TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Kehamilan
a. Definisi
Kehamilan berlangsung sejak pembuahan sampai bayi lahir. Kehamilan
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dari hari pertama haid
terakhir Anda. Masa kehamilan dibagi menjadi 3, trimester pertama dimulai dari
konsepsi pada 3 bulan, trimester kedua dimulai dari bulan keempat pada 6 bulan,
trimester ketiga dimulai pada bulan ke-5, tujuh pada 9 bulan (Lina fitriani 2018).
Perubahan fisik dan psikologis yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan
pada masa kehamilan terutama di trimester III seperti :
dispnea,insomnia,gingivitis dan epuls,sering berkemih,adanya tekanan pada
perineum,nyeri punggung bawah atau low back pain,konstipasi,varises,mudah
Lelah,kontraksi Braxton hicks,kram kaki,odema pergelangan dan perubahan mood
serta peningkatan kecemasan ( Aisyah Sukma Kurnia Wardhani, 2017).
b. Tanda-tanda Kehamilan
Menurut Nugroho dalam Dina Aprila (2018) menyatakan tanda gejala
e) Anoreksia
Tidak nafsu makan pada kehamilan biasa terjadi pada awal bulan pertama
hingga beberapa bulan, namun dengan bertambahnya usia kehamilan maka nafsu
makan akan kembali seperti keadaan semula dan terjadi peningkatan pola makan
sampai usia kehamilan pada trimester III.
f) Poliuria
Sering buang air kecil terjadi pada awal bulan pertama kehamilan, karena
uterus mulai membesar. Pada triwulan kedua keadaan akan kembali seperti
semula, karena uterus yang membesar dan janin masuk ke rongga panggul. Pada
akhir triwulan gejala ini akan timbul kembali karena janin mulai masuk ke
rongga panggul dan akan menekan kandung kencing.
g) Obstipasi
Obstipasi merupakan bentuk konstipasi disebabkan terhalangnya pergerakan
feses di dalam usus (obstruksi usus), yang disebabkan terjadi penurunan tonus
otot adanya pengaruh hormone steroid.
h) Epulis Gravidarum
Epulis adanya reaksi jaringan granulomatik yang berkembang pada gusi
selama awal masa kehamilan. Hal ini disebabkan karena terjadi hipertrofi papilla
ginggivae yang biasa timbul padatriwulan pertama.
i) Varises
Adanya penekanan pembuluh darah vena biasanya terjadi pada kehamilan
multigravida yang terdahulu, kemudian timbul kembali pada triwulan pertama
kehamilan. Varises dapat menjadi tanda dan gejala pertama kehamilan muda.
2) Tanda Kemungkinan Kehamilan
Biasanya di observasi oleh pemeriksa (bersifat objektif), jika semakin banyak
tanda kehamilan yang didapatkan, maka semakin besar kemungkinan hamil.
Tanda kemungkinan hamil yaitu :
a) Uterus membesar
Uterus membesar biasanya seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.
Pada keadaan ini biasanya pemeriksaan dalam teraba bahwa adanya uterus yang
membesar dan semakin lama perubahan bentuk akan semakin bundar.
b) Tanda Hegar
Terdapat perubahan konsistensi rahim menjadi lunak, terutama pada daerah
ismus. Pada minggu pertama ismus uteri akan mengalami hipertrofi sehingga pada
triwulan pertama mengakibatkan ismus menjadi panjang dan lebih lunak sehingga
saat diletakkan 2 jari dalam fornix posterior maka tangan satunya berada di diding
perut di atas simpisis maka ismus tidak teraba dan terasa seperti korpus uteri yang
terpisah dengan uterus.
c) Tanda Chadwik
Pengaruh hormone estrogen pada masa kehamilan dapat menyebabkan
terjadinya hipervaskularisasisehingga mengakibatkan vagina dan vulva terlihat
lebih kemerahan dan kebiruan (livide).
d) Tanda Piscaseck
Terjadi pembesaran uterus tidak rata namun di daerah telur bernidasi
(tertanam) dapat mengalami pertumbuhan lebih cepat, menyebabkan uterus
membesar ke salah satu sisi dan uterus terlihat lebih miring ke arah tersebut.
e) Tanda Braxton Hicks
Apabila terjadi rangsangan uterus pada masa kehamilan, menyebabkan
terjadinya kontraksi. Sehingga saat pemeriksaan palpasi ataupun pemeriksaan
dalam uterus akan teraba lunak kemudian menjadi keras saat kontraksi terjadi. Hal
ini merupakan tanda khas pada uterus saat masa kehamilan.
f) Goodell Sign
Biasa terjadi pada masa kehamilan dan pada kondisi tidak hamil konsistensi
serviks teraba keras seperti ujung hidung, sedangkan pada masa kehamilan akan
teraba lunak seperti bibir ataupun ujung bawah daun telinga, tentu saja itu menjadi
ciri khas terjadinya kehamilan.
g) Reaksi kehamilan positif
Test air seni pada pagi hari dilakukan untuk menentukan adanya human
chorionic gonadotropin pada kehamilan muda, pada test ini dapat menentukan
diagnosa awal kehamilan sedini mungkin.
3) Tanda Pasti Kehamilan
Tanda objektif dari pemeriksaan menentukan atau menegakkan diagnosa
kehamilan, yaitu :
a) Terasa gerakan janin
Pergerakan janin pada primigravida dirasakan ibu pada usia kehamilan 18
minggu. Pada multigarvida dapat dirasakan pada usia kehamilan 26 minggu
karena pada multigravida lebih berpengalaman pada kehamilan sebelumnya. Pada
triwulan kedua janin akan lebih kecil jika dibandingkan dengan air ketuban,
sehingga saat dilakukan pemeriksaan akan teraba seperti melenting di dalam
rahim.
b) Teraba bagian tubuh janin
Saat pemeriksan dilakukan pemeriksaan palpasi oleh tenaga kesehatan
dengan menggunakan teknik leopod maka akan teraba bagian janin yang
dikandungnya, namun di dalam pemeriksaan leopod lebih baik jika dilakukan
pada triwulan kedua pada masa kehamilan.
c) Denyut jantung janin
Dapat diketahui oleh pemeriksa secara objektif dengan menggunakan
pemeriksaan :
1) Fetal Electrocardiograph pada usia kehamilan 12 minggu.
2) System Doopler pada usia kehamilan 12 minggu.
3) Stetoskop Laenec pada usia kehamilan 18 – 20 minggu .
d) Terlihat adanya kerangka janin pada pemeriksaan rontgen
d. Perubahan Fisiologis
Federasi Obstetri Ginekologi International dalam Dina Aprilia (2018) di
dalam buku kebidanan menjelaskan kehamilan adalah proses fertilisasi atau
penyatuan spermatozoa dengan ovum yang kemudian dilanjutkan dengan nidasi
atau implantasi sampai bayi lahir, pada kehamilan normal akan berlangsung
dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 sampai minggu ke-
27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 sampai minggu ke-40).
Dan dalam proses kehamilan terjadi proses perubahan fisiologis, antara lain :
1) System Reproduksi
a) Uterus
Ukuran uterus akan membesar sesuai dengan usia kehamilan, karena
pengaruh dari hormone estrogen dan progesterone yang meningkat. Dimana
uterus akan membesar disebabkan karena otot polos uterus menjadi hipertrofi.
Berat uterus normal kurang lebih 30 gram dan pada akhir kehamilan menjadi
1000 gram dengan panjang kurang lebih 20 cm dan ketebalan dinding sekitar 2,5
cm. Ukuran uterus pada wanita yang tidak hamil berukuran seperti telur ayam,
jika pada usia kehamilan 8 minggu ukuran uterus akan membesar seperti ukuran
telur bebek, usia kehamilan 12 minggu sebesar telur angsa, usia kehamilan 16
minggu berukuran seperti kepala bayi atau gengaman tangan orang dewasa, pada
usia kehamilan 20 minggu fundus uteri berada tepat di pinggir atas pusat, usia
kehamilan 28 minggu fundus uteri terletak 3 jari di atas pusat atau sepertiga jarak
antara pusat ke prosessus xipodeus, dan pada usia kehamilan 32 minggu fundus
uteri terletak diantara setengah jarak pusat dan prosessus xipodeous dan pada usia
kehamilan 36 minggu fundus uteri terletak 1 jari di bawah prosessus xipodeous.
b) Serviks Uteri
Serviks uteri menjadi lunak karena terjadi vaskularisasi disebut Goodell.
