Anda di halaman 1dari 12

6

1. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan


a. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio
atau fetus didalam tubuhnya. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai
partus yaitu kira-kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari
(43 minggu) (Kuswanti.I, 2014: 99).
Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal
adalah bersifar fisiologis, bukan patologis. Oleh karenanya, asuhan yang
diberikan adalah asuhan yang meminimalkan intervensi (Kuswanti.I,
2014: 2).
Wanita (Ibu) menjadi pusat asuhan kebidanan dalam arti bahwa
asuhan yang diberikan harus berdasarkan pada kebutuhan ibu, bukan
kebutuhan dan kepentingan bidan. Asuhan yang diberikan hendaknya
tidak hanya melibatkan ibu hamil saja melainkan juga keluarganya, dan
itu sangat penting bagi ibu sebab keluarga menjadi bagian uyang
terpisahkan dari ibu hamil (Kuswanti.I, 2014 : 2).
b. Hak-Hak Wanita Hamil
Sebagaimana hak pasien pada umumnya, ibu hamil mempunyai
hak-hak yang sama dengan hak klien / pasien dan juga mempunyai hak
antara lain :
1) Mendapatkan pelayanan kesehatan komprehensif, yang diberikan
secara bermartabat dan dengan rasa hormat
2) Ikut serta dalam pengambilan keputusan yang menyangkut kesehatan
diri dan bayinya
3) Memperoleh pendidikan dan informasi
4) Memperoleh gizi yang cukup
5) Mendapatkan pelayanan secara pribadi atau dihormati privasinya
dalam setiap pelaksanaan prosedur.
6) Menerima pelayanan senyaman mungkin
7

7) Menyatakan pandangan dan pilihannya mengenai pelayanan yang


diterimanya (Kuswanti.I, 2014 : 14).
c. Tanda-tanda kehamilan
Pada wanita hamil terdapat beberapa tanda dan gejala menurut
Kuswanti.I (2014 : 100), antara lain sebagai berikut :
1) Tanda-Tanda Persumptive (Dugaan hamil)
a) Amenorea (Tidak dapat haid), Gejala ini sangat penting karena
umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui
tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya
kehamilan dan hari perkiraan lahirnya.
b) Mual dan muntah (Nausea dan Vomiting), biasanya terjadi pada
bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama, dan
sering terjadi pada pagi hari (Morning Sickness). Dalam batas-batas
tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering, dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut Hiperemesis
Gravidarium.
c) Mengidam (Ingin makanan/minuman tertentu), Mengidam sering
terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan
makin tuanya kehamilan
d) Tidak tahan suatu bau-bauan
e) Pingsan sering dijumpai bila berada ditempat-tempat yang ramai.
Dianjurkan untuk tidak pergi ke tempat-tempat ramai pada bulan-
bulan pertama kehamilan dan hilang sesudah kehamilan 16
minggu.
f) Tidak ada selera makan (Anoreksia), biasanya terjadi pada bulan-
bulan pertama, tetapi setelah itu nafsu makan akan timbul lagi
g) Lelah (Fatigue)
h) Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri, yang disebabkan
pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan
alveoli payudara. Kelenjar Montgomery terlihat lebih membesar.
8

i) Sering kecing, terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim


yang membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua
kehamilan karena uterus yang membesar keluar dari rongga
panggul. Pada akhir kehamilan, gejala ini akan kembali karena
kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
j) Konstipasi/Obstivasi karena tonus otot-otot usus menurun oleh
pengaruh hormone steroid.
k) Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormone kortikosteroid plasenta,
dijumpai dimuka (Cloasma gravidarium), areola payudara, leher
dan dinding perut.
l) Epulis (Hipertrofi dari papil gusi) merupakan suatu hipertrofy
papilla ginggivae. Sering terjadi pada triwulan pertama kehamilan
m)Pemekaran Vena-Vena (Varises) dapat terjadi pada kaki, betis, dan
vulva yang biasanya dijumpai pada triwulan akhir. Biasanya
didapat pada daerah genitalia eksterna, fossa poplitea, kaki, dan
betis. Pada kehamilan multigravida kadang-kadang varises
ditemukan pada kehamilan yang terdahulu, yang kemudian timbul
kembali pada triwulan pertama.
2) Tanda kemungkinan hamil (Tanda tidak pasti)
a) Perut membesar
Terjadi pembesaran abdomen secara progresif dari
kehamilan 7 sampai 28 minggu. Pada minggu 16-22, pertumbuhan
terjadi secara cepat dimana uterus keluar panggul dan mengisi
rongga abdomen.
b) Uterus membesar
Terjadi perubahan dalam bentuk besar dan konsistensi dari
rahim.
c) Tanda Hegar
Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama daerah
Isthmus Uteri sedemikian lunaknya, hingga kalau kita letakkan 2
jari dalam Forniks Posterior dan tangan satunya pada dinding perut
9

