Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

INTRANATAL CARE

Disusun Oleh:

Dini Adaniya Yulianti 140070500111015


Fabrina Indra Rukmana 140070500111006
Lisma Roslina 140070500111023

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


INTRANATAL CARE PADA IBU BERSALIN
DI RUANG BERSALIN RSUD Dr. SOEDARSONO PASURUAN
Tanggal Juni 2015

Oleh:

Dini Adaniya Yulianti 140070500111015


Fabrina Indra Rukmana 140070500111006
Lisma Roslina 140070500111023

Mengetahui,
Pembimbing Lahan

( Noor Maliya Agustina, Amd.keb )


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Asuhan pada Ibu Bersalin


Judul : Asuhan Persalinan kala I
Sasaran : Ibu Ruang Bersalin RSUD Dr. Soedarsono Pasuruan
Tempat : Ruang Nifas RSUD Dr. Soedarsono Pasuruan
Hari/Tanggal : 13 Juni 2015
Alokasi Waktu: 30 menit
Media/Sarana : Leaflet
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang intanatal care selama 30 menit
ibu dapat mengetahui tentang
Kebutuhan nutrisi ibu bersalin
Kebutuhan eliminasi ibu bersalin
Cara mengurangi rasa nyeri ketika his
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang intranatal care ibu dapat :
Kooperatif melakukan pemenuhan kebutuhan nutrisi ibu bersalin
Kooperatif melakukan pemenuhan eliminasi ibu bersalin
Cara mengurangi rasa nyeri ketika his
III. Pokok Materi
Nutrisi saat persalinan
Eliminasi saat persalinan
Penatalaksanaan dalam mengurangi rasa nyeri ketika hi
IV. Kegiatan Proses Penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran
1. 5 menit - Pembukaan - Perkenalan
- Perkenalan - Menceritakan
- Kontrak waktu pengalaman ibu
selama kehamilan
2. 15 menit Menjelaskan tentang : Sasaran mendengarkan
Nutrisi saat persalinan dan memperhatikan

Eliminasi saat persalinan materi

Penatalaksanaan dalam
mengurangi rasa nyeri ketika
his
3. 10 menit Evaluasi: Sasaran dapat
Menanyakan kembali hal-hal menjawab
yang telah disampaikan pertanyaan yang
kepada ibu diberikan
Salam salam

V. Evaluasi
1. Proses, diharapkan :
Berjalan dengan baik tanpa hambatan karena penyampaian tepat waktu
sesuai kontrak.
Peserta memperhatikan selama kegiatan penyuluhan dilakukan.
2. Hasil, diharapkan :
Peserta mampu menjawab pertanyaan dari penyuluh dan menyatakan
telah mengerti tentang materi yang telah disampaikan.
MATERI PENYULUHAN
ASUHAN PERSALINAN PADA KALA I

1. Nutrisi Saat Persalinan


A. Makan dan Minum Per Oral
Berdasar hasil penelitian terdahulu bahwa pemberian makanan padat
dengan ibu yang memerlukan anestesi tidak disetujui. Motilitas, absorpsi dan
sekresi asam lambung menurun. Hal ini dapat menyebabkan makanan dapat
tertinggal di lambung sehingga dapat terjadi aspirasi pneumonia. Namun
demikian, kebutuhan akan cairan masih diperbolehkan. Selama persalinan, ibu
memerlukan minum dan sangat dianjurkan minum minuman yang manis dan
berenergi seperti jus.

Sebagian ibu masih berkeinginan untuk makan selama fase laten


persalinan, tetapi memasuki fase aktif, hanya ingin minum saja. Pemberian makan
dan minum selama persalinan merupakan hal yang tepat, karena memberikan
lebih banyak energy dan mencegah dehidrasi dehidrasi (dehidrasi dapat
menghambat kontraksi/tidak teratur dan kurang efektif). Oleh karena itu, anjurkan
ibu untuk makan dan minum selama persalinan dan kelahiran bayi,
anjurkan keluarga selalu menawarkan makanan ringan dan sering minum pada ibu
selama persalinan. Namun ibu disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan
yang bisa menimbulkan bau yang menyengat seperti jengkol dan petai.

B. Makanan yang dianjurkan :

- Roti atau roti panggan (rendah serat) yang rendah lemak baik diberi selai
ataupun madu.

- Sarapan sereal rendah serat dengan rendah susu.

- Nasi tim.

- Biskuit.

- Buah segar.
C. Minuman yang dianjurkan :

- Minuman yogurt rendah lemak.

- Air teh/susu

- Jus buah-buahan.

- Kaldu jernih.

