TINJAUAN TEORI
b. Personal Hygiene
1. Kebersihan badan Sangat penting terutama kebersihan alat genetalia
untuk laktasi serta memakai bra yang menopang payudara.
2. Kebersihan pakaian Sebaiknya memakai pakaian yang longgar,
menyerap keringat dan tidak menekan badan. Memakai sepatu atau
sandal yang rendah karena ibu hamil sulit menjaga keseimbangan
tubuh.
c. Aktifitas dan
Istirahat Wanita hamil boleh melakukan pekerjaan sehari-hari
asal bersifat ringan. Kelelahan harus dicegah sehingga pekerjaan harus
diselingi dengan istirahat waktu istirahat yang diperlukan pada ibu
hamil yaitu pada malam hari ± 7 jam dan siang ± 1 jam.
d. Imunisasi Imunisasi yang dibutuhkan oleh ibu hamil yang terutama
adalah Tetanus Toksoid. Imunisasi lain diberikan dengan indikasi.
Tabel 2.4 Jadwal pemberian imunisasi Toxoid
Imunisasi Interval Perlindungan
TT I Selama kunjungan I -
TT II 4 minggu setelah TT I 3 tahun
TT III 6 minggu setelah TT II 5 tahun
TT IV 1 tahun setelah TT III 10 tahun
TT V 1 tahun setelah TT IV 25 tahun - seumur hidup
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik/cukup/lemah.
Kesadaran : Composmentis/apatis/samnolen.
Tinggi badan : Normal > 145 cm, ibu hamil dengan tinggi badan
kurang dari 145 cm kemungkinan panggul sempit
Berat badan sebelum hamil :Mengetahui perubahan berat badan sebelum hamil
dan saat hamil adakah penambahan berat badan
atau penurunan berat badan.
Berat badan sekarang :Selama kehamilan TM II dan III pertambahan
berat badan ± 0,5 kg perminggu. Hingga akhir
kehamilan pertambahan BB yang normal sekitar 9-
13,5 kg
Lingkar lengan atas :Normal > 23,5 cm, bila kurang merupakan
indikator kuat untuk status gizi ibu yang kurang
baik / buruk, sehingga ia beresiko untuk
melahirkan BBLR
Tekanan darah : 110/70- 130/90 mmHg
Pernapasan : 16-24 x/menit Nadi : 60-80 x/menit
Jika denyut nadi ibu 100 x/menit atau lebih, mungkin ibu mengalami salah
satu atau lebih keluhan sbb:
● tegang, ketakutan atau cemas akibat masalah tertentu
● perdarahan hebat
● anemia
● sakit/demam
● gangguan tyroid
● gangguan jantung
● penggunaan obat
Temperatur : 36,1-37,6oC
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Rambut : Untuk mengetahui bersih, berwarna hitam, tidak mudah rontok.
Rambut yang mudah dicabut menandakan kurang gizi/
kelainan tertentu.
Kepala :Untuk mengetahui kebersihan, adakah benjolan yang
abnormal.
Wajah :Untuk mengetahui apakah ibu pucat, terdapat cloasma
gravidarium , tidak oedema.
Mata :Untuk mengetahui sklera tidak kuning, konjungtiva tidak
pucat. Konjungtiva normal warna merah muda, bila pucat
menandakan anemia. Sklera berwarna putih, bila kuning
menandakan terinfeksi hepatitis, bila merah kemungkinan ada
conjungtivitis.
Telinga :Untuk mengetahui simetris, tidak ada secret, tidak ada
serumen, pendengaran baik.
Hidung :Simetris, bersih, tidak ada polip, tidak ada perdarahan yang
keluar dari telinga, tidak ada sekret.
Mulut :Bibir tidak pucat, tidak kering, tidak pecah-pecah, tidak ada
stomatitis, lidah bersih, tidak ada gigi berlubang, tidak ada
caries gigi.
Dalam kehamilan sering timbul stomatitis dan
gingitivis yang mengandung pembuluh darah dan mudah
berdarah, maka perlu perawatan mulut agar terlihat bersih
Adanya caries gigi yang menandakan ibu kekurangan
kalsium. Saat hamil sering terjadi caries yang berkaitan dengan
emesis, hiperemesis gravidarium. Adanya kerusakan gigi dapat
menjadi sumber infeksi.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran
vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
● Dalam kehamilan biasanya kelenjar tyroid mengalami
hiperfungsi dan kadang disertai pembesaran ringan.
