Anda di halaman 1dari 23

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1. Konsep Kehamilan


2.1.1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan
keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di dalam
rahim ibu. (Prawirohardjo, 2010: 79)
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau sembilan bulan 7 hari) dihitung
dari pertama haid terakhir. (Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Neonatal dan Maternal, 2009:89).
2.1.2. Proses terjadinya Kehamilan
a. Pembuahan (Konsepsi)
Konsepsi adalah pertemuan antara ovum matang dan sperma sehat yang
memungkinkan terjadinya kehamilan. Konsepsi ini dapat terjadi jika
terpenuhi beberapa kriteria yaitu:
1. Senggama terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang tepat.
2. Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada ovulasi.
3. Pria harus mengeluarka sperma yang cukup normal dan sehat selama
ejakulasi.
4.Tidak ada barrier atau penghambat yang mencegah sperma
mencapai, melakukan penetrasi, dan sampai akhirnya membuahi
ovulasi.(Sulistyawati, 2012: 35).
b. Fertilisasi
Merupakan kelanjutan dari proseskonsepsi, yaitu sperma bertemu
dengan ovum,terjadi penyatuan sperma dengan ovum, sampai dengan
terjadi perubahan fisik dan kimiawi ovum-sperma hingga mrnjadi buah
kehamilan.(Sulistyawati, 2012: 37).
c. Nidasi (Implantasi)
Yaitu masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium. Blastula dilindungi oleh simpai, disebut trofoblas, yang
mampu menghancurkan atau mencairkan jaringan. Ketika blastula
mencapai rongga rahim, jaringan endometrium mencapai fase sekresi
lendir dibawah pengaruh progesteron dari korpus luteum yang masih
aktif. Sehingga lapisa endometrium dinding rahim menjadi kaya
pembuluh darah dan banyak muars kelenjer selaput lendir rahim.
Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner cell mass)
akan mudah masuk ke dalam desidua, menyebabkan luka kecil yang
kemudian sembuh dan menutup lagi. Itulah sebabnya kadang-kadang
pada saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua yang
disebut dengan tanda hartman. Umumnya nidasi terjadi pada dinding
depan atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri. (Sulistyawati,
2011:37).
d. Plasentasi
Umumnya plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan lebih kurang 16
minggu dengan ruang amnion telah mengisi seluruh kavum uteri. Letak
pasenta umumnya di depan atau belakang dinding uterus, agak keatas
kearah fundus uteri. Hal ini adalah fisiologis karena permukaan bagian
atas korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk
berimplantasi.
e. Embrio dan Janin
Embrio berkembang sejak usia 3 minggu setelah konsepsi. Pada
minggu ke-6 dari haid terakhir pada usia kehamilan 4 minggu, embrio
berukuran 4 mm, kantong gestasinya berukuran 2-3 cm. Pada akhir
miinggu ke-8 usia kehamilan 6 minggu, usia embrio berukuran 22-24
mm, dimana akan tampak kepala yang relatif besar dan tonjolan jari.
(Prawirohardjo, 2010).
2.1.3. Tanda-Tanda Kehamilan
a. Tanda pasti kehamilan.
1.Gerakan janin yang dapat dilihat/dirasa/diraba, juga bagian-
bagian janin
2. DJJ
3. Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin( >16
minggu).
b. Tanda-tanda tidak pasti kehamilan
1. Amenorea
2. Mual dan muntah
3. Mengidam
4. Pingsan
5. Lelah dan tidak ada selera makan.
6. Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri disebabkan
pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus
alveoli payudara Kelenjer Montgomery terlihat lebih membesar.
7. Miksi/BAK, sering terjadi karena kandung kemih tertekan oleh
rahim yang membesar.
8. Konstipasi terjadi karena tonus, otot-otot usus menurun oleh
pengaruh hormon steroid.
9. Pigmentasi kulit, dipengaruhi oleh hormon kortikosteroid
plasenta. Dijumpai di muka (chloasma gravidarum), areola
payudara, leher dan dinding perut (linea nigra).
c. Tanda-tanda kemungkinan hamil
1. Perut membesar
2. Uterus membesar
3. Tanda hegar Ditemukan pada kehamilan 6-12 munggu, yaitu
adanya uterus segmen bawah rahim yang lebih lunak dari bagian
yang lain.
4. Tanda Chadwick Adanya perubahan warna pada serviks dan
vagian menjadi kebiru-biruan
5. Tanda piscaseek Yaitu pembesaran uterus ke salah satu arah
sehingga menonjol jelas ke arah pembesaran perut.
6. Tanda braxton hicks Bila uterus diransang (distimulasi dengan
diraba) akan mudah berkontraksi.
7. Teraba ballotement
8. Reasi kehamilan positif. (Lia Dewi, 2012: 111-114)
2.2. Kehamilan Trimester III
2.2.1. Definisi Kehamilan Trimester III adalah usia kehamilan antara 28-40
minggu. (Prawirohardjo, 2010:213).
Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif akan kelahiran bayi dan
menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga-duga jenis kelamin bayinya
(laki dan perempuan ) dan akan mirip siapa. Bahkan mereka mungkin
sudah memiliki nama untuk bayinya. (Lia Dewi, 2012: 110).
2.2.2. Perubahan fisiologis dalam kehamilan trimester III Perubahan
fisiologis dalam kehamilan Trimester III meliputi:
a. Uterus
Tabel 2.1 Perubahan besar uterus pada perabaan dan menurut Mc.Donald
( Sulistyawati, 2012: 60 ).

