R USIA
26 TAHUN G2P1001 UK 35 MGG H/T/I DENGAN KEHAMILAN LETAK SUNGSANG
DI PMB INDAH S. S.ST
Di Susun Oleh:
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL PADA NY.R USIA
26 TAHUN G2P1001 UK 35 MGG H/T/I DENGAN KEHAMILAN LETAK SUNGSANG
DI PMB INDAH S. S.ST
Mahasiswa
Pembimbing Institusi
LAPORAN PUSTAKA
A. Kehamilan Normal
Kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam 40 minggu atau 10 bullan
lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional.
(Elisabeth, 2017)
2. Klasifikasi Kehamilan
Kehamilan dibagi menjadi dua yaitu kehamilan menurut lamanya dan kehamilan dari
tuanya. Kehamilan ditinjau dari lamanya, kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Kehamilan premature, yaitu kehamilan antara 28-36 minggu.
b. Kehamilan mature, yaitu kehamilan antara 37-42 minggu.
c. Kehamilan postmature, yaitu kehamilan lebih dari 43 minggu.
Sedangkan kehamilan ditinjau dari tuanya kehamilan dibagi menjadi 3 pula yaitu:
a. Kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu), di mana dalam
triwulan pertama alat-alat mulai terbentuk.
b. Kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu),
di mana dalam triwulan kedua alat-alat telah terbentuk tetapi belum sempurna
dan viabilitas janin masih disangsikan.
c. Kehamilan triwulan terakhir (antara 28 sampai 40 minggu),
di mana janin yang dilahirkan dalam trimester ketiga telah viable (dapat
hidup).
(Kuswanti, 2014).
1. Uterus
a. Ukuran
Pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30 x 25 x 20 cm dengan
kapasitas lebih dari 4000 cc. hal ini memungkinkan bagi adekuatnya
akomodasi pertumbuhan janin. Pada saat ini rahim membesar akibat hioertropi
dan hiperplasi otot rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi higroskopik
dan endometrium menjadi desidua. Jika penambahan ukura TFU per tiga jari,
dapat dicermati dalam table berikut ini.
(Sulistyawati, 2011).
(Sulistyawati, 2010)
b. Berat
Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000 gram pada
akhir bulan.
(Sulistyawati, 2011).
c. Posisi rahim dalam kehamilan
1) Pada permulaan kehamilan, dalam posisi antefleksi atau retrofleksi.
2) Pada 4 bulan kehamilan, Rahim tetap berada dalam rongga pelvis.
3) Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya
dapat mencapai batas hati.
4) Pada ibu hamil, Rahim biasanya mobile, lebih mengisi rongga
abdomen kanan atau kiri.
(Sulistyawati, 2011).
2. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru
juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemuka di ovarium. Folikel
ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu
akan berperan sebagai penghasil progesteron dalam jumlah yang relative minimal.
Relaksin, suatu hormon protein yang mempunyai struktur mirip dengan insulin
dan insulin like growt factor I & II, disekresikan oleh korpus luteum, desidua,
plasenta dan hati.aksi biologi utamanya adalah dalam proses remodeling jaringan
ikat pada saluran reproduksi, yang kemudian mengakomodasi kehamilan dan
keberhasilan proses persalinan. Perannya belum diketahui secara menyeluruh,
tetapi diketahui mempunyai efek pada perubbahan struktur biokimia serviks dan
kontraksi miometrium yang akan berimplikasi pada kehamilan preterm.
(Prawirohardjo, 2008).
3. Vagina dan Perineum
Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat jelas pada
kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga vagina akan terlihat berwarna
keunguan yang dikenal dengan tanda chadwick. Perubahan ini meliputi penipisan
mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertropi dari sel-sel otot polos.
Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan
untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya
ketebalan mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi sel otot
polos. Perubahan ini mengakibatkan bertambah panjangnya dinding vagina.
Papilla mukosa jugamengalami hipertrofi dengan gambaran seperti paku sepatu.
Peningkatan volume sekresi vagina juga terjadi, dimana sekresi akan berwarna
keputihan, menebal dan pH antara 3,5-6 yang merupakan hasil dari peningkatan
produksi asam laktat glikogen yang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari
lactobacillus acidophilus.
(Prawirohardjo, 2008).
4. Kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan,
kusan dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha.
Perubahan ini dikenal dengan nama striae gravidarum. Pada multipara selain striae
kemerahan itu seringkali ditemukan garis berwarna perak berkilau yang
merupakan sikatrik dan striae sebelumnya.
Pada banyak perempuan kulit garis pertengahan perutnya (linea alba) akan
berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut dengan linea nigra. Kadang-
kadang akan muncul dengan ukuran yang bervariasi pada wajah dan leher yang
disebut dengan chloasma atau melisma gravidarum selain itu, pada areola dan
daerah genital juga akan terlihat pigmentasi yang berlebihan Pigmentasi yang
berlebihan itu biasanya akan hilang atau sangat jauh berkurang setelah persalinan.
Perubahan ini dihasilkan dari cadangan melanin pada daerah epidermal dan
dermal yang penyebab pastinya belum diketahui. Adanya peningkatan kadar
serum melanocyte stimulating hormone pada akhir bulan kedua masih sangat
diragukan sebagai penyebabnya. Estrogen dan progesteron diketahui mempunyai
peran dalam melanogenesis dan diduga bisa menjadi faktor pendorongnya.
(Prawirohardjo, 2008).
5. Payudara/Mamae
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormone somatomamotropin,
estrogen, dan progesterone, akan tetapi belum mengeluarkan ASI. Estrogen
menimbulkan hipertropi system saluran, sedangkan progesterone menambah sel-
sel asinus pada mammae.
Somatomamotropin mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus pula dan
menimbulkan perubahan dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan kasein,
laktalbumun dan laktoglobulin. Dengan demikian mammae dipersiapkan untuk
laktasi. Disamping itu dibawah pengaruh progesterone dan somatomamotropin
terbentuk lemak sekitar alveolua-alveolus, sehingga mammae menjadi lebih besar.
Papilla mammae akan membesar, lebih tegang dan tambah lebih hitam, seperti
seluruh areola mammae karena hiperpigmentasi. Hipertropi kelenjar sebasea
(lemak) yang muncul di areola primer dan disebut tuberkelmontgomery. Glandula
montgomeri tampak lebih jelas menonjol dipermukaan areola mammae.
Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli, dan rasa berat di payudara
mulai timbul sejak minggu keenam gestasi. Perubahan payudara ini adalah tanda
mungkin hamil. Sensitivitas payudara bervariasi dari rasa geli ringan sampai nyeri
tajam.
Peningkatan ini suplai darah membuat pembuluh darah dibawah kulit
berdilatasi. Pembuluh darah yang sebelumnya tidak terlihat, sekarang terlihat,
seringkali tampak sebagai jaringan biru dibawah permukaan kulit. Kongesti vena
di payudara lebih jelas terlihat pada primigravida. Striae dapat terlihat dibagian
luar payudara.
6. Sirkulasi darah ibu
Peredarah darah ibu dipengaruhi beberapa faktor, antara lain:
a. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan
perkembangan dan pertumbuhan janin dalam Rahim.
b. Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retroplasenter.
c. Pengaruh hormone esterogen dan progesterone makin meningkat.
d. Akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredaran darah.
7. Volume darah
Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah lebih besar dari
pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengenceran darah (hemodelusi), dengan
puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu. Serum darah (volume darah)
bertambah sebesar 25-30% sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%. Curah
jantung akan bertambah sekitar 30%. Bertambahnya hemodelusi darah mulai
tampak sekitar usia kehamilan 16 minggu, sehingga penderita penyakit jantung
harus berhati-hati untuk hamil beberapa kali. Kehamilan selalu memberatkan kerja
jantung sehingga wanita hamil dengan sakit jantung dapat jatuh dalam
dekompensasi kordis. Pada postpartum, terjadi hemokonsentrasi dengan puncak
hari ke-3 sampai ke-5.
(Manuaba, 2010).
8. Sel darah
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi
pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang
dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodelusi yang disertai
anemia fisiologis. Jumlah sel darah putih meningkat hingga mencapai 10.000/ml.
dengan hemodelusi dan anemia fisiologis maka laju endap darah semakin tinggi
dan dapat mencapai 4 kali dari angka normal.
(Manuaba, 2010).
9. Sistem respirasi
Pada kehamilan, terjadi juga system respirasi untuk memenuhi kebutuhan O2.
Disamping itu, terjadi desakan diafragma karena dorongan Rahim yang membesar
pada usia kehamilan 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim
dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar
20-25% dari pada biasanya.
(Manuaba, 2010).
g. Personal hygine
Kebersihan perludijaga untuk mencegah infeksi.
a. Perawatan payudara.
b. Kebersihan gigi dan mulut. Pemeriksaan dini ke dokter gigi dianjurkan
untuk menjamin pencernaan yang sempurna.
c. Kebersihan daerah genetalia perlu dijaga untuk mencegah keputihan terutama
jika sering BAK.
(Dewi, 2011).
a. Trimester Pertama
Setelah konsepsi kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh meningkat
dan ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah,
dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci
kehamilanya, banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan
kesedihan.
b. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa
dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah
berkurang, ibu sudah menerima kehamilanya dan mulai dapat mengunakan energi
dan pikiranya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini ibu dapat merasakan
gerakan bayinya dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang di
luar dari dirinya sendiri.
c. Trimester Ketiga
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan
banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa
sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang
diterima selama hamil, pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan
dukungan dari suami, keluarga dan bidan. (Kuswanti, 2014).
a. Support keluarga
Dukungan suami dan peran suami selama kehamilan sangat meningkatkan
kesiapan ibu hamil dalam menghadapi kehamilan dan persalinanya nanti bahkan
dapat memicu produksi ASI karena hormone.tugas suami yaitu memberikan
perhatian dan membina hubungan baik dengan istri serta istri dapat
mengonsultasikan setiap masalah yang dimilikinya selama kehamilan.
Dukungan keluarga harus menjadi bagian dalam mempersiakan pasangan menjadi
orang tua dukungan keluarga dapat berbentuk orang tua kandung maupun mertua
mendukung kehamilan ini, berkunjung, dan mendoakan keselamatan ibu dan bayi.
Seluruh anggota keluarga turut mendoakan keselamatan ibu dan bayi
Menyelenggarakan ritual adat istiada yang tidak bertolak belakang dengan
kesehatan
b. Dukungan lingkungan
- Doa bersama untuk keselamatan ibu dan bayi
- Membicarakan dan menasehati tentang pengalaman hamil yang pernah
dialami.
- Kesediaan untuk mengantarkan ibu periksa.
- Menunggu ibu hamil ketika melahirkan
- Mereka dapat menjadi saudara ibu hamil.
c. Support tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan khususnya bidan sangat berperan dalam memberikan dukungan
pada ibu hamil sebagai tempat mencurahkan segala keluhanya.
(Riyadi,2012)
7. Jenis Bentuk Panggul Menurut Medis
berdasarkan anatomi panggul wanita, terdapat empat jenis bentuk panggul, yaitu
sebagai berikut ini;
a. Panggul Ginekoid
Jenis panggul ini berbentuk oval dan merupakan bentuk yang paling ideal untuk
melahirkan secara normal. Jarak dari sisi kanan ke sisi kiri panggul lebih lebar
dibandingkan dengan jarak dari bagian depan ke belakang.
b. Panggul Antropoid
Ciri jenis panggul ini adalah bentuk depan lonjong menyerupai telur/oval. Jarak
antara sisi depan dan belakang lebih lebar dibandingkan sisi kanan dan sisi
kiri.Ibu hamil dengan tipe panggul ini masih dapat melahirkan secara normal,
meski harus tetap mempertimbangkan kondisi lainnya.
c. Panggul Android
Bentuk panggul ini menyerupai bentuk segitiga atau hati, dan umumnya
ditemukan pada panggul pria. Bentuk panggul ini berisiko mengalami hambatan
dalam persalinan normal.
d. Panggul Platipeloid
Ini merupakan panggul dengan bentuk oval yang memipih. Bentuk panggul ini
umumnya berisiko dalam persalinan secara normal.
Ukuran panggul bisa berbeda-beda setiap orang, tapi bentuk panggul ginekoid
menjadi bentuk panggul yang ideal untuk menjalani persalinan normal. Berikut
ukuran panggul normal wanita.
Distansia spianrum minimal ± 23-26cm.
Distansia kritarum minimal ± 28-30cm.
B. Kehamilan Patofisiologis
2. Patofisiologi
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap
ruangan dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air
ketuban relatif banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa.
Dengan demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak
sungsang atau letak lintang. Pada kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan
cepat dan jumlah air ketuban relative berkurang. Karna bokong dengan kedua tungkai
terlipat lebih besar daripada kepala, maka bokong dipaksa menempati ruang yang
lebih luas dari fundus uteri, sedangkan kepala berada di ruangan yang lebih kecil di
segmen bawah uterus. Dengan demikian dapat di mengerti mengapa pada kehamilan
belum cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih tinggi, sedangkan pada kehamilan
cukup bulan, janin sebagian besar ditemukan dalam presentasi kepala. Sayangnya,
beberapa fetus tidak seperti itu. Sebagian dari mereka berada dalam posisi sungsang
(Saifuddin, 2014 : 148).
Ada empat macam presentasi bokong menurut (Oxorn, Harry & Forte, 2010 :
196)
2. Murni : flexi pada paha; extensi pada lutut. Ini merupakan jenis yang tersering
dan meliputi hamper dua per tiga presentasi bokong.
3. Kaki : satu atau dua kaki, dengan extensi pada paha dan lutut. Kaki merupakan
bagian terendah.
4. Lutut : satu atau dua lutut, dengan extensi pada paha, flexi pada lutut
1) Bagi ibu
d) Endrometritis
e) Pelepasan plasenta
2) Bagi janin
a) Kematian perinatal
d) Asfiksia
a. Pemeriksaan abdomminal
2) Diatas panggul teraba massa lunak, irreguler dan tidak terasa seperti kepala
di curigai adalah bokong. Pada presentasi bokong murni otot-otot paha
terengang di atas tulang-tulang di bawahnya, memberikan gambaran keras
menyerupai kepala dan menyebabkan keselahan diagnosa.
3) Punggung ada di sebelah kanan dekat garis tengah. Bagian-bagian kecil ada
disebelah kiri. Jauh dari garis tengah dan belakang.
4) Kepala teraba difundus uteri, mungkin kepala sukar di raba bila kepala ada di
bawah hepar atau iga-iga. kepala lebih keras dan lebih bulat dari pada bokong
dan kadangkadang dapat dipantulkan (ballottement). Kalau di fundus uteri
taraba masa yang dapat dipantulkan, harus dicurigai presentasi bokong.
Benjolan kepala tidak ada dan bokong tidak dapat dipantulkan.
b. Denyut jantung janin Denyut janin terdengar paling keras pada atau diatas
umbilikus dan pada sisi yang sama dengan punggung pada RSA (Right Sacrum
Anterior) denyut jantung janin terdengar paling keras di kuadran kanan atau perut
ibu. Kadang-kadang denyut jantung janin terdengar dibawah umbilikus, dalam hal
ini banyak diagnosa yang dibuat dengan palpasi jangan dirubah oleh sebab itu
denyut jantung janin terdengar tidak ditempat biasa.
c. Pemeriksaaan dalam
2) Tidak teraba kepala yang keras, rata dan teratur dengan garis-garis sutura dan
fontanella. Hasil pemeriksaan negatif ini menunjukan adanya mal presentasi.
3) Bagian terendahnya teraba lunak dan inreguler. Anus dan tuber ishiadicum
terletak pada satu garis. Bokong tidak teraba, yang teraba hanya bagian muka.
5) Sacrum ada di kuadran kanan dan panggul dan daimeter bitrochanteria ada
pada diameter obliqua kanan.
1) Melakukan posisi sujud dengan kedua tangan diletakan dilantai, salah satu sisi
muka menempel di lantai, kedua kaki direntangkan selebar bahu.
Hal ini dapat membantu memperbaiki posisi janin tidak normal menjadi
presentasi kepala dan meningkatkan peredaran darah pada dinding panggul.
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, 2005 Obstreti Williams alih bahasa: Huriawati Hartono. Jakarta. EGC
Fatma. 2013. Kebutuhan Eliminasi Pada Ibu Hamil https://delimapersadan
elafatma.wordpress.com/2013/10/25/kebutuhan-eliminasi-pada-ibu-hamil (diakses 15
April 2019)
Husin, Farid. 2014. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta : Sagung Seto.
Manuaba, Ida Bagus Gede, 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta, EGC.
Oxorn, Harry & Forte, William R,2010. Ilmu kebidanan Patalogi dan Fisiologi
Persalinan.Yogyakarta. YEM
Saifuddin, 2014 Panduan Praktiks Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal Jakarta
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Yogyakarta: Salemba
Medika.
Pertemuan
Tempat
pengkajian PMB Indah, .S.ST
Tanggal
pengkajian 26 mei 2021
Waktu
pengkajian 15.00 WIB
Pengkaji Indah, S.ST
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama Ibu Nama
Ny.R Suami Tn. S
Umur 26 Th Umur 30 Th
Agama Islam Agama Islam
Pendidikan SMA Pendidikan SMA
Pekerjaan IRT Pekerjaan Karyawan Swasta
Alamat Bomo Alamat Bomo
Gol. Darah 0 Gol. Darah -
12. Riwayat KB
Ibu mengatakan sebelumnya menggunakan alat kontrasepsi kb suntik 3 bulan
13. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari selama hamil ini
Umum Ibu makan sehari 3x porsi sedang, istirahat teratur 6 jam dalam sehari
Data Psikososial Ibu dan keluarga senang dengan kehamilannya
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum
T
D 100/70 mmHg
N 80 x/menit
TTV
P 20 x/menit
S 36°C
BB sebelum
hamil 50 kg
BB sekarang 57 kg
TB 150 cm
Lila 26 cm
IMT 57: (1,5x1,5) = 25,3 (normal)
2. Pemeriksaan fisik
Muka Simetris, muka tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum, tidak odema,
tidak ada nyeri tekan pada dahi, pipi dan rahang.
Mata Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih, fungsi penglihatan baik.
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembengkakan kelenjar
Leher limfe, tidak ada bendungan vena jugularis.
D. PLAN
Perencana Asuhan
( ) ( ) ( )