DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan penyusunan laporan pendahuluan Antenatal Care (ANC).Laporan
pendahuluan ini disusun agar pembaca dapat menambah wawasan yang lebih luas.
Sebelum itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam penyusunan laporan pendahuluan ini sehingga dapat terselesaikan.
Tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada Ns. Eny Sutria, S.Kep.,M.Kepselaku
dosen pembimbing lab klinik mata kuliah Keperawatan Maternitas I dan Komunikasi dalam
Keperawatan II yang senantiasa membimbing kami dalam menyelesaikan tugas laporan
pendahuluan ini.
Penulis
BAB I
A. DEFINISI
Kehamilan adalah sebuah proses yang dimulai dari tahap konsepsi sampai
lahirnya janin. Kehamilan normal berkisar 280 hari (40 minggu) dihitung dari HPHT
(Haid Pertama Haid Terakhir).(Widatiningsih dan Dewi, 2017).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan normal akan
berlangusng dalam waktu 40 minggu bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya
bayi. (Waliani, 2015).
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah suatu
proses yang diawali dengan penyatuan spermatozoa dan ovum (fertilisasi) dan
dilanjutkan dengan implantasi hingga lahirnya bayi yang lamanya berkisarnya 40
minggu.
B. PROSES TERJADINYA
a. Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan plasenta ovum yang dipengaruhi oleh
sistem hormonal yang kompleks. Selama masa subur berlangsung 20-35 tahun, hanya
420 buah ovum yang dapat mengikuti proses pematangan dan terjadi ovulasi. Proses
pertumbuhan ovum (oogenesis) asalnya epitel germinal >> oogonium >> folikel
primer >> proses pematangan pertama. Dengan pengaruh FSH, folikel primer
mengalami perubahan menjadi folikel de Graaf yang menuju ke permukaan ovarium
disertai pembentukan cairan folikel
Desakan folikel de Graaf ke permukaan ovarium menyebabkan penipisan
dan disertai devaskularisasi. Selama pertumbuhan menjadi folikel de Graaf, ovarium
mengeluarkan hormon estrogen yang dapat memengaruhi gerak dari tuba yang makin
mendekati ovarium, gerak sel rambut lumen tuba makin tinggi, peristaltic tuba makin
aktif. Ketiga faktor ini menyebabkan aliran cairan dalam tuba semakin deras menuju
uterus. Dengan pengaruh LH yang semakin besar dan fluktasi yang mendadak, terjadi
proses pelepasan ovum yang disebut ovulasi. Dengan gerak aktif tuba yang
mempunyai umbai (fimbriae) maka ovum yang telah dilepaskan sefera di tangkap
oleh fimbriae tuba.Ovum yang telah tertangkap terus berjalan mengikuti tuba menuju
uterus, dalam bentuk pematangan pertama, artinya telah siap untuk
dibuahi.(Manuaba, 2010).
d. Pembentukan plasenta
Plasenta merupakan organ yang melekatkan embrio ke dinding
uterus.Sirkulasi embrio-plasenta-ibu terbentuk pada hari ke-7 saat jantung embrio
mulai berdenyut.Pada akhir minggu ketiga, darah embrio bersirkulasi di antara
embrio dan vili korion.Darah embrio mengalir melaui dua arteri umbilikalis, lalu ke
kapiler-kapiler vili, dan akhirnya kembali melalui sebuah vena umbilikalis menuju ke
embrio. Plasenta memiliki lima fungsi utama yaitu respirasi, nutrisi,
ekskresi,proteksi,prodks hormon.
Usia Gestasi
Organ
(Minggu)
Pembentukan hidung, dagu, palatum dan tonjolan
paru. Jari-jari telah berbentuk, namum masih
6
tergenggam. Jantung telah terbentuk penuh.
Mata tampak pada muka. Pembentukan alis dan
7
lidah
Mirip bentuk manusia, mulai pembentukan
8
genetalia eksterna. Sirkulasi melalui tali pusat
dimulai. Tulang mulai terbentuk
Kepala meliputi separuh besar janin, terbentuk
9 muka janin, kelopak mata terbentuk tetapi akan
membuka sampai 28 minggu.
Janin berukuran 15 cm. Ini merupakan awal dari
trimester ke-2. Kulit janin masih transparan, telah
mulai tumbuh lanugo (rambut janin). Janin bergerak
13-16
aktif, yaitu menghisab dan menelan air ketuban.
Telah terbentuk mekonium (fases) dalam usus.
Jantung berdenyut 120-150x/menit.