Usia Kehamilan TFU pada perabaan TFU (Cm )


28 minggu 3 jari diatas pusat 26
32 minggu Antara pusat dengan px 30
36 minggu 3 jari di bawah px 33

b. Ovarium Ovarium berhenti namun masih terdapat korpus luteum


graviditas sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih
pengeluaran estrogen dan progesteron. ( Sulistyawati, 2012: 61 )
c. Vagina dan Vulva Oleh karena pengaruh estrogen, terjadi vaskularisasi
pada vagina dan vulva, sehingga pada bagian tersebut lebih merah atau
kebiruan. (Sulistyawati, 2012: 61).
d. Mamae Perubahan mamae untuk persiapan laktasi setelah janin lahir
adalah:
1. Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang, dan berat.
2. Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi kelenjer alveoli.
3. Bayangan vena-vena lebih membiru
4. Hiperpigmentasi pada areola dan puting susu
5. Kalau diperas akan keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna
kuning. (Sulistyawati, 2012: 66).
e. Sistem Kardiovaskuler Setelah mencapai kehamilan 30 minggu, curah
jantung agak menurun karena pembesaran rahim menekan vena yang
membawa darah dari tungkai ke jantung. (Sulistyawati, 2012: 6-62).
f. Sistem Gastrointestinal Rahim yang semakin membesar akan menekan
rektum dan usus bagian bawah, sehingga terjadi sembelit atau
konstipasi. Sembelit semakin berat karena gerakan otot di dalam usus
diperlambat oleh tigginya progesteron. (Sulistyawati, 2012: 63).
g. Sistem urinaria Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal
menyaring darah yang volumenya meningkat. Pada akhir kehamilan,
peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi saat wanita hamil
yang tidur miring. Tidur miring mengurangi tekanan dari rahim pada
vena yang membawa darah dari tungkai sehingga terjadi perbaikan
aliran darah yang selanjutnya akan meningkatkan aktivitas ginjal dan
curah jantung.
h. Metabolisme Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk
pembentukan tulangnya dan ini terjadi ketika trimester terakhir. Oleh
karena itu, peningkatan asupan kalsium mencapai 70% dari diet
biasanya. (Sulistyawati, 2012: 62-63).
i. Peningkatan Berat Badan Selama Hamil.
Tabel 2.2 Rekonendasi kenaikan total BB ibu hamil berdasarkan indeks
massa tubuh (Prawirohardjo, 2010:180).
Kategori IMT Rekomendasi ( kg )
Rendah <19,8 12,5 – 18
Normal 19,8 – 26 11,5 – 16
Tinggi 26 – 29 7 - 11,5
Obesitas >29 >_7
Gemeli 16 - 20,5

