Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa :
Nama Pasien / Ruang :
No Medrek :-
Hari / Tanggal : Rabu, 08 Januari 2019
Hari Ke / Pertemuan Ke :1
Fase :1

Seorang wanita berusia 30 tahun datang diantar keluarganya ke RSJ dengan keluhan berbicara
seolah olah dia adalah seorang gubernur Jawa Barat. Menurut penuturan keluarga, 3 bulan yang
lalu klien pernah mencalonkan diri menjadi Gubernur Jawa Barat dan sudah menghabiskan biaya
yang cukup besar sampai menjual rumah dan barang-barang berharganya. Namun sayang, klien
gagal untuk menjadi Gubernur karena tidak ada partai yang mendukung hingga dirinya depresi
berat. Saat dikaji, klien mengatakan dirinya seorang Gubernur dan orang-orang yang ditemuinya
adalah ajudan dan bawahannya. Bahkan klien sampai menyuruh keluarganya untuk memasang
baligho dan video tron agar dirinya bisa menampilkan strategi pembangunan yang sudah klien
buat saat sebelum pencalonan Gubernur.

I. PROSES KEPERAWATAN
1. KONDISI KLIEN
DS :
- Klien mengatakan bahwa dirinya datang ke RSJ untuk mensejahterakan penduduk
- Klien menginginkan penduduk daerahnya mendapatkan kesejahteraan
- Klien mengatakan bahwa dirinya harus menginap di RSJ untuk mendapatkan
agen baru dalam menyebarkan kebaikan dan kesejahteraan
- Klien mengatakan bahwa dirinya adalah gubernur

DO :
- Klien bertingkah sibuk seolah-olah sedang menelepon dan mengatur strategi
- Klien sesekali mondar-mandir
- Klien tampak komat-kamit
- Klien menghindar pada saat diberi sentuhan
- Klien mendominasi pembicaraan
- Klien terus mengulang pembicaraan bahwa klien adalah seorang gubernur
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Waham Kebesaran

3. TUJUAN KEPERAWATAN
(Tuliskan tujuan khusus keperawatan, yang akan dicapai pada pertemuan ini sesuai
dengan diagnosa dan SP yang dimaksud )
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x30 menit, klien mampu
1) Membina hubungan saling percaya
2) Membantu orientasi realita.
3) Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan cara memenuhi
kebutuhan.
4) Mempraktekkan pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi

4. TINDAKAN KEPERAWATAN
(Tuliskan tindakan keperawatan secara teoritis dari tujuan keperawatan di atas yang
akan diselesaikan pada pertemuan ini)
1. Bina hubungan saling percaya
- Ucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri, panggil klien sesuai nama
panggilan yang disukai
- Jelasakan tujuan interaksi: melatih pengendalian ansietas agar proses penyembuhan
lebih cepat
2. Buat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan latihan pengendalian ansietas
3. Membantu orientasi realita.
4. Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhan.
5. Mempraktekkan pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi
II. STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK
(Penjabaran dari semua tindakan keperawatan, buat semua dalam bentu kalimat langsung)
1. ORIENTASI
 Salam terapeutik
“Selamat sore, Assalammualaikum, teh.”
 Memperkenalkan diri
“Perkenalkan nama saya Ners Yuyun, saya perawat yang bertugas di ruang Nuri.
 Membuka pembicaraan dengan topic umum
“Siapa nama teteh? Biasa dipanggil dengan sebutan apa yang teteh sukai?
Bagaimana kabar teteh? Apakah ada yang ingin dibicarakan?”
 Evaluasi / validasi kontrak (topic, waktu, tempat)
Sesuai dengan keluhan yang teteh rasakan, bagaimana jika kita membahas tentang
keluhan teteh, bagaimana kalau kita lakukan dalam 30 menit, di ruang konsultasi
perawat?
2. KERJA
(Penjabaran tindakan keperawatan yang akan dilakukan pada pertemuan dengan
kalimat langsung)
Nurse: “Teh, teteh tau sekarang sedang ada dimana?”
Pasien: iya tahu, ini Rumah Sakit Jiwa
Nurse : Teteh tahu, orang-orang yang ada di RSJ itu kenapa?’’
Pasien : “Iya tahu, orang yang suka ngamuk-ngamuk ga jelas kan?”
Nurse : “Kalo teteh kenapa bisa ada disini?’
Pasien : “karena saya ingin mensejahterakan orang-orang yang di rawat di sini, karena
kan saya adalah Gubernur, punya jabatan dan harta biar mereka sejahtera. Semua orang
jiwa di jalanan bisa dirawat dengan baik, biar g berkeliaran di jalan. Saya udah nyuruh
ajudan buat ngasih mereka uang buat keluarganya,, karena lagi macet jadi belum datang
kesini, saya juga mau bikin jalan tambah lebar biar nanti g ada lagi macet”
Nurse : (afek datar), “saya mengerti bahwa teteh merasa sebagai seorang Gubernur
tetapi sulit bagi saya mempercayainya karena setau saya, Gubernur Jawa Barat adalah
pak Ridwan, dan tidak ada foto teteh dalam surat suara pemilihan Gubernur.
Nurse : “ tadi, saat saya masuk ruangan, teteh sedang apa?”
Pasien : “iya sus, saya tadi sedang mengatur strategi biar ajudan saya segera
mengirimkan bantuan buat orang- orang yang ada disini”
Nurse :”Lalu bagaimana dengan tidur teteh?”
Pasien: “saya tidak tidur karena penduduk saya masih banyak yang sengsara, saya
banyak tugas, dan minggu depan harus ke luar kota, terus besok saya harus ketemu
presiden jadi saya harus segera menyelesaikan tugas-tugas saya”
Nurse: “kalau begitu, teteh tidak tidur, apa yang teteh rasakan bebrapa hari tidak tidur?”
Pasien: “ ngantuk sih terus agak pusing juga”
Nurse: “nah bagus, teteh tahu dampak dari kurang tidur jadinya teteh pusing. Oleh
karena itu, bagaimana kalau kita buat jadwal harian untuk tidur?”
(pasien dan perawat membuat jadwal harian)
3. TERMINASI
 Evaluasi perasaan klien setelah berbincang – bincang

”Bagaimana perasaan teteh setelah kita ngobrol tadi ?”


 Tindak lanjut ( dalam bentuk kalimat langsung)
Tadi kan kita sudah buat jadwal harian, bagaimana kalau jadwal ini teteh lakukan
setuju teh?”
Kontrak untuk pertemuan yang akan datang ( topic, waktu, tempat)
Kontrak yang akan datang
a. Topik : “Ibu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi mengenai
hal-hal yang senang ibu lakukan ? Ibu bersedia ?”
b. Waktu : “mau berapa lama bu kita berbincang-bincang ? bagaimana kalau 15
menit ?”
c. Tempat :“ibu mau kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau disini
lagi ?”

Anda mungkin juga menyukai