Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE (ANC)

DOSEN PENGAMPU :

ENY SUTRIA, S.Kep., Ns., M.Kep

DISUSUN OLEH :

SHIFA CHAIRUNNISAH BALQIS 70300120001

HUMAERAH NURAZIZAH RIDWAN 70300120002

ANDI RIFKAH SANI 70300120004

ANDI NURWAQIAH ANNISA ARIS 70300120022

IKE NUR HEPY 70300120044

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan penyusunan laporan pendahuluan Antenatal Care (ANC).Laporan
pendahuluan ini disusun agar pembaca dapat menambah wawasan yang lebih luas.

Sebelum itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam penyusunan laporan pendahuluan ini sehingga dapat terselesaikan.
Tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada Ns. Eny Sutria, S.Kep.,M.Kepselaku
dosen pembimbing lab klinik mata kuliah Keperawatan Maternitas I dan Komunikasi dalam
Keperawatan II yang senantiasa membimbing kami dalam menyelesaikan tugas laporan
pendahuluan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan pendahuluan ini masih jauh dari


kesempurnaan.Oleh sebab itu, kami berharap atas kritikan dan saran yang membangun dari
para pembaca agar laporan pendahuluan ini menjadi lebih baik.Semoga laporan pendahuluan
ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.Sekian dan terima kasih.

Gowa, 04 Januari 2021

Penulis
BAB I

KONSEP DASAR KEHAMILAN

A. DEFINISI
Kehamilan adalah sebuah proses yang dimulai dari tahap konsepsi sampai
lahirnya janin. Kehamilan normal berkisar 280 hari (40 minggu) dihitung dari HPHT
(Haid Pertama Haid Terakhir).(Widatiningsih dan Dewi, 2017).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan normal akan
berlangusng dalam waktu 40 minggu bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya
bayi. (Waliani, 2015).
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah suatu
proses yang diawali dengan penyatuan spermatozoa dan ovum (fertilisasi) dan
dilanjutkan dengan implantasi hingga lahirnya bayi yang lamanya berkisarnya 40
minggu.

B. PROSES TERJADINYA
a. Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan plasenta ovum yang dipengaruhi oleh
sistem hormonal yang kompleks. Selama masa subur berlangsung 20-35 tahun, hanya
420 buah ovum yang dapat mengikuti proses pematangan dan terjadi ovulasi. Proses
pertumbuhan ovum (oogenesis) asalnya epitel germinal >> oogonium >> folikel
primer >> proses pematangan pertama. Dengan pengaruh FSH, folikel primer
mengalami perubahan menjadi folikel de Graaf yang menuju ke permukaan ovarium
disertai pembentukan cairan folikel
Desakan folikel de Graaf ke permukaan ovarium menyebabkan penipisan
dan disertai devaskularisasi. Selama pertumbuhan menjadi folikel de Graaf, ovarium
mengeluarkan hormon estrogen yang dapat memengaruhi gerak dari tuba yang makin
mendekati ovarium, gerak sel rambut lumen tuba makin tinggi, peristaltic tuba makin
aktif. Ketiga faktor ini menyebabkan aliran cairan dalam tuba semakin deras menuju
uterus. Dengan pengaruh LH yang semakin besar dan fluktasi yang mendadak, terjadi
proses pelepasan ovum yang disebut ovulasi. Dengan gerak aktif tuba yang
mempunyai umbai (fimbriae) maka ovum yang telah dilepaskan sefera di tangkap
oleh fimbriae tuba.Ovum yang telah tertangkap terus berjalan mengikuti tuba menuju
uterus, dalam bentuk pematangan pertama, artinya telah siap untuk
dibuahi.(Manuaba, 2010).

b. Konsepsi atau Fertilisasi


Pada saat kopulasi antara pria dan wanita (senggama/koitus) terjadi
ejakulasi sperma dari saluran reproduksi pria di dalam vagina wanita, dimana akan
melepaskan cairan mani berisi sel-sel sperma ke dalam saluran reproduksi wanita.
Jika senggama terjadsi dalam sekitar masa ovulasi (disebut “masa subur” wanita),
maka ada kemungkinan sel sperma di dalam saluran reproduksi wanita akan bertemu
dengan sel telur wanita yang baru dikeluarkan pada saat ovulasi.
Pertemuan/penyatuan sel sperma dengan sel telur inilah yang disebut pembuahan
atau ferlilisas (Dewi,2011).
Dalam keadaan normal in vivo, umumnya pembuahan terjadi di daerah tuba
fallopi, yaitu di daerah ampula/infundibulum.Perkembangan teknologi kini
memungkinkan penatalaksanaan kasus infertilitas (tidak bisa mempunyai anak)
dengan car mengambil oosit wanita dan dibuahi dengan sperma pria di luar tubuh,
kemudian setelah terbentuk embrio, embrio tersebut dimasukkan kembali kedalam
rahim untuk pertumbuhan selanjutnya.Teknik ini disebut sebagai oembuahan in vitro
(in vitro fertilization-IVF) dalam istilah awam disebut bayi tabung.Spermatozoa
bergerak cepat dari vagina ke dalam rahim masuk ke dalam tuba.Gerakan ini
mungkin dipengaruhi juga oleh peranan kontraksi miometrium dan dinding tuba yang
juga terjadi saat senggama.

c. Nidasi atau Implantasi


Dengan masuknya inti spermatozoa ke dalam sitoplasma “vitelus”
membangkitkan kembali pembelahan dalam inti ovum yang dalam keadaan
“metafase”. Proses pemecahan dan pemetangan mengikuti bentuk “anafase” dan
“telofase” sehingga pronukleusnya menjadi “haploid”.
Pronukleus spermatozoa dalam keadaan haploid saling mendekati dengan
inti ovum yang kini haploid dan bertemu dalam pasangan pembawa tanda dari pria
dan wanita. Setelah pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa, terbentuk zigot
yang dalam beberapa jam telah manpu membelah dirinya menjadi dua dan
seterusnya. Berbarengan dengan permbelahan inti, hasil konsepsi terus berjalan
menuju uterus.
Hasil pembelahan sel memenuhi keseluruh ruangan di dalam ovum yang
besarnya 100 MU atau 0,1 mm dan disebut stadium morula. Selama pembelahan sel
di bagian dalam, terjadi pembentukan sel di luar morula yang kemungkinan berasal
dari korana radiata yang menjadi sel trofoblas.Sel trofoblas dalam pertumbuhannya,
mampu mengeluarkan hormone korionik gonadropin, yang mempertahankan korpus
luteum gravidarum.Pembelahan berjalan terus dan di dalam morula terbentuk
ruangan yang mengandung cairan yang disebut blastula.
Perkembangan dan pertumbuhan berlangsung blastula dengan vili
korealisnya yang dilapisi sel trofoblas telah siap untuk mengadakan nidasi.Sementara
itu, pada fase sekresi, endometrimium telah makin tebal dan makin banyak
mengandung glikogen yang disebut desidua. Sel trofoblas yang mengikuti “primer
vili korealis” melakukan destruksi enzimatik-proteolitik, sehingga dapat
menanamkan diri di dalam endometrium, proses penanaman clastula yang di sebut
nidasi atau implantasi terjadi pada hari ke 6 sampai ke 7 setelah konsepsi. Pada saat
tertanamnya blastula ke dalam endometrium, mungkin terjadi perdarahan yang
disebut tanda .(Manuaba, 2010).

d. Pembentukan plasenta
Plasenta merupakan organ yang melekatkan embrio ke dinding
uterus.Sirkulasi embrio-plasenta-ibu terbentuk pada hari ke-7 saat jantung embrio
mulai berdenyut.Pada akhir minggu ketiga, darah embrio bersirkulasi di antara
embrio dan vili korion.Darah embrio mengalir melaui dua arteri umbilikalis, lalu ke
kapiler-kapiler vili, dan akhirnya kembali melalui sebuah vena umbilikalis menuju ke
embrio. Plasenta memiliki lima fungsi utama yaitu respirasi, nutrisi,
ekskresi,proteksi,prodks hormon.

e. Pertumbuhan dan perkembangan janin


1) Bulan ke-0
Sperma membuahi ovum, membelah, masuk di uterus dan menempel pada
hari ke-11 (Sulistyawati, 2009)
2) 4-6 minggu
Panjang janin pada usia 4-6 minggu kira-kira 7,5-10 mm (Manuaba, 2010).
Terjadi pembentukan hidung, dagu, palatum, dan tonjolan paru.Jari-jari telah
terbentuk, namum masih tergenggam.Jantung telah terbentuk penuh
(Saifuddin, 2010).Telinga mulai terbentuk (Varney, et al, 2007).
3) 7-8 minggu
Ukuran janin pada usia 7-8 minggu kira-kira 2,5 cm. Mata tampak pada
muka, juga terdapat pembentukan alis dan lidah. Bentuk mirip manusia,
dimulai pembentukan genitalia eksterna dan tulang (Manuaba,
2010).Kemudian menurut Saifuddin (2010), sirkulasi melalui tali pusat juga
sudah dimulai.
4) 9-10 minggu
Genitalia telah menunjukkan karakteristik laki-laki atau perempuan, tetapi
masih belum terbentuk sempurna (Varney, et al, 2007:507). Kepala meliputi
separuh janin, terbentuk muka janin dan kelopak mata yang tak akan
membuka sampai usia 28 minggu (Saifuddin, 2010)
5) 11-12 minggu
Embrio menjadi janin.Denyut janin terlihat pada USG.Mulai ada
gerakan.Sudah ada pusat tulang, kuku, ginjal mulai memproduksi
urin.Panjang janin 7-9 cm. Tinggi rahim diatas simpisis (tulang kemaluan)
(Salmah dkk, 2006).
6) 13-16 minggu
Ini merupakan awal trimester ke-2.Denyut jantung 120-150/menit.Janin
bergerak aktif, menghisab dan menelan air ketuban, telah tumbuh lanugo
(rambut janin) (Saifuddin, 2010).Kulit merah tipis, uterus telah penuh,
desidua perietalis dan kapsularis (Manuaba, 2010).usia 13-16 minggu, ukuran
janin sekitar 15 cm.
7) 17-24 minggu
Sidik jari terbentuk, seluruh tubuh terdapat vernik kaseosa (lemak) dan janin
memiliki refleks (Saifuddin, 2010). Janin berukuran sekitar 30-32 cm, dimana
kulit menebal, kelopak mata jelas, alis dan bulu mata tampak (Manuaba,
2010).
8) 25-28 minggu
Masuk ke trimester ke-3, dimana terdapat perkembangan otak yang cepat,
siatem saraf mengendalikan gerakan dan fungsi tunuh, mata mulai membuka
(Saifuddin, 2010:158). Surfaktan mulai dihasilkan di paru-paru pada usia 26
minggu, rambut kepala makin panjang, kuku-kuku jari mulai terlihat
(Varneyet al, 2007). Kira-kira panjang janin 35 cm, berat badan sekitar 1.000
gram (Manuaba, 2010).
9) 29-32 minggu
Bila bayi dilahirkan kemungkinan hidup 50-70% (Saifuddin, 2010).Simpanan
lemak subkutan mulai memperhalus kerutan, janin telah memiliki kendali
terhadap gerak pernapasan yang berirama dan temperatur tubuh, refleks
cahaya terhadap pupil munvul pada akhir bulan (Varneyet al, 2007).
10) 33-36 minggu
Kulit menjadi halus tanpa kerutan, tubuh menjadi lebih bulat lengan dan
tungkai tampak montok.Pada janin laki-laki biasanya testis sudah turun ke
skrotum (Varney, et al, 2007:551). Berat janin pada usia 33-36 minggu
sekitar 1.500-2.500 gram. Lanugo mulai berkurang, saat 35 minggu paru telah
matur, janin akan dapat hidup tanpa kesulitan (Saifuddin, 2010).
11) 37-40 minggu
Usia 38 minggu kehamilan disebut aterm, dimana bayi akan meliputi seluruh
uterus. Ari ketuban mulai berkurang, tetapi masih dalam batas normal
(Saifuddin, 2010).Panjang janin sekitar 50-55 cm (Manuaba, 2010). Janin kini
bulat sempurna dengan dada dan kelenjar payudara menonjol pada kedua
janis kelamin, kedua testis telah masuk ke dalam skrotum pada akhir bulan
ini, kuku-kuku mulai mengeras. Warna kulit bervariasi mulai dari putih,
hingga merah muda hingga merah muda kebiruan tanpa menghiraukan ras
(Varneyet al, 2007).