- Diluted squash drinks.

- Air mineral.

- Cairan olahraga atau cairan isotonic

D. Akses Intravena

Akses Intravena adalah tindakan pemasangan infuse pada ibu. Kebijakan


ini diambil dengan pertimbangan sebagai jalur obat, cairan, atau darah ( untuk
mempertahankan keselamatan jiwa sewaktu-waktu terjadi keadaan daruat ) dan
untuk mempertahankan suplai cairan bagi ibu.

Larutan intravena yang biasa diberikan kepada ibu adalah D5% atau RL
dengan kecepatan 125 ml/ jam. Larutan yang diberikan dapat bervariasi
tergantung dari tingkat dehidrasi ibu. Pada dehidrasi berat larutan diberikan 300
ml/jam, selanjutnya aliran diperlambat menjadi 125 ml/jam.

2. Eliminasi Saat Persalinan


A. Buang Air Kecil ( BAK )

Selama proses persalinan, ibu akan mengalami poliuri sehingga penting


untuk difasilitasi agar kebutuhan eliminasi dapat terpenuhi. Jika ibu masih berada
dalam awal kala I, ambulansi dengan berjalan seperti dengan aktifitas ke toilet
akan membantu penurunan kepala janin. Hal ini merupakan keuntungan tersendiri
untuk kemajuan persalinannya.

Jika kondisi ibu tidak memungkinkan untuk BAK sendiri ke toilet, maka
bisa dibantu keluarga atau petugas kesehatan untuk menfasilitasinya misalnya
menggunakan pispot di tempat tidur.
Urine yang tertahan di dalam kandung kemih akan menghambat
penurunan kepala janin, maka harus BAK kapan saja agar persalinan berjalan
lancar.

B. Buang Air Besar (BAB)

Ibu akan merasa sangat tidak nyaman ketikan merasakan dorongan untuk
BAB. Namun rasa khawatir kadang lebih mendominasi dari pada perasaan tidak
nyaman, hal ini terjadi karena ibu tidak tahu mengenai caranya serta khawatir
akan respon orang lain terhadap kebutuhannya ini. Dalam kondisi ini penting bagi
keluarga serta bidan untuk menunjukkan respon positif dalam hal kesiapan untuk
memberikan bantuan dan menyakinkan ibu bahwa ia tidak perlu meras risih atau
sungkan untuk melakukannya. Jika upaya ini tidak dilakukan, maka efek yang
dirasakan adalah ia akan merasa rendah diri dan tidak percaya kepada orang lain
serta akan mempengaruhi semngatnya untuk menyelesaikan proses persalinannya.

C. Kebersihan Tubuh

Sebagian ibu yang akan menjalani proses persalinan tidak begitu


menganggap kebersihan tubuh sebagai suatu kebutuhan, karena ia lebih focus
terhadap rasa sakit akibat his terutama pada primipara. Namun bagi sebagian yang
lain akan merasa tidak nyaman atau risih jika kondisi tubuhnya kotor dan bau
akibat keringat berlebihan selama proses persalinan.

Beberapa upaya yang dapat yang dapat dilakukan untuk menjaga


kebersihan tubuh ibu antra lain :

1. Saat tidak ada his, bidan dan perawat dapat mebantu menggantikan baju
terutama jika sudah basah dengan keringat. Sarankan ibu untuk
menggunkan baju dengan bahan tipis dan menyerap keringat serta kancing
depan;

2. Seka keringat yang membasahi dahi dan wajah ibu menggunkan handuk
kecil;

3. Ganti kain pengalas bokong jika sudah basah oleh darah dan air ketuban.
D. Istirahat

Istirahat sangat penting untuk ibu karena akan membuat rileks. Di awal
persalinan sebaiknya anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup sebagai persiapan
untuk menghadapi proses persalinan yang panjang, terutama pada primipara. Jika
ibu benar-benar tidak dapat tidur terlelap karena sudah mulai merasakan his,
minimal upayakan untuk berbaring di tempat tidur dalam posisi miring ke kiri
untuk beberapa waktu. Posisi ini dikombinasikan dengan aktivitas dalam
ambulansi agar penurunan kepala janin dapat lebih maksimal.

