SKRIPSI
MOH FADLILLAH
201501431
i
PERNYATAAN
MOH. FADLILLAH
NIM. 201501431
ii
ABSTRAK
MOH.FADLILLAH. Hubungan Pengetahuan dan Tingkat Kecemasan Masyarakat
dalam Menghadapi Pendemi Covid-19 Tahun 2020. Dibimbing oleh Tigor H.
Situmorang dan Sringati.
iii
ABSTRACT
MOH.FADLILLAH. Correlation Of Knowledge And Anxiety Level Of Community
In Facing The Covid-19 Pandemic, 2020. Guided By TIGOR H. SITUMORANG
And SRINGATI.
iv
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT KECEMASAN
MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI PENDEMI
COVID-19 DI DESA MANSALEAN
KECAMATAN LABOBO
SKRIPSI
MOH FADLILLAH
201501431
v
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
MOH FADLILLAH
201501431
Mengetahui,
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Stikes Widya Nusantara
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi tepat pada waktunya dengan judul
“Hubungan Pengetahuan dan Tingkat Kecemasan Masyarakat dalam Menghadapi
Pendemi Covid-19 di Desa Mansalean Kecamatan Labobo ” Shalawat dan Salam
semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang senantiasa kita
jadikan teladan dalam aktifitas seharian kita.
Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis mendapat banyak bantuan
dan arahan dari berbagai pihak pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada Ayahanda Ghalib Dg. Parhani dan Ibunda Rosmini yang telah
melahirkan, mengasuh, membesarkan, mendidik dan memberikan doa restu serta
dukungan moril maupun materil kepada penulis. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada yang terhormat :
1. Dr. Pesta Corry Sihotang, Dipl. Mw., S.KM., M.Kes, Selaku Ketua Yayasan
Stikes Widya Nusantara
1. Dr. Tigor H. Situmorang, M.H., M.Kes. Selaku Ketua STIKes Widya
Nusantara Palu, sekaligus Pembimbing I yang setiap saat meluangkan
waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan
Skripsi ini.
2. Hasnidar, S.Kep., Ns., M.Kep.Selaku Ketua Program Studi Ners
3. Juwita Meldasari Tebisi, S.Kep., Ns., M.Kes Penguji utama yang telah
bersedia meluangkan waktunya menguji dan mengarahkan penulis dalam
penyusunan Skripsi.
4. Sringati, S.Kep., Ns., M.P.H Pembimbing II yang setiap saat meluangkan
waktunya untuk membimbing dalam penyusunan skripsi ini.
5. Kepala Desa Mansaelan Kecamatan Labobo, yang telah mengizinkan penulis
untuk melakukan penelitian di tempat tersebut.
vii
6. Terimakasih kepada semua responden yang telah bersedia menjadi responden
dalam pengambilan penelitian yang peneliti telah laksanakan sehingga peneliti
dapat menyelesaikan tugas akhir.
7. Bapak / Ibu Dosen dan seluruh staf STIKes Widya Nusantara Palu yang telah
memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan selama penulis
mengikuti pendidikan.
8. Teristimewa teman-teman angkatan 2015 yang telah memberikan support
serta semangat dalam penyusunan skripsi ini
Kepada semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu, semoga
Allah SWT berkenan membalasnya dan semoga Skripsi ini bermanfaat bagi
kita semua.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN............................................................................ ii
ABSTRAK iii
ABSTRACK iv
HALAMAN JUDUL........................................................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ vi
PRAKATA vii
DAFTAR ISI....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................... x
.......................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang.......................................................................... 1
B. RumusanMasalah..................................................................... 6
C. TujuanPenelitian...................................................................... 7
D. ManfaatPenelitian.................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Kecemasan...................................... 6
B. Tinjauan Umum Tentang Covid 19......................................... 17
C. Tinjauan Umum Tentang Masyarakat..................................... 39
BAB III METODE PENELITIAN
A. DesainPenelitian...................................................................... 50
B. Tempatdanwaktupenelitian...................................................... 50
C. Populasi dan Sampel Penelitian............................................... 50
D. Variabel Penelitian................................................................... 51
E. Definisi Operasional................................................................ 51
F. Instrumen Penelitian................................................................ 51
G. Teknik pengumpulan data........................................................ 52
H. Analisis Data............................................................................ 52
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian........................................................................ 54
B. Pembahasan............................................................................. 55
BAB V SIMPULAN & SARAN
A. Simpulan.................................................................................. 58
B. Saran........................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Covid-19 atau Corona virus merupakan virus yang merupakan penyakit
mulai gejala ringan dan berat yang disebabkan oleh virus (COVID-19)
merupakan virus yang masih awam dikalangan masyarakat. Virus corona
merupakan virus yang penularannya melalui hewan ke manusia. Penelitian
menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke
manusia dan MERS dari unta ke manusia. Terdapat berbagai jenis virus
corona namun tidak semua dapat menyerang manusia. Pada kasus yang berat
dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan
bahkan kematian. Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office
melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota
Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.1
World Health Organization (WHO) mengungkapkan bahwa fenomena
terjadinya pneumonia karena penyebab yang belum diketahui menyerang
Kota Wuhan yang kini meresahkan manusia di seluruh dunia. Pandemi
semakin berat dengan laporan kematian yang banyak terjadi luar China.
WHO menetapkan COVID-19 Pada tanggal 30 Januari 2020, sebagai Public
Health Emergency of International Concern (PHEIC) Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat Yang Meresahkan Dunia (KKMMD)1. Pada tanggal 12 Februari
2020, WHO menetapkan resmi penyakit novel coronavirus yang terinfeksi
pada manusia dengan sebutan Coronavirus Disease (COVID-19). COVID-19
disebabkan oleh SARS-COV2 yang termasuk dalam keluarga besar
coronavirus yang sama dengan penyebab SARS pada tahun 2003, hanya
berbeda jenis virusnya. Gejalanya mirip dengan SARS, namun angka
kematian SARS (9,6%) lebih tinggi dibanding COVID-19 (saat ini kurang
dari 5%), walaupun jumlah kasus COVID-19 jauh lebih banyak dibanding
SARS. COVID-19 juga memiliki penyebaran yang lebih luas dan cepat ke
beberapa negara dibanding SARS.2
1
1
2
2
3
3
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Dianalisisnya “Hubungan Pengetahuan dan Tingkat Kecemasan
Masyarakat dalam Menghadapi Pendemi Covid-19 di Desa Mansalean
Kecamatan Labobo”.
2. Tujuan Khusus.
a. Diidentifikasinya Pengetahuan Masyarakat dalam Menghadapi Pendemi
Covid-19 di Desa Mansalean Kecamatan Labobo
b. Diidentifikasinya Tingkat Kecemasan Masyarakat dalam Menghadapi
Pendemi Covid-19 di Desa Mansalean Kecamatan Labobo
c. Dianalisisnya Hubungan Pengetahuan dan Tingkat Kecemasan
Masyarakat dalam Menghadapi Pendemi Covid-19 di Desa Mansalean
Kecamatan Labobo
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah sebagai dasar pemikiran
dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan tentang
Hubungan Pengetahuan dan Tingkat Kecemasan Masyarakat dalam
Menghadapi Pendemi Covid-19 di Desa Mansalean Kecamatan Labobo.
