Anda di halaman 1dari 45

ASKEP OTITIS MEDIA

H. MUHAMMAD BASRI, S.ST, M.KES

1
PENGERTIAN
peradangan sebagian atau seluruh
mukosa telinga tengah : tuba
eustahius, antrum mastoid dan sel-
sel mastoid.

2
KLASIFIKASI OTITIS MEDIA
Otitis media terbagi 2 (dua), yaitu :
Otitis media supuratif atau purulenta
Otitis media serosa

3
4
PENYEBAB GOL BAKTERI
Tiga jenis bakteri penyebab otitis media
tersering adalah
Streptococcus pneumoniae (40%) Anak
Haemophilus influenzae (25-30%)
Moraxella catarhalis (10-15%).
Kira-kira 5% Streptococcus pyogenes,
Staphylococcus aureus, dan organisme gram
negatif : stafilokokkus pyogenes dan albus,
dan streptococcus aureus , proteus,
pseudomonas , E colli, kuman an aerob
Streptococcus ß hemoliticus / pneumococcus
penurunan dari system imunologi
5
PENYEBAB GOL VIRUS
Virus juga merupakan penyebab OMA. Virus
dapat dijumpai tersendiri atau bersamaan
dengan bakteri patogenik yang lain.
influenza virus, atau adenovirus (sebanyak
30-40%). Kira-kira 10-15% dijumpai
parainfluenza virus, rhinovirus atau
enterovirus. Virus akan membawa dampak
buruk terhadap fungsi tuba Eustachius,

6
ASKEP BPH 7
8
9
MUH. BASRI 10
11
12
MEMBRAN TIMPANI NORMAL

13
PERADANGAN AKUT

14
MEMBRAN TIMPANI HYPEREMIS

15
MEMBRAN TIMPANI BULGING DGN
PUS PURULEN

16
17
18
MEMBRAN TIMPANI PERFORASI

19
20
GAMBARAN KLINIK
Pendengaran berkurang
Mengeluh rasa tersumbat
Kadang-kadang terasa ada cairan bergerak
dalam telinga pada saat posisi kepala berubah
Rasa nyeri pada telinga pada saat awal tuba
terganggu
Tinitus, vertigo atau pusing kadang-kadang
ada
Pada pemeriksaan otoskop : membran
tympani retraksi
telinga terasa penuh, tuli, tinitus dan nyeri
21
GAMBARAN KLINIK

22
23
Pemeriksaan Penunjang
Otoscope untuk melakukan Insfeksi pada bagian
telinga luar
Timpanogram untuk mengukur kesesuaian dan
kekakuan membran timpany
Kultur dan uji sensitifitas: dilakukan bila dilakukan
timpanosesntesis (Aspirasi jarum dari telinga tengah
melalui membrane timpani)
Pemeriksaan darah.
Foto Mastoid.
Kultur bakteri telinga
sensitivitas antibiotik.

24
PENATALAKSANAAN MEDIS
PERAWATAN DAN PENGOBATAN
Antibiotik
Analgetik
Bila ada pus, lakukan miringotomi untuk
mencegah ruptur atau perforasi
Bila terjadi perforasi dan banyak sekret keluar,
maka dicuci dengan H202 3% selama 3-5 hari serta
pengobatan antibiotik yang adekuat
Biasanya sekret akan hilang dan perforasi
menutup kembali setelah 7-10 hari

25
BILA AKAN DI OPERASI
Pre opersi
Biasanya diberikan antibiotic untuk
menghilangkan infeksi.
Puasa, untuk menghindari efek
anastesi.
Istirahat yang cukup.
Diet seimbang TKTP (tinggi kallori
dan tinggi protein)

26
Miringotomi dengan pemasangan selang
Adalah insisi pembedahan kedalam
membran tympani untuk aspirasi -
cairan yang terkumpul dan
pemasangan selang ventilasi untuk
mempertahankan keseimbangan
tekanan antara telinga tengah dan
telinga luar,dilaksanakan untuk
menyembuhkan otitis media serosa
Perawatan:
Diskusikan tindakan pencegahan dan
pembatasan khusus:
- Pertahankan air tetap diluar dari telinga.
- Tempatkan jelli petroleum ditutupi kapas/penyumbat
dalam telinga sebelum mandi/bersampho.
- Gunakan penyumbat telinga yang sesuai jika berenang
diperbolehkan/gunakan suatu penutup. Jangan
menyelam karena hal ini dapat menyebabkan
peningkatan tekanan.
- Jelaskan bahwa selang akan keluar dengan sendirinya
dalam 2-8 bulan dan akan ada cairan berdarah. Jika
selang keluar lebih awal, instruksikan pasien untuk
melaporkan kedokter.
- Demonstrasikan penetesan obat tetes telinga dan
instruksikan pasien untuk menggunakan pengobatan
oral yang ditentukan/terapi obat tetes antibiotik
Timpanoplasti
Adalah pembedahan untuk
memperbaiki peforasi/kerusakan besar
pada membran timpani akibat infeksi,
trauma, nekrosis pada telinga tengah,
tipe pelaksanaan bergantung pada
derajat perforasi dan destruksi serta
keterlibatan dan kerusakan ossikular.
30
Perawatan:
Diskusikan kewaspadaan dan pembatasan
dalam perawatan telinga.
Gunakan pancuran bila mandi/memasang penutup
telinga untuk melindungi dari air.
Hindari meniup hidung
Bersin melalui mulut.
Lepaskan balutan dalam telinga hanya bila
diprogramkan oleh dokter.
Diperbolehkan berenang / terbang setelah terjadi
pemulihan.
Jelaskan bahwa obat meklizin hidroklorida (Antiver)
dapat dibutuhkan selama satu bulan pasca operasi
Pasca bedah
Tidurkan px selama 4 jam dengan
telinga yang baru dibedah disebelah atas.
Berikan obat jika ada rasa tidak nyaman
dan vertigo.
Pasan penghalang tempat tidur (jika
vertigo).
Amati px setelah ambulatory bila ada
gejala verigo atau pusing

32
KOMPLIKASI MASTOIDITIS
Kerusakan N.VI : tidak bisa menengok
Kerusakan N.VIIdroping mouth ke
daerah yang sakit
Meningitis
Abses otak
Vertigo
Infeksi sekunder labirinth

33
Konsep Asuhan Keperawatan
Pengkajian.
Riwayat fungsi pendengaran
Sumbatan membran tympani
Keluhan Utama. Nyeri di telinga.
Riwayat Penyakit Sekarang Sedang
menderita otitis media akut / kronik.
Riwayat penyakit Dahulu. Pernah
menderita otitis media akut, maupun
kronik
Rasa sakit karena tekanan dari cairan pada
membran tympani, durasi, frekuensi
34
CAIRAN TELINGA

35
36
Karakteristik cairan yang keluar
Keadaan telinga luar : penonjolan pinna dan
pembengkakan tulang mastoid
Matinya jaringan keras (tulang, tulang
rawan)
Adanya abses (kumpulan jaringan mati dan
nanah)
Proses peradangan yang tetap melebar ke
bagian dan organ lainnya.
Riwayat infeksi pada telinga tengah
sebelumnnya.

37
• Pola Fungsi Kesehatan
Pola istirahat dan tidur.
Nyeri yang diderita klien dapat
mengakibatkan pola istirahat dan
tidurnya terganggu.
Pola aktivitas.
Nyeri yang dialami klien dapat
membatasi gerak

38
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan Infeksi.
2. Gangguan berkomunikasi b/d efek kehilangan
pendengaran.
3. gangguan penurunan harga diri b/d
memandang diri sendiri sebagai yang buruk.
4. Ancietas berhungan dengan prosedur
pembedahan ; miringotomi / timpanoplasti.

39
Nyeri berhubungan dengan Infeksi
Kaji tingkat nyeri
Kaji penyebaran nyeri
Rubah Posisi tidurmiring ke arah yang sakit
Bersin dan batuk dengan mulut terbuka
Observasi TTV
Ajarkan tehnik relaksasi
Jelaskan manfaat batuk & bersin dengan mulut
terbuka
Kolaborasi/Penatalaksanaan obat analgetik

40
Gangguan berkomunikasi b/d efek
kehilangan pendengaran
1. Tawarkan metoda komunikasi yang diinginkan
seperti: tulisan, dgn bahasa isyarat.
2. Observasi kemempuan menerima pesan secara
verbal.
3. Tegaskan bahwa komunikasi yang penting dengan
menuliskan
4. Gunakan faktor – factor yang meningkatkan
pemahaman dan pendengaran.
5. Latih pasien untuk mengidentivikasi gelombang suara
6. Kolaborasi pemasangan alat bantu dengar

41
7. mengurangi kegaduhan pada lingkungan klien
8. Memandang klien ketika sedang berbicara
9. Berbicara jelas dan tegas pada klien tanpa perlu
berteriak
10. Memberikan pencahayaan yang memadai bila klien
bergantung pada gerab bibir
11. Menggunakan tanda – tanda nonverbal ( mis.
Ekspresi wajah, menunjuk, atau gerakan tubuh )
dan bentuk komunikasi lainnya.
12. Instruksikan kepada keluarga atau orang terdekat
klien tentang bagaimana teknik komunikasi yang
efektif sehingga mereka dapat saling berinteraksi
dengan klienBila klien menginginkan dapat
digunakan alat bantu pendengaran.

42
Gangguan penurunan harga diri b/d
memandang diri sendiri sebagai yang buruk
1. Kaji tingkat Kecemasan klien
2. Kaji persepsi klien tentang realita situasi
3. Dengarkan ekspresi masalah reaksi orang lain terhadap masalah klien,
rasa control diri
4. Cata tingkat prilaku adaptif / mekanisme pertahanan dahulu dan saat
ini
5. Dorong diskusi terbuka tentang situasi / ekspresi perasaan
6. Akui perasaan marah dan bermusuhan
7. Dorong individu untuk peka terhadap tanggung jawab sendiri untuk
mengatasi apa yang sedang terjadi.
8. Bantu klie menghindari membandingkan diri dengan orang lain.
9. Bantu klien mempelajari komunikasi terapeutik, diskusikan
penggunaan pesan positif
10. Berikan rasa empati bukan simpati
11. Gunakan kata – kata positif untuk menguatkan perkembangan yang
dilihat

43
Ancietas berhungan dengan prosedur
pembedahan ; miringotomi / timpanoplasti
1. Kaji tingkat kecemasan klien
2. Anjurkan klien untuk mengungkapkan
kecemasan serta keprihatinannya mengenai
pembedahan.
3. Beri Informasi mengenai pembedahan dan
lingkungan ruang operasi penting untuk
diketahui klien sebelum pembedahan
4. Mendiskusikan harapan pasca operatif dapat
membantu mengurangi ansietas mengenai hal –
hal yang tidak diketahui klien.

44
SELAMAT BELAJAR

45

Anda mungkin juga menyukai