Oleh :
Intra natal care adalah Intranatal adalah rangkaian proses yang berakhir
dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan
perubahanyang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melaui jalan
Persalinan adalah suatu proses dimana seorang wanita melahirkan bayi yang
diawali dengan kontraksi uterus yang teratur dan memuncak pada saat
1996). Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
Adapun adaptasi atau perubahan fisiologi ibu bersalin tersebut adalah sebagai
berikut :
a) Uterus
Saat mulai persalinan, jaringan dari myometrium berkontraksi dan
b) Serviks
menjadi tipis.
- Dilatasi
1. Fase laten
kini menjadi 4 cm
c) Ketuban
10 mmHg.
tekanan darah.
e) Metabolisme
f) Suhu Tubuh
g) Detak jantung
penuh.
j) Gastrointestinal
k) Hematologi
dimulai saat serviks telah membuka lengkap dan berlanjut hingga bayi
lahir. Pada kala II, kontraksi uterus menjadi lebih kuat dan lebih cepat
yaitu setiap 2 menit sekali dengan durasi >40 detik, intensitas semakin
sebagai berikut :
a) Serviks
b) Uterus
Saat ada his, uterus teraba sangat keras karena seluruh ototnya
berkontraksi.
c) Vagina
atas.
e) Ekspulsi janin
Dengan his serta kekuatan meneran maksimal, kepala janin
f) Urinaria
kencing menurun.
g) Musculoskeletal
tulang
- Nyeri punggung
maksimal
Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Setelah bayi lahir uterus teraba
keras dengan fundus uteri agak diatas pusat beberapa menit kemudian
Biasanya plasenta lepas dalam 6 menit-15 menit setelah bayi lahir dan
utama yang terjadi pada saat proses persalinan kala III, yaitu :
a) Perubahan bentuk dan tinggi fundus uteri
dibawah pusat.
Dua jam pertama setelah persalinan merupakan saat yang paling kritis
bagi pasien dan bayinya. Tubuh pasien melakukan adaptasi yang luar
a) Tanda Vital
b) Gemetar
c) Sistem gastrointestinal
mual sampai muntah, atasi hal ini dengan posisi tubuh yang
tidur.
d) Sistem Renal
pembesaran.
e) Serviks
pertama sesudah proses tersebut kedua organ ini tetap dalam keadaan
kendur.
g) Pengeluaran ASI
sebagai berikut :
1. Secara singkat berikut perubahan psikologis pada ibu bersalin kala I.
menolongnya
atau psikologi dari ibu bersalin pada kala II ini semakin terlihat,
diantaranya yaitu.
a) Emotional distress
marah
c) Lemah
d) Takut
a) Bahagia
Karena saat – saat yang telah lama di tunggu akhirnya datang juga
Cemas dan takut kalau terjadi bahaya atas dirinya saat persalinan
mati. cemas dan takut karena pengalaman yang lalu dan takut tidak
Tujuan dari keperawatan masa intra natal care, yaitu sebgai berikut :
menyenangkan
1. Persalinan Kala I
a) Pengertian
b) Karakteristik kala I
- Peningkatan curah jantung ibu dan denyut nadi ibu bisa meningkat.
2004).
- Ibu mengalami rasa sakit yang terkait dengan kontraksi uterus saat
c) Fase–fase kala I
Fase laten:
Fase aktif:
2. Persalinan Kala II
a) Pengertian
untuk multigravida.
kontraksi.
vagina.
detik.
3. Kala III
a) Pengertian
Persalinan kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan
menit).
4. Persalinan Kala IV
a) Pengertian
jam setelahnya.
persalinan, kala I, II, III atau IV. Adapun kebutuhan fisiologis dan psikologis
1) Kebutuhan oksigen
diperhatikan oleh bidan, terutama pada kala I dan kala II, dimana oksigen
yang ibu hirup sangat penting artinya untuk oksigenasi janin melalui
yang harus dipenuhi dengan baik oleh ibu selama proses persalinan.
Pastikan bahwa pada setiap tahapan persalinan (kala I, II, III, maupun
yang mendampingi ibu. Selama kala I, anjurkan ibu untuk cukup makan
dan minum, untuk mendukung kemajuan persalinan. Pada kala II, ibu
suhu tubuh dan terjadinya kelelahan karena proses mengejan. Untuk itu
(minum). Pada kala III dan IV, setelah ibu berjuang melahirkan bayi,
3) Kebutuhan eliminasi
yang baik dapat membuat ibu merasa aman dan relax, mengurangi
kelelahan, mencegah infeksi, mencegah gangguan sirkulasi darah,
Pada kala I fase aktif, dimana terjadi peningkatan bloodyshow dan ibu
sudah tidak mampu untuk mobilisasi, maka bidan harus membantu ibu
Pada kala II dan kala III, untuk membantu menjaga kebersihan diri ibu
bersalin, maka ibu dapat diberikan alas bersalin (under pad) yang dapat
menyerap cairan tubuh (lender darah, darah, air ketuban) dengan baik.