2. Institusi
Hsil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan masukan yang
positif terkait dengan Hubungan Pengetahuan dan Tingkat Kecemasan
Masyarakat dalam Menghadapi Pendemi Covid-19 di Desa Mansalean
Kecamatan Labobo.
3. Masyarakat
Merupakan data dan informasi dari penelitian ini dimanfaatkan oleh
masyarakat desa mansalean untuk mengetahui tingkat kecemasan dalam
menghadapi pandami.
4
5
4. Bagi Peneliti
Manfaat bagi peneliti adalah sebagai sebuah media pembelajaran dan
pengetahuan dalam melakukan penelitian untuk tingkat
mengetahuiHubungan Pengetahuan dan Tingkat Kecemasan Masyarakat
dalam Menghadapi Pendemi Covid-19 di Desa Mansalean Kecamatan
Labobo.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bisa dijadikan data dasar untuk peneliti selanjutnya untuk lebih
melengkapi penelitian terdahulu ini dengan meneliti lebih dalam mengenai
Hubungan Pengetahuan dan Tingkat Kecemasan Masyarakat dalam
Menghadapi Pendemi Covid-19.
5
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
6
7
c. Aplikasi(application)
Aplikasi merupakan bentuk dari melakukan hal yang
didapatkan ketika dihadapkan pada situasi yang nyata. Aplikasi yang
dimaksud yaitu dapat berupa hukum-hukum, rumus, metode, prinsip,
dan lain sebagainya.
d. Analisis(analysis)
Analisis yakni ketika ndividu mampu menjelaskan kembali
terhadap domain-domain yang diketahuinya secara spesifik. Hal ini
bisa dinilai ketika individu dapat mengolah kata kerja,
menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan
sebagainya.
e. Sintesis (synthesis)
Sintesis memfokuskan pada kemampuan seseorang dalam
menggabungkan objek lain dengan yang lainnya. contohnya,
menyusun, planning, meringkaskan, serta menyesuaikan dengan
materi yang ada.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi diartikan sebagai kemampuan dalam memberikan
penilaian yang jujur atas apa yang didapatkan. Dimana ketika menilai
didasari pada karakteristik yang telah ditetapkan.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang diukur dari
subjek penilitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin
kita ketahui atau yang kita ukur dapat kita sesuaikan dengan
tingkatan-tingkatan di atas.11
3. Cara yang dapat dilakukan dalam mengukur pengetahuan seseorang bisa
dengan melakukan wawancara mengenai materi yang diterima, kemudian
dilakukan pengukuran dari subjek penilitian atau responden. Tingkat
pengetahuan yang ingin kita ketahui atau yang kita ukur dapat kita
sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas.11Pengetahuan di Dalam
Domain Kognitif.
7
8
4. Pengukuran Pengetahuan
a. Baik jika responden dapat menjawab dengan benar 76%-100% dari
seluruh pertanyaan
b. Cukup jika responden dapat menjawab dengan benar-benar 56%-75%
dari seluruh pertanyaan.
c. Kurang jika responden kurang mampu menjawab dengan benar <56%
dari seluruh pertanyaan 11.
B. Tinjauan Teori Kecemasan
1. Pengertian Kecemasan
Anxiety yang biasa dikenal dengan kecemasan, adalah sebuah
aspek yang melekat dalam diri individu. Kata dasar anxiety dalam bahasa
Indonesia Jerman adalah “angh” yang dalam bahasa Latin berhubungan
dengan kata “angustus, ango, angor, anxius, anxietas, angina”3. Kecemasan
adalah kondisi yang kurang menyenangkan sehingga membuat individu
menjadi tegang dan merasa khawatir terhadap sesuatu yang
memungkinkan seseorang waspada akan terjadinya hal yang mengancam
dirinya. Kecemasan mungkin melibatkan perasaan perilaku dan respon-
respon fisiologis.3
Kecemasan merupakan rasa yang tidak nyaman terhadap suatu hal
yang tidak diketahui atau diketahui penyebabnya yang membuat
ketegangan otot serta individu merasa resah dan tidak tenang, perasaan
yang was-was untuk mengatasi bahaya. Dari pengertian yang telah
dikemukakan diatas maka dapat di artikan kecemasan sebagai stimulus
dari stressor baik fisiologis dan psikologis, rasa takut atau khawatir yang
tidak jelas. Kecemasan terjadi ketika seseorang merasa terancam baik
secara fisik maupun psikologik seperti harga diri, gambaran diri atau
identitas diri.4
Kecemasan merupakan hal yang dialami individu yang bersifat
subyektif, ditandai dengan gejala sebagai perilaku sedang mengalami
“kesulitan “dan kesusahan yang penyebabnya belum dapat dipastikan.
Kecemasan merupakan petrasaan gelisah yang tidak jelas serta berkaitan
8
9
9
10
b. Faktor Pencetus
Stresor pencetus yang merupakan stimulant yang membuat
seseorang merasakan tantangan, ancaman, dalam kebutuhan pertahanan
diri. Faktor pencetus terbagi atas internal maupun eksternal yaitu :
1) Biologi ( fisik )
Masalah kesehatan yang terjadi adalah berupa penyakit yang
menyerang fisik maupun mengganggu kerja dari organ tubuh
sehingga produktifitas menjadi menurun. Ketika tubuh manusia
mengalami gangguan maka hal ini dapat mengganggu kegiatan serta
menurunnya kemampuan yang dapat dilakukan sehari-hari.5
2) Psikologis
Permasalahan dari luar yang bisa mempengaruhi keadaan psikologis
yang bisa mengakibatkan rasa cemas berlebih sehingga bisa
menimbulkan kematian, perceraian, pindah kerja sedangkan
permasalahan dari dalam yang memiliki hubungan dengan keadaan
psikologis yang mengakibatkan rasa cemas yaitu masalah terhadap
diri sendiri, keluarga, beradaptasi sebagai istri, suami atau sebagai
ibu baru.
3) Sosial Budaya
Keadaan social eonomi yang dimiliki individu memiliki peran
penting sebagai salah satu stressor. Individu yang memiliki ekonomi
baik maka tidak gampang untuk mengalami stress sedangakan
individu yang memiliki ekomomi kurang lebih rentang terkena
strees. Maka dapat disimpulkan bahwa social ekonomi memberikan
pengaruh terhadap stress yang akan memicu terjadinya cemas.
3. Tanda Dan Gejala
Keluhan yang biasanya dirasakan oleh individu saat merasa cemas
secara umum antara lain adalah sebagai berikut:
a. Gejala psikologis : mengatakan merasa cemas atau khawatir, rasa
perasaan tidak tenang, takut akan fikirannya sendiri, mudah
tersinggung, merasa tegang, gelisah, mudah terkejut.
10
11
11
12
12
13
d. Panik
Panik biasanya diiringi dengan perasaan takut atau sedang
terancam. Gejala panik yaitu peningkatan aktifitas motorik, penurunan
kemampuan interpersonal, persepsi yang menyempit dan kehilangan
pemikiran rasional.
