PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Memperoleh pengalaman yang nyata serta menciptakan teori yang selama
ini diperoleh dan dapat mengembangkan pola pikir secara menyeluruh dengan
menggunakan asuhan kebidanan pada klien dengan kehamilan fisiologi. (Manuaba,
1995)
1.3.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester I dengan
kehamilan fisiologis diharapkan meliputi:
1. Melakukan pengkajian data.
2. Mengidentifikasi masalah dan diagnosa.
3. Mengidentifikasi masalah potensial yang terjadi.
4. Berikan kebutuhan segera.
5. Merumuskan dan mengembangkan rencana asuhan kebidanan.
6. Melaksanakan asuhan kebidanan.
7. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan.
1.4 Ruang Lingkup
1.4.1 Sasaran
Sasaran dalam asuhan ini adalah Ny. “H’’ dengan kehamilan fisiologis di Ruang
Poli Kandungan RSUD dr.Muhammad Zyn Sampang yang dilakukan sesuai standar
asuhan kebidanan.
1.4.2 Tempat
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil trimester I dilakukan di Ruang Poli
Kandungan RSUD dr.Muhammad Zyn Sampang
1.4.3 Waktu
Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dilaksanakan pada tanggal 23-Desember-2021
2
1.5 Metode Penulisan
1.5.1 Wawancara/ Anamnesa
Mengumpulkan data dengan cara tanya jawab secara langsung antara petugas
dengan pasien.
1.5.2 Observasi
Melakukan pengamat langsung terhadap perubahan yang terjadi pada klien.
1.5.3 Praktek
Dapat memberikan suatu masukan dalam upaya peningkatan mutu dan
pelayanan pada ibu hamil trimester I dengan kehamilan fisiologis.
1.6 Sistematika Penulisan
Judul
Kata pengantar
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
1.4 Ruang Lingkup
1.5 Metode Penulisan
1.6 Sistematika Penulisan
BAB II: TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Kehamilan
2.2 Asuhan Antenatal Care
2.3 Konsep Asuhan Kebidanan
BAB III: TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.7 Evaluasi
3
BAB IV: PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
5
spermatogonium berasal dari primitive tubulus, menjadi spermatosid pertama, menjadi
spermatosit kedua, menjadi spermatid, akhirnya spermatozoa. Sebagian besar
spermatozoa mengalami kematian dan hanya beberapa ratus yang dapat mencapai tuba
falopii. Spermatozoa yang masuk ke dalam alat genetalia wanita dapat hidup selama tiga
hari, sehingga cukup waktu untuk mengadakan konsepsi (Manuaba, 2010:76-77)
c. Pembuahan (Konsepsi/Fertilisasi)
Fertilisasi adalah penyatuan ovum (oosit sekunder) dan spermatozoa yang
biasanya berlangsung di ampula tuba (Saifuddin, 2010:141)
e. Plasentasi
Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta. Setelah nidasi
embrio ke dalam endometrium, plasentasi dimulai. Pada manusia plasentasi berlangsung
sampai 12-18 minggu setelah fertilisasi (Saifuddin, 2010:145).Pertumbuhan plasenta
makin lama makin besar dan luas, umumnya mencapai pembentukan lengkap pada usia
kehamilan sekitar 16 minggu. Plasenta dewasa/lengkap yang normal memiliki
karakteristik berikut:
1. Bentuk budar /oval
2. Diameter 15-25 cm, tebal 3-5 cm
3. Berat rata-rata 500-600 gr.
4. Insersi tali pusat (tempat berhubungan dengan plasenta) dapat di tengah/sentralis,
disamping/lateralis, atau tepi ujung tepi/marginalis.
5. Di sisi ibu, tampak daerah-daerah yang agak menonjol (katiledon) yang diliputi selaput
tipis desidua basialis.
6
6. Di sisi janin, tampak sejumlah arteri dan vena besar (pembuluh korion) menuju tali
pusat. Korion diliputi oleh amnion.
7. Sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 300 cc/menit (20 minggu) meningkat sampai
600-700 cc/ menit (aterm) (Dewi dkk, 2011:84)
f. Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi.
Usia Panjang Janin Ciri Khas
kehamilan
Organogenesis
7
baik, pusat penulangan
pada tibia proksimal
2. Tanda pasti kehamilan yaitu denyut Jantung Janin (DJJ), palpasi dan Pemeriksaan
diagnostik kehamilan seperti rontgenografi ultrasonografi(USG),fetal Electrografi(FCG)
dan tes Laboratorium/ Tes Kehamilan
Menurut Dewi dkk (2011:111) tanda dan gejala kehamilan adalah sebagai berikut:
Tanda pasti Kehamilan
1. Gerakan janin yang dapat dilihat/ dirasa/ diraba, juga bagian- bagian janin
2. Denyut jantung janin
3. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen.
Tanda-tanda tidak pasti kehamilan (Presumptive)
1. Amenorea
2. Mual dan muntah (nausea and vomiting)
3. Mengidam (ingin makanan khusus)
4. Pingsan
5. Tidak ada selera makan (anoreksia)
6. Lelah (Fatigue)
7. Payudara
8. Miksi
9. Konstipasi/Obstipasi
10. Pigmentasi kulit
11. Epulis
12. Pemekaran vena-vena (varises)
8
3. Tanda Hegar, yaitu adanya uterus segmen bawah rahim yang lebih lunak dari bagian
lain.
4. Tanda Chadwick, yaitu adanya perubahan warna pada serviks dan vagina menjadi
kebiru-biruan.
5. Tanda Piscaseck, yaitu adanya tanda yang kosong pada rongga uterus karena embrio
biasanya terletak di sebelah atas,dengan bimanual akan terasa benjolan yang simetris.
6. Kontraksi-kontraksi kecil pada uterus bila dirangsang (Broxton Hicks)
7. Teraba Ballotement
8. Reaksi kehamilan positif.
2.1.2 Perubahan Anatomi, Fisiologi dan Psikologis pada Ibu Hamil
a. Perubahan pada sistem reproduksi
1) Vagina dan Vulva
Hormon estrogen mempengaruhi sistem reproduksi sehingga terjadi peningkatan
vaskularisasi dan hyperemia pada vagina dan vulva. Peningkatan vaskularisasi
menyebabkan warna kebiruan pada vagina yang disebut dengan tanda Chadwick
(Kumalasari, 2015:3)
2) Serviks Uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (Soft) yang disebut
dengan tanda Goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak
cairan mucus. Oleh karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warna
menjadi livid yang disebut dengan tanda Chadwick (Mochtar, 1998:35 dalam Dewi
dkk, 2011:91)
3) Uterus
- Ukuran
Penyebab pembesaran uterus adalah peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh
darah, hiperplasia dan hipertrofi, perkembangan desidua (Kumalasari, 2015:4)
9
12 3 jari di atas simfisis
16 Pertengahan pusat-simfisis
20 3 jari bawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
32 Pertengahan pusat-prosesus
xipoideus (px)
36 3 jari dibawah prosesus xipoideus
(px)
40 Pertengahan pusat-prosesus
xipoideus (px)
- Berat
Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir bulan
(Sulistyawati, 2010:60).
- Posisi rahim dalam kehamilan
a. Pada permulaan kehamilan, dalam posisi antefleksi atau retrofleksi
b. Pada 4 bulan kehamilan, Rahim tetap berada dalam rongga pelvis
c. Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai
batas hati
d. Pada ibu hamil, Rahim biasanya mobile, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri
(Sulistyawati, 2010:60).
