Oleh :
Kisnawati, S.Kep
NIM. 19020042
09 Juni 2020
Pembimbing ruangan, Pembimbing Akademik,
(……………………………………………..) (…………………………………………..)
NIP/NIK. NIK.
Kepala Ruangan,
(……………………………………………..)
NIP/NIK.
LAPORAN PENDAHULUAN
KONSEP KDASAR KEHAMILAN DAN KEHAMILAN TRIMESTER 1
1.1 PENGERTIAN
Prawirohardjo (2016), kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Jika dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3
trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15
minggu (minggu ke-13 hingga ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28
hingga ke-40).
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya.
kehamilan matur adalah 280 hari atau 10 bulan atau 40 minggu dihitung dari haid pertama
haid terakhir (HPHT) (Mochtar, 2015).
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari
ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum. Terjadi konsepsi dan
pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, tumbuh
kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2014).
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari HPHT (Syaifuddin,
2016).
Kesimpulannya adalah kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi masa dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester
kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga
ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40)
PENGERTIAN KEHAMILAN TM I
1.2 KLASIFIKASI
Kehamilan dibagi menjadi dua yaitu kehamilan menurut lamanya dan kehamilan dari
tuanya. Kehamilan ditinjau dari lamanya, kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Kehamilan premature, yaitu kehamilan antara 28-36 minggu.
b. Kehamilan mature, yaitu kehamilan antara 37-42 minggu.
c. Kehamilan postmature, yaitu kehamilan lebih dari 43 minggu.
Sedangkan kehamilan ditinjau dari tuanya kehamilan dibagi menjadi 3 pula yaitu:
a. Kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu), di mana dalam triwulan
pertama alat-alat mulai terbentuk.
b. Kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu), di mana dalam triwulan
kedua alat-alat telah terbentuk tetapi belum sempurna dan viabilitas janin masih
disangsikan.
c. Kehamilan triwulan terakhir (antara 28 sampai 40 minggu), di mana janin yang
dilahirkan dalam trimester ketiga telah viable (dapat hidup) (Kuswanti, 2014).
embriogenesis
organogenesis
Progesteron
Fungsi organ
melambat Asam Khawatir akan kehamilan
lambung Kuraang
terpapar
Suplai O2 ke informasi
Mual Muntah
otak
ansietas
berkurang
Defisiensi
Keletihan Pengetahuan
Ketidakseimb
angan nutrisi
kurang dari
keb.tubuh
1.6 MANIFESTASI KLINIS
Untuk dapat menegakkan kehamilan maka dapat ditetapkan dengan melakukan
penelitian terhadap beberapa tanda dan gejala hamil sehingga bidan dapat
mendiagnosa kehamilan. Menurut Astuti (2017), tanda-tanda kehamilan dibagi
menjadi 3 yaitu:
1. Tanda tidak pasti (Presumtif)
a. Amenorrhea
Biasanya, seorang wanita akan mengalami menstruasi setiap bulan. Hari datangnya
menstruasi bergantung pada siklus atau kebiasaan wanita itu sendiri baik di awal,
tengah maupun di akhir bulan. Tidak menstruasi dapat menandakan kehamilan, tetapi
dapat juga merupakan tanda gangguan atau penyakit fisik yang berat, syok, kelelahan
akibat perjalanan, pasca-operasi, bahkan gelisah pun dapat menyebabkan menstruasi
terlambat.
b. Mengidam
Mengidam adalah perasaan menginginkan sesuatu, dapat berbentuk makanan, barang
ataupun tindakan tertentu. Pada saat hamil, wanita membutuhkan banyak zat gizi,
misalnya vitamin dan mineral (zat kapur dan zat besi). Cadangan zat besi yang ada di
tubuh ibu sekarang harus dibagi dengan janin yang dikandungnya sehingga jumlah
vitamin dan mineral ibu menjadi berkurang. Oleh sebab itu, tubuh mengadakan
kompensasi (bereaksi) untuk memenuhi kebutuhan zat besi tersebut sehingga mencari
makanan yang mengandung cukup banyak zat besi dan kapur.
c. Pingsan
Pada wanita hamil, terjadi pengenceran darah akibat proses kehamilan. Kekentalan
darah yang berkurang menyebabkan zat penting misalnya oksigen dan sari makanan,
tidak dapat dialirkan dengan baik di dalam tubuh. Jika salah satu saja organ tubuh,
misalnya otak mengalami kekurangan oksigen, hal tersebut dapat menyebabkan
terjadinya pingsan, terutama jika berada di tempat ramai yang sesak dan padat.
d. Perdarahan sedikit
Terjadi perdarahan yang biasanya muncul pada hari ke-11 sampai dengan hari ke-14
setelah haid, berwarna merah muda, sedikit (bercak), dengan lama 1-3 hari. Darah ini
kemungkinan berasal dari tempat tertanamnya sel telur yang sudah dibuahi di dalam
rahim. Hal ini bisa terjadi akibat kelelahan dari aktivitas yang dilakukannya.
e. Suhu tubuh naik
Metabolisme (pembakaran kalori) di dalam tubuh wanita hamil menjadi lebih cepat.
Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi zat gizi bagi ibu dan janin. Oleh sebab itu,
suhu tubuh akan meningkat 2-3ᴼc dari biasanya sehingga ibu merasa sedikit demam.
f. Penciuman lebih sensitif
Peningkatan hormon esterogen yang drastis juga menyebabkan terjadi pelebaran
pembuluh darah, termasuk yang ada di daerah hidung dan sekitarnya sehingga kerja
saraf penciuman menjadi lebih sensitif.
Kemampuan untuk mencium bau-bau menjadi lebih tajam, misalnya kopi, bumbu,
aroma masakan, parfum dan asap rokok.
g. Mual dan muntah
Mual dan muntah pada ibu hamil disebabkan oleh pengaruh peningkatan hormon
progesteron dan hormon human chorionic gonadotropin (hCG) yang terjadi selama
kehamilan. Hormon ini menyebabkan kerja lambung dan usus menjadi lambat
sehingga makanan yang ada di lambung pun lambat dicerna. Selain itu, hormon ini
juga menyebabkan peningkatan asam lambung sehingga ibu menjadi mual. Asam
lambung akan meningkat di malam hari ketika lambung kosong sehingga di pagi hari
timbul rasa mual, bahkan sampai muntah.
Pada awal kehamilan, biasanya ibu mengalami penurunan nafsu makan. Namun, hal
ini akan menghilang seiring berkurangnya rasa mual dan muntah.
h. Lelah
Hormon progesteron menyebabkan terjadi penurunan fungsi beberapa organ tumbuh
sehingga tubuh bekerja keras untuk menstabilkan dan membantu kerja organ tersebut.
Salah satu organ yang dipengaruhi adalah lambung. Lambatnya proses pencernaan
makanan menyebabkan kebutuhan oksigen di lambung meningkat sehingga oksigen
untuk organ lain, misalnya mata, otak dan organ lainnya menjadi berkurang. Oleh
sebab itu, timbul perasaan mengantuk, lelah dan lemas.
i. Payudara membesar
Pada awal kehamilan, tepatnya 1-2 minggu setelah kehadiran menstruasi terlambat,
timbul rasa nyeri dan tegang di payudara. Hal ini disebabkan oleh hormon esterogen
dan progesteron yang merangsang kantong air susu dan kelenjar montgomery di
payudara sehingga membesar sebagai persiapan untuk menyusui kelak. Rasa nyeri
dan tegang juga diikuti oleh pembesaran payudara secara bertahap. Rasa nyeri ini
hampir sama depan ketika rasa nyeri saat menstruasi.
j. Sering berkemih
Pada awal kehamilan, ibu akan sering berkemih. Hal ini disebabkan oleh penenbalan
rahim yang terisi janin dan terus membesar. Rahim tersebut berada di bawah kandung
kemih sehingga menekan kandung kemih dan menimbulkan rangsangan untuk
berkemih lebih awal, tanpa menunggu kandung kemih penuh seperti biasanya.
