BAB I
PENDAHULUAN
Masa kehamilan adalah masa dimana dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari 40 minggu atau 9 bulan 7 hari dihitung dari pertama haid terakhir (
Wiknyosastro, 2005).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.Lamanya kehamilan normal adalah
280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan
dibagi 3 triwulan yaitu triwulan 1 dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan II dari bulan ke
4 sampai ke 6 bulan, triwulan ke III dari bulan ke 7 sampai ke 9 bulan. (Saifuddin 2002).
Kehamilan normal adalah kehamilan yang setiap perkembangan sesuai sengan umur kehamilan
dan tidak ditemukan adanya kelainan-kelaian yang dapat menggangu kehamilan serta janinnya.
Menurut WHO kejadian anemia pada kehamilan berkisar antara 20% 89% dengan menetapkan
HB 11gr% sebagai dasarnya. Angka anemia pada kehamilan di Indonesia menunjukan nilai yang
cukup tinggi. Hoo Swei menemukan angka kehamilan 3,8% pada trimester 1, 13,6% pada
trimester 2, dan 24,8% pada trimester 3. Akrib sukarman menemukan sebesar 40,1% di Bogor.
Bakta menemukan anemia pada ibu hamil sebesar 50% terjadi di denpasar. Simanjuntak
mengungkapkan sekitar 70% ibu hamil menderita anemia. Pada pengamatan lebih lanjut
kebanyakan anemia yang diderita oleh masyarakat adalah anemia kekuranagn zat besi yang dapat
diatasi melalui pemberian zat besi secara teratur dan peningkatan gizi.
Oleh karena itu pentingnya pengetahuan ibu hamil tentang perkembangan kehamilan sangatlah
penting, hal ini sangat mendukung untuk pencegahan anemia yang banyak terjadi di Indonesia.
Agar mahasiswa dapat mengerti mengenai anemia pada ibu hamil dan dapat memberikan
pendidikan kesehatan pada ibu hamil yang berkaiatan dengan anemia.
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas asuhan kebidanan 1 yang menjadi mata
kuliah pada semester II.
B AB II
TINJAUAN TEORI
2. 1 Pengertian
Masa kehamilan adalah masa dimana dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari 40 minggu atau 9 bulan 7 hari dihitung dari pertama haid terakhir (
Wiknyosastro, 2005).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.Lamanya kehamilan normal adalah
280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan
dibagi 3 triwulan yaitu triwulan 1 dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan II dari bulan ke
4 sampai ke 6 bulan, triwulan ke III dari bulan ke 7 sampai ke 9 bulan. (Saifuddin 2002).
Kehamilan merupakan bertemunya sel sperma dengan bertemunya sel sperma berkembang
menjadi janin, syarat terjadinya kehamilan adalah bertemunya sel sperma dengan sel ovum
(fertilisasi) terjadinya nidasi dan tertanamnya hasil fertilisasi dilapisan endometrium, adanya
plasenta atau pembentukan plasenta dan lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu
/ 9 bulan 7 hari) dihitung dari HPHT. (Sarwono,2006).
Dari beberapa definisi diatas penulis menarik kesimpulan bahwa kehamilan adalah bertemunya
sel sperma dan sel ovum, tertanam dalam cavum uteri yang menjadi konsepsi dan berakhir
sampai permulaan persalinan dimana janin dilahirkan dengan spontan dalam usia aterm tidak
lebih dari 43 minggu.
Menurut Winkjosastro (2005), pada wanita hamil terdapat beberapa tanda atau gejala, antara
lain sebagai berikut:
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui
tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan
diperkirakan akan terjadi.
Enek terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan, kadang-kadang disertai oleh
emesis. Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu, keadaan ini lazim disebut morning
sickness. Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut hiperemesis gravidarum.
Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya
kehamilan.
1. Pingsan
Sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. Dianjurkan untuk tidak pergi ke tempat-
tempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan. Hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan
alveoli di mamma. Glandula Montgomery tampak lebih jelas.
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia, tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi.
Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian makan untuk dua orang, sehingga kenaikan
berat badan tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.
1. Sering Kencing
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang
mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang
membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbul karena janin mulai
masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung kencing.
1. Obstipasi
Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid.
1. Pigmentasi Kulit
Terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Pada pipi, hidung dan dahi kadang-kadang tampak
deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai kloasma gravidarum. Areolae mammae juga
menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih. Daerah leher menjadi
hitam. Demikian pula linea alba di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam (linea grisea).
Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormon kortiko-steroid plasenta yang merangsang
melanofor dan kulit.
1. Epulis
Adalah suatu hipertrofi papilla ginggivae. Sering terjadi pada triwulan pertama.
1. Varises
Sering dijumpai pada triwulan terakhir. Didapat pada daerah genitalia eksterna, fossa poplitea,
kaki dan betis. Pada multigravida kadang-kadang varises ditemukan pada kehamilan yang
terdahulu, timbul kembali pada triwulan pertama. Kadang-kadang timbulnya
1) Tanda hegar
2) Tanda chadwicks
3) Tanda piscaseck
5) Teraba ballottement
1. Keluarnya kolostrum
2. Teraba Balotement
3. Perubahan Servik
4. Mual Muntah dan Amenore. (Manuaba,1998)
3) Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu roentgen untuk melihat kerangka janin seperti
ultrasonografivarises merupakan gejala pertama kehamilan muda. (Manuaba,1998)
Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh system genitalia wanita mengalami perubahan yang
mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.
Plasenta dalam perkembangannya mengeluarkan hormone somatomamotropin, estrogen dan
progesterone yang menyebabkan perubahan pada :
Rahim yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan
hyperplasia, sehingga menjadi seberat 1000 garm saat akhir kehamilan. Otot rahim mengalami
hyperplasia dan hipertrofi menjadi lebi besar lunak, dan dapat mengikuti pembesaran rahim
karena pertumbuhan janin.
Perubahan pada isthmus uteri ( rahim ) yang menyebabkan isthmus menjadi lebih panjang dan
lunak sehingga pada pemeriksaan dalam seolah olah kedua jari dapat saling bersentuh.
Perlunakkan isthmus disebut dengan Tanda Hegar . Hubungan besarnya rahim dan tuanya
kehamilan penting untuk diketahui karena kemungkinan penyimpangan kehamilan seperti
kehamilan ganda, molahidatodosa, hamil dengan hidramnion yang akan teraba lebih besar.
Sebelum bulan ketiga, fundus uteri belum dapat diraba dari luar.
1) Akhir bulan ke-3 (12 minggu), TFU 1-2 jari atas symphysis
6) Akhir bulan ke-8 (32 minggu), TFU pertengahan prosesus xifoideus pusat
7) Akhir bulan ke-9 (36 minggu), TFU 3 jari dibawah prosesus xifoideus
1. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada
saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormone saat
kehamilan, yaitu estrogen, progesterone, dan somatomammotropin.
1) Estrogen berfungi :
2) Progesteron berfungsi :
3) Somatomammotropin berfungsi :
2) Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulalsi retro-plasenter
1. Volume Darah
Volume darah makin menuingkat dimana jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel
darah, sehingga terjadi semacam pengeceran darah ( Hemodilusi), dengan puncaknya pada umur
hamil 32 minggu.
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin
dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volum darah
sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis.Sel darah merah meningkat
jumlahnya, namun pertambahan volume lebih banyak dari sel darah . Sel darah merah
(Erythrocyt 3,5 juta/ml,Leucocyt 8.000-10.00/ml).
1. Sistem Respirasi
Dalam kehamilan kegiatan paru-paru bertambah, karena selain untuk memenuhi kebutuhan ibu,
juga harus mencukupi juga kebutuhan O2 janin. Desakan diafragma karena dorongan rahim yang
membesar pada usia kehamilan 32 minggu . Sebagai kompensasinya ibu merasa sesak napas
pada kehamilan trimester III
2. Traktus Urinaria
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua terjadi gangguan
miksi dalam bentuk sering buang air kecil. Desakan tersebut menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh.
3. Sistem Pencernaan.
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan :
3) Terjadi mual dan sakit / pusing kepala terutama pagi hari, yang disebut morning sickness
6) Progesterone menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi.
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanhopore
stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Hal ini terjadi
pada strie gravidarum lividae atau alba, areola mamae , papilla mamae, linea nigra, pipi
(chloasma gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan hilang.