Dimana kelenjar endoservikal akan membesar dan mengeluarkan banyak cairan
mucus menyebabkan terjadinya pertambahan dan pelebaran pembuluh darah,
sehingga warnanya menjadi livid disebut tanda Chadwick.
d) Ovarium
Corpus luteum graviditasi terdapat pada awal kehamilan sampai terbentuknya
plasenta pada usia kehamilan 16 minggu, dalam hal ini proses ovulasi berhenti.
Dan pada awal kehamilan sintesis hormone relaxin terjadi di corpus luteum
sehingga dapat mengeluarkan hormone estrogen dan progesterone.
6) System musculoskeletal
Hormone estrogen dan progesterone dapat meningkatkan keadaan rileks
pada ligament dan otot pada bagian pelvik, sehingga terjadi peningkatan mobilitas
dan elastisitas. Dengan bertambah besarnya ukuran uterus menyebabkan
perubahan pada tulang belakang sehingga menyebabkan timbulnya rasa
ketidaknyamanan dan rasa sakit pada bagian tulang belakang.
7) System pencernaan
Trimester pertama akan menimbulkan keluhan mual dan muntah. Sehingga
terjadi peningkatan salivasi, dan tonus otot saluran pencernaan menjadi melemah
yang dapat menyebabkan motilitas usus menurun dan makanan akan lebih lama
berada dalam saluran makanan jika dibandingkan dengan keadaan normalnya
yaitu 6 jam setelah makanan masuk dan sampai di dalam usus.
8) Sistem Metabolisme
Wanita hamil basal metabolic rate (BMR) akan meningkat hingga 15-20% pada
trimester ke III, terjadi gangguan keseimbangan asam basa, kebutuhan protein dan kalori
meningkat yang dapat menyebabkan wanita hamil merasa sering haus, nafsu makan
bertambah dengan bertambahnya usia kehamilan sehingga berat badan bertambah dan
dapat mempengaruhi pada system musculoskeletal.
2. Nyeri Pungung
a. Definisi
Menurut lina fitriani Dalam Bahasa kedokteran inggris low back pain yaitu
nyeri punggung bawah atau nyeri pinggang daerah umbosakral dan
sakroliaka( Dalam Sumirda Rahareng,2022 Hal.08)
Low back pain (sakit punggung) adalah nyeri punggung bawah yang terjadi
di daerah lumbosakral. Nyeri punggung biasanya meningkat intensitasnya
dengan bertambahnya usia kehamilan. Ini karena rasa sakit ini adalah akibat dari
perubahan pusat gravitasi dan postur wanita. Perubahan ini disebabkan oleh berat
rahim yang tumbuh. Sakit punggung juga bisa disebabkan oleh membungkuk
berlebihan, berjalan tanpa istirahat, dan angkat beban. Hal ini diperparah saat ibu
hamil sedang lelah. Mekanika tubuh yang tepat saat mengangkat beban sangat
penting untuk mencegah otot jenis ini meregang (Lina Fitriani, 2018).
b. Nyeri Punggung Bawah pada Masa Kehamilan
Menurut Larasati Utami (2018) The International Association for the study of
pain (IASP) Asosiasi Internasional untuk Studi Nyeri (IASP) mendefinisikan
nyeri sebagai pengalaman sensorik dan emosional hal-hal yang tidak
menyenangkan terkait dengan kerusakan dapat menyebabkan kerusakan jaringan
atau jaringan, Nyeri adalah fenomena multidimensi yang memperumitnya untuk
mempertahankan ambang nyeri tertentu.
Gambar 2.1. Perubahan tulang belakang (a) tidak hamil (b) bulan ke lima
(c) bulan ke-9
Nyeri yang dirasakan ibu juga bervariasi. Wanita muda yang cukup berotot
dapat menoleransi perubahan ini tanpa keluhan. Akan tetapi, wanita yang lebih
tua, yakni wanita yang mengalami gangguan punggung atau wanita yang memiliki
sensasi keseimbangan yang buruk, dapat mengalami nyeri punggung yang cukup
berat selama dan setelah hamil. Selain usia, nyeri yang dirasakan juga dapat
dipengaruhi oleh bertambahnya berat badan ibu. Pertambahan berat badan normal
ibu sekitar 10-12 kg.. Terdapat peningkatan mobilitas sendi sakroiliaka dan
sakrokoksi geal yang berperan dalam perubahan postur ibu yang dapat
menyebabkan nyeri punggung bagian bawah di akhir kehamilan, terutama pada
wanita multipara. Masalah myeri punggung bawah akan memburuk jika otot-otot
abdomen wanita tersebut lemah sehingga gagal menopang uterus yang membesar
(Larasati Utami, 2018).
c. Gejala dan faktor yang mempengaruhi nyeri punggung
Menurut Alfian Adnan Abidin Amphalaza (2019) respon seseorang terhadap
nyeri berbeda-beda disebabkan oleh kemampuan sendiri untuk menekan sebarapa
besarnya sinyal nyeri yang masuk ke dalam syaraf,yaitu dengan mengaktifkan
sistem pengatur nyeri, disebut sistem analgesia atau penurunan rasa sakit.
Endorphin dipercaya dapat sebagai fungsi uatam untuk menenmpel pada reseptor
apioid otak,meredakan rasa nyeri fisikal dan di saat bersamaan endhotphin juga
meningkatkan rasa nyaman. Stimulus tertentu memicu pelepasan dari β-
endorphin termasuk dengan pemberian kompres hangat atau gosok punggung.
Ibu hamil dapat mencegah ketidaknyamanan berupa nyeri punggung melalui
postur dan mekanik yang baik serta menghindari kelelahan. Mengenakan sepatu
yang sesuai selama aktivitas dan korset yang mendukung dapat membantu.
Olahraga sehari-hari, seperti jalan kaki, berenang, dan peregangan merupakan
cara yang efektif untuk mencegah sakit punggung. Saat Anda mengalami sakit
punggung, Anda bisa meredakan rasa sakitnya dengan cara bersantai dengan
kompres panas atau dengan memberikan botol air panas dan meletakkannya di
punggung bagian bawah, menggosok punggung, atau mandi air hangat. Faktor
predisposisi nyeri punggung bawah selama kehamilan meliputi:
1) Kenaikan berat badan
2) Perubahan posisi tubuh
3) Sakit punggung sebelumnya
4) Aktivitas kehamilan
5) Stres
6) Perubahan hormonal (Alfian Adnan Abidin Amphalaza, 2019).
Postur tubuh yang buruk menambah beban pada tubuh wanita hamil, terutama di
tulang belakang, panggul (panggul) dan sendi penahan beban, yang dapat
menyebabkan rasa sakit di area ini. Nyeri punggung bawah terkadang akan
meluas ke tulang paha dan ke bawah kaki, terkadang akan meningkatkan sensasi
nyeri di atas tulang kemaluan (Alfian Adnan Abidin Amphalaza, 2019).
d. Fisiologi Nyeri
Mekanisme nyeri didasarkan pada beberapa proses, yaitu persepsi sensorik,
sensitisasi perifer, perubahan fenotipik, sensitisasi sentral, stimulasi ektopik,
reorganisasi struktural, dan inhibisi yang berkurang. Antara stimulus kerusakan
jaringan dan pengalaman subjektif nyeri, ada empat proses yang berbeda:
konduksi, konduksi, modulasi, dan persepsi (Bahrudin, 2018).
Transduksi adalah suatu proses dimana akhiran saraf aferen menerjemahkan
stimulus (misalnya tusukan jarum) ke dalam impuls nosiseptif. Ada tiga tipe
serabut saraf yang terlibat dalam proses ini, yaitu serabut A-beta, A-delta, dan C.
Serabut yang berespon secara maksimal terhadap stimulasi non noksius
dikelompokkan sebagai serabut penghantar nyeri, atau nosiseptor. Serabut ini
adalah A-delta dan C. Silent nociceptor, juga terlibat dalam proses transduksi,
merupakan serabut saraf aferen yang tidak bersepon terhadap stimulasi eksternal
tanpa adanya mediator inflamasi (Bahrudin, 2018).