4) Ovarium
Selama kehamilan ovulasi berhenti. Pada awal kehamilan masih terdapat korpus
luteum graviditatum dengan diameter sebesar 3 cm. Setelah plasenta terbentuk korpus
luteum graviditatum mengecil dan korpus luteum mengeluarkan hormone estrogen
dan progesteron (Kumalasari, 2015:5)
10
udara yang diinspirasi/diekspirasi setiap kali bernafas normal) meningkat. Hal ini
dikarenakan pernafasan cepat dan perubahan bentuk rongga toraks sehingga O2
dalam darah meningkat (Kumalasari, 2015:5)
7) Perubahan Pada Ginjal
Selama Kehamilan ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang
volumenya meningkat sampai 30-50% atau lebih, yang puncaknya terjadi pada
kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan. (Pada saat ini aliran
darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar.) Terjadi miksi
(berkemih) sering pada awal kehamilan karena kandung kemih tertekan oleh rahim
yang membesar. Gejala ini akan menghilang pada Trimester III kehamilan dan di
akhir kehamilan gangguan ini muncul kembali karena turunnya kepala janin ke
rongga panggul yang menekan kandung kemih (Kumalasari, 2015:5)
8) Perubahan Sistem Endokrin
Pada ovarium dan plasenta, korpus luteum mulai menghasilkan estrogen dan
progesterone dan setelah plasenta terbentuk menjadi sumber utama kedua hormone
tersebut. Kelenjar tiroid menjadi lebih aktif. Kelenjar tiroid yang lebih aktif
menyebabkan denyut jantung yang cepat, jantung berdebar-debar (palpitasi), keringat
berlebihan dan perubahan suasana hati. Kelenjar paratiroid ukurannya meningkat
karena kebutuhan kalsium janin meningkat sekitar minggu ke 15-35. Pada pankreas
11
sehingga terjadi sembelit (Konstipasi). Wanita hamil sering mengalami Hearthburn
(rasa panas di dada) dan sendawa, yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih
lama berada di dalam lambung dan arena relaksasi sfingter di kerongkongan bagian
bawah yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan
(Kumalasari, 2015:7)
12
2.1.3 Kebutuhan fisik Ibu Hamil
1) Kebutuhan nutrisi
Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori perhari, ibu hamil
seharusnya mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi dan minum
cukup cairan (menu seimbang).
a) Kalori
Di Indonesia kebutuhan kalori untuk orang tidak hamil adalah 2000 Kkal,
sedang untuk orang hamil dan menyusui masing – masing adalah 2300 dan 2800
Kkal. Kalori dipergunakan untuk produksi energi. Bila kurang energi akan diambil
dari pembakaran protein yang mestinya dipakai untuk pertumbuhan. Asupan makanan
ibu hamil pada triwulan I sering mengalami keadaan tersebut tetapi asupan makanan
harus tetap diberikan seperti biasa. Pada triwulan kedua nafsu makan biasanya
sudah mulaimeningkat, kebutuhan zat tenaga banyak dibanding kebutuhan saat hamil
muda. Demikian juga zat pembngunan dan zat pengatur seperti lauk pauk, sayuran
dan buah- buahan berwarna. Pada trimester ketiga, janin mengalami pertumbuhan dan
perkembangan janin yang pesat ini terjadi pada 20 minggu terakhir kehamilan.
Umumnya nafsu makan ibu sangat baik dan ibu sangat merasa lapar
b) Protein
Protein sangat dibutuhkan untuk perkembangan buah kehamilan yaitu untuk
pertumbuhan janin, uterus plasenta, selain itu untuk ibu penting untuk pertumbuhan
payudara dan kenaikan sirkulasi ibu (protein plasma, hemoglobin, dan lain – lain).
Bila wanita tidak hamil, konsumsi protein yang ideal adalah 0,9 gram/kg BB/hari
tetapi selama kehamilan dibutuhkan tambahan protein hingga 30 gram/hari. Protein
yang dianjurkan adalah protein hewani seperti daging, susu, telur, keju dan ikan
karena mereka mengandung komposisi asam amino yang lengkap. Susu dan produk
susu disamping sebagai sumber protein adalah juga kaya dengan kalsium
c) Mineral
Pada prinsipnya semua mineral dapat terpenuhi dengan makan makanan
sehari – hari yaitu nuah – buahan, sayur sayuran dan susu. Hanya besi yang tidak
terpenuhi dengan makan sehari – hari. Kebutuhan akan besi pada pertengahan kedua
kehamilan kira – kira 17 mg/hari. Untuk memenuhi kebutuhan ini dibutuhkan
suplemen besi 30 mg sebagai ferosus, ferofumarat atau feroglukonat perhari pada
13
kehamilan kembar atau pada wanita yang sedikit anemia dibutuhkan 60-100 gr/hari.
Kebutuhan kalsium umumnya terpenuhi dengan minum susu. Satu liter susu sapi
mengandung kira – kira 0,9 gram kalsium,. Bila ibu hamil tidak dapat minum susu,
suplemen kalsium dapat diberikan dengan dosis 1 gram perhari. Pada umumnya
dokter selalu member suplemen mineral dan vitamin prenatal untuk mencegah
kemungkinan terjadinya defisiensi
d) Vitamin
Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayur dan buah – buahan ,
tetapi dapat pula diberikan ekstra vitamin. Pemberian asam folat terbukti mencegah
kecacatan pada bayi
2) Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi
adalah konstipasi dan sering buang air kemih . konstipasi terjadi karena adanya
pengaruh hormone progesterone yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos,
salah satunya otot usus. Selain itu, desakan oleh pembesaran janin juga menyebabkan
bertambahnya kontipasi. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan
mengkonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih
3) Istirahat
Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya berat pada perut
sehingga terjadi perubahan sikap tubuh, tidak jarang ibu akan mengalami kelelahan,
oleh karena itu istirahat dan tidur sangat penting untuk ibu hamil. Pada trimester
akhir kehamilan sering diiringi dengan bertambahnya ukuran janin, sehingga
terkadang ibu kesulitan untuk menentukan posisi yang paling baik dan nyaman untuk
tidur. Posisi tidur yang dianjurkan pada ibu hamil adalah miring ke kiri, kaki kiri
lurus, kaki kanan sedikit menekuk dan diganjal dengan bantal , dan untuk
mengurangi rasa nyeri pada perut, ganjal dengan bantal pada perut bawah sebelah kiri
4) Aktifitas
Seorang wanita boleh mengerjakan aktivitas sehari hari asal hal tersebut tidak
memberikan gangguan rasa tidak enak. Bagi wanita pekerja ia boleh tetap masuk
kantor sampai menjelang partus
5) Persiapan laktasi
Persiapan menyusui pada kehamilan merupakan hal yang penting karena
dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk menyusui bayinya. Untuk itu
14
ibu hamil sebaiknya masuk dalam kelas “bimbingan persiapan menyusui”(BPM).
Suatu pusat pelayanan kesehatan (RS, RB, Puskesmas) harus mempunyai kebijakan
yang berkenaan dengan pelayanan ibu hamil yang menunjang keberhasilan menyusui.
Pelayanan pada BPM terdiri dari penyuluhan tentang keunggulan ASI, manfaat rawat
gabung, perawatan putting susu, perawatan bayi, gizi ibu hamil dan menyusui,
keluarga berencana
6) Personal Hygine
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua
kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat,
menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah
genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan. Kebersihan gigi dan
mulut , perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang,
terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama hamil dapat
mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat menimbulkan karies gigi
7) Pakaian
Meskipun pakaian bukan merupakan hal yang berakibat langsung terhadap
kesejahteraan ibu dan janin, namun perlu kiranya jika tetap dipertimbangkan beberapa
aspek kenyamanan dalam berpakaian. Pemakaian pakaian dan kelengkapannya yang
kurang tepat akan mengakibatkan beberapa ketidaknyamanan yang akan mengganggu
fisik dan psikologis ibu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pakaian ibu
hamil adalah memenuhi kriteria berikut ini :
a) Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut.
b) Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat.
c) Memakai bra yang menyokong payudara.
8. Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat penyakit
seperti. :
2. Perdarahan pervaginam.
15
3. Koitus harus dilakukan dengan hati – hati terutama pada minggu terakhir kehamilan.
4. Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang karena dapat menyebabkan infeksi janin
intrauteri.
2.1.4 Ketidaknyamanan Pada kehamilan Trimester III
1. Keputihan
Terjadi karena hyperplasia mukosa vagina, peningakatan kebersihan,
peningkatan produksi lendir dan kelenjar endocervikal sebagai akibat dari
peningkatan kadar esterogen.
2. Konstipasi
Terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos pada
usus besar ketika terjadi penurunan jumlah progesterone. Akibat pembesaran uterus
atau bagian presentasi menyebabkan pergeseran dan tekanan pada usus dan
penurunan motilitas pada saluran gastrointestinal. Dan bisa juga akibat efek
mengkonsumsi zat besi. Konstipasi dapat memacu hemoroid.
3. Sering Kencing
Terdapat tekanan uterus pada kandung kemih, nocturia akibat eksresi sodium
yang meningkat bersamaan dengan terjadinya pengeluaran air, air dan sodium
tertahan di bawah tungkai bawah selama siang hari karena statis vena pada malam
hari terdapat aliran balik vena yang meningakat dengan akibat peningkataan dalam
jumlah output air seni.
4. Edema dan varises
Kedua hal ini disebabkan oleh gangguan sirkulasi vena dan meningkatnya
tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah. Ak
ibat penekanan uterus yang membesar pada vena panggul saat wanita tersebut duduk
atau berdiri dan penekanan pada vena kava inferior saat berbaring.
5. Nyeri ligemen
Ligament teres uteri melekat di sisi-sisi tepat dibawah uterus. Secara anatomis
memiliki kemampuan memanjang saat uterus meninggi masuk kedalam abdomen.
Nyeri ligamentum teres uteri diduga akibat peregangan dan penekanan berat uterus
yang meningkat pesat pada ligament.
6. Nyeri Punggung
16
Tanda bahaya kehamilan pada Trimester III ialah :
a. Sakit kepala yang hebat
b. Penglihatan kabur
c. Bengkak di Wajah dan Jari-jari Tangan
d. Keluar cairan pervagina
e. Gerakan janin tidak terasa
f. Nyeri perut yang hebat.
(Soetyningsih, 1995:96)
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
a. Bagaimana keadaan umum penderita,kelainan bentuk badan, kesadaran.
b. Tanda-tanda vital
Tidak boleh mencapai 140/90 mmHg, perubahan 30 sistole dan 15 diastole diatas
tensi sebelum hamil menekankan toxemia gravidarum. Pernafasan normal 80-90
x/menit. Suhu dalam batas normal 36,5-37,5oc. (Obstetri Fisiologi:157)
2. Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
1) Kepala : Meliputi keadaan rambut, warna rambut, ada ketombe/tidak
2) Muka : simetris/tidak, odema/tidak, pucat/tidak
3) Hidung : simetris/tidak, ada secret/tidak, ada pernafasan cuping
hidung/tidak
4) Telinga : simetris/tidak, ada serumen/tidak, ada OMP/tidak
5) Mulut : simetris/tidak, gigi caries/tidak, epulis/tidak, ada stomatitis/tidak
6) Leher : ada pembesaran kelenjar tyroid/tidak, limfe/tidak, ada bendungan
vena jugularis/tidak. ( Manuaba 1998:283)
7) Mammae : simetris/tidak, puting menonjol/tidak, areola
hyperpigmentasi/tidak.
8) Axilla : tidak ada pembesaran kelenjar limfe/tidak
9) Abdomen : ada bekas sc/tidak, pembesaran perut sesuai UK/tidak
10) Vulvu : Odem/tidak, ada varices/tidak, ada PMS/tidak, ada pengeluaran lendir
campur darah/tidak
11) Anus : ada hemoroid/tidak
12) Ekstremitas : simetris/tidak, pergerakan aktif/tidak
20
b. Palpasi
1) Kepala : ada benjolan abnormal/tidak
2) Leher : apakah ada pembesaran kelenjar tyroid atau vena jugularis
3) Axilla : ada pembesaran kelenjar limfe/tidak
4) Mammae : apakah ada benjolan abnormal, colostrum keluar atau tidak
5) Abdomen : raba kontraksi uterus dan frekuensinya dalam 10 menit
Leopold I : untuk menentukan TFU dan bagian janin dalam fundus
Leopold II : untuk menentukan batas samping rahim kanan/kiri, letak
punggung janin
Leopold III : untuk menentukan bagian terbawah janin apakah sudah masuk
PAP
Leopold IV : untuk menentukan bagian terbawah janin seberapa jauh sudah
masuk PAP.
