Anda di halaman 1dari 109

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP

KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK


PRASEKOLAH DI TK. DHARMAWANITA
JATIMULYO KECAMATAN KUNIR
KABUPATEN LUMAJANG
SKRIPSI

Disusun Oleh :

Nuryzka Inggritiyas
NIM.15301.11.19080

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
Jl. Jendral S. Parman No. 13, Lumajang
2019/ 2020

i
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP
KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK
PRASEKOLAH DI TK. DHARMAWANITA
JATIMULYO KECAMATAN KUNIR
KABUPATEN LUMAJANG
SKRIPSI

“Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Ajar Skripsi”

Disusun Oleh :

Nuryzka Inggritiyas
NIM.15301.11.19080

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
Jl. Jendral S. Parman No. 13, Lumajang
2019/ 2020

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

SKRIPSI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN

INTERPERSONAL ANAK PRASEKOLAH DI TK. DHARMAWANITA

JATIMULYO KECAMATAN KUNIR KABUPATEN LUMAJANG

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Kebidanan

OLEH :

Nuryzka Inggritiyas

NIM.15301.11.19080

Menyetujui Untuk Diuji :

Pembimbing I Pembimbing II

Tutik Hidayati.,SST.,M.Kes Wahida Yuliana.,SST.,M.Kes


NIDN.0702089004 NIDN.0729078902

iii
HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN

INTERPERSONAL ANAK PRASEKOLAH DI TK. DHARMAWANITA

JATIMULYO KECAMATAN KUNIR KABUPATEN LUMAJANG

OLEH

Nuryzka Inggritiyas

NIM.15301.11.19080

Telah diuji pada


Hari :Kamis
Tanggal :16 April 2020
Dan dinyatakan lulus oleh:

Ketua Penguji :Widia Shofa Ilmiah.,SST.,M.Kes ( )


NIDN. 0718048601
Penguji I :Tutik Hidayati.,SST.,M.Kes ( )
NIDN.0702089004
Penguji II :Wahida Yuliana.,SST.,M.Kes ( )
NIDN. 0729078902

Mengetahui,
Ketua Stikes

(Dr. H. Nur Hamim,S.KM.,S.Kep.,Ns.,M.Kes )


NIDN. 0706037103

iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Nuryzka Inggritiyas

NIM : 15301.11.19080

Prodi : D-IV Kebidanan Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan

Genggong Probolinggo.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi ini benar-benar hasill karya saya

sendiri, bukan merupakan pengambilan alihan tulisan atau pikiran saya

sendiri.Apabila di kemudian hari dapat dibuktikan bahwa hasil skripsi ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Probolinggo, 16 April 2020

Yang membuat pertanyaan

( Nuryzka Inggritiyas)

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nuryzka Inggritiyas

Tempat, tanggal lahir :Lumajang, 13 Desember 1989

Pekerjaan : Bidan

Alamat Rumah : Dsn. Krajan RT.17/ RW.05 Desa Yosowilangun Lor,

Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang

Alamat Insitusi : Probolinggo

Riwayat Pendidikan :

Pendidikan peneliti di mulai dari SDN YOSO LOR 01, lama pendidikan

tahun, pada tahun 1996-2002 dan berijazah tahun 2002.Kemudian melanjutkan ke

SMP Negeri 1 Yosowilangun, lama pendidikan 3 tahun 2002-2005 dan berijazah

tahun 2005. Kemudian SMA Negeri 3 Lumajang pendidikan 3 tahun, pada tahun

2005- 2008 ,dan berijazah tahun 2008 serta melanjutkan DIII Kebidanan

Poltekkes Kemenkes Malang Prodi Kebidanan Jember,lama pendidikan 3 tahun,

pada tahun 2008-2011 dan berijazah tahun 2011.

Riwayat Pekerjaan :

Pekerjaan yang sedang di ampu oleh peneliti, yaitu sebagai tenaga medis /

bidan desa di Desa Jatimulyo Puskesmas Kunir, sejak Januari tahun 2015 sampai

dengan sekarang.

vi
ABSTRAK

Inggritiyas, Nuryzka. 2020. Hubungan pola asuh orang tua terhadap kecerdasan

interpersonal anak prasekolah di TK. Dharma Wanita Jatimulyo Kecamatan

Kunir Kabupaten Lumajang. Skripsi, D-IV Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong. Nama Pembimbing :

(1) Tutik Hidayati, SST., M. Kes (2) Wahida Yuliana.,SST., M. Kes

Pola asuh adalah pola perilaku dan pendidikan yang diterapkan pada anak dalam

pembentukan kepribadian anak. Pola asuh adalah salah satu faktor yang

mempengaruhi kecerdasan interpersonal. Berdasarkan studi pendahuluan tanggal

di TK Dharma Wanita Jatimulyo, dari 50 anak terdapat 5 (10%) anak selalu

bermain sendiri dan tidak ikut dalam aktivitas bermain bersama teman yang lain

dengan penilaian raport semester 1 di bidang pembiasaan : sosial, emosional, dan

kemandirian yaitu anak tidak mampu di beberapa indikator kecerdasan

interpersonal sehingga diambil kesimpulan, kecerdasan interpersonal anak kurang.

Tujuan penelitian adalah Menganalisa pengaruh pola asuh orang tua terhadap

kecerdasan interpersonal pada anak prasekolah di TK Dharma Wanita Jatimulyo.

Desain penelitian yang digunakan adalah studi korelasi, jumlah sampel 50

menggunakan tekhnik total sampling. Alat ukur yang digunakan likert dan chek

list. Hasil pengolahan data didapatkan 81,5% pola asuh orang tua demokratis

dengan kecerdasan interpersonal anak kurang 24,5%, cukup 68%, dan lebih 7,5%

. Hasil uji statistik menunjukkan nilai asymp. Sig (0,03) lebih kecil dari 0,05.

Dapat disimpulkan ada hubungan pola asuh orang tua terhadap kecerdasan

vii
interpersonal anak. Dengan adanya informasi ini, diharapkan orang tua

memperhatikan faktor lain yang dapat menunjang kecerdasan interpersonal anak

selain pola asuh

Kata kunci : Pola asuh orang tua, kecerdasan interpersonal anak.

viii
ABSTRACT

Inggritiyas, Nuryzka. 2020. The relationship of parenting style to interpersonal

intelligence of preschool children in kindergarten. Dharma Wanita Jatimulyo,

Kunir District, Lumajang Regency. Thesis, D-IV Midwifery School of Health

Sciences Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong. Name of Advisor: (1)

Tutik Hidayati, SST., M. Kes (2) Wahida Yuliana., SST., M. Kes

Parenting is a pattern of behavior and education that is applied to children in

shaping the child's personality. Parenting is one of the factors that influence

interpersonal intelligence. Based on the preliminary study date at TK Dharma

Wanita Jatimulyo, out of 50 children there are 5 (10%) children who always play

alone and do not participate in playing activities with other friends by assessing

the first semester report cards in the fields of habituation: social, emotional, and

independence, namely children not being able to in some indicators of

interpersonal intelligence so that it can be concluded, children's interpersonal

intelligence is lacking. The research objective was to analyze the influence of

parenting styles on interpersonal intelligence in preschool children at TK Dharma

Wanita Jatimulyo. The research design used was a correlation study, the number

of samples was 50 using a total sampling technique. The measuring instrument

used is Likert and check list. The results of data processing showed that 81.5% of

parenting styles were democratic parents with less than 24.5% of children's

interpersonal intelligence, 68% enough, and more than 7.5%. Statistical test

results show the asymp value. Sig (0.03) is less than 0.05. It can be concluded that

ix
there is a relationship between parenting styles and children's interpersonal

intelligence. With this information, it is hoped that parents pay attention to other

factors that can support children's interpersonal intelligence besides parenting.

Key words: Parenting style, children's interpersonal intelligence

x
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti penjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat taufik

serta hidayah-Nya atas terselesaikannya Proposal Skripsi untuk Skripsi yang

berjudul “ Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kecerdasan Interpersonal

Anak Prasekolah di TK Dharma Wanita Jatimulyo Kecamatan Kunir Kabupaten

Lumajang Tahun 2020 “.

Proposal Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan melanjutkan

penelitian skripsi D-IV Kebidanan di STIKES Hafshawaty Pesantren Zainul

Hasan Probolinggo.

Pada penyusunan proposal ini, tidak lepas dari kesulitan dan hambatan

namun berkat bimbingan pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga

Proposal Skripsi ini dapat terselesaikan, untuk itu dengan segala hormat peneliti

sampaikan terima kasih kepada :

1. KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, S.H., M.M., sekalu Ketua Yayasan

Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo.

2. Bapak Dr. H Nur Hamim, SKM.,S.Kep, Ns., M.Kes. selaku Ketua STIKES

Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

3. Ibu Tutik Hidayati, SST, M.Kes selaku Ketua Program Studi D-IV

Kebidanan STIKES Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

4. Ibu Wahida , selaku Pembimbing II yang juga banyak meluangkan waktu,

pikiran serta petunjuk demi perbaikan Proposal Skripsi ini

5. Lahan penelitian dan semua rekan perjuangan dalam suka dan duka yang

membantu demi terselesaikan proposal ini.

xi
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan.

Probolinggo, April 2020

Penulis

xii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER DEPAN ......................................................................


HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN .................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................. v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vi
ABSTRAK................................................................................................ vii
ABSTRACT............................................................................................... ix
HALAMAN KATA PENGANTAR..... ...................................................
HALAMAN DAFTAR ISI.............................................................................
HALAMAN DAFTAR TABEL ....................................................................
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 4
1.3.1 Tujuan umum ......................................................................... 4
1.3.2 Tujuan khusus ........................................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................... 5
1.4.1 Manfaat Bagi Institusi Pendidikan ......................................... 5
1.4.2 Manfaat Bagi Profesi Kebidanan ........................................... 5
1.4.3 Manfaat Bagi Tempat Penelitian............................................ 6
1.4.4 Manfaat Bagi Responden Penelitian ...................................... 6
1.4.5 Manfaat Bagi Peneliti ............................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pola Asuh ..................................................................................... 7
2.1.1 Definis ................................................................................ 7
2.1.2 Macam-macam Pola Asuh. ................................................. 8
2.2 Kecerdasan Interpersonal ............................................................. 12
2.2.1 Definisi ............................................................................. 12
2.2.2 Komponen Kecerdasan Interpersonal ................................ 14
2.2.3 Ciri-ciri Kecerdasan Interpersonal..................................... 14
2.2.4 Indikator-indikator Kecerdasan Interpersonal Apras ........ 18
2.2.5 Cara mengembangkan Kecerdasan Interpersonal ............. 19
2.2.6 Manfaat Kecerdasan Interpersonal .................................... 21
2.3 Konsep Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kecerdasan
Interpersonal Anak Prasekolah ..................................................... 21
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep Penelitian ....................................................... 23
3.2 Hipotesis Penelitian .................................................................... 24
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian ........................................................................ 25
4.2 Kerangka Kerja Penelitian .......................................................... 26

xiii
4.3 Populasi, Sampel, Dan Sampling ................................................ 27
4.3.1 Populasi Penelitian ............................................................ 27
4.3.2 Sampel Penelitian .............................................................. 27
4.3.3 Teknik Sampling ............................................................... 28
4.4 Lokasi Dan Waktu Penelitian ..................................................... 28
4.4.1 Lokasi Penelitian ............................................................... 28
4.4.2 Waktu Penelitian ............................................................... 28
4.5 Variabel Penelitian ...................................................................... 28
4.5.1 Variabel Independent ......................................................... 28
4.5.2 Variabel Dependent ........................................................... 29
4.6 Instrumen Penelitian ................................................................... 29
4.6.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ...................................... 29
4.7 Definisi Operasional ................................................................... 31
4.8 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 33
4.8.1 Administratif ...................................................................... 33
4.8.2 Teknis ................................................................................. 34
4.9 Teknik Pengolahan Data ............................................................. 34
4.9.1 Editing ............................................................................... 35
4.9.2 Scoring ............................................................................... 35
4.9.3 Coding .................................................................................. 36
4.9.4 Tabulating ............................................................................ 39
4.9.5 Entering Data ....................................................................... 39
4.9.6 Cleaning .............................................................................. 40
4.10 Analisis Data ................................................................................. 40
4.10.1 Analisis Univariat .............................................................. 41
4.10.2 Analisi Bivariat .................................................................. 41
4.11 Etika Penelitian .............................................................................. 42
4.11.1 Anonymity ......................................................................... 42
4.11.2 Informed Concent .............................................................. 42
4.11.3 Nilai Sosial ......................................................................... 43
4.11.4 Nilai Ilmiah ........................................................................ 43
4.11.5 Nilai Manfaat Resiko ......................................................... 43
4.11.6 Privacy / Rahasia................................................................ 44
4.11.7 Pemerataan Beban .............................................................. 44
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
5.1 Hasil Penelitian ............................................................................ 45
5.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................. 45
5.2 Analisis Uivariat .......................................................................... 46
5.2.1 Data Umum ........................................................................ 46
5.2.2 Data Khusus ....................................................................... 52
5.3 Analisis Bivariat ........................................................................... 54
BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Identifikasi Hubungan Pola Asuh ............................................... 55
6.2 Identifikasi Kecerdasan Interpersonal Anak ............................... 57
6.3 Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kecerdasan
Interpersonal Anak Prasekolah ................................................... 59
6.4 Keterbatasan Penelitian ............................................................... 60

xiv
BAB VII PENUTUP
7.1 Kesimpulan ................................................................................ 62
7.2 Saran .......................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.2.4 Indikator-indikator Kecerdasan Interpersonal Anak Prasekolah 18


Tabel 4.6.1 Uji validitas pola asuh ............................................................... 30
Tabel 4.7 Definisi Operasional Hubungan Pola Asuh terhadap Kecerdasan
Interpersonal Anak.............................................................. 31
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Umur............ 46
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan jenis kelamin 47
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Berat Badan
Lahir anak........................................................................... 47
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Urutan
Anak dalam keluarga........................................................... 48
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Jumlah
Keluarga............................................................................. 49
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Umur Ibu..... 49
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pendidikan Ibu 50
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pekerjaan Ibu 51
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pernikahan Ibu 51
Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pola Asuh
Orang Tua Terhadap Anak................................................. 52
Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Kecerdasan
Interpersonal Anak........................................................... 53
Tabel 5.12 Tabulasi Silang Pola Asuh orang tua terhadap Kecerdasan
Interpersonal Anak........................................................... 53

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Kegiatan Penelitian.................................................. 66

Lampiran 2 Surat ijin pengambilan data awal STIKES............................ 67

Lampiran 3 Surat Balasan pengambilan data awal dan ijin penelitian........ 68

Lampiran 4 Sertifikat etik.............................................................................. 69

Lampiran 5 Pengantar Kuesioner................................................................... 70

Lampiran 6 Surat Persetujuan menjadi Responden..................................... 71

Lampiran 7 Pernyataan Telah Melakukan Informed Consent.............. ..... 72

Lampiran 8 Lembar Kuesioner....................................................................... 73

Lampiran 9 Hasil uji validitas......................................................................... 78

Lampiran 10 Hasil tabulasi data...................................................................... 79

Lampiran 11 Hasil analisis SPSS..................................................................... 84

Lampiran 12 Dokumentasi penelitian.............................................................. 86

Lampiran 13 Lembar Konsultasi Pembimbing I.............................................. 87

Lampiran 14 Lembar Konsultasi Pembimbing II............................................. 88

Lampiran 15 Lembar Berita Acara Revisi Penguji 1............................................. 89

Lampiran 16 Berita Acara Revisi Penguji 2.......................................................... 91

Lampiran 17 Berita Acara Revisi Penguji 3......................................................... 9

xvii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kecerdasan interpersonal anak ditandai dengan kemampuannya

berkomunikasi, kepekaan terhadap perasaan orang lain, kemampuan

memahami serta berinteraksi dengan orang lain sehingga mudah

beradaptasi, dan bersosialisasi dengan lingkungannya. Di tahun 2019,

kejadian bunuh diri di indonesia mencapai 10.000 (menurut anggota

perhimpunan dokter spesialis kedokteran jiwa di Indonesia, Teddy

Hidayat), sedangkan angka kejadian bullying yang terjadi pada remaja dan

anak mencapai 153 kasus di sepanjang tahun 2019 (menurut komisi

perlindungan anak Indonesia). Di era digital ini jelas sekali kecerdasan

interpersonal menjadi urutan kesekian yang bisa terasah.Kecerdasan

kognitif masih menjadi ’primadona’ bagi orangtua dan guru untuk dicapai

secara maksimal. Bahkan bermunculan media belajar online yang gencar

melakukan pomosi. Media belajar jenis ini tentu saja mempersempit

interaksi anak dengan lingkungan

sosialnya.(https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/).

Menurut Depdiknas, di Indonesia tahun 2015 dari 21.350 anak

prasekolah terdapat 30% anak prasekolah yang kecerdasannya rendah

1
dengan 55% pola asuh orang tua permisif dan 45% pola asuh orang tua

otoriter, 50% anak prasekolah memiliki kecerdasan sedang dengan 75%

pola asuh orang tua demokratis, 15% pola asuh orag tua otoriter, dan 10%

pola asuh orang tua permisif, dan 20% anak prasekolah memiliki

kecerdasan lebih dengan 90% pola asuh orang tua demokratis dan 10%

pola asuh orang tua otoriter. Di Jawa Timur tahun 2015, terdapat 32%

kecerdasan anak prasekolah rendah, 55% kecerdasan anak prasekolah

sedang, dan 13% kecerdasan anak prasekolah lebih . Berdasarkandata

raport tahun ajaran 2017, di TK Dharma Wanita Jatimulyo di kecamatan

Kunir kabupaten lumajang, terdapat masalah pada kecerdasan

Interpersonal anak dengan 85 % pola asuh orang tua demokratis, 8% pola

asuh orang tua otoriter, dan 7% pola asuh orang tua permisif,Di tahun

2018 menurut data raport terdapat masalah pada kecerdasan Interpersonal

anak dengan 80 % pola asuh orang tua demokratis, 10% pola asuh orang

tua otoriter, dan 10% pola asuh orang tua permisif, Dan data raport

semester 1 tahun ajaran 2019, dari TK Dharma Wanita Jatimulyo di

kecamatan Kunirkabupaten lumajang, terdapat masalah pada kecerdasan

Interpersonal anak dengan 80% pola asuh orang tua demokratis, 10% pola

asuh orang tua otoriter, dan 10% pola asuh orang tua permisif.

Berdasarkan studi pendahuluan tanggal 28 Februari 2020 di TK Dharma

Wanita Jatimulyo, dari 50 anak terdapat 5 (10%) anak selalu bermain

sendiri dan tidak ikut dalam aktivitas bermain bersama teman yang lain

dengan penilaian raport semester 1 di bidang pembiasaan : sosial,

2
emosional, dan kemandirian yaitu anak tidak mampu di beberapa indikator

kecerdasan interpersonal sehingga diambil kesimpulan, kecerdasan

interpersonal anak kurang, dan 45 (90%) anak bermain aktif bersama

temannya dengan penilaian raport semester 1 rata-rata anak mampu pada

indikator – indikator kecerdasan interpersonal meskipun dengan

bimbingan sehingga disimpulkan kecerdasan interpersonal anak cukup.

Sedangkan menurut Kepala Sekolah di TK. Dharma Wanita Jatimulyo

target pencapaian adalah 100% siswanya mampu di bidang pembiasaan

yang terdapat indikator – indikator kecerdasan interpersonal anak (moral,

nilai-nilai agama, sosial, emosional, dan kemandirian) dan kemampuan

dasar (berbahasa, kognitif, fisik/motorik, seni).(permendikbud RI no.137

tahun 2014)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan diantaranya : genetik

dan lingkungan, status gizi, alat permainan edukatif (bermain) (Ayahbunda

: 2011).Salah satu kecerdasan yang berhubungan dengan interaksi orang

lain, teman sebaya, dan masyarakat adalah kecerdasan interpersonal.

Padahal menurut Sullivan, kecerdasan interpersonal yang rendah dapat

mengakibatkan konflik social, anak akan mengalami bunuh diri, di bully

teman-temannya, kegagalan IQ dan SQ (Ayahbunda : 2011).

Anak perlu memiliki kecerdasan interpersonal yang tinggi agar ia

mampu dan terampil bergaul dengan teman sebanyanya. Kecerdasan

interpersonal tentu tidak bisa dibawa anak sejak lahir namun diperoleh

melalui proses belajar yang berkesinambungan. Banyak orang tua yang

3
tidak menyadari pentingnya mengembangkan kecerdasan

interpersonal(StimulasiDiniuntukMengembangkanKecerdasan:2011).

Salah satunya yang mendukung perkembangan kecerdasan interpersonal

anak adalah pola asuh orang tua. Pola asuh yang baik akan membentuk

kepribadian dan perkembangan sosial anak yang baik pula, begitu juga

sebaliknya. Seperti contoh jika pola asuh orang tuanya otoriter, anak

cenderung bersifat kurang percaya diri sehingga dalam pergaulannya, anak

lebih sering menarik diri dari kelompoknya. Hal itu menyebabkan proses

belajar sosialnya terganggu dan secara otomatis hal itu mempengaruhi

kecerdasan interpersonal anak. Kurangnya kecerdasan interpersonal

adalah salah satu akar penyebab tingkah laku yang tidak diterima secara

sosial. Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal yang rendah nantinya

cenderung tidak peka, tidak peduli, egois dan menyinggung perasaan

orang lain.Upaya mengembangkan kecerdasan interpersonal anak di TK.

Dharma Wanita tersebut diantaranya dengan sering mengajak anak

tersebut untuk berkelompok saat mengerjakan tugas, mengajak kerja bakti,

merangsang anak berkomunikasi dengan teman sebaya, mengajarkan

pemecahan masalah efektif, mengajarkan berkomunikasi secara santun.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian tentang ”Hubungan pola asuh orang tua terhadap

kecerdasan interpersonal anak prasekolah di TK. Dharma Wanita

Jatimulyo Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang tahun 2020”.

4
1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalahnya adalah

Apakah ada Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kecerdasan

Interpersonal Pada Anak Prasekolahdi TK. Dharma Wanita Jatimulyo?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

1.3.1 TUJUAN UMUM

Menganalisis ubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap

Kecerdasan Interpersonal Pada Anak Prasekolah di TK Dharma

Wanita Jatimulyo.

1.3.2 TUJUAN KHUSUS

1) Mengidentifikasi Pola Asuh Orang Tua Anak Prasekolah

2) Mengidentiikasi Kecerdasan Interpersonal Anak Prasekolah

3) Menganalisis ubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap

Kecerdasan Interpersonal Pada Anak Prasekolah di TK Dharma

Wanita Jatimulyo.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1.4.1 Bagi peneliti

Sebagai sarana untuk menerapkan dan mengembangkan

ilmu yang telah didapat selama proses perkuliahan.

5
1.4.2 Bagi institusi terkait (TK. Dharma Wanita)

Memberikan informasi kepada Institusi tentang hubungan

pola asuh orang tua terhadap kecerdasan interpersonal anak

prasekolah.

1.4.3 Bagi orang tua

Mengaplikasikan pola asuh orang tua yang benar kepada

anak.

1.4.4 Bagi tenaga kesehatan

Memberikan pengetahuan atau pendidikan tentang pola

asuh yang benar kepada orang tua.

1.4.5 Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat digunakan sebagai referensi untukpenelitian

selanjutnya.

6
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab 2 ini akan disajikan tentang: Pola Asuh Orang Tua, Kecerdasan

Interpersonal dan Konsep hubungan pola asuh orang tua terhadap kecerdasan

interpersonal anak prasekolah

2.1 Pola Asuh

2.1.1 Definisi

Pola asuh orang tua adalah pola perilaku yang diterapkan

pada anak dan bersifat hampir sama dari waktu ke waktu

(www.polaasuh.com). Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak, dari

segi negatif dan positif.Pola asuh orang tua merupakan suatu

pendidikan dalam keluarga yang memiliki nilai strategis dalam

pembentukan kepribadian anak. Sejak kecil anak sudah mendapat

pendidikan dari kedua orng tuanya melalui keteladanan dan kebiasaan

hidup sehari-hari dalam keluarga.Dari pendapat diatas pola asuh dapat

disimpulkan yaitu pola perilaku dan pendidikan yang diterapkan pada

anak yang memiliki nilai strategis dalam pembentukan kepribadian

anak dan bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu.

7
2.1.2 Macam-Macam Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor penting

dalam mengembangkan ataupun menghambat tumbuhnya pribadi

dan kecerdasan. Seorang anak yang dibiasakan dengan suasana

keluarga yang terbuka saling menghargai saling menerima dan

mendengarkan pendapat anggota keluarganya. Maka ia akan tumbuh

menjadi generasi yang terbuka, fleksibel, penuh inisiatif dan produktif

suka akan tantangan dan percaya diri. (Yeni Rachmawati dan

Euis Kurniati, 2017,p. 06) . Gaya-gaya pola asuh ke dalam gaya yang

bersifat otoriter, demokratis, dan permisif. Gaya orang tua yang

permisif ditandai oleh sifat menerima dan tidak menghukum dalam

menghadapi perilaku anak-anak. Gaya orang tua yang otoriter

menekankan kepatuhan terhadap aturan-aturan dan otoritas orang

tua. Gaya demokratis menekankan suatu cara yang rasional,

berorientasi pada isu “memberi dan menerima”. Dari sinilah dapat

ditarik kesimpulan bahwa keluarga yang berhasil mendidik anak-

anaknya dengan gemilang jumlahnya belum memadai. Jadi

keluarga yang berhasil mendidik anak-anaknya dengan pola asuh

demokratis bisa dikatakan sebagai keluarga yang sukses. (John W.

Santrock, 2013,p. 174). Menurut Strewart dan Koch ada tiga bentuk

pola asuh orang tua, yaitu :

8
1. Pola asuh otoriter

Gaya orang tua yang otoriter menekankan kepatuhan terhadap

aturan-aturan dan otoritas orang tua (John W. Santrock,

2013).Menurut Stewart dan Koch, orang tua yang menerapkan pola

asuh otoriter mempunyai ciri-ciri bersifat kaku, tegas, suka

menghukum dan kurang kasih sayang.Orang tua memaksa anak-

anak untuk patuh terhadap nilai-nilai dan peraturan mereka. Dalam

memberikan peraturan itu tidak ada usaha untuk menjelaskan

kepada anak mengapa ia harus patuh pada peraturan itu. Anak dari

orang tua yang otoriter cenderung bersifat curiga pada orang lain

dan merasa tidak bahagia dengan dirinya sendiri, merasa canggung

berhubungan dengan teman sebaya, canggung menyesuaikan diri

pada awal masuk sekolah dan memiliki prestasi belajar yang rendah

dibandingkan dengan anak-anak lain. Pola asuh otoriter ditandai

dengan orang tua yang melarang anaknya dengan mengorbankan

otonomi anak.Pola asuh otoriter mempunyai aturan-aturan yang

kaku dari orang tua.Adapun dampak dari perkembangan sosial

terhadap pola asuh otoriter adalah anak cenderung penakut,

pemurung, pemalu, dan kurang percaya diri.

2. Pola asuh demokratis

Gaya demokratis menekankan suatu cara yang rasional,

berorientasi pada isu “memberi dan menerima” (John W. Santrock,

2013 ). Menurut Stewart dan Koch (1983) bahwa orang tua yang

9
demokratis memandang sama kewajiban dan hak antara anak dan

orang tua. Pola asuh orang tua yang demokratis pada umumnya

ditandai dengan adanya sikap terbuka antara orang tua dan

anak.Mereka membuat semacam aturan-aturan yang disepakati

bersama.Orang tua yang demokratis ini yaitu orang tua yang

mencoba menghargai kemampuan anak secara langsung.Secara

bertahap orang tua memberikan tanggung jawab bagi anak-anaknya

terhadap segala sesuatu yang diperbuatnya sampai mereka dewasa.

Lebih lanjut menyatakan bahwa orang tua yang demokratis

memperlakukan anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangan

sosial anak dan dapat memperhatikan serta mempertimbangkan

keinginan anak. Dampak perkembangan sosial terhadap pola asuh

demokratis yaitu rasa percaya diri yang tinggi, dapat bekerja sama,

kemandirian dan mampu bergaul dengan teman sebayanya.

3. Pola asuh permisif

Gaya orang tua yang permisif ditandai oleh sifat

menerima dan tidak menghukum dalam menghadapi perilaku

anak-anak(John W. Santrock, 2013). Menjelaskan bahwa

pelaksanaan pola asuh permisif atau dikenal pula dengan pola asuh

serba membiarkan adalah orang tua yang bersikap mengalah,

menuruti semua keinginan, melindungi secara berlebihan, serta

memberikan atau memenuhi semua keinginan anak secara

berlebihan.

10
Dalam pola asuh ini sikap acceptance orang tua tinggi namun

tingkat kontrolnya rendah (Yusuf, 2010). Dampak dari

perkembangan sosial terhadap pola asuh permisif yaitu kurang

percaya diri, sifat egois yang berlebihan, tidak peka terhadap

lingkungannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua

menurut Hurlock ( Faktor-Yang-Mempengaruhi-Pola-Asuh-Orang-

Tua-Menurut-Hurlock , 2018) :

1. Kepribadian Orang tua

2. persamaan dengan pola asuh yang diterima orang tua

3. agama atau keyakina

4. pengaruh lingkungan

5. pendidikan orang tua

6. usia orang tua

7. jenis kelamin

8. status sosial ekonomi

9. kemampuan anak

10. situasi

Pola asuh orang tua adalah pola perilaku / sikap dan

pendidikan yang diterapkan pada anak yang memiliki nilai strategis

dalam pembentukan kepribadian anak dan bersifat relatif konsisten

dari waktu ke waktu.Pola asuh sendiri adalah bentuk sikap yang

diterapkan pada anak.Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

11
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena social(Azwar, 2008). Dengan Skala Likert, variabel yang

akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian

indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-

item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan.Maka dari itu

pola asuh dapat diukur dengan likert karena pola asuh adalah bentuk

sikap orang tua terhadap anak.

2.2 KECERDASAN INTERPERSONAL

2.2.1 Definisi

Kecerdasan interpersonal adalah salah satu skill dalam Theory of

Multiple Intelegences milik Howard Gardner.Dulu, adanya klasifikasi

intelegensi ini berdampak sangat besar bagi dunia pendidikan.Artinya anak

dengan talenta tertentu bisa diarahkan sesuai dengsn kemampuan mereka

(ciri-ciri-anak-dengan-kecerdasan-interpersonal,2020). Kecerdasan

Interpersonal didefinisikan sebagai kemampuan mempersepsi dan

membedakan suasana hati (senang, sedih, marah,dll), maksud, motivasi,

serta perasaan orang lain, serta kemampuan memberikan respon secara tepat

terhadap suasana hati, temperamen, motivasi, dan keinginan orang lain

(Musfiroh, 2008 : 7.3). Kecerdasan Interpersonal menurut Gardner adalah

kemampuan berkomunikai dan berinteraksi dengan orang lain. Kecerdasan

interpersonal adalah kemampuan untuk menjalin relasi sosial dengan orang

12
lain (Imas Kurniasih, S.Pdl, 2009:40). Dari ketiga pendapat di atas, dapat

disimpulkan kecerdasan interpersonal yaitu kemampuan mempersepsi dan

membedakan suasana hati, berkomunikasi, serta menjalin relasi sosial

dengan orang lain.

13
2.2.2 Komponen Kecerdasan Interpersonal

Komponen inti Kecerdasan Interpersonal adalah

kemampuanmencerna dan menanggapi dengan tepat berbagai suasana hati

(senang, sedih, marah, dll), maksud, motivasi, perasaan dan keinginan orang

lain. Komponen inti yang lain adalahkemampuan bekerja sama. Sedangkan

komponen lainnya adalah kepekaan dan kemampuan menangkap perbedaan

yang sangat halus terhadapmaksud, motivasi, suasana hati, perasaan dan

gagasan orang lain (Musfiroh :7.3).

2.2.3 Ciri-ciri Kecerdasan Interpersonal

Kecerdasan Interpersonal datang dari kemampuannya sendiri karena

adanya kesadaran yang kuat untuk memahami dan berinteraksi dengan

orang lain. Ini dinamakan juga sebagai kecerdasan sosial (yang terdiri dari

interpersonal dan intrapersonal) . Adapun ciri-ciri selengkapnya adalah:

1) Memiliki empati (memahami perasaan orang lain)


Anak memiliki kemampuan memahami perasaan orang lain.
Dia begitu peka dengan situasi dan kondisi yang ada dan tahu
tindakan dan sikap yang harus dilakukan pada masing-masing
kondisi, misalnya saat temannya sedih karena kehilangan
boneka, dia berusaha menghibrnya dengan meminjamkan
boneka miliknya (Kurniasih, 2015 : 97).
2) Bersikap Asertif

Saat orang lain mencoba merampas haknya, dia tahu apa

yang harus dilakukan. Dia bisa mengemukakan kepentingan

dan hak-haknya tanpa merugikan orang lain. Anak tidak pasif

dengan selalu mengalah, tapi dia juga menjauhkan sikap

14
egois yang menempatkan semua keinginannya di tingkat

tertinggi.Dia bisa bertindak di antara ke dua sifat tersebut.

Saat mobil mainannya direbut, dia tidak diam atau menangis

tetapi juga tidak langsung memukul si perebut, melainkan

berkata:”Jangan ambil mainanku sembarangan. Kamu boleh

memainkannya setelah aku” (Kurniasih, 2015 : 97).

3) Bisa Bekerja Sama

Anak bisa mengetahui dengan jelas mana yang menjadi

tugasnya dan mana tugas orang lain. Dia juga tak punya

masalah hubungan dengan maing-masing anggota kelompok.

Tak jarang, kemampuannya bekerja sama membuat anak

dipercaya memimpin kelompok tersebut. Jiwa

kepemimpinannya memang terlihat jelas.inisiatifnya

mengambil keputusan sangat baik. Setelah memahami tugas

yang diembanya, dia bisa mengatur dan mengendalikan

teman-temannya untuk mencapai suatu tujuan (Kurniasih,

2015 : 97).

4) Mediator dalam konflik

Jiwa kepemimpinan yang dimiliki membuat anak lihai dalam

menyelesaikan konflik antar teman.Terlebih jika anak

mengenal dengan jelas kedua belh pihak yang bertentangan.

Dengan kemampuan komunikasinya yang baik, dia bisa

15
mengajak keduanya untuk menyelesaikan masalah dengan

keputusan saling menguntungkan (Kurniasih, 2015 : 98).

5) Gampang Berteman

Fleksibel, mudah bergaul, dan tidak pilih- pilih teman.Dia

tidak alergi pada teman atau orang baru. Bahkan tak jarang,

dia menganggap sosok yang baru dikenalnya tersebut sebagai

teman lama (Kurniasih, 2015 : 98).

Merekayang mempunyai Kecerdasan Interpersonal sangat

memperhatikan oranglain, memiliki kepekaan yang tinggi terhadap

ekspresi wajah, suara dan gerakisyarat. Dengan kata lain, kecerdasan

interpersonal melibatkan banyakkecakapan, yakni kemampuan

berempati pada orang lain, kemampuan mengorganisasi sekelompok

orang menuju sesuatu tujuan bersama,kemampuan mengenali dan

membaca pikiran orang lain, kemampuanberteman atau menjalin

kontak.

Anak-anak yang berkembang pada kecerdasan interpersonal

pekaterhadap kebutuhan orang lain. Apa yang dimaksud, dirasakan,

direncanakandan diimpikan orang lain dapat ditangkap melalui

pengamatannya terhadapkata-kata, gerik-gerik, gaya bahasa, dan

sikap orang lain. Mereka akan bertanya memberi perhatian yang

dibutuhkan. Kemampuan merasakan perasaan orang lain,

mengakibatkan anak yang berkembang dalam Kecerdasan

16
Interpersonal mudah mendamaikan konflik. Kepekaan ini juga

menghantarkan mereka menjadi pemimpin diantara sebayanya.

17
2.2.4 Indikator – Indikator Kecerdasan Interpersonal Anak Prasekolah

Pada anak – anak usia 4-7 tahun kecerdasan interpersonal/sosial

emosional terdeteksi melalui indikator berikut :

Lingkup Usia 4-5tahun Usia 5-6tahun


Perkembangan
1.kesadaran diri 1. menunjukkan sikap 1. memperlihatkan
mandiri dalam memilih kemampuan diri untuk
kegiatan menyesuaikan dengan
2. mengendalikan situasi
perasaan 2. memperlihatkan
3. menunjukkan rasa kehati-hatian kepada
percaya diri orang yang belum
4. memahami peraturan dikenal
dan disiplin 3. mengenal perasaan
5. memiliki sikap gigih sendiri dan
6. bangga terhadap mengelolanya secara
hasil karya sendiri wajar
2. rasa tanggung jawab 1. menjaga diri sendiri 1. tahu akan haknya
untuk diri sendiri dan dari lingkungannya 2. mentaati aturan kelas
orang lain 2. menghargai 3. mengatur diri sendiri
keunggulan orang lain 4. bertanggung jawab
3. mau berbagi , atas perilakunya untuk
menolong, dan kebaikan diri sendiri
membantu teman
3. perilaku prososial 1. menunjukkan 1.bermain dengan
antusiasme dalam teman sebaya
melakukan permainan 2. mengetahui perasaan
kompetitif secara temannya dan merespon
positif secara wajar
2. mentaati aturan yang 3. berbagi dengan orang
berlaku dalam suatu lain
permainan 4.menghargai
3. menghargai orang hak/pendapatkarya
lain orang lain
4. menunjukkan rasa 5. menggunakan cara
empati yang diterima secara
sosial dalam
menyelesaikan masalah
6. bersikap kooperatif
dengan teman
7. menunjukkan sikap
toleran
8. mengekspresikan

18
emosi yang sesuai
dengan kondisi yang
ada
9. mengenal tata krama
dan sopan santun sesuai
dengan nilai sosial
budaya setempat
Indikator tersebut berdasarkan Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia no.137 tahun

2014 tentang Standart Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.

2.2.5Cara Untuk Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal

Kecerdasan yang ada pada setiap individu merupakan suatu hal yang

dapat berkembang dan meningkat apabila kita mau untuk mengasahnya.Ada

beberapa metode untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal. Ada

tujuh kiat-kiat untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal (Mutiah,

2010) :

1) Mengembangkan kesadaran diri

Anak yang memiliki kesadaran yang tinggi akan lebih mampu

mengenali perubahan emosi-emosinya, sehingga anak akan lebih mampu

mengendalikan emosi tersebut dengan terlebih dahulu mampu

menyadarinya.

2) Mengajarkan pemahaman situasi sosial dan etika sosial.

Pemahaman norma-norma sosial merupakan kuncisukses dalam

membina dan mempertahankan sebuah hubungan dengan orang lain.

Pemahaman situasi sosial ini mencakup bagaimana aturan-aturan yang

menyangkut dalam etika kehidupan sehari-hari. Sehingga nantinya

19
akanmengerti bagaimana harus menyesuaikan perilakunya dalam setiap

situasi sosial.

3) Mengajarkan pemecahan masalah efektif

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal yang tinggi akan

memiliki keterampilan memecahkan konflik antar pribadi yang efektif,

dibandingkan dengan anak yang kecerdasan interpersonalnya rendah..

4) Mengembangkan sikap empati

Sikap empati sangat dibutuhkan di dalam proses pertemanan

agar tercipta hubungan yang bermakna dan saling menguntungkan.

5) Mengembangkan sikap prososial

Perilaku prososial sangat berperan bagi kesuksesan anak dalam

menjalin hubungan dengan teman sebayanya.Anak-anak yang disukai

oleh teman sebayanya kebanyakan menunjukkan perilaku prososial yang

tinggi.

6) Mengajarkan berkomunikasi secara santun

Komunikasi merupakan sarana yang paling penting dalam

kehidupan manusia.Komunikasi merupakan suatu keterampilan yang

harus dimiliki oleh setiap orang yang menginginkan kesuksesan di dalam

hidupnya.

7) Mengajarkan cara mendengar efektif

Keterampilan mendengarkan ini akan menunjang proses

komunikasi anak dengan orang lain. Sebab orang akan merasa dihargai

dan diperhatikan ketika mereka merasa diperhatikan.

20
2.2.6 Manfaat Kecerdasan Interpersonal

1. Mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru dikenal

2. Memiliki banyak teman

3. Mampu memecahkan masalah

4. Memiliki rasa solidaritas yang tinggi

5. Memiliki kesabaran yang tinggi

6. Mampu menempatkan diri di situasi apapun

2.3 KONSEP HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP

KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK PRASEKOLAH

Dari hasil penelitian Rahimah dan Muzdhalifah, desember 2019 dengan

judul “ Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kecerdasan Intrapersonal

dan Kecerdasan Intepersonal Anak Usia Dini” tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruhpola asuh orang tua terhadap kecerdasan

intrapersonal dan kecerdasan interpersonal anak usia dini. Penelitian ini

menggunakan metode penelitian kuantitatif.Peneliti tidak terlibat dalam

belajar – mengajar sehingga peneliti haya sebagai observasi, melihat kegiatan

belajar anak-anak yang menjadi sasaran peneliti.subyek yang dilibatkan

dalam penelitian ini berjumlah 30 anak di kelas TK A dan B pada semester

genap, beserta Orang tua anak berjumlah 30 orang. Dalam penelitian ini

Orang tua dijadikan subjek sebagai pengisi angket Pola Asuh, yaitu untuk

mengetahui pola asuh mana yang lebih dominan diterapkan orang tua

dengan anaknya. Anak, Sebagai Subjek dijadikan sebagai observer,

peneliti melihat anak dalam proses belajar, bermain, bersosialisasi

21
dengan teman-teman, guru-gurunya, untuk mengetahui bagaimana tingkah

laku kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan interpersonalnya. Guru,

sebagai pendidik dan orang yang melihat serta ikut serta dalam roses

perkembangan kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan interpersonal anak.