1. Metabolisme
Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana
kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI
1) Metabolisme basal naik sebesar 15 % sampai 20 % dari semula, terutama pada trimester
ketiga
2) Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq menjadi 145 mEq perliter
disebabkan hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang dibutuhkan janin
3) Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan perkembangan janin,
perkembangan organ kehamilan, dan persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi
sekitar gr/kg BB atau sebutir telur ayam sehari
Berat badan ibu hamil bertambah, berat ibu hamil bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama
hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar kg/ minggu. (Manuaba,1998)
1. Trimester I
Timbul rasa mual-mual pada pagi hari, lelah, banyak ibu yang merasakan kekecewaan,
penolakan, kecemasan dan kesedihan. Seringkali awal kehamilan ibu berharap untuk tidak hamil.
Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama dan
biasanya gairah seks lebih tinggi.
1. Trimester II
Ibu merasa sehat dan nyaman karena kehamilannya, ibu sudah merasakan gerakan bayinya. Ibu
mulai merasakan kehadiran bayinya dan ibu sudah merasa terlepas dari rasa cemas.
1. Trimester III
Ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya, ibu merasa takut kalau-kalau bayi yang
akan dilahirkannya tidak normal. Ibu mulai merasa takut akan rasa sakit saat melahirkan dan
keluarga mulai menduga-duga bayinya laki-laki atau perempuan serta akan mirip siapa.
Trimester ketiga sering disebut sebagai periode penungguan yang waspada, karena wanita
tersebut sadar terhadap kehadiran bayinya sebagai sesuatu yang terpisah, ia menjadi tidak sabar
menunggu kedatangan bayinya. Terdapat rasa gelisah bahwa bayi tersebut akan datang setiap
saat.
Suatu fakta yang membuat wanita tersebut gelisah sementara ia mengawasi dan menunggu tanda
tanda serta gejala gejala persalinan. Orang-orang disekelilingnya kini membuat rencana bagi
bayinya tersebut, ia menjadi protektif terhadap bayinya, menghindari orang atau sesuatu yang
dianggapnya berbahaya. Persiapan nama merupakan aktifitas kedatangannya. Banyak perhatian
diberikan kepada perawatan bayi. Terdapat banyak dugaan tentang rupa dan jenis kelamin bayi.
Sejumlah ketakutan nampak selama trimester ke III, wanita tersebut mungkin takut akan
hidupnya sendiri dan kehidupan bayinya bahwa ia akan memiliki bayi yang tidak normal.
Persiapan menghadapi persalinan dan kelahiran pada trimester ini wanita mengalami
ketidaknyamanan fisik yang meningkat sementara mendekati akhir kehamilan. Ia mungkin
merasa canggung, buruk, dan memerlukan dukungan yang sering pada pertengahan trimester
ketiga, seksual yang menurun karena perutnya menjadi kendala. Posisi alternatif untuk hubungan
seksual dapat membantu atau menciptakan rasa bersalah jika ia tidur merasa nyaman. Untuk itu
perasaan secara jujur diantara pasangan suami istri merupakan hal yang sangat penting.
(Sarwono, 1999)
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengertian
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi, jenis anemia yang
pengobatanya relative mudah, bahkan murah. Anemia pada kehamilan merupakan masalah
nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan social ekonomi masyarakat, dan pengaruhnua
sangat besar terhadap kwalitas sumber daya manusia.
Menurut WHO kejadian anemia pada kehamilan berkisar antara 20% 89% dengan menetapkan
HB 11gr% sebagai dasarnya. Angka anemia pada kehamilan di Indonesia menunjukan nilai yang
cukup tinggi.
Wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dari laki-laki karena terjadi menstruasi dengan
perdarahan sebanyak 50-80cc setiap bulan dan kehilangan zat besi sebesar 30-40mgr. Disamping
itu kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan
membentuk sel darah merah menjadi janin dan plasenta. Makin sering seorang wanita
mengalami kehamilan dan melahirkan akan makain banyak kehilangan zat besi dan menjadi
makin anemis. Jika persediaan cadangan fe minimal, maka setiap kehamilan akan meguras
persediaan fe tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia pada kehamilan berikutnya. Pada
kehamilan relative terjadi anemia karena darah ibu hamil mengalami hemodilusi atau
pengenceran dengan peningkatan volume 30-40% yang puncaknya pada kehamilan 32-34
minggu. Setelah persalinan dengan lahirnya plasenta dan perdarahan ibu akan kehilanagan zat
besi sekitar 900mgr. Saat laktasi, ibu masih memerlukan kesehatan jasmani yang optimal
sehingga dapat menyiapkan asi untuk pertumbuhan dan perkrmbangan bayinya. Dalam keadaan
anemia laktasi tidak mungkin dapat dilaksanakan dengan baik.