Komponen mata terbentuk penuh, juga sidik jari.
17-24 Seluruh tubuh diliputi oleh verniks kaseosa (lemak).
Janin mempunyai refleks.
Saat itu disebut permulaan trimester ke-3, dimana
terdapat perkembangan otak yang cepat. Sistem
25-28 saraf mengendalikan gerakandan fungsi tubuh, mata
sudah membuka. Kelangsungan hidup pada periode
ini sangat sulit bila lahir.
Bila bayi dilahirkan, ada kemungkinan untuk hidup
29-32 hidup (50-70%). Tulang telah terbentuk sempurna,
gerakan nafas telah reguler, suhu relatif stabil.
Berat janin 1500-2500 gram. Bulu kuli janin
(lanugo) mulai berkurang, pada saat 35 minggu
33-36
paru telah matur. Janin akan dapat hidup tanpa
kesulitan.
Sejak 38 minggu kehamilan disebut aterm, dimana
bayi akan memiliki seluruh uterus. Air ketuban
38-40
mulai berkurang , tetapi masaih dalam batas
normal.
Sumber : Saifuddin, 2006:233
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Menurut (Romauli, 2011) faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan antara
lain:
1. Faktor Fisik
a. Status Kesehatan
1. Status kesehatan merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan kondisi
ibi hamil. Pengaruh status kesehatan terhadapa kehamilan antara lain :Penyakit
atau komplikasi akibat langsung dari kehamilan seperti hypereesis gravidarum,
preeklamsi, kelainan lamanya kehamilan, kehamilan ektopik, kelainan plasenta,
atau selaput janin, pendarahan antepartum, dan gamelli.
2. Penyakit atau kelainan yang tidak langsung berhubungan dengan kehamilan.
Terdapat hubungan timbal balik dimana penyakit ini dapat memperberat serta
mempengaruhi kehamilan, contohnya: a) Penyakit kelainan bagian kandungan
seperti varises vulva, kelainan bawaan, hematoma vulva, peradangan, gonorea,
DM, kista bartholini, fistula vagina, kista vagina, kelainan bawaan uterus,
kelainan letak uterus, tumor uteri, dan mioma uteri.
b. Status Gizi
Status gizi merupakan hal yang penting diperhatikan pada masa kehamilan,
karena faktor gizi sangat dipengaruhi terhadap status kesehatan ibu selama hamil
serta guna pertumbuhan dan perkembangan janin. Keterbatasan gizi selama hamil
sering berhubungan dengan faktor ekonomi, pendidikan, sosial atau keadaan lain
yang dapat meningkatkan kebutuhan gizi ibu hamil.
c. Gaya Hidup
Gaya hidup merupakan kebiasaan-kebiasaan yang ada pada masyarakat baik
masyarakat yang bersifat positif meupun kebiasaan bersifat negatif yang dapat
mempengaruhi kesehatan. Pengaruh gaya hidup yang mempengaruhi kehamilan
seperti kebiasaan minum jamu, aktivitas seksual, pekerjaan atau aktivitas sehari-
hari yang terlalu berat, senam hamil, konsumsi alkohol, merokok, dan kehamilan
yang tidak diharapkan.
2. Faktor Psikologi
Faktor psikologi muncul karena ketidakmatangan didalam perkembangan emosional
dalam kesanggupan seseoraang untuk menyesuaikan diri dengan situasi tertentu
termasuk kehamilan.Faktor psikologi ini mempunyai beberapa faktor yang
mempengaruhi kehamilan, antara lain stressor, dukungan keluarga, subtance abuse,
partner abuse.
3. Gaya Hidup
Gaya hidup sehat adalah gaya yang digunakan ibu hamil. Ekonomi juga selalu
menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang cukup dapat memeriksakan
kehamilannya secara rutin. Dengan adanya perencanaan yang baik sejak awal,
membuat tabungan bersalin, maka kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan
dengan baik. Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi gaya hidup antara lain:
a. Faktor Lingkungan
Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan ibu hamil.Tenaga
kesehatan harus dapat menyikapi hal ini secara bijaksana dan jangan sampai
menyinggung kearifan lokal pada daerah tersebut. Penyampaian mengenai
pengaruh adat dapat melalui beberapa teknik, misalnya media massa, pendekatan
tokoh masyarakat, dan penyuluhan yang menggunakan media efektif.
b. Faktor Sosial
Faktor sosial tergolong menjadi dua macam yaitu,
a) Fasilitas kesehatan, berfungsi sebagai menentukan kualtas pelayanan pada ibu
hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya penyulit akan lebih tepat,
sehingga langkah antisipatif akan lebih cepat diambil serta adanya fasilitas
kesehatan ini dapat menurunkan angka kematian ibu hamil (AKI).
b) Tingkat pendidikan, tingkat pendidikan ibu hamil sangat berperan dalam
kualitas perawatan bayinya. Informasi yang berhubungan dengan perawatan
kehamilan sangat dibutuhkan, sehingga akan meningkatkan pengetahuannya.
Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka
semakin baik pula pengetahuannya tentang sesuatu. Pada ibu hamil dengan
pendidikan rendah kadang ketika tidak mendapatkan cukup informasi
mengenai kesehatannya maka ia tidak tahu bagaimana cara melakukan
perawatan kehamilan dengan baik.
c) Pekerjaan, Pekerjaan seseorang akan menggambarkan aktifitas dan tingkat
kesejahteraan ekonomi yang didapatkan. Penelitian juga menunjukkan bahwa
ibu hamil yang bekerja akan mempunyai pengetahuan yang lebih baik dari
pada ibu yang tidak bekerja, karena ibu yang bekerja akan memiliki
kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, sehingga lebih mempunyai
banyak peluang juga untuk mendapatkan informasi seputar kesehatannya.
c. Faktor Budaya dan Adat Istiadat
Adat istiadat merupakan akar budaya masayarakat atau kebiasaan yang
dilakukan. Banyak sekali kebiasaan adat istiadat yang masih dipertahankan di
indonesia untuk mencapai keturunan yang baik secara psikis maupun jasmani.
Faktor sosial budaya yang mempengaruhi kehamilan seperti larangan ibu hamil
melihat orang menyembelih binatang, upacara tujuh bulan, kedekatan masyarakat
pada dukun beranak, ibu hamil harus makan dua kali lipat, ibu hamil tidak boleh
makan nanas, pisang ambon dan duren, minum es membuat janin besar, ibu hamil
tidak boleh makan daging kambing, minum air kelapa, minum jamu-jamuan
tradisional, minum air rebusan kacang hijau, peringatan 4 bulanan, ibu hamil
tidak boleh makan cabe, ibu hamil tidak boleh memasak sambil jongkok.
d. Faktor Ekonomi
Kehidupan berekonomi ada sejak maanusia dilahirkan.Kehidupan
berlangsung di lingkup keluarga maupun masyarakat.Dalam kehidupan sehari-
hari nampak berbagai kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam hal ini, terdapat faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi kehamilan
antara lain:
a) Ekonomi rendah menyebabkan gangguan stress pada ibu hamil
b) Ekonomi rendah mempengaruhi gizi yang disebabkan gangguan makan
c) Ekonomi rendah mempengaruhi banyaknya jumlah anak
d) Ekonomi rendah mempengaruhi saat terjadi pendarahan
e) Ekonomi rendah mempengaruhi banyaknya anak yang disebabkan kurangnya
penyuluhan keluarga berencana
f) Ekonomi rendah menyebabkan ibu yang sedang hamil dalam melakukan
pemeriksaan mendapatkan fasilitas pelayanan pemeriksaan yang tidak efektif
karena kurangnya biaya yang harus dikeluarkan
g) Ekonomi rendah menyebabkan ibu hamil yang pendidikannya rendah tidak
mengetahui tentang pemeriksaan kehamilan yang baik
h) Ekonomi rendah menyebabkan masyarakat khususnya ibu hamil bertempat
tinggal di daerah yang jauh dari pelayanan kesehatan
i) Ekonomi rendah menyebabkan ibu hamil berperan penting dalam masalah
transportasi dan biaya lain yang mempengaruhi kehamilan
(7) ٍاﻟﱠﺬِيْٓ اَﺣْﺴَﻦَ ﻛُﻞﱠ ﺷَﻲْءٍ ﺧَﻠَﻘَﮫٗ وَﺑَﺪَاَ ﺧَﻠْﻖَ اﻻِْﻧْﺴَﺎنِ ﻣِﻦْ طِﯿْﻦ
(9) َﺛُﻢﱠ ﺳَﻮّٰ ﮫُ وَﻧَﻔَﺦَ ﻓِﯿْﮫِ ﻣِﻦْ رﱡوْﺣِﮫٖ وَﺟَﻌَﻞَ ﻟَﻜُﻢُ اﻟﺴﱠﻤْﻊَ وَاﻻَْﺑْﺼَﺎرَ وَاﻻَْﻓْـِٕﺪَةَۗ ﻗَﻠِﯿْﻼً ﻣﱠﺎ ﺗَﺸْﻜُﺮُوْن
(10)َوَﻗَﺎﻟُﻮْٓا ءَاِذَا ﺿَﻠَﻠْﻨَﺎ ﻓِﻰ اﻻَْرْضِ ءَاِﻧﱠﺎ ﻟَﻔِﻲْ ﺧَﻠْﻖٍ ﺟَﺪِﯾْﺪٍ ەۗ ﺑَﻞْ ھُﻢْ ﺑِﻠِﻘَﺎۤءِ رَﺑﱢﮭِﻢْ ﻛٰﻔِﺮُوْن
Artinya :
“Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai
penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang
hina (air mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya ruh
(ciptaan)Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, (tetapi)
kamu sedikit sekali bersyukur. Dan mereka berkata, ‘Apakah bila kami telah lenyap (hancur)
di dalam tanah, kami benar-benar akan berada dalam ciptaan yang baru?’Bahkan
(sebenarnya) mereka ingkar akan menemui Rabbnya”.