Teknik Pengumpulan Data, pada penelitian ini, teknik yang

digunakan pneliti dalam memperoleh data-data tersebut adalah sebagai

berikut: Menyerahkan Angket dengan Orang tua Anak dan Guru: Angket

pola asuh diberikan kepada orang tua bertujuan untuk mengetahui yang

mana lebih dominan pengasuhan orang tua bagi anak-anaknya, apakah

pola asuh demokratis, otoriter atau permisif. Angket bagi guru ialah

angket untuk kecerdasan kecerdasan interpersonal anak berdasarkan

pencapaian yang dicapai anak sesuai permendikbud RI no.146 tahun 2014

tentang kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dan Permendikbud RI

no.137 tahun 2014 tentang Standart Nasional Pendidikan Anak Usia Dini,

yaitu bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat kecerdasan

interpersonal anak , karena guru lebih dekat dengan anak dan lebih

banyak mengetahui bagaimana tingkat kecerdasan anak masing-masing.

Penelitian ini dilakukan dalam satu waktu.

22
BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan

antara konsep suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep

satu terhadap konsep yang lainnya, atau dari variabel satu dengan variable

yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2010).


Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi
Kecerdasan :
Faktor-faktor yang Faktor Internal
mempengaruhi pola 1.Genetik
asuh orang tua: 2.Kelainan komosom
3.Ras/etnik atau
1.Kepribadian Orang bangsa
tua 4.Umur
2 persamaan dengan Faktor Eksternal
pola asuh yang 1.Status gizi
diterima orang tua 2.Alat Permainan
3. agama atau keyakina Edukatif (bermain)
4.pengaruh lingkungan 3.Lingkungan
5. pendidikan orang tua a. Keluarga
6. usia orang tua - Status sosial
7. jenis kelamin ekonomi Kecerdasan
8.status sosial - Pola asuh Interpersonal
ekonomi - Latar belakang
9. kemampuan anak sosial budaya
10. situasi b.Masyarakat

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Hubungan Pola Asuh Orang Tua
Terhadap Kecerdasan Interpersonal Anak Prasekolah Di TK.Dharma

23
Wanita Jatimulyo Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang
= Yang diteliti = Tidak diteliti

Penjelasan kerangka konsep

Fator-faktor yang mempengaruhi kecerdasan interpersonal anal prasekolah

salah satunya adalah pola asuh orang tua, dimana pola asuh orang tua ada

tiga macam yaitu demokratis, otoriter, permisif. Sedangkan pola asuh

sendiri dipengaruhi beberapa faktor, beberapa diantaranya usia ibu,

pendidikan ibu,jenis kelamin.

3.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah pernyataan sementara yang masih lemah

kebenarannya, maka perlu di uji kebenarannya.Menurut kerlinger (Riduan,

2010) hipotesis ditafsirkan sebagai dugaan terhadap hubungan antar dua

variable atau lebih. Sedangkan sudjana (Riduan, 2010) mengartikan hipotesis

adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk

menjelaskan hal itu yang sering di tuntut untuk melakukan pengecekannya.

Dalam penelitian ini hipotesisnya adalah :

H1 : Adakah Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kecerdasan

Interpersonal Anak Prasekolah di TK Dharma Wanita

JatimulyoKecamatan Kunir Kabupaten Lumajang Tahun 2020

24
BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 DESAIN PENELITIAN

4.1.1 Metode Penelitian

Desain penelitian adalah suatu strategi untuk mencapai tujuan.

Penulisan yang telah ditetapkan dan sebagai pedoman untuk penuntun

penulisan pada seluruh proses penelitian (Nursalam, 2011).

Desain penelitian yang digunakan adalah melalui pendekatan

cross sectional yaitu studi epidemiologi yang mengukur beberapa

variabel dalam satu saat sekaligus (Hidayat, 2012)

25
4.2 Kerangka Kerja

Kerangka kerja adalah tahapan dalam suatu penelitian yang menyalurkan

alur penelitian terutama variabel yang akan digunakan dalam penelitian

(Nursalam, 2011).
Judul
Hubungan Pola Asuh Orag Tua Terhadap Kecerdasan Interpersonal Anak
Prasekolah di TK Dharma Wanita Jatimulyo Kecamatan Kunir Kabupaten
Lumajang Tahun 2020

Populasi
Seluruh orang tua murid dan seluruh murid umur 4-7 tahun dan orang tua
murid di TK. Dharma WanitaJatimulyoyang berjumlah 65 anak.

Sampel
Seluruh orang tua murid dan Seluruh murid 4-7 tahun di TK Dharma
Wanita Jatimulyo yang berjumlah 65 anak

Teknik Sampling : Total Sampling

Teknik Pengumpulan Data : Angket

Teknik Pengolahan data : Editing, scoring, coding, tabulating, entering,


cleaning

Analisis Data : uji chi square

Kesimpulan
H1 diterima jika p value ≤ 0,05 adakah Hubungan Pola Asuh Orag Tua
Terhadap Kecerdasan Interpersonal Anak Prasekolah di TK Dharma Wanita
Jatimulyo Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang Tahun 2020

Gambar 4.1 Kerangka Operasional Hubungan Pola Asuh Orag Tua Terhadap
Kecerdasan Interpersonal Anak Prasekolah di TK Dharma Wanita
Jatimulyo Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang Tahun 2020

26
4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

4.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2010).Populasi penelitianseluruh murid

umur 4-7 tahun dan orang tua murid( yang diwakili dari penilaian

guru berdasarkan pencapaian kegiatan sosial-emosional keseharian

anak)di TK. Dharma Wanita Jatimulyo yang berjumlah 65 anak

4.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Apabila peneliti melakukan penelitian terhadap

populasi yang besar, sementara peneliti ingin meneliti tentang

populasi tersebut dan penelitian memiliki keterbatasan dana, tenaga

dan waktu, maka peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel,

sehingga generalisasi kepada populasi yang diteliti (Sugiyono, 2010).

Sampel penelitian ini yaitu seluruh murid umur 4-7 tahun dan orang

tua murid di TK. Dharma WanitaJatimulyoyang berjumlah 65 anak

(yang diwakili dari penilaian guru berdasarkan pencapaian kegiatan

sosial-emosional keseharian anak)

27
4.3.3 Teknik Sampling

Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang

jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber

data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat – sifat dan penyebaran

populasi agar diperoleh sampel yang representative (Sugiyono, 2010).

Penelitian ini menggunakan teknik total populasi sampling yaitu

pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil semua

responden yang ada selama penelitian berlangsung.

4.4 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

4.4.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TK Dharma Wanita Jatimulyo

kecamatan Kunir

4.4.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 25 Juli

2020 sampai 25 Agustus 2020

4.5 Variabel Penelitian

Adapun variabel penelitian ini sebagai berikut :

4.5.1 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang menyebabkan atau

mempengaruhi yaitu faktor-faktor yang ukur, di manipulasi, atau

28
dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena

yang di observasi atau di amati. Variabel independen dalam penelitian

ini adalah Pola Asuh Orang Tua.

4.5.2 Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat, yaitu variabel yang

nilainya ditentukan oleh variabel lain. Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah Kecerdasan Interpersonal Anak Prasekolah.

4.6 Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2010) instrument penelitian adalah alat yang di

gunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah

dan hasilnya lebih baik.Dalam penelitian ini instrument yang digunakan

adalah angket/kuisioner untuk variabel independen dan raport untuk variabel

dependen.

Angket/Kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang dibaca

dan dijawab oleh responden penelitian (Arikunto, 2010).Kuisioner yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kuisisoner tertutup. Kuisioner tertutup

adalah responden tinggal memilih jawaban benar dan salah (Arikunto, 2010),

kuisioner terdiri dari 30 pertanyaan yang terdiri dari :

29
4.6.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah tingkat keandalan dan kesalihan alat

ukur yang di gunakan. Instrument yang dikatakan valid berarti

menunjukkan alat ukur yang di pergunakan untuk mendapatkan

data itu valid atau dapat di gunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur. (Sugiyono, 2012).

Dikatakan valid jika nilai alat ukur table p value lebih dari 0,05.

Data diambil dari 10 responden untuk mengukur pola asuh

pertanyaan
ke r-hitung r-tabel keputusan
1 0,832687 0,632 valid
2 0,863162 0,632 valid
3 0,965089 0,632 valid
4 0,928142 0,632 valid
5 0,917899 0,632 valid
6 0,718235 0,632 valid
7 0,843227 0,632 valid
8 0,911605 0,632 valid
9 0,864097 0,632 valid
10 0,954469 0,632 valid
11 0,754046 0,632 valid
12 0,730434 0,632 valid
13 0,817035 0,632 valid
14 0,648733 0,632 valid
15 0,86799 0,632 valid
16 0,648733 0,632 valid
17 0,728743 0,632 valid
18 0,757576 0,632 valid
19 0,845717 0,632 valid
20 0,829957 0,632 valid
21 0,965431 0,632 valid
22 0,786565 0,632 valid
23 0,757392 0,632 valid

30
24 0,68742 0,632 valid
25 0,763106 0,632 valid
26 0,770954 0,632 valid
27 0,786565 0,632 valid
28 0,776493 0,632 valid
29 0,946027 0,632 valid
30 0,926323 0,632 valid
Tabel 6.1.1 Uji validitas pola asuh

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah

instrument yang dalam hal ini kuisioner dapat di gunakan

lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan

menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reabilitas

instrument mencirikan tingkat konsisten (Sugiyono, 2012). Dengan

Rumus Cronbach’sAlpha. Dikatakan Reliabilitas jika nilai alat ukur

r table lebih dari 0,06.

4.7 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang di amati, memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek

atau fenomena (Hidayat, 2010).

31
Tabel 4.7 Definisi Operasional Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap
Kecerdasan Interpersonal Anak Prasekolah di TK Dharma
wanita Desa Jatimulyo Kecamatan Kunir

Definisi Alat
Variabel Indikator Skala Skor
Operasional Ukur
1.Pola Asuh Cara orang 1.Pola Asuh Angket Nominal 1. Otoriter jika
Orang tua dalam Otoriter jika
skor otoriter
Tua(Variabel memberikan orang tua
Independen) asuhan dan bersifat pada skala
perhatian kaku, tegas,
angket lebih
terhadap anak suka
umur 4-7 menghukum tinggi daripada
tahun yang dan kurang
skor demokratis
terdiri dari kasih
pola asuh sayang. dan permisif.
otoriter, 2.Pola Asuh
2. Demokratis
demokratis, Demokratis
dan permisif. jika orang jika skor
tua
demokratis
memperlaku
kan anak pada skala
sesuai
angket lebih
dengan
tingkat- tinggi daripada
tingkat
skor permisif
perkembang
an sosial dan otoriter.
anak dan
3. Permisif jika
dapat
memperhati skor permisif
kan serta
pada skala
mempertim
bangkan angket lebih
keinginan
tinggi daripada
anak.
3.Pola Asuh skor demokratis
Permisif
dan otoriter.
jika orang
tua tidak
banyak
mengatur
anak,cender
ung
membiarkan
anak

32
melakukan
semua apa
yang
diinginkan.

-
• BB (Belum
2.Kecerdasan Penilaian - 1. Kesadaran angket Ordinal
Berkembang)
Interpersonal Kemampuan - Diri
Anak - 2. Rasa • MB ( mulai
anak
Prasekolah berkembang)
prasekolah - Tnggung
(Variabel untuk - Jawab • BSH (
Dependen) menjalin - untuk diri Berkembang
-
relasi sosial sendiri dan Sesuai
dengan orang orang lain
- Harapan)
lain - 3. Perilaku • BSB
- Prososial (Berkembang
Sangat Baik)

4.8 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan subyek dan

proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu

penelitian (Nursalam, 2010). Dalam penelitian ini dapat dilakukan beberapa

tahapan pengmpulan data, yaitu secara.

4.8.1Administratif

Dalam penelitian ini dapat dilakukan beberapa tahapan

pengumpulan data, yaitu dimulai dari Ketua STIKES Hafshawaty

Pesantren Zainul Hasan Geggong, kepada TK Dharma Wanita Jatimulyo

Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang

33
4.8.2 Teknis

Setelah ijin diperoleh, peneliti menemui populasi. Proses

penelitian dilakukan dengan metode manfaat dan tujuan dari penelitian

yang akan di lakukan. Setelah itu penelitian menetapkan responden

sesuai criteria dan sebanyak sampel sesuai dengan criteria yang telah di

tetapkan.Melakukan pendekatan dengan responden guna untuk membina

rasa saling percaya antara peneliti dengan responden. Melalui cara saling

memperkenalkan diri sebelum proses penelitian di mulai. Di era pandemi

covid 19, TK diliburkan sesuai kebijakan menteri pendidikan. Kegiatan

pembelajaran yang dilakukan adalah melalui daring dan belajar

kelompok. Kami meminta bantuan pada guru saat sambang belajar

kelompok untuk mengisi kuesioner tersebut. Setelah pengambilan data

selesai, maka dilakukan tabulasi dan pengolahan data.

4.9 Teknik Pengolahan Data

Kegiatan dalam pengolahan data adalah mengelompokkan data

berdasarkan variabel-variabel dan jenis responden, menyatakan data tiap

variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan

masalah dan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan

melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan

(Sugiyono, 2010).

Dalam penelitian ini setelah data terkumpul pengelolahan data yang digunakan

adalah :

34
4.9.1 Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksakan kembali kebenaran

kelengkapan data yang diperoleh atau dikumpulkan.Editing dapat

dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul

(Hidayat, 2014).Editing penelitian ini dengan cara mengecek

kelengkapan kuisioner/ lembar Observasi.

4.9.2 Scoring

Scoring merupakan pemberian penilaian atau skor (Nursalam,

2011).

1. Hasil dari jawaban responden untuk sikap masing – masing di

intreprestasikan Variabel pola asuh orang tua :

1) Pernyataan bersifat positif

a) Sangat Setuju (SS) : score 4

b) Setuju (S) : score 3

c) Tidak Tahu (TH) : score 2

d) Tidak Setuju (TS) : score 1

e) Sangat Tidak Setuju (STS) : score 0

2) Pernyataan bersifat negative

a) Sangat Setuju (SS) : score 0

b) Setuju (S) : score 1

c) Tidak Tahu (TH) : score 2

35
d) Tidak Setuju (TS) : score 3

e) Sangat Tidak Setuju (STS) : score 4

2. Hasil dari observasi responden untuk kecerdasan interpersonal anak

prasekolah :

BB (Belum Berkembang) : score 1

MB (Mulai Berkembang) : score 2

BSH (Berkembang Sesuai Harapan) : score 3

BSB (Berkembang Sangat Baik) : score 4

Cara Menghitung Prosentase Kecerdasan Interpersonal :

% = x 100%

Penggolongan Prosentase (dikutip dari buku Pengembangan

Kecerdasan Majemuk, Musfiroh, 2008) :

<70% = kurang

70-90% = cukup

>90%= lebih

4.9.3 Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini

sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan

komputer.Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan

36
artinya dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat

lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel (Hidayat, 2014).

Mengklasifikasi jawaban-jawaban dari para responden ke dalam

kategori-kategori.Pada penelitian ini dilakukan setelah semua data

dikumpulkan dan dimaksudkan ke dalam rekapan data kemudian peneliti

memberikan kode.

1. Data umum

a. Umur ibu

1) <20 tahun :1

2) 20-35 tahun :2

3) >35 tahun :3

b. Pendidikan

1) SD :1

2) SMP :2

3) SMA :3

4) PT :4

c. Pekerjaan

1) IRT :1

2) Buruh :2

3) Tani :3

37
4) Wiraswasta :4

5) Swasta :5

2. Data khusus

a. Hasil dari observasi responden untuk pola asuh orang tua :

1) Pernyataan bersifat positif

a) Sangat Setuju (SS)

b) Setuju (S)

c) Tidak Tentu (TT)

d) Tidak Setuju (TS)

e) Sangat Tidak Setuju (STS)

2) Pernyataan bersifat negative

a) Sangat Setuju (SS)

b) Setuju (S)

c) Tidak Tahu (TT)

d) Tidak Setuju (TS)

e) Sangat Tidak Setuju (STS)

b. Hasil dari kecerdasan interpersonal anak

BB (Belum Berkembang)

MB (Mulai Berkembang)

38
BSH (Berkembang Sesuai Harapan)

BSB (Berkembang Sangat Baik)

4.9.4 Tabulating

Tabulating adalah proses penyusunan data ke dalam bentuk tabel.

Pada tahap ini data di anggap telah selesai diproses sehingga harus segera

di susun dalam suatu pola format yang telah dirancang (Nursalam,

2011).Dalam penelitian ini tabulasi berisikan data dasar yaitu data umur,

pekerjaan, dan pendidikan ibu, sedangkan data khusus pola asuh orang tua

dan kecerdasan interpersonal anak prasekolah.

4.9.5 Entering

Entering adalah kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan ke dalam master table atau database komputer, kemudian

membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat table

kontigensi (Hidayat, 2014). Dalam penelitian ini entering dilakukan

dengan memasukkan data ke mastersheet komputer setelah tahap

tabulating, kemudian dibuat table distribusi frekuensi untuk data umum

yaitu ; usia, pendidikan, pekerjaan sedangkan data khususnya pola asuh

orang tua dan kecerdasan interpersonal anak prasekolah.

39
4.9.6 Cleaning

Cleaning adalah kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di

entry apakah ada kesalahan atau tidak (Hidayat, 2014).

4.10 Analisis Data

Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian

akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan

yang hendak dianalisis. Analisis analitik menggunakan statistika

inferensial (menarik kesimpulan) yang artinya statistik yang digunakan

untuk menyimpulkan parameter (populasi) berdasarkan statistik (sampel)

(Hidayat, 2014).

Mengingat penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan

dua variable yaitu variable pola asuh orang tua dan variable kecerdasan

interpersonal anak umur 4-7 tahun dimana variable bebas berskala data

ordinal dan variable terikat berskala ordinal maka uji statistik yang

dipilih uji somer’s dBA denganrumus :

2# (+) − # (−)


DBA =
N 2 − ΣCi
2

Keterangan

N : jumlah frekuensi yang dalam kasus total baris atau kolom

C : jumlah masing-masing kolom (sebagai variable independen)

40
4.10.1 Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisa yang dilakukan menganalisis tiap

variabel hasil penelitian, yang berfungsi meringkas kumpulan data tersebut

menjadi informasi yang berguna.Analisis univariat dilakukan masing-

masing variabel penelitian yang diteliti (Notoatmodjo, 2010).

Analisis univariat penelitian ini menggunakan analitik korelasi yang di

sajikan dengan menggunakan table distribusi frekuensi dengan

menggunakan bantuan software komputer. peneliti menggunakan bantuan

spss dlm melakukan analisis deskriptif frekuensi

NAMA N %

VARIABEL

JUMLAH

4.10.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang di duga

saling berhubungan dengan tahapan membandingkan, mencari makna,

dankeeratan hubungan (Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian ini

berdasarkan dari tujuan yaitu variabelnya pola asuh orang tua dan

41
kecerdasan interpersonal anak prasekolah, serta skala ordinal dan ordinal

dan memakai total sampling sehingga bisa ditarik kesimpulan untuk teknik

analisis atau uji statistic yang di pakai dalam penelitian adalah uji chi

square.

4.11 Etika Penelitian

Etika penelitian dalam penelitian ini dilakukan dengan menerapkan

dan memepertimbangkan prinsip Anonimity(tanpa nama),informed

consent(persetujuan responden), Nilai sosial dan klinik, Nilai ilmiah,

Manfaat dan Risiko, confidentiality (kerahasiaan), pemerataan Beban dan

Inducement yang dilakukan proses pekaji etik oleh Komisi Etik Penelitian

Kesehatan STIKES Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong

Probolinggo sebelum penelitian ini dilakukan.

4.11.1 Anonymity (tanpa nama)

Peneliti harus kerahasian identifikasi subjek, peneliti tidak

mencantumkan nama subjek pada lembar kuesioner yang di isi oleh subjek

(Nursalam, 2011).

4.11.2 Informed Consent (Persetujan Responden)

Sebelum kuesioner dibagikan kepada responden, peneliti harus

menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti.

42
Responden yang bersedia harus menandatangani lembar persetujuan jika

menolak, peneliti tidak akan memaksa.

4.11.3 Nilai sosial dan klinik

Nilai sosial mengacu pada pentingnya informasi yang akan dihasilakn

oleh peneliti. Pentingnya informasi tersebut dapat bervariasi tergantung

pada signifikasi dari kebutuhan kesehatan, hal-hal baru dan manfaat yang

didapatkan dari hasil penelitian, cara mengatasi masalah dan pertimbangan

lainnya. Nilai klinik memiliki kompetensi, kemampuan dalam

memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik dan memiliki sikap yang

sopan santun kepada seluruh masyarakat dan rekan kerja serta memiliki

budaya malu bila tidak melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

4.11.4 Nilai ilmiah

Peneliti mampu menghasilkan informasi yang valid dan handal sesuai

dengan tujuan yang dinyatakan dalam pedoman Etika.

4.11.5 Manfaat dan Risiko

Manfaat adalah nilai positif atau bagian yang menguntungkan dari

suatu penelitian. Resiko secara umum mengevaluasi seluruh kemungkinan

dan besarnya kejadian merugikan yang mungkin terjadi. Apakah seluruh

kejadian ini akan menimpa subyek atau hanya 1 per 10.000 subyek.

43
4.11.6 Confidentiality (Kerahasiaan)

Confidentiality adalah suatu etika penelitian dengan cara

memberikan jaminan kerahasiaan hasil peneliti, baik informasi maupun

masalah-masalahnya. Semua informasi yang telah di kumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data yang akan dilaporkan

pada hasil risert. Dalam penelitian ini responden akan dirahasiakan.

4.11.7 Pemerataan Beban dan Inducement

Penelitian dapat diterima secara secara etik bila risiko telah

diminimalisir (baik dengan mencegah potensi-potensi merugikan dan

meminimalisir dampak negatif yang mungkin terjadi) dan manfaat suatu

penelitian lebih besar dibanding risiko.

44
BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

5.1 Hasil Penelitian

Pada bab ini akan disajikan hasil pengumpulan data dan analisa data. Hasil

Pengumpulan data dan analisa data akan disajikan dalam bentuk data umum dan

data khusus.

5.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

TK Dharma Wanita terletak di Desa Jatimulyo Kecamatan Kunir

Kabupaten Lumajang. Tk Dharma Wanita Jatimulyo merupakan satu-

satunya TK yang ada di desa Jatimulyo. Desa Jatimulyo terletak di batas

utara Desa Jatirejo, batas selatan pantai laut selatan, batas timur Desa

Kecamatan Yosowilangun, batas barat Kecamatan Tempeh. Desa Jatimulyo

merupakan daerah pesisir pantai yang mayoritas masyarakatnya sebagai

petani. Jarak tempuh desa ke Kecamatan terjauh sekitar 8 km sedangkan

akses jalan semua desa bisa dilewati kendaraan roda 2 maupun roda 4.

45
5.2 Analisis Univariat

5.2.1 Data Umum

1. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Umur di Desa


Jatimulyo Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang Tahun 2020

Tabel 5.1: Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Umur


siswa di TK Dharma Wanita Desa Jatimulyo Kecamatan
Kunir, Kabupaten Lumajang Tahun 2020

NO Kelompok Persentase
Jumlah
Umur (bulan) (%)

1 48- 60 17 26,2
2 61 - 72 48 73,8

Total 65 100

Berdasarkan tabel 5.1 diperoleh bahwa sebagian besar

responden berusia 61-72 bulan sebanyak 48 anak (73,8%).

2. Distribusi jenis kelamin berdasarkan Jenis Kelamin di TK Dharma


Wanita Desa Jatimulyo Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang
Tahun 2020

46
Tabel 5.2: Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan jenis
kelamin di Desa Jatimulyo Kecamatan Kunir,
Kabupaten Lumajang Tahun 2020
Persentase
NO Jenis Kelamin Jumlah
(%)

1 Laki – laki 28 43,1


2 Perempuan 37 56,9

Total 65 100
Berdasarkan tabel 5.2 diperoleh bahwa sebagian besar

responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 37 anak (56,9%).

3. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Berat Badan Lahir


anak di TK Dharma Wanita Desa Jatimulyo Kecamatan Kunir,
Kabupaten Lumajang Tahun 2020

Tabel 5.3: Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Berat


Badan Lahir anak di TK Dharma Wanita Desa
Jatimulyo Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang
Tahun 2020
N Berat Badan Persentase
Jumlah
O Lahir (%)

1 <2500 gram 3 4,6


2 2500-3500Gram 61 93,8
3 >3500 gram 1 1,6

Total 65 100
Berdasarkan tabel 5.3 diperoleh bahwa hampir

seluruhnya responden berat badan lahirnya antara 2500 – 3500

gram sebanyak 61 anak (93,8%).

47
4. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Urutan Anak
dalam keluarga di TK Dharma Wanita Desa Jatimulyo
Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang Tahun 2020

Tabel 5.4: Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan


Urutan Anak dalam keluarga di TK Dharma
Wanita Desa Jatimulyo Kecamatan Kunir,
Kabupaten Lumajang Tahun 2020
NO Urutan
Persentase
Anak dalam Jumlah
(%)
Keluarga

1 Anak ke-1 31 47,6


2 Anak ke-2 32 49,2
3 Anak ke-3 2 3,2

Total 65 100

Berdasarkan tabel 5.4 diperoleh bahwa sebagian

besar responden adalah urutan anak ke-2 sebanyak 32 orang

(49,2%).

5. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Jumlah keluarga


di TK Dharma Wanita Desa Jatimulyo Kecamatan Kunir,
Kabupaten Lumajang Tahun 2020

48
Tabel 5.5: Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Jumlah
keluarga di TK Dharma Wanita Desa Jatimulyo
Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang Tahun
2020
NO Jumlah Persentase
Jumlah
Keluarga (%)

1 <4 orang 14 21,5


2 4 orang 22 33,8
3 >4 orang 29 44,6

Total 65 100

Berdasarkan tabel 5.4 diperoleh bahwa sebagian

besar responden adalah dari keluarga yang berjumlah lebih dari

4 orang yaitu sebanyak 29 anak (44,6%).

6. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Umur Ibu di TK


Dharma Wanita Desa Jatimulyo Kecamatan Kunir, Kabupaten
Lumajang Tahun 2020

Tabel 5.6: Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Umur


Ibu di TK Dharma Wanita Desa Jatimulyo
Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang Tahun
2020
NO Umur Ibu Jumlah Persentase
(%)

1 20-35 tahun 43 66,2


2 >35 tahun 22 33,8

Total 65 100

Berdasarkan tabel 5.6 diperoleh bahwa sebagian

besar umur ibu antara 20-35 tahun sebanyak 43 orang (66,2%).

49
7. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pendidikan Ibu di
TK Dharma Wanita Desa Jatimulyo Kecamatan Kunir,
Kabupaten Lumajang Tahun 2020

Tabel 5.7: Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan


Pendidikan Ibu di TK Dharma Wanita Desa
Jatimulyo Kecamatan Kunir, Kabupaten
Lumajang Tahun 2020
NO Pendidikan Ibu Jumlah Persentase
(%)

1 SD/MI 38 58,5
2 SMP/MTs 19 29,3
3 SMA/SMK/MA 7 10,7
4 Perguruan Tinggi 1 1,5

Total 65 100

Berdasarkan tabel 5.7 diperoleh bahwa sebagian

besar pendidikan ibu adalah SD sebanyak 38 orang (58,5%).

8. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pekerjaan Ibu di


TK Dharma Wanita Desa Jatimulyo Kecamatan Kunir,
Kabupaten Lumajang Tahun 2020

50
Tabel 5.8: Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan
Pekerjaan Ibu di TK Dharma Wanita Desa Jatimulyo
Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang Tahun 2020
NO Pekerjaan Ibu Jumlah Persentase
(%)

1 Tidak bekerja 39 60
2 Bekerja 26 40

Total 65 100

Berdasarkan tabel 5.7 diperoleh bahwa sebagian besar ibu

siswa tidak bekerja sebanyak 39 orang (60%).

9. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pernikahan Ibu


dari anak yang menjadi responden di TK Dharma Wanita Desa
Jatimulyo Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang Tahun
2020

Tabel 5.9: Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan


Pernikahan Ibu dari anak yang menjadi responden di
TK Dharma Wanita Desa Jatimulyo Kecamatan
Kunir, Kabupaten Lumajang Tahun 2020
NO Pernikahan Ibu Jumlah Persentase
(%)

1 Pertama 50 76,9
2 Kedua 13 20
3 Ketiga 2 3,1

Total 65 100

51
Berdasarkan tabel 5.9 diperoleh bahwa sebagian besar anak

dari pernikahan ibunya yang pertama sebanyak 50 orang

(76,9%).

5.2.2 Data Khusus

1. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pola Asuh Orang


Tua Terhadap Anak di di TK Dharma Wanita Jatimulyo Desa
Jatimulyo Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang Tahun 2020

Tabel 5.10:Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pola


Asuh Orang Tua Terhadap Anak di TK Dharma
Wanita Jatimulyo Desa Jatimulyo Kecamatan Kunir,
Kabupaten Lumajang Tahun 2020
NO Pola Asuh Persentase
Jumlah
Orang Tua (%)

1 Demokratis 53 81,5
2 Otoriter 7 10,8
3 Permisif 5 7,7

Jumlah 65 100

Berdasarkan tabel 5.10 diperoleh bahwa hampir

seluruhnya pola asuh yang diberikan orang tua terhadap anak

adalah demokratis sebanyak 53 anak (81,5%).

2. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Kecerdasan


Interpersonal Anak di TK Dharma Wanita Jatimulyo Desa
Jatimulyo Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang Tahun 2020

52
Tabel5.11:Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan
Kecerdasan Interpersonal Anak di TK Dharma Wanita
Jatimulyo di Desa Jatimulyo Kecamatan Kunir,
Kabupaten Lumajang Tahun 2020
NO Kecerdasan Persentase
Jumlah
Interpersonal (%)

1 Kurang 20 30,8
2 Cukup 39 60
3 Lebih 6 9,2

Jumlah 65 100

Berdasarkan tabel 5.11 diperoleh bahwa sebagian besar

anak memiliki kecerdasan interpersonal yang cukup sebanyak

39 anak (60%).

3. Tabulasi Silang

Tabel 5.12:Tabulasi Silang Pola Asuh orang tua terhadap


Kecerdasan Interpersonal Anak di TK Dharma Wanita
Desa Jatimulyo Kecamatan Kunir, Kabupaten
Lumajang Tahun 2020
NO POLA KECERDASAN INTERPERSONAL

ASUH KURANG CUKUP LEBIH

1 PERMISIF 2 (3,1%) 2 (3.1%) 1 (1,5%)

2 OTORITER 5 (7,7%) 1 (1,5%) 1 (1,5%)

3 DEMOKRATIS 13 (20%) 36 (55,4%) 4 (6,2%)

TOTAL 20 (30,8%) 39 (60%) 6 (9,2%)

Berdasarkan tabel 5.12 di atas dapat diketahui bahwa

pola asuh yang banyak diterapkan adalah pola asuh demokratis

53
yaitu 53 anak (81,6%) yang memiliki kecerdasan interpersonal

lebih cenderung ke cukup yaitu 36 anak (55,4%).

5.3 Analisis Bivariat

Berdasarkan uji chi square yang dianalisis dengan menggunakan

SPSS diperoleh nilai signifikansi (Asymp. Sig) antara Pola Asuh Orang

Tua dengan Kecerdasan Interpersonal Anak di TK Dharma Wanita

Jatimulyo Desa Jatimulyo Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang

tahun 2020 sebesar 0,030 < 0,05, artinya ho ditolak dan ha diterima,

sehingga ada hubungan pola asuh orang tua terhadap kecerdasan

interpersonal anak prasekolah di TK Dharma Wanita Jatimulyo Desa

Jatimulyo Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang . Hipotesis dalam

penelitian ini diterima dan terbukti secara statistik.

54
BAB 6

PEMBAHASAN

6.1 Identifikasi Hubungan Pola Asuh Orang Tua Anak Prasekolah di TK

Dharma Wanita Jatimulyo Kecamatan Kunir

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa

pola asuh orang tua yang demokratis (81,5%), otoriter (10,8%), dan permisif

(7,7%). Dari data umum didapatkan sebagian besar pola asuh yang

demokratis pendidikan ibunya adalah SMA (7,5%), umur ibu sebagian besar

antara 20-35 tahun (80%), serta 57,1% dari urutan anak yang pertama. Pola

asuh demokratis adalah orang tua yang bersifat mengawasi ekstra ketat

terhadap tingkah laku anak-anak, tetapi mereka juga bersikap resposif

(Desmita, 2011). Data-data tersebut sangat mendukung diberikannya pola

asuh demokratis. Dari segi umur ibu sebagian besar matang dan dewasa,

serta emosi stabil yang mempengaruhi pola pengasuhan yang demokratis.

Juga pendidikan ibu, semakin tinggi pendidikan ibu, semakin tinggi pula

pemahaman sikap yang harus diberikan kepada anak. Jumlah keluargapun

mempengaruhi pola pengasuhan terhadap anak, semakin banyak jumlah

anggota keluarga, semakin banyak pula perhatian ibu yang terpecah.

55
Pada penelitian “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Anak Terhadap

Kecerdasan Interpersonal dan Kecerdasan Intrapersonal Anak Usia

Dini “ oleh rahimah musdhalifah, hasil perhitungan menunjukkan

probabilitas = 0,022 < 0,005 yang artinya terdapat pengaruh pola asuh orang

tua terhadap kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal anak

usia dini.

Pola asuh saling bergantungan dengan beberapa faktor, yaitu

lingkunga keluarga yang terdiri dari pendidikan, status sosial ekonomi

(umur, pekerjaan), pola asuh, dan latar belakang sosial budaya (agama,

riwayat pernikahan).

Dari fakta dan teori yang ada, dapat dijelaskan bahwa lingkungan

keluarga saling mempengaruhi, tidak dapat dipisahkan. Ada satu komponen

saja yang hilang, sangat mempengaruhi komponen yang lain. Semua

komponen saling bergantung. Pendidikan ibu yang tinggi, urutan anak

pertama, umur ibu, serta pekerjaan ibu mempengaruhi pola asuh terhadap

anaknya. Seperti contoh, jika ibu tidak bekerja, umur ibu antara 20-35,

tetapi pendidikan ibu SD, mempengaruhi pola asuh yang diberikan pada

anak. Begitu juga jika pendidikan ibu tinggi, tetapi ibu sangat sibuk bekerja,

akan mempengaruhi pola asuh yang diberikan pada anak.

56
6.2 Identifikasi Kecerdasan Interpersonal Anak Prasekolah

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa

kecerdasan interpersonal anak yang cukup (60%), kurang (30,8%), dan lebih

(9,2%). Kecerdasan Interpersonal memiliki beberapa faktor yang

mempengaruhinya. Salah satunya adalah faktor lingkungan. Faktor

lingkungan diantaranya adalah lingkungan keluarga dan lingkungan

masyarakat (masyarakat yang dimaksud di dalamnya adalah teman

sebayanya saat bermain). Menurut Gardner, lingkungan keluarga sangat

mendukung perkembangan kecerdasan anak. Hal ini disebabkan orang tua

merupakan tokoh penting dalam kehidupan anak. Lingkungan keluarga

meliputi status sosial ekonomi (umur, pekerjaan), pola asuh, dan latar

belakang sosial budaya (agama, riwayat pernikahan)(Ayahbunda : 19). Dari

data umum didapatkan kecerdasan interpersonal anak cukup didukung oleh

sebagian besar umur ibu 20-35 tahun (72,5%), dan 52,4% ibu tidak bekerja.

Dalam teori menyebutkan bahwa lingkungan keluarga (pendidikan,

pekerjaan, dan umur ibu) adalah faktor pendukung terhadap kecerdasan

interpersonal anak. Semakin tinggi pendidikan ibu, semakin tinggi pula

pemahaman ibu terhadap kecerdasan interpersonal anak dan bagaimana cara

agar perkembangannya baik. Demikian pula pekerjaan ibu, jika ibu

memiliki banyak waktu bersama anak, maka akan semakin mudah pula ibu

mengajari anak sesuatu, dan mampu memberikan contoh yag baik bagi

anak.

57
Begitu juga pada kecerdasan interpersonal anak kurang didukung dari

pendidikan ibu sebagian besar SD (70,5%). Seperti dari teori yang ada,

pendidikan ibu berpengaruh pada kecerdasan interpersonal anak. Jika

pendidikan ibu rendah, sehingga ibu sangatlah sulit untuk memberikan 75


apa

yang anak butuhkan.

Dari data di atas, banyak sekali faktor yang sangat mendukung

kecerdasan interpersonal anak sesuai dengan kerangka konsep di bab 3

(Notoatmodjo,2010). Dari segi pendidikan ibu, cukup untuk mengetahui

apa yang harus dilakukan dan bagaimana mengajari anak untuk memiliki

kepribadian yang baik sehingga kecerdasan interpersonalnya lebih. Dari

segi pekerjaan, ibu juga memiliki waktu yang lebih untuk anak. Dari segi

jumlah keluarga dan urutan anak, sangat cukup untuk membentuk

kecerdasan interpersonal anak yang baik.

Dari fakta, teori dan opini di atas, dapat dijelaskan bahwa kecerdasan

interpersonal dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, lingkungan keluarga

merupakan lingkungan yang paling baik dan paling penting bagi

perkembangan kecerdasan interpersonal anak. Sebab intensitas anak

bertemu oangtua lebih banyak daripada ke lingkungan masyarakatnya. Dari

keluarga anak belajar tentang kepribadian dan nantinya akan mempengaruhi

kecerdasan interpersonal anak itu sendiri.

58
6.3 Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kecerdasan Interpersonal

Anak Prasekolah

Berdasarkan tabel 5.12 di atas didapatkan kecerdasan interpersonal anak

yang cukup, sebagian pola asuhnya adalah demokratis. Serta ada yang

kecerdasan interpersonalnya lebih dengan pola asuh demokratis. Hal itu

sangat sejalan dengan teori yang ada. Yaitu pola asuh merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi kecerdasan interpersonal anak, karena masing-

masing pola asuh orang tua mempengaruhi kepibadian anak yang

komponennya terdapat dalam kecerdasan interpersonal anak. Ada juga

kecerdasan anak yang kurang. Seperti yang ada dalam teori, pola asuh

bukan satu-satunya yang mempengaruhi kecerdasan interpersonal anak,

tetapi pola asuh adalah memiliki pengaruh paling besar terhadap

perkembangan kecerdasan interpersonal anak. Sehingga ada anak yang

kecerdasan interpersonalnya kurang tetapi pola asuh orang tuanya

demokratis, karena ada faktor lain yang tidak mendukung seperti pedidikan

ibu, pekerjaan ibu, dll.

Pada tabel juga terdapat kecerdasan interpersonal anak yang kurang

dengan pola asuh yang pemisif dan otoriter. Dalam teori, pola asuh orang

tua yang permisif, anaknya bersikap agresif, suka memberontak, prestasinya

rendah, kurang memiliki rasa percaya diri dan pengendalian diri. Sangat

cocok dengan hasil yang didapatkan dari observasi lapangan yaitu

59
kecerdasan interpersonalnya kurang. Begitu pula dengan pola asuh otoriter.

Dalam teori anaknya bersikap mudah tersinggung, tidak bersahabat, dan

pemurung. Hal itu menyebabkan anak kurang mudah bergaul, tidak bisa

beradaptasi dengan lingkungan, dan tidak peka terhadap lingkungan. Dan

semua hal itu termasuk adalah tolok ukur untuk menentukan kecerdasan

interpersonal anak tersebut. Sehingga bisa dikatakan kecerdasan

interpersonal anak kurang.

Jadi, semakin baik pola asuh yang diberikan, semakin baik pula

kecerdasan interpersonal yang terbentuk. Sebab kecerdasan interpersonal

sendiri memiliki hubungan erat dengan kepribadian anak yang peka

terhadap lingkungan, bersikap bersahabat, dan peduli terhadap orang lain,

dll.

6.4 Keterbatasan Penelitian

Katerbatasan dalam penelitian ini yaitu:

1. Hasil penelitian belum bisa digeneralisasikan sebagian kebenaran umum

karena dimungkinkan akan memiliki hasil yang berbeda di tempat lain

2. Waktu penelitian ini sangat terbatas karena wabah covid-19 sehingga

memungkinkan akan memiliki hasil yang berbeda jika waktu yang

tersedia lebih banyak.

3. Peneliti tidak meneliti perbedaan dari masing-masing pola asuh

60
4. Peneliti tidak meneliti secara mendalam tentang kecerdasan

interpersonal.

61
BAB 7

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

1. Pola asuh orang tua anak prasekolah sebagian besar demokratis. Bagi pola

asuh yang permisif dan otoriter, sebagian besar ibu bekerja.

2. Kecerdasan interpersonal anak prasekolah sebagian besar cukup.

3. Ada hubungan pola asuh orang tua terhadap kecerdasan interpersonal anak

prasekolah di TK. Dharma Wanita Jatimulyo Kabupaten Lumajang

7.2 Saran

7.2.1 Bagi institusi pendidikan


Mampu memberikan pengetahuan terhadap orang tua siswa

untuk memberikan pola asuh yang benar guna mendukung

perkembangan kecerdasan interpersonal anak

7.2.2 Bagi profesi kebidanan


Dapat menjadi sarana pengetahuan untuk masyarakat untuk

memberikan pola asuh yang baik dan benar

62
7.2.3 Bagi peneliti
Menerapkan dan mengembangkan ilmu yang telah didapat

selama proses perkuliahan

7.2.4 Bagi orang tua

Mengaplikasikan pola asuh orang tua yang benar kepada anak.

7.2.5 Bagi peneliti selanjutnya


Digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya

63
DAFTAR PUSTAKA

Permendikbud RI. (2013) Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini

Permendikbud RI. (2014) Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini

Ayahbunda.(2010) Multiple intelegensi.Jakarta : PT. Gaya Favorit Press

Azwar, Syaifudin. (2008) Skala Psikologis. Jakarta, EGC

Kurniasih, Ismail. (2015) Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : EDUKASIA

Mutiah, Diana. (2010) Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group

Sugiyono. (20010) StatistikNonparametris untukPenelitian.Bandung : CV


Alfabeta

Musdhalifah, Rahimah. (2019) Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Anak Terhadap

Kecerdasan Interpersonal dan Kecerdasan Intrapersonal Anak Usia

Dini

Riduwan.2010. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:

Alfabeta,

Soetjiningsih. (2012), Tumbuh Kembang Anak, Jakarta: EGC

Sugiyono 2012.Statistik untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA

Sugiyono.(2010). Statistik untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA

Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Notoatmodjo,S.(2010) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.

Hidayat, A.A.A, 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis

Data.Jakarta : Salemba Medika.

64
Monawati.(2015).Jurnal Hubungan Kecerdasan Interpersonal Dengan Prestasi

Belajar.

65
Lampiran 1

JADWAL PENYUSUNAN SKRIPSI


JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

BULAN
NO KEGIATAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
SURVEY TEMPAT
1
PENELITIAN
PENGAJUAN
2
JUDUL
MENYUSUN BAB
3
1,2,3,4
UJIAN PROPOSAL
4
SKRIPSI
MENGUMPULKAN
HASIL REVISI
5 NASKAH
PROPOSAL
SKRIPSI
6 PENELITIAN
MENYUSUN BAB
7
5,6,7
8 UJIAN SKRIPSI

MENGUMPULKAN
9 HASIL REVISI
NASKAH SKRIPSI
MENYUSUN
10
ARTIKEL ILMIAH
PUBLIKASI
11
PENELITIAN

66
Lampiran 2

Surat Ijin Pengambilan Data Awal

67
Lampiran 3

Surat balasan pengambilan data awal dan ijin penelitian

68
Lampiran 4

Sertifikat Etik

69
Lampiran 5

PENGANTAR KUESIONER

Judul Penelitian : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kecerdasan

Interpersonal Anak Prasekolah di TK Dharma Wanita

Jatimulyo Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang.

Peneliti : Nuryzka Inggritiyas

Pembimbing : Tutik Hidayati, S.ST., M.Kes.

Wahida Yuliana.,SST.,M.Kes

Responden yang terhormat,

Saya adalah mahasiswa Program Studi DIV Kebidanan STIKES

Hafshawaty Zainul Hasan Genggong Probolinggo.Dalam rangka menyelesaikan

tugas skripsi, saya bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kecerdasan Interpersonal Anak Prasekolah di TK

Dharma Wanita Jatimulyo Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang”.

Saya berkeyakinan bahwa penelitian ini memberi manfaat yang luas, baik
bagi institusi, mahasiswa maupun masyarakat pada umumnya.Apabila saudara
bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian saya, silahkan
menandatangani persetujuan untuk menjadi obyek penelitian.
Atas kesediaan dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.
Probolinggo, 6 September 2020

Mengetahui,
Pembimbing I/II Peneliti

(Tutik Hidayati, S.ST., M.Kes.) (Nuryzka Inggritiyas)

70
Lampiran 6

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Orangtua dari :

Telah mendapat keterangan secara terinci dan jelas mengenai:

1. Penelitian yang berjudul “Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap

Kecerdasan Interpersonal Anak Prasekolah di TK Dharma Wanita Jatimulyo

Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang”.

2. Perlakuan yang akan diterapkan terhadap responden

3. Manfaat ikut sebagai responden penelitian

4. Bahaya yang mungkin akan timbul

5. Prosedur penelitian

Responden mendapat kesempatan mengajukan pertanyaan mengenai segala

sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut.Oleh karena itu, saya

bersedia / tidak bersedia*) secara sukarela untuk menjadi responden penelitian

dengan penuh kesadaran serta tanpa paksaan.Demikian pernyataan ini saya buat

dengan sebenar-benarnya tanpa ada tekanan dari pihak manapun.

Lumajang, 6 September 2020

Peneliti, Responden,

(Nuryzka Inggritiyas) ( )

71
Lampiran 7

PERNYATAAN TELAH MELAKSANAKAN INFORMED

CONCENT

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Nuryzka Inggritiyas

NIM : 15301.11.19080

Menyatakan bahwa saya telah melaksanakan proses pengambilan data penelitian

sesuai dengan yang disetujui pembimbing dan telah memperoleh pernyataan

kesediaan dan persetujuan responden sebagai sumber data.

Lumajang, 6 September 2020

Mengetahui,

Tim Etika Penelitian Yang Membuat Pernyataan,

( ) (Nuryzka Inggritiyas)

72
Lampiran 8

LEMBAR KUESIONER

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN

INTERPERSONAL ANAK PRASEKOLAH DI TK DHARMA WANITA

JATIMULYO KECAMATAN KUNIR KABUPATEN LUMAJANG TAHUN

2020

No Responden : Tanggal :

I. Data Responden

Data orang tua

1. Nama ibu (inisial) :

2. Agama :

3. Umur : tahun

4. Pendidikan :

5. Pekerjaan :

6. Pernikahan ke- :

7. Alamat :

II. BIODATA

Data Anak

1. Nama (inisial) :

2. Jenis kelamin :

73
3. Tempat Tanggal Lahir/Umur : bulan

4. Anak ke :

5. BBL :

6. Jumlah Keluarga :

III. PETUNJUK PENGISIAN

Mohon pertanyaan berikut dijawab dengan sejujurnya sesuai dengan pendapat ibu,

dengan jalan memberi tanda chek (√) pada salah satu huruf di depan pernyataan.

Keterangan :

a) Sangat Setuju (SS)

b) Setuju (S)

c) Tidak Tentu (TT)

d) Tidak Setuju (TS)

e) SangatTidak Setuju (STS)

74
NO PERNYATAAN SS S TT TS STS
DEMOKRATIS
1 Membiarkan anak bermain dengan tetangga dengan
pengawasan
2 Menegur anak jika bermain sampai sore
3 Membiarkan anak bermain bersama temannya dengan
pengawasan
4 Menegur anak jika anak secara tidak sengaja
memecahkan barang di rumah
5 Tidak membatasi rasa ingin tahu anak, dengan selalu
menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh anak.
6 Tidak mendengarkan saat anak bercerita
7 Bersikap masa bodoh dengan prestasi yang sudah
dicapai oleh anak
8 Tidak memperhatikan keinginan anak
9 Membiarkan anak saat bertengkar dengan temannya
10 Memberikan semua yang diinginkan anak
PERMISSIVE
11 Membiarkan anak bermain dengan tetangga tanpa
pengawasan
12 Membiarkan anak jika bermain sampai sore
13 Membiarkan anak bermain bersama temannya tanpa
pengawasan
14 Membiarkan anak jika anak secara tidak sengaja
memecahkan barang di rumah
15 Tidak membatasi rasa ingin tahu anak, dengan selalu
menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh anak.
16 Tidak mendengarkan saat anak bercerita
17 Bersikap tegas terhadap prestasi yang sudah dicapai
oleh anak
18 Tidak memperhatikan keinginan anak

75
19 Menegur anak saat bertengkar dengan temannya
20 Tidak memberikan apa yang didinginkan anak
OTORITER
21 Melarang anak bermain dengan tetangga dengan atau
tanpa pengawasan
22 Memarahi anak jika bermain sampai sore
23 Melarang anak bermain bersama temannya dengan
pengawasan
24 Memukul anak jika anak secara tidak sengaja
memecahkan barang di rumah
25 Membatasi rasa ingin tahu anak, dengan selalu
menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh anak.
26 Tidak mendengarkan saat anak bercerita
27 Bersikap masa bodoh dengan prestasi yang sudah
dicapai oleh anak
28 Memperhatikan keinginan anak
29 Membiarkan anak saat bertengkar dengan temannya
30 Memberikan semua yang diinginkan anak

Dikutip dari buku Skala Psikologis.

Keterangan :
1-5, 11-15, 21-25 = pernyataan positif
6-10, 16-20, 26-30 = penyataan negatif

76
KUESIONER KECERDASAN INTERPERSONAL

Petunjuk Pengisian:

- Berilah tanda silang (X) pada kolom jawaban yang sudah tersedia

Keterangan:

BB : Belum Berkembang

MB : Mulai Berkembang

BSH : Berkembang Sesuai Harapan

BSB : Berkembang Sangat Baik

Indikator Kecerdasan
No. BB MB BSH BSB Skor
Interpersonal
1. - Bagaimana pencapaian Kesadaran
Diri anak
-
2. - Bagaimana pencapaian Rasa
TanggungJawabuntuk dirisendiri
danorang lain

3. - Bagaimana pencapaian Perilaku


Prososial
-

77
Lampiran 9

Hasil uji validitas Terhadap Pola Asuh

pertanyaan
ke r-hitung r-tabel keputusan
1 0,832687 0,632 valid
2 0,863162 0,632 valid
3 0,965089 0,632 valid
4 0,928142 0,632 valid
5 0,917899 0,632 valid
6 0,718235 0,632 valid
7 0,843227 0,632 valid
8 0,911605 0,632 valid
9 0,864097 0,632 valid
10 0,954469 0,632 valid
11 0,754046 0,632 valid
12 0,730434 0,632 valid
13 0,817035 0,632 valid
14 0,648733 0,632 valid
15 0,86799 0,632 valid
16 0,648733 0,632 valid
17 0,728743 0,632 valid
18 0,757576 0,632 valid
19 0,845717 0,632 valid
20 0,829957 0,632 valid
21 0,965431 0,632 valid
22 0,786565 0,632 valid
23 0,757392 0,632 valid
24 0,68742 0,632 valid
25 0,763106 0,632 valid
26 0,770954 0,632 valid
27 0,786565 0,632 valid
28 0,776493 0,632 valid
29 0,946027 0,632 valid
30 0,926323 0,632 valid

78
Lampiran 10

Hasil Tabulasi Data

N Nama Umur JK BB UA Jumlah Nama Ibu Umur Pendidikan Pekerjaan Pernikahan Pola Asuh Kecerdasan
o Anak Lahir Keluarga ke- Interpersonal
Anak
(bln)

1 An. “AN” 74 P 3,4Kg 2 6 Ny. “SU ” 26 SMP IRT 2 OTORITER KURANG

2 An. “MK” 76 L 3,5Kg 1 3 Ny. “ II ” 30 SD IRT 1 DEMOKRA KURANG


TIS
3 An. “NO” 70 P 1,5Kg 1 4 Ny. “ Y ” 23 SD IRT 1 DEMOKRA KURANG
TIS
4 An. ”AS” 71 P 3,5kg 1 5 Ny. “ Ys ” 26 SMA IRT 1 DEMOKRA CUKUP
TIS
5 An. “AR” 72 P 3,5kg 2 3 Ny. “ Ar ” 40 SD TANI 1 DEMOKRA KURANG
TIS
6 An, “AA” 64 L 3,5kg 2 4 Ny. “ H ” 26 SD IRT 2 DEMOKRA KURANG
TIS
7 An. “AD” 81 L 3kg 2 3 Ny. “ SF ” 26 SD TANI 1 DEMOKRA LEBIH
TIS
8 An. 71 P 2,3kg 1 4 Ny. “ RP ” 25 SMP TANI 1 DEMOKRA CUKUP
“ANP” TIS
9 An. “AP” 75 L 1,5kg 1 4 Ny. “ PDN 26 SD IRT 2 OTORITER CUKUP

10 An. 80 L 3kg 2 4 Ny. “ M ” 40 SD WIRASW 1 PERMISIF KURANG
“ARA” ASTA

79
11 An. “AH” 79 P 3kg 2 6 Ny. “ S ” 41 SD TANI 1 DEMOKRA CUKUP
TIS
12 An. “AIH” 74 P 2,7kg 1 3 Ny. “ RN 34 SD IRT 1 DEMOKRA CUKUP
” TIS
13 An. “FA” 66 P 3,2kg 2 4 Ny. “ Sn ” 35 SD TANI 1 DEMOKRA KURANG
TIS
14 An. “HK” 75 P 2,9kg 1 7 Ny. “ M ” 25 SMP IRT 1 DEMOKRA CUKUP
TIS
15 An. “IM” 69 L 2,8kg 1 6 Ny. “ St ” 27 SD TANI 1 DEMOKRA KURANG
TIS
16 An. “KR” 78 L 2,7kg 1 4 Ny. “ AS ” 26 SMA TANI 1 OTORITER KURANG

17 An. “KS” 70 P 2,5kg 2 4 Ny. “ Im ” 38 SD TANI 1 DEMOKRA KURANG


TIS
18 An. 72 L 3,1kg 2 4 Ny. “ ES ” 36 SMP WIRASW 1 DEMOKRA CUKUP
“MAN” ASTA TIS
19 An. 75 L 3kg 2 6 Ny. “ F ” 36 SMP WIRASW 1 DEMOKRA CUKUP
“MFZ” ASTA TIS
20 An. 79 L 3kg 2 6 Ny. “ Mf ” 45 SD WIRASW 1 DEMOKRA CUKUP
“MAZ” ASTA TIS
21 An. 68 L 3kg 1 4 Ny. “ Nh ” 30 SD TANI 1 DEMOKRA CUKUP
“MAW” TIS
22 An. 78 L 2,5kg 2 3 Ny. “ YA 38 SMP IRT 1 DEMOKRA CUKUP
“MAA” ” TIS
23 An. 71 L 3kg 1 5 Ny. “ R ” 34 S1 GURU 2 DEMOKRA CUKUP
“MRA” TIS
24 An. “MS” 80 L 3kg 2 6 Ny. “ St ” 48 SD IRT 2 DEMOKRA CUKUP
TIS
25 An. “MN” 72 L 2,6kg 2 5 Ny. “ Rs ” 36 SMP IRT 1 DEMOKRA KURANG
TIS
26 An. “MH” 70 P 2,9Kg 1 6 Ny. “ Is” 27 SMP IRT 1 DEMOKRA KURANG
TIS

80
27 An. “NP” 74 P 3,7Kg 2 5 Ny. “ L ” 34 SD IRT 1 DEMOKRA CUKUP
TIS
28 An. “RA” 73 P 2,5kg 2 5 Ny. “ H ” 30 SMA IRT 1 DEMOKRA KURANG
TIS
29 An. 68 P 2,7kg 2 4 Ny. “ Sr ” 36 SD IRT 2 DEMOKRA KURANG
“RSA” TIS
30 An. “RSI” 68 L 2,8kg 3 4 Ny. “ Sr ” 36 SD IRT 2 DEMOKRA KURANG
TIS
31 An. “SA” 76 P 3,2kg 2 3 Ny. “ Jm ” 40 SD IRT 1 DEMOKRA KURANG
TIS
32 An. “SA” 81 P 3kg 2 4 Ny. “ Ar ” 40 SD TANI 2 DEMOKRA CUKUP
TIS
33 An. “UH” 79 P 3,1kg 2 5 Ny. “ SA ” 41 SD WIRASW 1 DEMOKRA CUKUP
ASTA TIS
34 An. “WK” 74 P 3kg 1 5 Ny. “ K ” 28 SMP IRT 1 DEMOKRA CUKUP
TIS
35 An. “ZZ” 73 P 3kg 1 4 Ny. “ Sl ” 27 SMP IRT 1 DEMOKRA CUKUP
TIS
36 An. 65 L 3,1kg 1 3 Ny. “ Ss ” 26 SMP IRT 1 PERMISIF CUKUP
“MAr”
37 An. “AR” 59 L 3 kg I 5 Ny. “IN” 27 SMP IRT 1 Otoriter Kurang

38 An. “AY” 60 L 3,2 kg II 6 Ny. “RD” 34 SD Tani 1 Demokratis Cukup

39 An. “AP” 56 P 3 kg II 8 Ny. “LM” 38 SD Tani 1 Demokratis Cukup

40 An. 59 P 2,9 kg I 5 Ny. “SM”. 27 SMA IRT 1 Demokratis Cukup


“AAT”
41 An. “AC” 51 P 3 kg II 4 Ny. “YL” 34 SMP Wiraswast 2 Demokratis Cukup
a
42 An. “CJ” 61 P 3 kg I 3 Ny. “ER” 28 SMA IRT 1 Demokratis Cukup

81
43 An. “DR” 56 P 3 kg I 7 Ny. “DO” 25 SMP IRT 1 Otoriter Kurang

44 An. “FN” 64 P 2,9 kg II 5 Ny. “SS” 34 SD IRT 1 Permisif Kurang

45 An. “HA” 64 P 3 kg I 3 Ny. “BM” 34 SD IRT 2 Otoriter Kurang

46 An. “IK” 63 P 3 kg I 4 Ny. “SL” 25 SMA IRT 1 Demokratis Lebih

47 An. “JA” 58 L 3 kg I 5 Ny. “SK” 27 SMA IRT 1 Demokratis Lebih

48 An. “KA” 58 L 3 kg II 3 Ny. “NR” 36 SD IRT 2 Demokratis Cukup

49 An.”KN” 58 P 2,95 kg I 3 Ny. “ES” 25 SMP IRT 1 Demokratis Cukup

50 An. “LR” 53 P 2,9 Kg I 4 Ny. “DK” 27 SMP IRT 1 Permisif Cukup

51 An.”MAl” 54 L 3,1 Kg II 6 Ny. “SA”. 24 SD IRT 1 Demokratis Cukup

52 An.”MAf” 64 L 3,1 kg I 3 Ny. “SK” 26 SMP IRT 1 Demokratis Cukup

53 An. 49 L 3 kg I 5 Ny. “LM” 24 SMP IRT 1 Demokratis Cukup


“MHf”
54 An. “MJ” 63 L 3 kg II 4 Ny. “BR” 38 SD Tani 1 Demokratis Cukup

55 An. “MR” 70 L 3 kg II 4 Ny. “AS” 32 SD Wiraswast 3 Demokratis Cukup


a
56 An. 56 L 2,8 kg I 6 Ny. “IL” 28 SD Wiraswast 2 Demokratis Cukup
“MRz” a
57 An. “NA” 64 P 3 Kg I 5 Ny. “TA” 27 SD IRT 1 Otoriter Lebih

58 An. “NP” 56 P 3 Kg I 5 Ny. “FR” 25 SD IRT 1 Demokratis Cukup

82
59 An. “P” 61 L 3 Kg II 4 Ny. “MT” 37 SD Wiraswast 2 Demokratis Cukup
a
60 An. “RJ” 58 P 2,9 Kg II 6 Ny. “YN” 35 SD Tani 1 Demokratis Cukup

61 An. “SD” 59 P 3,15 II 4 Ny. “ 32 SD IRT 1 Demokratis Lebih


Kg SAy”
62 An. “SN” 59 P 3 Kg I 3 Ny. “YN” 27 SMP IRT 1 Demokratis Cukup

63 An. “UD” 63 P 2,95 I 6 Ny. “NF” 25 SD Tani 1 Demokratis Cukup


Kg
64 An. “VA” 64 P 3 Kg II 3 Ny. “AT” 36 SD Tani 1 Demokratis Cukup

65 An. “BF” 59 P 3 Kg III 4 Ny. “AM” 42 SD IRT 1 Permisif Lebih

83
Lampiran 11

Hasil Analisis SPSS

Crosstabs

[DataSet0]

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pola asuh orang tua *


65 100.0% 0 .0% 65 100.0%
kecerdasan interpersonal

pola asuh orang tua * kecerdasan interpersonal Crosstabulation

kecerdasan interpersonal

Kurang cukup lebih Total

pola asuh orang demokratis Count 11 38 4 53


tua
% within pola asuh
20.8% 71.7% 7.5% 100.0%
orang tua

% within kecerdasan
61.1% 92.7% 66.7% 81.5%
interpersonal

% of Total 16.9% 58.5% 6.2% 81.5%

Otoriter Count 5 1 1 7

% within pola asuh


71.4% 14.3% 14.3% 100.0%
orang tua

% within kecerdasan
27.8% 2.4% 16.7% 10.8%
interpersonal

% of Total 7.7% 1.5% 1.5% 10.8%

84
Permisif Count 2 2 1 5

% within pola asuh


40.0% 40.0% 20.0% 100.0%
orang tua

% within kecerdasan
11.1% 4.9% 16.7% 7.7%
interpersonal

% of Total 3.1% 3.1% 1.5% 7.7%

Total Count
18 41 6 65

% within pola asuh


27.7% 63.1% 9.2% 100.0%
orang tua

% within kecerdasan
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
interpersonal

% of Total 27.7% 63.1% 9.2% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


Value df sided)

Pearson Chi-Square 10.703a 4 .030

Likelihood Ratio 10.355 4 .035

Linear-by-Linear Association 1.067 1 .302

N of Valid Cases 65

a. 7 cells (77,8%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is ,46.

85
Lampiran 12

Dokumentasi Penelitian

86
Lampiran 13

LEMBAR KONSULTASI

Nama Mahasiswa : Nuryzka Inggritiyas

NIM : 15301.11.19080

Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kecerdasan

Interpersonal Anak Prasekolah di TK Dharma Wanita

Jatimulyo Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang tahun

2020

Nama Pembimbing I: Tutik Hidayati, S.ST., M.Kes.

Hari/Tanggal BAB Konsul Saran TTD


31-01-2020 Judul Acc

14-03-2020 BAB 1 1. Urutkan IJKS


2. Introduction kurang tepat
3. Tambahkan kronologi
4. Ganti kata pengaruh dengan
kata hubungan
5. Selanjutnya hasil revisi BAB
1 dan buat BAB 2 s/d BAB 4
dengan lampiran-
lampirannya
17-03-2020 BAB 1 1. BAB 1 sudah fix
BAB 2 2. Lengkapi BAB 2
10-04-2020 BAB 2 1. Pengetikan untuk didalam
BAB 3 tabel
2. Pengetikan keterangan bagan
dan tabel
3. Penomoran halaman
12-04-2020 BAB 2 1. BAB 1 s/d BAB 4 fix

13-04-2020 BAB 3 1. Penomoran halaman


BAB 4 2. Lengkapi lampiran-lampiran
Lanjut konsultasi ke
pembimbing 2

87
Lampiran 14

LEMBAR KONSULTASI

Nama Mahasiswa : Nuryzka Inggritiyas

NIM : 15301.11.19080

Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kecerdasan

Interpersonal Anak Prasekolah di TK Dharma Wanita

Jatimulyo Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang tahun

2020

Nama Pembimbing II: Wahida Yuliana.,SST.,M.Kes.

Hari/Tanggal BAB Konsul Saran TTD


12-04-2020 BAB 1 Sumber pustaka,rumusan
masalah

13-04-2020 BAB 2 Pengetikan untuk didalam tabel

13-04-2020 BAB 3 Kerangka konsep dan


keterangannya

14-04-2020 BAB 4 Uji pakai chi square,

15-04-2020 DAFTAR Penulisan


PUSTAKA

15-04-2020 Lampiran Lengkapi Lampiran


ACC

88
Lampiran 15

BERITA ACARA REVISI

Nama : Nuryzka Inggritiyas

NIM :15301.11.19080

Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kecerdasan

Interpersonal Anak Prasekolah di TK Dharma Wanita Jatimulyo

Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang tahun 2020

Ketua Penguji I : Dr. Widia Shofa Ilmiah.,SST.,M.Kes

No Tanggal Saran Perbaikan Hasil Perbaikan


1. 16 April 1. Bab 1 dicantumkan data Sudah direvisi
2020 pendukung tahun – tahun
sebelumnya tentang
perkembangan kecerdasan
interpersonal anak prasekolah di
TK tersebut
2 17 April 2. Bab 4 Teknik pengumpulan data Sudah direvisi
2020 diperjelas

3 18 April 3. Bab 4 populasinya diperjelas Sudah direvisi


2020

4 19 April 4. Kuesioner di Uji validitas Membagikan


2020 kuesioner pada 10
ibu siswa melalui
whatsapp dan
menguji hasil
jawaban kuesioner
dan hasilnya r hitung
lebih besar dari r
tabel
5 30 April 1. pembetulan penataan judul di Sudah direvisi
2020 cover
2. hapus motto dan persembahan di Sudah direvisi
daftar isi
3. melengkapi daftar lampiran Sudah direvisi
4. pembetulan tujuan umum dan Sudah direvisi
khusus

89
6 30 April 5. pembetulan keterangan kerangka Sudah direvisi
2020 konsep

Mengetahui,
Penguji I

Dr. Widia Shofa Ilmiah.,SST.,M.Kes

90
Lampiran 16

BERITA ACARA REVISI

Nama : Nuryzka Inggritiyas

NIM :15301.11.19080

Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kecerdasan

Interpersonal Anak Prasekolah di TK Dharma Wanita Jatimulyo

Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang tahun 2020

Penguji II : Tutik Hidayati.,SST.,M.Keb

No Tanggal Saran Perbaikan Hasil Perbaikan


1. 16 April nilai perkembangan Sudah ditambahkan
2020 kecerdasan interpersonal sumbernya
berasal darimana sumbernya
2 29 April Kabupaten Lumajang di Sudah direvisi
2020 cover bagian bawah dihapus

3 29 April di tabel indikator-indikator Sudah direvisi


2020 kecerdasan interpersonal
Untuk tulisan di dalam table
1 spasi

4 30 April semua referensi dari bab 1-4 Sudah ditambahkan


2020 dimasukkan daftar pustaka

5 1 Mei 2020 penulisan di cek ulang Sudah di revisi

6 2 Mei 2020 ACC melanjutkan penelitian Lanjut penelitian

Mengetahui,
Penguji II

Tutik Hidayati.,SST.,M.Keb

91
Lampiran 17

BERITA ACARA REVISI

Nama : Nuryzka Inggritiyas

NIM :15301.11.19080

Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kecerdasan

Interpersonal Anak Prasekolah di TK Dharma Wanita Jatimulyo

Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang tahun 2020

Penguji III : Wahida Yuliana.,SST.,M.Kes

No Tanggal Saran Perbaikan Hasil Perbaikan


1. 16 April nilai perkembangan Sudah ditambahkan
2020 kecerdasan interpersonal sumbernya
berasal darimana sumbernya
2 29 April Kabupaten Lumajang di Sudah direvisi
2020 cover bagian bawah dihapus

3 29 April di tabel indikator-indikator Sudah direvisi


2020 kecerdasan interpersonal
Untuk tulisan di dalam table
1 spasi

4 30 April semua referensi dari bab 1-4 Sudah ditambahkan


2020 dimasukkan daftar pustaka

5 1 Mei 2020 penulisan di cek ulang Sudah di revisi

6 2 Mei 2020 ACC melanjutkan penelitian Lanjut penelitian

Mengetahui,
Penguji III

Wahida Yuliana.,SST.,M.Kes

92

Anda mungkin juga menyukai