atas Symphysis, maka Isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus


uteri sama sekali terpisah dari cerviks.
d) Tanda Chadwick
Vagina dan Vulva tampak lebih merah, agak kebiru biruan
(Livide) yang disebabkan oleh adanya hipervasikuler. Warna porsio
juga akan tampak livide. Hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh
hormone estrogen.
e) Tanda Piscaseck
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol
jelas ke jurusan pembesaran uterus
f) Kontraksi-Kontraksi kecil uterus bila dirangsang (Braxton Hicks)
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Saat palpasi
atau pemeriksaan dalam, uterus awalnya lunak akan menjadi keras
karena berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus dalam masa
kehamilan.
g) Teraba Ballotment
Pada kehamilan 16-20 minggu, dengan pemeriksaan
Bimanual dapat terasa adanya benda yang melenting dalam uterus
(Tubuh janin).
3) Tanda pasti (Tanda positif)
a) Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, gerakan
janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibunya pada
kehamilan 18 minggu, sedangkan pada multigravida pada 16
minggu.
b) Denyut jantung janin :
(1) Didengar dengan stetoskop monoral laenec
(2) Dicatat dan didengar dengan alat Doppler
(3) Dicatat dengan foto-elektro kardiogram (Pada kehamilan 12
minggu).
(4) Dilihat pada ultrasonografi, dengan USG, akan dapat terlihat
gambaran janin yang berupa ukuran kantong janin dan
10

diameter biparietalis hingga dapat diperkirakan tuanya


kehamilan.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kehamilan
Menurut Kuswanti.I (2012 : 109) adalah sebagai berikut :
1) Faktor Fisik
Wanita hamil akan mengalami perubahan fisik selama
kehamilannya, dimana perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi
terhadap pertumbuhan janin dalam rahim dan dapat juga dipengaruhi
oleh hal-hal yang berhubungan dengan fisik ibu sebelum dan selama
hamil.
a) Status kesehatan
Status kesehatan wanita hamil akan berpengaruh pada
kehamilan. Kesehatan ibu selama hamil akan mempengaruhi
kehamilannya dan mempengaruhi tumbuh kembang zigot, embrio
dan janin termasuk kenormalan letak janin.
(1) Faktor usia
Segi negatif kehamilan di usia tua :
(a) Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun
akan sangat menentukan proses kelahirannya. Hal ini turut
memengaruhi kondisi janin.
(b) Pada proses pembuahan, kualitas sel telur perempuan pada
usia ini telah menurun jika dibandingkan dengan sel telur
pada perempuan dengan usia reproduksi sehat (25-30
tahun).
(c) Jika pada proses pembuahan, ibu mengalami gangguan
sehingga menyebabkan terjadinya gangguan perkemihan
dan perkembangan buah kehamilan, maka kemungkinan
akan menyebabkan terjadinya Intra Uterine Growth
Retardation (IUGR) yang berakibat bayi berat lahir rendah
(BBLR).
11

(d) Kontraksi uterus juga sangat dipengaruhi oleh kondisi


fisik ibu. Jika ibu mengalami penurunan kondisi terlebih
pada primitua (Hamil pertama dengan usia lebih dari 40
tahun), keadaan ini harus benar-benar diwaspadai.
Segi positif hamil di usia tua :
(a) Kepuasan peran sebagai ibu
(b) Merasa lebih siap
(c) Pengetahuan mengenai perawatan kehamilan dan bayi
lebih baik
(d) Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan
(e) Mampu mengambil keputusan
(f) Karir baik, status ekonomi lebih baik
(g) Perkembangan intelektual anak lebih tinggi
(h) Periode menyusui lebih lama
(i) Toleransi pada kelahiran lebih besar.
(2) Riwayat kesehatan
Penyakit yang pernah diderita ibu dapat memengaruhi
kehamilannya. Sebagai contoh penyakit yang akan
memengaruhi dan dapat dipicu dengan adanya kehamilan
adalah :
(a) Penyakit jantung
(b) Diabetes melitus
(c) Anemia
(d) Penyakit menular seksual
(3) Kehamilan ganda
Pada kasus kehamilan multiple atau kehamilan lebih
dari satu janin, biasanya kondisi ibu lemah. Ini disebabkan
oleh adanya beban ganda yang harus ditanggung, baik dari
pemenuhan nutrisi, oksigen dan lain-lain.
12