Selain dalam surat As Sajdah di atas, dalam ayat lain di al Quran juga disebutkan tentang
proses penciptaan manusia, yaitu dalam surat al Mu’min ayat 67 :
ھُﻮَ ٱﻟﱠﺬِى ﺧَﻠَﻘَﻜُﻢ ﻣﱢﻦ ﺗُﺮَابٍ ﺛُﻢﱠ ﻣِﻦ ﻧﱡﻄْﻔَﺔٍ ﺛُﻢﱠ ﻣِﻦْ ﻋَﻠَﻘَﺔٍ ﺛُﻢﱠ ﯾُﺨْﺮِﺟُﻜُﻢْ طِﻔْﻼً ﺛُﻢﱠ ﻟِﺘَﺒْﻠُﻐُﻮٓا۟ أَﺷُﺪﱠﻛُﻢْ ﺛُﻢﱠ ﻟِﺘَﻜُﻮﻧُﻮا۟ ﺷُﯿُﻮﺧًﺎ
َوَﻣِﻨﻜُﻢ ﻣﱠﻦ ﯾُﺘَﻮَﻓﱠﻰٰ ﻣِﻦ ﻗَﺒْﻞُ ۖ وَﻟِﺘَﺒْﻠُﻐُﻮٓا۟ أَﺟَﻼً ﻣﱡﺴَﻤًّﻰ وَﻟَﻌَﻠﱠﻜُﻢْ ﺗَﻌْﻘِﻠُﻮن
Artinya :
“Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu
dari segumpal darah, kemudian dilahirkan-Nya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu
dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan hidup
lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian)
supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya)”
BAB II
ANTENATAL CARE
A. DEFENISI
Menurut Walyani (2015) asuhan antenatal care adalah suatu program yang
terencana berupa observasi, edukasi, dan penangan medik pada ibu hamil, untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persiapan persalinan yang aman dan
memuaskan.
B. TUJUAN
Menurut Walyani (2015) tujuan asuhan Antenatal Care (ANC) adalah sebagai
berikut:
a) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin
b) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial pada ibu dan
bayi
c) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau implikasi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan
d) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin
e) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Ekslusif
f) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.
C. JADWAL PEMERIKSAAN
Pemeriksaan kehamilan sangat penting dilaksanakan oleh ibu hamil tetapi belum
semua ibu hamil mengetahui hal ini. Apalagi pada ibu yang pertama kali hamil , mereka
biasanya belum mengetahui waktu atau jadwal pemeriksaan kehamilan. WHO menyarankan
agar setiap ibu hamil minimal melakukan pemeriksaan kehamilan minimal empat kali selama
hamil yaitu satu kali pada trimester satu (usia kehamilan 1-3 bulan), satu kali pada trimester
kedua ( usia kehamilan 4-6 bulan) dan dua kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 7-9
bulan). Tetapi idealnya pemeriksaan kehamilan dapat dilaksanakan secara rutin setiapempat
minggu sekali sampai pada usia kehamilan 28 minggu, setiap dua minggu sekali dari usia 28-
36 minggu dan setiap satu minggu sekali dari usia kehamilan 36 minggu sampai melahirkan.