Metabolisme basal dapat meningkat 15-25 % walaupun tampak
gejala-gejala yang dapat menyerupai hiperfungsi glandula
tyroid namun wanita hamil itu tidak menderita
hypertyroidismus.
● Bila terdapat pembesaran kelenjar limfe mungkin disebabkan
oleh berbagai penyakit, misalnya peradangan akut / kronis di
kepala, orofaring, kulit kepala / daerah leher, selain itu
kemungkinan terjadi TBC, sifilis.
● cardiovaskuler, kemungkinan besar ibu mengidap penyakit
jantung.
Dada : Simetris, pernafasan spontan, payudara tegang, ada
hiperpigmentasi pada areola mamae, putting susu umumnya
menonjol.
Abdomen : Pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan, umumnya
ada striae lividae, ada linea nigra, tidak ada bekas luka operasi.
Genetalia : Bersih, tidak ada kelainan, tidak ada varices, tidak oedema,
tidak terdapat fluor albus, tidak terdapat condilomata
Anus : Bersih, tidak ada haemoroid.
Ekstermitas :
● Atas : Simetris, pergerakan bebas, tidak terdapat oedema, tidak
pucat pada kuku jari.
● Bawah : Simetris, pergerakan bebas, tidak ada oedema, tidak terdapat
varices.
Integumen : Bersih, lembab, turgor kulit baik.
b. Palpasi
Kepala : Tidak teraba benjolan yang abnormal.
Leher :Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, tidak teraba
pembesaran vena jugularis, tidak teraba pembesaran kelenjar
limfe.
Payudara : Tidak teraba benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan, keluar
colostrum.
Abdomen :
Leopod I : (untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan untuk mengetahui
bagian janin yang berada di fundus).
Leopod II : (untuk mengetahui letak punggung anak, sehingga denyut
jantung janin dapat terdengar).
Leopod III : (untuk mengetahui bagian terdahulu janin : kepala / bokong).
Leopod IV : (untuk mengetahui seberapa jauh bagian terdahulu janin
masuk PAP, divergen / konvergen).
Ekstermitas :
- Atas : Tidak teraba retensi air.
- Bawah : Tidak teraba retensi air.
Integumen : Turgor kulit baik.
c. Auskultasi
Dada : Tidak terdengar ronchi, tidak terdengar wheezing.
Abdomen :
● Terdengar bising usus, normal 15-35 x/menit.
● Terdengar denyut jantung janin, frekuensi normal 120-160 x/menit,
terdengar di sebelah mana ibu.
d. Perkusi
● Reflek patella positif.
● Normalnya tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika tendon ditekuk.
● Bila gerakannya berlebihan dan cepat, maka hal ini mungkin merupakan
tanda eklamsia.
●Bila reflek patella negatif, kemungkinan pasien mengalami kekurangan
B1.
3. Pemeriksaan Khusus
Inspecul :Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah perdarahan
berasal dari osteum uteri eksternum atau dari kelaianan
cervik dan vagina. Apabila perdarahan dari osteum uteri
eksternum, adanya plasenta harus dicurigai.
USG :Untuk menentukan letak placenta.
4. Pemeriksaan Laboratorium
Hb : Jika terjadi perdarahan yang banyak dan keadaan umum
pasien lemah serta pucat, kemungkinan pasien mengalami anemia.
V. INTERVENSI
Dx :Ny ... G .... P .... Ab .... UK .... minggu janin tunggal hidup
intrauterin dengan ...
Tujuan : Ibu mendapatkan pelayanan kehamilan.
Kriteria Hasil :
● Ibu mendapat pelayanan kehamilan.
● Ibu mengatakan keadaan diri dan janinnya.
Intervensi :
Menyususn rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan temuan masalah
dan diagnosa.
VI. IMPLEMENTASI
Dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah dibuat.
VII. EVALUASI
Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dan keberhasilan dari
asuhan yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil.