Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar kehamilan dalam proses konsepsi?
2. Bagaimana pertumbuhan kembang janin?
3. Apa saja perubahan fisiologi pada kehamilan?
4. Bagaimana konsep asuhan keperawatan?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mendeskripsikan konsep dasar kehamilan dalam proses
konsepsi.
2. Untuk mendeskripsikan pertumbuhan kembang janin
3. Untuk mendeskripsikan perubahan fisiologi pada kehamilan
4. Untuk mendeskripsikan konsep asuhan keperawatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Kehamilan
Proses kehamilan merupakan matarantai yang bersinambung dan
terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan
pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan
plasentadan tumbuh kembang hasil sampai aterm. (Manuaba, 2010).
2.2 Proses Konsepsi
1. Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem
hormonal yang kompleks. Selama masa subur yang berlangsung 20 sampai
35 tahun, hanya 420 buah ovum yang dapat mengikuti proses pematangan
dan terjadi ovulasi. Dengan pengaruh FSH, folikel primer mengalami
perubahan menjadi folikel de Graaf yang menuju ke permukaan ovarium
disertai pembentukan cairan folikel. Desakan folikel de Graaf ke permukaan
ovarium menyebabkan penipisan dan disertai devaskularisasi. Selama
pertumbuhan menjadi folikel de Graaf, ovarium mengeluarkan hormon
estrogen yang dapat mempengaruhi gerak dari tuba yang makin mendekati
ovarium, gerka sel rambut lumen tuba makin tinggi, peristaltik tuba makin
aktif. Ketiga faktor ini menyebabkan aliran cairan dalam tuba makin deras
menuju uterus.
Dengan pengaruh LH yang semakin besar dan fluktuasi yang
mendadak, terjadi pelepasan ovum yang disebut ovulasi. Dengan gerak aktif
tuba yang mempunyai umbai (fimbraie) maka ovum yang telah dilepaskan
segera ditangkap oleh fimbriae tuba. Proses penangkapan ini disebut ovum
pick up mechanism. Ovum yang tertangkap terus berjalan mengikuti tuba
menuju uterus dalam bentuk pematangan pertama artinya telah siap untuk
dibuahi. (Manuaba, 2010).
2. Spermatozoa
Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang kompleks.
Spermatogonium berasal dari sel primitif tubulus menjadi spermatosit
pertama, menjadi spermatosit kedua, menjadi spermatid akhirnya
spermatozoa.
Pertumbuhan spermatozoa dipengaruhi matarantai hormonal yang kompleks
dari pancaindra, hipotalamus, hipofisis dan sel interstisial leydig sehingga
spermatogonium dapat mengalami proses mitosis. Pada setiap hubungan
seksual dikeluarkan sekitar 3 cc sperma yang mengandung 40 sampai 60
juta spermatozoa setiap cc. Bentuk spermatozoa seperti cebong yang terdiri
atas kepala (lonjong sedikit gepeng yang mengandung inti), leher
(penghubung antara kepala dan ekor), ekor (panjang sekitar 10 kali kepala,
3
mengandung energi sehingga dapat bergerak). Sebagian besar spermatozoa
mengalami kematian dan hanya beberapa ratus yang dapat mencapai tuba
falopi. Spermatozoa yang masuk ke dalam alat genitalia wanita dapat hidup
selama tiga hari sehingga cukup waktu untuk mengadakan konsepsi
(Manuaba, 2010).
3. Konsepsi
Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau
fertilisasi dan membentuk zigot. Proses konsepsi dapat berlangsung seperti
uraian dibawah ini.
a. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiata
yang mengandung persediaan nutrisi.
b. Pada ovum, dijumpai inti dalam bentuk metafase ditengah sitoplasma
yang disebut vitelus.
c. Dalam perjalanan korona radiata makin berkurang pada zona pelusida.
Nutrisi dialirkan ke dalam vitelus melalui saluran pada zona pelusida.
d. Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba, tempat yang paling luas yang
dindingnya penuh nonjot dan tertutup sel yang mempunyai silia. Ovum
mempunyai waktu hidup terlama di dalam ampula tuba.
e. Ovum siap dibuah setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam. Spermatozoa
menyebar masuk melalui kanalis servikalis dengan kekuatan sendiri.
