SKRIPSI
MOH FADLILLAH
201501432
i
ii
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TINGKAT KECEMASAN
MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI PENDEMI
COVID-19 DI DESA MANSALEAN
KECAMATAN LABOBO
SKRIPSI
MOH FADLILLAH
201501432
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta skripsi saya kepada STIKes Widya
Nusantara Palu.
MOH. FADLILLAH
NIM. 201501432
iii
ABSTRAK
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
MOH FADLILLAH
201501431
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Prodi Ners
StikesWidya Nusantara
v
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI PENELITIAN
MOH FADLILLAH
201501431
Penguji III,
Mengetahui
Ketua Prodi Ners
Stikes Widya Nusantara
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi tepat pada waktunya dengan judul
“Hubungan Pengetahuan dan Tingkat Kecemasan Masyarakat dalam Menghadapi
Pendemi Covid-19 di Desa Mansalean Kecamatan Labobo ” Shalawat dan Salam
semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang senantiasa kita
jadikan teladan dalam aktifitas seharian kita.
Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis mendapat banyak bantuan dan
arahan dari berbagai pihak pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada Ayahanda Ghalib Dg. Parhani dan Ibunda Rosmini yang telah
melahirkan, mengasuh, membesarkan, mendidik dan memberikan doa restu serta
dukungan moril maupun materil kepada penulis. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada yang terhormat :
1. DR. Pesta Corry Sihotang, Dipl. Mw., S.KM., M.Kes, Wakil Ketua I Bidang
Akademik Stikes Widya Nusantara, sekaligus Pembimbing I yang setiap saat
meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam
penyusunan Skripsi ini.
2. Juwita Meldasari Tebisi, S.Kep., Ns., M.Kes Penguji utama yang telah
bersedia meluangkan waktunya menguji dan mengarahkan penulis dalam
penyusunan Skripsi.
3. Hasnidar, S.Kep., Ns., M.Kep.Selaku Ketua Program Studi Ners
4. DR. H. Tigor Situmorang, M.H.,M.Kes. Selaku Ketua Stikes Widya
Nusantara
5. Sringati, S.Kep., Ns., M.P.HPembimbing II yang setiap saat meluangkan
waktunya untuk membimbing dalam penyusunan skripsi ini.
6. Kepala Desa Mansaelan Kecamatan Labobo, yang telah mengizinkan penulis
untuk melakukan penelitian di tempat tersebut.
vii
7. Terimakasih kepada semua resonden yang telah bersedia menjadi responden
dalam pengambilan penelitian yang peneliti telah laksanakan sehingga peneliti
dapat menyelesaikan tugas akhir.
8. Bapak / Ibu Dosen dan seluruh staf STIKes Widya Nusantara Palu yang telah
memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan selama penulis
mengikuti pendidikan.
9. Teristimewa teman-teman angkatan 2015 yang telah memberikan support
serta semangat dalam penyusunan skripsi ini.
Kepada semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu, semoga
Allah SWT berkenan membalasnya dan semoga Skripsi ini bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL....................................................................................... i
HALAMAN JUDUL........................................................................................... ii
PERNYATAAN.................................................................................................. iii
ABSTRAK ....................................................................................................... iv
ABSTRACT....................................................................................................... v
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ vi
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ vii
KATA PENGANTAR........................................................................................ viii
DAFTAR ISI....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL............................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang.......................................................................... 1
B. RumusanMasalah..................................................................... 6
C. TujuanPenelitian...................................................................... 7
D. ManfaatPenelitian.................................................................... 7
ix
BAB V SIMPULAN & SARAN
A. Simpulan.................................................................................. 58
B. Saran........................................................................................ 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2Kecemasan........................................................................................... 54
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Covid-19 atau Corona virus merupakan virus yang merupakan penyakit
mulai gejala ringan dan berat yang disebabkan oleh virus (COVID-19)
merupakan virus yang masih awam dikalangan masyarakat. Virus corona
merupakan virus yang penularannya melalui hewan ke manusia. Penelitian
menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke
manusia dan MERS dari unta ke manusia. Terdapat berbagai jenis virus
corona namun tidak semua dapat menyerang manusia. Pada kasus yang berat
dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan
bahkan kematian. Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office
melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota
Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.1
World Health Organization (WHO) mengungkapkan bahwa fenomena
terjadinya pneumonia karena penyebab yang belum diketahui menyerang
Kota Wuhan yang kini meresahkan manusia di seluruh dunia. Pandemi
semakin berat dengan laporan kematian yang banyak terjadi luar China.
WHO menetapkan COVID-19 Pada tanggal 30 Januari 2020, sebagai Public
Health Emergency of International Concern (PHEIC) Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat Yang Meresahkan Dunia (KKMMD)1. Pada tanggal 12 Februari
2020, WHO menetapkan resmi penyakit novel coronavirus yang terinfeksi
pada manusia dengan sebutan Coronavirus Disease (COVID-19). COVID-19
disebabkan oleh SARS-COV2 yang termasuk dalam keluarga besar
coronavirus yang sama dengan penyebab SARS pada tahun 2003, hanya
berbeda jenis virusnya. Gejalanya mirip dengan SARS, namun angka
kematian SARS (9,6%) lebih tinggi dibanding COVID-19 (saat ini kurang
dari 5%), walaupun jumlah kasus COVID-19 jauh lebih banyak dibanding
2
SARS. COVID-19 juga memiliki penyebaran yang lebih luas dan cepat ke
beberapa negara dibanding SARS.2
Penambahan jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat dan
sudah terjadi penyebaran ke luar wilayah 51.857 kasus konfimasi di 25
negara dengan 1.669 kematian (CFR 3,2%). Rincian negara dan jumlah kasus
sebagai berikut: China 51.174 kasus konfirmasi dengan 1.666 kematian,
Jepang (53 kasus, 1 Kematian dan 355 kasus di cruise ship Pelabuhan
Jepang), Nepal (1 kasus), Perancis (12 kasus), Australia (15 kasus), Malaysia
(22 kasus), Filipina (3 kasus, 1 kematian), Sri Lanka (1 kasus), Kanada (7
kasus), Jerman (16 kasus), Rusia (2 kasus), United Kingdom (9 kasus), Belgia
(1 kasus), Finlandia (1 kasus), Spanyol (2 kasus), Swedia (1 kasus), UEA (8
kasus), dan Mesir (1 Kasus). Diantara kasus tersebut, sudah ada beberapa
petugas kesehatan yang dilaporkan terinfeksi.
Indonesia merupakan salahsatu negara yang terkena dapampak
pandemik Covid 19 dan perkembangan penularanya yang sangat cepat di tiap
profensi di indonesia. Pada tanggal 2 Mare 2020 pertama kali ditemuka kasus
Covid 19. Kasus Covid 19 di indonesia merupakan kasus yang tertinggi di
Asia Tenggara berjumlah 1.528 kasus dan 136 kematian.
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Dianalisisnya “Hubungan Pengetahuan dan Tingkat Kecemasan
Masyarakat dalam Menghadapi Pendemi Covid-19 di Desa Mansalean
Kecamatan Labobo”.
2. Tujuan Khusus.
a. Diidentifikasinya Pengetahuan Masyarakat dalam Menghadapi Pendemi
Covid-19 di Desa Mansalean Kecamatan Labobo
b. Diidentifikasinya Tingkat Kecemasan Masyarakat dalam Menghadapi
Pendemi Covid-19 di Desa Mansalean Kecamatan Labobo
c. Dianalisisnya Hubungan Pengetahuan dan Tingkat Kecemasan
Masyarakat dalam Menghadapi Pendemi Covid-19 di Desa Mansalean
Kecamatan Labobo
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah sebagai dasar pemikiran
dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan tentang
Hubungan Pengetahuan dan Tingkat Kecemasan Masyarakat dalam
Menghadapi Pendemi Covid-19 di Desa Mansalean Kecamatan Labobo.
2. Institusi
Hsil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan masukan yang
positif terkait dengan Hubungan Pengetahuan dan Tingkat Kecemasan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Etiologi
Terdapat faktor yang memiliki pengaruh terhadap kecesamaan yakni :
a. Faktor predisposisi yakni faktor dari bermacam-macam serta seberapa
banyak produktivitas individu untuk mengatasi stress :
1) Biologi
Ahli biologis mengungkapkan tentang ungkapan perasaan
menggunakan bagian dari dalam otak. Serta jenis biologi ini
menyatakan bahwa ada pengaruh hantaran saraf bisa menimbulkan
rasa cemas. Terdapat 3 jenis neurotransmiten yang berhubungan
dengan anatomi otak yang dapat mempengaruhi kecemasan adalah
norepineprin, serotonin dan gamma-aminobutyric acid (GABA).5
2) Psikologis
Factor psikologis yang mempengaruhi kecemasan adalah konflik
emosional yang terjadi antara dua elemen kepribadian yaitu id dan
superego. Ketegangan dalam kehidupan yang dapat menimbulkan
ansietas diantaranya adalah suatu tragedi yang membuat trauma baik
krisis perkembangan maupun situasional seperti terjadinya bencana,
masalah ketidakstabilan perasaan dalam diri ketika bisa diatasi dan
pemahaman pada diri yang bermasalah.
3) Sosial Budaya
Memiliki pengalaman masa laluadanya kecemasan berlebih dalam
keluarga yang berpengaruh terdapat perilaku seseorang ketika
berhadapan dengan masalah serta kemampuan dalam mengatasi
10
2) Respon perilaku
Respon perilaku yang timbula yakni gelisah, tremor, ketegangan
fisik, reaksi terkejut, gugup, kurang koordinasi, menarik diri dari
hubungan interpersonal dan melarikan diri dari masalah.
3) Respon kognitif
Respon kognitif berupa tidak konsentrasi, daya ingat menurun,
hambatan berpikir, kesadaran diri meningkat, kesulitan dalam
12
1. Pengertian
2. Etiologi
b. Johns Hopkins Center for Science System and Engineering site untuk
Coronavi-rus Global Cases COVID-19, yang menggunakan sumber
publik untuk melacak penyebaran epidemi.
5. Manifistasi Klinis
Corona virus menunjukkan manifest ringan, sedang atau berat.
manifestasi klinis yang paling sering yakni febris (suhu >380C), batuk dan
kesulitan bernapas. Juga bisa timbul gejala lain seperti sesak memberat,
kelelahan, nyeri otot, masalah pada pencernaan contohnya diare serta
manifest saluran napas lainnya. Sebagian pasien merasakan sesak dalam
satu minggu. Pada kasus berat perburukan secara cepat dan progresif,
21
b. Pneumonia ringan
2. Pasien ISPA dengan tingkat keparahan ringan sampai berat dan salah satu
berikut dalam 14 hari sebelum onsetgejala:
a) Kontak erat dengan pasien kasus terkonfirmasi atau probable COVID-
19,ATAU
b) Pernah terkontaminasi oleh hewan penular
c) bekerja atau mengunjungi fasilitas layanan kesehatan dengan kasus
terkonfirmasi atau probable infeksi COVID-19 di Tiongkok atau
wilayah/negara yangterjangkit.
d) Pernah bepergian ke Wuhan dan memiliki demam (suhu ≥380C) atau
riwayat demam.
b. Orang dalamPemantauan
24
c. Kasus Probable
Pasien dalam pengawasan yang diperiksakan untuk COVID-19 tetapi
inkonklusif atau tidak dapat disimpulkan atau seseorang dengan hasil
konfirmasi positif pan-coronavirus atau beta coronavirus.6
d. Kasus terkonfirmasi
Seseorang yang secara laboratorium terkonfirmasi COVID-19.CDC
mendeinisikan yakni “kasus yang diawasi” serta “kasus yang dikonirmasi”.
Deinisi kasus yang diawasi merupakan individa yang telah terkontaminasi
epidemiologi. Sedangkan kasus yang dikonfirmasi, spesimen saluran
pernapasan, seperti dahak dan usap oral, harus dikumpulkan dari kasus yang
diamati untuk sekuensi seluruh genom dan harus sangat homolog dengan
coronavirus baru.6
Kementerian Kesehatan berdasarkan Buku Pedoman Kesiapsiagaan
Menghadapi Coronavirus Disease mengkategorikan kasus kedalam 2
kelompok, yakni pasien dalam pengawasan dan orang dalam pemantauan.
Orang dalam pemantauan yaitu individu yang merasakan manifestasi seperti
demam (≥38°C) atau pernah bepergian ke tempat yang terkontaminasi dengan
waktu 14 hari terakhir sebelum muncul gejala dan tergolong dalam orang
dalam pemantaua. Observasi yang berkesinambungan dalam masa 14 hari.
Pengiriman spesimen disertai formulir pemeriksaan ODP/PDP. Bila hasil
25
8. Tatalaksana Umum
a. karantina
Berdasarkan manifest yang ada, baik ringan maupun sedang.
b. Melakukan tindakan perefentif dan pengendalian infeksi (PPI)26
c. Melakukan foto dada agar dapat mengetahui progress penyakit
d. Pemenuhan oksigen
Memberikan terapi oksigen segera kepada pasien dengan, distress
napas, hipoksemia atau syok. Terapi oksigen pertama sekitar 5L/menit
dengan target SpO2 ≥90% pada pasien tidak hamil dan ≥ 92-95% pada
pasien hamil
e. Kenali kegagalan napas karena kekurang oksigen dalam darah berat
f. Terapi cairan
Terapi cairan konservatif dilakukan saat tidak ditemukan syok. Pasien
dengan SARI harus diperhatikan dalam terapi cairannya. memantau
keseimbangan cairan dan elektrolit
g. Pemberian antibiotikempiris
h. Terapisimptomatik
Terapi simptomatik diberikan seperti antipiretik, obat batuk dan
29
k. Pahami komorbidpasien
Hingga saat ini belum dapat dipastikan pengobatan yang efektif bagi
penderita COVID-19. Pada studi terhadap SARSCoV, gabungan opinavir
dan ritonavir memiliki manfaat klinis. Lopinavir dan ritonavir masih diteliti
tentang efektivitas dan keamanan pada infeksi COVID-19. Tatalaksana
yang belum teruji / terlisensi hanya boleh diberikan dalam situasi uji klinis
yang disetujui oleh komite etik atau melalui Monitored Emergency Use of
Unregistered Interventions Framework (MEURI), dengan pemantauan
ketat. Selain itu, saat ini belum ada vaksin untuk mencegah pneumonia
COVID-19 ini (Yuliana, 2020).
9. Deteksi dini
CDC menyarankan untuk dilakukan identifikasi terhadapi kasus juga
cara pelaporan kasus sama di provinsi kecuali Hubei pada edisi kelima,
namun tetap dengan memperhatikan pasien bergejala ditempatkan di rumah
sakit rujukan dengan tujuan keselamatan. Standar untuk isolasi pada kasus
yang dicurigai berhubungan dengan “Penghapusan Standar Isolasi”.7
“Khususuntuk kasus yang dicurigai, deteksi dengan antigen cepat,
Multiple PCR asam nukleat dan metodelain harus diadopsi untuk memerisa
patogen pernapasan umum”. Mengidentifikasi adanya klien dalam
pengawasan, orang dalam pemantauan, cara dalam melakukan skrining dan
respons sesuai perkembangan keadaan COVID-19 dunia yang dapat
dipantau di situs resmi WHO atau melalui situs lain:
a. Sumber lain dari pemerintah/ kementerian kesehatan dari negara
Terjangkit (dapat diakses di www.infeksiemerging.kemkes.go.id)
30
masker dan balon ventilasi. Ventilasi mekanis harus dengan volume tidal
yang lebih rendah (4 hingga 6 ml / kg berat badan yang diprediksi, PBW)
dan tekanan inspirasi yang lebih rendah, mencapai tekanan dataran tinggi
(Pplat) <28 hingga 30 cm H2O (Sofyan Safriza 2020).
a. Pengendalian Atministatif
Aktivitas ini adalah yang utama dalam strategi PPI, yakni
penyediaan kebijakan infrastruktur dan prosedur dalam mencegah,
mendeteksi, dan mengendalikan infeksi selama perawatan kesehatan.
Pengendalian administratif dan kebijakan-kebijakan yang diterapkan
meliputipenyediaan infrastruktur dan kegiatan PPI berkelanjutan,
pembekalan pengetahuan petugas kesehatan, mencegah kepadatan
pengunjung di ruang tunggu, menyediakan ruang tunggu khusus untuk
orang sakit dan penempatan pasien rawat inap, mengorganisir
pelayanan kesehatan agar persedian perbekalan digunakan dengan
benar.
Tahap ketika melakukan pengendalian administratif, yakni
identifikasi dini pasien dengan ISPA/ILI baik ringan maupun berat,
selanjutnya melakukan upaya preventif secara cepat dan tepat, serta
pelaksanaan pengendalian sumber infeksi. Agar dapat mengidenfitikasi
secara cepat kepada seluruh pasien ISPA digunakan triase klinis. Aspek
klinis dan epidemiologi pasien harus segera dievaluasi dan penyelidikan
harus dilengkapi dengan evaluasi laboratorium.
b. Pengendalian Lingkungan
Kegiatan ini dilakukan termasuk di infrastruktur sarana pelayanan
kesehatan dasar dan di rumah tangga yang merawat pasien dengan
gejala ringan dan tidak membutuhkan perawatan di RS.
c. Alat Pelindung Diri
Penggunaan secara rasional dan konsisten APD, kebersihan tangan akan
membantumengurangi penyebaran infeksi. APD yang digunakan
merujuk pada Pedoman Teknis Pengendalian Infeksi sesuai dengan
kewaspadaan kontak, droplet, dan airborne.
d. Perawatan dirumah (Isolasi Diri) Orang dalam Pemantauan
Mengingat bukti saat ini yang masih sangat terbatas mengenai infeksi
2019-nCoV danpola penularannya maka dalam pengawasan CoV
dilakukan dan dipantau di rumah sakit. Dalam pemantauan diberikan
35
2) UnSanctionedInstitution
Lembaga masyarakat yang tidak diinginkan ada di masyarakat
Contohnya : kelompok penjahat, gelandangan dan pengemis,
kelompok tuna susila, dsb.
d. Berdasarkan Penyebabnya
1) GeneralInstitution
Lembaga masyarakat berfungsi berdasarkan persebaran, contoh
agama, karena dapat dikenal semua masyarakat dunia.
2) RestrictedInstitution
Lembaga masyarakat ydengan berbagai macam agama, contohnya
Budha banyak dianut oleh masyarakat Thailand, Vietnam ; Kristen-
Katolik banyak dianut masyarakat Itali, perancis dan Islam banyak
dianut masyarakat Arab, dsb.
e. Berdasarkan Fungsinya
1) OperativeInstitution
Lembaga masyarakat berfungsi dalam mewujudkan keinginan yang
ada di masyarakat, contoh, lembaga industri.
2) RegulativeInstitution
Adalah lembaga yang bertujuan untuk mengawasi adat istiadat atau
tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak dari lembaga itu
sendiri.
4. Ciri-Ciri Masyarakat Indonesia
Dilihat dari Struktur Sosial dan Kebudayaannya, masyarakat Indonesia
dikelompokkan kedalam menjadi 3 (Tiga) yang memiliki Ciri-Ciri masing
sebagai berikut :
a. MasyarakatDesa.
Memiliki ciri-ciri diantaranya adalah :
1) Hubungan keluarga dan masyarakat yang erat berdasarkan adat
istiadat
2) Hubungan sebagai organisasisocial.
3) Mempercayai hal mistis.
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penititian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian
deskriptif dengan metode Cross sectional dimana data yang dikumpulkan
sesaat atau data diperoleh saat ini juga. Dalam desain ini peneliti menekan
waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan variabel
dependen hanya satu kali pada satu saat, dimana penelitian ini memiliki
tujuan untuk mengambarkanHubungan Pengetahuan dan Tingkat Kecemasan
Masyarakat dalam Menghadapi Pendemi Covid-19 di Desa Mansalean
Kecamatan Labobo.
2. Sampel
44
N
n=
N . d 2 +1
Keterangan :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
D = Tingkat kesalahan
144
n=
144. 0,1 x 0,1+1
144
n=
2,14
n = 53,27 (53 orang)
a. Kreteria
1) Kreteria Inklusi
a) Responden yang cemas dalam menghadapi pandemi penularan
covid 19
b) Responden yang bersedia diteliti
2) Kreteria eksklusi
a) Masyarakat yang berdomisisli diluar area Desa Mansalean
3. Sampling
Teknik pengambilan sampling menggunakan metode cluser
sampling. Rumus pengambilan sampel yaitu :
populasi
Samling= total sampel
total populasi
41
Umur 40 tahun : x 53=19,06( 19 orang)
144
43
Umur 30 tahun : x 53=19,99(20 orang)
144
30
Umur 40 tahun : x 53=13,94 (14 orang)
144
D. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini akan diketahui Analisis tingkat kecemasan
(Anxienty) masyarak didesam Mansalen Kecamatan Labobo dalam
menghadapi pandemi penularan Covid 19 terdiri dari Variabel.Variabel
merupakan prilaku atau karakteristik yang memberikan nilai terhadap sesuatu
(manusia, benda , dan lain lain). 8Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat
kecemasan.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional ini adalah karakteristik yang akan diteliti dari suatu
definiskan tersebut. Karakteristik yang akan diteliti atapun yang akan diukur
adalah kunci definisi operasional. Dapat juga diteliti artinya dapat
memungkinkan untuk peneliti dilakukanya observasi atau mengukur secara
cermat terhadap objek yang dikemudian dapat diulangi oleh orang lain.
1. Pengetahuan
Pengetahuan yang dimaksud pada penelitian ini adalah segala
sesuatu yang diketahui dan di pahami oleh masyarakat tentang
menghadapi Pendemi Covid 19.
Alat ukur :Kuisioner
Cara ukur : Pengisian kuesioner
Skala ukur : Ordinal
Hasil ukur : a. Baik jika responden dapat menjawab dengan benar
76%-100% dari seluruh pertanyaan
46
tujuan yang akan dicapai peneliti dan lembar observasi tingkat kecemasan
yang menggunakan skala kecemasan yang sudah ada serta lembar observasi
skala kecemasan yang sudah ada.
1. Data primer
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data atau informasi yang telah tersedia dari
hasil pengumpulan data untuk keperluan tertentu, Dalam penelitian ini
data sekunder diambil dari Desa Mansalean.
H. Analisa Data
Analisa data dalam penelitian ini dilakukan sebgai berikut:
1. Analisa Univariat
Analisis univariat adalah jenis analisis agar dapat menganalisis tiap-
tiap variabel dari hasil penelitian yang menghasilkan suatu distribusi
frekuensi dan persentase dari masing-masing variabel. 14Analisis ini dapat
48
Keterangan:
x²= Nilai Chi-square
f0= Frekuensi Observasi atau Pengamatan
fe= Frekuensi Ekspetasi atau Harapan
BAB IV
A. Hasil Penilitian
1. Karakteristik Umum Responden
Distribusi responden berdasarkan umur di Desa Mansalean
Kecamatan Labobodapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:
3. Analisis Bivariat
Hubungan Pengetahuan dan Tingkat Kecemasan Masyarakat dalam
Menghadapi Pendemi Covid-19 di Desa Mansalean Kecamatan Labobo
Tahun 2020.
B. Pembahasan
Hasil pengololaan data yang di lakukan dari hasil penilitian tentang
Hubungan Pengetahuan dan Tingkat Kecemasan Masyarakat dalam
Menghadapi Pendemi Covid-19 di Desa Mansalean Kecamatan Labobo
Tahun 2020.
53
1. Pengetahuan
Berdasarkan hasil analisis univariat dari 53 responden, sebagian
besar responden dengan pengetahuan cukup 32 responden (60%) dan
paling sedikit dengan pengetahuan baik 6 responden (11,3%).
Menurut asumsi peneliti sebagian besar responden dengan cukup 32
responden (60%) hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat sudah
menerima informasi kesehatan dari tenaga kesehatan di Desa Mansalean
Kecamatan Labobo selain itu melihat juga dari media yang ada, karena
setiap media meliput tentang bahaya Covid 19.
Covid-19 atau Corona virus merupakan virus yang merupakan
penyakit mulai gejala ringan dan bert yang disebabkan oleh virus.
(COVID-19) merupakan virus yang belum dikenali sebelumnya pada
manusia. Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari
kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia.
Pada kasus yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom
pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Pada 31 Desember
2019, WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang
tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina (Aziza
Listiana 2020).
2. Kecemasan
Berdasarkan hasil analisis univariat dari 53 responden, sebagian
besar responden dengan rasa cemas ringan berjumlah 32 responden
(60,4%) dan tidak cemas berjumlah 14 responden (26,4%), cemas sedang
berjumlah 5 responden (9,4%) dan cemas berat berjumlah 2 responden
(3,8%).
Menurut asumsi peneliti sebagian besar rasa cemas ringan
berjumlah 32 responden hal ini dikarenakan, walaupun berita tentang
Covid-19 sudah tersebar, akan tetapi di Desa Mansalean Kecamatan
Labobo belum terdapat kasus pasien yang terdeteksi covid-19 sehingga
sebagian masyarakat masih dengan rasa cemas yang ringan. Adapun
sebagian responden merasa cemassedang dan berat hal ini dikarenakan di
54
tinggi adalah sekitar 1 meter (sekitar 3 kaki) dari orang yang terinfeksi
(Repici et al., 2020). Jarak maksimum untuk menghindari virus tersebut
sekitar 2 meter dari pasien atau penderita (Razai, Doerholt, Ladhani, &
Oakeshott, 2020) . Sehingga tenaga kesehatan yang melakukan
pemeriksaan terhadap pasien covid-19 diharuskan mengunakan alat
pelindung diri yang lengkap, agar terhindar dari paparan virus Covid-19
(WHO, 2020). Alat pelindung diri mencakup sarung tangan, masker
medis, kacamata atau pelindung wajah, dan baju pelindung, serta prosedur
khusus, respirator (misalnya N95 atau standar FFP2 atau setara) dan
celemek (WHO, 2020).
Penggunaan secara rasional dan konsisten APD, kebersihan tangan
akan membantumengurangi penyebaran infeksi. APD yang digunakan
sesuai dengan Pedoman Teknis Pengendalian Infeksi terhadap
kewaspadaan kontak, droplet, dan airborne. Perawatan dirumah (Isolasi
Diri) Orang dalam Pemantauan nengingat bukti saat ini yang masih sangat
terbatas mengenai infeksi 2019-nCoV danpola penularannya maka dalam
pengawasan CoV dilakukan dan dipantau di rumah sakit. Dalam
pemantauan diberikan perawatan di rumah (isolasi diri) dengan tetap
memperhatikan kemungkinan terjadinya perburukan. Petugas melakukan
pemantauan kesehatan terkini melalui telepon namun idealnya dengan
melakukan kunjungan secara berkala (harian). Pasien diberikan edukasi
untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat
57
BAB V
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil
kesimpulan
1. Sebagian besar responden dengan pengetahuan cukup 32 responden (60%)
dan paling sedikit dengan pengetahuan baik 6 responden (11,3%).
2. Sebagian besar responden dengan rasa cemas ringan berjumlah 46
responden (86,8%) dan cemas berat berjumlah 7 responden (13,2%).
3. Tidak terdapat Hubungan Pengetahuan dan Tingkat Kecemasan
Masyarakat dalam Menghadapi Pendemi Covid-19 di Desa Mansalean
Kecamatan Labobo Tahun 2020.
B. Saran
1. Bagi di Desa Mansalean Kecamatan Labobo Desa Mansalean
Saran bagi petugas di Desa Mansalean Kecamatan Labobo Desa
Mansalean Berikan informasi lebih intensif kepada masyarakat tentang
covid 19 atau pendidikan kesehatan kepada masyarakat ataupun kader-
kader kesehatan tentang covid 19 dan pentingnya perlindungan diri serta
sosialisasi tentang adanya penularan penyakit covid 19.
2. Bagi Pendidikan STIKes Widya Nusantara
Saran bagi STIKes Widya Nusantaraagar dapat melengkapi bahan
bacaan atau buku di Perpustakaan STIKes Widya Nusantara tentang
penularan penyakit covid 19 Pada masyarakat agar dapat menambah
literature-literatur yang terbaru.
3. Bagi Masyarakat
Saran bagi masyarakat lebih meningkatkan pengetahuan tentang covid
19 serta pentingnya perlindungan diri dan sosialisasi tentang adanya
penularan penyakit covid 19 serta tidak perlu cemas dan tetap menjaga
keluarga dengan perlindungan diri yang maksimal.
58
59
DAFTAR PUSTAKA
3. Cheng, Q., Liang, M., Li, Y., He, L., Guo, J., Fei, D., Zhang, Z. (2020).
Correspondence Mental health care for medical staff in China during the
COVID-19. Lancet, 7, 15–26. https:// doi.org/10.1016/S2215-0366(20)30078-
X
7. Wu, Y., Chen, C., & Chan, Y. (2020). The outbreak of COVID-19 : An
overview. Journal of the Chinese Medical Association, 83(3), 217–220.
https://doi.org/10.1097/JCMA. 0000000000000270
Frequency Table
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
kecemasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Croosstab
61
kecemasan
cukup Count 28 4 32
baik Count 13 2 15
Total Count 46 7 53
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 53
a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is .79.
63
KUESIONER
A. Identitas repsonden
No. responden :
Nama / Inisial :
Alamat :
Umur :
B. Kuesioner Pengetahuan
Pilihan
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Covid-19 atau Corona virus merupakan virus yang
merupakan penyakit mulai gejala ringan dan bert yang
disebabkan oleh virus.
2 Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang
menyebabkan penyakit ringan sampaiberat
3- Tidak perlu memakai masker jika kita sudah jauh dari
orang-orang
4 Menjaga jarak (minimal 1 m) dari orang yang mengalami
gejala gangguan pernapasan.
5 pakailah masker medis jika memiliki gejala pernapasan dan
melakukan kebersihan tangan setelah membuang masker;
6 Tujuan penggunaan alat pelindung diri adalah melindungi
kulit dan selaput membrane mukosa dari cairan tubuh,
sekres, ekskreta kulit yang tidak utuh dan lendir
7 Alat pelindung diri yang digunakjan untuk mencegah
percikan lender adalah masker
8 Melakukan kebersihan tangan menggunakan hand sanitizer
jika tangan tidak terlihat kotor atau cuci tangan dengan
sabun jika tangan terlihat kotor;
9 Menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut;
KUESIONER
1. Perasaan Cemas
Cemas
Firasat buruk
Takut akan pikiran sendiri
Mudah tersinggung
2. Ketegangan
Merasa tegang
Lesu
Mudah terkejut
Gemetar
Gelisah
3. Kekuatan
Terhadap gelap
Terhadap orang asing
Bila ditinggal sendiri
Terhadap kerumunan orang banyak
Terhadap keramaian lalu lintas
4. Gangguan Tidur
Sukar tidur
Terbangun malam hari
Tidak pulas
Bangun dengan lesu
Mimpi buruk
5. Gangguan kesadaran
Sukar berkonsenstrasi
65
Keterangan
Hasil penilaian total skor :
Kurang dari 14 : Tidak ada kecemasan
14-20 : Kecemasan ringan
21-27 : Kecemasan sedang
28-41 : Kecemasan berat