2.2.3. Perubahan psikologis pada kehamilan trimester III


Trimester III sering disebut periode menunggu dan waspada, sebab
pada saat itu ibu akan merasakan hal-hal seperti:
1. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh dan tidak
menarik.
2. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi lahir tidak tepat waktu.
3.Takut akan merasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
melahirkan, khawatir akan keselamatannya.
4. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya.
5. Perasaan mudah terluka atau sensitif.
6. Libido menurun. (Sulistyawati, 20112: 77).
2.2.4. Kebutuhan Ibu Trimester III
a. Nutrisi Selama hamil, makanan yang bergizi sangat diperlukan oleh ibu
untuk memberikan energi dan peningkatan gizi bagi ibu hamil dan untuk
tumbuh janin.
Tabel 2.3
No Anjuran makan ibu dalam sehari menurut URT
1. Nasi 4 x 200 gr 200 gr = 1 piring
2. Lauk 2 x 50 gr 50 gr = 1 potong besar kotak korek api
3. Tempe 4 x 25 gr 25 gr = 1 potong sedang
4. Sayur 3 x 100 gr 100 gr = 1 mangkok sedang
5. Susu 1 x 200 cc 200 cc = 1 gelas sedang

b. Personal Hygiene
1. Kebersihan badan Sangat penting terutama kebersihan alat genetalia
untuk laktasi serta memakai bra yang menopang payudara.
2. Kebersihan pakaian Sebaiknya memakai pakaian yang longgar,
menyerap keringat dan tidak menekan badan. Memakai sepatu atau
sandal yang rendah karena ibu hamil sulit menjaga keseimbangan
tubuh.
c. Aktifitas dan
Istirahat Wanita hamil boleh melakukan pekerjaan sehari-hari
asal bersifat ringan. Kelelahan harus dicegah sehingga pekerjaan harus
diselingi dengan istirahat waktu istirahat yang diperlukan pada ibu
hamil yaitu pada malam hari ± 7 jam dan siang ± 1 jam.
d. Imunisasi Imunisasi yang dibutuhkan oleh ibu hamil yang terutama
adalah Tetanus Toksoid. Imunisasi lain diberikan dengan indikasi.
Tabel 2.4 Jadwal pemberian imunisasi Toxoid
Imunisasi Interval Perlindungan
TT I Selama kunjungan I -
TT II 4 minggu setelah TT I 3 tahun
TT III 6 minggu setelah TT II 5 tahun
TT IV 1 tahun setelah TT III 10 tahun
TT V 1 tahun setelah TT IV 25 tahun - seumur hidup

