Disusun Oleh
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
kegiatan yang berjudul “ Laporan Keperawatan Kesehatan Sekolah Dasar
Negeri 221 Babakan Sentral Kelurahan Sukapura Kecamatan Kiaracondong
Bandung”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan
kita, Rasulullah saw., keluarganya, sahabatnya, dan seluruh umat yang
memeluk ajarannya hingga akhir zaman. Laporan ini disusun sebagai salah
satu persyaratan dalam menempuh Program Profesi Ners di Fakultas
Keperawatan Universitas Padjadjaran Stase Komunitas. Dalam penyusunan
laporan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini, terkhusus
kepada:
1. Ibu Neti Juniarti, S.Kp.,MN.,M.Kes selaku dosen pembimbing dan
koordinator mata kuliah pada Stase Keperawatan Komunitas yang
telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk dapat
menyelesaikan tugas ini.
2. Kepala Sekolah dan Staf Guru Sekolah Dasar Negeri Babakan Sentral
yang telah membantu kami dalam proses pengumpulan data.
3. Semua anggota kelompok 01 Gelombang 2 stase keperawatan
Komunitas dalam Program Profesi Ners Angkatan XXXVI Fakultas
Keperawatan Universitas Padjadjaran.
4. Siswa/I yang telah menyisihkan waktunya dan memberikan informasi
yang dibutuhkan.
5. Semua pihak yang terkait dalam proses penyelesaian tugas ini yang
tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa laporan akhir ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dikemudian hari. Penulis berharap semoga
laporan ini memberikan informasi dan menjadi landasan awal untuk
ii
membangun dan mengembangkan wilayah, khususnya RW 05 Kelurahan
Sukapura Kecamatan Kiaracondong Bandung
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................. 3
1.2.1 Tujuan Umum .......................................................................... 3
1.2.2 Tujuan Khusus ......................................................................... 3
1.3 Metode Penulisan ............................................................................ 4
1.4 Sistematika Penulisan ...................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 5
2.1 Konsep Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) ....................................... 5
2.1.1 Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) .......................... 5
2.1.2 Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) ................................ 5
2.1.3 Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) ............................... 6
2.1.4 Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) ........................ 6
2.1.5 Pembinaan Peserta Didik ......................................................... 9
2.1.6 Program Kesehatan Usaha Kesehatan Sekolah ...................... 13
2.1.7 Masalah Kesehatan yang dapat dikurangi melalui UKS ........ 14
2.1.8 Hasil yang diharapkan dari Program UKS ............................. 14
2.1.9 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Anak Usia
Sekolah 15
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN SEKOLAH ................................... 21
3.1 Data Hasil Pengkajian ................................................................... 21
3.1.1 Dimensi Fisik ......................................................................... 21
3.1.2 Status Lingkungan Sekolah .................................................... 22
3.2 Karakteristik Demografi ................................................................ 26
3.3 Data Aktivitas Siswa ..................................................................... 27
3.4 Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat .................................................. 28
3.5 Kesehatan Remaja ......................................................................... 29
3.6 Keadaan Umum Siswa .................................................................. 30
3.7 Pemeriksaan Fisik.......................................................................... 32
iv
3.8 Observasi Penampilan ................................................................... 33
3.9 Dimensi Perilaku ........................................................................... 36
BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................... 41
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 42
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 43
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
yang berada direntang usia antara 7 tahun sampai 12 tahun. Anak usia sekolah
keterampilan tertentu (Wong, 2009). Pada masa ini anak senang bermain,
perkembangan fisik anak. Periode ini juga disebut sebagai periode kritis
terjadi di kalangan anak usia sekolah. Penyakit yang sering dihadapi anak
sekolah dasar biasanya berkaitan dengan kebiasaan hidup bersih dan sehat,
seperti kebiasaan cuci tangan pakai sabun, potong kuku, gosok gigi,
1
2
perilaku hidup sehat, salah satunya melalui adanya program Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS). UKS merupakan bagian dari program kesehatan anak usia
sekolah yang dilakukan pada setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan. UKS
didik dengan meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta
masalah kesehatan.
hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 26 April 2019, SDN 221
Babakan Sentral belum memiliki UKS secara tersendiri namun telah memiliki
dokter kecil sehingga UKS belum dapat terlaksana. Dalam upaya peningkatan
mengenal masalah kesehatan di SDN 221 Babakan Sentral serta mandiri dan
Sentral
Sentral
berisikan data demografi, data kesehatan individu, data aktivitas siswa, data
PHBS siswa sekolah, dan perilaku remaja dan kesehatan reproduksi. Penulis
lingkungan UKS dan kuesioner trias UKS yang diberikan pada Pembina
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Metode penulisan
1.4 Sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
2.2 Indikator PHBS Di Sekolah
2.3 Peran Perawat Dalam Program UKS
2.4 Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
2.5 Pengelolaan UKS
2.6 Monitoring dan Evaluasi UKS
BAB III PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
Data Hasil Pengkajian
3.1 Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan
3.2 Perencanaan
3.3 Pelaksanaan Kegiatan
3.4 Evaluasi Kegiatan
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
6
keputusan bersama menteri yang terdiri atas: tim pembina UKS pusat, tim
pembina UKS provinsi, tim pembina UKS kabupaten/ kota, tim pembina
UKS kecamatan dan tim pelaksana UKS di sekolah dan perguruan agama.
Fungsi dari tim pembina UKS pusat adalah sebagai pembantu menteri
dalam melaksanakan pembinaan serta pengembangan UKS dan tugas tim
pembina UKS pusat adalah merumuskan kebijakan, pedoman umum dan
standarisasi pengembangan UKS yang bersifat nasional, mensosialisasikan
kebijakan pembinaan dan pengembangan UKS, menjalin hubungan kerja dan
kementrian dengan lintas sektor, pihak swasta dan LSM baik di dalam
maupun luar negeri sesuai dengan ketentuan yang berlaku, melaksanakan
monitoring dan evaluasi program pembinaan dan pengembangan UKS secara
nasional, melaporkan pelaksanaan tugas kepada Menteri Pendidikan, dan
Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam
Negeri, melaksanakan ketatausahaan tim pembina UKS pusat (Kemdikbud,
2012).
Fungsi tim pembina UKS provinsi adalah untuk melaksanakan
pembinaan dan pengembangan UKS di tingkat provinsi serta berfungsi
sebagai pembina dan koordinator program UKS seluruh kabupaten/ kota yang
ada di wilayahnya sedangkan tugas tim pembina UKS provinsi adalah
menyusun petunjuk teknis pelaksanaan UKS, mensosialisasikan kebijakan
pembinaan dan pengembangan UKS, melaksanakan program pembinaan dan
pengembangan UKS di provinsi, menjalin hubungan baik dan kemitraan
dengan lintas sektor, pihak swasta dan LSM baik dalam negeri maupun luar
negeri sesuai ketentuan yang berlaku, melaksanakan monitoring dan evaluasi
program pembinaan dan pengembangan UKS, membuat laporan berkala
kepada tim pembina UKS pusat, melaksanakan ketatausahaan tim pembina
UKS provinsi (Kemdikbud, 2012).
Fungsi tim pembina UKS kabupaten/ kota sebagai pembina,
koordinator dan pelaksana program UKS di daerahnya berdasarkan kebijakan
yang ditetapkan oleh pusat, provinsi dan kabupaten/ kota dan tugasnya adalah
menyusun petunjuk teknis UKS, mensosialisasikan kebijakan pembinaan dan
pengembangan UKS, menjalin hubungan baik dan kemitraan dengan lintas
8
sektor, pihak swasta dan LSM baik didalam maupun luar negeri sesuai
ketentuan yang berlaku, melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
program pembinaan dan pengembangan UKS, membuat laporan berkala
kepada tim pembina UKS provinsi, melaksanakan ketatausahaan tim pembina
UKS kabupaten/ kota (Dinkes, 2010).
Fungsi tim pembina UKS kecamatan adalah sebagai pembina,
penanggung jawab dan pelaksanaan program UKS di daerah kerjanya
berdasarkan kebijakan yang ditetapkan tim pembina UKS kabupaten/ kota.
Kedudukan petugas puskesmas di tingkat kecamatan sebagai Tim pembina
UKS kecamatan dan tugasnya adalah untuk membina dan melaksanakan
UKS, mensosialisasikan kebijakan pembinaan dan pengembangan UKS,
melaksanakan program pembinaan dan pengembangan UKS, pemantauan
dan evaluasi pelaksanaan pembinaan dan pengembangan UKS,
mengkoordinasikan pelaksanaan program UKS di wilayahnya sesuai dengan
pedoman dan petunjuk tim pembina UKS, membuat laporan pelaksanaan
program pembinaan dan pengembangan UKS kepada tim pembina UKS
kabupaten/ kota, dan melaksanakan ketatausahaan tim pembina UKS
kecamatan (Dinkes, 2010).