Pemeriksaan kehamilan biasanya dilakukan sejak awal masa kehamilan dengan
tujuan untuk mengawasi pertumbuhan dan perkembangan janin juga kondisi kesehatan ibu
hamil sampai dengan masa persalinannya.Pemeriksaan kehamilan merupakan jenis
pemeriksaan kesehatan yang terencana dan dilakukan oleh dokter atau bidan kepada ibu
hamil.Idealnya Ketika seorang wanita mengetahui bahwa dirinya mengalami terlambat haid
maka segera datang periksa ke dokter kandungan atau bidan untuk melakukan pemeriksaan
lebih lanjut. Dokter atau bidan akan memastikan apakah wanita tersebut benar hamil atau
tidak. Pada pemeriksaan pertama, dokter atau bidan akan menghitung usia kehamilan dan
taksiran persalinan berdasarkan penghitungan tanggal hari pertama haid terakhir. Sebagian
ibu hamil yang pertama mengalami kebingungan kapan waktu yang tepat untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan. Waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan kehamilan pertama
kali adalah saat mengetahui terlambat haid dan merasakan gejala kehamilan seperti morning
sickness atau setelah melakukan test kehamilan mandiri dan menunjukkan positif. Lakukan
pemeriksaan kehamilan pertama setidaknya kurang dari sepuluh minggu setelah terlambat
haid. (Dessy 2019)
Pemeriksaan kehamilan usia kurang dari 12 minggu kehamilan. Ini merupakan
kunjungan pemeriksaan kehamilan awal. Untuk pemeriksaan awal , ibu hamil akan ditanya
mengenai riwayat kesehatan, dan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaanpanggul,
pemeriksaan laboratorium, termasuk golongan darah dan hemoglobin (Hb), skrining infeksi
menular seksual, dan tes urine. Pengkajian waktu hari pertama haid terakhir (HPHT) untuk
menghitung usia kehamilan dan taksiran waktu persalinan.Pemeriksaan kehamilan 12-20
minggu , USG bisa dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan organ
janin, serta kondisi plasenta. Pemeriksaan kehamilan 20-28 minggu, selain pemeriksaan rutin
juga ditambah dengan pemeriksaan gula darah untuk mendeteksi adanya Diabetes
Gestasional, selanjutnya pemeriksaan hemoglobin yang kedua.Pemeriksaan 28-36 minggu,
melakukan pemeriksaan rutin dan difokuskan pada pertumbuhan janin, memeriksa denyut
jantung janin dan posisi janin.Pemeriksaan diatas 36 minggu, dilakukan untuk pemantauan
berat badan dan tekanan darah, ukuran janin, posisi, dan detak jantung janin. Fokus atau
tujuan pemeriksaan kehamilan tidak selalu sama setiap kali periksa, hal ini menyesuaikan
kondisi kehamilan dan usia kehamilan ibu. Sayangnya belum semua ibu hamil mengetahui
hal ini, mereka tidak tahu dan hanya mengikuti hasil pemeriksaan dari Bidan atau tenaga
kesehatan yang memeriksa.Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentangtujuan
dan pentingnya pemeriksaan ibu hamil masih kurang. Apabila ibu hamil mengetahui tujuan
dan pentingnya pemeriksaan kehamilan sesuai usia dan kondisi kehamilan maka diharapkan
ibu hamil menjadi lebih disiplin untuk memeriksakan kehamilannya. Selain itu juga dapat
menjadi kontrol bagi bidan atau tenaga kesehatan agar lebih hati-hati dan selalu menjaga
mutu atau kualitas asuhan yang diberikan.(Dessy Elvira, 2019)
A. PENGKAJIAN
Pengkajian keperawatan merupakan catatan tentang hasil pengkajian yang
dilaksanakan untuk mengumpulkan informasi dari pasien, membuat data dasar tentang
pasien, dan membuat catatan tentang respons kesehatan pasien. Pengkajian yang
komprehensif atau menyeluruh, sistematis yang logis akan mengarah dan mendukung pada
identifikasi masalah-masalah pasien. Pengumpulan data dapat diperoleh dari data subjektif
melalui wawancara dan dari data objektif melalui observasi, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang(Dinarti & Yuli Muryanti, 2017):
1. Data Objektif
a. Anamnese
1) Nama penderita dan suaminya tujuannya agar dapat mengenal/memanggil
penderita dan tidak keliru dengan penderita-penderita lainnya
2) Usia Penderita. Mengetahui keadaan, terutama pada kehamilan pertama
yang dialami oleh ibu. Apakah termasuk primipara muda/biasa/tua.
Kehamilan pertama sangat baik untuk ibu adalah usia 19-25 tahun.