6. Faktor yang mempengaruhi
a. Umur
Semakin umur seseorang bertambah maka akan semakin
menjadikan dirinya dewasa namun tidak spesifik. Umur adalah sumber
penilain untuk menilai ke kondusifan dan produktifitas seseorang ketika
menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri.
b. Jenis Kelamin
Wanita dilaporkan lebih sering merasa cemas hal ini disebabkan
oleh perasaan sensitif terhadap emosi yang pada akhirnya peka juga
terhadap cemas.
c. Pendidikan
Pendidikan seseorang yang terbilang rendah memberikan
pengaruh terhadap bagaimana pola pikir dalam menyelesaikan suatu
permasalahan5.
7. Alat Ukur Kecemasan
a. Respon kecemasan
Respon kecemasan terbagi kedalam 4 jemis yaitu antara lain:5
1) Respon subjektif emosional, yakni perasaan emosional yang
dirasakan secara nyata contohnya takut atau sedang berada dalam
tekanan.
2) Respon kognitif adalah respon otak yang tidak mampu
menyelesaikan konflik.
3) Respon fisiologis berupa perubahan yang terjadi pada fisik seseorang
seperti meningkatnya denyut jantung, tekanan darah, menegangnya
otot-otot, peningkatan intensitas bernafas, mual, mulut kering,
dehidrasi dan berkeringat.
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
jumlah orang yang terinfeksiberlipat ganda setiap 7,4 hari; interval kontinu
rata-rata (waktu interval rata-rata penularan dari satu orang ke orang lain)
adalah 7,5 hari; indeks regenerasi dasar (R0) diperkirakan 2.2-3.8, yang
berarti bahwa setiap pasien menginfeksi rata-rata 2,2-3,8 orang. Interval
rata-rata utama: untuk kasus ringan, interval rata-rata dari onset
kekunjungan rumah sakit awal adalah 5,8 hari, dan dari onset ke rawat inap
12,5 hari;untuk kasus yang parah, interval rata-rata dari onset ke rawat inap
adalah 7 hari dan dari onset hingga diagnosis 8 hari; untuk kasus kematian,
interval rata-rata dari onsetke diagnosis secara signiikan lebih lama (9 hari),
dan dari onset hingga kematianadalah 9,5 hari. Karakteristik Klinis.
5. Manifistasi Klinis
Corona virus menunjukkan manifest ringan, sedang atau berat.
manifestasi klinis yang paling sering yakni febris (suhu >380C), batuk dan
kesulitan bernapas. Juga bisa timbul gejala lain seperti sesak memberat,
kelelahan, nyeri otot, masalah pada pencernaan contohnya diare serta
manifest saluran napas lainnya. Sebagian pasien merasakan sesak dalam
satu minggu. Pada kasus berat perburukan secara cepat dan progresif,
seperti ARDS, syok septik, asidosis metabolik yang sulit dikoreksidan
perdarahan atau disfungsi sistem koagulasi dalam beberapa hari. Pada
beberapa pasien, gejala yang muncul ringan, bahkan tidak disertai dengan
demam. Sebagian besar klien dengan prognosis baik, sebagian kecil
mengalami keadaan kritis bahkan meninggal. Berikut sindrom klinis yang
dapat muncul jika terinfeksi.4
a. Tidak berkomplikasi
Keadaan ini adalah keadaany paling ringan. Manifestasi yang
timbul yakni febris, batuk, nyeri tenggorokan, sumbatan pada hidung,
lelah, sakit kepala, mialgia. Hal yang membutuhkan perhatian lebih
untuk klien lansia dan klien dengan gangguan kekebalan tubuh
presentasi gejala menjadi tidak khas atau atipikal. Situasi sering terlihat
tidak adanya manifestasi komplikasi yakni kekurangan cairan, sepsis
atau napas pendek.
20
21
b. Pneumonia ringan
Manifestasi yang selalu terlihat yakni febris, batuk, dan sesak.
Tetapi bukan gejala pneumonia berat. anak-anak yang terkena
pneumonia rengan dapat dinilai dari batuk atau kesulitan bernapas
c. Pneumonia berat. Pada pasiendewasa:
1) Manifestasi yang timbul yakni demam atau curiga infeksi saluran
napas
2) Tanda yang muncul yaitu takipnea (frekuensi napas: > 30x/menit),
distress pernapasan berat atau saturasi oksigen pasien <90% udara
luar.
a) Penyakit ringan: bukan pneumonia dan pneumonia ringan;
diidentifikasi pada 81% kasus.
b) Penyakit berat: dispnea, frekuensi pernapasan ≥ 30 / menit,
saturasi oksigen darah (SpO2) ≤ 93%, rasio PaO2 / FiO2 [rasio
antara tekanan darah oksigen (tekanan parsial oksigen, PaO2)
dan persentase oksigen yang disuplai (fraksi oksigen
terinspirasikan.
c) Penyakit kritis: gagal pernapasan, syok septik, dan / atau
disfungsi organ multipel (MOD) atau kegagalan (MOF); ini
terjadi pada 5% kasus. 5
Kontaminasi terkuat yakni dari system repiratori dan kontak
langsung yang merupakan cara tercepat penularan, tetapi ada risiko
penularan fecaloral. Penularan aerosol, penularan dari ibu keanak dan
rute lainnya belum dikonirmasi. Transmisi tetesan pernapasan: Ini
adalah mode utama transmisi kontak langsung. Setelah sekitar satu
minggu tiba-tiba ada kondisi klinis yang memburuk dengan kegagalan
pernapasan dan MOD/MOF yang semakin memburuk. Sebagai
referensi, kriteria keparahan insuisiensi pernapasan dan kriteria
diagnostik sepsis dan syok septik dapat digunakan. Beberapa gejala
yang mungkin terjadi, antara lain:
21
22
22
23
23
24
c. Kasus Probable
Pasien dalam pengawasan yang diperiksakan untuk COVID-19 tetapi
inkonklusif atau tidak dapat disimpulkan atau seseorang dengan hasil
konfirmasi positif pan-coronavirus atau beta corona virus.6
d. Kasus terkonfirmasi
Seseorang yang secara laboratorium terkonfirmasi COVID-19.CDC
mendeinisikan yakni “kasus yang diawasi” serta “kasus yang
dikonirmasi”. Deinisi kasus yang diawasi merupakan individa yang telah
terkontaminasi epidemiologi. Sedangkan kasus yang dikonfirmasi,
spesimen saluran pernapasan, seperti dahak dan usap oral, harus
dikumpulkan dari kasus yang diamati untuk sekuensi seluruh genom dan
harus sangat homolog dengan coronavirus baru.6
Kementerian Kesehatan berdasarkan Buku Pedoman Kesiapsiagaan
Menghadapi Coronavirus Disease mengkategorikan kasus kedalam 2
kelompok, yakni pasien dalam pengawasan dan orang dalam
pemantauan. Orang dalam pemantauan yaitu individu yang merasakan
manifestasi seperti demam (≥38°C) atau pernah bepergian ke tempat
yang terkontaminasi dengan waktu 14 hari terakhir sebelum muncul
gejala dan tergolong dalam orang dalam pemantaua. Observasi yang
berkesinambungan dalam masa 14 hari. Pengiriman spesimen disertai
formulir pemeriksaan ODP/PDP. Bila hasil pemeriksaan menunjukkan
positif maka pasien di rujuk ke RS rujukan. Sedangkan pasien dalam
pengawasan dideinisikan sebagai:
a. individu yang pernah bepergian ke tempat yang terjangkit 13 pada 14
hari terakhir sebelum timbul gejala-gejala COVID-19 dan sindividu
yang merasakan manifestasi seperti: demam (>38°C); batuk,
commond cold, dan radang tenggorokan, pneumonia ringan hingga
berat dilihat dari gejala klinis dan/atau gambaran radiologis; serta
pasien dengan gangguan sistem kekebalan tubuh
(immunocompromised) karena gejala Dan tanda menjadi tidak jelas.
24
25
25
26
yang parah atau progresif 12. Specimen klien diambil dengan tetap diawasi
dan orang dalam pemantauan diambil spesimen sebanyak dua kali berturut-
turut (hari ke-1 dan ke-2 serta bila terjadi kondisi perburukan. Pemerintah
AS memiliki tahap saat melakukan pemeriksaan sampel, antara lain:
a. Sampel uji dalam keadaan beku atau antara 2 - 8° C (35,6 - 46,4° F)
setiap saat saat dikirim ke laboratorium untuk diagnosis. Paparan suhu di
luar rentang itu memiliki bahaya terhadap sampel uji dan menghasilkan
hasil “false-negative”.Salah-negatif akan dapatiki implikasi berbahaya
dalam kontaminasi virus secara meluara, sebab seseorang tidak akan
melakukan isolasi diri karena merasa dirinya sehat..
b. Sampel melebihi 72 jam tidak dapat diterima, kecuali sampel dibekukan.
c. Sampel harus dikirim sebagai UN3373, Substansi Biologis, Kategori B.
d. Label tidak sesuai, terkontaminasi, rusak, atau dengan kebocoran yang
signifikan dalam perjalanan akan ditolak.
e. Dikumpulkan secara tidak benar, yaitu apusan dengan kalsium alginat
atau ujung kapas, apusan dengan poros kayu tidak dapat diterima.
f. Spesimen telah kontak dengan zat penghambat teknologi polymerase
chain reaction (PCR) termasuk heparin, hemoglobin, etanol, dan EDTA
akan ditolak.
g. Untuk memastikan sampel uji tidak menghasilkan negatif palsu, perlu
diperhatikan aturan pengiriman kit uji COVID-19 yang tertera di bawah
ini dari Pusat Kontrol Penyakit AS (CDC).
Sampel yang tidak mengikuti aturan pengiriman tidak akan diterima.
Sedangkan kemenkes memiliki berbagai cara pengambilan sampel sampai
dengan laboratorium, yaitu:
a. Sebelum mengambil spesimen, hal yang perlu diperhatikan adalah
universal precaution atau kewaspadaan universal agar tidak terjadi
terjadinya penularan penyakit dari pasien ke paramedis maupun
lingkungan sekitar.
b. Gunakan swab yang dibuat dari bahan dacron/rayon steril dengan tangkai
plastik atau jenis locked swab (tangkai lebih lentur). Tidak melakukan
26
27
swab dengan kapas atau swab yang mengandung Calcium Alginat atau
swab kapas dengan tangkai kayu, dicurigai terdapat substansi yang dapat
menghambat menginaktivasi virus dan dapat menghambat proses
pemeriksaan secara molekuler.
c. Sampel serum berpasangan diperlukan untuk konirmasi, dengan serum
awal dikumpulkan di minggu pertama penyakit dan serum yang kedua
idealnya dikumpulkan 2-3 minggu kemudian.
d. Spesimen pasien dalam pengawasan,probabel atau dikonirmasi harus
dilakukant atalaksana sebagai UN3373, “Substansi Biologis, Kategori
B”, ketika akan diangkut/ditransportasikan dengan tujuan diagnostik atau
investigasi.
e. Pengiriman spesimen orang dalam pemantauan dan pasien dalam
pengawasan dilakukan oleh petugas Dinas Kesehatan dengan
menyertakan formulir pemeriksaanspesimen pasien dalam
pengawasan/orang dalam pemantauan.
f. Pengiriman spesimen sebaiknya dilakukan paling lama 1x24 jam.
Spesimen dikirimdan ditujukan ke laboratorium pemeriksa COVID-19
sesuai dengan wilayah masing-masing.
g. Spesimen yang tiba dilaboratorium,akan segera diproses untuk dilakukan
pemeriksaan. Pemeriksaan laboratorium terhadap pasien dalam
pengawasan COVID-19 dilakukan dengan menggunakan metode RT-
PCR dan sekuensing.
h. Bila spesimen yang diperiksa di laboratorium regional menunjukkan
hasil positif maka akan dilakukan konirmasi ulang oleh Laboratorium
Pusat Penyakit Infeksi Prof. Dr. Oemijati – Puslitbang Biomedis dan
Teknologi Dasar Kesehatan.
Setelah melakukan pmeriksaan maka dikirim ke Badan Litbabangkes dan
Dirjen P2P cq. PHEOC yang akan dilanjutkan ke Emergency Operation
Center (EOC) Pusat Krisis Kesehatan.6
8. Tatalaksana Umum
27
28
a. karantina
Berdasarkan manifest yang ada, baik ringan maupun sedang.
b. Melakukan tindakan perefentif dan pengendalian infeksi (PPI)26
c. Melakukan foto dada agar dapat mengetahui progress penyakit
d. Pemenuhan oksigen
Memberikan terapi oksigen segera kepada pasien dengan, distress napas,
hipoksemia atau syok. Terapi oksigen pertama sekitar 5L/menit dengan
target SpO2 ≥90% pada pasien tidak hamil dan ≥ 92-95% pada pasien
hamil
e. Kenali kegagalan napas karena kekurang oksigen dalam darah berat
f. Terapi cairan
Terapi cairan konservatif dilakukan saat tidak ditemukan syok. Pasien
dengan SARI harus diperhatikan dalam terapi cairannya. memantau
keseimbangan cairan dan elektrolit
g. Pemberian antibiotikempiris
h. Terapisimptomatik
Terapi simptomatik diberikan seperti antipiretik, obat batuk dan lainnya
jika memang diperlukan.
i. Pemberian kortikosteroid sistemik tidak rutin diberikan pada tatalaksana
pneumonia viral atau ARDS selain ada indikasilain.
j. Observasiketat
k. Pahami komorbidpasien
Hingga saat ini belum dapat dipastikan pengobatan yang efektif bagi
penderita COVID-19. Pada studi terhadap SARSCoV, gabungan opinavir
dan ritonavir memiliki manfaat klinis. Lopinavir dan ritonavir masih diteliti
tentang efektivitas dan keamanan pada infeksi COVID-19. Tatalaksana
yang belum teruji / terlisensi hanya boleh diberikan dalam situasi uji klinis
yang disetujui oleh komite etik atau melalui Monitored Emergency Use of
Unregistered Interventions Framework (MEURI), dengan pemantauan
ketat. Selain itu, saat ini belum ada vaksin untuk mencegah pneumonia
COVID-19 ini (Yuliana, 2020).
28
29
9. Deteksi dini
CDC menyarankan untuk dilakukan identifikasi terhadapi kasus juga
cara pelaporan kasus sama di provinsi kecuali Hubei pada edisi kelima,
namun tetap dengan memperhatikan pasien bergejala ditempatkan di rumah
sakit rujukan dengan tujuan keselamatan. Standar untuk isolasi pada kasus
yang dicurigai berhubungan dengan “Penghapusan Standar Isolasi”.7
“Khusus untuk kasus yang dicurigai, deteksi dengan antigen cepat, Multiple
PCR asam nukleat dan metode lain harus diadopsi untuk memeriksa patogen
pernapasan umum”. Mengidentifikasi adanya klien dalam pengawasan,
orang dalam pemantauan, cara dalam melakukan skrining dan respons
sesuai perkembangan keadaan COVID-19 dunia yang dapat dipantau di
situs resmi WHO atau melalui situs lain:
a. Sumber lain dari pemerintah/ kementerian kesehatan dari negara
Terjangkit (dapat diakses di www.infeksiemerging.kemkes.go.id)
b. Sumber media cetak atau elektronik nasional untuk mewaspadai rumor
atau berita yang berkembang terkait dengan COVID-19 untuk mencegah
berita bohong atau HOAX.
10. Perawatan bagi penderita
CDC memberikan usul “tempat perawatan harus ditentukan sesuai
dengan tingkat keparahan penyakit“, ”setiap kasus yang dicurigai harus
dirawat di satu kamar“, serta “kasus kritis harus dimasukkan ke ICU
sesegera mungkin”. Saat melakukan pengobatan antivirus, belum ada
pengobatan antivirus yang memiliki efektifitas, namun inhalasi aerosol α-
interferon, lopinavir/ritonavir, dan ribavirin disarankan sebagai obat uji
coba. CDC menerangkan dengan jelas perawatan kasus beras dan kritis.
Memberikan terapi oksigen serta dukungan pernapasan yang tepat waktu,
terutama jika kondisinya tidak membaik atau bahkan memburuk setelah
“highlow terapi oksigen kateter hidung atau ventilasi mekanis non-invasif”
untuk jangka waktu singkat (1-2 jam).
Terdapat terapi untuk kasus-kasus berat dan kritis, CDC
menambahkan “terapi Plasma penyembuhan” pada edisi keenam dalam
29
30
terapii kasus yang berkembang cepat, berat, dan kasus kritis. Hingga
sekarang (Maret 2020) belum ditemukan antivirus yang efektif, namun
penelitian pengembangan vaksin telah dilakukan oleh berbagai lembaga.
Penelitian sebelumnya tentang SARS-CoV sedang digunakan karena
SARS-CoV-2 dan SARS-CoV keduanya menggunakan reseptor ACE2
untuk memasuki sel manusia 14 .
Terdapat 3 rancangan vaksin yaitu : strategi pertama, semua peneliti
bermaksud membuat antivirussecara keseluruhan. Strategi kedua, vaksin
sub-unit, dimaksudkan agar dapat menemukan antivirus yang membuat
sistem kekebalan tubuh sensitif terhadap sub-unit virus tertentu. Strategi
ketiga dengan vaksin asam nukleat (vaksin DNA atau RNA, teknik baru
untuk membuat vaksinasi). Vaksin eksperimental dari salah satu strategi
ini harus diuji untuk keamanan dan kemanjurannya 15 . Pada 16 Maret
2020, uji klinis pertama vaksin dimulai dengan empat sukarelawan di
Seattle. Vaksin ini mengandung kode genetik yang tidak berbahaya yang
disalin dari virus yang menyebabkan penyakit. Terdapat bukti sementara
untuk remdesivir pada Maret 2020 yakni yang menekan perkembangan
SARS-CoV-2secara invitro.
Chlo- roquine dan hydroxychloroquine memiliki efektifitas dalam
menekan perkembangan SARS-CoV-2 secara invitro, hydroxychloroquine
terbukti lebih kuat dibanding chloroquine dan dengan proil keamanan yang
lebih dapat ditoleransi 19 . Hasil awal percobaan memperlihatkan
klorokuin efektif juga aman sebagai terapi pneumonia terkait COVID-19,
“meningkatkan temuan pencitraan paru, mempromosikan konversi virus-
negatif, dan memperpendek perjalanan penyakit”. Departemen Sains dan
Teknologi Provinsi Guangdong dan Komisi Kesehatan dan Kesehatan
Provinsi Guangdong mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa
klorokuin fosfat “meningkatkan tingkat keberhasilan pengobatan dan
mempersingkat lamanya tinggal di rumah sakit pasien” dan
menyarankannya pada klien dengan diagnosa ringan, sedang dan kasus
parah pneumonia coronavirus baru 20. Pada 17 Maret, Badan Farmasi
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak dari lembaga itu
sendiri.
4. Ciri-Ciri Masyarakat Indonesia
Dilihat dari Struktur Sosial dan Kebudayaannya, masyarakat Indonesia
dikelompokkan kedalam menjadi 3 (Tiga) yang memiliki Ciri-Ciri masing
sebagai berikut :
a. MasyarakatDesa.
Memiliki ciri-ciri diantaranya adalah :
1) Hubungan keluarga dan masyarakat yang erat berdasarkan adat
istiadat
2) Hubungan sebagai organisasisocial.
3) Mempercayai hal mistis.
4) Angka buta huruf relative masihtinggi.
5) Memiliki hokum tidak tertulis.
6) System ekonomi yang bertujuan pada pemenuhan
kebutuhan keluarga dan sebagian kecil dijual dipasaran
untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
7) Semangat gotong royong dalam bidang social dan ekonomisangat
kuat.
b. MasyarakatMadya
1) Hubungan keluarga masih tetap kuat, dan hubungan kemasyarakatan
tidak begitu kuat.
2) Adat istiadat masih dihormati dan sikap masyarakat mulai semakin
terbuka terhadap pengaruh dari luar.
3) Timbul rasionalitas dalam berpikir sehinggakepercayaan-
kepercayaan terhadap kekuatan gaib mulaiberkurang.
4) Tingkat buta huruf mulaiberkurang.
5) Hukum tertulis mulai diberlakukan mendampingi hukum
tidaktertulis.
6) Ekonomi masyarakat lebih banyak mengarah kepada produksi
pasaran, sehingga uang mulai semakin dominanpenggunaannya.
38
39
39
40
b. Indikator PelayananKesehatan.
1) Rasio antara jumlah penduduk dengan tenaga kesehatan yang
seimbang.
2) Distribusi tenaga kesehatan yangmerata.
3) Tersedianya informasi yang lengkap tentang
sarana dan fasilitas pelayanankesehatan.
40
41
41
42
42
43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penititian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian
deskriptif dengan metode Cross sectional dimana data yang dikumpulkan
sesaat atau data diperoleh saat ini juga. Dalam desain ini peneliti menekan
waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan variabel
dependen hanya satu kali pada satu saat, dimana penelitian ini memiliki
tujuan untuk mengambarkanHubungan Pengetahuan dan Tingkat Kecemasan
Masyarakat dalam Menghadapi Pendemi Covid-19 di Desa Mansalean
Kecamatan Labobo.
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Banggai Laut Kecamatan Labobo
Desa Mansalean.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 26 – 30 September 2020.
43
43
44
mewakili populasi yang ada.8 Sampel dalam penelitian ini adalah seluru
masyarakat yangberada di kecamatan Labobo desa manslean dengan
keseluruhan 53 masyarakatdengan menggunakan rumus slovin.
N
n=
N . d 2 +1
Keterangan :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
D = Tingkat kesalahan
144
n=
144. 0,1 x 0,1+1
144
n=
2,14
n = 53,27 (53 orang)
a. Kreteria
1) Kreteria Inklusi
a) Responden yang cemas dalam menghadapi pandemi penularan
covid 19
b) Responden yang bersedia diteliti
2) Kreteria eksklusi
a) Masyarakat yang berdomisisli diluar area Desa Mansalean
3. Sampling
Teknik pengambilan sampling menggunakan metode cluser
sampling. Rumus pengambilan sampel yaitu :
populasi
Samling= total sampel
total populasi
43
Umur 30 tahun : x 53=19,99(20 orang)
144
44
45
30
Umur 40 tahun : x 53=13,94 (14 orang)
144
D. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini akan diketahui Analisis tingkat kecemasan
(Anxienty) masyarak didesam Mansalen Kecamatan Labobo dalam
menghadapi pandemi penularan Covid 19 terdiri dari Variabel.Variabel
merupakan prilaku atau karakteristik yang memberikan nilai terhadap sesuatu
(manusia, benda , dan lain lain). 8Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat
kecemasan.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional ini adalah karakteristik yang akan diteliti dari suatu
definiskan tersebut. Karakteristik yang akan diteliti atapun yang akan diukur
adalah kunci definisi operasional. Dapat juga diteliti artinya dapat
memungkinkan untuk peneliti dilakukanya observasi atau mengukur secara
cermat terhadap objek yang dikemudian dapat diulangi oleh orang lain.
1. Pengetahuan
Pengetahuan yang dimaksud pada penelitian ini adalah segala
sesuatu yang diketahui dan di pahami oleh masyarakat tentang
menghadapi Pendemi Covid 19.
Alat ukur :Kuisioner
Cara ukur : Pengisian kuesioner
Skala ukur : Ordinal
Hasil ukur : a. Baik jika responden dapat menjawab dengan benar
76%-100% dari seluruh pertanyaan
b. Cukup jika responden dapat menjawab dengan
benar-benar 56%-75% dari seluruh pertanyaan.
c. Kurang bila responden kurang mampu menjawab
dengan benar <56% dari seluruh pertanyaan
45
46
2. Kecemasan
Kecemasan pada penelitian ini menggunakan pengukuran Hamilton
rating scaler for anxiety (HARS) untuk mengetahui tingkat kecemasan
pada masyarakat di Kecamatan Labobo Desa Mansalean.
Alat Ukur : Kuisioner
Cara Ukur : Pengisian kuisioner
Skala Ukur : Ordinal
Hasil Ukur :a. 14-20 Kecemasan ringan
b. 28-41 Kecemasan berat
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan
data daam penelitian. Tahap penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi
variabe-variabelmenetapkan subyek penelitian. Mengidentifikasi kasus
,memilih subyek sebagai kontrol. Melakukan pengukuran retrospektif untuk
melihat faktor risiko dan melakukan analisis dengan membandingkan
proporsi antara variabel-variabel obyek penelitian dengan variabel-variabel
kontrol.9
Kuesioner Pengetahuan dikutip dari penelitian Safitry (2019) yang telah
diuji validitas dan reabilitas dan telah dimodifikasi. Kuesioner diisi
responden dengan bimbingan peneliti. Kuesioner tersebut berisi pertanyaan
yang berkaitan denganPengetahuan. Lembar kuesioner ini terdiri dari masing-
masing 10 pertanyaan, dengan jawaban pilihan “ya”, dan “tidak”, jika
responden menjawab ya diberi nilai 1 dan jika responden menjawab tidak
diberi nilai 0.
Pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi tingkat
kecemasan sebagai instrumen penelitian dikutip dari penelitian Safitry (2019)
yang telah diuji validitas dan reabilitas. Kuesioner disusun berdasarkan
tujuan yang akan dicapai peneliti dan lembar observasi tingkat kecemasan
yang menggunakan skala kecemasan yang sudah ada serta lembar observasi
skala kecemasan yang sudah ada.
46
47
1. Data primer
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data atau informasi yang telah tersedia dari
hasil pengumpulan data untuk keperluan tertentu, Dalam penelitian ini
data sekunder diambil dari Desa Mansalean.
H. Analisa Data
Analisa data dalam penelitian ini dilakukan sebgai berikut:
1. Analisa Univariat
Analisis univariat adalah jenis analisis agar dapat menganalisis tiap-
tiap variabel dari hasil penelitian yang menghasilkan suatu distribusi
frekuensi dan persentase dari masing-masing variabel. 14Analisis ini dapat
mengetahui distribusi frekuensi masing-masing variabel. Rumus yang
gunakan untuk menghitung frekuens tiap-tiap variabel adalah :
f
p= x 100%
n
Keterangan :
47
48
Keterangan:
x²= Nilai Chi-square
f0= Frekuensi Observasi atau Pengamatan
fe= Frekuensi Ekspetasi atau Harapan
48
49
49
50
BAB IV
A. Hasil Penilitian
1. Karakteristik Umum Responden
Distribusi responden berdasarkan umur di Desa Mansalean
Kecamatan Labobodapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:
50
50
51
51
52
3. Analisis Bivariat
Hubungan Pengetahuan dan Tingkat Kecemasan Masyarakat dalam
Menghadapi Pendemi Covid-19 di Desa Mansalean Kecamatan Labobo
Tahun 2020.
52
53
1. Pengetahuan
Berdasarkan hasil analisis univariat dari 53 responden, sebagian
besar responden dengan pengetahuan cukup 32 responden (60%) dan
paling sedikit dengan pengetahuan baik 6 responden (11,3%).
Menurut asumsi peneliti sebagian besar responden dengan cukup 32
responden (60%) hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat sudah
menerima informasi kesehatan dari tenaga kesehatan di Desa Mansalean
Kecamatan Labobo selain itu melihat juga dari media yang ada, karena
setiap media meliput tentang bahaya Covid 19.
Covid-19 atau Corona virus merupakan virus yang merupakan
penyakit mulai gejala ringan dan bert yang disebabkan oleh virus.
(COVID-19) merupakan virus yang belum dikenali sebelumnya pada
manusia. Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari
kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia.
Pada kasus yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom
pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Pada 31 Desember
2019, WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang
tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina (Aziza
Listiana 2020).
2. Kecemasan
Berdasarkan hasil analisis univariat dari 53 responden, sebagian
besar responden dengan rasa cemas ringan berjumlah 32 responden
(60,4%) dan tidak cemas berjumlah 14 responden (26,4%), cemas sedang
berjumlah 5 responden (9,4%) dan cemas berat berjumlah 2 responden
(3,8%).