Tim pelaksana UKS di sekolah dan perguruan agama berfungsi
sebagai penanggung jawab dan pelaksana program UKS di sekolah dan
perguruan agama berdasarkan prioritas kebutuhan dan kebijakan yang
ditetapkan oleh tim pembina UKS kabupaten/ kota dan tanggung jawabnya
adalah melaksanakan tiga program pokok UKS yang terdidi dari pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat
yang telah ditetapkan oleh tim Pembina UKS, menjalin kerjasama dengan
orang tua/ komite sekolah, instansi lain dan masyarakat dalam pelaksanaan
kegitan UKS, menyusun program melaksanakan penilaian/ evaluasi dan
menyampaikan laporan kepada tim pembina UKS kecamatan dan
melaksanakan ketatausahaan tim pelaksana UKS di sekolah (Kemdikbud,
2012).
9
2.1.9 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Anak Usia
Sekolah
Menurut Depkes (2011), perilaku hidup bersih dan sehat adalah
beberapa perilaku yang dipraktikan berdasarkan kesadaran sebagai hasil
pembelajaran yang menjadikan individu, keluarga, kelompok atau
masyarakat mampu mandiri dibidang kesehatan serta berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat. PHBS di tataran sekolah adalah upaya
untuk memberdayakan guru, siswa dan masyarakat yang ada di lingkungan
sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktikan PHBS serta berperan aktif
dalam mewujudkan sekolah sehat karena seiring berjalannya waktu muncul
berbagai penyakit yang menyerang anak sekolah, sehingga diharapkan jika
PHBS diterapkan dilingkungan sekolah, maka masyarakat yang berada di
lingkungan sekolah secara mandiri mampu mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan
sehat. Adapun indikator PHBS di sekolah meliputi:
21
22
Tidak 6 2 3 5 2 18 0,9
7. Gosok Gigi 2 Kali Sehari
Ya 22 26 29 19 28 124 75,1
Tidak 20 4 11 3 3 41 24,9
8. Jamban
Ya 31 25 37 15 21 129 78,1
Tidak 11 5 3 7 10 36 21,9
9. Olahraga
Ya 42 28 40 22 31 163 98,7
Tidak 0 2 0 0 0 2 1,3
10. Pemeriksaan Jentik
Ya 0 12 7 9 18 46 27,9
Tidak 42 18 33 13 13 119 72,1
11. Menimbang Berat Bedan
Ya 7 24 16 7 20 74 44,8
Tidak 35 6 24 15 11 91 55,2
12. Buang Sampah
Ya 42 29 40 17 30 158 95,7
Tidak 0 1 0 5 1 7 4,3
Kecanduan
Benar 27 38 20 30 115 93,4
Salah 3 2 2 1 8 6,6
2. Nikotin Menyebabkan
Konsentrasi
Benar 15 2 1 1 19 15,4
Salah 5 38 21 30 94 76,6
3. Rokok Menyebabkan Kanker
Benar 28 38 22 27 115 93,4
Salah 2 2 0 4 8 6,6
4. Rokok Menyebabkan Gigi Kuning
Benar 29 32 19 28 108 87,7
Salah 1 8 3 3 15 12,3
5. Kekebalan Tubuh Terganggu
Benar 30 31 18 26 105 85,3
Salah 0 9 4 5 15 14,7
Diare 21 11 13 11 5 61 36,9
Campak 3 2 3 1 7 16 9,6
ISPA 13 10 10 10 5 48 29,1
Penyakit 1 2 0 0 0 3 1,8
Kulit
Cacar 1 0 1 0 12 14 8,4
Thypoid 1 0 0 0 1 2 1,2
Demam 1 1 1 2 0 5 3,1
Berdarah
Amandel 0 0 1 0 1 2 1,2
Demam 5 5 3,0
Gastritis 0 0 2 0 2 1,2
Lainnya 0 0 7 0 7 4,2
Imunisasi
1 Kali 6 3 1 0 2 13 7,8
2 Kali 36 23 1 3 9 72 43,6
3 Kali 0 4 33 10 0 42 25,4
4 Kali 0 0 0 9 15 24 14,5
5 Kali 0 0 5
Belum 0 0 5 0 5 3,0
pernah
Jenis Imunisasi
DT 37 29 29 0 0 95 91,3
(Diphteria
Tetanus)
Td 0 0 9 0 0 9 8,7
(Tetanus
Diphteria)
Dari Tabel 3.5 diatas, dapat dilihat bahwa 83,6% siswa kelas 2, 3, 4,
dan 5 di SD Babakan Sentral memiliki Indeks Masa Tubuh kurang dari 18
kg/m2 dimana berarti hampir semua siswa yang terkaji memiliki indeks masa
tubuh dibawah normal atau kurus. Namun demikian, jika dilihat berdasarkan
status gizi, lebih dari setengah siswa yaitu 52,1% memiliki status gizi normal.
Lebih dari setengah jumlah siswa yaitu 59,4% tidak memiliki keluhan
kesehatan. Berdasarkan hasil pengkajian, ditemukan bahwa penyakit
terbanyak yang pernah diderita oleh siswa SD Babakan Sentral adalah diare
(36,9%) dan ISPA (29,1%). Selain itu, ada juga yang menderita campak
(9,6%), penyaki kulit (1,8%), cacar (8,4%), Thypoid (1,2%), demam berdarah
(3,1%), amandel (3,0%), dan gastritis (1,2%). Data terkait imuisasi
menunjukkan bahwa 91,3 % siswa pernah mendapatkan imunisasi Diphteria
Tetanus (DT) dan hanya 8,7% yang terdata pernah mendapatkan imunisasi
Tetanus Diphteria (Td).
32
Ya 42 30 40 21 30 163 98,7
Tidak 0 0 0 1 1 2 1,3
2. Rapih (rambut, seragam, sepatu)
Ya 42 29 39 20 28 158 95,7
Tidak 0 1 1 2 3 7 4,3
KEPALA
1. Ada Benjolan
Ya 1 1 40 1 0 43 26,1
Tidak 41 29 0 21 31 94 56,9
2. Kulit Kepala Bersih
Ya 41 27 39 20 30 157 95,1
Tidak 1 3 1 2 1 8
3. Rambut Bersih
Ya 36 27 39 20 30 152 92,1
Tidak 6 3 1 2 1 13 7,9
KEBERSIHAN KUKU
1. Panjang Bersih
Ya 8 7 2 7 2 26 15,8
Tidak 34 23 38 15 29 139 84,2
2. Panjang Kotor
Ya 15 10 9 15 13 62 37,5
Tidak 27 20 31 7 18 103 62,5
3. Pendek Bersih
Ya 8 9 26 4 12 59 40,4
Tidak 34 21 14 18 0 87 59,6
4. Pendek Kotor
Ya 15 4 6 9 5 39 28,1
Tidak 27 26 34 13 0 100 71,9
KEBERSIHAN TELINGA (SERUMEN)
1. Tidak Ada
Ya 26 11 30 10 31 108 65,4
Tidak 16 19 10 12 0 57 34,6
2. Lunak
Ya 9 17 10 11 0 47 28,4
Tidak 53 13 30 11 31 138 83,6
3. Keras
Ya 3 1 0 18 0 22 13,3
Tidak 39 29 40 4 31 143 86,7
KESEHATAN MATA
1. Normal
Ya 32 30 39 18 29 148 89,6
Tidak 12 0 1 4 2 19 11,4
2. Minus (-)
Ya 12 0 1 18 2 33 20,0
Tidak 32 30 39 4 29 134 80,0
3. Visus
Ya 0 0 39 18 0 57 34,5
Tidak 42 30 1 4 31 108 65,5
BUTA WARNA
1. Normal
35
Ya 42 30 40 22 31 165 100
2. Buta Warna
Tidak 42 30 40 22 31 165 100
GIGI dan MULUT
1. Karies
Ya 34 25 20 12 10 101 61,2
Tidak 8 5 20 10 21 64 38,8
TONSILITIS
1. Ada
Ya 0 0 5 1 1 7 4,2
Tidak 42 30 35 21 30 158 95,8
ISPA
1. Batuk
Ya 15 7 5 7 6 40 24,2
Tidak 21 23 35 15 25 125 75,8
2. Flu
Ya 19 9 8 8 5 49 29,6
Tidak 23 21 32 14 26 116 70,4
3. Demam
Ya 0 4 0 1 3 10 6,1
Tidak 42 26 40 21 28 155 93,9
DO:
- Sebanyak 7,3%
siswa memiliki
kebiasaan merokok
- Sebanyak 25,5%
siswa tidak
mengetahui cara
mencuci tangan
yang benar
- Sebanyak 15,2%
siswa tidak
mencuci tangan
dengan air dan
sabun setiap kali
tangan kotor
- Sebanyak 24,9%
siswa tidak
menggosok gigi
dua kali sehari
- Sebanyak 72,7%
siswa tidak
membawa bekal
makanan ke
sekolah
38
- Sebanyak 99,3 %
siswa jajan
sembarangan
- Sebanyak 75,1%
siswa memiliki
kebiasaan jajan di
pedagang kaki lima
- Sebanyak 59,4%
siswa memiliki
karies gigi
- Sebanyak 60%
siswa memiliki
riwayat ISPA
- Terdapat 1 buah
tempat mencuci
tangan di gedung
sekolah
C. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko penurunan derajat kesehatan siswa SD Babakan Sentral
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai perilaku pola
hidup bersih dan sehat
39
N Masalah Tujuan Strategi Aktivitas Indikator Teknik PJ Wak Tempat Biaya Standar/
o output/ Evaluasi tu kriteria
. outcome
1 Resiko Setelah Berkoord 1. Penyuluh 1. Siswa Mahasiswa Restu 3 SDN - Persiapan
. penurunan dilakukan inasi an terkait mengetah melakukan Wijay Mei Babaka dan
derajat tindakan dengan bahaya ui bahaya evaluasi anti 2019 n perencanaan
kesehatan keperawata Puskesm merokok merokok lisan terkait Sentral berlangsung
siswa SD n, as dan dan cara dan cara materi yang dengan
Babakan diharapkan pihak berhenti berhenti disampaika lancar
merokok merokok - Koordinasi
Sentral derajat sekolah n
2. Penyuluh 2. Siswa engan pihak
berhubung kesehatan dalam
an cara mampu sekolah dan
an dengan siswa melakuk mencuci memprak Puskesmas
kurangnya meningkat, an tangan 6 tekan Mahasiswa Babakan
pengetahu dengan kegiatan langkah cara mengobserv Sari
an kriteria PHBS mencuci asi siswa - Pelaksanaan
mengenai hasil: tangan 6 saat kegiatan
perilaku langkah mempraktek berjalan
- Siswa
hidup
mengetah 3. Penyuluh 3. Siswa kan cara dengan
bersih dan an mampu mencuci lancar
ui memprak
sehat pentingny tangan 6 - Siswa
pentingny tekkan
a langkah mampu
a PHBS cara
menggos menjelaskan
- Siswa menggos kembali
ok gigi Mahasiswa
mengetah ok gigi materi saat
sebelum mengobserv
ui cara
40
BAB IV
PEMBAHASAN
42
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
43
DAFTAR PUSTAKA
Dachroni. (2002). Pedoman pembinann program perilaku hidup bersih dan sehat
di tatanan tempat-tempat umum. Medan: Dinas Kesehatan Sumatera
Utara
Efendi, F., & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Evayanti, Niluh Putu. (2012). Persepsi siswa SMP dalam penerapan PHBS
tatanan sekolah di kelurahan tugu dan pasir gunung selatan kota
depok. Tesis FIK UI
Kemenkes. (2017). Unit Kesehatan Sekolah Menjadi Transformasi dalam Upaya
Kesehatan di Lingkungan Sekolah. Retrieved March 18, 2019, from
http://www.depkes.go.id/article/print/17022800009/unit-kesehatan-
sekolah-uks-menjadi-transformasi-dalam-upaya-kesehatan-di-
lingkungan-sekolah.html
Kemenkes. (2013). UKS Merupakan Salah Satu Upaya Meningkatkan Kualitas
SDM yang Sehat, Cerdas, dan Berakhlah. Retrieved March 18, 2019,
from http://www.depkes.go.id/article/view/2416/uks-merupakan-
salah-satu-upaya-meningkatkan-kualitas-sdm-yang-sehat-cerdas-
dan-berakhlak-.html
Suryani, Linda. 2017. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) siswa/I sekolah dasar negeri 37 Kecamatan Tampan
Kota PekanBaru