6) Ekstremitas:odem/tidak,sianosis/tidak
c. Auskultasi
1) DJJ : detak jantung janin x/menit
2) Tempat : tempat DJJ terdengar
d. Perkusi Reflek patella : ada/tidak
3. Pemeriksaan antopometri
4. Pemeriksaan obstetrik
a. Pemeriksaan panggul :normal atau tidak
b. Pemeriksaan dalam :untuk mengetahui pembukaan
1. Diagnosa (dibedakan antara kala I, kala II, kala III, dan kala IV) dasar (data
subjektif, objektif)
2. Masalah
3. Kebutuhan (sesuai dengan diagnosa/masalah yang ditemukan)
21
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter untuk di
konsultasikan tau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai
dengan kondisi pasien.
VI. PENGEMBANGAN RENCANA (INTERVENSI)
Menyusun rencana yang menyeluruh dengan rasional meliputi:
1. Terapi dan asuhan
2. Pendidikan kesehatan
3. Konseling
4. Kolaborasi (bila diperlukan)
5. Rujukan (bila diperlukan)
6. Tindak lanjut
BAB III
TINJAUKAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Identitas
Nama : Ny “H” Nama : Tn. “I”
Umur : 27 th Umur : 30 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : TKW
Alamat : Patarongan Alamat : Patarongan
23
i Hamil UK Jenis Temp Penolong Penyulit L / P BB / H/M ASI Penyuli KB
ke at P t Jenis Lama keluh
B an
3 1 H A M I L I N I
24
Suami dan keluarga tidak ada yang menderita prnyakit menurun seeperti DM, hipertensi &
penyakit menular seperti TBC, hepatitis, HIV/AIDS.
6. Riwayat sosial
Hubungan ibu dengan suami dan keluarga baik
7. Riwayat psikososial
Ibu sangat senang dengan kelahiran bayinya.
8. Riwayat sosial budaya
Hubungan ibu dengan masyarakat baik.
9. Pola aktivitas sehari-hari
a. Nutrisi
Sebelum hamil:Ibu makan 3x/hari dg porsi sedang (nasi, lauk, dan sayur) & minum air
putih 6-8 gelas/hari.
Selama hamil: Ibu makan 2x/hr dg porsi sedang (nasi, lauk dan sayur) & minum air putih
8-9 gelas/hari.
b. Eliminasi
Sebelum hamil: ibu BAK 5-6 x/hari, warna jernih, bau khas & BAB 1x/hari dengan
konsistensi lembek.
Selama hamil: ibu BAK 7-8 x/hari, warna jernih,bau khas & BAB 1x/hari dengan
konsistensi lembek.
c. Istirahat
Sebelum hamil: ibu tidak tidur siang & tidur malam 7-8 jam/hari
Selama hamil: ibu tidur siang 1-2 jam/hari & tidur malam 7-8 jam/hari
d. Personal hygine
Sebelum hamil: ibu mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, keramas 3x/minggu, ganti baju
1x/hari, ganti celana dalam 2x/hari.
Selama hamil: ibu mandi 3x/hari, gosok gigi 2x/hari, keramas 3x/minggu, ganti baju
1x/hari, ganti celana dalam 2x/hari.
e. Aktivitas
Sebelum hamil: ibu melakukan pekerjaan rumah sendiri seperti menyapu, mencuci,
memasak.
Selama hamil: ibu melakukan pekerjaan rumah sendiri seperti menyapu, mencuci,
memasak.
25
f. Seksualitas
Sebelum hamil: ibu melakukan hubungan seksual 3x/minggu
Selama hamil: ibu tidak melakukan hubungan seksual karena suami bekerja di luar negeri
g. Kebiasaan merokok,minum jamu & obat
Sebelum hamil: ibu tidak pernah merokok, minum jamu & obat
Selama hamil: ibu tidak pernah merokok, minum jamu & obat
A. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital
Td : 90/60 Mmhg
Nadi : 70 x/mnt
Suhu : 36,5 oC
RR : 16 x/mnt
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : simetris, rambut hitam, bersih
Muka : simetris, tidak odem,pucat, sklera putih, conjungtiva merah muda, tidak ada
chloasma gravidarum
Hidung : simetris, tidak ada secret, tidak ada pernafasan cuping hidung
Telinga : simetris, tidak ada serumen & pendengaran baik
Mulut : simetris, gigi tidak caries, tidak epulips, tidak stomatitis
Leher : Simetris, tidak ada pembesaran kelenjer lime, tiroid dan pembuluh vena
jugularis
Mammae : simetris, puting menonjol, areola hiperpigmentasi
Axilla : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Abdomen : tidak ada bekas operasi, terasa gerakan janin, terdapat striae gravidarum
Vulva/vagina : tidak odem, tidak varices
Anus : tidak ada hemoroid
Ekstremitas
Atas : simetris, tidak odem, tidak kongenital
Bawah : simetris, tidak odem, tidak kongenital
26
b. Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe & vena jugularis
Axilla : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Mammae : tidak ada nyeri tekan
Abdomen
TFU= pertengahan antara syn-pst Mc.Donald= 28cm
Leopold I : Ballotement
Leopold II : -
Leopold III: -
Leopold IV: -
c. Perkusi
Reflek patella ka/ki = +/+
d. Auskultasi
1) Djj =143 x/mnt
3. Pemeriksaan antropometri
BB= 71 kg
TB= 159
4. Pemeriksaan obstetric
a. Ukuran panggul
Distansia spinarum= tidak terkaji
Distansia cristarum= tidak terkaji
Conjugata externa= tidak terkaji
Lingkar panggul tidak terkaji
5. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
1) Darah
HB = 6,8 gr% hematokrit : 20,5 trombosit : 380
Golda =B leukosit : 11.6
1) Urine
Albumin urine= tidak dikaji
Reduksi urine= tidak dikaji
II. INTERPRETASI DATA DASAR
1. Data subyektif : Ibu mengatakan pusing dan badan lemas
27
2. Data obyektif : k/u : lemahKesadaran : composmentis
TTV TD : 90/60 MmHg
Nadi : 70 x/mnt
Suhu : 36,5 oC
RR : 16 x/mnt
HPHT : 27-09-2021
3. Diagnosa : Ny”H” 27 tahun, G3P20H2 UK 37 minggu tunggal, letkep, intra uteri, janin
hidup, kesan jalan lahir normal dengan gravidarum anemia berat
4. Masalah : tidak ada
5. Kebutuhan : konsumsi tablet FE
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Konsumsi tablet FE
V. PENGEMBANGAN RENCANA (INTERVENSI)
28
23-12-21 Ny”H” Tujuan 1. Menginformasikan hasil 1. Mengetahui hasil
11.50 wib 27 Agar ibu pemeriksaan dan tindakan yang pemeriksaan dan
th, mengetahui telah dilakukan tindakan yang telah
G3P keadaannya 2. Menginformasikan ibu dilakukan
20H dan keadaan
tentang kebutuhan nutrisi 2. Diharapkan ibu dapat
2 janin memenuhi kebutuhan
dan istirahat yang cukup
UK Kriteria nutrisinya dan istirahat
37 K/U: baik
3. Menganjurkan Ibu agar yang cukup
mgg Kesadaran : mengonsumsi tablet 3. Diharapkan ibu
tung composmenti tambah darah (1x1) di mendapatkan zat besi
gal, s malam hari yang diberikan yang cukup agar
letk Td: 90-120 terhindar dari
oleh bidan