(Artinya, apabila dalam waktu 3 tahun wanita tersebut melahirkan,


maka bayi yang dilahirkan akan terlindung dari Tetanus Neonatorum).
(Lia Dewi, 2012: 124).
e. Persiapan Persalinan Yang harus dipersiapkan ibu untuk menghadapi
persalinan adalah:
1. Pakaian ibu dan bayi
2. Perlengkapan bayi
3. Dana
4. Transportasi
5. Keluarga
6. Pendamping saat persalinan
7. Dimana akan melahirkan
8. Pendonor darah
9. Membuat rencana keputusan jika terjadi kegawatan.
f. Hubungan seksual Beberapa keputusan menganjurkan agar
menghentikan koitus pada 3-4 minggu terakhir menjelang perkiraan
tunggal persalinan. Hindari trauma berlebihan pada daerah
serviks/uterus. Pada beberapa keadaan seperti kontraksi/tanda-tanda
persalinan awal, keluar cairan pervaginam, abortus imminens atau
abortus habitualis, kehamilan kembar, dan penyakit menular seksual
sebaiknya koitus jangan dilakukan. (Lia Dewi,2012: 125).
g. Persiapan laktasi Payudara/mammae adalah sumber air susu yang
menjadi makanan utama bagi bayi. Karena itu, payudara harus dirawat
sebelum masa laktasi. Bra yang dipakai harus sesuai dengan payudara
yang sifatnya adalah menyokong dan menopang payudara. Lakukan
massase dan keluarkan kolostrum untuk mencegah terjadinya
penyumbatan. Bila puting masuk kedalam, hal ini akan diperbaiki
dengan jalan menarik-nariknya keluar dengan cara merangsang puting
susu tersebut dengan jari. (Bandiyah, 2009: 41).
2.2.5. Tanda bahaya dalam kehamilan
a. Perdarahan pervaginam Perdarahan pervaginam dalam kehamilan
jarang yang normal/fisiologis. Pada masa awal sekali kehamilan,
ibu mungkin akan mengalami perdarahan sedikit di sekitar waktu
pertama terlambat haidnya. Perdarahan ini adalah perdarahan
implantasi dan hal tersebut normal terjadi. Pada waktu yang lain
dalam kehamilan perdarahan ringan mungkin pertanda dari serviks
yang rapuh. Perdarahan semacam ini mungkin normal atau
mungkin suatu tanda infeksi yang tidak membahayakan nyawa ibu
hamil dan janin.
b. Sakit kepala yang hebat. Dapat terjadi selama kehamilan dan sering
kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah:
1. Sakit kepala hebat.
2. Sakit kepala yang menetap.
3. Tidak hilang dengan istirahat. Terkadang dengan sakit kepala
yang hebat, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya
menjadi kabur atau berbayang.
c. Pandangan kabur Penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan.
Diagnosisnya nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang atau koma,
dan hipertensi. (Lia Dewi, 2012: 137).
d. Bengkak pada muka dan tangan Edema ialah penimbunan cairan
secara umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh dan biasanya
dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki,
jari tangan, dan muka. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami
bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah
beristirahat atau meninggikan kaki.
e. Nyeri perut yang hebat. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukan
masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat,
menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti
apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggul,
persalinan preterm, gastritis, infeksi saluran kemih, atau infeksi lain.
f. Gerakan bayi yang berkurang
1. Gerakan janin adalah suatu hal yang biasa terjadi pada kehamilan
yaitu pada usia kehamilan 20-24 minggu. Ibu mulai merasakan
gerak bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu dapat
merasakan gerakan bayinya lebih awal.
2. Gerakan janin tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai hal yaitu
umur kehamilan, stimulus pada suara, kebiasaan janin, ibu yang
merokok, dan penggunaan obat-obatan oleh ibu hamil. Jika bayi
tidur maka gerakan akan melemah. Bayi harus bergerak paling
sedikit 3x dalam periode 3 jam. Gerakan janin lebih mudah terasa
jika ibu berbaring atau beristirahat, serta jika ibu makan dan
minum dengan baik.
3. Hal yang paling penting bahwa ibu hamil perlu waspada terhadap
jumlah gerakan janin, ibu hamil perlu melaporkan jika terjadi
penurunan/gerakan janin yang berhenti. (Lia Dewi, 2012: 138).
2.3. Asuhan Antenatal Care (ANC)
2.3.1. Defenisi Asuhan antenatal
Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan
kesehatan obstetrik untuk optimalisasi maternal dan neonatal melalui
serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. (Prawirohardjo,
2010:278).
2.3.2. Tujuan ANC
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial
ibu dan bayi.
c. Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,
ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
f. Mempersiapkan ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal. (Buku Acuan Nasional
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2009: 90).
2.3.3. Pelayanan/Asuhan Standar Minimal
Pelayanan/ Asuhan Standar Minimal “14T” antara lain adalah:
a. Timbang berat badan (T1) Secara perlahan berat badan ibu hamil akan
mengalami kenaikan antara 9 – 13 kg selama kehamilan atau sama
dengan 0,5 kg per minggu atau 2 kg dalam satu bulan. Penambahan
berat badan paling banyak terjadi pada trimester ke II kehamilan
(Hani,2011:10).
b. Ukur tekanan darah (T2) Tekanan darah yang normal 110/80 – 140/90
mmHg, bila melebihi dari 140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya
preeklamsi.
d. Ukur tinggi fundus uteri (T3) Tujuannya untuk mengetahui tuanya
kehamilan yang disesuaaikan dengan hari pertama haid terakhir
e. Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4) Untuk
memenuhi kebutuhan zat besi pada ibu hamil dan nifas karena pada
masa kehamilan dan nifas kebutuhan zat besi meningkat.
f. Pemberian imunisasi TT (T5) Tujuannya melinduungi janin dari tetanus
neonatorum, pemberian TT baru memberikan efek perlindungan
sekurang-kurangnya 2 kali dengan interval 4 minggu.
g. Pemeriksaan Hb (T6) Kadar minimum hemoglobin rata-rata yang masih
dapat diterima dalam kehamilan adalah 11-12 gr/dlh. Pemeriksaan
VDRL (Veneral Disease Research Laboratory) (T7) Dilakukan untuk
mengetahui adanya sifilis. Tidak semua hasil positif menunjukkan
sifilis aktif. Pemeriksaan awal akan memungkinkan ibu diobati dalam
rangka mencegah infeksi janin.
i. Perawatan payudara (T8) Senam payudara dan pijat tekan payudara g.
Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil (T9) Manfaat senam
hamil membantu dalam kelancaran proses persalinan antara lain dapat
melatih pernafasan dan relaksasi, menguatkan otot-otot panggul dan
perut serta melatih cara mengejan yang benar.
j. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (T10) Perlu dibicarakan
dalam kunjungan ibu tentang rujukan ketingkat pelayanan kesehatan
yang lebih tinggi bila ditemukan ibu hamil berisiko yang tidak dapat
ditangani ditingkat pelayanan dasar
k. Pemeriksaan protein urine atas indikasi (T11) Pemeriksaan dilakukan
untuk mendeteksi secara dini hypertensi pada kehamilan agar pre
ekslamsia dan ekslamsia pada ibu hamil dapat dicegah.
l. Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi (T12) Nilai laboratorium ini
dapat digunakan untuk menilai adanya penyakit Diabetes Melitus.
m. Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok (T13)
Ibu hamil 175 mikrogram/hari, Ibu hamil yang kekurangan iodium
dapat menyebabkan bayi tumbuh dengan tubuh kerdil atau kretinisme
dan tingkat kecerdasannya rendah.
n. Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria (T14)

2.4 Konsep Managemen Asuhan Kebidanan Varney


I. Pengkajian
Tempat : Untuk mengetahui dimana penkajian pada klien
Tanggal : Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian pada klien.
Jam : Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian pada klien.
No. RM : Untuk dapat membedakan antara pasien dengan pasien yang lain
dalam suatu ruangan.
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama : nama ibu dan suami untuk mengenal, memanggil, dan
menghindari terjadinya kekeliruan.
Umur : ditanyakan untuk mengetahui umur ibu, dimana kehamilan
normal terjadi pada saat ibu berusia lebih dari 16 tahun dan
kurang dari 35 tahun.
Agama : ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya
terhadap kebiasaan kesehatan pasien / klien. Dengan
diketahuinya agama pasien, akan memudahkan bidan
melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan
kebidanan.
Suku : untuk mengetahui dari suku mana ibu berasal dan menentukan
cara pendekatan serta pemberian asuhan.
Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai dasar dalam
memberikan asuhan.
Pekerjaan : untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi
klien dan apakah pekerjaan ibu / suami dapat mempengaruhi
kesehatan klien / tidak.
Penghasilan: untuk mengetahui status ekonomi penderita dan mengetahui
pola kebiasaan ynag dapat mempengaruhi kesehatan klien.
Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah
lingkungan cukup aman bagi kesehatannya serta
mempermudah untuk melakukan kunjungan ulang.
2. Alasan Datang
Apa alasan ibu sehingga datang untuk memeriksakan diri.
3. Keluhan Utama
Ditanyakan untuk mengetahui keluhan ibu yang dirasakan saat pengkajian.
Keluhan yang disampaikan ibu pada kunjungan ulang sangat penting untuk
mengontrol kehamilan ibu.
4. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu
sebelumnya apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti TBC,
hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti: jantung, darah tinggi,
ginjal, kencing manis, juga pernahkah ibu menderita kanker ataupun
tumor, serta untuk mengetahui apakah ibu pernah dirawat di rumah sakit
atau tidak.
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita penyakit
menular seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti:
jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga apakah ibu sedang
menderita kanker ataupun tumor.
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama:
a. Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama
penyakit menular seperti TBC, hepatitis.
b.  Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis, kelainan
pembekuan darah, jiwa, asma.
c. Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan kemungkinan
hamil kembar adalah faktor ras, keturunan, umur wanita, dan paritas.
Oleh karena itu apabila ada yang pernah melahirkan atau hamil dengan
anak kembar harus diwaspadai karena hal ini bisa menurun pada ibu.
7. Riwayat Haid
Ditanyakan mengenai :
a. Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali. Menarche terjadi pada
usia pubertas yaitu sekitar12-16 tahun.
b. Siklus haid pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang normal /
dianggap sebagai siklus adalah 28 hari, tetapi siklus ini bisa maju sampai
3 hari atau mundur sampai 3 hari. Panjang siklus haid yang biasa pada
manusia adalah 25-32 hari.
c. Lamanya Haid. Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah
sedikit-sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada wanita biasanya lama
haid ini tetap.
d. Keluhan yang dirasakan.
e. Keputihan. Warnanya, bau, gatal / tidak.
8. Riwayat Perkawinan
Ditanyakan tentang :
Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah
a. Jika lama menikah ≥ 4 tahun tetapi belum hamil bisa menyebabkan
masalah pada kehamilannya (pre eklamsia), persalinan tidak lancar.
b. Lama menikah ≤ 2 tahun, sudah punya lebih dari 1anak, bahayanya
perdarahan setelah bayi lahir karena kondisi ibu masih lemah, bayi
prematur, BBLR.
c. Umur pertama kali menikah < 18 tahun, pinggulnya belum cukup
pertumbuhannya sehingga jika hamil beresiko waktu melahirkan.
d. Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa terjadi hipertensi, plasenta
previa, pre-eklamsia, KPD, persalinan tidak lancar / macet, perdarahan
setelah bayi lahir, BBLR.
9. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu
Untuk mengetahui bagaimana kehamilan, persalinan dan nifas yang
terdahulu apakah pernah ada komplikasi atau penyulit sehingga dapat
memperkirakan adanya kelainan atau keabnormalan yang dapat
mempengaruhi kehamilan selanjutnya.
10. Riwayat Kehamilan Sekarang
a. Berapa kali periksa dan dimana
Pemeriksaan sebaiknya dilakukan tiap 4 minggu jika segala sesuatu
normal sampai kehamilan 28 minggu, sesudah itu pemeriksaan
dilakukan tiap 2 minggu dan sesudah 36 minggu tiap minggu.
b. Gerakan janin. Umumnya gerakan janin dirasakan ibu pada kehamilan
18 minggu pada primigravida dan kehamilan 16 minggu pada multi
gravida. Pengamatan pergerakan janin dilakukan setiap hari setelah usia
kehamilan lebih dari 28 minggu.
c. Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan.
d. Imunisasi TT diberikan sekurang-kurangnya diberikan 2x dengan
interval minimal 4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu pernah
mendapat TT 2x pada kehamilan yang lalu atau pada calon pengantin.
Maka TT cukup diberikan satu kali (TT boster). Pemberian TT pada ibu
hamil tidak membahayakan janin walupun diberikan pada kehamilan
muda.
e. Pemberian vitamin, zat besi: tablet sehari segera setelah rasa mual
hilang, minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan.
f. Riwayat kehamilan sekarang membantu bidan untuk menentukan usia
kehamilan, memberikan konseling tentang keluhan hamil yang biasa,
dan dapat mendeteksi adanya komplikasi.
11. Riwayat KB
Ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB / tidak, apa macamnya, ada
keluhan / tidak, setelah persalinan rencananya ibu menggunakan KB apa.
12. Pola Kebiasaan Sehari-Hari
a. Nutrisi
Nutrisi yang diperlukan ibu kamil: kalori, protein, kalsium, zat besi,
vitamin A, vitamin D, vitamin C, vitamin B, dan air. Bahan makanan
yang banyak mengandung lemak dan hidrat arang seperti manisan dan
gorengan perlu dikurangi untuk menghindari kelebihan berat badan yang
berlebihan.
b. Eliminasi
Pada bulan pertama kehamilan ibu biasanya mengeluh sering
kencing, hal ini dipengaruhi oleh uterus yang semakin membesar secara
fisiologis dan pada akhir kehamilan biasanya ibu juga mengeluh sering
kencing karena kandung kemih tertekan oleh kepala janin. Perubahan
hormonal mempengaruhi aktifitas usus halus dan usus besar sehingga
mengakibatkan obstipasi. Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang
disebabkan karena menurunnya gerakan ibu hamil, tekanan kepala janin
terhadap usus besar dan rektum.
c. Istirahat
Waktu istirahat harus lebih lama ± 10-11 jam. Untuk wanita hamil,
juga dianjurkan untuk tidur siang
Jadwal istirahat dan tidur harus diperhatikan dengan baik karena
istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani
dan rohani untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan janin
d. Aktivitas
Wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya tidak
melelahkan dan tidak mengganggu kehamilan. Misalnya: pekerjaan
rumah tangga yang ringan, masak, menyapu, tetapi jangan menimba,
mengangkat air, dll. Pekerjaan dinas misal guru, pegawai kantor boleh
diteruskan. Pekerjaan yang sifatnya dapat mengganggu kehamilan lebih
baik dihindarkan misalnya pekerjaan di pabrik rokok, percetakan, yang
mengeluarkan zat yang dapat mengganggu janin dalam kandungannya
e. Personal Higiene
● Rambut harus sering dicuci.
● Gigi betul-betul harus mendapat perawatan untuk mencegah caries.
● Buah dada adalah organ yang erat hubungannya dengan kehamilan
dan nifas, sebagai persiapan untuk produksi makanan bayi oleh
karena itu bila kurang kebersihannya bisa menyebabkan infeksi.
● Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan bersih. Setelah
BAK/BAB harus selalu dikeringkan, cara cebok yang dari depan ke
belakang.
● Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena dibawah kuku bisa
tersembunyi kuman penyakit.
● Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x sehari. Mandi tidak
hanya membersihkan kulit tetapi menyegarkan badan, karena
pembuluh darah terangsang dan badan terasa nyaman.
● Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang bersih, kalau
dapat pagi dan sore, lebih-lebih pakaian dalam seperti BH dan celana
dalam.
13. Riwayat Psikososial dan Budaya
Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu terhadap kehamilannya
serta bagaiamana tanggapan suami dan keluarga tentang kehamialn.
Budaya ditanyakan untuk mengetahui kebiasaan dan tradisi yang dilakukan
ibu dan keluarga berhubungan dengan kepercayaan pada takhayul,
kebiasaan berobat dan semua yang berhubungan dengan kondisi kesehatan
ibu.
14. Pola Spiritual
Untuk mengetahui kegiatan spiritual ibu.