Pada kavum uteri, terjadi proses kapasitasi yaitu pelepasan lipoprotein
dari sperma sehingga mampu mengadakan fertilisasi. Spermatozoa
melanjutkan perjalanan menuju tuba falopi
4
yang dalam beberapa jam telah mampu membelah dirinya menjadi dua dan
seterusnya.berbarengan dengan pembelahan inti, hasil konseps terus
berjalan menuju uterus. Pembelahan berjalan terus dan didalam morula
terbentuk ruangan yang mengandung cairan yang disbut blastula.
Perkembangan dan pertumbuhan berlangsung, blastula dengan vili
korealisnya yang dilapisi sel trofoblas telah siap untuk mengadakan nidasi.
5. Pembentukan plasenta
Nidasi atau implantasi terjadi pada bagian fundus uteri di dinding
depan atau belakang. Pada blastula, penyebaran sel trofoblas yang tumbuh
tidak rata sehingga bagian blastula dengan inner cell mass akan tertanam ke
dalam endometrium.terjadinya nidasi (implantasi) mendorong sel blastula
mengadakan diferensiasi. Sel yang dekat dengan ruangan eksoselon
membentuk “entoderm” dan yolk sac (kantong kuning telur) sedangkan sel
lain membentuk “ektoderm” dan ruangan amnion. Plat embrio terbentuk
diantara dua ruang yaitu ruang amnion dan kantung yolk sac. Plat embrio
terdiri dari unsur ektoderm, endoterm dan mesoderm. Ruangan amnion
dengan cepat mendekati korion sehingga jaringan yang terdapat di antara
amnion dan embrio padat dan berkembang menjadi tali pusat.
Awalnya yolk sac berfungsi sebagai pembentuk darah bersama dengan hati,
limpa dan sumsum tulang. Pada minggu kedua sampai ketiga terbentuk
bakal jantung dengan pembuluh darahnya yang menuju body stalk (bakal
tali pusat). Jantung bayi mulai dapat dideteksi pada minggu ke-6 sampai 8
dengan menggunakan ultrasonografi atau sistem Doppler.
5
2. Perkembangan embrio bulan ke 3
Pada masa ini janin tumbuh dengan cepat. Bagian tubuh tumbuh
lebih besar sehingga badan dan kepala lebih proporsional. Garis-garis pada
kulit jari kini telah terbentuk, sehingga janin memiliki sidik jari sendiri.
Pada minggu ke 21 hingga minggu ke 25, akan merasakan gerakan janin
untuk pertama kali. Pada mulanya akan terasa suatu denyutan atau sedikit
peregerakan, dan mungkin terasa seperti gangguan pencernaan. Selanjutnya,
anda akanmerasakan janin anda menendang.
6
ke 29, kelopak mata janin terbuka untuk yang pertama kali. Pada minggu ke
30, panjang janin normal Indonesia sekitar 33 cm.
7
6. Pada perabaan pada bagian perut dirasakan adanya janin serta
gerak janin.
7. Bila didengarkan menggunakan alat doppelr maka akan terdengar
detak jantung janin.
8. Pada pemeriksaan USG dilihat gambaran janin.
9. Pada pemeriksaan rotgen terlihat gambaran rangka janin.
2. Perubahan-perubahan fisiologi
1. Rahim atau Uterus
Perubahan fisiologis selama kehamilan pada uterus adalah uterus
akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah ini.
8
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah
agak kebiru-biruan tanda ini disebut tanda Chadwick.
4. Ovarium
Pada permulaan kehamilan terdapat korpus luteum grafiditatis
sampai terbentuknya plasenta menunjukan kehamilan 16 minggu korpus
luteum berdiameter kira-kira 3 cm kemudian mengecil setelah plasenta
terbentuk.
5. Mamae
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomamotropin ekstrogen dan progestron mengeluarkan air susu
sehingga mamae menjadi lebih besar, lebih tegak, dan tampak lebih hitam.
6. Sirkulasi Darah
Perubahan fisiologis kehamilan terjadi pada sirkulasi darah adanya
sirkukasi ke plasenta uterus terus membesar dengan pembuluh darah.
Volume darah ibu bertambah secara fisiologik dengan adanya pencairan
darah yang disebut hidermia.
7. Sistem Respirasi
Seorang wanita hamil kelanjutan kehamilannya tifak jarang
mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Oleh karna usus-usus
tertekan oleh uterus ang membesar sehingga diagframa kurang leluasa
bergerak.
8. Traktus Digestivus (Saluran pencernaan)
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terjadi perasaan enek (nusea)
mungkin karna kadar hormon ekstrogen meningkat. Tonus otot traktus
menurun gejala muntah yang sering terjadi dipagi hari dikenal sebagai
morning sickness.
9. Traktus Urinarius (Saluran Kemih)
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kantung kecing mulai
membesar sehingga timbul sering kecing semakin tuanya kehamilan
bila uterus gravidarum keluar dari rongga panggul karna kantung
kecing tersebut tertekan.
9
10. Kulit
Terdapat divosit pigmen dan hiperpigmentasi disebabkan oleh
pengaruh stimulating yang meningkat didaerah leher, kulit perut seolah
retak-retak warnanya berubah agak hipermik dan kebiru-biruan, puting dan
aerola mamae lebih gelap.
11. Metabolisme dalam kehamilan
Sistem endokrin juga meninggi dan tamapk lebih jelas kelenjar
gondok, terjadi kenaikan berat badan terutama pada kehamilan 20 minggu.
Volume darah meningkat lemak dan protein lebih banyak dan akhirnya
adanya retensi air.
12. Edema
Edema tungkai bawah pada trimester terakhir dapat merupakan hal
fisiologis edema ditubuh bagian atas seperti wajah dan lengan bila diikuti
terjadinya peningkatan tekanan darah maka dapat dicurigai adanya
preeklamsia.
13. Tulang dan Gigi
Panggul akan terasa lebih longgar, ligmen-ligmen melunak terjadi
sedikit pelebaran pada ruang persendiaan. Kalsium marternal tulang-tulang
panjang akan berkurang mengakibatkan gigi bila tidak cukup kalsium
terjadinya perubahan kurangnya kalsisum.
3. Perubahan-perubahan psikologis
1. Trimester satu
Sebagai periode penyesuaian terhadap kenyataan bahwa dia sedang
mengandung sebagain besar wanita merasa sedih dan ambivalen. Perasaan
ambivalen biasanya berakhir saat dia menerima kehamilannya. Trimester
pertama seperti mual,kelemahan,perubahan nafsu makan, kepekaan
emosional dapat mencerminkan konflik dan depresi menjadi pengingat
tentang kehamilannya.
10
Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi antara
wanita satu dan lainnya. Peningkatan hasrat seksual terjadi secara umum
trimester pertama penurunan libido secara umum dipengaruhi oleh keletihan
neosea, depresi, payudara membesar dan nteri, kecemasaan dan masalah-
masalah lain. Terjadi pada trimester pertama :
1. Berasa tidak sehat dan benci kehamilannya.
2. Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
3. Mencari tanda-tanda untuk lebih menyakinkan bahwa dirinya sedang
hamil.
4. Mengalami gairah seks yang lebih tinggi tapi libido turun.
5. Kekhawatiran kehilangan bentuk tubuh.
6. Membentuk penerimaan kehamilan oleh keluarga.
7. Ketidakstabilan emosi dan suasana hati.
8. Mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya hamil.
9. Hasrat untuk melakukan seks pada trimester pertama atau bulan-
bulan pertama ibu akan merasa tidak berdaya, merasa minder karna
konsepsi kadar hormon meningkat.
2. Trimester Kedua
Periode ini ketika wanita merasa tidak nyaman segala ketidak
nyamanan yang normal dialami wanita merupakan fase wanita lebih banyak
mengalami kemunduran. Trimester kedua ada 2 fase : Praqueckening dan
Pascaqueckening. Yakni mengembangnya identitas ibu dirinya sendiri.
Trimester kedua relatif terbebas dari srgala ketidak nyamanan fisik perut
11
wanita belum menjadi membesar, lukbrikasi vagina menimbulkan
ambivalensi terhadap wanita tersebut.
Tanda-tanda lainnya :
1. Ibu sudah mulai merasa sehat dan mulai bisa menerima
kehamilannya.
2. Mulai merasa gerakan bayi dan merasakan kehadiran bayi sebagai
seorang diluar dirinya.
3. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum terasa beban.
4. Libido dan gairah seks meningkat.
5. Ibu merasakan adanya perubahan bentuk tubuh membesar sehingga
merasa tidak menarik lagi.
6. Ibu merasakan lebih tenang dibadingkan dengan trimester satu karna
nafsu makan mulai timbul, tidak mengalami mual muntah sehingga
ibu lebih semangat.
7. Biasanya ibu lebih bisa menyesuaikan diri dengan kehamilan
trimester ini dan ibu mulai merasakan gerakan janinnya pertama kali.
3. Trimester Ketiga
Periode ini penantian dengan penuh kewaspadaan, pada periode ini
wanita mulai menyadari kehadiran bayi menjadi tidak sabar menanti
kehadiran sang buah hati. Adapun perasaan was-was meningat bayi akan
12
lahir kapan pun berjaga-jaga sementara ia memperhatikan dan menunggu
tanda dan gejala persalinan muncul.
13
2.5 Asuhan Keperawatan pada ibu hamil
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
1) Nutrisi
14
d. Nafsu makan : tidak nafsu, alasan : karena mual
dan muntah
2) Eliminasi
a. BAK
Warna : kekuningan
b. BAB
Ø Warna : coklat
Ø Bau : khas
Ø Konsistensi : padat
4) Personal Hygiene
15
B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Ø Kepala
Ø Mata
Ø Leher
Ø Kardiovaskuler
Ø Pencernaan/abdomen
Ø Ekstremitas
Ø Sistem persyarafan
Ø Genito urinaria
Ø Pemeriksaan janin
Ø Tinggi badan
Ø Lila
Ø Tanda-tanda vital
2. Pemeriksaan penunjang
Ø DJJ : hasil periksa setiap 30 menit atau lebih sering jika ada tanda-
tanda gawat janin.
16
Ø Warna dan adanya air ketuban : penilaian air ketuban setiap kali
melakukan pemeriksaan dalam, dan nilai warna air ketuban jika
selaput ketuban pecah.
C. Diagnosa Keperawatan
D. Intervensi Keperawatan
1) Tidak gelisah
4) Tidak ketakuatan
9) Berkonsentrasi
17
10) Tidak ada blocking pikiran.
5. Pantau respon verbal dan non verbal yang menunjukan kecemasan klien
Objective: Klien akan terhindar dari agen cedera biologis selama dalam
perawatan
18
3) Tekanan darah, nadi dan pernapasan dalam batas normal (TD: systole
100-130 mmHg, diastole 60-90 mmHg, Nadi : 60- 100 X/menit, RR: 12-24
X/ menit).
Intervensi :
R/ Untuk mengetahui jenis dan tingkatan nyeri klien akut atau kronis. Untuk
menghindari interpretasi subjektif.
2. Bantu pasien untuk mendapatkan posisi yang nyaman dan gunakan bantal
untuk membebat atau menyokong daerah yang sakit bila diperlukan.
19
Intervensi dan Rasional
1. Anjurkan pasien untuk makan makanan yang kaya zat besi dan mineral,
jika tidak dikontraindikasikan
R/: tidur di malam hari 8 sam pai 10 jam dapat membantu mengurangi
keletihan
Objective :
outcome
1) Klien dapat defekasi secara spontan dan lancar tanpa menggunakan obat
2) Konsistensifses lunak
Rencana tindakan
4. Berikan intake cairan yang cukup (2 liter perhari) jika tidak ada
kontraindikasi
E. Implementasi
F. Evaluasi
BAB III
21
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
22
Sisrini Rahayu Sammarian.2012.Tumbuh Kembang Janin. Scribd.
Prawirohardjo. (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Jakarta.
Taylor, C.M. (2010). Diagnosis Keperawatan Dengan Rencana Asuhan,
Edisi 10, Jakarta: EGC.
Saleha.2009.Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan:Jakarta Salemba
Medika Ambarwati.
23