ep, MmHg perdarahan saat
intra N : 60-120
4. Memberitahu Ibu untuk persalinan
uteri x/mnt tidak melakukan aktivitas 4. Diharapkan ibu tidak
, S : 36-37,5 oC yang berat berat dulu lelah dan janinnya baik”
jani RR: 18-24 x/mnt 5. Memberi tahu tanda-tanda saja karna usia
n kehamilanya masih
bahaya kehamilan
hidu muda
p,la
6. Meminta ibukembali 5. Diharapkan ibu
hir kontrol tiap bulan atau jika mengetahuhui tanda-
nor ada keluhan tanda bahaya pada
mal kehamilannya
dg 6. Diharapkan ibu kontrol
ane tiap bulan atau jika ada
mia keluhan
bera
t
29
waktu
VII. EVALUASI
Tanggal : 23-12-2021 Jam:11: 54 wib
Diagnosa: Ny”H” 27 tahun, G3P20H2 UK 37 minggu tunggal, letkep, intra uteri, janin hidup,
kesan jalan lahir normal dengan gravidarum anemia berat O : K/U :
lemah
Kesadaran : Composmentis
TTV TD : 90/60 MmHg
Nadi : 70 x/mnt
Suhu : 36,5 oC
RR : 16 x/mnt
HPHT : 27-09-2021
A : Ny”H” 27 tahun, G3P20H2 UK 37 minggu tunggal, letkep, intra uteri, janin hidup,
kesan jalan lahir normal dengan gravidarum anemia berat
30
P :
BAB VI
31
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Masa kehamilan dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin, lama kehamilan normal 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Tanda dan gejala kehamilan dibagi dua jenis yaitu Tanda yang tidak pasti (probable
signs)/tanda mungkin kehamilan yaitu amenorhea, mual dan muntah, quickening, keluhan
kencing, konstipasi, perubahan berat badan, perubahan temperatur suhu basal, perubahan
warna kulit, perubahan payudara, perubahan pada uterus, tanda piskacek’s,perubahan-
perubahan pada serviks sedangkan Tanda pasti kehamilan yaitu denyut Jantung Janin
(DJJ), palpasi dan Pemeriksaan diagnostik kehamilan seperti rontgenografi
Perubahan anatomi, fisiologi, dan psikologis pada ibu hamil adalah vagina/vulva,
Serviks Uteri, uterus, ovarium, Perubahan Kardiovaskuler atau Hemodinamik, Perubahan
pada sistem Pernafasan, Perubahan Sistem Gastrointestinal , Perubahan Sistem
Muskuloskeletal, Perubahan Pada Ginjal sedangkan untuk psikologis pada ibu hamil
Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu
ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan
timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya jelek.
Disamping itu, ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan
perhatian khusus yang diterima selama hamil.
B. Saran
1. Bagi Pasien
diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada ibu
hamil trimester I
2. Bagi Bidan/Profesi :
diharapkan mampu memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan kondisi
pasien serta memberi motivasi, HE(healt education), maupun KIE
(Komunikasi,Informasi dan Edukasi) sehingga dapat mengatasi kecemasan dan
kekhawatiran ibu dan masalah yang sedang di hadapi ibu dapat teratasi.
32
3. Bagi Institusi/Lembaga
diharapkan mampu menambah referensi yang berguna untuk mahasiswa khususnya
pendidikan pada umumnya.
33
DAFTAR PUSTAKA
Buku Obstetri Fisiologi, Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas
Padjajaran (UNPAD) Bandung.
Fitriahadi, Enny. 2017. Buku Ajar Asuhan Kehamilan disetai Daftar Tilik.
Yogyakarta:Universitas Aisyiyah.
Nitrawati, Ika Nur. 2018. Asuhan Kebidanan Kehamilan Komprehensif pada Kehamilan
Normal. Skripsi. Jombang: STIKES Insan Cendekia Medika.
34