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik/cukup/lemah.
Kesadaran : Composmentis/apatis/samnolen.
Tinggi badan : Normal > 145 cm, ibu hamil dengan tinggi badan
kurang dari 145 cm kemungkinan panggul sempit
Berat badan sebelum hamil :Mengetahui perubahan berat badan sebelum hamil
dan saat hamil adakah penambahan berat badan
atau penurunan berat badan.
Berat badan sekarang :Selama kehamilan TM II dan III pertambahan
berat badan ± 0,5 kg perminggu. Hingga akhir
kehamilan pertambahan BB yang normal sekitar 9-
13,5 kg
Lingkar lengan atas :Normal > 23,5 cm, bila kurang merupakan
indikator kuat untuk status gizi ibu yang kurang
baik / buruk, sehingga ia beresiko untuk
melahirkan BBLR
Tekanan darah : 110/70- 130/90 mmHg
Pernapasan : 16-24 x/menit Nadi : 60-80 x/menit
Jika denyut nadi ibu 100 x/menit atau lebih, mungkin ibu mengalami salah
satu atau lebih keluhan sbb:
● tegang, ketakutan atau cemas akibat masalah tertentu
● perdarahan hebat
● anemia
● sakit/demam
● gangguan tyroid
● gangguan jantung
● penggunaan obat
Temperatur : 36,1-37,6oC
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Rambut : Untuk mengetahui bersih, berwarna hitam, tidak mudah rontok.
Rambut yang mudah dicabut menandakan kurang gizi/
kelainan tertentu.
Kepala :Untuk mengetahui kebersihan, adakah benjolan yang
abnormal.
Wajah :Untuk mengetahui apakah ibu pucat, terdapat cloasma
gravidarium , tidak oedema.
Mata :Untuk mengetahui sklera tidak kuning, konjungtiva tidak
pucat. Konjungtiva normal warna merah muda, bila pucat
menandakan anemia. Sklera berwarna putih, bila kuning
menandakan terinfeksi hepatitis, bila merah kemungkinan ada
conjungtivitis.
Telinga :Untuk mengetahui simetris, tidak ada secret, tidak ada
serumen, pendengaran baik.
Hidung :Simetris, bersih, tidak ada polip, tidak ada perdarahan yang
keluar dari telinga, tidak ada sekret.
Mulut :Bibir tidak pucat, tidak kering, tidak pecah-pecah, tidak ada
stomatitis, lidah bersih, tidak ada gigi berlubang, tidak ada
caries gigi.
Dalam kehamilan sering timbul stomatitis dan
gingitivis yang mengandung pembuluh darah dan mudah
berdarah, maka perlu perawatan mulut agar terlihat bersih
Adanya caries gigi yang menandakan ibu kekurangan
kalsium. Saat hamil sering terjadi caries yang berkaitan dengan
emesis, hiperemesis gravidarium. Adanya kerusakan gigi dapat
menjadi sumber infeksi.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran
vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
● Dalam kehamilan biasanya kelenjar tyroid mengalami
hiperfungsi dan kadang disertai pembesaran ringan.
Metabolisme basal dapat meningkat 15-25 % walaupun tampak
gejala-gejala yang dapat menyerupai hiperfungsi glandula
tyroid namun wanita hamil itu tidak menderita
hypertyroidismus.
● Bila terdapat pembesaran kelenjar limfe mungkin disebabkan
oleh berbagai penyakit, misalnya peradangan akut / kronis di
kepala, orofaring, kulit kepala / daerah leher, selain itu
kemungkinan terjadi TBC, sifilis.
● cardiovaskuler, kemungkinan besar ibu mengidap penyakit
jantung.
Dada : Simetris, pernafasan spontan, payudara tegang, ada
hiperpigmentasi pada areola mamae, putting susu umumnya
menonjol.
Abdomen : Pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan, umumnya
ada striae lividae, ada linea nigra, tidak ada bekas luka operasi.
Genetalia : Bersih, tidak ada kelainan, tidak ada varices, tidak oedema,
tidak terdapat fluor albus, tidak terdapat condilomata
Anus : Bersih, tidak ada haemoroid.
Ekstermitas :
● Atas : Simetris, pergerakan bebas, tidak terdapat oedema, tidak
pucat pada kuku jari.
● Bawah : Simetris, pergerakan bebas, tidak ada oedema, tidak terdapat
varices.
Integumen : Bersih, lembab, turgor kulit baik.
b. Palpasi
Kepala : Tidak teraba benjolan yang abnormal.
Leher :Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, tidak teraba
pembesaran vena jugularis, tidak teraba pembesaran kelenjar
limfe.
Payudara : Tidak teraba benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan, keluar
colostrum.
Abdomen :
Leopod I : (untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan untuk mengetahui
bagian janin yang berada di fundus).
Leopod II : (untuk mengetahui letak punggung anak, sehingga denyut
jantung janin dapat terdengar).
Leopod III : (untuk mengetahui bagian terdahulu janin : kepala / bokong).
Leopod IV : (untuk mengetahui seberapa jauh bagian terdahulu janin
masuk PAP, divergen / konvergen).
Ekstermitas :
- Atas : Tidak teraba retensi air.
- Bawah : Tidak teraba retensi air.
Integumen : Turgor kulit baik.
c. Auskultasi
Dada : Tidak terdengar ronchi, tidak terdengar wheezing.
Abdomen :
● Terdengar bising usus, normal 15-35 x/menit.
● Terdengar denyut jantung janin, frekuensi normal 120-160 x/menit,
terdengar di sebelah mana ibu.
d. Perkusi
● Reflek patella positif.
● Normalnya tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika tendon ditekuk.
● Bila gerakannya berlebihan dan cepat, maka hal ini mungkin merupakan
tanda eklamsia.
●Bila reflek patella negatif, kemungkinan pasien mengalami kekurangan
B1.
3. Pemeriksaan Khusus
Inspecul :Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah perdarahan
berasal dari osteum uteri eksternum atau dari kelaianan
cervik dan vagina. Apabila perdarahan dari osteum uteri
eksternum, adanya plasenta harus dicurigai.
USG :Untuk menentukan letak placenta.
4. Pemeriksaan Laboratorium
Hb : Jika terjadi perdarahan yang banyak dan keadaan umum
pasien lemah serta pucat, kemungkinan pasien mengalami anemia.

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH


Diagnosa yang ditentukan harus berdasarkan data subyektif dan data obyektif
yang ditemukan pada ibu.
Dx : Ny ... G .... P .... Ab .... UK .... minggu janin tunggal hidup intrauterin
dengan ...
DS : Data berasal dari klien atau pasien yang mendukung diagnosa ibu.
DO : Data berasal dari hasil pemeriksaan yang mendukung diagnosa.

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Masalah / diagnosa potensial apa saja yang mungkin terjadi.
Identifikasi diagnosa yang diambil yang didukung oleh data subyektif.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Menentukan tindakan apa yang harus segera diambil yang didukung oleh data
subyektif.

V. INTERVENSI
Dx :Ny ... G .... P .... Ab .... UK .... minggu janin tunggal hidup
intrauterin dengan ...
Tujuan : Ibu mendapatkan pelayanan kehamilan.
Kriteria Hasil :
● Ibu mendapat pelayanan kehamilan.
● Ibu mengatakan keadaan diri dan janinnya.
Intervensi :
Menyususn rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan temuan masalah
dan diagnosa.
    
VI. IMPLEMENTASI
Dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah dibuat.
   
VII. EVALUASI
Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dan keberhasilan dari
asuhan yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil.

Anda mungkin juga menyukai