Untuk menegakan diagnosis anemia kehamilan dapat dilakukan dengan anemnesa. Pada
anemnesa akan di dapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, dan
keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.
Pemeriksaan dan pengawasan HB dapat dilakukan dengan menggunakan alat sahli. Hsil
pemeriksaan HB dengan sahli dapat di golongkan sebagai beriku :
KASUS
Ny. Desi umur 26 tahun datang ke puskesmas tanggal 05 Desember 2016 pukul: 10.00 WIB. Ibu
mengatakan bahwa ia hamil yang pertama kalinya dan belum pernah keguguran. Tanggal haid
terakhir30 Maret 2016. Ia mengeluhkan sering pusing setelah beraktifitas. Dari hasil
pemeriksaan diperoleh konjunctiva pucat, TD:110/70 mmHg, BB: 61 kg, nadi : 85x/ menit,
suhu: 37,5C, pernapasan: 20x/ menit dan hasil lab HB: 10 gr %.
FORMULIR PENDOKUMENTASIAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
I. Data Subjektif
A.Identitas
B. Anamnesa pada tanggal : 08 Desember 2016 Pukul : 09.00 Oleh : Ayu Citra A
2.Riwayat kehamilannya
Riwayat menstruasi :
Lama : 6 hari
HPHT : 08-12-2016
TP : 07-01-2017
1. Frekuensi : 2x/hari
2. Komposisi : 1x makan (1 piring nasi, 1 potong ikan, 1 mangkuk sayur) habis.
Dengan minum 8 gelas setiap hari.
Pola eliminasi
Aktifitas sehari-hari
Pemeriksaan kehamilan
3.Riwayat kesehatan
Penyulit
Tahun Tempat Usia Jenis
No. Penolong JK BB PB Keadaan anak
Hamil &
Persalinan Pertolongan Hamil Persalinan
bersalin
Hamil ini _ _ _ _ _ _ _ _ _
5. Riwayat sosial
Perkawinan
Keadaan
Umur Hubungan
Jenis
No. Pendidikan Pekerjaan kesehatan
Kelamin
(tahun) Keluarga
Anggota keluarga
1. Laki-laki 29 Suami SMA Wiraswasta Sehat
Kesadaran : Composmentis
2. Tanda vital :
Nadi : 85 x/menit
Suhu : 37,50 C
Pernapasan : 20 x/menit
3. Pemeriksaan fisik :
Mulut : mukosa lembab, gigi utuh, tidak ada karies, tidak ada stomatitis
tyroid
Pembesaran : Ada
Punggung
Keadaan ekstremitas
Abdomen
Linea : nigra
TFU : 33 cm
Leopold I : TFU: 3jari dibawah px , teraba kurang bulat, kurang keras, tidak melenting
Leopold II : Teraba memapan sebelah kiri perut ibu dan teraba bagian kecil di
Leopold IV : Convergen
Hasil auskultasi
DJJ : Ada
TBBJ : 3100gram
Anogenital
Pemeriksaan dalam
Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 10 gr %
Golongan darah : A
Protein urin : (-) Negatif
A:
Ny. D hamil G1P0A0 Hamil 35 minggu, janin hidup, tunggal, presentasi kepala, intrauterin,
keadaan umum ibu baik disertai anemia ringan.
P:
1. Memberitahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa janin ibu dalam keadaan
baik tetapi ibu mengalami anemia ringan TD : 110/70 mmHg
2. Memberitahu ibu usia kehamilannya sekarang telah memasuki 35 minggu 5 hari
3. Memberitahu kepada ibu cara mengatasi pusing yaitu dengan latihan relaksasi seperti
memejammkan mata, menarik nafas panjang dan membayangkan suasana yang tenang
4. Memberikan penkes nutrisi,yaitu dengan makan 3x sehari dengan gizi seimbang dan
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi, seperti, hati, daging merah,
sayuran hijau dan kacang-kacangan.
5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, seperti:
Tidur malam 7-8 jam dan bekerja sedikit demi sedikit kalau merasa lelah segera
istirahat
6. Memberitahukan kepada ibu tanda bahaya kehamilan yaitu, perdarahan pervaginam,
pusing hebat dan tidak hilang saat di istirahatkan, demam tinggi, ketuban pecah sebelum
waktunya.
7. Memberitahukan ibu tentang tanda-tanda persalinan yaitu, mulas seperti ingin BAB,
keluarnya cairan ketuban yang bercampur darah dari kemaluan ibu, serta terasa tahanan
pada panggul.
8. Memberitahukan kepada ibu jika terjadi tanda-tanda seperti diatas untuk segera datang
ke petugas kesehatan terdekat.
9. Memberikan tablet Fe yang diminun 2x sehari setelah makan dan sebelum tidur pada
siang dan malam hari serta banyak makan sayur dan buah agar feses tidak keras dan tidak
berwarna hitam . Ibu pun di anjurkan untuk tidak minum tablet fe bersamaan dengan teh
atau kopi.
10. Memberitahukan kepada ibu taksiran persalinan yaitu pada tanggal 01-07-2017
11. Membaritahukan ibu untuk melakukan kunjungan ulang seminggu kemudian atau jika
ada keluhan
Evaluasi
1. Ny. D sudah mengerti atas penjelasan yang di berikan oleh bidan dan dapat
mengulangnya kembali
2. Ny. D berjanji akan meminum obat yang diberikan
3. Ny. D berjanji akan dating pada waktu yang telah di tentukan untuk pemeriksaan
selanjutnya.
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
Ny. D hamil G1P0A0 35 minggu 5 hari, janin hidup, tunggal, presentasi kepala, intrauterin,
keadaan umum ibu baik disertai anemia ringan.
Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium di temukan kadar Hb pada Ny. D adalah 10 gr%. Ini
menunjukkan bahwa Ny. D mengalami anemia ringan. Selain itu dari hasil anamnesa diperoleh
juga bahwa Ny. D mengeluhkan sering pusing sehabis beraktifitas. Hal ini didasarkan pada buku
Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan keluarga berencana kary Prof. I Gede Manuaba
bahwa anemia dapat ditegakkan melalui pemeriksaan Laboratorium dengan kadar Hb normal
pada ibu hamil adalah 11 gr %, selain itu ibu hamil yang mengalami anemia sering mengeluhkan
: cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang dan mual muntah pada hamil muda.
Hasil dari pemeriksaan fisik didapatkan bahwa konjuctiva Ny. D pucat, hal ini pun dapat
menunjang hasil pemeriksaan laboratorium bahwa Ny. D mengalami anemia.
Maka dari pada itu Ny. D diberikan penkes nutrisi yaitu dengan makan 3x sehari dengan gizi
seimbang dan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi, seperti, hati, daging
merah, sayuran hijau seperti daun singkong, dan daun pepaya dan kacang-kacangan.
Selain itu karena Ny. D sudah trimester 3 maka Ny. D diberikan tablet Fe 2x sehari untuk
mencegah anemia yang semakin buruk dan Ny. D dapat mengalami persalinan yang normal.
Dan untuk mengatasi rasa pusing, Ny. D di anjurkan untuk latihan relaksasi seperti
memejammkan mata, menarik nafas panjang dan membayangkan suasana yang tenang serta
berhati-hati ketika mengubah gerakan dari satu gerakan ke gerakan lain. Menganjurkan kepada
ibu agar bekerja sedikit demi sedikit, jika lelah segera istirahat lalu lanjutkan lagi pekerjaannya.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Masa kehamilan adalah masa dimana dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari 40 minggu atau 9 bulan 7 hari dihitung dari pertama haid terakhir
Sedagkan kehamilan normal adalah kehamilan yang perkembanganya sesuai dengan umur
kehamilan dan tidak ditemukan adanya kelainan-kelaian yang dapat menggangu kehamilan serta
janinnya.
Maka dari pada itu anemia pada ibu hamil dapat di cegah dengan memberikan pengetahuan
kepada ibu hamil tentang kehamilannya dan cara mengatasi masalah pada kehamilan serta
memberikan pendidikan tentang anemia. Dan tidak lupa memberika tablet Fe minimal sebanyak
90 butir pada masa kehamilan untuk mencegah terjadinya anemia.
Saran
Demikianlah makalah ini kami buat kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar pada
pembuatan makalah kami selanjutnya akan jauh lebih baik. Untuk kurang dan lebihnya kami
mohon maaf karena kami di sisni masih pada tahap pembelajaran.