Anda di halaman 1dari 15

Makalah

Sampel Dan Teknik-Teknik Sampling


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
Oleh dosen : Irwan Sutirman Wahdiat, SE.,MM.,M.Ak.,Akt.,CA

Disusun oleh:

Novia Wijayanti (117040141)

3F Akuntansi

PROGRAM AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Jl. Pemuda No. 32 Cirebon 45132 Telp. (0231) 206556
2020
KATA PENGANTAR

          Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat serta taufik dan hidayah-Nya, sehingga saya bisa
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sampel dan Teknik-teknik
Sampling” semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami dan juga pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca mengenai , sehingga saya bisa memperbaiki kesalahan
saya di masa yang akan datang.
            Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, penulis yakin
masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Penulis sangat
mengharapkan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah kami.
            Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat dalam
memperluas wawasan dan cakrawala untuk berfikir bagi penulis dan juga bagi
para pembaca lainnya.

Cirebon, 28 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………….…..….......... i

Daftar Isi .…………………………………………………………………….......ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………..….................1


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………......................2
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………..……………..................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

2.1 Pengertian sampel........................... …………………………………………..3


2.2 Ciri-ciri sampel yang baik...........................................................………….......4
2.3 Bagaimana teknik sampling……………...........................................................4

BAB III PENUTUP..............................................................................................12

3.1 Kesimpulan…………………………………………..................................12

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu bagian dalam desain penelitian adalah menentukan populasi dan
sampel penelitian. Dewasa ini, kegiatan penelitian banyak dilakukan dengan
penarikan sampel, karena metode penarikan sampel lebih praktis, biayanya lebih
hemat, serta memerlukan waktu dan tenaga yang lebih sedikit dibandingkan
dengan metode sensus. Pengambilan sebagian dari keseluruhan objek, dan atas
hasil penelitian suatu keputusan atau kesimpulan mengenai keseluruhan objek
populasi dibuat, disebut sebagai metode penarikan sampel (sampling). Penelitian
yang memakai sampel untuk meneliti atau menyelidiki karakteristik objek
penelitian, dilakukan dengan beberapa alasan antara lain: objek yang diteliti
sifatnya mudah rusak, objek yang diteliti bersifat homogen, tidak mungkin
meneliti secara fisik seluruh objek dalam populasi, untuk menghemat biaya, untuk
menghemat waktu dan tenaga, serta keakuratan hasil sampling.
Dalam penelitian yang menggunakan sampel sebagai unit analisis, baik pada
penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan penelitian dengan pendekatan
kualitatif, setidaknya terdapat dua hal yang menjadi masalah atau persoalan yang
dihadapi, yaitu: pertama, bahwa persoalan sampling adalah proses untuk
mendapatkan sampel dari suatu populasi. Di sini sampel harus benar-benar bisa
mencerminkan keadaan populasi, artinya kesimpulan hasil penelitian yang
diangkat dari sampel harus merupakan kesimpulan atas populasi. Sehingga
masalah yang dihadapi adalah bagaimana memperoleh sampel yang representatif,
yaitu sampel yang dapat mewakili elemen lain dalam populasi atau mencerminkan
keadaan populasi. Kedua, masalah yang dihadapi dalam penelitian yang
menggunakan sampel sebagai unit analisis adalah tentang bagaimana proses
pengambilan sampel, dan berapa banyak unit analisis yang akan diambil.
Sehingga masalah yang dihadapi diantaranya teknik penarikan sampel manakah
yang cocok dengan karakteristik populasi, tujuan dan masalah penelitian yang

1
akan dikaji. Selain itu berapa banyak unit analisis atau ukuran sampel (sample
size) yang akan dilibatkan dalam kegiatan penelitian.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah terurai diatas, beberapa


masalah pokok yang akan dibahas penulis adalah:

1. Apa pengertian sampel


2. Bagaimana ciri-ciri sampel yang baik
3. Bagaimana cara pengambilan sampel atau teknik sampel

1.4 Tujuan Penulisan


Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini antara lain:

1. Mengetahui dan memahami pengertian sampel


2. Mengetahui dan memahami ciri-ciri sampel yang baik
3. Mengetahui dan memahami cara pengambilan sampel atau teknik
sampel