Primipara tua usia lebih dari 35 tahun. Pasangan yang melakukan hubungan
seksual kemudian cepat hamil lebih baik daripada yang hamilnya lama
karena menunjukkan adanya kelainan dari alat kelamin dalam bagi ibu.
3) Alamat. Untuk mengetahui tempat tinggal ibu, menjaga kemungkinan bila
ada ibu dengan nam yang sama. Alamat juga sangat diperlukan apabila
mengadakan kunjungan pada penderita
4) Kebangsaan. Untuk mengadakan statistik tentang kelahiran, juga
menentukan prognose persalinan dengan melihat panggul ibu. Panggul
wanita asia, afrika dan Barat mempunyai ciri khas tersendiri.
5) Agama. Ditanyakan karena berhubungan dengan perawatan penderita
misalnya, dari agamanya ada aturan tidak boleh makan daging, dan lain-
lain.
6) Pekerjaan. Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi
penderita itu agar nasehat kita nanti sesuai.
7) Perkawinan(berapa lama dan berapa kali kawin). Untuk menentukan dan
mengetahui keadaan alat reproduksi ibu.
8) Pendidikan. Untuk mengetahui kemampuan berpikir, tingkat pengetahuan
sehingga memudahkan perawat/bidan untuk memberikan Komunikasi
Informasi dan Edukasi (KIE).
b. Keluhan Utama
Keluhan utama ibu hamil pada trimester III
1) Nyeri pinggang. Sebagian besar karena perubahan sikap pada kehamilan
lanjut, karena letak berat badan pindah ke depan disebabkan perut yang
membesar.
2) Varises. Dapat dipengaruhi oleh faktor keturunan, keseringan duduk dan
terlalu lama berdiri.
3) Kram otot. Terjadi karena adanya tekanan pada bagian bawah saraf
ekstremitasoleh uterus yang membesar, dikarenakan kekurangan daya serap
kalsium.
4) Sesak nafas. Nafas dangkal, terjadi pada wanita hamil sekitar 60 %.
Ekspansi diafragma terbatas karena terjadinya pembesaran uterus, dimana
rahim yang membesar mendesak diafragma ke atas.
5) Sering berkemih. Pada ibu yang hamil tua, kandung kemih terdorong
bagian terendah anak yang turun masuk rongga panggul.
6) Obstipasi. Tonus otot tractus digestivus menurun sehingga motilitas tractus
digestivus juga berkurang, makanan lebih lama di dalam lambung dan apa
yang dicerna, lama dalam usus
c. Riwayat Penyakit
1) RiwayatPenyakit Dahulu. Riwayat penyakit yang pernah diderita ibu
hamil yaitu penyakit menahun seperti jantung, penyakit menurun
seperti hipertensi, DM, penyakit menular seperti TBC, Hepatitis,
PMS baik yang sudah sembuh/yang masih dalam penyembuhan dan
lain-lain yang akan mempengaruhi kehamilan dan persalinan.
2) Riwayat Penyakit Sekarang. Apabila sekarang selama kehamilan ibu
menderita penyakit menahun, menurun, dan menular seperti jantung,
hipertensi, ginjal, DM, TBC, Hepatitis, dan lain-lain serta dalam
proses pengobatan akan mempengaruhi kehamilan dan persalinan.
3) Riwayat Penyakit Keluarga. Apabila salah satu dari anggota keluarga
baik dari pihak suami ataupun istri yang hidup serumah/tidak
serumah menderita penyakit menular dapat mempengaruhi
kehamilan dan persalinan.
d. Riwayat Menstruasi
1) Haid. Menarche pada wanita terjadi saat pubertas yaitu usia 12
tahun. Lama haid 3-7 hari. Darah haid biasanya tidak membeku dan
volume sebanyak 50-80 cc, hari pertama sampai ketiga darah banyak,
encer, dan berwarna merah, hari ke-4 dan seterusnya berwarna merah
kecoklatan. Saat haid, wanita mengeluh sakit pinggang, merasa
kurang nyaman, gelisah,buah dada agak nyeri karena ketidakstabilan
hormon.
2) Riwayat Kehamilan Dulu
i. Riwayat Kehamilan.
Berapa kalikah ibu hamil, sekarang anak yang ke
berapa?untuk memperjelas apakah ibu primipara atau
multipara. Untuk ibu yang telah mempunyai anak, perawat
menanyakan keadaan anaknya apakah semuanya masih hidup
atau sudah ada yang meninggal.Perawat juga menanyakan
kapan menstruasi terakhir yang dialami oleh ibu untuk
memperkirakan usia kehamilan dan waktu persalinan.
Ditanyakan pula keadaan menstruasi yang dulu, kapankah
menarche terjadi pada ibu, waktu umur berapa, untuk
mengetahui keadaan organ reproduksi dalam, normal atau
tidak. Apakah kalau menstruasi terasa amat sakit?berapa lama
menstruasi, bagaimana keluarnya? Berapa lama biasanya
setelah anak lahir mendapat menstruasi dan berapa banyak
pengeluaran lochia?Ditanyakan apakah klien pernah
melakukan aborsi?Jika pernah, berapa kali, kehamilan berapa
bulan dan mengapa melakukan hal tersebut?Ditanyakan
tentang kehamilan yang dulu-dulu pada ibu yang telah pernah
hamil.Apakah kehamilannya yang dulu keadaannya biasa
sampai anak dilahirkan atau pernah mengalami kelainan yang
misalnya, ibu pernah mengeluarkan darah dalam kehamilan
muda atau tua?Ibu pernah bengkak-bengkak di kaki dan
seluruh badan? Atau ibu pernahmengalami kekejangan dan
kelainan yang lain. Kelainan ini ditanyakan untuk membantu
membuat perkiraan tentang kehamilan yang sekarang ini.
ii. Riwayat Persalinan
- Persalinan baik/spontan/normal ditolong oleh bidan,
dokter spesialis atau dukun, dengan penyulit maupun
tanpa penyulit.
- Bayi baru lahir tanpa kelainan bawaan, Apgar score 7-
10, berat lahir 2500-4000 gram, perdarahan normal
kurang dari 500 cc
- Ditanyakan tentang persalinan yang sudah-sudah.
Apakah persalinan selalu terjadi dengan lancar, biasa,
tidak pernah mengganggu keadaan umum ibu? Atau
ibu pernah mengalami kelainan saat persalinan.
Apakah perdarahan banyak, apakah placenta sudah
dilahirkan, apakah persalinan terjadi lebih dari 24 jam,
apakah persalinan yang dulu pernah ditolong dengan
alat, bagaiman keadaan anak, apakah lahir cukup
bulan, bagian apa yang dilahirkan lebih dulu, apakah
setelah lahir anak langsung menangis.
- Riwayat Nifas. Uterus mengecil pada minggu ke 2
post partum, lochea keluar yaitu lochea rubra hari 1-2,
lochea sanguinolenta 3-6, lochea serosa 7-14, lochea
alba lebih dari 14 hari, Ibu memberikan ASI eksklusif
sampai usia 6 bulan, Masa nifas tanpa penyulit.
Apakah masa nifas yang lalu dalam keadaan normal
atau tidak? Apakah ibu pernah panas sesudah
melahirkan anak? Apakah lochea berbau? Apakah
laktasi lancar? Apakah puting susu pernah lecet?
mengeluarkan nanah? Apakah pengeluaran air susu
cukup?
- Riwayat KB. Kontrasepsi yang biasa digunakan pada
ibu pasca persalinan adalah suntikan, depo
progesteron 3 bulan, cylofem setiap bulan, pil KB,
implant, AKDR, kontrasepsi mantap untuk jumlah
anak lebih dari 2.
iii. Riwayat Kehamilan Sekarang
- Pada kehamilan trimester I sering ditemukan emesis
ringan, tetapi hilang setelah kehamilan 4 bulan.
- Memeriksakan kehamilan secara teratur dengan
frekuensi 1x dalam sebulan sampai usia kehamilan 7
bulan, 2x dalam sebulan sampai usia kehamilan 9
bulan dan 1x seminggu mulai kehamilan 9 bulan
sampai melahirkan.
- Ibu mendapatkan imunisasi TT 2x dengan dosis 0,5 cc
dengan interval minimal 4 minggu(jarak kehamilan
lebih dari 3 tahun) tetapi apabila jarak kehamilan
kurang dari 3 tahu, berikan 1x saja.
- Ibu merasakan pergerakan anak pada usia kehamilan
20 minggu. Pengobatan yang didapat tablet tambah
darah minimal 90 tablet ditambah yodium dan
vitamin.
iv. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1) Nutrisi
Jika teraba bagian tidak melenting, dapat digoyangkan, lunak maka itu
adalah bokong. Dan jika teraba bagian melenting, bundar,keras, tidak dapat
digoyangkan maka adalah bagian kepala.