5) Kebutuhan istirahat
II, III maupun IV) yang dimaksud adalah bidan memberikan kesempatan
pada ibu untuk mencoba relaks tanpa adanya tekanan emosional dan
fisik. Hal ini dilakukan selama tidak ada his (disela-sela his). Ibu bisa
berhenti sejenak untuk melepas rasa sakit akibat his, makan atau minum,
atau melakukan hal menyenangkan yang lain untuk melepas lelah, atau
Namun pada kala II, sebaiknya ibu diusahakan untuk tidak mengantuk.
kelelahan.
Posisi persalinan yang akan dibahas adalah posisi persalinan pada kala I
dan posisi meneran pada kala II. Ambulasi yang dimaksud adalah
persalinan yang
bentuk jalan lahir, terutama adalah perineum. Pada ibu yang memiliki
sayang ibu.
8) Pemberian sugesti
Demikian juga pada wanita bersalin yang mana keadaan psikisnya dalam
9) Mengalihkan perhatian
Secara psikologis, apabila ibu merasakan sakit, dan bidan tetap fokus
pada rasa sakit itu dengan menaruh rasa empati/belas kasihan yang
citra diri positif ibu dan membangun sugesti positif dari bidan.
1. Pengkajian
KALA I
a) Keluhan
Anda kaji alasan klien datang ke rumah sakit. Alasannya dapat
berupa keluar darah bercampur lendir (bloody show), keluar air–air
dari kemaluan (air ketuban), nyeri pada daerah pinggang menjalar ke
perut/kontraksi (mulas), nyeri makin sering dan teratur.
c) Pemeriksaan fisik
- Keadaan umum, kesadaran, tanda–tanda vital (TTV) meliputi
tekanan darah, nadi, suhu, respirasi, tinggi badan, dan berat
badan.
- Kaji tanda–tanda in partu seperti keluar darah campur lendir,
sejak kapan dirasakan kontraksi dengan intensitas dan frekuensi
yang meningkat, waktu keluarnya cairan dari kemaluan, jernih
atau keruh, warna, dan jumlahnya.
- Kaji TFU, Leopold I, II, II, dan IV (lihat kembali modul 2 atau
pedoman praktikum pemeriksaan fisik ibu hamil).
- Kaji kontraksi uterus ibu. Lakukan pemeriksaan dalam untuk
mengetahui derajat dilatasi (pembukaan) dan pendataran serviks,
apakah selaput ketuban masih utuh atau tidak, posisi bagian
terendah janin.
- Auskultasi DJJ.
KALA II
a) Periksa TTV (TD, nadi, suhu, respirasi), tanda–tanda persalinan kala II
dimulai sejak pukul, evaluasi terhadap tanda–tanda persalinan kala II
(dorongan meneran, tekanan ke anus, perineum menonjol, dan vulva
membuka).
b) Periksa kemajuan persalinan VT (status portio, pembukaan serviks,
status selaput amnion, warna air ketuban, penurunan presentasi ke
rongga panggul, kontraksi meliputi intensitas, durasi frekuensi,
relaksasi).
c) DJJ, vesika urinaria (penuh/ kosong).
d) respon perilaku (tingkat kecemasan, skala nyeri, kelelahan, keinginan
mengedan, sikap ibu saat masuk kala II, intensitas nyeri).
e) Nilai skor APGAR dinilai pada menit pertama kelahiran dan diulang
pada menit kelima.
A (appearance/warna kulit), P (Pulse/denyut jantung), G
(Grimace/respon refleks), A (Activity/tonus otot), R
(respiration/pernapasan).
KALA III
a) Kaji TTV (TD, nadi, pernafasan, nadi),
b) kaji waktu pengeluaran plasenta,
c) kondisi selaput amnion,
d) kotiledon lengkap atau tidak.
e) Kaji kontraksi/HIS,
f) kaji perilaku terhadap nyeri,
g) skala nyeri,
h) tingkat kelelahan,
i) keinginan untuk bonding attachment,
j) Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
KALA IV
Pengkajian kala IV, dikaji selama 2 jam setelah plasenta lahir. Pada satu
jam pertama, ibu dimonitoring setiap 15 menit sekali, dan jam kedua ibu
dimonitoring setiap 30 menit. Adapun yang dimonitoring adalah, tekanan
darah, nadi, kontraksi, kondisi vesika urinaria, jumlah perdarahan per
vagina, intake cairan.
2. Diagnosa Keperawatan
a) Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang prosedur
pemeriksaan
b) Devisit volume cairan yang berhubungan dengan input cairan yang
kurang
c) Perubahan pola eleminasi urin yang berhubungan dengan presentasi
janin
d) Nyeri yang berhubungan dengan masalah mengedan dan distensi
perinium
e) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan proses persalinan
f) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan proses persalinan
3. Intervensi Keperawatan
5. Membantu mencegah
infeksi pasca-partum dan
endometritis
DAFTAR PUSTAKA
Bobak., 2012., Buku Ajar Keperawatan Maternitas edisi 4. Jakarta., Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Doenges, Marilynn., 2001. Rencana Perawatan Maternal/ bayi. Edisi 2., Jakarta.,
Penerbit buku kedokteran EGC
Kurniarum, A., (2016). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Cetakan pertama. Jakarta Selatan : Kemenkes RI.