Produksi urine juga bertambah karena adanya peningkatan sirkulasi darah cairan di
dalam tubuh ibu.
k. Sembelit
Ibu hamil biasanya akan timbu sembelit (susah buang air besar) yang terjadi 2-3 hari
sekali. Hal ini disebabkan oleh hormon steroid yang meningkat sehingga
menyebabkan peristaltik atau kerja usus menjadi lambat. Kotoran menjadi lambat
dikeluarkan, sedangkan cairan yang tersisa terus diserap. Akibatnya, kotoran menjadi
keras dan sulit dikeluarkan. Selain itu, penekanan rahim terhadap usus besar juga
menyebabkan kerja usus halus dan usus besar menjadi lambat.
l. Pigmentasi kulit
Warna kulit di wajah, payudara (bagian areola), perut, paha dan ketiak biasanya
bertambah gelap. Muncul bercak kehitaman atau kecokelatan yang disebut
hiperpigmentasi. Hal ini merupakan pengaruh hormon dalam kehamilan.
m. Epulsi
Gusi dan mukosa (selaput lendir) menjadi mudah berdarah akibat pembuluh darah
yang melebar selama kehamilan.
n. Varises
Pelebaran pembuluh darah vena sering terjadi pada wanita hamil, tetapi biasanya pada
triwulan akhir kehamilan.
2. Tanda Mungkin Hamil
a. Perut membesar
Perut yang besar sangat identik dengan adanya kehamilan. Pada wanita yang memang
benar hamil, perut akan ikut membesar karena rahim yang membesar. Namun, tidak
semua perut yang membesar merupakan akibat
kehamilan, mungkin saja akibat faktor kegemukan atau terdapat penyakit pada
abdomen, misalnya tumor atau adanya cairan di rongga perut (asites).
b. Uterus membesar
Dengan kehamilan yang sehat, uterus pun akan membesar sedikit demi sedikit sesuai
dengan usia kehamilan tersebut. Namun demikian, pembesaran uterus dapat juga
terjadi akibat suatu penyakit, misalnya mioma uteri, kista atau kanker stadium lanjut.
c. Tanda hegar
Melunaknya segmen bawah rahim. Pemeriksaan ini dilakukan oleh tenaga medis,
dengan cara melakukan pemeriksaan dalam dengan tangan kanan dan tangan kiri
berada di atas fundus. Dengan penekanan ke arah dalam, pemeriksa dapat merasakan
kedua tangan seolah-olah bertemu.
d. Tanda chadwick
Terjadi perubahan warna pada portio, yang pada awalnya berwarna merah muda,
menjadi kebiru-biruan. Selaput lendir dan vagina pun berwarna keungu-unguan.
e. Tanda piscacek
Terjadi pembesaran dan pelunakan yang tidak simetris pada tempat hasil konsepsi
(tempat implantasi) tertanam.
f. Braxton-hicks
Ibu yang hamil dapat merasakan kontraksi yang timbul sesekali, tepatnya berada di
perut bagian bawah, misalnya perasaan nyeri dan tegang. Nyeri tersebut juga dapat
timbul secara tiba-tiba pada saat perut ibu dilakukan palpasi (periksa raba) dan saat
periksa dalam.
g. Teraba ballotement
Ballotement adalah pantulan pada saat rahim digoyangkan. Memeriksa kontraksi ini
dilakukan dengan cara memegang bagian rahim yang mengeras sambil sedikit
digoyangkan sehingga akan terasa bahwa rahim tersebut bergoyang.
3. Tanda pasti hamil
Ada beberapa tanda yang memastikan adanya kehamilan, meliputi:
a. Gerakan janin yang dilihat dan dirasakan. Ibu merasakan gerakan janin ketika usia
kehamilan 16 minggu atau awal bulan kelima. Gerakan janin akan lebih terasa di pagi
hari atau saat ibu beristirahat. Bahkan, pada usia kehamilan > 22 minggu, ibu dapat
melihat gerakan janin pada saat janin bergerak.
b. Denyut jantung janin (DJJ). Terlihat dan terdengar denyut jantung janin dengan
bantuan alat.
1) Didengar menggunakan alat Doppler mulai usia kehamilan 12 minggu.
2) Didengar menggunakan stetoskop monokuler Leannec mulai usia kehamilan 20
minggu.
3) Dicatat dengan feto-electro kardiogram mulai usia kehamilan 6 minggu.
4) Dilihat dengan ultrasonografi (USG) mulai usia kandungan 6 minggu.
Pengaruh hormon estrogen dan prograsteran yang meningkat pada tubuh ibu akan
mempengaruh perubahan pada fisik sehingga banyak ibu hamil yang merasakan
kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan.
Ibu hamil akan mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya hamil. Setiap
perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan
Hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada trimester pertama berbeda-beda.
Namun kebanyakan mereka mengalami penurunan libidio (gairah seksualitas) karena
dipengaruhi kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan, kekhawatiran.
Sehingga dalam hal ini membutuhkan komunitas secara terbuka dan jujur. (Kusmiati,
2008)
a. Oksigen (O2)
Konsumsi keseluruhan O2 meningkat sekitar 15% sampai 20% dalam kehamilan sekitar
setengah dari peningkatan ini disebabkan oleh rahim dan isinya. Sisanya disebabkan
terutama oleh peningkatan kerja ginjal dan jantung ibu. Penambahan yang lebih kecil
adalah akibat kerja otot pernafasan dan payudara.
b. Nutrisi
Untuk mengkondisikan perubahan yang terjadi selama kehamilan, banyak nutrient yang
digunakan dalam jumlah besar dari pada jumlah yang dibutuhkan orang dewasa normal.
Recomendasi untuk meningkatkan asupan nutrisi tertentu selama kehamilan telah diatur
oleh national Research Concil (1989) dalam bentuk RDA. Nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan
antara lain:
1. Energi
Sumber utama energi adalah karbohidrat.
2. Cairan
Asupan cairan yang cukup memperbaiki BAB yang kadang-kadang menjadi masalah
selama hamil. Jumlah masukan cairan yang direkomendasikan dalam sehari sekitar 6-8
gelas (1500 sampai 2000 ml).
3. Vitamin
Terdapat peningkatan kebutuhan vitamin A, D, E, K selama hamil serta B6 dan B12.
4. Zat Besi
Kebutuhan wanita hamil akan Fe meningkat (untuk pembentukan plasenta dan sel darah
merah) sebesar 200-300%. Perkiraan besaran zat besi yang perlu ditimbun selama hamil
adalah 1040 mg.
5. Kalsium
Asupan kalsium yang dianjurkan kurang lebih 1200 mg/hari. Bagi ibu hamil yang berusia
diantara 25 tahun cukup 800 mg.
6. Asam folat
Merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya selama hamil berlipat dua kali.
7. Seng
Jumlah seng yang direcomendasikan selama hamil ialah 15 mg sehari. Dapat diperoleh
dari daging, kerang, roti, gandum utuh dan sereal.
8. Natrium
Selama hamil konsumsi natrium di bawah 35 gr/hari.
c. Personal Hygiene
1. Kebersihan tubuh
Memberikan rasa nyaman dan memberikan ketenangan karena tubuh yang dirawat akan
menghindari dari infeksi penyakit.
2. Mulut (gusi dan gigi)
Memeriksa gigi dengan teratur dan merawat dengan baik pada masa hamil sangat penting
karena perubahan hormonal selama kehamilan dapat menyebabkan masalah gigi.
3. Payudara
Menjaga putting susu selama hamil sangat penting untuk persiapan pada saat laktasi.
4. Mandi
Mandi minimal 2x sehari
5. Vulva
Merupakan pintu gerbang bagi kelahiran anak. Kebersihan vula harus dijaga betul-betul
dengan lebih serius membersihkannya.
d. Kebutuhan istirahat
Kebutuhan istirahat pada ibu hamil trimester I meningkat dikarenakan pada kehamilan
trimester I banyak ketidaknyamanan yang menyebabkan kebutuhan istirahat
bertambah.Untuk memenuhi kebutuhan istirahat maka istirahat pada siang hari juga
ditingkatkan.
e. Seksual
Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir kehamilan. Koitus
tidak dibenarkan bila terdapat perdarahan pervaginam, terdapat riwayat abortus berulang,
partus prematurus imminens, ketuban pecah, serviks telah membuka. Pada saat orgasme
dapat dibuktikan adanya fetal bradikardia karena kontraksi uterus dan para peneliti
berpendapat wanita yang melakukan hubungan seks dengan aktif menunjukkan insiden
fetal distres yang lebih tinggi.
f. Mobilisasi dan Body Mekanik
Ibu hamil boleh melakukan kegiatan/aktivitas fisik biasa selama tidak terlalu melelahkan.
Ibu hamil dapat melakukan pekerjaan seperti menyapu, mengepel, masak dan mengajar.
Semua pekerjaan tersebut harus sesuai dengan kemampuan wanita tersebut dan
mempunyai cukup waktu untuk istirahat.