Transmisi adalah suatu proses dimana impuls disalurkan menuju kornu
dorsalis medula spinalis, kemudian sepanjang traktus sensorik menuju otak.
Neuron aferen primer merupakan pengirim dan penerima aktif dari sinyal elektrik
dan kimiawi. Aksonnya berakhir di kornu dorsalis medula spinalis dan
selanjutnya berhubungan dengan banyak neuron spinal (Bahrudin, 2018).
Modulasi adalah proses amplifikasi sinyal neural terkait nyeri (pain related
neural signals). Proses ini terutama terjadi di kornu dorsalis medula spinalis, dan
mungkin juga terjadi di level lainnya. Serangkaian reseptor opioid seperti mu,
kappa,dan delta dapat ditemukan di kornu dorsalis. Sistem nosiseptif juga
mempunyai jalur desending berasal dari korteks frontalis, hipotalamus, dan area
otak lainnya ke otak tengah (midbrain) dan medula oblongata, selanjutnya
menuju medula spinalis. Hasil dari proses inhibisi desendens ini adalah
penguatan, atau bahkan penghambatan (blok) sinyal nosiseptif di kornu dorsalis
(Bahrudin, 2018).
Persepsi nyeri adalah kesadaran akan pengalaman nyeri. Persepsi merupakan
hasil dari interaksi proses transduksi, transmisi, modulasi, aspek psikologis, dan
karakteristik individu lainnya. Reseptor nyeri adalah organ tubuh yang berfungsi
untuk menerima rangsang nyeri. Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor
nyeri adalah ujung syaraf bebas dalam kulit yang berespon hanya terhadap
stimulus kuat yang secaara potensial merusak. Reseptor nyeri disebut juga
Nociseptor. Secara anatomis, reseptor nyeri (nociseptor) ada yang bermiyelin dan
ada juga yang tidak bermiyelin dari syaraf aferen.
e. Penanganan Nyeri Punggung Bawah pada Masa Kehamilan
Untuk meringankan nyeri punggung bawah yang sering dirasakan oleh ibu
hamil dapat dilakukan beberapa hal antara lain:
Keterangan :
0-1 : tidak nyeri
2-3 : nyeri ringan
4-6 : nyeri sedang
7-8 : nyeri berat
9-10 nyeri hebat
2) Skala Nyeri FACES
Skala nyeri ini dari enam kartun wajah mulai dari wajah tersenyum yang
mengidentifikasikan bahwa wajah tersebut tidak merasakan nyeri sampai dengan
wajah menangis yang menunjukan bahwa wajah tersebut merasakan nyeri hebat.
Jelaskan kepada anak bahwa masing-masing wajah tersebut menggambarkan
makna tersendiri. Skala FACES ini mempunyai tiga skala sehingga yang ekspresi
wajah, angka, dan kata-kata penggunaan intruksi sinkat sangatlah dianjurkan.
0: tidak merasa nyeri sama sekali ekspresi wajah
1: nyeri hanya sedikit/ringan ekspresi wajah
2: sedikit lebih nyeri ekspresi wajah jauh
3: lebih nyeri/nyeri yang hebat ekspresi wajah
4: nyeri yang sangat hebat tetapi bisa di kontrol ekspersi wajah
5: sangat nyeri luar biasa hingga penderita menangis
3) Skala Nyeri Perilaku FLACC
Digunakan pada anak usia 4 tahun atau dibawhnya, pada pasien usia lanjut,
gangguan kognitif, pada pasien yang tidak bisa berbicara dimana tidak bisa
menggunakan jenis skala nyeri yang lain. Lakukan pengkajian pada
masingmasing kategori dan jumlahkan skor pada lima kategori untuk
mendapatkan skor keseluruhan.
C. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban atau dalil sementara yang kebenarannya akan
dibuktikan melalui penelitian. Hipotesis ditarik dari serangkaian fakta yang
muncul sehubungan dengan masalah yang diteliti.
Adapun Hipotesis pada penelitian ini adalah :
Hipotesis alternatif (Ha) :
Adanya Pengaruh yang signifikan dalam skala nyeri punggung pada ibu hamil
trimester III dengan Massage Efflurage dan Massage Endorphin..