(4) Kehamilan dengan HIV


Pada kehamilan dengan ibu yang mengidap HIV, janin
akan menjadi sangat rentan terhadap penularan selama proses
kehamilannya. Virus HIV kemungkinan besar akan ditransfer
melalui plasenta kedalam tubuh bayi.
b) Status gizi
Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat sangat mutlak
dibutuhkan oleh ibu hamil agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi
bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dikandungnya dan
persiapan fisik ibu untuk menghadapi persalinan dengan aman.
Selama proses kehamilan bayi sangat membutuhkan zat-zat
pentig yang hanya dapat dipenuhi dari ibu. Penting bagi bidan
untuk memberikan informasi ini kepada ibu karena terkadan pasien
kurang memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsinya.
Nutrisi saat ibu hamil ibu harus makan makanan yang
mengandung nilai gizi bermutu tinggi meskipun tidak berarti
makanan yang mahal. gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan
hingga 300 kalori perhari, ibu hamil seharusnya mengkonsumsi
makanan yang mengandung protein, zat besi dan minum cukup
cairan (menu seimbang).
(1) Kalori
Di Indonesia kebutuhan kalori untuk orang tidak hamil
adalah 2000 Kkal, sedang untuk orang hamil dan menyusui
masing-masing adalah 2300 dan 2800 Kkal. Kalori
dipergunakan untuk produksi energi. Bila kurang energi akan
diambil dari pembakaran protein yang mestinya dipakai untuk
pertumbuhan.
Asupan makanan ibu hamil pada triwulan I sering
mengalami penurunan karena menurunnya nafsu makan dan
sering timbul mual muntah. Meskipun ibu hamil mengalami
13

keadaan tersebut tetapi asupan makanan harus tetap diberikan


seperti biasa.
Pada triwulan kedua nafsu makan biasanya sudah mulai
meningkat, kebutuhan zat tenaga banyak dibanding kebutuhan
saat hamil muda. Demikian juga zat pembangun dan zat
pengatur seperti lauk pauk, sayuran dan buah-buahan
berwarna.
Pada trimester ketiga, janin mengalami pertumbuhan
dan perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan janin
yang pesat ini terjadi pada 20 minggu terakhir kehamilan.
Umumnya nafsu makan sangat baik dan ibu sangat merasa
lapar.
(2) Protein
Protein sangat dibutuhkan untuk perkembangan buah
kehamilan yaitu untuk perkembangan buah kehamilan yaitu
untuk pertumbuhan janin, uterus, plasenta, selain itu untuk ibu
penting untuk pertumbuhan payudara dan kenaikan sirkulasi
ibu (protein plasma, hemoglobin dan lain-lain). Bila wanita
tidak hamil, konsumsi protein yang ideal adalah 0,9 gram/
KgBB/hari tetapi selama kehamilan dibutuhkan tambahan
protein hingga 30 gram/hari.
Protein yang dianjurkan adalah protein hewani seperti
daging, susu, telur, keju dan ikan karena mengandung
komposisi asam amino yang lengkap. Susu dan produk susu
disamping sebagai sumber protein adalah juga kaya dengan
kalsium.
(3) Mineral
Pada prinsipnya semua mineral dapat terpenuhi dengan
makanan sehari-hari yaitu buah-buahan, sayur-sayuran dan
susu. Hanya besi yang tidak bisa terpenuhi dengan makan
sehari-hari. Kebutuhan akan besi pada pertengahan kedua
14