Menurut asumsi peneliti sebagian besar rasa cemas ringan
berjumlah 32 responden hal ini dikarenakan, walaupun berita tentang
Covid-19 sudah tersebar, akan tetapi di Desa Mansalean Kecamatan
Labobo belum terdapat kasus pasien yang terdeteksi covid-19 sehingga
sebagian masyarakat masih dengan rasa cemas yang ringan. Adapun
sebagian responden merasa cemassedang dan berat hal ini dikarenakan di
53
54
54
55
55
56
tinggi adalah sekitar 1 meter (sekitar 3 kaki) dari orang yang terinfeksi
(Repici et al., 2020). Jarak maksimum untuk menghindari virus tersebut
sekitar 2 meter dari pasien atau penderita (Razai, Doerholt, Ladhani, &
Oakeshott, 2020) . Sehingga tenaga kesehatan yang melakukan
pemeriksaan terhadap pasien covid-19 diharuskan mengunakan alat
pelindung diri yang lengkap, agar terhindar dari paparan virus Covid-19
(WHO, 2020). Alat pelindung diri mencakup sarung tangan, masker
medis, kacamata atau pelindung wajah, dan baju pelindung, serta prosedur
khusus, respirator (misalnya N95 atau standar FFP2 atau setara) dan
celemek (WHO, 2020).
Penggunaan secara rasional dan konsisten APD, kebersihan tangan
akan membantumengurangi penyebaran infeksi. APD yang digunakan
sesuai dengan Pedoman Teknis Pengendalian Infeksi terhadap
kewaspadaan kontak, droplet, dan airborne. Perawatan dirumah (Isolasi
Diri) Orang dalam Pemantauan nengingat bukti saat ini yang masih sangat
terbatas mengenai infeksi 2019-nCoV danpola penularannya maka dalam
pengawasan CoV dilakukan dan dipantau di rumah sakit. Dalam
pemantauan diberikan perawatan di rumah (isolasi diri) dengan tetap
memperhatikan kemungkinan terjadinya perburukan. Petugas melakukan
pemantauan kesehatan terkini melalui telepon namun idealnya dengan
melakukan kunjungan secara berkala (harian). Pasien diberikan edukasi
untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat
56
57
BAB V
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil
kesimpulan
1. Sebagian besar responden dengan pengetahuan cukup 32 responden (60%)
dan paling sedikit dengan pengetahuan baik 6 responden (11,3%).
2. Sebagian besar responden dengan rasa cemas ringan berjumlah 46
responden (86,8%) dan cemas berat berjumlah 7 responden (13,2%).
3. Tidak terdapat Hubungan Pengetahuan dan Tingkat Kecemasan
Masyarakat dalam Menghadapi Pendemi Covid-19 di Desa Mansalean
Kecamatan Labobo Tahun 2020.
B. Saran
1. Bagi di Desa Mansalean Kecamatan Labobo Desa Mansalean
Saran bagi petugas di Desa Mansalean Kecamatan Labobo Desa
Mansalean Berikan informasi lebih intensif kepada masyarakat tentang
covid 19 atau pendidikan kesehatan kepada masyarakat ataupun kader-
kader kesehatan tentang covid 19 dan pentingnya perlindungan diri serta
sosialisasi tentang adanya penularan penyakit covid 19.
2. Bagi Pendidikan STIKes Widya Nusantara
Saran bagi STIKes Widya Nusantaraagar dapat melengkapi bahan
bacaan atau buku di Perpustakaan STIKes Widya Nusantara tentang
penularan penyakit covid 19 Pada masyarakat agar dapat menambah
literature-literatur yang terbaru.
3. Bagi Masyarakat
Saran bagi masyarakat lebih meningkatkan pengetahuan tentang covid
19 serta pentingnya perlindungan diri dan sosialisasi tentang adanya
penularan penyakit covid 19 serta tidak perlu cemas dan tetap menjaga
keluarga dengan perlindungan diri yang maksimal.
57
57
58
DAFTAR PUSTAKA
58
59
59
1
JADWAL PENELITIAN
No Kegiatan Januari februari maret April mei juni juli agustus september oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Judul
2 Kkn
3 Acc Judul Dari
Pembimbing
4 Pengambilan Data Awal
5 Penyusunan Proposal Dan
Bimbingan
6 Ujian Proposal
7 Perbaikan Proposal
8 Penelitian
9 Pengolahan Data Dan
Bimbingan
10 Ujian Hasil Penelitian
11 Perbaikan Skripsi
1
1
Kepada Yth :
Calon Responden
Di Tempat
Dengan Hormat.
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, mahasiswa Program Studi Ners
STIKes Widya Nusatara Palu :
Nama : Moh. Fadlillah
NIM : 201501431
Bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan
Dan Tingkat Kecemasan Masyarakat Dalam Menghadapi Pendemi Covid-19 Di
Desa Mansalean Kecamatan Labobo”. Agar terlaksananya penelitian ini saya
memohon izin kepada bapak/ibu dapat berpartisipasi untuk menjadi responden
dalam penelitin ini dengan cara mengisi kuesioner dan menandatangi lembar
persetujuan responden. Saya menjamin kerahasiaan informasi dan hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian.
Demikianlah permohonan ini saya buat, atas partisipasinya dan perhatiannya
saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya
(Moh. Fadlillah)
1
2
KUESIONER
A. Identitas repsonden
No. responden :
Nama / Inisial :
Alamat :
Umur :
B. Kuesioner Pengetahuan
Pilihan
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Covid-19 atau Corona virus merupakan virus yang
merupakan penyakit mulai gejala ringan dan bert yang
disebabkan oleh virus.
2 Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang
menyebabkan penyakit ringan sampaiberat
3- Tidak perlu memakai masker jika kita sudah jauh dari
orang-orang
4 Menjaga jarak (minimal 1 m) dari orang yang mengalami
gejala gangguan pernapasan.
5 pakailah masker medis jika memiliki gejala pernapasan dan
melakukan kebersihan tangan setelah membuang masker;
6 Tujuan penggunaan alat pelindung diri adalah melindungi
kulit dan selaput membrane mukosa dari cairan tubuh,
sekres, ekskreta kulit yang tidak utuh dan lendir
7 Alat pelindung diri yang digunakjan untuk mencegah
percikan lender adalah masker
8 Melakukan kebersihan tangan menggunakan hand sanitizer
jika tangan tidak terlihat kotor atau cuci tangan dengan
2
3
C. Kuesioner Kecemasan
1. Perasaan Cemas
Cemas
Firasat buruk
Takut akan pikiran sendiri
Mudah tersinggung
2. Ketegangan
Merasa tegang
Lesu
Mudah terkejut
Gemetar
Gelisah
3. Kekuatan
Terhadap gelap
Terhadap orang asing
Bila ditinggal sendiri
Terhadap kerumunan orang banyak
Terhadap keramaian lalu lintas
4. Gangguan Tidur
Sukar tidur
Terbangun malam hari
Tidak pulas
Bangun dengan lesu
Mimpi buruk
5. Gangguan kesadaran
3
4
Sukar berkonsenstrasi
Daya ingat buruk
6. Perasaan tertekan
Hilangnya minat
Sedih
Kurangnya kesenangan
7. Otot-otot
Nyeri pada otot
Keditan otot
Gerakan gigi
8. Gejala sensorik
Tinitus
Penglihatan kabur
Muka merah / pucat
9. Gejala kardiovaskular
Nyeri dada
Denyut nadi meningkat
10. Gejala pernafasan
Rasa tertekan didada
Perasaan tercekik
Sering menarik nafas panjang
11. Gejala gastrointestinal
Sulit menelan
Gangguan pencernaan
12. Gangguan urogenital
Sering kencing
Tidak dapat menahan kencing
13. Gangguan Otonom / Vegetatif
Mulut kering
Muka merah
Mudah berkeringat
Pusing / sakit kepala
14. Perilaku sewaktu wawancara
Gelisah
4
5
Tidak tenang
Jari tremor / gemetar
Mengkerutkan dahi
(Sumber : Safitry 2019)
5
6
Pendidikan :
Menyetujui menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh :
Nama : Moh. Fadlillah
Nim : 201501431
Judul Penelitian : Hubungan Pengetahuan Dan Tingkat Kecemasan
Masyarakat Dalam Menghadapi Pendemi Covid-19 Di
Desa Mansalean Kecamatan Labobo.
Saya telah mendapatkan penjelasan dari peneliti tentang tujuan penelitian
ini, saya mengerti bahwa penelitian ini tidak akan merugikan saya serta identitas
dan jawaban yang saya berikan terjamin kerahasiaannya.
Demikian pernyataan ini saya tanda tangani tanpa adanya suatu paksaan.
Responden
(..................................)
6
1
MASTER DATA
Pengetahuan
No Nama Umur Skor Jml % Ket Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Ny. I 30 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 80 ba i k 3
2 Ny. N 27 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 6 60 cu k u p 2
3 Ny.Y 28 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 7 70 cu k u p 2
4 Ny.S 40 2 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 80 ba i k 3
5 Tn .M 28 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 5 50 k u ra n g 1
6 Tn .E 40 2 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 80 ba i k 3
7 Ny.G 30 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 ba i k 3
8 Ny.S 40 2 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6 60 cu k u p 2
9 Ny.A 38 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 90 ba i k 3
10 Tn .A 41 2 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8 80 ba i k 3
11 Ny.S 36 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 90 ba i k 3
12 Ny. A 18 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 6 60 cu k u p 2
13 Tn .A 30 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 80 ba i k 3
14 Ny.M 44 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 90 ba i k 3
15 Ny.A 43 2 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7 70 cu k u p 2
16 Ny.S 42 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 70 cu k u p 2
17 Ny.R 35 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8 80 ba i k 3
18 Tn .M 42 2 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 80 ba i k 3
19 Ny.M 42 2 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6 60 cu k u p 2
20 Ny.D 20 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 7 70 cu k u p 2
21 Tn .W 40 2 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 7 70 cu k u p 2
22 Ny. A 41 2 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 7 70 cu k u p 2
23 Ny. A 39 2 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 7 70 cu k u p 2
24 Ny. F 41 2 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 6 60 cu k u p 2
25 Ny. R 40 2 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 5 50 k u ra n g 1
0 Ny. V 40 2 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6 60 cu k u p 2
27 Tn .F 40 2 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 6 60 cu k u p 2
28 Ny. M 41 2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8 80 ba i k 3
29 Ny.A 45 2 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 7 70 cu k u p 2
30 Ny. A 39 2 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 7 70 cu k u p 2
31 Ny. F 41 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 90 ba i k 3
32 Ny. R 40 2 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7 70 cu k u p 2
33 Ny. V 40 2 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 7 70 cu k u p 2
34 Ny. F 40 2 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 5 50 k u ra n g 1
35 Ny. M 41 2 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 7 70 cu k u p 2
36 Ny.A 45 2 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 6 60 cu k u p 2
37 Ny. A 39 2 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 5 50 k u ra n g 1
38 Ny. F 41 2 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 6 60 cu k u p 2
39 Tn .R 40 2 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 80 ba i k 3
40 Tn .F 40 2 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 6 60 cu k u p 2
41 Tn .A 40 2 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7 70 cu k u p 2
42 Tn .M 41 2 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 7 70 cu k u p 2
43 Tn .A 45 2 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 7 70 cu k u p 2
44 Ny. A 39 2 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 7 70 cu k u p 2
45 Tn .F 41 2 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8 80 ba i k 3
46 Ny. R 42 2 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5 50 k u ra n g 1
47 Ny. V 40 2 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 6 60 cu k u p 2
48 Ny. F 41 2 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 7 70 cu k u p 2
49 Ny. M 40 2 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 5 50 k u ra n g 1
50 Ny.I 41 2 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 6 60 cu k u p 2
51 Tn .A 40 2 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 7 70 cu k u p 2
52 Tn .I 40 2 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 6 60 cu k u p 2
53 Tn .A 43 2 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7 70 cu k u p 2
Ket :
Um ur : Pengetahuan
1 = 25-30 tahun Perem puan 1 = Kurang Baik
2 = 31-50 tahun Laki-laki 2 = Cukup
3= baik
1
1
Kecemasan
No Nama Umur Skor Jm
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Ny. I 30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
2 Ny. N 27 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 8
3 Ny.Y 28 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 9
4 Ny.S 40 2 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 7
5 Tn .M 28 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 7
6 Tn .E 40 2 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 9
7 Ny.G 30 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1
8 Ny.S 40 2 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 9
9 Ny.A 38 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
10 Tn .A 41 2 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
11 Ny.S 36 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
12 Ny. A 18 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1
13 Tn .A 30 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
14 Ny.M 44 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
15 Ny.A 43 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 9
16 Ny.S 42 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
17 Ny.R 35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1
18 Tn .M 42 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
19 Ny.M 42 2 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 8
20 Ny.D 20 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
21 Tn .W 40 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1
22 Ny. A 41 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1
23 Ny. A 39 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1
24 Ny. F 41 2 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 9
25 Ny. R 40 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1
0 Ny. V 40 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
27 Tn .F 40 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
28 Ny. M 41 2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1
29 Ny.A 45 2 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
30 Ny. A 39 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1
31 Ny. F 41 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1
32 Ny. R 40 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
33 Ny. V 40 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
34 Ny. F 40 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1
35 Ny. M 41 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1
36 Ny.A 45 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1
37 Ny. A 39 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1
38 Ny. F 41 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1
39 Tn .R 40 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
40 Tn .F 40 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1
41 Tn .A 40 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1
42 Tn .M 41 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
43 Tn .A 45 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1
44 Ny. A 39 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1
45 Tn .F 41 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1
46 Ny. R 42 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
47 Ny. V 40 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
48 Ny. F 41 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1
49 Ny. M 40 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
50 Ny.I 41 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2
51 Tn .A 40 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
52 Tn .I 40 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
53 Tn .A 43 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2
Ket :
Umur : Kec emasan :
1 = 25-35 tahun 1 = Cem as ringan
2 = 36-45 tahun 2 = c emas berat
Frequency Table
1
2
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kecemasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Croosstab
pengetahuan * kecemasan Crosstabulation
2
3
kecemasan
cukup Count 28 4 32
baik Count 13 2 15
Total Count 46 7 53
3
4
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 53
a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is .79.
4
5
DOKUMENTASI
5
6
RIWAYAT HIDUP