Di susun oleh :
SRI LESTARI
21221010
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
ANTENATAL CARE
I. Kehamilan
A. Konsep Dasar Kehamilan
Konsepsi atau biasa disebut fertilisasi terjadi ketika inti sel sperma dari laki–laki
memasuki inti sel ovum dari perempuan (Chapman & Durham, 2010). Ovum yang
sudah dibuahi (dinamakan zigot) memerlukan waktu 6–8 hari untuk berjalan ke
dalam uterus. Perjalanannya di sepanjang tuba falopi dibantu oleh kerja peristaltik
tuba, gerakan mendorong zigot yang dilakukan oleh silia pada dinding tuba dan
cairan yang dihasilkan oleh epitelium bersilia. Sekitar 10 hari setelah terjadi
fertilisasi, zigot berkembang menjadi blastokist dan akan menanamkan dirinya
dalam endometrium. Implantasi/penanaman/ nidasi biasanya terjadi pada pars
superior korpus uteri (bagian atas badan uterus).
Kehamilan adalah suatu keadaan istimewa bagi seseorang wanita sebagai calon ibu,
karena pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisik yang mempengaruhi
kehidupanya (Manuaba, 2010).
B. Masa Kehamilan
Masa kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (9 bulan 7 hari, atau 40 minggu)
dihitung dari hasil pertama haid terakhir. Masa kehamilan dibagi dalam 3 triwulan
yaitu :
1. Triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (pertambahan berat badan
sangat lambat yakni sekitar 1,5 kg).
2. Triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan penambahan berat badan 4 ons
per minggu)
3. Triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (penambahan berat badan
keseluruhan 12 kg) (Manuaba, 2010).
b. Payudara
Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh plasenta
menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan membesar), pigmentasi kulit
dan pembesaran uterus. Adanya chorionic gonadotropin (hCG) digunakan sebagai
dasar uji imunologik kehamilan. Chorionic somatotropin (Human Placental
Lactogen/HPL) dengan muatan laktogenik akan merangsang pertumbuhan
kelenjar susu di dalam payudara dan berbagai perubahan metabolik yang
mengiringinya.
Secara spesifik, estrogen akan merangsang pertumbuhan sistem penyaluran air
susu dan jaringan payudara. Progesteron berperan dalam perkembangan sistem
alveoli kelenjar susu. Hipertrofi alveoli yang terjadi sejak 2 bulan pertama
kehamilan menyebabkan sensasi noduler pada payudara. Chorionic somatotropin
dan kedua hormon ini menyebabkan pembesaran payudara yang disertai dengan
rasa penuh atau tegang dan sensitif terhadap sentuhan (dalam dua bulan pertama
kehamilan), pembesaran puting susu dan pengeluaran kolostrum (mulai terlihat
atau dapat diekspresikan sejak kehamilan memasuki usia 12 minggu). Hipertrofi
kelenjar sebasea berupa tuberkel Montgomery atau folikel disekitar areola mulai
terlihat jelas sejak dua bulan pertama kehamilan. Pembesaran berlebihan dari
payudara dapat menyebabkan striasi (garis-garis hipo atau hiperpigmentasi pada
kulit). Selain membesar, dapat pula terlihat gambaran vena bawah kulit payudara.
c. Kulit
Walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi pigmentasi kulit terjadi akibat efek
stimulasi melanosit yang dipicu oleh peningkatan hormon estrogen dan
progesteron. Bagian kulit yang paling sering mengalami hiperpigmentasi adalah
puting susu dan areola disekitarnya serta umumnya pada linea mediana abdomen,
payudara, bokong dan paha. Chloasma gravidarum adalah hiperpigmentasi pada
area wajah (dahi, hidung, pipi dan leher). Area atau daerah kulit yang mengalami
hiperpigmentasi akan kembali menjadi normal setelah kehamilan berakhir.
Pengecualian terjadi pada striae dimana area hiperpigmentasi akan memudar
tetapi guratan pada kulit akan menetap dan berwarna putih keperakan
d. Sistem gastrointestinal
Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan dikaitkan dengan tanda
kehamilan adalah rasa mual dan muntah yang berlebihan atau hiperemesis.
