaksanakan management teknik isolasi penyakit infeksi
Melaksanakan manajemen teknik isolasi dalam rangka
Pemberian kemoterapi dan penurunan sistem imun/kekebalan
tubuh
3. Memenuhi kebutuhan ibu hamil
Melakukan pemeriksaan fisik ibu hamil
Melaksanakan penyuluhan tentang kebutuhan ibu hamil, meliputi:
– Perubahan fisiologi ibu hamil
– Nutrisi ibu hamil
15
– Perawatan payudara
– Senam hamil
– Imunisasi
– Kebersihan diri
– Persiapan persalinan
– Perawatan bayi
Melakukan persalinan kala III keadaan normal
Melakukan persalinan kala IV keadaan normal
Melaksanakan manajemen nyeri
Melaksanakan ikatan tali k asih (bounding attachment) ibu-bayi
Merawat bayi segera setelah lahir
Memotong dan mengikat tali pusat
Menjahit episiotomi
Menolong persalinan dengan tindakan khusus
Melaksanakan rujuk persalinan
Menerima konsultasi persalinan
4. Kebutuhan bayi baru lahir
Menilai skor APGAR
Melakukan pemeriksaan fisik bayi
- Secara umum
- Refleks
Memandikan bayi
Memakaikan pakaian bayi
Mengatur suhu kamar dan tempat tidur
Merawat tali pusat bayi
Mengajarkan ibu merawat tali pusat
Mengajarkan ibu cara menyusui (ASI)
Mengajarkan ibu melalakukan masase payudara
Melakukan stimulasi tumbuh kembang bayi
Melakukan resusitasi jantung paru pada bayi
Melaksanakan rujukan bayi baru lahir
16
Menerima konsultasi bayi baru lahir
5. Memenuhi kebutuhan post partum
Melaksanakan pemeriksaan fisik ibu post partum
- Secara umum
- Tinggi fundus
- Lochea
- Perineum
Melaksanakan tindakan dan pendidikan kesehatan ibu post partum
- Nutrisi
- Perawatan payudara
- Perawatan vulva dan perineum
- Perawatan kebersihan diri
6. Memenuhi kebutuhan pra nikah
Melaksanakan pendidikan kesehatan pra nikah tentang kesehatan
reproduksi
7. Memenuhi kebutuhan menopause
Melaksanakan pendidikan kesehatan tentang perubahan fisiologi
system reproduksi dan penanganan berbagai maslah menopause
(contoh: cara penggunaan lubrikasi vagina, teknik distraksi
dispareunia).
Melaksanakan rujukan masalah menopause
Menerima konsultasi masalah menopause.
17
Daftar Pustaka
18