kehamilan kira-kira 17 mg/hr. Untuk memenuhi kebutuhan ini


dibutuhkan suplemen besi 30 mg. Bila ibu hamil tidak dapat
minum susu, suplemen kalsium dapat diberikan dengan dosis 1
gram per hari. Pada umumnya dokter selalu memberi suplemen
mineral dan vitamin prenatal untuk mencegah kemungkinan
terjadinya defisiensi.
(4) Vitamin
Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan
sayur dan buah-buahan. Tetapi dapat pula diberikan ekstra
vitamin. Pemberian asam folat terbukti mencegah kecacatan
pada bayi.
c) Paritas
Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dialami oleh
ibu (Depkes, 1992), sedangkan menurut Manuaba (2011:25) Para
adalah jumlah kehamilan yang diakhiri dengan kelahiran janin yang
memenuhi syarat untuk melangsungkan kehidupan (28 minggu atau
1000 gram).
Paritas yang tinggi akan berdampak pada timbulnya
berbagai masalah kesahatan baik bagi ibu maupun bayi yang
dilahirkan. Salah satu dampak kesehatan yang mungkin timbul dari
paritas yang tinggi adalah berhubungan dengan kejadian BBLR.
Menurut Safe motherhood (2001) paritas dibagi 4 bagian
yaitu sebagai berikut :
1. Nullipara : Ibu yang belum pernah melahirkan persalinan
2. Primipara : Persalinan pertama kali yang dialami ibu
3. Multipara : Jumlah persalinan yang telah dialami ibu 2 kali
atau lebih
4. Grandemultipara : Jumlah persalinan yang telah dialami ibu
lebih dari 5
15

Menurut Manuaba (2011:25) dari sudut kematian maternal


paritas terbagi atas 3 yaitu paritas 1 tidak aman dan paritas 2 - 3
aman untuk hamil, dan bersalin serta paritas > 3 tidak aman.
d) Gaya hidup
Selain pola makan yang dihubungkan dengan gaya hidup
masyarakat sekarang ternyata ada beberapa gaya hidup lain yang
cukup merugikan kesehatan seorang wanita hamil, misalnya
kebiasaan begadang, bepergian jauh dengan berkendara motor dan
lain-lain.
2) Faktor Psikologis
a) Stresor internal dan stresor eksternal
(1) Stresor internal
Stressor internal meliputi faktor-faktor pemicu stres ibu
hamil yang berasal dari diri ibu sendiri. Adanya beban
psikologis yang ditanggung oleh ibu dapat menyebabkan
gangguan perkembangan bayi yang nantinya akan terlihat
ketika bayi lahir.
(2) Stresor eksternal
Pemicu stress yang berasal dari luar bentuknya sangat
bervariasi, misalnya masalah ekonomi, konflik keluarga,
pertengkaran dengan suami, tekanan dari lingkungan (Respon
negatif dari lingkungan pada kehamilan lebih dari 5 kali), dan
masih banyak kasus yang lain.
b) Support keluarga
Setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami
perubahan baik yang bersifat fisik maupun psikologis. Ibu harus
melakukan adaptasi pada setiap perubahan yang terjadi dimana
sumber stress terbesar terjadi dalam rangka melakukan adaptasi
terhadap kondisi tertentu. Dalam menjalani proses itu ibu hamil
akan sangat membutuhkan dukungan yang intensif dari keluarga
dengan cara menunjukkan perhatian dan kasih sayang.
16

c) Substance abuse
Kekerasan yang dialami oleh ibu hamil dimasa kecil akan
sangat membekas dan sangat mempengaruhi kepribadiannya. Ini
perlu diperhatikan karena pada klien yang mengalami riwayat ini,
tenaga kesehatan harus lebih maksimal dalam menempatkan diri
sebagai teman atau pendamping yang bisa dijadikan tempat
bersandar bagi klien dalam masalah kesehatan. Klien dengan
riwayat ini biasanya tumbuh dengan kepribadian yang tertutup.
d) Partner Abuse
Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban kekerasan
terhadap perempuan adalah wanita yang telah bersuami. Setiap
bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan harus selalu
diwaspadai oleh tenaga kesehatan jangan sampai kekerasan yang
terjadi akan membahayakan ibu dan bayinya.
3) Faktor Lingkungan, Sosial Budaya dan Ekonomi
a) Kebiasaan dan adat istiadat
Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan
kesehatan ibu hamil. Tenaga kesehatan harus dapat menyikapi hal
ini dengan bijaksana jangan sampai menyinggung “Kearifan
Lokal” yang sudah berlaku di daerah tersebut.
b) Fasilitas kesehatan
Adanya fasilitas kesehatan yang memadai akan sangat
menguntungkan kualitas pelayanan kepada ibu hamil. Deteksi dini
terhadap kemungkinan adanya penyulit akan lebih tepat, sehingga
langkah antisipatif akan lebih cepat diambil. Fasilitas kesehatan ini
sangat menentukan atau berpengaruh terhadap upaya penurunan
angka kematian ibu (AKI).
c) Ekonomi
Tingkat sosial ekonomi terbukti sangat berpengaruh
terhadap kondisi kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Pada ibu
17

hamil dengan tingkat sosial ibu hamil yang baim otomatis akan
mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologis yang baik pula.

Anda mungkin juga menyukai