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sampel

Sampel merupakan bagian dari suatu populasi. Populasi ialah semua nilai
baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif,
daripada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas
sedangkan sampel adalah bagian suatu subjek atau objek yang mewakili populasi
tersebut. Penelitian yang menggunakan seluruh anggota populasinya disebut
sampel total atau sensus.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan
untuk populasi.
Sampel dapat diartikan sebagai bagian dari populasi yang mewakili secara
keseluruhan sifat dan karakter dari populasi. Sebagai gambaran sederhana sampel
dibutuhkan sebagai acuan untuk memberi gambaran sederhana seperti seseorang
yang membeli rambutan. Seorang pembeli yang pintar biasanya akan memilih
secara acak (random) dari rambutan yang dijajakan untuk menghindari adanya
kecurangan yang dilakukan oleh pedagang. Rasa buah rambutan yang dicicipi
akan menjadi alat tafsiran mengenai rasa seluruh rambutan yang ada.
Sementara sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil
menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Kerja statistik
melalui sampel dimungkinkan dengan alasan: keterbatasan biaya, waktu dan
tenaga. Banyaknya anggota suatu sampel disebut ukuran sampel, sedangkan suatu
nilai yang menggambarkan ciri sampel disebut statistik. Sampel diharapkan bisa
mewakili populasi, karena itu sampel dibagi dua, yaitu sampel representatif dan

3
sampel nonrepresentatif. Sampel representatif adalah sampel yang bisa mewakili
keadaan populasinya, dan sampel nonrepresentatif adalah sampel yang tidak dapat
mewakili populasinya. Dengan demikian sebagai penduga parameter ada dua
kemungkinan nilai statistik yang diperoleh, yaitu persis sama dengan
parameternya atau tidak sama (lebih besar atau lebih kecil). Statistik sering
dilambangkan dengan huruf dari abjad latin. Contoh rata-rata sampel
dilambangkan dengan .

2.2 Ciri-Ciri Sampel Yang Baik


Ciri-ciri sampel yang baik sebagai berikut:
a. Sampel dipilih dengan cara hati-hati, dengan menggunakan cara tertentu
dengan benar
b. Sampel harus mewakili populasi, sehingga gambaran yang diberikan
mewkili keseluruhan karakteristik yang terdapat pada populasi
c. Besarnya ukuran sampel hendaklah mempertimbangkan tingkat kesalahan
sampel yang dapat ditoleransi dan tingkat kepercayaan yang dapat diterima
secara statistik.

2.3Teknik sampling
Teknik sampling adalah cara pengambilan sampel dengan menggunakan metode
tertentu. Secara garis besar, metode penarikan sampel dapat dipilih menjadi dua,
yaitu :
1. Pemilihan sampel dari populasi secara acak ( random atau probability
sampling).
2. Pemilihan sampel dari populasi secara tidak acak ( non-random atau non-
probability sampling).
Berikut pembagian teknik sampling :
Random atau Probability Sampling
Random atau probability sampling yaitu pengambilan contoh sampel secara acak
yang dilakukan dengan cara undian, ordinal atau tabel bilangan random atau

4
dengan komputer dengan memberiakn peluang yang sama bagi setiap unsur
populasi yang kan dipilih menjadi anggota sampel.
Metode pengambilan sampel dengan menggunakan probability sampling terdiri
atas :
1) Simple Random Sampling
Simple Random Sampling adalah cara pengambilan sampel dengan memberikan
kesempatan yang sama untuk dipilih bagi setiap individu atau unit dalam
keseluruhan populasi. Simple random sampling dapat dipakai pada populasi yang
seragam. Keuntungan simple random sampling ialah anggota sampel mudah dan
cepat diperoleh, sedangkan kekurangannya adalah kadan – kadang tidak
mendapatkan data yang lengkap dari populasinya.
Ada tiga cara untuk melakukan simple random sampling, yaitu :
o Cara undian seperti kocokan undian
o Menggunakan tabel random
o Menggunakan komputer
Contoh pengambilan sampel dengan cara undian :
Misal ingin diambil sampel secara acak 2 orang mahasiswa dari 6 orang
mahasiswa. Cara paling mudah untuk mengambil dua mahasiswa secara acak
adalah pertama, ambil 6 kelereng yang sama besar, sama berat, sama bentuk dan
beda warna yang masing – masing kelereng mewakili satu mahasiswa. Dengan
mata tertutup ambil kelereng pertama dari kelereng – kelereng yang sudah
dikocok. Dengan tanpa pengembalian, ambil lagi kelereng kedua. Setelah terambil
dua keleng, nama mahasiswa yang terwakili oleh dua kelereng tersebut digunakan
sebagai sampel dari 6 mahasiswa sasaran.
2) Systematical Sampling
Sistematika sampling adalah cara pengambilan sampel dengan proses pemilihan
secara sistematis. Metode ini biasanya dipakai untuk populasi yang seragam,
sedangkan populasi yang heterogen sulit dilakukan. Cara pengambilan sampel nya
adalah dengan memilih secara random satu angka kemudian menentukan
kelipatan atau dapat juga memilih angka yang sama dibelakangnya.

5
Keuntungan dalam penggunaan metode ini adalah lebih cepat, mudah
pelaksanaanya dan dilakukan serta baik untuk populasi yang seragam dan yang
menjadi kelemahannya pertama, jika urutannya tidak sepenuhnya acak, maka
variasi dari populasi tidak dapat diduga secara tepat. Kedua, jika populasi
memiliki pengulangan karakteristik yang relatif tetap (dan kebetulan sama dengan
interval yang digunakan) maka sampel akan menjadi seragam.
Contoh :
Dari 100 orang karyawan ingin diambil secara acak sistematis 10 orang karyawan
sebagai sampel. Pertama menentukan banyaknya kelompok k=100/10, berarti ada
10 kelompok. Kedua memberikan nomor urut acak pada 100 karyawan dari
1,2,3,4,...100. kemudian membagi anggota kelompok, kelompok A dari nomor
urut 1 sampai 10, kelompok B dari nomor urut 11-20 dan seterusnya. Langkah
berikutnya mengambil satu unit sampel secara acak pada kelompok A, misalnya
nomor 5.setelah itu dilakukan pengambilan sampel kelompok lain untuk satuan
sampel yang berada segaris dengan sampel nomor 5.
Kelompok : A B C D E F G H I J
No. Terpilih : 5 15 25 35 45 55 65 75 85 95
Jadi pengambilan sampel dilakukan benar – benar acak hanya pada pengambilan
sampel pertama dari kelompok pertama. Sesudah itu, sampek kedua dan
seterusnya diambil secara sistematis dari kelompok kedua, ketiga, dan seterusnya.
3) Stratified Random Sampling
Pengambilan sampel terstratifikasi adalah metode pemilihan sampel dengan cara
membagi populasi ke dalam kelompok – kelompok yang homogen yang disebut
strata dan kemudian sampel diambil secara acak dari setiap strata tersebut. Untuk
memperoleh kehomogenan setiap srata, penyekatan harus dilakukan sedemikian
rupa sehingga terdapat hubungan antara elemen – elemen suatu lapisandengan ciri
yang diteliti. Kelebihan metode ini adalah sampel diperoleh lebih representatif,
mudah pelaksanaannya, sedangkan kelemahannya harus memperoleh keterangan
lebih rinci tentang distribusi karakteristik populasi dan harus dibuat kerangka
sampel yang terpisah dan berbeda untuk tiap kelompok.
Contoh :

6
Amir ingin meneliti prestasi kerja 1.000 karyawan PT.ABC. karyawan yang
dijadikan sampel adalah tamatan SD, SMP, dan SMA. Jumlah sampel yang akan
diambil 10% dari seluruh karyawan. Dari data kepegawaian diperoleh karyawan
SD 500 orang, SMP 200 orang, dan SMA 300 orang. Dari data diatas jumlah
sampel yang akan diperoleh sebagai berikut :
o Karyawan SD 500/1.000 x 100 = 50
o Karyawan SMP 200/1.000 x 100 = 20
o Karyawan SMA 300/1.000 x 100 = 30
100 sampel
Setelah jumlah sampel dari masing – masing proporsi telah diketahui barulah
dipilih anggota sampel secara random. Metode ini dilakukan untuk populasi
heterogen, sedangkan populasi homogen susah untuk dilaksanakan.
4) Cluster Sampling
Sampel gugus atau bloking adalah metode yang digunakan untuk memilih sampel
yang berupa kelompok dari beberapa kelompok (groups atau cluster) terdiri atas
beberapa unit yang lebih kecil. Jumlah elemen dari masing – masing kelompok
bisa sama maupun berbeda. Kelompok – kelompok tersebut dapat dipilih baik
dengan menggunakan metode acak sederhana maupun acak sistematis dengan
pengacakan pada kelompok pertamanya saja. Teknik ini digunakan apabila
populasi tersebar dalam beberapa daerah, provinsi, kabupaten, kecamatan, dan
seterusnya. Keuntungan teknik ini adalah dapat mengambil populasi besar yang
tersebar di berbagai daerah dan pelaksanaannya lebih mudah dan murah dibanding
teknik lain. Akan tetapi ada kelemahan metode ini seperti, jumlah individu dalam
setiap pilihan tidak sama dan ada kemungkinan penduduk satu daerah pindah ke
daerah lain tanpa sepengetahuan peneliti, sehingga penduduk tersebut menjadi
anggota rangkap sampel.
Contoh :
Ada sebuah riset pasar terhadap pelanggan Handphone Samsung yang berada di
sebuah kota. Kemudian pelanggan tersebut di cluster/dikelompokkan sesuai
dengan lokasi. Sampel dipilih dengan cara memilih secara random sampling satu

7
lokasi yang merupakan satu cluster. Semua pelanggan yang ada dalam lokasi
tersebut akan diambil sebgaai sampel.
Cluster Random Sampling sapat dilakukan bertingkat yang disebut dengan istilah
Multistage Cluster Random Sampling. Misalnya pelanggan berada ddalam suatu
kota. Maka pertama sekali pelanggan si cluster berdasarkan lokasi, kemudian
lokasi dipilih secara random dan lokasi yang sudah terpilih di cluster lagi sesuai
nama jalan lokasi tersebut. Cluster nama jalan ini dipilih secara random dan
semua pelanggan yang berdomisili di jalan tersebut dijadikan sampel.
Non – Probability Sampling
Non – Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan tidak
memberikan kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel dan pengambilan contoh tidak secara acak. Sampel non
probability terdiri atas :
1). Sampling kemudahan (Convenience Sampling)
Sampel diambil berdasarkan kemudahan dan ketersediaan elemen untuk
mendapatkannya. Sampel diambil/terpilih karena sampel tersebut ada pada waktu
dan tempat yang tepat. Penarikan sampel ini tidak dapat diandalkan namun
bermanfaat pada tahap awal penelitian eksploratifyang ditujukan untuk mencari
petunjuk awal tentang suatu kondisi yang menarik perhatian. Keuntungannya
hemat waktu dan murah sedangkan kelemahannya dapat memunculkan bias dalam
pengambilan keputusan karena sampel nya tidak diseleksi terlebih dahulu.
Contoh : Dipilih 50 orang pembeli pertama yang memasuki toko roti sebagai
sampel pada suatu hari tertentu untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap
pelayanan toko roti tersebut.
2). Judgement Sampling
Judgement sampling sdisebut juga dengan Purposive Sampling, yaitu sampel yang
dipilih secara cermat dengan mengambil orang atau objek penelitian yang selektif
dan mempunyai ciri – ciri yang spesifik. Keuntungan teknik ini bila ukuran
sampel kurang dari 20 dan dipilih sedemikian rupa sehingga relevan dengan
desain penelitian serta murah dan mudah dilaksanakan. Kelemahannya tidak ada
jaminan bahwa sampel representatif.

8
Contoh : studi kasus kenakalan remaja. Untuk menentukan sampel terlebih dahulu
ditentukan ciri – ciri kenakalan remaja seperti suka mengganggu orang, suka
mencuri, mabuk – mabukan, merokok, suka main judi, dsb. Dengan ciri tersebut
peneliti kemudian mengambil sampel. Agar lebih objektif, peneliti dapat juga
mengambil orang tua remaja dan lingkungannya sebagai sampel.
3). Quota sampling
Sampel kuota adalah metode pengambilan sampel yang mempunyai ciri –ciri
tertentu sesuai dengan jumlah atau kuota yang diinginkan. Teknik ini biasanya
menggunakan data dari populasi yang berkaitan dengan demografi seperti : lokasi
geografis, usia, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, dll. Kelebihan teknik ini
adalah rendahnya biaya penelitian, adanya keleluasan peneliti untuk menentukan
elemen – elemen untuk setiap quotanya. Kelemahannya pemilihan sampel tidak
sesuai dengan ciri – ciri yang diinginkann populasi.
Contoh :
Akan diteliti kebiasaan membaca kora dari orang dewasa di kota Medan yang
diperkirakan 3 juta orang. Aplikasi kuota sampel dilaksanakan dengan
menentukan kategori – kategori kontrol sbb :
o Jenis kelamin : pria dan wanita
o Usia : 18 – 30 , 31 – 45 , 46 – 60 , > 60 tahun
Sampel yang ingin diambil sekitar 10.000 sampel dan diketahui beberapa
informasi dari populasinya sbb :
o Jenis kelamin : pria 55% ,
wanita 45%
o Usia : 18 – 30 (40%)
31 – 45 (30%)
46 – 60 (23%)
> 60 tahun (7%)
Informasi diatas menjekaskan dari sampel 10.000 makan pria 55%, wanita 45%,
dan dari 10.000 sampel harus terdiri 40% usia 18 – 30, 30% usia 31 – 45, 23%
usia 46 – 60, dan 7% usia diatas 60. Hal ini dimaksudkan kuota sampel beusaha

9
membuat pencerminan terhadap komposisi dari populasinya dengan harapan agar
statistik yang diperoleh sedapat mungkin mendekati nilai parameternya.

4). Snowball Sampling


Sampel bola salju adalah cara pengambilan sampeldengan mula – mula
menggunakan sejumlah kecil sampel kemudian secara berjenjang bertambah
hingga sampel yang diambil menjadi besar. Caranya dengan menggunakan
sejumlah kecil individu atau kelompok untuk ditanyai menyangkut hal – hal
tertentu. Kemudian individu atau kelompok tersebut menunjuk individu atau
kelompok lain yang dikenal dan tahu tentang seluk – beluk suatu permasalahan.
Lalu individu atau kelompok kedua ini menunjuk lagi pihak ketiga. Begitu
seterusnya hingga sampel menjadi besar. Keuntungan teknik ini sangat baik yaitu
untuk memperoleh gambaran hubungan antar manusia dalamn kelompok dan
diperkirakan tidak akan banyak menyimpang dari apa yang sebenarnya terjadi
pada populasinya. Kekurangannya adalah waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk
memperoleh informasi karena populasi yang spesifik serta tersebarnya populasi.
Contoh :
KPK ingin membongkar dan mencari rahasia penyelundupan barang impor. Mula-
mula peneliti menentukan secara acak seorang mantan penyelundup (sampel 1),
kemudian untuk keterangan lebih lanjut penyelundup pertama memberikan
informasi yang tentang penyelundup kedua (sampel 2) dan seterusnya sehingga
diperoleh sampel penyelundup yang banyak.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

sampel adalah sebagian anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan


prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya. Oleh karena
itu sampel memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah penelitian terlebih
saat pengambilan atau penarikan sampel. Pengambilan anggota sampel dapat
dilakukan dengan teknik sampling yang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
pertama melalui sampling Random atau Probability Sampling yang
pengambilannya dapat dilakukan dengan cara undian, ordinal atau tabel random
atau komputer dengan teknik Simple Ramdom Sampling, Stratified Sampling,
Systematic Sampling, dan Cluster Sampling. Kedua, melalui Sampling Non -
Random atau Non – Probability Sampling yaitu pengambilan sampel secara tidak
acak yang dilakukan dengan teknik Convenience Sampling, Judgement Sampling,
Quota Sampling, dan Snowball Sampling. Teknik – teknik ini memiliki kelebihan
dan kekurangan. Maka dari itu peneliti harus dapat menentukan teknik mana yang
paling tepat untuk penelitiannya baik dari segi biaya, kemudahan memperoleh
sampel, waktu, tenaga, data yang akurat untuk memperoleh keputusan yang tepat.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://novivpt.blogspot.com/2015/03/teknik-pengambilan-sampel.html?m=1
(diakses pada 28 maret 2020 pukul 15.00 WIB)

http://ilyas-atsary.blogspot.com/2015/11/makalah-populasi-sampel-dosen-
hm.html?m=1 (diakses pada 28 maret 2020 pukul 15.30 WIB)

12

Anda mungkin juga menyukai