(Prawirohardjo, Sarwono. 2002)
Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres, tetapi
memberikan makna karena dengan keadaan tersebut wanita akan menyiapkan diri untuk
memberi perawatan dan mengemban tanggung jawab yang lebih besar. Krisis kehamilan
umumnya berakhir ketika bayi dilahirkan. Faktor yang membantu kestabilan emosi calon
ibu adalah ibu sendiri mempunyai masa kanak-kanak yang bahagia sehingga keluarga
yang mempunyai anak dianggap sesuatu yang diinginkan dan menyenangkan. Agar
proses psikologis dalam kehamilan berjalan normal dan baik maka ibu hamil perlu
mendapatkan dukungan dan kenyamanan dalam psikologinya. Dukungan bisa berasal dari
berbagai pihak baik itu dari suami, orang tua, anak, teman, dan orang disekitarnya.
(Prawirohardjo, Sarwono, 2008)
A. Morning sickness
Cara meringankan:
a. Minum teh hangat dan gula saat bangun tidur sebelum berjalan.
b. Makanan porsi kecil sering, yang bergizi.
c. Hindari makanan yang berlemak.
d. Hindari bau atau faktor penyebab.
e. Duduk tegak setiap kali selesai makan.
f. Makan makanan kering dengan minum diantara waktu makan
g. Minum minuman berkarbonat
h. Bangun secara berlahan dan hindari melakukan gerakan tiba-tiba
i. Hindari menggosok gigi segera setelah makan
j. Istirahat sesuai kebutuhan dengan posisi kaki ditinggikan saat berbaring.
k. Hindari tempat tertutup dan cari tempat dengan udara sejuk.
B. Sering berkemih/Nocturia
Penyebab :
Tekanan kandung kemih karena pembesaran uterus.
Cara meringankan:
a. Penjelasan mengenai sebab terjadinya
b. Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan untuk kencing
c. Perbanyak minum pada siang hari
d. Jangan kurangi minum di malam hari untuk mengurangi nocturia kecuali nocturia
mengganggu tidur dan menyebabkan keletihan
e. Batasi minum bahan diuresis alamiah (kopi, teh, cola dengan kafein)
C. Keputihan
Cara meringankan:
a. Tingkat kebersihan genetalia.
b. Hindari pencucian vagina dengan bahan kimia yang membahayakan.
c. Hindari celana dalam yang terlalu ketat.
d. Pakai celana dalam berbahan katun.
e. Sering ganti celana dalam setiap kali basah.
D. Kelelahan
Cara mengatasi :
a. Yakin bahwa hal ini normal terjadi dalam kehamilan
b. Dorong ibu untuk sering beristirahat
c. Hindari istirahat yang berlebihan
d. Suplemen vitamin dapat membantu untuk kesehatan ibu secara umum
E. Hidung tersumbat/berdarah
Cara mengatasi :
a. Jelaskan penyebab terjadinya hidung tersumbat/berdarah
b. Gunakan daun sirih untuk menghentikan perdarahan pada hidung.
(Mansjoer, Arif. 2004)
c. Hemoglobin (Hb)
Hemoglobin atau Hb adalah protein kaya zat besi yang ditemukan di dalam sel darah
merah. Hb memungkinkan sel darah merah untuk mendistribusikan oksigen ke seluruh
tubuh dan mengangkut karbon dioksida dari seluruh tubuh untuk dibuang melalui paru-
paru.
Setiap ibu hamil perlu menjalani pemeriksaan Hb untuk mendeteksi apakah terdapat
penyakit anemia atau kurang darah.
Anemia perlu dicegah dan diobati karena dapat mengganggu kesehatan ibu dan janin.
Anemia juga dapat meningkatan risiko terjadinya kelahiran prematur, keguguran, berat
badan lahir rendah, dan perdarahan postpartum.
f. Pemeriksaan genetik
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan apakah Anda memiliki kelainan
genetik, seperti thalasemia, yang berisiko diturunkan kepada janin. Pemeriksaan
genetik juga bisa dilakukan pada janin dengan mengambil sampel cairan ketuban
(amniocentesis) dan sampel darah janin (fetal blood sampling).
h. Ultrasonografi (USG)
Pemeriksaan USG dilakukan setidaknya 3 kali selama masa kehamilan, yaitu:
Pemeriksaan USG pada trimester pertama atau usia kandungan 10–14 minggu bertujuan
untuk menentukan usia kehamilan dan mendeteksi kemungkinan hamil kembar atau
kelainan pada janin, misalnya sindrom Down.
i. TORCH
1.14 KOMPLIKASI
1. Hiperemesis gravidarum
2. ISK
3. Kehamilan ektopik
4. Keguguran
1.15 PROSES KEPERAWATAN
A. Pengkajian
a) Pengkajian
1. Riwayat Obstetri
Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya agar perawat
dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan-sekarang. Riwayat Obstetri
meliputi hal-hal di bawali ini :
a. Gravida, para-abortus, dan anak hidup (GPAH).
b. Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi.
c. Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan penolong
persalinan.
d. Jenis anestesi dan kesulitan persalinan.
e. Komplikasi maternal seperti diabetes, hiperlensi, infeksi, dan perdarahan.
f. Komplikasi pada bayi.
g. Rencana menyusui bayi.
2. Riwayat Kontrasepsi
Beberapa bentuk konirasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau keduanya.
Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didlapatkan pada saat kunjungan pertama.
Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan berlanjut.
4. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Usia, ras, dan latar belakang etnik (berhubungan dengan kelompok risiko tinggi
untuk masalah genelis seperti anemia sickle sel, talasemia).
b. Penyakit pada niasa kanak-kanak dan imunisasi.
c. Penyakit kronis (menahun/terus-menerus), seperti asma dan jantung.
d. Penyakit sebelumnya, prosedur operasi, dan ccdera (pelvis dan pinggang).
e. Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan tuberkulosis.
f. Riwayat dan perawalan anemia.
g. Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan).
h. Jumlah konsumsi kafein tiap hari seperti kopi, teh, coklat, dan minuman ringan.
i. Merokok (Jumlah batang per hari).
j. Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan risiko
terinfeksi toxoplasma.
k. Alergi dan sensitif dengan obat.
l. Pekerjaan yang berhubungan dengan risiko penyakit.
5. Riwayat keluarga
Memberikan informasi tentang kesehatan keluarga, termasuk penyakit kronis
(menahun/terus--menerus) seperti diabetes melilus dan jantung, infeksi seperti
tuberkulosis dan hepatitis, serta riwayat kongenital yang perlu dikumpulkan.
b) Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda Vital
a. Tekanan darah
Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena posisi akan
memengaruhi tekanan darah pada ibu hamil. Sebaiknya tekanan darah diukur pada
posisi duduk dengan lengan sejajar posisi jantung. Pendokumentasian perlu dicatat
posisi dan tekanan darah yang didapatkan.
b. Nadi
Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali per menit. Takikardi bisa terjadi pada keadaan
cemas, hipertiroid, dan infeksi. Nadi diperiksa selama satu menit penuh untuk dapat
menentukan keteraturan detak jantung. Nadi diperiksa untuk menentukan masalah
sirkulasi tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan teratur.
c. Pernapasan
Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16-24 kali per menit. Takipnea
terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau penyakit jantung. Suara napas hams sama
bilateral, ekspansi paru simetris, dan lapangan paru bebas dari suara napas abdominal.
d. Suhu
Suhu normal selama hamil adalah 36,2-37,6°C. Peningkatan suhu menandakan terjadi
infeksi dan membutuhkan perawatan medis.
2. Sistem Kardiovaskuler
a. Bendungan vena
Pemeriksaan sistem kardiovaskular adalah observasi terhadap bendungan vena, yang
bisa berkembang menjadi varises. Bendungan vena biasanya terjadi pada tungkai,
vulva, dan rektum.
b. Edema
Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah pada ekstremitas akibat
perpindahan cairan intravaskular ke ruang intertisial. Ketika dilakukan penekanan
dengan jari atau jempol menyebabkan terjadinya bekas tekanan, keadaan ini disebut
pitting edema. Edema pada tangan dan wajah memerlukan pemeriksaan lanjut karena
merupakan tanda dari hipertensi pada kehamilan.
3. Sistem Muskuloskeletal
a. Postur
Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama kehamilan. Keadaan ini
mengakibatkan regangan pada otot punggung dan tungkai.
b. Tinggi dan berat badan
Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk dapat menentukan
kenaikan berat badan selama kehamilan. Berat badan sebelum konsepsi kurang dari 45
kg dan tinggi badan kurang dari 150 cm ibu berisiko melahirkan bayi prematur dan
berat badan lahir rendah. Berat badan sebelum konsepsi lebih dari 90 kg dapat
menyebabkan diabetes pada kehamilan, hipertensi pada kehamilan, persalinan seksio
caesarea, dan infeksi postpartum.
c. Pengukuran pelviks
Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan diameternya yang
berguna untuk persalinan per vaginam.
d. Abdomen
Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi fundus diukur jika fundus
bisa dipalpasi diatas simfisis pubis. Kandung kemih harus dikosongkan sebelum
pemeriksaan dilakukan untuk menetukan keakuratannya. Pengukuran metode Mc
Donald dengan posisi ibu berbaring.
4. Sistem Neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak memiliki tanda
dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah. Pemeriksaan refleks tendon
sebaiknya dilakukan karena hiperefleksi menandakan adanya komplikasi kehamilan.
5. Sistem Integumen
Warna kulit biasanya sama dengan rasnya. Pucat menandakan anemis, jaundice
menandakan gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi seperti cloasma gravidarum,
serta linea nigra berkaitan dengan kehamilan dan strie perlu dicatat. Penampang kuku
berwarna merah muda menandakan pengisian kapiler baik.
6. Sistem GI
a. Mulut
Membran mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir bebas dari ulserasi, gusi
berwarna kemerahan, serta edema akibat efek peningkatan estrogen yang menyebabkan
hiperplasia. Gigi terawat dengan baik, ibu dapat dianjurkan ke dokter gigi secara teratur
karena penyakit periodontal menyebabkan infeksi yang memicu terjadinya persalinan
prematur. Trimester kedua lebih nyaman bagi ibu untuk melakukan perawatan gigi.
b. Usus
Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman untuk ibu hamil.
Bising usus bisa berkurang karena efek progesteron pada otot polos, sehingga
menyebabkan konstipasi. Peningkatan bising usus terjadi bila menderita diare.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme karbohidrat, perubahan
kimia tubuh, dan peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan aktifitas
2. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan
nafsu makan, mual/muntah, keuangan yang tidak mencukupi, tidak mengenal
peningkatan metabolik/nutrisi.
3. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual/muntah secara
berlebihan
4. Resiko ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh
hormonal, yang ditandai oleh pengungkapan kegelisan dan perubahan tonus otot.
5. Resiko terjadinya cedera pada janin berhubungan dengan malnutrisi ibu,
pemajanan pada teratogen/agen infeksisus, adanya kelaian genetik
6. Resiko terjadi konstipasi berhubungan dengan relaksasi otot halus, peningkatan
absorbsi air, hemoroid dan mengkonsumsi suplemen zat Fe.
7. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan persepsi tentang perubahan biofisik,
psikososial, budaya dan keyakinan spiritual.
8. Resiko terjadi infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis urinarius,
hygiene buruk dan keterbatasan pengetahuan.
C. Rencana Intervensi
1. Keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme karbohidrat, perubahan
kimia tubuh, dan peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan aktifitas
NOC NIC
Keterangan :
1 : sangat terganggu
2 : banyak terganggu
3 : cukup terganggu
4 : sedikit terganggu
5 : Tidak terganggu
2. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan nafsu
makan, mual/muntah, keuangan yang tidak mencukupi, tidak mengenal peningkatan
metabolik/nutrisi.
NOC NIC
Keterangan :
Tekanan darah
Turgor kulit
3
Kelembaban
06010 3 5
membran mukosa
1
3 5
06011
5
6
06011
7
Keterangan :
1 : sangat terganggu
2 : banyak terganggu
3 : cukup terganggu
4 : sedikit terganggu
5 : Tidak terganggu
DAFTAR PUSTAKA
Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan : Masa Kehamilan. Yogyakarta : Graha Ilmu
Hadi, Ria A. 2009. Kupas Tuntas Kehamilan dan Melahirkan. Ungaran: Vivo Publisher
Helda. 2012.
Kusmiati, Yuni .dkk. 2008. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Jakarta: Fitramaya
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2009. Memahami kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif. 2004. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta : Media Aesculapius.