Walaupun demikian, kondisi ini juga tidak dapat dikategorikan sebagai tanda pasti
kehamilan karena berbagai penyebab metabolik lain dapat pula menimbulkan
gejala yang serupa. Hiperemesis pada kehamilan digolongkan normal apabila
terjadinya tidak lebih dari trimester pertama
B. TUJUAN
Tujuan dilakukannya antenatal care antara lain yaitu:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu
3. Mengenali dan menanggulangi secara dini adanya penyulit-penyulit atau
komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan dan pembedahan
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dengan trauma
seminimal mungkin
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan ibu agar
dapat memberikan ASI secara eksklusif
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar
dapat tumbuh kembang secara normal
7. Mengurangi bayi lahir premature, kelahiran mati dan kematian neonatal
8. Mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin
F. PEMERIKSAAN ANTENATAL
Pemeriksaan kehamilan terbagi dalam:
a. Anamnesa
Anamnesa pada kunjungan pelayanan antenatal pertama dari ibu hamil meliputi:
1. Identifikasi ibu (nama, nama suami, usia, pekerjaan, agama & alamat ibu)
2. Keluhan utama atau apa yang diderita, apakah ibu datang untuk
memeriksakan kehamilan atau ada masalah lain
3. Riwayat haid, untuk mengetahui faal alat kandungan
4. Riwayat perkawinan
5. Riwayat kehamilan sekarang, meliputi:
HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
Gerak janin (kapan mulai dirasakan apakah ada perubahan)
Masalah atau tanda-tanda bahaya (termasuk pengelihatan kabur)
Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan
Penggunaan obat-obatan (termasuk jamu-jamuan)
Kekhawatiran-kekhawatiran lain yang dirasakan
6. Riwayat kebidanan yang lalu, meliputi:
Berapa kali hamil, anak yang lahir hidup, persalinan tepat waktu,
persalinan premature, keguguran atau kegagalan kehamilan, persalinan
dengan tindakan (dengan forcep, vakum, ekstraksi atau operasi caesar)
Perdarahan pada kehamilan, persalinan, kelahiran atau paska persalinan
Persalinan yang lalu: spontan atau buatan, aterm atau premature,
perdarahan, siapa yg menolong
Riwayat hipertensi
Melahirkan janin dengan BB <2,5 kg atau >4 kg
Nifas dan laktasi
Bayi yg dilahirkan: jenis kelamin, BB & panjang badan, hidup atau mati,
bila mati umur berapa & penyebabnya
Masalah-masalah lain yg dialami
7. Riwayat kesehatan (penyatkit yg pernah diderita), meliputi: penyakit
kardiovaskuler, TB paru, hepatitis B, diabetes, hipertensi, PMS atau
HIV/AIDS, malaria, status imunisasi TT, dll.
8. Riwayat keluarga meliputi penyakit keturunan, anak kembar, penyakit
menular, dll
9. Riwayat sosial ekonomi & budaya meliputi:
Status perkawinan
Riwayat KB
Reaksi orangtua dan keluarga terhadap kehamilan ini
Dukungan keluarga
Pengambil keputusan dalam keluarga
Kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi (gizi seimbang), dengan
perhatian pada vitamin A dan zat besi
Kebiasaan hidup sehat meliputi kebiasaan merokok, minum
obat/alcohol/obat tradisional, & olahraga
Beban kerja & kegiatan sehari-hari
Tempat melahirkan & penolong yg diinginkan
Leopold 3
Menentukan bagian terbawah janin
Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk
atau masih goyang
Leopold 4
Pemeriksa menghadap ke kaki ibu hamil
Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa
dan berapa jauh janin sudah mask pintu atas
panggul
2. Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam dilakukan pada saat kunjungan pertama pemeriksaan
antenatal pada hamil muda dan sekali lagi pada kehamilan trimester III untuk
menentukan keadaan panggul
c. Diagnosa
Setelah dilakukan anamesa & pemeriksaan fisik, maka dapat ditegakkan
diagnosa. Selain itu dapat pula diketahui:
Hamil atau tidak
Primi atau multigravida
Usia kehamilan
Janin hidup atau mati
Janin tunggal atau kembar
Letak anak
Anak intra atau extrauterin
Keadaan jalan lahir
Keadaan umum penderita
d. Prognosa
Prognosa atau ramalan persalinan dibuat setelah ditegakkan diagnose. Prognosa
persalinan dapat diperkirakan apakah akan berjalan normal dan lahir spontan
atau sulit dan berbahaya.
e. Terapi
Tujuan terapi pada ibu hamil adalah untuk mencapai derajat kesehatan yang
setinggi tingginya dalam kehamilan & menjelang persalinan. Berikan konseling
pada ibu hamil mengenai kehidupan waktu hamil, hygiene dan gizi, pemeriksaan
antenatal, tanda-tanda bahaya dan lainnya.
G. PATHWAY ANC
Trimester I
Konsepsi
Fertilitas
Implantasi
Embryogenesis
Maturasi janin
Muntah Gangguan
eliminasi urin
Intake
makanan Kebersihan
menurun genital
menurun
Defisit nutrisi
Kelembaban
meningkat
Resiko infeksi
Trimester II
TRIMESTER II
Defisit Nutrisi
Trimester III
TRIMESTER III
Nyeri
I. ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL
A. Pengkajian Antenatal
1. Aktivitas dan Istirahat
Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8 – 12 minggu) kembali pada
tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan terakhir. Denyut nadi dapat
meningkat 10 – 15 DPM. Murmur sistolik pendek dapat terjadi sampai dengan
peningkatan volume episode singkope.
2. Varises
Sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada trisemester
akhir)
3. Integritas Ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
4. Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi perkemihan
dan peningkatan berat jenis serta hemoroid
5. Makanan/Cairan
a. Mual dan muntah, terutama trisemester pertama; nyeri ulu hati umum terjadi
b. Penambahan berat badan : 2 sampai 4 lb trisemester pertama, trisemester kedua
dan ketiga masing-masing 11 – 12 lb.
c. Membran mukosa kering: hipertropi jaringan gusi dapat terjadi mudah berdarah
d. Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis)
e. Sedikit edema dependen
f. Sedikit glikosuria mungkin ada
g. Diastasis recti (separasi otot rektus) dapat terjadi pada akhir kehamilan.
6. Nyeri dan Kenyamanan
Kram kaki; nyeri tekan dan bengkak pada payudara; kontraksi Braxton Hicks terlihat
setelah 28 minggu; nyeri punggung
7. Pernapasan
Hidung tersumbat; mukosa lebih merah daripada normal Frekuensi pernapasan dapat
meningkat terhadap ukuran/tinggi; pernapasan torakal.
8. Keamanan
a. Suhu tubuh 98 – 99,5 ºF (36,1 – 37,6 ºC),
b. Irama Jantung Janin (IJJ) terdengar dengan Doptone (mulai 10 – 12 minggu)
atau fetoskop (17 - 20 minggu)
c. Gerakan janin terasa pada pemeriksaan setelah 20 minggu.
d. Sensasi gerakan janin pada abdomen diantara 16 dan 20 minggu.
e. Ballottement ada pada bulan keempat dan kelima.
9. Seksualitas
a. Penghentian menstruasi.
b. Perubahan respon /aktivitas seksual
c. Leukosa mungkin ada.
d. Peningkatan progresif pada uterus mis: Fundus ada di atas simfisis pubis (pada
10 – 12 minggu) pada umbilikolis (pada 20 – 30 minggu) agak ke bawah kartilago
ensiform (pada 36 minggu).
e. Perubahan payudara: pembesaran jaringan adiposa, peningkatan vaskularitas
lunak bila dipalpasi, peningkatan diameter dan pigmentasi jaringan arcolar,
hipertrofi tberkel montgemery, sensasi kesemutan (trisemester pertama dan
ketiga); kemungkinan strial gravidarum kolostrum dapat tampak setelah 12
minggu
f. Perubahan pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar eritema, spicler nevi, strial
gravidarum.
g. Tanda-tanda Goodell, Hegar Scodwick positif.
10. Integritas Sosial
a. Bingung/meragukan perubahan peran yang dintisipasi.
b. Tahap maturasi/perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan stressor
kehamilan
c. Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung
sampai disfungsional.
11. Penyuluhan/Pembelajaran
12. Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan tergantung pada
usia, tingkat pengetahuan, pengalaman paritas, keinginan terhadap anak, stabilitas
ekonomik.
13. Pemeriksaan Diagnostik
a. DL menunjukkan anemia, hemoglobinipatis (mis: sel sabit).
b. Golongan darah: ABO DAN Rh untuk mengidentifikasi resiko terhadap
inkompatibilitas
c. Usap vagina/rectal: tes untuk Neisseria gonorrhea, Chlamydia
d. Tes serologi: menentukan adanya sefilis (RPR: Rapid Plasma Reagen)
e. Penyakit Hubungan Kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kutil
vagina, lesi, rabas abnormal.
f. Skrining: terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
g. Papanicolaow Smear: mengidentifikasi neoplasia, herpes simpleks tipe 2
h. Urinalisis: skin untuk kondisi media (mis: pemastian kehamilan infeksi,
diabetes penyakit ginjal)
i. Ter serum/urin untuk gadadotropin karionik manusia (HCG) positif
j. Titer rubella > a : a O menunjukkan imunitas
k. Tes sonografi: ada janin setelah gestasi 8 minggu
l. Skin glukosa serum / 1 jam tes glukosa: < 140 jam mg/dl (biasanya dilakukan
antara 24 sampai 28 minggu. Evaluasi selanjutnya dari folus pengkajian
dilakukan pada setiap kunjungan prenatal.
Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan yang digunakan sebagai
alat untuk menilai keberhasilan dari asuhan keperawatan dan proses ini berlangsung
terus menerus yang diarahkan pada pencapaian tujuan yang diinginkan (Ika dan
Saryono, 2010). Ada tiga yang dapat terjadi pada tahap evaluasi, yaitu :
1. Masalah teratasi seluruhnya.
2. Masalah teratasi sebagian.
3. Masalah tidak teratasi.
DAFTAR PUSTAKA
Tamaka, C., Madianung, A., & Sambeka, J. (2013). Hubungan Pengetahuan Ibu
Hamil Dengan Keteraturan Pemeriksaan Antenatal Care Di Puskesmas Bahu
Kecamatan Malalayang Kota Manado. Jurnal Keperawatan UNSRAT, 1(1),
113078
Wagiyo & Putrono. (2016). Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal dan Bayi
Baru Lahir Fisilogis dan Patologis. Yogyakarta : ANDI