Perkembangan Organ dan Fisiologi Janin

Usia Gestasi
Organ
(Minggu)
Pembentukan hidung, dagu, palatum dan tonjolan
paru. Jari-jari telah berbentuk, namum masih
6
tergenggam. Jantung telah terbentuk penuh.
Mata tampak pada muka. Pembentukan alis dan
7
lidah
Mirip bentuk manusia, mulai pembentukan
8
genetalia eksterna. Sirkulasi melalui tali pusat
dimulai. Tulang mulai terbentuk
Kepala meliputi separuh besar janin, terbentuk
9 muka janin, kelopak mata terbentuk tetapi akan
membuka sampai 28 minggu.
Janin berukuran 15 cm. Ini merupakan awal dari
trimester ke-2. Kulit janin masih transparan, telah
mulai tumbuh lanugo (rambut janin). Janin bergerak
13-16
aktif, yaitu menghisab dan menelan air ketuban.
Telah terbentuk mekonium (fases) dalam usus.
Jantung berdenyut 120-150x/menit.
Komponen mata terbentuk penuh, juga sidik jari.
17-24 Seluruh tubuh diliputi oleh verniks kaseosa (lemak).
Janin mempunyai refleks.
Saat itu disebut permulaan trimester ke-3, dimana
terdapat perkembangan otak yang cepat. Sistem
25-28 saraf mengendalikan gerakandan fungsi tubuh, mata
sudah membuka. Kelangsungan hidup pada periode
ini sangat sulit bila lahir.
Bila bayi dilahirkan, ada kemungkinan untuk hidup
29-32 hidup (50-70%). Tulang telah terbentuk sempurna,
gerakan nafas telah reguler, suhu relatif stabil.
Berat janin 1500-2500 gram. Bulu kuli janin
(lanugo) mulai berkurang, pada saat 35 minggu
33-36
paru telah matur. Janin akan dapat hidup tanpa
kesulitan.
Sejak 38 minggu kehamilan disebut aterm, dimana
bayi akan memiliki seluruh uterus. Air ketuban
38-40
mulai berkurang , tetapi masaih dalam batas
normal.
Sumber : Saifuddin, 2006:233
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Menurut (Romauli, 2011) faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan antara
lain:
1. Faktor Fisik
a. Status Kesehatan
1. Status kesehatan merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan kondisi
ibi hamil. Pengaruh status kesehatan terhadapa kehamilan antara lain :Penyakit
atau komplikasi akibat langsung dari kehamilan seperti hypereesis gravidarum,
preeklamsi, kelainan lamanya kehamilan, kehamilan ektopik, kelainan plasenta,
atau selaput janin, pendarahan antepartum, dan gamelli.
2. Penyakit atau kelainan yang tidak langsung berhubungan dengan kehamilan.
Terdapat hubungan timbal balik dimana penyakit ini dapat memperberat serta
mempengaruhi kehamilan, contohnya: a) Penyakit kelainan bagian kandungan
seperti varises vulva, kelainan bawaan, hematoma vulva, peradangan, gonorea,
DM, kista bartholini, fistula vagina, kista vagina, kelainan bawaan uterus,
kelainan letak uterus, tumor uteri, dan mioma uteri.

b. Status Gizi
Status gizi merupakan hal yang penting diperhatikan pada masa kehamilan,
karena faktor gizi sangat dipengaruhi terhadap status kesehatan ibu selama hamil
serta guna pertumbuhan dan perkembangan janin. Keterbatasan gizi selama hamil
sering berhubungan dengan faktor ekonomi, pendidikan, sosial atau keadaan lain
yang dapat meningkatkan kebutuhan gizi ibu hamil.

c. Gaya Hidup
Gaya hidup merupakan kebiasaan-kebiasaan yang ada pada masyarakat baik
masyarakat yang bersifat positif meupun kebiasaan bersifat negatif yang dapat
mempengaruhi kesehatan. Pengaruh gaya hidup yang mempengaruhi kehamilan
seperti kebiasaan minum jamu, aktivitas seksual, pekerjaan atau aktivitas sehari-
hari yang terlalu berat, senam hamil, konsumsi alkohol, merokok, dan kehamilan
yang tidak diharapkan.
2. Faktor Psikologi
Faktor psikologi muncul karena ketidakmatangan didalam perkembangan emosional
dalam kesanggupan seseoraang untuk menyesuaikan diri dengan situasi tertentu
termasuk kehamilan.Faktor psikologi ini mempunyai beberapa faktor yang
mempengaruhi kehamilan, antara lain stressor, dukungan keluarga, subtance abuse,
partner abuse.

3. Gaya Hidup
Gaya hidup sehat adalah gaya yang digunakan ibu hamil. Ekonomi juga selalu
menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang cukup dapat memeriksakan
kehamilannya secara rutin. Dengan adanya perencanaan yang baik sejak awal,
membuat tabungan bersalin, maka kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan
dengan baik. Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi gaya hidup antara lain:
a. Faktor Lingkungan
Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan ibu hamil.Tenaga
kesehatan harus dapat menyikapi hal ini secara bijaksana dan jangan sampai
menyinggung kearifan lokal pada daerah tersebut. Penyampaian mengenai
pengaruh adat dapat melalui beberapa teknik, misalnya media massa, pendekatan
tokoh masyarakat, dan penyuluhan yang menggunakan media efektif.
b. Faktor Sosial
Faktor sosial tergolong menjadi dua macam yaitu,
a) Fasilitas kesehatan, berfungsi sebagai menentukan kualtas pelayanan pada ibu
hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya penyulit akan lebih tepat,
sehingga langkah antisipatif akan lebih cepat diambil serta adanya fasilitas
kesehatan ini dapat menurunkan angka kematian ibu hamil (AKI).
b) Tingkat pendidikan, tingkat pendidikan ibu hamil sangat berperan dalam
kualitas perawatan bayinya. Informasi yang berhubungan dengan perawatan
kehamilan sangat dibutuhkan, sehingga akan meningkatkan pengetahuannya.
Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka
semakin baik pula pengetahuannya tentang sesuatu. Pada ibu hamil dengan
pendidikan rendah kadang ketika tidak mendapatkan cukup informasi
mengenai kesehatannya maka ia tidak tahu bagaimana cara melakukan
perawatan kehamilan dengan baik.
c) Pekerjaan, Pekerjaan seseorang akan menggambarkan aktifitas dan tingkat
kesejahteraan ekonomi yang didapatkan. Penelitian juga menunjukkan bahwa
ibu hamil yang bekerja akan mempunyai pengetahuan yang lebih baik dari
pada ibu yang tidak bekerja, karena ibu yang bekerja akan memiliki
kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, sehingga lebih mempunyai
banyak peluang juga untuk mendapatkan informasi seputar kesehatannya.
c. Faktor Budaya dan Adat Istiadat
Adat istiadat merupakan akar budaya masayarakat atau kebiasaan yang
dilakukan. Banyak sekali kebiasaan adat istiadat yang masih dipertahankan di
indonesia untuk mencapai keturunan yang baik secara psikis maupun jasmani.
Faktor sosial budaya yang mempengaruhi kehamilan seperti larangan ibu hamil
melihat orang menyembelih binatang, upacara tujuh bulan, kedekatan masyarakat
pada dukun beranak, ibu hamil harus makan dua kali lipat, ibu hamil tidak boleh
makan nanas, pisang ambon dan duren, minum es membuat janin besar, ibu hamil
tidak boleh makan daging kambing, minum air kelapa, minum jamu-jamuan
tradisional, minum air rebusan kacang hijau, peringatan 4 bulanan, ibu hamil
tidak boleh makan cabe, ibu hamil tidak boleh memasak sambil jongkok.
d. Faktor Ekonomi
Kehidupan berekonomi ada sejak maanusia dilahirkan.Kehidupan
berlangsung di lingkup keluarga maupun masyarakat.Dalam kehidupan sehari-
hari nampak berbagai kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam hal ini, terdapat faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi kehamilan
antara lain:
a) Ekonomi rendah menyebabkan gangguan stress pada ibu hamil
b) Ekonomi rendah mempengaruhi gizi yang disebabkan gangguan makan
c) Ekonomi rendah mempengaruhi banyaknya jumlah anak
d) Ekonomi rendah mempengaruhi saat terjadi pendarahan
e) Ekonomi rendah mempengaruhi banyaknya anak yang disebabkan kurangnya
penyuluhan keluarga berencana
f) Ekonomi rendah menyebabkan ibu yang sedang hamil dalam melakukan
pemeriksaan mendapatkan fasilitas pelayanan pemeriksaan yang tidak efektif
karena kurangnya biaya yang harus dikeluarkan
g) Ekonomi rendah menyebabkan ibu hamil yang pendidikannya rendah tidak
mengetahui tentang pemeriksaan kehamilan yang baik
h) Ekonomi rendah menyebabkan masyarakat khususnya ibu hamil bertempat
tinggal di daerah yang jauh dari pelayanan kesehatan
i) Ekonomi rendah menyebabkan ibu hamil berperan penting dalam masalah
transportasi dan biaya lain yang mempengaruhi kehamilan

D. PERUBAHAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLGIS PADA KEHAMILAN


1. Perubahan Fisiologis
a. Sistem Reproduksi
1. Uterus
a) Ukuran
Ukuran pada kehamilan cukup bulan adalah 30 x 25 x 20 cm dengan
kapasitas lebih dari 4.000 cc (Dewi, 2011:90) .
b) Berat
Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1.000 gram pada
akhir kehamilan (40 minggu).
c) Bulan Pertama :
d) Seperti alpukat, isthmus Ramih menjadi hipertropi dan bertambah panjang
sehingga bila diraba terasa lunak, keadaan ini yang disebut dengan tanda
hegar
e) 2 Bulan : Sebesar telur bebek
f) 3 Bulan : Sebesar Telur Angsa
g) 4 Bulan : Berbentuk Bulan
h) 5 Bulan : Rahim teraba seperti cairan ketuban, rahim terasa tipis itulah
sebabnya mengapa bagian-bagian janin ini dapat dirasakan melalui
perabaan dinding uterus (Sulistyawati 2012;59)
2. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru
juga di tunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium.
Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan
setelah itu akan berperan sebagi penghasil progesteron dalam jumlah yang
relatif minimal. Terjadinya kehamilan indung telur yang mengandung korpus
luteum gravidarumakan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta
yang sempurna pada usia 16 minggu (Saifuddin, 2010).
3. Vagina dan Vulva
Pada kehamilan TM III kadang terjadi peningkatan rabas vagina.Peningkatan
cairan vagina selama kehamilan adalah normal.Cairan biasanya jernih. Pada
awal kehamilan, cairan ini biasanya agak kental, sedangkan pada saat
mendekati persalinan cairan tersebut akan lebih cair (Hutahaean, 2013)
b. Payudara
Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli, dan rasa berat di payudara
mulai timbul sejak minggu ke-6 gestasi. Puting susu dan areola menjadi lebih
berpigmen, terbentuk warna merah muda sekunder , dan puting susu menjadi lebih
erektil. Peningkatan suplai darah membuat pembuluh darah di bawah kulit
berdilatasi.Selam trimester kedua dan ketiga, pertumbuhan kelenjar mamae
membuat ukuran payudar meningkat secara progesif.Kadar hormon luteal dan
plasenta pada masa hamil meningkatkan proliferasi duktus laktiferus dan jaringan
lobulus-alveolar sehingga pada palpasi payudara teraba penyebaran nodul kasar.
Walaupun perkembangan kelenjar mamae secara fungsional lengkap pada masa
pertengahan kehamilan, tetapi laktasi terhambat sampai kadar esterogen menurun,
yaitu setelah janin dan plasenta lahir. Kolostrum, cairan sebelum susu, berwarna
putih kekuningan dapat dikeluarkan dari puting susu selama trimester ketiga.
(Kamariyah, 2014).
c. Sistem Kardiovaskular
1) Volume darah ibu meningkat sekitar 30-50% pada kehamilan kembar, biasanya
karena adanya retensi garam dan air yang disebabkan sekresi aldosteron dari
adrenal oleh estrogen. Cardiac outputmeningkat ± 30% pompa jantung
meningkat 30 % setelah kehamilan tiga bulan dan kemudian melambat hingga
umur kehamilan 32 minggu. Setelah itu volume darah menjadi relatif stabil.
2) Penekanan pada vena cava (aliran balik vena) dapat menyebabkan hipotensi
arterial dan wanita dapat menjadi pingsan atau kehilangan kesadaran. Hal ini
dapat diatasi dengan wanita tersebut berbaring miring atau duduk (Kumalasari,
2015)
d. Sistem Pernapasan
Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi
kebutuhan O2.Disamping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim
yang membesar pada umur hamil 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya
desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih
dalam sekitar 20-25% dari biasanya (Prawirohardjo, 2008)
e. Sistem Perkemihan
Pada awal-awal kehamilan, kandung kencing tertekan sehingga sering timbul
kencing. Keadaan ini akan hilang dengan tuanya kehamilan jika uterus gravidus
keluar rongga panggul. Laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat
pada kehamilan (Kuswanti, 2014)
f. Sistem Muskuloskeletal
1) Pembesaran payudara dan rotasi anterior panggul memungkingkan terjadi
lordosis
2) Ibu sering mengalami nyeri di bagian punggung dan pinggang karena
mempertahankan posisi stabil, beban meningkat pada otot punggung dan
kolumna vertebrae.
3) Relaksasi dan hipermobilitas sendi pada masa hamil kembali stabil dan ukuran
sama dengan sebelum hamil, kecuali pada kaki (Hutahaean, 2013)
g. Sistem Pencernaan
Salivasi meningkat dan pada trimester pertama, mengeluh mual dan muntah.
Tonus-tonus otot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan makanan
akan lebih lama berada dalam saluran makanan. Resorbsi makanan baik, tetapi
akan menimbulkan obstipasi. Gejala muntah (emesis gravidarum) sering terjadi,
biasanya pada pagi hari (morning sickness) (Mochtar, 2015).
h. Sistem Endokrin
Selama kehamilan normal kelenjar hipofisis akan membesar ± 135%. Akan
tetapi, kelenjar ini tidak begitu mempunyai arti penting dalam kehamilan.Pada
perempuan yang mengalami hopifisektomi persalinan dapat berjalan dengan lancar.
Hormon prolaktin akan meningkat 10x lipat pada saat kehanilan aterm. Sebaliknya,
setelah persalinan konsentrasinya pada plasma akan menurun. Hal ini juga
ditemukan pada ibu-ibu yang menyusui. Kelenjar tiroid akan mengalami
pembesaran fingga 15,0 ml pada saat persalinan akibat dari hiperplasia kelenjar
dan peningkatan vaskularisasi (Prawirohardjo, 2008)
2) Perubahan Fisiologis
a. Kehamilan Trimester I
Trimester pertama ini sering di rujuk pada masa penentuan yang membuat fakta
bahwa wanita itu hamil.Kebanyakan wanita bingung tentang kehamilannya, hampir
80% wanita hamil kecewa, menolak, gelisah, depresi dan murung. Ibu hamil trimester
I akan merenungkan dirinya. Hal tersebut akan muncul kebingungan tentang
kehamilannya, kebingungan secara normal berakhir spontan ketika ibu hamil tersebut
menerima kehamilannya.
Beberapa ketidaknyamanan pada kehamilan trimester I :
1) Mual
2) Perubahan Selera
3) Lelah
4) Emosional
Trimester I merupakan masa kekhawatiran dari penantian kehamilan menjadi
aman.Terutama bagi wanita yang mengalami keguguran sebelumnya dan profesional
pelayanan kesehatan wanita yang khawatir terhadap keguguran dan
teratogen.Bertambah berat juga menjadi bagian yang signifikan pada wanita pada
Trimester I. Wanita hamil juga memiliki perubahan keinginan seksual yang dalam
Trimester I. Meskipun beberapa wanita mengalami peningkatan hasrat, umumnya
pembicaraan TM I adalah waktu menurunya libido. Libido dipengaruhi kelelahan,
mual, depresi, sakit, dan pembesaran payudara, kekhawatiran, dan keprihatinan yang
semuanya merupakan bagian yang normal pada Trimester I (Pantikawati, 2010)
b. Kehamilan Trimester II
Kehamilan trimester II merupakan periode kesehatan yang baik atau pancaran
kesehatan.
1) ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi
2) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
3) merasakan gerakan anak
4) merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan ketidakpastian
5) libido meningkat
6) Menuntut Perhatian dan Cinta
7) merasa bayi adalah individu yang merupakan bagian dari dirinya
8) hubungan sosial meningkat pada wanita lainnya atau pada orang lain yang baru
menjadi ibu
9) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan,persalinan dan persiapan
untuk peran baru (Kuswanti, 2014)
c. Kehamilan Trimester III
Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu/penantian dan waspada
sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.Trimester III
adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua
seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi. Gerakan bayi dan membesarnya
perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu
merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. ini menyebabkan ibu
meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya
persalinan. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga
dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Di samping ibu mulai merasa
sedih karena akan berpisah dari janinnya dan kehilanga perhatian khusus yang
diterima selama masa hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan penjelasan dan
dukungan dari suami, keluarga dan bidan (Kamariyah, 2014)

E. TINJAUAN ISLAM TENTANG KEHAMILAN


Dalam agama Islam, kehamilan merupakan salah satu bentuk kebesaran Allah dan bukti
bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Hal ini tercermin dalam firman Allah di surat
Az Sajdah ayat 7-10 yang berbunyi :

(7) ٍ‫اﻟﱠﺬِيْٓ اَﺣْﺴَﻦَ ﻛُﻞﱠ ﺷَﻲْءٍ ﺧَﻠَﻘَﮫٗ وَﺑَﺪَاَ ﺧَﻠْﻖَ اﻻِْﻧْﺴَﺎنِ ﻣِﻦْ طِﯿْﻦ‬

(8) ٍ‫ﺛُﻢﱠ ﺟَﻌَﻞَ ﻧَﺴْﻠَﮫٗ ﻣِﻦْ ﺳُﻠٰﻠَﺔٍ ﻣﱢﻦْ ﻣﱠﺎۤءٍ ﻣﱠﮭِﯿْﻦ‬

(9) َ‫ﺛُﻢﱠ ﺳَﻮّٰ ﮫُ وَﻧَﻔَﺦَ ﻓِﯿْﮫِ ﻣِﻦْ رﱡوْﺣِﮫٖ وَﺟَﻌَﻞَ ﻟَﻜُﻢُ اﻟﺴﱠﻤْﻊَ وَاﻻَْﺑْﺼَﺎرَ وَاﻻَْﻓْـِٕﺪَةَۗ ﻗَﻠِﯿْﻼً ﻣﱠﺎ ﺗَﺸْﻜُﺮُوْن‬

(10)َ‫وَﻗَﺎﻟُﻮْٓا ءَاِذَا ﺿَﻠَﻠْﻨَﺎ ﻓِﻰ اﻻَْرْضِ ءَاِﻧﱠﺎ ﻟَﻔِﻲْ ﺧَﻠْﻖٍ ﺟَﺪِﯾْﺪٍ ەۗ ﺑَﻞْ ھُﻢْ ﺑِﻠِﻘَﺎۤءِ رَﺑﱢﮭِﻢْ ﻛٰﻔِﺮُوْن‬

Artinya :
“Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai
penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang
hina (air mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya ruh
(ciptaan)Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, (tetapi)
kamu sedikit sekali bersyukur. Dan mereka berkata, ‘Apakah bila kami telah lenyap (hancur)
di dalam tanah, kami benar-benar akan berada dalam ciptaan yang baru?’Bahkan
(sebenarnya) mereka ingkar akan menemui Rabbnya”.

Selain dalam surat As Sajdah di atas, dalam ayat lain di al Quran juga disebutkan tentang
proses penciptaan manusia, yaitu dalam surat al Mu’min ayat 67 :

‫ھُﻮَ ٱﻟﱠﺬِى ﺧَﻠَﻘَﻜُﻢ ﻣﱢﻦ ﺗُﺮَابٍ ﺛُﻢﱠ ﻣِﻦ ﻧﱡﻄْﻔَﺔٍ ﺛُﻢﱠ ﻣِﻦْ ﻋَﻠَﻘَﺔٍ ﺛُﻢﱠ ﯾُﺨْﺮِﺟُﻜُﻢْ طِﻔْﻼً ﺛُﻢﱠ ﻟِﺘَﺒْﻠُﻐُﻮٓا۟ أَﺷُﺪﱠﻛُﻢْ ﺛُﻢﱠ ﻟِﺘَﻜُﻮﻧُﻮا۟ ﺷُﯿُﻮﺧًﺎ‬

َ‫وَﻣِﻨﻜُﻢ ﻣﱠﻦ ﯾُﺘَﻮَﻓﱠﻰٰ ﻣِﻦ ﻗَﺒْﻞُ ۖ وَﻟِﺘَﺒْﻠُﻐُﻮٓا۟ أَﺟَﻼً ﻣﱡﺴَﻤًّﻰ وَﻟَﻌَﻠﱠﻜُﻢْ ﺗَﻌْﻘِﻠُﻮن‬

Artinya :
“Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu
dari segumpal darah, kemudian dilahirkan-Nya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu
dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan hidup
lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian)
supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya)”
BAB II

ANTENATAL CARE

A. DEFENISI
Menurut Walyani (2015) asuhan antenatal care adalah suatu program yang
terencana berupa observasi, edukasi, dan penangan medik pada ibu hamil, untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persiapan persalinan yang aman dan
memuaskan.

B. TUJUAN
Menurut Walyani (2015) tujuan asuhan Antenatal Care (ANC) adalah sebagai
berikut:
a) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin
b) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial pada ibu dan
bayi
c) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau implikasi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan
d) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin
e) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Ekslusif

f) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.

C. JADWAL PEMERIKSAAN
Pemeriksaan kehamilan sangat penting dilaksanakan oleh ibu hamil tetapi belum
semua ibu hamil mengetahui hal ini. Apalagi pada ibu yang pertama kali hamil , mereka
biasanya belum mengetahui waktu atau jadwal pemeriksaan kehamilan. WHO menyarankan
agar setiap ibu hamil minimal melakukan pemeriksaan kehamilan minimal empat kali selama
hamil yaitu satu kali pada trimester satu (usia kehamilan 1-3 bulan), satu kali pada trimester
kedua ( usia kehamilan 4-6 bulan) dan dua kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 7-9
bulan). Tetapi idealnya pemeriksaan kehamilan dapat dilaksanakan secara rutin setiapempat
minggu sekali sampai pada usia kehamilan 28 minggu, setiap dua minggu sekali dari usia 28-
36 minggu dan setiap satu minggu sekali dari usia kehamilan 36 minggu sampai melahirkan.
Pemeriksaan kehamilan biasanya dilakukan sejak awal masa kehamilan dengan
tujuan untuk mengawasi pertumbuhan dan perkembangan janin juga kondisi kesehatan ibu
hamil sampai dengan masa persalinannya.Pemeriksaan kehamilan merupakan jenis
pemeriksaan kesehatan yang terencana dan dilakukan oleh dokter atau bidan kepada ibu
hamil.Idealnya Ketika seorang wanita mengetahui bahwa dirinya mengalami terlambat haid
maka segera datang periksa ke dokter kandungan atau bidan untuk melakukan pemeriksaan
lebih lanjut. Dokter atau bidan akan memastikan apakah wanita tersebut benar hamil atau
tidak. Pada pemeriksaan pertama, dokter atau bidan akan menghitung usia kehamilan dan
taksiran persalinan berdasarkan penghitungan tanggal hari pertama haid terakhir. Sebagian
ibu hamil yang pertama mengalami kebingungan kapan waktu yang tepat untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan. Waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan kehamilan pertama
kali adalah saat mengetahui terlambat haid dan merasakan gejala kehamilan seperti morning
sickness atau setelah melakukan test kehamilan mandiri dan menunjukkan positif. Lakukan
pemeriksaan kehamilan pertama setidaknya kurang dari sepuluh minggu setelah terlambat
haid. (Dessy 2019)
Pemeriksaan kehamilan usia kurang dari 12 minggu kehamilan. Ini merupakan
kunjungan pemeriksaan kehamilan awal. Untuk pemeriksaan awal , ibu hamil akan ditanya
mengenai riwayat kesehatan, dan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaanpanggul,
pemeriksaan laboratorium, termasuk golongan darah dan hemoglobin (Hb), skrining infeksi
menular seksual, dan tes urine. Pengkajian waktu hari pertama haid terakhir (HPHT) untuk
menghitung usia kehamilan dan taksiran waktu persalinan.Pemeriksaan kehamilan 12-20
minggu , USG bisa dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan organ
janin, serta kondisi plasenta. Pemeriksaan kehamilan 20-28 minggu, selain pemeriksaan rutin
juga ditambah dengan pemeriksaan gula darah untuk mendeteksi adanya Diabetes
Gestasional, selanjutnya pemeriksaan hemoglobin yang kedua.Pemeriksaan 28-36 minggu,
melakukan pemeriksaan rutin dan difokuskan pada pertumbuhan janin, memeriksa denyut
jantung janin dan posisi janin.Pemeriksaan diatas 36 minggu, dilakukan untuk pemantauan
berat badan dan tekanan darah, ukuran janin, posisi, dan detak jantung janin. Fokus atau
tujuan pemeriksaan kehamilan tidak selalu sama setiap kali periksa, hal ini menyesuaikan
kondisi kehamilan dan usia kehamilan ibu. Sayangnya belum semua ibu hamil mengetahui
hal ini, mereka tidak tahu dan hanya mengikuti hasil pemeriksaan dari Bidan atau tenaga
kesehatan yang memeriksa.Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentangtujuan
dan pentingnya pemeriksaan ibu hamil masih kurang. Apabila ibu hamil mengetahui tujuan
dan pentingnya pemeriksaan kehamilan sesuai usia dan kondisi kehamilan maka diharapkan
ibu hamil menjadi lebih disiplin untuk memeriksakan kehamilannya. Selain itu juga dapat
menjadi kontrol bagi bidan atau tenaga kesehatan agar lebih hati-hati dan selalu menjaga
mutu atau kualitas asuhan yang diberikan.(Dessy Elvira, 2019)

D. PEMERIKSAAN PADA ANTENATAL CARE


Menurut Purwoastuti dan Walyani (2015), Kemenkes R.I menetapkan standar
pelayanan ANC dalam 10 T antara lain :
a) Timbang berat badan dan tinggi badan (T1)
Penimbangan berat badan setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk
mendeteksi andanya gangguan pertumbuhan janin.Penambahan berat badan yang
kurang dari 9 kilo selama kehamilan atau kurang dari 1 kilo setiap bulannya
menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan janin.
Pengukuran tinggi badan pada pertama kali kunjungan dilakukan untuk
menapis adanya faktor resiko pada ibu hamil. Tinggi badan ibu hamil kurang dari 145
cm meningkatkan resiko terjadinya CPD ( Cephalo Pelvic Disproportion )
b) Tekanan darah (T2)
Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal diakukan
untuk mendeteksi adanya hipertensi ( tekanan darah ≥ 140/90 mmHg ) pada
kehamilan dan preeklampsia (hipertensi disertai oedema pada wajah dan tungkai
bawah, dan proteinuria)
c) Nilai status gizi (ukur LILA) (T3)
Pengukuran LILAhanya dilakukan pada kontak pertama oleh tenaga kesehatan
di trimester I untuk skrining ibu hamil beresiko Kurang Energi Kronis (KEK), disini
maksudnya ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi dan telah berlangsung lama
(beberapa bulan atau tahun) dimana LILA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan
akan dapat melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR).
d) Pengukuran tinggi fundus uteri (T4)
Pengukuran tinggi fundus uteri pada setiap kali kunjungan antenatal untuk
mendeteksi pertubuhan janin sesuai atau tidak dengan umur kehamilan.Jika fundus
uteri tidak sesuai degan umur kehamilan, kemungkinan ada gangguan pertumbuhan
janin.
e) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (T5)
Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan selanjutnya
setiap kali kunjungan antenatal.Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mngetahui letak
janin. Jika pada trimester III bagian bawah janin bukan kepala, atau keapala janin
belum masuk ke panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit, atau ada masalah
lain.
Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya setiap kali
kunjungan antenatal.DJJ lambat kurang dari 120x/menit atau DJJ cepat lebih dari
160x/menit menunjukkan adanya gawat janin.
f) Pemberian imunisasi TT (T6)
Untuk mencegah terjadinya tetanun neonatorum, ibu hamil harus mendapat
imunisasi TT.Pada saat kontak pertama, ibu hamil diskrining status imunisasinya.
Pemberian imunisasi TT pad ibu hamil disesuaikan dengan status imunisasi T ibu saat
ini. Ibu hamil minimal memiliki status imunisasi T2 agar mendapatkan perlindungan
terhadap infeksi tetanus.Ibu hamil dengan status imunisasi T5 (TT long life) tidak prlu
diberikan imunisasi TT lagi.
g) Pemberian tablet tambah darah (tablet Fe) (T7)
Untuk mencegah anemia zat besi, setiap ibu hamil hamil harus mendapat tablet
tambah darah ( tablet zat besi) dan asam folat minimal 90 tablet selama kehamilan
yang diberikan sejak kontak pertama.
h) Tes Laboratorium (T8)
Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan pada ibu hamil adalah pemeriksaan
laboratorium rutin dan khusus.Pemeriksaan laboratorium rutin adalah pemeriksaan
laboratorium yang harus dilakukan pada setiap ibu hamil yaitu golongan darah,
hemoglobin darah, dan pemeriksaan spesifik daerah endemis (malaria, HIV, dll).
Sementara pemeriksaan laboratorium khusus adalah pemeriksaan laboratorium lain
yang dilakukan atas indikasi pada ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal.
i) Tatalaksana Kasus / penanganan kasus (T9)
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal diatas dan hasil pemeriksaan
laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani sesuai
dengan standar dan kewenangan tenaga kesehatan.Kasus-kasus yang tidak dapat
ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan.
j) Temu Wicara/Konseling (T10)
Temu wicara (konseling) dilakukan pada setiap kunjungan antenatal yang
meliputi : kesehatan ibu, perilaku hidup bersih dan sehat, peran suami / keluarga
dalam kehamilan dan perencanaan persalinan, tanda bahaya pada kehamilan,
persalinan dan nifas serta kesiapan menghadapi komplikasi, asupan gizi seimbang,
gejala penyakit menular dan tidak menular, penawaran untuk melakukan tes HIV,
inisiasi menyusui dini dan pemberian ASI eksklusif, KB pasca persalinan, imunisasi,
peningkatan kesehatan pada kehamilan.
BAB III

KONSEP ASKEP PADA IBU HAMIL

A. PENGKAJIAN
Pengkajian keperawatan merupakan catatan tentang hasil pengkajian yang
dilaksanakan untuk mengumpulkan informasi dari pasien, membuat data dasar tentang
pasien, dan membuat catatan tentang respons kesehatan pasien. Pengkajian yang
komprehensif atau menyeluruh, sistematis yang logis akan mengarah dan mendukung pada
identifikasi masalah-masalah pasien. Pengumpulan data dapat diperoleh dari data subjektif
melalui wawancara dan dari data objektif melalui observasi, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang(Dinarti & Yuli Muryanti, 2017):
1. Data Objektif
a. Anamnese
1) Nama penderita dan suaminya tujuannya agar dapat mengenal/memanggil
penderita dan tidak keliru dengan penderita-penderita lainnya
2) Usia Penderita. Mengetahui keadaan, terutama pada kehamilan pertama
yang dialami oleh ibu. Apakah termasuk primipara muda/biasa/tua.
Kehamilan pertama sangat baik untuk ibu adalah usia 19-25 tahun.
Primipara tua usia lebih dari 35 tahun. Pasangan yang melakukan hubungan
seksual kemudian cepat hamil lebih baik daripada yang hamilnya lama
karena menunjukkan adanya kelainan dari alat kelamin dalam bagi ibu.
3) Alamat. Untuk mengetahui tempat tinggal ibu, menjaga kemungkinan bila
ada ibu dengan nam yang sama. Alamat juga sangat diperlukan apabila
mengadakan kunjungan pada penderita
4) Kebangsaan. Untuk mengadakan statistik tentang kelahiran, juga
menentukan prognose persalinan dengan melihat panggul ibu. Panggul
wanita asia, afrika dan Barat mempunyai ciri khas tersendiri.
5) Agama. Ditanyakan karena berhubungan dengan perawatan penderita
misalnya, dari agamanya ada aturan tidak boleh makan daging, dan lain-
lain.
6) Pekerjaan. Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi
penderita itu agar nasehat kita nanti sesuai.
7) Perkawinan(berapa lama dan berapa kali kawin). Untuk menentukan dan
mengetahui keadaan alat reproduksi ibu.
8) Pendidikan. Untuk mengetahui kemampuan berpikir, tingkat pengetahuan
sehingga memudahkan perawat/bidan untuk memberikan Komunikasi
Informasi dan Edukasi (KIE).
b. Keluhan Utama
Keluhan utama ibu hamil pada trimester III
1) Nyeri pinggang. Sebagian besar karena perubahan sikap pada kehamilan
lanjut, karena letak berat badan pindah ke depan disebabkan perut yang
membesar.
2) Varises. Dapat dipengaruhi oleh faktor keturunan, keseringan duduk dan
terlalu lama berdiri.
3) Kram otot. Terjadi karena adanya tekanan pada bagian bawah saraf
ekstremitasoleh uterus yang membesar, dikarenakan kekurangan daya serap
kalsium.
4) Sesak nafas. Nafas dangkal, terjadi pada wanita hamil sekitar 60 %.
Ekspansi diafragma terbatas karena terjadinya pembesaran uterus, dimana
rahim yang membesar mendesak diafragma ke atas.
5) Sering berkemih. Pada ibu yang hamil tua, kandung kemih terdorong
bagian terendah anak yang turun masuk rongga panggul.
6) Obstipasi. Tonus otot tractus digestivus menurun sehingga motilitas tractus
digestivus juga berkurang, makanan lebih lama di dalam lambung dan apa
yang dicerna, lama dalam usus
c. Riwayat Penyakit
1) RiwayatPenyakit Dahulu. Riwayat penyakit yang pernah diderita ibu
hamil yaitu penyakit menahun seperti jantung, penyakit menurun
seperti hipertensi, DM, penyakit menular seperti TBC, Hepatitis,
PMS baik yang sudah sembuh/yang masih dalam penyembuhan dan
lain-lain yang akan mempengaruhi kehamilan dan persalinan.
2) Riwayat Penyakit Sekarang. Apabila sekarang selama kehamilan ibu
menderita penyakit menahun, menurun, dan menular seperti jantung,
hipertensi, ginjal, DM, TBC, Hepatitis, dan lain-lain serta dalam
proses pengobatan akan mempengaruhi kehamilan dan persalinan.
3) Riwayat Penyakit Keluarga. Apabila salah satu dari anggota keluarga
baik dari pihak suami ataupun istri yang hidup serumah/tidak
serumah menderita penyakit menular dapat mempengaruhi
kehamilan dan persalinan.
d. Riwayat Menstruasi
1) Haid. Menarche pada wanita terjadi saat pubertas yaitu usia 12
tahun. Lama haid 3-7 hari. Darah haid biasanya tidak membeku dan
volume sebanyak 50-80 cc, hari pertama sampai ketiga darah banyak,
encer, dan berwarna merah, hari ke-4 dan seterusnya berwarna merah
kecoklatan. Saat haid, wanita mengeluh sakit pinggang, merasa
kurang nyaman, gelisah,buah dada agak nyeri karena ketidakstabilan
hormon.
2) Riwayat Kehamilan Dulu
i. Riwayat Kehamilan.
Berapa kalikah ibu hamil, sekarang anak yang ke
berapa?untuk memperjelas apakah ibu primipara atau
multipara. Untuk ibu yang telah mempunyai anak, perawat
menanyakan keadaan anaknya apakah semuanya masih hidup
atau sudah ada yang meninggal.Perawat juga menanyakan
kapan menstruasi terakhir yang dialami oleh ibu untuk
memperkirakan usia kehamilan dan waktu persalinan.
Ditanyakan pula keadaan menstruasi yang dulu, kapankah
menarche terjadi pada ibu, waktu umur berapa, untuk
mengetahui keadaan organ reproduksi dalam, normal atau
tidak. Apakah kalau menstruasi terasa amat sakit?berapa lama
menstruasi, bagaimana keluarnya? Berapa lama biasanya
setelah anak lahir mendapat menstruasi dan berapa banyak
pengeluaran lochia?Ditanyakan apakah klien pernah
melakukan aborsi?Jika pernah, berapa kali, kehamilan berapa
bulan dan mengapa melakukan hal tersebut?Ditanyakan
tentang kehamilan yang dulu-dulu pada ibu yang telah pernah
hamil.Apakah kehamilannya yang dulu keadaannya biasa
sampai anak dilahirkan atau pernah mengalami kelainan yang
misalnya, ibu pernah mengeluarkan darah dalam kehamilan
muda atau tua?Ibu pernah bengkak-bengkak di kaki dan
seluruh badan? Atau ibu pernahmengalami kekejangan dan
kelainan yang lain. Kelainan ini ditanyakan untuk membantu
membuat perkiraan tentang kehamilan yang sekarang ini.
ii. Riwayat Persalinan
- Persalinan baik/spontan/normal ditolong oleh bidan,
dokter spesialis atau dukun, dengan penyulit maupun
tanpa penyulit.
- Bayi baru lahir tanpa kelainan bawaan, Apgar score 7-
10, berat lahir 2500-4000 gram, perdarahan normal
kurang dari 500 cc
- Ditanyakan tentang persalinan yang sudah-sudah.
Apakah persalinan selalu terjadi dengan lancar, biasa,
tidak pernah mengganggu keadaan umum ibu? Atau
ibu pernah mengalami kelainan saat persalinan.
Apakah perdarahan banyak, apakah placenta sudah
dilahirkan, apakah persalinan terjadi lebih dari 24 jam,
apakah persalinan yang dulu pernah ditolong dengan
alat, bagaiman keadaan anak, apakah lahir cukup
bulan, bagian apa yang dilahirkan lebih dulu, apakah
setelah lahir anak langsung menangis.
- Riwayat Nifas. Uterus mengecil pada minggu ke 2
post partum, lochea keluar yaitu lochea rubra hari 1-2,
lochea sanguinolenta 3-6, lochea serosa 7-14, lochea
alba lebih dari 14 hari, Ibu memberikan ASI eksklusif
sampai usia 6 bulan, Masa nifas tanpa penyulit.
Apakah masa nifas yang lalu dalam keadaan normal
atau tidak? Apakah ibu pernah panas sesudah
melahirkan anak? Apakah lochea berbau? Apakah
laktasi lancar? Apakah puting susu pernah lecet?
mengeluarkan nanah? Apakah pengeluaran air susu
cukup?
- Riwayat KB. Kontrasepsi yang biasa digunakan pada
ibu pasca persalinan adalah suntikan, depo
progesteron 3 bulan, cylofem setiap bulan, pil KB,
implant, AKDR, kontrasepsi mantap untuk jumlah
anak lebih dari 2.
iii. Riwayat Kehamilan Sekarang
- Pada kehamilan trimester I sering ditemukan emesis
ringan, tetapi hilang setelah kehamilan 4 bulan.
- Memeriksakan kehamilan secara teratur dengan
frekuensi 1x dalam sebulan sampai usia kehamilan 7
bulan, 2x dalam sebulan sampai usia kehamilan 9
bulan dan 1x seminggu mulai kehamilan 9 bulan
sampai melahirkan.
- Ibu mendapatkan imunisasi TT 2x dengan dosis 0,5 cc
dengan interval minimal 4 minggu(jarak kehamilan
lebih dari 3 tahun) tetapi apabila jarak kehamilan
kurang dari 3 tahu, berikan 1x saja.
- Ibu merasakan pergerakan anak pada usia kehamilan
20 minggu. Pengobatan yang didapat tablet tambah
darah minimal 90 tablet ditambah yodium dan
vitamin.
iv. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1) Nutrisi

Kalori dan zat makanan Tidak hamil Hamil


Kalori 2000 2300
Protein 55 gr 65 gr
Kalsium 0,5 gr 1 gr
Zat Besi 12 gr 16 gr
Vitamin A 5000 iu 6000 iu
Vitamin D 400 iu 600 iu
Tiamin 0,8 mg 1 mg
Riboflavin 1,2 mg 1,3 mg
Niasin 13 mg 15 mg
Vitamin C 60 mg 90 mg
Cara pemenuhannya :
Trimester III : karbohidrat dikurangi, perbanyak sayur, buah-buahan segar,
kenaikan BB tidak boleh lebih dari ½ kg perminggu.
2) Eliminasi
Trimester III : Frekuensi BAK meningkat karena
penurunan kepala ke PAP, BAB sering obstipasi
karena hormon progesteron meningkat.
3) Istirahat dan tidur
Trimester III : Kebutuhan istirahat dan tidur agak
terganggu oleh karena adanya HIS (kontarksi uterus),
penurunan bagian terendah janin ke PAP yang
menyebabkan sering BAK.
4) Personal Hygiene
Mandi setiap hari merangsang sirkulasi,
menyegarkan dan menghilangkan kotoran tubuh,
dengan berhati-hati agar tidak jatuh. Pakaian
disesuaikan dengan perubahan kontur dan longgar
sehingga tidak menyebabkan sesak nafas. Perawatan
payudara, selama kehamilan payudar dipersiapkan
untuk fungsinya yang unik dalam menghasilakn ASI
bagi bayi neonatus segera setelah lahir. Kebersihan
kuku, tidak boleh dilupakan karena dibawah kuku bisa
tersembunyi kuman penyakit. Kebersihan kulit
dilakukan denganmandi 2x sehari memakai sabun
supaya bersih.Hal ini juga dapat menyegarkan badan.
5) Aktivitas
Bekerjalah sesuai kemampuan, dan makin dikurangi
dengan semakin tuanya kehamilan.Wanita karier yang
hamil dapat cuti hamil selama 3 bulan (1 bulan
menjelang kelahiran dan 2 bulan setelah
persalinan).Senam hamil dimulai pada umur
kehamilan sekitar 24-28 minggu dengan tujuan untuk
mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat
dimanfaatkan secara optimal pada persalinan.Berjalan
dipertimbangkan sebagai olahraga yang ideal bagi
wanita hamil.
6) Rekreasi
Wanita hamil bisa pula berjalan-jalan di waktu sore
apabila cuaca baik. Selain untuk menggerakkan otot
juga untuk memperoleh udara yang segar sekaligus
mendapat rekreasi. Wanita hamil juga bisa melihat
pemandangan yang indah dan hal-hal yang
menyenangkan.
7) Riwayat ketergantungan.
Wanita yang terlalu banyak merokok dapat
melahirkan anak yang kecil/mudah mengalami
abortus dan partus prematurus.
8) Latar Belakang Sosial Budaya.
Adat istiadat, tradisi dan kebudayaan merupakan
lingkungan yang berpengaruh terhadap
kehamilan.Oleh karena itu psikologi mengenai
kehamilan banyak diwarnai kepercayaan dan
keyakinan tradisional daerah masing-masing.
9) Keadaan psikososial dan spiritual. Trimester ketiga
ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi karena
kelahiran bayi. Sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat
periode tidak semangat dan depresi, ketika bayi
membesar dan ketidaknyamanan bertambah. Sekitar 2
minggu sebelum kelahiran, sebagian wanita mulai
mengalami perasaan senang. Reaksi calon ibu
terhadap persalinan tergantung pada persiapannya dan
persepsinya terhadap kehamilan. Ketenangan rohani,
kehidupan yang bahagia, ketentraman, kehidupan
yang damai, harmonis, serta menyenangkan sangat
dibutuhkan wanita hamil. Suami harus betul-betul
mengerti, menerima dan memberi bantuan moril yang
sebesar-besarnya demi kebahagiaan keluarga
10) Kehidupan seksual. Hamil bukan halangan untuk
melakukan hubungan seksual. Hubungan seksual
disarankan untuk dihentiakn bila : terdapat tanda
infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri
atau panas, terjadiperdarahan saat hubungan seksual,
terdapat pengeluaran cairan yang mendadak, hentikan
hubungan seksual sekitar 2 minggu
menjelangpersalinan pada mereka yang mengalami
keguguran,persalinan prematur, kematian dalam
kandungan. Membatasi hubungan seksual untuk
mencegah abortus dan partus prematurus adalah
kebiasaan yang tidak menguntungkan. Oleh karena itu
dianjurkan memakai kondom agar semen
(mengandung prostaglandin) tidak merangsang
kontraksi uterus.
2. Data Objek (Pemeriksaan)
PEMERIKSAAN UMUM
a. Keadaan umum : baik, kesadaran komposmentis. Pada saat ini diperhatikan
pula bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung dan cara berjalan. Apakah
cenderung membungkuk, terdapat lordosis, kifosis, skoliosis, atau berjalan
pincang dan sebagainya
b. Tanda-Tanda Vital
- Tekanan Darah. Tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari
140/90 mmhg. Adanya kenaikan sistole > 30 mmhg dan diastolik 15
mmhg, perlu diwaspadai adanya pre eklampsi.
- Nadi. Nadi yang normal adalah sekitar 80x/menit.
- Pernapasan. Sesak nafas ditandai oleh frekuensi pernapasan yang
meningkat dan kesulitan bernafas serta rasa lelah, bila hal ini timbul
setelah melakukan kerja fisik (berjalan, tugas sehari-hari) maka
kemungkinan terdapat penyakit jantung.
- Suhu. Normal 35,5- 37,5 C jika lebih dari 37,5 C dikatakan demam,
berarti ada infeksi dalam kehamilan.
c. Tinggi badan, berat badan sebelumnya/sekarang, LILA
- Tinggi Badan. Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari rata-
rata(diperkirakan kurang dari 145 cm) kemungkinan panggulnya
sempit.
- Berat Badan. Selama kehamilan trimster II dan III pertambahan berat
badan sekitar 0,5 kg perminggu. Pertambahan lebih dari 0,5 kg
perminggu pada trimester III harus diwaspadai kemungkinan
mengalami pre eklampsia.
- LILA (Lingkar Lengan Atas). Lila kurang dari 23,5 cm merupakan
indikator kuat untuk status gizi lbu kurang atau buruk. Sehingga dia
beresiko untuk melahirkan BBLR.
d. Kepala
- Rambut dan kulit kepala. Rambut hitam, lurus, mudah rontok/tidak,
mudah dicabut/tidak, kebersihan rambut dan kulit kepala.
- Muka. Pada muka didapatkan hiperpigmentasi yang disebut closma
gravidarum, disebabkan karena hormon MSH (Melanophone
Stimulating Hormone) yang meningkat/tidak, muka pucat/tidak dan
kelihatan sembab/tidak
- Mata. Sklera putih, konjunctiva merah muda, fungsi penglihatan
baik, kantong mata sembab/tidak.
- Hidung. Sekret ada/tidak, polip ada/tidak, fungsi penciuman baik
- Telinga. Normal, tidak ada serumen yang berlebihan dan berbau,
bentuk simetris.
- Mulut. Adakah sariawan, bagaiman kebersihannya. Dalam kehamilan
sering timbul stomatitia dan gingivitis yang menyebabkan mudah
berdarah, maka perlu perawatan mulut agar selalu bersih.
- Gigi. Adakah karies/keropos yang menandakan ibu kekurangan
kalsium.
e. Leher. Adakah bendungan vena jugularis, adakah pembesaran kelenjar tiroid
dan kelenjar limfe.
f. Dada
- Paru-paru. Auskultasi respirasi normal, tidak ada whezing, tidak ada
ronchi. Perkusi pada paru-paru orang normal adalah resonan
yang terdengar adalah dug....dug...dug....
- Jantung. Posisi jantung sebagian kecil di kanan dan sebagian besar di
kiri, dasar/basis berada di bagian atas, sedangakn apeks berada di
baguan bawah. Bunyi jantung S1 (Dup- Lup) berada di mid
clavicula ICS 3-4. Sedangkan S2 (Lup-Dup) berada di mid
clavicula ICS 2-3.
- Payudara. Primigravida mammae tampak tegak dan tegang. Adakah
hiperpegmentasi pada areola mammae dan papila, adakah
tonjolan/tidak. Apakah colostrum sudah keluar/belum
g. Abdoment (perut).
Perut membesar selama kehamilan karena pengaruh estrogen dan
progesteron yang meningkat menyebabkan hipertrofi otot polos uterus,
serabut-serabut kolagen yang adapun menjadi higroskopik akibat
meningkatnya kadar estrogen sehimgga uterus dapat mengikuti pertumbuhan
janin
h. Genetalia. Apakah vulva kelihatan membengkak, kebiruan, ada varises,
tidak keluar darah pervaginam, divulva tidak ada condiloma dan vulva
bersih
i. Ekstremitas. Simetris/ tidak, untuk mengetahui reflek patella, ada edema
pada pretibia / tidak, punggung kaki dan jari tangan, apakah ada varises /
tidak.
Pemeriksaan Khusus
a. Palpasi ( Periksa Raba )
- TFU Mc Donald. Hubangan antara TFU (Tinggi Fundus Uteri) dan
tuanya kehamilan : TFU (dalam cm)/3,5 cm = Tuanya kehamilan
(dalam bulan). Contoh TFU 33 cm, maka usia kehamilan 9 bulan.
(Sastrawinata, 1983 : 163-164).
TBJ (Tafsiran Berat Janin). Dapat dihitung dengan rumus Johnson-
Tausak yaitu (Tinggi Fundus Uteri dalam cm – 12) x 155 = taksiran
berat janin (TBJ).
- Pemeriksaan Leopold I
Leopold I:Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang
terletak di fundus uteri.
Akhir Bulan Tinggi Fundus Uteri
7 2-3 jari di atas pusat
8 Pertengahan pusat- proc.
xypoideus
9 3 jari di bawah px atau setinggi
px
10 sama dengan kehamilan 8 bulan

Jika teraba bagian tidak melenting, dapat digoyangkan, lunak maka itu
adalah bokong. Dan jika teraba bagian melenting, bundar,keras, tidak dapat
digoyangkan maka adalah bagian kepala.
Leopold II :Menetapkan bagian yang terletak di bagian samping/menetukan
letak punggung. Letak membujur dapat ditetapkan punggung anak yang
teraba bagian keras dan memanjang seperti papan dan sisi yang berlawanan
teraba bagian kecil janin.Pada letak lintang dapat ditetapkan di mana kepala
janin.Normal : Teraba punggung di sebelah kanan/kiri.
Leopold III:Menetapkan bagian apa yang terdapat di atas simfisis pubis.
Untuk mengetahui bagian terendah janin. Kepala akan teraba bulat, keras,
dan melenting sedangkan bokong teraba tidak keras dan tidak bulat.
Padaletak lintang simfisis pubis akan kosong. Normal teraba kepala, bagian
yang bulat dan melenting.
Leopold IV:Menetapkan bagian terendah janin sudah masuk PAP/belum.
Bila konvergen berarti kepala belum masuk PAP. Bila divergen berarti
bagian depan sudah masuk PAP. Bila sejajar berarti separuh bagian depan
sudah masuk PAP
Variasi dari leopold I = Pemeriksaan Knebel :Menentukan letak
kepala/bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan yang lain di atas
simfisis.
Variasi Leopold II = Pemeriksaan Buddin :Menentukan letak punggung
dengan satu tangan menekan fundus

Variasi Leopold II = Pemeriksaan Ahfeld :Menentukan letak punggung


dengan pinggir tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut.
b. Auskultasi Mendengarkan denyut jantung janin meliputi frekuensi dan
keteraturannya. DJJ dihitung dengan cara 5 detik pertama, interval 5 detik,
dilanjutkan menghitung 5 detik kedua interval 5 detik, dilanjutkan 5 detik ke
tiga. Jumlah perhitungan selama 3x setiap kali dikalikan 4, sehingga DJJ
selama satu menit dapat ditetapkan. Jumlah DJJ normal antara 120-
140x/menit.
c. Perkusi. Reflek Patella. Normal : Tungkai bawah akan bergerak sedikit
ketika tendon diketuk. Bila gerakannya berlebihan dan cepat, maka hal ini
mungkin merupakan tanda pre eklampsi. Bila reflek patella negatif
kemungkinan pasien mengalami kekurangan vitamin B1.
d. Pemeriksaan panggul luar dan dalam
 Panggul Luar
- Distansia Cristarum : Jarak terpanjang antara crista iliaca sinistra dan
dekstra. Normal 28-30 cm
- Distansia Spinarum : jarak antara kedua spina iliaca anterior superior
sinistra dan dekstra. Normal 24-26 cm
- Distansia Obliqua Eksterna : Jarak antara spina iliaca posterior
dekstra dan spina iliaca posterior sinistra
- Distansia interteronchanterika : Jarak antara kedua trochanter mayor
- Konjugata eksterna (Boudeloque) : Jarak antara bagian atas simfisis
ke proccessus spinosus lumbal 5. Normal 18-20 cm
- Distansia tuberum : Jarak antara tuber Ischii Kanan dan kiri. Normal
sekitar 10,5 cm
- Lingkar Panggul : 80-90 cm
 Panggul Dalam
- Keadaan panggul sangat penting terutama pada primi gravidarum
karena panggulnya belum pernah diuji dalam persalinan,
tanda yang menimbulkan panggul sempit pada primigravida
adalah kepala belum turun pada bulan terakhir, terdapat
kelaian letak pada hamil tua.
- Yang diperiksa adalah : Konjugata Diagonalis, Apakah linea
inominata teraba seluruhnya/sebagian, apakah spina
ischiadika menonjol, keadaan arcus pubis.
- Bila promontorium teraba pada pemeriksaan dalam berarti ada
kesempitan panggul.
- Normal Linea inominata tidak teraba dalam pemeriksaan dalam,
bilateraba sebagian/keseluruhan berarti ada kesempitan panggul.
- Spina ischiadika normal tidak menonjol ke dalam. Bila menonjol
berarti ada kesempitan panggul.
- Sudut arcus pubis > 90 , bila kurang berarti ada kesempitan
panggul
e. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
- Darah. Pemeriksaan darah (hb) minimal dilakukan 2x selama hamil,
yaitu pada atrimester I dan III. Hasil pemeriksaan dengan ahli
dapat digolongkan sebagai berikut :
Pemeriksaan trimester I dan II

Hb 11 gr % tidak anemia

9-10 gr % anemia ringan

7-8 gr % anemia sedang

< 7 gr % anemia berat

Batas terendah untuk kadar Hb dalam kehamilan adalah 10 gr/100 ml. Wanita
yang memiliki Hb kurang dari 10 gr/1ooml baru disebut anemia dalam
kehamilan.
- Pemeriksaan Urine
- Protein dalam urine
Untuk mengetahui adatidaknya protein dalam urine.Pemeriksaan
dilakukan pada kunjungan pertama dan pada setiap kunjungan pada
akhir trimester II sampai trimester III kehamilan.
Hasilnya :
Negatif (-) Urine tidak keruh
Positif 2 (++) Kekeruhan mudah dilihat
dan ada endapan halus
Positif 3 (+++) Urine lebih keruh dan ada
endapan yang lebih jelas
terlihat
Positif 4 (++++) Urine sangat keruh dan
disertai endapan
menggumpal

Gula dalam urine.


Untuk memeriksa kadar gula dalam urine. Hasilnya :
Negatif (-) Warna biru sedikit kehijau-hijauan dan

sedikit keruh

Positif 1 (+) Hijau kekuning-kuningan dan agak

keruh

Positif 2 (++) Kuning keruh

Positif 3 (+++) Jingga keruh

Positif 4 (++++) Merah keruh

- Pemeriksaan radiologi bila diperlukan. USG untuk mengetahuidiameter


biparietal, gerakan janin, ketuban, TBJ dan tafsiran kehamilan.

B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Diagnosis keperawatan adalah penilaian klinis mengenai seseorang, keluarga, atau


masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual atau
potensial. Diagnosis keperawatan merupakan dasar dalam penyusunan rencana tindakan
asuhan keperawatan (Dinarti & Yuli Muryanti, 2017). Diagnosis yang mungkin muncul pada
trimester III :

a. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan penekanan diafragma


b. Konstipasi berhubungan dengan ketidakcuckupan asupan
c. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi kehamilan
C. INTERVENSI

Intervensi atau perencanaan keperawatan adalah rencana tindakan untuk mengatasi


masalah dan meningkatkan kesehatan pasien. Perencanaan keperawatan adalah suatu
rangkaian kegiatan penentuan langkah-langkah pemecahan masalah dan prioritasnya,
perumusan tujuan, rencana tindakan dan penilaian asuhan keperawatan pada pasien
berdasarkan analisis data dan diagnosa keperawatan (Dinarti & Yuli Muryanti, 2017).
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Vivian Nanny Lia dan Sunarsih Tri.(2011). Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta:
Salemba Medika

Dessy, Elvira (2019) Analisis Implementasi Standar Pelayanan Antenatal Care 10 Terpadu
Terhadap Kualitas Kesehatan Ibu Hamil Di Puskesmas Bungus Kota Padang. Masters Thesis,
Universitas Andalas

Dinarti, & Muryanti, Y. (2017). Bahan Ajar Keperawatan: Dokumentasi Keperawatan.

Hutahaean, Serry. 2013. “Perawatan Antenatal”. Jakarta: Salemba Medika

Kamariyah, Nurul., dkk. 2014. Buku Ajar Kehamilan untuk Mahasiswa dan Praktisi
Keperawatan serta Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Kumalasari, I. (2015). Panduan Praktik Laboratorium dan Klinik Perawatan Antenatal,


Intranatal, Postnatal, Bayi Baru Lahir dan Kontrasepsi. Jakarta: Salemba Medika.

Kuswanti, Ina .2014. Asuhan Kebidanan. Jogjakarta : Pustaka Pelajar

Manuaba, I.B.G, dkk. 2010. “Ilmu Kebidanan, penyakit kandungan dan KB”. Jakarta: EGC.

Mochtar, Rustam. 2015. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC

Pantikawati, Ika dan Saryono. 2010. “Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)‘’ Cetakan I.


Yogyakarta : Nufia Medika

Prawirohardjo, S. 2008. “Ilmu Kebidanan”. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.

Romauli, Suryati. 2011. BukuAjar ASKEB I: “KonsepDasarAsuhanKehamilan”. Yogyakarta:


NuhaMedika.

Salmah, dkk.(2006). Asuhan Kebidanan Antenatal.Cetakan.Ke-1. Jakarta. EGC.

Saifuddin, Abdul. Bari (ed).2010. Ilmu Kebidanan. Edisi ketiga.Jakarta: YBPSP

Sulistyawati, A. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta: Salemba
Medika.

Varney, Hellen; Kriebs J.M; Gegor C.L. 2007.“Buku Ajar Asuhan Kebidanan”.Volume 2.
Jakarta: EGC.

Walyani, E. S. (2015). Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka Baru.

Widatiningsih, S dan Dewi, C.H.T (2017). Praktik Terbaik Asuhan Kehamilan. Yogyakarta:
Trans Medika
BAB III
KONSEP ASKEP PADA IBU HAMIL

PENGKAJIAN ANTENATAL CARE ( ANC )

Nama Mahasiswa : Kelompok 8 Tgl Pengkajian : 05 januari 2022


Nim : Ruangan/Rs : INC/Puskesmas Bajeng

Data Umum Klien :


1. Inisial Klien : Ny. S
2. Usia : 42 tahun
3. Status Perkawinan : Menikah
4. Pekerjaan : Honorer
5. Pendidikan : S1

Riwayat Kehamilan Dan Persalinan yang Lalu


No Tahun Jenis Penolong Jenis Keadaan Masalah
persalinan kelamin bayi kehamilan
waktu
lahir
1. 2006 Normal Rs Laki-laki Lengkap Tidak ada
Pelamonia
2. 2007 Normal Bidan Perempuan Lengkap Tidak
Ada
3. 2012 Normal Rs Syekh Perempuan Lengkap Tidak
Yusuf Ada
4. 2017 Normal Rs Syekh Laki-laki Lengkap Tidak
Yusuf Ada
Pengalaman Menyusui : Ya Berapa lama : 3-6 Bulan
Riwayat Ginekologi
1. Masalah Ginekologi : Tidak Ada
2. Riwayat KB : Tidak Ada
Riwayat Kehamilan Saat Ini
HPHT : 23-06-2021 Taksiran Partus : 30-03-2022
BB Sebelum Hamil : 55 Kg
TD Sebelum Hamil : 120/90 mmHg

TD BB/TB TFU Letak/ DJJ Usia Keluhan Data


Presentasi Gestasi Lain
Janin
120/80 63kg/ 26 Presentasi 140x/menit 30-03- Mudah Tidak
mmHg 155 cm Sefalik 2022 lelah ada
(kepala)

DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI


Status Obstetrik : G6P5A1H4
Keadaan Umum : Normal Kesadaran : Compos mentis BB/TB : 63 kg/ 155 cm
Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg Nadi : 72x/menit Suhu : 36,5°C
Pernapasan : 18x/menit
Kepala Leher
Kepala : Normal
Mata : Normal
Hidung : Normal
Mulut : Normal
Telinga : Normal
Leher : Normal
Masalah Khusus : Tidak Ada
Dada
Jantung : Normal
Paru : Normal
Payudara : Normal
Puting Susu : Warna Kecoklatan
Pengeluaran Asi :Tidak Ada
Masalah Khusus : Tidak Ada
Abdomen
Uterus
TFU : 26 cm kontraksi : tidak
Leopold I : Bokong
Leopold II : Kanan : Punggung
Kiri : Bagian Kecil (tangan)
Leopold III : Kepala
Leopold IV : Belum Masuk PAP
Pigmentasi
Linea Nigra : Tidak Di kaji
Striae : Tidak Di kaji
Fungsi Pencernaan : Normal
Masalah khusus : Tidak Ada
Perineum dan Genital
Vagina : varises : Tidak
Kebersihan : Tidak di Kaji
Keputihan : Iya
Jenis/warna : Bening Konsistensi : Sedikit Bau : Tidak Berbau
Hemorrhoid :
Derajat : tidak di kaji Lokasi : tidak di kaji
Berapa lama : tidak di kaji Nyeri : tidak di kaji
Masalah Khusus : Tidak Ada
Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Edema : Tidak
Varises : Tidak
Ekstremitas Bawah
Edema : Tidak
Varises : Tidak
Refleks Patela :+/- jika ada :+1/+2/+3
Masalah Khusus : Tidak Ada
Eliminasi
Urine : Kebiasaan BAK : Pasien mengatakan sering BAK
Fekal : Kebiasaan BAB : Pasien mengatakan BAB nya normal
Masalah Khusus : Tidak Ada
Mobilisasi dan Latihan
Tingkat Mobilisasi :Baik
Latihan/Senam : Pasien mengatakan senam zumba seminggu sekali
Masalah Khusus : Pasien mengatakan mudah lelah
Nutrisi dan Cairan
Asupan Nutrisi : Pasien mengatakan sering makan makanan yang berlemak seperti
pisang goreng
Nafsu makan : nafsu makan pasien baik
Asupan Cairan : Pasien mengatakan tidak minum susu
Masalah Khusus : Kurang Asupan Nutrisi yang baik
Keadaan Mental
Adaptasi Psikologis : Baik
Penerimaan terhadap kehamilan : Baik
Masalah Khusus : Tidak Ada
Pola hidup yang meningkatkan risiko kehamilan : tidak Ada
Persiapan Persalinan
o Rencana tempat kehamilan
o Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu
Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini
Vitamin FE
Kalsium Lactate 500 mg
Hasil Pemeriksaan Penunjang :Tidak ada

RANGKUMAN HASIL PENGKAJIAN


Masalah
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 72x/menit
Suhu : 36,5°C
Pernapasan : 18x/menit
Usia pasien 42 tahun
Pasien mengatakan senam zumba seminggu sekali
Pasien mengatakan mudah lelah
Pasien mengatakan sering makan makanan yang berlemak seperti pisang goreng
Pasien mengatakan tidak minum susu

Perencanaan kunjungan rumah : Tidak ada

2. KLASIFIKASI DATA ANTENATAL CARE (ANC)

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKIF


Usia pasien 42 tahun
Pasien mengatakan senam zumba seminggu TD : 120/80 mmHg
Nadi : 72x/menit
sekali Suhu : 36,5°C

Pasien mengatakan mudah lelah Pernapasan : 18x/menit

Pasien mengatakan sering makan makanan

yang berlemak seperti pisang goreng

Pasien mengatakan tidak minum susu

3. ANALISA DATA ANTENATAL CARE (ANC)

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWA
TAN
1 DS : Kodisi Fisiologis (mis.
Pasien mengatakan senam Kehamilan)
zumba seminggu sekali
Pasien mengatakan mudah
lelah Keletihan
DO : Lelah
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 72x/menit
Suhu : 36,5°C
Pernapasan : 18x/menit Keletihan

2. DS : Kerusakan fisik pada


Pasien mengatakan sering janin selama proses
kehamilan dan
makan makanan yang
persalinan
berlemak seperti pisang

goreng
Risiko Cedera
Pasien mengatakan tidak
Kurangnya asupan Pada Janin
minum susu
nutrisi
DO : -

Pola makan tidak sehat


3. DS : Kerusakan fisik pada ibu
Usia pasien 42 tahun selama proses kehamilan
dan persalinan

Usia ibu >35 Tahun Risiko Cedera


Pada Ibu

Risiko cedera pada ibu


4. DIAGNOSIS KEPERAWATAN ANTENATAL CARE (ANC)

NO DIAGNOSIS
1. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis mis. Kehamilan dibuktikan
dengan
DS :
Pasien mengatakan senam zumba seminggu sekali
Pasien mengatakan mudah lelah
DO :
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 72x/menit
Suhu : 36,5°C
Pernapasan : 18x/menit

2. Risiko Cedera Pada Janin berhubungan dengan Kerusakan fisik pada janin
selama proses kehamilan dan persalinan dibuktikan dengan
DS :
Pasien mengatakan suka makan pisang goreng selama kehamilan

Pasien mengatakan tidak minum susu

DO : -

3. Risiko Cedera Pada Ibu berhubungan dengan Kerusakan fisik pada ibu selama
proses kehamilan dan persalinan dibuktikan dengan
DS :
Usia pasien 42 tahun

5. INTERVENSI KEPERAWATAN ANTENATAL CARE (ANC)


NO DIAGNOSIS LUARAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
1. Keletihan Setelah dilakukan 1. Edukasi Aktivitas/
berhubungan asuhan keperawatan Istirahat
dengan kondisi 2x24 jam Observasi ; Observasi
fisiologis mis. diharapkan 1. Identifikasi 1. Untuk
Kehamilan Keletihan menurun kesiapan dan mengetahui
dibuktikan dengan dengan kriteria hasil kemampuan kesiapan dam
DS : : menerima kemampuan
Pasien mengatakan 1. Verbalisasi Lelah informasi klien dalam
senam zumba Menurun menerima
seminggu sekali informasi
Pasien mengatakan Terapeutik : Terapeutik
mudah lelah
DO : 1. Sediakan 1. Untuk
TD : 120/80 mmHg materi dan membantu
Nadi : 72x/menit media memberi
Suhu : 36,5°C pengaturan materi dan
Pernapasan : aktivitas dan pengaturan
18x/menit istirahat aktivitas dan
2. Jadwalkan istirahat
pemberian 2. Untuk
pendidikan membantu
kesehatan dalam waktu
sesuai pemberian
kesepakatan pendidikan
3. Berikan kesehatan
kesempatan
kepada pasien 3. Untuk
dan keluarga membantu
untuk pasien
bertanya bertanya
Edukasi :
1. Jelaskan
pentingnya
melakukan Edukasi
aktivitas fisik/ 1. Untuk
olahraga mengtahui
secara rutin betapa
2. Anjurkan pentingnya
terlibat dalam melakukan
aktivitas aktivitas dan
kelompok, olahraga
aktivitas secara rutin
bermain atau 2. Untuk
aktivitas membantu
lainnya melakukan
3. Anjurkan aktivitas
menyusun lainnya
jadwal
aktivitas dan 3. Untuk
istirahat membantu
4. Ajarkan cara kegiatan atau
mengidentifikasi jadwal sehari-
kebutuhan hari
istirahat (mis. 4. Untuk
Kelelahan, membantu
sesak napas memenuhi
saat aktivitas ) kebutuhan
5. Ajarkan cara istirahat
mengidentifikasi
target dan
jenis aktivitas 5. Untuk
sesuai membantu
kemampuan mengidentifik
asi jenis-jenis
2. Manajemen Energi aktivitas
Observasi :
1. Identifikasi
gangguan
Obsrvasi
fungsi tubuh
1. Untuk
yang
mengetahui
mengakibatka
gangguan
n kelelahan
fungsi tubuh
2. Monitor
yang dialami
kelelahan fisik
pasien akibat
dan emosional
kelelahan
3. Monitor pola
2. Untuk
dan jam tidur
mengetahui
4. Monitor lokasi
tingkat
dan
kelelahan fisik
ketidaknyama
dan emosional
nan selama
pasien
melakukan
3. Untuk
aktivitas
mengetahui
Terapeutik :
pola tidur
1. Sediakan
pasien apakah
lingkungan
teratur atau
nyaman dan
tidak
rendah
4. Untuk
stimulus (mis.
mengetahui
Cahaya, suara,
lokasi dan
kunjungan)
tingkat
2. Lakukan
ketidaknyama
latihan
nan pasien
rentang gerak
selama
pasif dan/atau
melakukan
aktif
aktivitas
3. Berikan
Terapeutik
aktivitas
1. Untuk
distraksi yang
menenangkan memberikan

4. Fasilitasi rasa nyaman

duduk di sisi bagi pasien

tempat tidur, 2. Untuk

jika tidak meningkatkan

dapat dan melatih

berpindah atau massa otot

berjalan dan gerak

Edukasi : ekstremitas

1. Anjurkan tirah pasien

baring 3. Untuk

2. Anjurkan mengalihkan

melakukan rasa

aktivitas ketidaknyama

secara nan yang

bertahap dialami pasien

3. Anjurkan 4. Untuk melatih

menghubungi gerak

perawat jika mobilisasi

tanda dan pasien selama

gejala dirawat

kelelahan Edukasi

tidak 1. Untuk

berkurang memberikan

4. Ajarkan kenyamanan

strategi pasien saat

koping untuk beristirahat

mengurangi 2. Untuk

kelelahan menunjang

Kolaborasi : proses

1. Kolaborasi kesembuhan

dengan ahli pasien secara

gizi tentang bertahap


3. Agar perawat
cara bisa dengan
meningkatkan segera
asupan mengkaji dan
makanan merencanakan
kembali
tindakan
keperawatan
yang bisa
diberikan
4. Agar pasien
dapat
mengatasi
kelelahannya
secara mandiri
dengan mudah
Kolaborasi
1. Untuk
memaksimalkan
proses
penyembuhan
pasien

2. Risiko Cedera Pada Setelah dilakukan Edukasi Perawatan


Janin berhubungan asuhan keperawatan Kehamilan
dengan Kerusakan selama 2x24 jam Observasi : Observasi
fisik pada janin diharapkan Risiko 1. Identifikasi 1. Untuk
selama proses cedera pada janin kesiapan dan mengetahui
kehamilan dan menurun dengan kemampuan kesiapan
persalinan kriteria hasil : menerima pasien dalam
dibuktikan dengan 1. Tingkat Cedera informasi menerima
Menurun 2. Identifikasi informasi
DS : 2. Tingkat Infeksi pengetahuan 2. Untuk
Pasien mengatakan Menurun tentang mengetahui
suka makan pisang perawatan sejauh mana
masa infomasi yang
goreng selama
kehamilan diketahui oleh
kehamilan
Terapeutik : pasien
Pasien mengatakan 1. Sediakan Terapeutik
materi dan 1. Untuk
tidak minum susu
media pemberian
DO : -
pendidikan edukasi
kesehatan kepada pasien
2. Jadwalkan 2. Untuk
pendidikan membantu
kesehatan dalam waktu
sesuai pemberian
kesepakatan pendidikan
3. Berikan kesehatan
kesempatan 3. Untuk
untuk membantu
bertanya pasien
Edukasi : bertanya
1. Jelaskan Edukasi
perubahan 1. Untuk
fisik dan memberi
psikologis informasi
masa kepada pasien
kehamilan perubahan
2. Jelaskan yang terjadi
perkembangan selama
janin kehamilan
3. Jelaskan 2. Untuk
ketidaknyamanan mengetahui
selama sejauh mana
kehamilan perkembangan
4. Jelaskan janin
kebutuhan 3. Untuk
nutrisi mengetahui
kehamilan faktor apa saja
5. Jelaskan yang
seksualitas mempengaruh
masa i
kehamilan ketidaknyama
6. Jelaskan nan selama
kebutuhan kehamilan
aktivitas dan 4. Untuk
istirahat memberi
informasi
kebutuhan
nutrsi yang
harus dipenuhi
5. Untuk
memberi tahu
apa saja yang
boleh
dilakukan
selama masa
kehamilan
6. Untuk
memaksimalkan
penyembuhan
pasien

3. Risiko Cedera Pada Setelah dilakukan Perawatan Kehamilan


Ibu berhubungan asuhan keperawatan Risiko Tinggi
dengan Kerusakan selama 2x24 jam Observasi : Observasi
fisik pada ibu maka diharapkan 1. Identifikasi 1. Untuk
selama proses Risiko cedera pada faktor risiko mengetahui
kehamilan dan ibu menurun dengan kehamilan penyebab-
persalinan kriteria hasil : (mis. penyebab
dibuktikan dengan 1. Kejadian Cedera Diabetes, risiko
DS : Menurun hipertensi, kehamilan
Usia pasien 42 2. Fraktur Menurun lupus 2. Untuk
tahun eritmatosus, mengetahui
herpes, riwayat
hepatitis, HIV, obstetris
epilepsi)
2. Identifikasi Terapeutik
riwayat 3. Untuk
obstetris (mis. memberikan
Prematuritas, rasa aman dan
postmaturitas, nyaman
preeklampsia, kepada pasien
kehamilan, 4. Untuk
multifetal, mengetahui
retardasi batasan-batsan
pertumbuhan dalm
intrauterine, seksualitas
abrupsi, selama
plasenta kehamilan
previa, 5. Untuk
sensitisasi Rh, mengetahui
ketuban pecah perasaan
dini, dan pasien tentang
riwayat kehamilannya
kelainan 6. Untuk
genetik mengetahui
keluarga sejauh mana
Terapeutik : persiapan
1. Dampingi ibu pasien dalam
saat cemas menuju
2. Diskusikan persalinan
seksualitas
aman selama Edukasi
hamil 7. Untuk
3. Diskusikan memberikan
ketidaknyamanan informasi
selama hamil kepada pasien
4. Diskusikan tentang
persiapan kemungkinan
persalinan dan bayi lahir
kelahiran prematur
Edukasi : 8. Untuk
1. Jelaskan risiko memberikan
janin informasi
mengalami kepada pasien
kelahiran terkait
prematur prosedur
2. Informasikan setelah
kemungkinan persalinan
intervensi 9. Untuk
selama proses menambah
kelahiran kesehatan diri
(mis. pasien
Pemantauan 10. Untuk
janin memenuhi
elektronik kebutuhan
intrapartum, istirahat/tidur
induksi, pasien
perawatan SC 11. Untuk
3. Anjurkan mengetahui
melakukan berapa denyut
perawatan diri jantung janin
untuk 12. Untuk
meningkatkan memberikan
kesehatan batasan
4. Anjurkan ibu aktivitas
untuk selama
beraktivitas kehamilan
dan 13. Untuk
beristirahat memberikan
yang cukup informasi
5. Ajarkan cara kepada pasien
menghitung tentang apa
gerakan janin saja tanda dan
6. Ajarkan bahaya yang
aktivitas yang mungkin
aman selama terjadi pada
hamil saat persalinan
7. Ajarkan
mengenali Kolaborasi
tanda bahaya 1. Untuk
(mis. memaksimalkan
Pendarahan penyembuhan
vagina merah pasien
terang,
perubahan
cairan
ketuban,
penurunan
gerakan janin,
kontraksi
sebelum 37
minggu, sakit
kepala,
gangguan
penglihatan,
nyeri
epigastrik, dan
penambahan
berat badan
yang cepat
dengan edema
wajah)
Kolaborasi :
1. Kolaborasi
dengan
spesialis jika
ditemukan
tanda dan
bahaya
kehamilan

Anda mungkin juga menyukai