Leopold II :Menetapkan bagian yang terletak di bagian samping/menetukan
letak punggung. Letak membujur dapat ditetapkan punggung anak yang
teraba bagian keras dan memanjang seperti papan dan sisi yang berlawanan
teraba bagian kecil janin.Pada letak lintang dapat ditetapkan di mana kepala
janin.Normal : Teraba punggung di sebelah kanan/kiri.
Leopold III:Menetapkan bagian apa yang terdapat di atas simfisis pubis.
Untuk mengetahui bagian terendah janin. Kepala akan teraba bulat, keras,
dan melenting sedangkan bokong teraba tidak keras dan tidak bulat.
Padaletak lintang simfisis pubis akan kosong. Normal teraba kepala, bagian
yang bulat dan melenting.
Leopold IV:Menetapkan bagian terendah janin sudah masuk PAP/belum.
Bila konvergen berarti kepala belum masuk PAP. Bila divergen berarti
bagian depan sudah masuk PAP. Bila sejajar berarti separuh bagian depan
sudah masuk PAP
Variasi dari leopold I = Pemeriksaan Knebel :Menentukan letak
kepala/bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan yang lain di atas
simfisis.
Variasi Leopold II = Pemeriksaan Buddin :Menentukan letak punggung
dengan satu tangan menekan fundus
Hb 11 gr % tidak anemia
Batas terendah untuk kadar Hb dalam kehamilan adalah 10 gr/100 ml. Wanita
yang memiliki Hb kurang dari 10 gr/1ooml baru disebut anemia dalam
kehamilan.
- Pemeriksaan Urine
- Protein dalam urine
Untuk mengetahui adatidaknya protein dalam urine.Pemeriksaan
dilakukan pada kunjungan pertama dan pada setiap kunjungan pada
akhir trimester II sampai trimester III kehamilan.
Hasilnya :
Negatif (-) Urine tidak keruh
Positif 2 (++) Kekeruhan mudah dilihat
dan ada endapan halus
Positif 3 (+++) Urine lebih keruh dan ada
endapan yang lebih jelas
terlihat
Positif 4 (++++) Urine sangat keruh dan
disertai endapan
menggumpal
sedikit keruh
keruh
B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Dewi, Vivian Nanny Lia dan Sunarsih Tri.(2011). Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta:
Salemba Medika
Dessy, Elvira (2019) Analisis Implementasi Standar Pelayanan Antenatal Care 10 Terpadu
Terhadap Kualitas Kesehatan Ibu Hamil Di Puskesmas Bungus Kota Padang. Masters Thesis,
Universitas Andalas
Kamariyah, Nurul., dkk. 2014. Buku Ajar Kehamilan untuk Mahasiswa dan Praktisi
Keperawatan serta Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Manuaba, I.B.G, dkk. 2010. “Ilmu Kebidanan, penyakit kandungan dan KB”. Jakarta: EGC.
Sulistyawati, A. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta: Salemba
Medika.
Varney, Hellen; Kriebs J.M; Gegor C.L. 2007.“Buku Ajar Asuhan Kebidanan”.Volume 2.
Jakarta: EGC.
Widatiningsih, S dan Dewi, C.H.T (2017). Praktik Terbaik Asuhan Kehamilan. Yogyakarta:
Trans Medika
BAB III
KONSEP ASKEP PADA IBU HAMIL
goreng
Risiko Cedera
Pasien mengatakan tidak
Kurangnya asupan Pada Janin
minum susu
nutrisi
DO : -
NO DIAGNOSIS
1. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis mis. Kehamilan dibuktikan
dengan
DS :
Pasien mengatakan senam zumba seminggu sekali
Pasien mengatakan mudah lelah
DO :
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 72x/menit
Suhu : 36,5°C
Pernapasan : 18x/menit
2. Risiko Cedera Pada Janin berhubungan dengan Kerusakan fisik pada janin
selama proses kehamilan dan persalinan dibuktikan dengan
DS :
Pasien mengatakan suka makan pisang goreng selama kehamilan
DO : -
3. Risiko Cedera Pada Ibu berhubungan dengan Kerusakan fisik pada ibu selama
proses kehamilan dan persalinan dibuktikan dengan
DS :
Usia pasien 42 tahun
Edukasi : ekstremitas
baring 3. Untuk
2. Anjurkan mengalihkan
melakukan rasa
aktivitas ketidaknyama
menghubungi gerak
gejala dirawat
kelelahan Edukasi
tidak 1. Untuk
berkurang memberikan
4. Ajarkan kenyamanan
mengurangi 2. Untuk
kelelahan menunjang
Kolaborasi : proses
1. Kolaborasi kesembuhan