3. Penatalaksanaan pengurangan rasa nyeri akibat his


Metoda pengurangan rasa sakit diberikan secara terus menerus dalam
bentuk dukungan dalam persalinan yang dilakukan terus
menerus,mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:
a. Sederhana
b. Efektif
c. Biaya rendah
d. Resiko rendah
e. Membantu kemajuan persalinan
f. Hasil kelahiran bertambah baik
g. Bersifat sayang ibu
Upaya berikut menawarkan peredaan rasa nyeri da kenyamanan bagi
wanita bersalin ( Costance Sinclar , 2004 ) :
a. Teknik alami
Tawarkan kenyamanan emosional. Penelitian telah membuktikan bahwa
rasa puas terhadap pelahiran lebih dipengaruhi oleh asuhan emosional
yang diterima saat persalinan bukan proses fisik.
Ciptakan ruangan bersalin yang nyaman bagi indera dengan memakai
musik, tv, pewangi, pakaian atau gambar favorite.
Undang hanya mereka yang kehadirannya akan membuat nyaman.
Kehadiran bidan terus menerus.
Pimpin dengan aba-aba disertai anjuran, untuk meningkatkan
kenyamanan.
Gunakan fasilitas yang ada di ruang bersalin, seperti mandi, bola
pelahiran, kursi goyang, pengaturan posisi tempat tidur.
Perwatan hygiene.
Berendam
Air dapat mengatasi rasa sakit karena dapat meneyebabkan relaksasi. Jika
ibu merasa tegang, kontraksi menjadi sangat menyakitkan sehingga
menyebabkan pembukaanserviks tidak lancer. Air membantu ibu lebih
rileks dan lebih dapat mengendalikan diri terhadap kontraksi karena otot-
otot menjadi mengendur.
Teknik pernapasan dan relaksasi.
KOMPRES PANAS
Cara menggunakan kompres panas
Dengan mengunakan handuk panas atau silica gel yang telah di
panaskan atau kantung nasi panas atau botol yang telah diisi air panas.
Dapat juga langssung dengan menggunakan shower air panas langsung
pada bahu, perut atau punggungnya jika ibu merasa nyaman.
Proses penghilangan rasa sakit dengan kompres panas
Kompres panas dapat meningkatkan suhu lokal pada kulit sehingga
meningkatkan sirkulasi pada jaringan untuk proses metabolisme tubuh.
Hal tersebut dapat mengurangi spasme otot dan mengurangi nyeri.
Waktu pemberian kompres panas:
- Saat ibu mengeluh sakit atau nyeri pada daerah tertentu.
- Saat ibu mengeluh adanya tanda-tanda ketegangan otot.
- Saat ibu mengeluh ada perasaan tidak nyaman.
- Pada kala II, kompres pada perineum akan merealisasikannya juga
akan mengurangi sakit.
Kapan tidak boleh digunakan kompres panas:
- Saat ibu menyatakan tidak nyaman dengan panas atau dalam keadaan
demam.
- Jika petugas takut dengan kemungkinan terjadinya demam akibat
kompres panass.
KOMPRES DINGIN
Cara menggunakan kompres dingin
- Menggunakan kompres dingin pada punggung atau perineum.
- Menggunakan butiran es, handuk basah dan dingin, sarung tangan
karet yang diisi dengan butiran es, botol plastik dengan air es.
- Dapat digunakan pada wajah ibu yang bengkak, tangan atau kaki.
- Dapat diletakkan pada anus untuk mengurangi nyeri haemoroid
kalaII.
Proses penghilangan rasa sakit kompres dingin
- Kompres dingin sangat berguna untuk mengurangi ketegangan otot
dan nyeri dengan meneakan spasme otot ( lebih lama daripada
kompres panas ).
- Memperlambat proses penghantaran rasa sakit dari neuron ke organ.
- Kompres dingin juga mengurangi bengkak dan meendinginkan kulit.
Waktu pemberian kompres dingin:
- Nyeri punggung
- Merasa kepanasan pada massa inpartu.
- Haemorroid yang menimbulkan sakit.
- Setelah persalianan, dapat digunakan pada perineum untuk
menghilangkan bengkak dan nyeri.
Kapan tidak boleh digunakan kompres dingin:
- Saat ibu merasa mengigil.
- Jika ibu mengatakan tidak ada perubahan atau iritasi.

MASASE
Pemijatan tubuh membantu ibu merasa lebih segar rileks dan nyaman
selama persalinan. Pijat dapa merangsang tubuh melepaskan hormone
endorphin yang merupakan pereda rasa sakit alami, endorphin juga dapat
menciptakan perasaan nyaman dan enak.
Bagian tubuh yang dapat dipijat adalah kepala, punggung, tungkai.
Saat melakukan pemijatan dapat menggunakan minyak supaya tangan
agak licin dan ibu merasa nyaman.
Daftar Pustaka
1. Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks
Keluarga. Cetakan Ke III. Jakarta.
2. Varney, Helen. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidana Edisi 4. EGC: Jakarta
3. Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai