Anda di halaman 1dari 65

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

MENSTRUAL HYGIENE PADA REMAJA PUTRI


(LITERATURE REVIEW)

SKRIPSI

Oleh :
USWATUN HASANAH
NIM. P27824419088

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 KEBIDANAN
TAHUN 2020

i
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
MENSTRUAL HYGIENE PADA REMAJA PUTRI
(LITERATURE REVIEW)

SKRIPSI

Diajukan sebagai sebagai salah satu syarat menyelesaikan Pendidikan pada


Program Studi Diploma 4 Kebidanan Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

Oleh :
USWATUN HASANAH
NIM. P27824419088

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 KEBIDANAN
TAHUN 2020

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi Ini Telah Di Setujui Untuk Dipertahankan Pada Ujian Sidang Skripsi
Tanggal 20 Mei 2020

Oleh :

Pembimbing 1

Dina Isfentiani, S.Kep.Ns., M.Ked


NIP.196401221988032001

Pembimbing II

Astuti Setiyani, SST., M.Kes


NIP. 196810201988032001

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi Ini Telah Dipertahankan Pada Sidang Skripsi


Tanggal 20 Mei 2020

Disusun Oleh :

Uswatun Hasanah
NIM. P27824419088

MENGESAHKAN
TIM PENGUJI

TANDA TANGAN

Ketua : Siti Alfiah, S.Kep Ns, AMd Keb, M.Kes.


NIP. 196905011989032002

Anggota I : Dina Isfentiani, S.Kep.Ns., M.Ked.


NIP. 196401221988032001

Anggota II : Astuti Setiyani, SST., M.Kes.


NIP. 196810201988032001

Mengetahui,
Ketua Program Studi Diploma 4 Kebidanan

Dwi Purwanti, SKp. SST, M.Kes


NIP. 196702061990032003

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan

rahmat kasih yang dianugerahkanNya sehingga penulis dapat menyusun skripsi

yang berjudul “ Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Menstrual Hygiene

Pada Remaja Putri (Literature Review)", sebagai salah satu syarat menyelesaikan

pendidikan D4 Kebidanan pada Program Studi D4 Kebidanan Sutomo Politeknik

Kesehatan Kemenkes Surabaya.

Dalam review ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak,

karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih

kepada :

1. drg. Bambang Hadi Sugito, M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kemenkes Surabaya.

2. Astuti Setiyani, SST., M.Kes, selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik

Kesehatan Kemenkes Surabaya serta Pembimbing II yang telah banyak

memberikan petunjuk, koreksi serta saran sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

3. Dwi Purwanti, SKp. SST, M.Kes, selaku Ketua Progran Studi D4 Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya, yang telah memberi kesempatan

untuk menyusun skripsi ini.

4. Dina Isfentiani, S.Kep.Ns., M.Ked, selaku Pembimbing I yang banyak

memberikan petunjuk, koreksi serta saran sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

v
5. Siti Alfiah, S.Kep Ns, AMd Keb, M.Kes, selaku Ketua Penguji yang telah

memberikan banyak saran dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak, Ibu, kakak atas cinta, dukungan dan do’a yang selalu diberikan

sehingga skripsi selesai pada waktunya.

7. Rekan-rekan D4 Kebidanan angkatan 2019 dan pihak-pihak yang terkait yang

banyak membantu serta memberikan semangat dalam penelitian ini sehingga

skripsi ini dapat selesai tepat waktu

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala amal

baik yang telah diberikan dan semoga skripsi berguna bagi semua pihak yang

memanfaatkan.

Surabaya, Mei 2020

Penulis

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

vi
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan

saya, didalam naskah SKRIPSI ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah

diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan

Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan

orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan

dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila ternyata didalam naskah SKRIPSI ini dapat dibuktikan terdapat

unsur PLAGIASI, maka saya bersedia SKRIPSI ini digugurkan dan gelar

akademik yang telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 tahun 2003, Pasal 25

Ayat 2 dan Pasal 70).

Surabaya, Mei 2020

Nama : Uswatun Hasanah


NIM : P27824419088

vii
ABSTRAK

Latar Belakang: Menstrual hygiene adalah kebersihan diri seorang wanita ketika
menstruasi yang memegang peranan penting dalam kesehatan seseorang termasuk
menghindari adanya gangguan pada fungsi alat reproduksi serta bertujuan untuk
mencegah penyakit serta meningkatkan perasaan sejahtera. Rendahnya
pengetahuan dan sikap remaja tentang praktik menstrual hygiene dapat
mengakibatkan gangguan reproduksi. Hal ini sering timbul dikarenakan remaja
tidak dapat dapat mengaplikasikan bagaimana cara merawat bagian reproduksi
khususnya pada saat menstruasi. Upaya yang dilakukan agar mencegah penyakit
pada alat reproduksi dengan cara melakukan praktik menstrual hygiene yang
benar. Tujuan: Melakukan review terhadap studi empiris terbaru untuk mengkaji
faktor-faktor yang berhubungan dengan menstrual hygiene pada remaja. Metode:
Penelitian ini menggunakan metode Literature Review dengan rancangan
penelitian menggunakan PRISMA (Preferred Reporting Item for Systematic
Reviews and Meta-analysis). Pencarian dilakukan di beberapa database elektronik
NCBI dan Google Scholar, jurnal diterbitkan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir
yang dipublikasikan dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris dan
memenuhu kriteria inklusi. Hasil pencarian menyisakan 14 jurnal yang memenuhi
kriteria inklusi. Simpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap
remaja putri terhadap praktik menstrual hygiene pada remaja putri dan sudah kuat
jika digeneralisasikan. Saran: Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
faktor-faktor yang berhubungan dengan menstrual hygiene pada remaja putri
untuk mendapatkan hasil yang lebih valid serta dilakukan penelitian lebih lanjut
dengan faktor yang lain terkait menstrual hygiene dengan responden yang lebih
banyak.

Kata kunci: Menstrual hygiene, pengetahuan, sikap, praktik

viii
ABSTRACT

Background: Menstrual hygiene is a woman's personal hygiene during


menstruation which plays an important role in one's health, including avoiding
interference with the function of the reproductive organs and aims to prevent
disease and improve feelings of well-being. The lack of knowledge and attitudes
of adolescents about menstrual hygiene practices can result in reproductive
disorders. This often arises because teenagers cannot apply how to care for the
reproductive part, especially during menstruation. Efforts are made to prevent
diseases of the reproductive organs by performing proper menstrual hygiene
practices. Objective: To review a recent empirical study to examine the factors
associated with menstrual hygiene in adolescents. Method: This study uses the
Literature Review method with a research design using PRISMA (Preferred
Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analysis). The searches were
carried out in several NCBI and Google Scholar electronic databases, journals
published in the last 5 years that were published in Indonesian and English and
met the inclusion criteria. The search results left 14 journals that met the inclusion
criteria. Conclusion: There is a relationship between the knowledge and attitudes
of young women towards menstrual hygiene practices in young women and is
strong if generalized. Suggestion: Further research needs to be done on factors
related to menstrual hygiene in young women to get more valid results and further
research with other factors related to menstrual hygiene with more respondents.

Keywords: Menstrual hygiene, knowledge, attitude, practice

ix
DAFTAR ISI

Halaman:
HALAMAN JUDUL ................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN REVIEW...............................................................vii
ABSTRAK ...........................................................................................................viii
DAFTAR ISI............................................................................................................x
DAFTAR TABEL...................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xiii
DAFTAR SINGKATAN......................................................................................xiv
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................4
1.3 Tujuan Review .................................................................................................4
BAB 2 METODE REVIEW....................................................................................5
2.1 Jenis Penelitian..................................................................................................5
2.2 Kerangka Operasional.......................................................................................6
BAB 3 HASIL REVIEW.........................................................................................8
BAB 4 PEMBAHASAN........................................................................................13
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN.......................................................................25
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................26
LAMPIRAN...........................................................................................................29

x
DAFTAR TABEL

Halama
n:
Tabel 3.1 Pengetahuan Berhubungan dengan Praktik Menstrual Hygiene .........8
Tabel 3.2 Sikap Berhubungan dengan Praktik Menstrual Hygiene ....................9
Tabel 3.3 Pengetahuan dan Sikap Berhubungan dengan Praktik Menstrual
Hygiene ................................................................................................10
Tabel 3.4 Jumlah Artikel Berdasarkan Tahun Publish, Faktor Pengaruh
Menstrual Hygiene, Desain Penelitian .................................................12

xi
DAFTAR GAMBAR

Halaman:
Gambar 2.1 Diagram Flow Hasil Pencarian dan Seleksi Artikel ....................... 7

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Knowledge And Practice Of Adolescent Females About


Menstruation And Menstruation Hygiene Visiting A Public Health
Care Institute Of Quetta, Pakistan
Lampiran 2 Knowledge On Menstruation And Menstrual Hygiene Practices
Among Adolescents Girls Of Selected Schools, Chitwan
Lampiran 3 Knowledge And Menstrual Hygiene Practice Among Adolescent
School Girls In Southern Ethiopia: A Cross-Sectional Study
Lampiran 4 Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Personal Hygiene Saat
Menstruasi Pada Remaja Putri Di Smp Negeri 2 Ponorogo
Lampiran 5 Assessment Of Knowledge And Practice Of Menstrual Hygiene
Among High School Girls In Western Ethiopia
Lampiran 6 Analysis Of The Association Between Attitude To Practice Of
Menstrual Hygiene For Female Students At The Islamic Boarding
School Ummul Mukminin Makassar 2019
Lampiran 7 Adolescent Athlete’s Knowledge, Attitude And Practices About
Menstrual Hygiene Management (Mhm) In Bksp, Bangladesh
Lampiran 8 Adolescent Athlete’s Knowledge, Attitude And Practices About
Menstrual Hygiene Management (Mhm) In Bksp, Bangladesh
Lampiran 9 Assessment Of Knowledge, Attitude And Practice About
Menstruation And Menstrual Hygiene Among Secondary High
School Girls In Ogbomoso, Oyo State, Nigeria
Lampiran 10 Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Dengan Personal
Hygiene Menstruasi Pada Rmaja Putri Di Smp Negeri Satap Bukit
Asri Kabupaten Buton Tahun 2016
Lampiran 11 Knowledge, Attitude And Practice Of Menstrual Hygiene Among
High Schools Students In Jatinangor
Lampiran 12 Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Perilaku Personal
Hygiene Mentruasi
Lampiran 13 Assessment Of Knowledge, Attitude And Practice Toward
Menstruation Among Adolescent Girls At Sohag City
Lampiran 14 Factors Associated With Knowledge, Attitudes, And Hygiene
Practices During Menstruation Among Adolescent Girls In Uttar
Pradesh

xiii
DAFTAR SINGKATAN

DOI : Digital Object Identifier


ISSN : International Standard Serial Number
MTS : Madrasah Tsanawiyah
NCBI : National Center for Biotechnology Information
PIK-R : Pusat Informasi dan Konseling Remaja
PRISMA : Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-
Analyses
SDKI : Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
SKRRI : Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia
SMAN : Sekolah Menengah Atas Negeri

xiv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rendahnya pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi

dapat mengakibatkan kurangnya melakukan kebersihan saat menstruasi dengan

benar. Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan

sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam

semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya

(Mirna, 2013). Remaja atau dalam istilah asing yaitu adolescence yang berarti

tumbuh kearah kematangan. Remaja adalah seseorang yang memiliki rentang

usia 10-19 tahun. Remaja adalah masa dimana tanda-tanda seksual sekunder

seseorang sudah berkembang dan mencapai kematangan seksual (Kemenkes,

2015). Banyak fenomena pada remaja yang menstruasi akibat dari rendahnya

perilaku menstrual hygiene dan sering timbul terkait kesehatan reproduksi pada

remaja adalah tidak dapat mengaplikasikan bagaimana cara merawat bagian

reproduksi khususnya pada saat menstruasi.

Hasil penelitian oleh Maharani (2018) dengan pada santriwati di MTS

Pondok Pesantren Dar El Hikmah Pekan baru bahwa dari 148 responden, yang

memiliki perilaku tidak baik pada saat melakukan personal hygiene saat

menstruasi sebanyak 79,1%, yang berpengetahuan rendah sebanyak 58,8%,

sedangkan yang tidak memiliki informasi mengenai personal hygiene saat

menstruasi sebanyak 64,9%.

1
2

Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2017 tentang

Kesehatan Reproduksi Remaja menyebutkan bahwa 62% remaja putri yang

belum menstruasi mendiskusikan tentang menstruasi dengan temannya, 53 %

mendiskusikan dengan ibunya dan hanya 22% yang mendiskusikan dengan

petugas kesehatan. Data SKKRI (Survei Kesehatan Reproduksi remaja

Indonesia) tahun 2017 menyatakan bahwa secara nasional remaja yang

perilaku hygiene dengan benar sebesar 21,6 persen. Hasil survei menunjukkan

remaja yang terpapar informasi PIK-Remaja (Pusat Informasi dan Konseling

Remaja) mencapai 28 persen. Berarti hanya 28 dari 100 remaja yang akses

dengan kegiatan informasi kesehatan reproduksi yang berkaitan dengan

menstruasi.

Minimnya pemahaman remaja putri dapat diatasi dengan meningkatkan

pengetahuan siswi tentang perawatan diri saat menstruasi sejak dini akan

mendorong tingkat kesadaran untuk melakukan praktik perawatan diri yang tepat

sehingga dapat mencegah tingkat kesakitan pada perempuan. Pengetahuan tentang

kesehatan reproduksi merupakan faktor penting dalam menentukan perilaku

hygiene perempuan pada saat menstruasi (Pemiliana, dkk. 2019).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan terdiri dari faktor internal

(umur, pengalaman, pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin), faktor eksternal

(informasi, lingkungan, sosial budaya (Nursalam, 2014). Sedangkan faktor-faktor

yang mempengaruhi sikap yaitu; pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang

dianggap penting, kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan, emosional

(Azwar, 2016). Ada kemungkinan faktor yang mempengaruhi perilaku menstrual


3

hygiene pada remaja putri yaitu sumber informasi yang diperoleh dari ibu. Ibu

merupakan sumber informasi utama dalam hal kesehatan reproduksi terutama

mengenai menstrual hygiene. Ibu memberikan informasi kepada anaknya akan

berpengaruh positif terhadap perilaku menstrual hygiene (Upashe et al, 2015).

Kurangnya informasi yang tepat mengenai menstruasi akan mengarah pada

sikap negatif terhadap perilaku higienis pada saat menstruasi (Lamadah,

Mohamed, & El-Khedr, 2015). Akibat kurangnya pemahaman menstrual hygiene

yang buruk adalah terjadinya gangguan kesehatan reproduksi seperti keputihan,

pruritus vulva, peradangan pada vagina, herpes genitalis, condyloma acuminata,

non-gonococcal urethritis. Ketidaktauan menstrual hygiene juga mejadi salah satu

factor terjadinya kanker vulva (El Manan, 2016).

Untuk itu remaja putri perlu mengetahui tentang kesehatan reproduksi agar

memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor

yang ada disekitarnya. Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja putri

memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses

reproduksi (Sitti Asiyah, 2010).

Salah satu kebijakan pemerintah tentang kesehatan reproduksi remaja

adalah upaya pendidikan kesehatan pendidikan kesehatan reproduksi dilaksanakan

melalui jalur pendidikan formal maupun non-formal dengan memperdayakan para

tenaga pendidikan pada sistem pendidikan yang ada dengan strategi pembinaan

kesehatan reproduksi remaja dilakukan melalui pola intervensi disekolah formal

dan non-formal dan diluar sekolah dengan pendekatan pendidikan sebaya yang

diwujudkan dalam wadah PIK-KRR (Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan


4

Reproduksi Remaja) yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman,

pengetahuan, sikap dan tindakan positif remaja tentang kesehatan reproduksi

(SDKI, 2017).

Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti tertarik ingin meneliti lebih lanjut

mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik menstrual hygiene pada

remaja putri.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka rumusan masalah penelitian

ini adalah: Apa sajakah faktor-faktor yang berhubungan dengan menstrual

hygiene pada remaja putri.

1.3 Tujuan Review

Melakukan review secara sistematik pada beberapa hasil penelitian yang

mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dengan menstrual hygiene pada remaja

putri.
BAB 2

METODE REVIEW

2.1 Jenis Review

Jenis penelitian yang digunakan adalah Literature Review. Literature review

adalah analisis terintegrasi (bukan hanya ringkasan) tulisan ilmiah yang terkait

langsung dengan pertanyaan penelitian. Literature review penting karena dapat

menjelaskan latar belakang penelitian tentang suatu topik, menunjukkan mengapa

suatu topik penting untuk diteliti, menemukan hubungan antara studi/ide

penelitian, mengidentifikasi tema, konsep, dan peneliti utama pada suatu topik,

identifikasi kesenjangan utama dan membahas pertanyaan penelitian lebih lanjut

berdasarkan studi sebelumnya (University of West Florida, 2020).

Penelitian ini menggunakan metode Preferred Reporting Items for

Systematic Reviews and Meta-analysis (PRISMA) yang dilakukan secara

sistematis dengan mengikuti tahapan penelitian yang benar. Literature review ini

menggunakan basis data NCBI dan google schoolar, literature yang digunakan

jurnal nasional dan internasional terbatas 5 tahun terakhir dari tahun 2015-2020

artikel teks lengkap baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, mencari

literature, menyeleksi literature sesuai kriteria. Literature review menggunakan

kata kunci pada NCBI (menstrual hygiene, knowledge and attitude of menstrual

hygiene, adolescent girls during menstruation, menstrual practice behavior in

adolescents) dan pada Google Scholar (pengetahuan dan sikap kebersihan

menstruasi, kebersihan menstruasi pada remaja).

5
6

2.2 Kerangka Operasional

Kerangka operasional merupakan langkah-langkah dalam aktivitas ilmiah

yaitu kegiatan sejak awal dilaksanakannya penelitian (Nursalam, 2016).

Langkah pertama artikel yang cocok diidentifikasi dari tahun 2015-2020

dengan melakukan pencarian litertur dalam basis data elektronik (NCBI, google

scholar) pada tanggal 18 April 2020. Langkah kedua dan ketiga, judul beserta

abstrak disaring untuk relevansi, artikel yang tersisa diperiksa, disesuaikan dengan

kriteria inklusi. Kriteria inklusi meliputi, jurnal menggunakan Bahasa Indonesia

dan Bahasa Inggris, full text, penelitian diterbitkan pada jurnal dalam rentang

tahun 2015-2020, jurnal berfokus pada pengetahuan dan sikap. Analisis literatur

berfokus pada pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap menstrual hygiene pada

remaja putri.
7

Kerangka operasional dalam penelitian ini sebagai berikut:

Menentukan Resourches:
(NCBI dan Google scholar)
Pencarian pada situs NCBI : 23 jurnal
Pencarian pada situs Google scholar : 27 jurnal

Menentukan Topik:
Hubungan pengetahuan dan sikap dengan praktik menstrual hygiene pada remaja putri

Seleksi artikel yang relevan maksimal 5 tahun terakhir dan full text dengan menggunakan
keyword yang ditentukan
(n = 50 jurnal)

Melakukan seleksi artikel berdasarkan relevansi dan disesuaikan dengan kriteria inklusi
(n = 14 jurnal)

Faktor pengetahuan dengan Faktor sikap dengan praktik Faktor pengetahuan, sikap
praktik menstrual hygiene menstrual hygiene dengan praktik menstrual
(n = 5 jurnal) (n = 1 jurnal) (n = 8 jurnal)

Pembahasan

Simpulan dan saran

Gambar 2.1 Diagram flow hasil pencarian dan seleksi artikel


BAB 3

HASIL REVIEW

Pada bagian ini dijelaskan hasil dan analisis dari penelitian, karakteristik

umum dalam penyeleksian studi berdasarkan tahun publish. Sebanyak 14 jurnal

terinklusi yang diterbitkan dari tahun 2015-2020 dimasukkan dalam literature

review ini yang terdiri dari, faktor pengetahuan dengan praktik menstrual hygiene

(5 penelitian), faktor sikap dengan praktik menstrual hygiene (1 penelitian), faktor

pengetahuan, sikap dengan praktik menstrual (8 penelitian)

Pada bagian ini dilaporkan secara lengkap mengenai hasil membandingkan

artikel-artikel yang telah di seleksi.

Tabel 3.1 Pengetahuan berhubungan dengan praktik menstrual hygiene pada


remaja putri
Metode (desain, sampel,
Penulis dan
No variabel, instrumen, Hasil
tahun
analisis)
1. Michael et al. D : Deskriptif, cross Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan
2020 sectional hasil pengetahuan remaja secara signifikan
S : Besar sampel yang terkait (p<0,05) dengan praktik kebersihan
digunakan adalah 923 menstruasi. Hasil penelitian menyatakan
remaja putri bahwa ada hubungan pengetahuan dengan
V: praktik kebersihan menstruasi. Didapatkan
1. Pengetahuan ibu sebagai sumber informasi (67%),
2. Praktik kebersihan pengetahuan tentang menstruasi (60,2),
menstruasi dan praktik membersihkan alat kelamin
I : Kuisioner saat menstruasi (80,5).
A: Statistik
2. Neupane et al. D : Deskriptif, cross Berdasarkan hasil uji statistik hubungan
2020 sectional pengetahuan dengan praktik kebersihan
S : Besar sampel yang menstruasi didapatkan hasil pengetahuan
digunakan adalah 193 remaja secara signifikan terkait (p<0,05)
remaja putri dengan praktik kebersihan menstruasi.
V: Secara keseluruhan, remaja memiliki
1. Pengetahuan tingkat pengetahuan tentang menstruasi
2. Praktik kebersihan (66,8%), praktik kebersihan menstruasi
menstruasi (72,5%). Hasil ini menunjukkan bahwa
I : Kuisioner ada hubungan signifikan antara
A: Statistik pengetahuan dengan praktik menstruasi

8
9

diantara remaja penduduk sekolah terpilih,


chitwan.

3. Belayneh, D : Cross sectional Hasil penelitian menunjukkan ada


Mekuriaw. S : Multi stage sampling, hubungan signifikan antara pengetahuan
2019 besar sampel yang menstruasi (p<0,05; OR=1,48: 95% CI=
digunakan adalah 791 1,04-2,1) dengan praktik kebersihan
remaja. menstruasi di kalangan anak perempuan
V: sekolah remaja di Ethiopia selatan.
1. Pengetahuan
2. Praktik kebersihan
menstruasi
I : Kuisioner
A : Statistik
4. Ardiati, dkk. D : Cross sectional Berdasarkan hasil uji contingency
2019 S : Purposive samping, coefficient menunjukkan sebagian besar
besar sampel yang remaja memiliki pengetahuan baik
digunakan adalah 43 (62,8%), dan hampir setengahnya remaja
remaja putri memiliki pengetahuan buruk (37,2%).
V: Sebagian besar remaja memiliki praktik
1. Pengetahuan positif sebesar (60,5%) dan hamper
2. Praktik personal setegahnya memiliki praktik negatif
hygiene saat (39,5%). Dengan nilai signifikan P value
menstruasi 0,000 < 0,05 yang artinya ada hubungan
I : Kuisioner pengetahuan dengan praktik personal
A : Uji contingency hygiene saat menstruasi pada remaja putri
Coefficient di SMP Negeri 2 Ponorogo.
5. Upashe, S. D : Cross sectional Berdasarkan hasil uji regresi logistik
dkk. 2015 S : Besar sampel yang didapatkan remaja memiliki pengetahuan
digunakan adalah 825 menstruasi (60,9%), praktik menstrual
remaja. hygiene (39,9%). Ada hubungan yang
V: signifikan antara pengetahuan dengan
1. Pengetahuan praktik menstrual hygiene (p<0,05;
2. Praktik kebersihan OAR=1,51; 95% CI= 1,02-2,22) di
menstruasi kalangan anak perempuan sekolah
I : Kuisioner menengah di Western Ethiopia.
A : Uji regresi logistik

Tabel 3.2 Sikap berhubungan dengan praktik menstrual hygiene pada remaja putri
Metode (desain, sampel,
Penulis dan
No variabel, instrumen, Hasil
tahun
analisis)
1. Yamin, dkk. D : Cross sectional Hasil penelitian menunjukan bahwa
2019 S : Exhaustive sampling, sebanyak 61 remaja putri (81,3%) yang
besar sampel yang bersikap negatif memiliki hygiene yang
digunakan adalah 147 buruk dan hanya 14 remaja putri (18,7%)
siswi perempuan yang memiliki hygine yang baik. Sikap
V: positif sebanyak 38 remaja putri (52,8%)
1. Sikap yang memiliki hygiene yang buruk dan
(47,2%) yang memiliki hygiene yang baik.
2. Praktik hygine
Dari hasil analisis statistik continuity
menstruasi correction diperoleh nilai signifikan
10

I : Kuisioner adalah 0,000 dan α adalah 0,05, nilai lebih


A : Uji continuity kecil dari α. Maka Ho ditolak dan Ha
Correction diterima bahwa ada hubungan antara sikap
dengan praktik hygiene menstruasi pada
siswa perempuan di Pesantren Ummul
Mukminin Kota Makassar

Tabel 3.3 Pengetahuan dan sikap berhubungan dengan praktik menstrual hygiene
pada remaja putri
Metode (desain, sampel,
Penulis dan
No variabel, instrumen, Hasil
tahun
analisis)
1. Pemiliana, D : Analitik, cross Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh
dkk. 2019 sectional nilai p<0,05 artinya ada hubungan
S : Total samping, besar signifikan antara pengetahuan, sikap
sampel yang digunakan dengan praktik remaja putri dengan
adalah 45 remaja putri personal hygiene saat menstruasi di SMA
V: Etislandia Medan.
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Praktik
I : Wawancara
A : Statistik (chi-
square)
2. Asha, dkk. D : Cross sectional Mayoritas remaja memiliki pengetahuan
2019 S : Besar sampel yang yang buruk (56,6%), dan praktik (68,5%)
digunakan adalah 143 sedangkan sikapnya baik (67,1%). Hasil
renaja putri penelitian menunjukkan skor pengetahuan
V: dan sikap berkolerasi positif dan signifikan
1. Pengetahuan dengan praktik kebersihan menstruasi di
2. Sikap BKSP, Bangladesh (p<0,05).
3. Praktik kebersihan
menstruasi
I : Kuisioner
A : ANOVA
3. Fehintola et al. D : Cross sectional Hasil penelitian diperoleh secara
2017 S : Besar sampel yang keseluruhan lebih dari setengah (55,9%)
digunakan adalah 477 remaja putri memiliki pengetahuan yang
remaja putri. baik tentang menstruasi dan kebersihan
V: menstruasi. Dan secara keseluruhan
1. Pengetahuan (74,72%) dari remaja memiliki praktik
2. Sikap buruk sementara (25%) memiliki praktik
3. Praktik kebersihan yang baik. Dengan nilai p<0,05 yang
menstruasi artinya ada hubungan yang signifikan
I : Kuisioner antara pengetahuan, sikap dan praktik
A : Statistik menstruasi di kalangan anak perempuan
sekolah menengah di Ogbomoso, negara
bagian Oyo, Nigeria.
4. Novianti, D : Cross sectional Hasil uji statistik chi- square pada taraf
Yasnani, dkk. S : Non-Probability kepercayaan 95% (α=0,05) menunjukkan
11

2016 sampling, besar sampel bahwa pengetahuan (p value = 0,030),


yang digunakan adalah 33 sikap (p value = 0,009), praktik (p value =
remaja putri. 0,003), jadi p value < α (0,05) sehingga
V: Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada
1. Pengetahuan hubungan yang signifikan antara
2. Sikap pengetahuan, sikap dan praktik dengan
3. Praktik/ Tindakan personal hygiene menstruasi pada remaja
I :- putri di SMP Satap Bukit Asri Kabupaten
A : Statistik, Uji chi- Buton.
Square
5. Balqis, D : Cross sectional Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan
Maryam. dkk. S : Cluster Random hasil pengetahuan, sikap secara signifikan
2016 Sampling, besar sampel terkait (p<0,05) dengan praktik kebersihan
yang digunakan adalah menstruasi. Tingkat pengetahuan, sikap
238 remaja putri. dan praktik di antara peserta adalah
V: (75,63%), (78,15%) dan (88,24%) masing-
1. Pengetahuan masing yang sebagian besar baik di
kalangan Siswa Sekolah Menengah di
2. Sikap
Jatinangor.
3. Praktik
I : Kuisioner
A : Statistik
6. Putri, D : Cross sectional Hasil penelitian menujukkan bahwa
Setianingsih, S : Total sampling, besar pengetahuan remaja putri tergolomg
2016 sampel yang digunakan kurang sebesar (53,9%), sikap kurang baik
adalah 102 siswi (80,4%), praktik kurang (70,6%). Dari
V: analisis bivariat ada hubungan
1. Pengetahuan pengetahuan dengan praktik personal
2. Sikap hygiene remaja putri saat menstruasi
3. Praktik personal (p=0,046), dan ada hubungan sikap dengan
hygiene menstruasi praktik personal hygiene remaja putri saat
I : Kuisioner menstruasi (p=0,000) di SMP Patriot
A : Statistik Kranji.
7. Abed, dkk. D : Deskriptif, cross Hasil penelitian diperoleh mayoritas
2015 sectional remaja mendapatkan sumber informasi
S : Besar sampel yang tentang menstruasi adalah ibu (82%),
digunakan adalah 100 memiliki pengetahuan baik (68%), sikap
remaja. positif (89%) dan praktik selama
V: menstruasi (85%). Hasil uji chi-square
1. Pengetahuan diperoleh ada hubungan yang signifikan
2. Sikap antara pengetahuan, sikap dengan praktik
3. Praktik kebersihan menstrual hygiene pada remaja putri
menstruasi dengan nilai (p=<0,05) di Sohag City.
I : Kuisioner
A : Statistik, Uji chi-
Square
8. Malhotra et al. D : Survey Dasar Hasil penelitian menunjukkan 50% dari
2016 S : Besar sampel yang remaja putri tidak memilki informasi atau
digunakan adalah 1.800 pengetahuan teantang menstruasi. Kurang
remaja. dari 25% memiliki praktik kebersihan
V: menstruasi yang benar. Berdasarkan
1. Pengetahuan analisis multivariat menunjukkan terdapat
12

2. Sikap pengaruh signifikan antara pengetahuan,


3. Praktik/ tindakan sikap dan praktik kebersihan menstruasi di
I : Wawancara kalangan gadis remaja di Uttar Pradesh.
A : Statistik

Tabel di bawah ini menjelaskan jumlah artikel berdasarkan tahun publish,

faktor pengaruh menstrual hygiene, dan desain penelitian.

Tabel 3.4 Jumlah artikel berdasarkan tahun publish, faktor pengaruh menstrual
hygiene, desain penelitian
Kategori N %
Tahun Publikasi
2015 2 14,3
2016 4 28,6
2017 1 7,1
2018 - -
2019 5 35.7
2020 2 14,3
Total 14 100
Faktor pengaruh menstrual hygiene
Pengetahuan 5 35,7
Sikap 1 7,1
Pengetahuan dan sikap 8 57,2
Deasin Penelitian
cross sectional 13 92,9
Survay dasar 1 7,1
Tolal 14 100

Berdasarkan tabel di atas jumlah artikel berdasarkan tahun publikasi hampir

setengahnya pada tahun 2016 dan 2019. Jumlah artikel berdasarkan faktor

pengaruh menstrual hygiene setengahnya meneliti faktor pengetahuan dan sikap,

dan sebagian kecil meneliti faktor sikap. Sedangkan berdasarkan desainnya

hampir seluruhnya menggunakan desain cross sectional, sebagian kecil

menggunakan desain survey dasar.


BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Hubungan Pengetahuan Dengan Praktik Menstrual Hygiene Pada

Remaja Putri

Hasil review dari 14 jurnal, terdapat 13 jurnal yang membahas hubungan

pengetahuan dengan praktik menstrual hygiene pada remaja putri menunjukkan

terdapat hubungan atau pengaruh yang signifikan antara pengetahuan dengan

praktik menstrual hygiene pada remaja putri.

Penelitian yang dilakukan oleh (Pemiliana, dkk. 2019), menunjukkan hasil

bahwa ada hubungan pengetahuan dengan praktik menstrual hygiene. Semakin

bertambah umur seseorang maka akan semakin bijaksana sehingga menambah

pengetahuannya. Dengan begitu remaja akan semakin tahu tentang pengetahuan

personal hygiene. Namun demikian perilaku personal hygiene pada saat

menstruasi tidak akan terjadi begitu saja, tetapi merupakan sebuah proses yang di

pelajari karena individu mengerti dampak positif dan negatif suatu perilaku yang

terkait dengan keadaan menstruasi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh (Putri, Setianingsih, 2016) bahwa hasil analisis bivariat hubungan

pengetahuan dengan praktik menstrual hygiene didapatkan hasil remaja yang

pengetahuannya kurang tentang menstrual hygiene mempunyai peluang lebih

banyak untuk bertindak kurang baik tentang menstrual hygiene.

Remaja yang memiliki pengetahuan yang kurang disebabkan karena remaja

memiliki ibu yang pendidikannya rendah, mayoritas remaja memiliki sumber

13
14

informasi yang didapatkan dari ibu, hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh (Upashe et al, 2015, Naupane et al, 2020, Asha, dkk. 2019,

Fehintola, et al, 2017) yang menyatakan bahwa ibu yang memiliki pendidikan

tinggi diatas 1,51 kali lebih mungkin memiliki pengetahuan yang baik tentang

menstruasi dan menstrual hygiene. Orang tua terutama ibu merupakan orang

terdekat dari seorang anak sehingga informasi tercepat yang didapatkan oleh anak

bersumber dari ibu sehingga pendidikan yang dimiliki ibu dapat memberi

pengaruh pada pengetahuan yang dimiliki anak.

Jurnal penelitian dari Yasnani, Novianti (2016), menyatakan bahwa terdapat

hubungan pengetahuan dengan personal hygiene saat menstruasi. Pada penelitian

ini masih ada remaja yang berpengetahuan kurang tentang personal hygiene saat

menstruasi. Hal ini karena dipengaruhi pengalaman yang masih salah sehingga

kemampuan untuk dipraktikkan berada pada kondisi yang tidak benar dan

pengalaman orang sekitar dimana melaksanakan personal hygiene masih kurang

atau tidak benar. Pengalaman pribadi ataupun orang lain dapat digunakan sebagai

upaya memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengalaman

yang pernah diperoleh dalam memecahkan permasalahan. Dan kurangnya tentang

personal hygine saat menstruasi pada remaja putri mengindikasikan bahwa

selayakanya para remaja putri memperoleh informasi tentang menstruasi.

Pedekatan yang bisa dilakukan diantaranya melalui keluarga, kelompok sebaya,

institusi sekolah, serta kelompok kegiatan remaja yang peduli terhadap masa

puber. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Ardiati, dkk. 2019)

yang menyatakan bahwa pengalaman juga dapat menjadi sumber pengetahuan


15

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dan sumber informasi juga memberi

pengaruh pada pengetahuan seseorang, meskipun seseorang memiliki pendidikan

yang rendah tetapi jika dia mendapatkan informasi yang baik maka perilaku

seseorang juga akan baik pula.

Remaja yang memiliki pengetahuan yang cukup disebabkan karena remaja

kurang membaca buku tentang menstrual hygiene, kurang mendapatkan

informasi, maupun penyuluhan dari tenaga kesehatan. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh (Upashe et al, 2015) yang menyatakan bahwa

penyuluhan dari tenaga kesehatan pada hakikatnya adalah kegiatan atau usaha

menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu.

Denga kata lain, adanya penyuluhan tersebut diharapkan dapat membawa akibat

terhadap perubahan pengetahuan.

Remaja yang memiliki pengetahuan tertinggi telah mendapatkan informasi

sebelumnya dari orang tua, informasi yang didapatkan dapat mempengaruhi

pengetahuan yang dimiliki. Kedua orang tua remaja baik ayah maupun ibu yang

memiliki pendidikan tingkat sarjana, semakin tinggi pendidikan ibu maka semakin

baik pula praktik menstrual hygiene yang dimiliki anak. Ibu bekerja diluar rumah

yang memungkinkan mudahnya terpapar informasi yang dapat meningkatkan

praktik menstrual hygiene. Remaja juga memiliki kakak perempuan yang dapat

memberikan dukungan dan pendidikan tentang menstrual hygiene sehingga dapat

mengajarkan dan memotivasi agar perilaku kebersihan saat menstruasi tetap

dijaga kebersihannya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

(Nupane et al, 2020) yang menyatakan bahwa ibu adalah sumber utama informasi
16

mengenai kebersihan menstruasi. Hal ini penting untuk memberikan pendidikan

kesehatan menstruasi kepada pada remaja putri dari sumber yang dapat

diandalkan.

Menurut (Pemiliana, dkk. 2019), pengetahuan mempunyai hubungan yang

signifikan dengan praktik menstrual hygiene, hal ini dikarenakan pengetahuan

yang dimiliki seseorang mempengaruhi menstrual hygiene, semakin baik

pengetahuan seseorang maka menstrual hygiene semakin baik dan pengetahuan

itu sendiri dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, sumber informasi dan

pengalaman. Seseorang yang mendapat informasi akan mempertinggi tingkat

pengetahuan terhadap suatu hal, begitu pula dengan pengalaman seseorang yang

merupakan salah satu cara untuk memperoleh suatu pengetahuan dan semakin

tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin banyak pula pengetahuan yang

dimiliki (Wawan dkk, 2017). Remaja yang berpengetahuan baik akan mempunyai

peluang untuk melakukan menstrual hygiene lebih baik dibandingkan dengan

remaja yang mempunyai pengetahuan kurang baik (Laila, 2016).

Mayoritas remaja yang memiliki praktik kurang biasanya disebabkan karena

tingkat pengetahuan yang rendah, begitu juga dengan remaja yang memiliki

praktik sedang sebagian besar tingkat pengetahuannya juga sedang. Hal ini sejalan

dengan penelitian (Upashe et al, 2015) yang menyatakan bahwa pengetahuan

yang rendah berbanding lurus dengan praktik menstrual hygiene yang rendah

pula, begitu juga dengan pengetahuan yang baik berbanding lurus dengan praktik

yang baik. Praktik yang dimiliki remaja dapat dipengaruhi oleh tingkat
17

pengetahuan remaja, semakin sedikit pengetahuan yang dimiliki maka praktiknya

juga semakin rendah.

Remaja yang memiliki praktik kurang juga disebabkan karena di sekolah

tersebut belum pernah dilakukan pendidikan kesehatan tentang menstrual hygiene,

UKS juga tidak memiliki peran dalam pemberian edukasi secara preventif dan

promotif sehingga mempengaruhi praktik yang dilakukan. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh (Upashe et al, 2015) yang menyatakan bahwa

kesadaran tentang kebutuhan akan informasi praktik menstrual hygiene yang baik

menjadi hal yang sangat penting. Program pendidikan kesehatan harus disiapkan

untuk menciptakan kesadaran dan praktik menstrual hygiene yang baik. Program

pendidikan kesehatan yang belum pernah diberikan dapat mempengaruhi

pengetahuan yang dimiliki anak sehingga semakin pengetahuaanya kurang maka

anak semakin tidak mampu melaksanakan praktik menstrual hygiene yang benar.

Pengetahuan anak yang baik salah satunya dapat dipengaruhi oleh

pendidikan orang tua. Salah satu responden yang memiliki praktik sedang

meskipun pengetahuannya baik bisa disebabkan dari faktor ibu yang tidak bekerja.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Upashe et al, 2015) yang

menyatakan bahwa ibu yang memiliki pekerjaan diluar rumah mungkin memiliki

keterpaparan dan akses terhadap informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan

dan kesadaran akan masalah reproduksi termasuk menstruasi dan praktik

menstrual hygiene. Salah satunya remaja juga tidak memiliki saudara perempuan

yang tinggal serumah sehingga memungkinkan pendidikan menstrual hygiene

yang didapatkan hanya dari ibu. Alasan tersebut memungkinkan remaja tersebut
18

memiliki praktik sedang meskipun telah mendapatkan informasi sebelumnya dari

ibu. Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Fehintola et

al, 2017) yang menyatakan bahwa lebih dari setengah dari remaja yang memiliki

pengetahuan baik tentang menstruasi namun secara keseluruhan praktik hygienis

selama menstruasi sangat buruk karena hanya 25% remaja yang mengamati

praktik hygienis yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua remaja yang

memiliki pengetahuan menstruasi yang baik akan mempraktikkannya.

Salah satu remaja yang memiliki praktik yang kurang, ibunya memiliki

pendidikan hanya pada tingkat SD sehingga pendidikan ibu juga mempengaruhi

praktik menstrual hygiene, hal ini sejalan dengan penelitian (Malhotra et al, 2016)

yang menyatakan semakin tinggi pendidikan ibu maka semakin baik pula praktik

menstrual hygiene yang dimiliki oleh anak. Dan mayoritas remaja tidak

memperhatikan praktik hygienis yang baik selama menstruasi meskipun

pengetahuan menstruasi dan hygienis cukup baik. Upaya yang harus dilakukan

untuk memastikan bahwa remaja mendapatkan pendidikan mengenai pengetahuan

menstruasi, pentingnya praktik hygienis yang baik disekolah maupun dirumah.

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi

melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga (Notoatmodjo, 2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi baik buruknya

pengetahuan yang dimiliki remaja antara lain; umur, pengalaman, pendidikan,

pekerjaan, informasi, lingkungan, sosial ekonomi dan budaya (Nursalam, 2016).


19

Semakin bertambah umur seseorang maka akan semakin bijaksana sehingga

menambah pengetahuannya. Dengan begitu remaja akan semakin tahu tentang

pengetahuan menstrual hygiene. Namun demikian perilaku menstrual hygiene

tidak akan terjadi begitu saja, tetapi merupakan sebuah proses yang dipelajari

karena individu mengerti dampak positif atau negatif suatu perilaku yang terkait

dengan keadaan menstruasi (Wahyuni & Endang, 2014). Dan pengalaman terbukti

bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih jelas dari pada perilaku

yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2014).

Pengetahuan personal hygiene yang kurang akan dapat mempengaruhi sikap

dan perilaku dalam kehidupan remaja. Bila pengetahuan baik maka akan

mempengaruhi sikap dan perilaku yang baik pula dan sebaliknya. Jika

pengetahuan personal hygine kurang maka dampak yang akan terjadi selalu

diabaikan. Namun demikian perilaku personal hygiene pada saat menstruasi tidak

akan terjadi begitu saja, tetapi merupakan sebuah proses yang dipelajari karena

individu mengerti dampak positif atau negatif suatu perilaku yang terkait dengan

keadaan menstruasi (Laila, 2016).

Peneliti berpendapat bahwa pada remaja putri yang didasari dengan

pengetahuan yang baik ternyata sikap dan perilakunya juga baik terkait dengan

menstrual hygiene. Kurangnya pengetahuan tentang menstrual hygiene pada

sebagian remaja putri mengindikasikan bahwa selayaknya para remaja putri

memperoleh informasi tentang menstruasi. Ada kemungkinan faktor lain, seperti

remaja disekolah tidak mendapatkan pembelajaran/ materi ekstrakurikuler terkait

kesehatan reproduksi terutama mengenai menstrual hygiene. Pendekatan yang


20

bisa dilakukan diantaranya melalui keluarga, kelompok sebaya, institusi sekolah,

serta kelompok kegiatan remaja yang peduli terhadap masa pubertas.

4.2 Hubungan Sikap Dengan Praktik Menstrual Hygiene Pada Remaja Putri

Hasil review dari 15 jurnal, terdapat 9 jurnal yang mengkaji sikap terhadap

menstrual hygiene pada remaja putri. Dari 9 jurnal, terdapat 9 jurnal menunjukkan

bahwa sikap mempunyai hubungan atau pengaruh yang signifikan terhadap

praktik menstrual hygiene pada remaja putri.

Penelitian yang dilakukan oleh (Yamin, dkk. 2019), menunjukkan hasil

analisis continuity correction diperoleh nilai signifikan bahwa sikap berhubungan

dengan praktik menstrual hygiene. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh (Yasnani, Novianti, dkk. 2016) bahwa terdapat hubungan antara

sikap dengan praktik menstrual hygiene. Sejalan juga dengan penelitian yang

dilakukan oleh (Putri, Setianingsih, 2016). Berdasarkan uji statistik diperoleh

bahwa remaja yang bersikap kurang baik terhadap menstrual hygiene mempunyai

peluang lebih banyak untuk bertindak kurang baik dibanding remaja yang

bersikap baik terhadap menstrual hygiene.

Menurut (Yasnani, Novianti, dkk. 2016), sikap mempunyai hubungan yang

signifikan dengan praktik menstrual hygiene, hal ini disebabkan sikap remaja

putri yang baru mau beranjak dewasa masih sangat tertutup dan pemalu jika

membicarakan tentang menstruasi. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh (Pemiliana, dkk. 2019) yang menyatakan bahwa sikap yang masih

bersifat negatif dengan praktik menstrual hygiene dipengaruhi oleh penerimaan

stimulus yang diberikan dan tanggapannya masih acuh tak acuh sehingga untuk
21

membahas tentang menstruasi dengan teman ataupun orang lain dan bahkan

mengajak atau mempengaruhi orang lain masih kurang, atau disebabkan karena

sikap remaja putri yang baru beranjak dewasa masih sangat tertutup dan pemalu

jika membicarakan tentang menstruasi.

Remaja putri umumnya kurang memahami bahwa menstruasi adalah

peristiwa yang normal yang terjadi pada wanita. Hal ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh (Novianti, Yasnani. 2016 dan Yamin, dkk. 2019) yang

menyatakan bahwa remaja tidak mengetahui hal-hal yang mendasar yang

berkaitan dengan menstruasi. Sikap tertutup tersebut menyebabkan mereka kurang

mendapatkan informasi mengenai menstruasi, seharusnya remaja putri memiliki

sikap terbuka supaya dapat menerima berbagai informasi mengenai kesehatan

reproduksi khususnya menstruasi.

Remaja yang memiliki sikap positif disebabkan karena remaja mendapatkan

pengetahuan tentang perawatan selama menstruasi dari pendidikan kesehatan

yaitu penyuluhan dari tenaga kesehatan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh (Asha et al, 2019) yang menyatakan bahwa remaja mendapatkan

informasi mengenai menstrual hygiene diperoleh dari penyuluhan tenaga

kesehatan. Hal ini bisa mengubah sikap mengenai praktik menstrual hygine di

kalangan remaja perempuan serta meningkatkan kepercayaan diri untuk mengatur

praktik menstrual hygiene secara benar dan higienis. Pendidikan yang tepat dapat

membawa perubahan dalam perilaku remaja.

Sikap merupakan konsep yang sangat penting dalam komponen sosio-

psikologis, karena merupakan kecenderungan bertindak, dan berpersepsi. Sikap


22

adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang

sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang - tidak

senang, setuju - tidak setuju, baik - tidak baik dan sebagainya) (Sunaryo, 2019).

Sedangkan menurut (Azwar, 2016), sikap merupakan kecondongan evaluatif

terhadap suatu objek yang berdampak pada bagaimana seseorang berhadapan

dengan objek tertentu. Ini berarti sikap menunjukkan kesetujuan atau ketidak

setujuan, suka atau tidak suka seseorang terhadap sesuatu.

Menurut Wawan dan Dewi (2017), struktur sikap terdiri dari tiga komponen

yang saling menunjang yaitu: (1) Komponen kognitif (cognitive) disebut juga

komponen perceptual, yang berisi kepercayaan individu yang berhubungan

dengan hal-hal bagaimana individu berpresepsi terhadap objek sikap, dengan apa

yang dilihat dan diketahui (pengetahuan), pandangan, keyakinan, pikiran,

pengalaman pribadi, kebutuhan emosional, dan informasi dari orang lain. (2)

Komponen efektif (affective) merupakan perasaan yang menyangkut aspek

emosional dan subjektifitas individu terhadap objek sikap, baik yang positif (rasa

senang) maupun negatif (rasa tidak senang). (3) Komponen konatif (konative)

merupakan aspek kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang,

berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.

Peneliti berpendapat bahwa sikap sangat berpengaruh terhadap perilaku,

semakin baik sikap remaja putri terhadap menstrual hygiene maka akan baik

praktik menstrual hygiene. Baik buruknya perilaku dalam praktik menstrual

hygiene remaja dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap, bila remaja

berpengetahuan dan bersikap positif terhadap suatu informasi seperti menjaga


23

kebersihan daerah kewanitan saat menstruasi, maka ia akan bertindak kearah yang

lebih baik yaitu mendorong dirinya untuk melakukan hal-hal yang sejalan dengan

kebersihan saat menstruasi. Semakin baik pengetahuan dan sikap remaja putri

terhadap menstrual hygine maka akan baik pula perilaku menstrual hygine.

Pada umumnya remaja cukup mengetahui tentang menstrual hygiene,

namun kadang kala mereka kurang menyikapi upaya-upaya untuk mencegah

terjadinya masalah kesehatan berhubungan dengan alat kelamin. Kondisi ini

disebabkan karena kurang memperhatikan upaya untuk hidup sehat dalam rangka

menjaga, memelihara dan miningkatkan kesehatan sehingga dibutuhkan untuk

hidup sehat dan bersih. Adapun kemungkinan faktor yang mempengaruhi perilaku

menstrual hygine, yaitu sumber informasi dari ibu. Ibu merupakan media pertama

bagi puterinya untuk memperoleh informasi mengenai menstruasi. Paparan

informasi yang diberikan tergantung dari tingkat pengetahuan dan sikap ibu

terhadap menstruasi. Apabila pengetahuan ibu baik, maka perilaku anak remaja

putri juga akan baik.

Sikap dukungan yang kuat terhadap layanan kesehatan reproduksi untuk

remaja putri sebagai perwujudan dari jaminan atas hak-hak reproduksi. Salah satu

kebijakan kesehatan reproduksi remaja adalah upaya pendidikan kesehatan

pendidikan kesehatan reproduksi dilaksanakan melalui jalur pendidikan formal

maupun non-formal dengan memperdayakan para tenaga pendidikan pada sistem

pendidikan yang ada dengan strategi pembinaan kesehatan reproduksi remaja

dilakukan melalui pola intervensi disekolah formal dan non-formal dan diluar

sekolah dengan pendekatan pendidikan sebaya yang diwujudkan dalam wadah


24

PIK-KRR (Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja) yang

bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan, sikap dan perilaku

positif remaja tentang kesehatan reproduksi.


BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari jurnal yang di review menunjukkan ada empat belas jurnal yang

direview, tiga belas jurnal menunjukkan ada hubungan pengetahuan dengan

praktik menstrual hygiene pada remaja putri dan terdapat sembilan jurnal

menunjukkan ada hubungan sikap dengan praktik menstrual hygiene pada remaja

putri serta ada delapan jurnal menunjukkan ada hubungan pengetahuan dan sikap

dengan praktik menstrual hygiene pada remaja putri.

Berdasarkan hasil review tersebut, dapat digeneralisasikan bahwa

pengetahuan dan sikap merupakan faktor yang mempengaruhi/ berhubungan

dengan menstrual hygiene pada remaja putri.

5.2 Saran

Secara umum hasil review ini sudah kuat untuk digeneralisasikan pada semua

kasus, tetapi perlu penelitian lebih lanjut dengan faktor yang lain seperti faktor

umur dan pengalaman dengan responden yang lebih banyak. Untuk jurnal yang

internasional yang berbahasa inggris bahasanya sulit dimengerti sehingga peneliti

merasa kesulitan, jadi untuk pengkajian selanjutnya peneliti harus memahami

masalah penelitian yang sedang dibidik oleh artikel di jurnal tersebut, memahami

kontribusi yang diklaim oleh penulis, memahami substansi dari distribusi atau

solusi yang diklaim peneliti, dan memahami kesimpulan penelitian yang ditarik

oleh peneliti melalui artikelnya.

25
26

DAFTAR PUSTAKA

Abed, M. N, Yousef, Y. E & El-Maghraby, N. M. 2015. Assessment of


Knowledge, Attitude and Practice toward Menstruation among Adolescent
Girls at Sohag City. Assiut Scientific Nursing Journal, Vol. 3, No. 6,
Desember 2015. DOI: 10.21608/asnj.2015.59791

Aisyah, Siti, dkk. 2010. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak
Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.

Alimul Hidayat A.A. 2014. Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif.


Jakarta: Heath Books.

Ardiati, A. N., Ernawati, H & Purwanti, L. E. Hubungan Pengetahuan Dengan


Perilaku Personal Hygiene Saat Menstruasi Pada Remaja Putri di SMP
Negeri 2 Ponorogo. Open Journal Systems. ISBN: 978-602-0791-41-8

Balqis, Maryam., Arya, I. F. D & A Ritonga, M. N. 2016. Knowledge, Attitude


and Practice of Menstrual Hygiene among High Schools Students in
Jatinangor. Althea Medical Journal, Juni 2016. ISSN: 2337-4330 (online)

Belayneh, Zelalem & Mekuriaw, Birhanie. 2019. Knowledge and menstrual


hygiene practice among adolescent school girls in southern Ethiopia: a cross-
sectional study. BMC Public Health. DOI: https://doi.org/10.1186/s12889-
019-7973-9

Putri, N. A., &, Setianingsih, A. 2016. Hubungan Pengetahuan dan Sikap


Terhadap Perilaku Personal Hygiene Menstruasi. Jurnal Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Vol. 5, No. 1, Juli 2019.
DOI: https://doi.org/10.33221/jikm.v5i1.310

A. Wawan dan Dewi M. 2017. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku. Yogjakarta: Nurul Medika.

Asha, A. C. et al. 2019. Adolescent athlete’s knowledge, attitude and practices


about menstrual hygiene management (MHM) in BKSP, Bangladesh. Asian
Journal of Medical and Biological Research, 5 (2), 126-137. DOI:
10.3329/ajmbr.v5i2.42494

Azwar, S, M.A. 2016. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Edisi 2.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

University of West Florida. 2020. Writing the Lit Review - Evidence Based
Nursing - LibGuides at University of West Florida Libraries.
27

El Manan. 2016. Kamus Cerdik Kesehatan Wanita. Yogyakarta: Flash Books

Gustina, E., & Djannah, S. N. 2015. Sumber Informasi Dan Pengetahuan Tentang
Menstrual Hygiene Pada Remaja Putri. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(2),
147–152. DOI: https://doi.org/10.15294/kemas.v10i2.3375

Fehintola, F.O. et al. 2017. Assessment of knowledge, attitude and practice about
menstruation and menstrual hygiene among secondary high school girls in
Ogbomoso, Oyo state, Nigeria. International Journal of Reproduction,
Contraception, Obstetrics and Gynecology, 6(5):1726-1732. DOI:
http://dx.doi.org/10.18203/2320-1770.ijrcog20171932

Kementerian kesehatan RI. 2015. INFODATIN Pusat Data dan Informasi


Kemeterian Kesehatan RI Situasi Kesehatan Remaja.

Laila, N. 2016. Buku Pintar Menstruasi: Solusi Mengatasi Segala Keluhannya.


Jogjakarta: JOUR.

Lamadah, S.M., Mohamed, H.A.A., & El Khedr, S.M. 2015. Knowledge, attitude
and practices of adolescent females regarding reproductive health at Makkah
al Mukaramah. Life Science Journal, 146. Diakses tanggal 20 Februari 2020.

Maharani, R dan Andriyani, W. 2018. Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku


Personal Hygiene Saat Menstruasi pada Santriwati di MTS Pondok Pesantren
Dar El Hikmah Kota Pekanbaru. Jurnal Kesmas. Vol.1, No.1, Januari-Juni
2018. DOI: 10.31539/kesmars.v1i1.172

Malhotra, A. et al, 2016. Factors associated with knowledge, attitudes, and


hygiene practices during menstruation among adolescent girls in Uttar
Pradesh. 35(3), pp.277-305. DOI: 10.3362/1756-3488.2016.021

Mirna, Ayu. 2013. Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku


Kesehatan Reproduksi pada Remaja Putri di SMA 5 Banda Aceh. Jurnal
Karya Tulis Ilmiah. STIKES U’Budiyah.

Michael, J. Et al. 2020. Knowledge and practice of adolescent females about


menstruation and menstruation hygiene visiting a public healthcare institute
of Quetta, Pakistan. BMC Women's Health. DOI:
https://doi.org/10.1186/s12905-019-0874-3

Naupane, M. S. et al, 2020. Knowledge on Menstruation and Menstrual Hygiene


Practices Among Adolescents Girls of Selected Schools, Chitwan. Journal of
Chitwan Medical College. 10(31):69-73. DOI:
https://doi.org/10.3126/jcmc.v10i1.28075
Nursalam. 2017. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.
28

Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.

Novian, N., Erawan, P.E., & Yasnani, Y. 2017. Hubungan Pengetahuan, Sikap,
dan Tindakan dengan Personal Hygiene Menstruasi Pada Remaja Putri di
SMP Negeri Satap Bukit Asri Kabupaten Buton. Jurnal Kesmas, Vol.1, No.3
(2016). DOI: http://dx.doi.org/10.37887/jimkesmas.v1i3.1230

Notoatmodjo, Soekidjo. 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.

Pemiliana, P. D., Agustina, W. & Verayanti, D. 2019. Perilaku Remaja Putri


Dengan Personal Hygiene Saat Menstruasi di Sma Etidlandia Medan. Jurnal
Kesehatan, Vol.17, No1, Februari 2019.
DOI: https://doi.org/10.30787/gaster.v17i1.341

Rohan H, Siyoto S. 2017. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Nuha


Medika.

Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia. 2017. Jakarta: Provinsi DKI

Tantry, Y. U., Solehati, Tetti & Yani, D. I. 2019. Gambaran Pengetahuan, Sikap,
dan Perilaku Perawatan Diri Selama Menstruasi Pada Siswi SMPN 13
Bandung. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, Vol.10 No.1 (2019)
146-154. DOI: http://dx.doi.org/10.26751/jikk.v10i1.531

Upashe, S.P., Tekelab, T. & Mekonnen, J., 2015. Assessment of knowledge and
practice of menstrual hygiene among high school girls in Western Ethiopia.
BMC Women’s Health, pp. 1-8. DOI: http://dx.doi.org/10.1186/s12905-015-
0245-7

Utama, S.H. 2015. Gambaran Pengetahuan dan Perilaku tentang Personal


Hygiene saat Menstruasi pada Siswi SMA St. Carolus Surabaya. SKRIPSI:
Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Katolik Widya Mandala
Surabaya. Diakses tanggal 22 Januari 2020.

Yamin, R. A., Pratiwi, E & Amalia, M. 2019. Analysis of The Association


Between Attitude to Practice of Menstrual Hygiene for Female Students at
The Islamic Boarding School Ummul Mukminin Makassar. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Mulawarman, Vol.1, No. 2, Desember (2019). e-
ISSN : 2686-3601

Lampiran 1
29

ABSTRAK JURNAL PENELITIAN


KNOWLEDGE AND PRACTICE OF ADOLESCENT FEMALES ABOUT
MENSTRUATION AND MENSTRUATION HYGIENE VISITING A
PUBLIC HEALTH CARE INSTITUTE OF QUETTA, PAKISTAN

Michael et al. BMC Women's Health (2020) 20:4


https://doi.org/10.1186/s12905-019-0874-3

RESEARC H ARTIC LE Open Access


1 1 1 2 1 1
Judy Michael , Qaiser Iqbal , Sajjad Haider , Adnan Khalid , Naheed Haque , Rabia Ishaq ,
Fahad Saleem1, Mohamed Azmi Hassali3 and Mohammad Bashaar4*

Abstract
Background: The current study is aimed to assess menstruation-related knowledge and
practices of adolescent females visiting a public health care institute of Quetta city,
Pakistan. Methods: A questionnaire-based cross-sectional survey was conducted. Nine
hundred and twenty three female adolescents attending general out-patient departments of
Mohtarma Shaheed Benazir Bhutto Hospital Quetta, Balochistan, was approached for
data collection. Based on the objectives of the study, descriptive analysis was conducted
and SPSS v. 21.0 was used for the data analysis. Results: Demographic characteristics
revealed that the mean age of the respondents was 15 years. Mothers’ (67%) were the main
source of menstruation-related information. Majority (77.7%) of our respondents never had
a class or session regarding menstruation-related education in their schools. About (44%)
knew that menstruation is a physiological phenomenon while 60.2% knew that menstrual
blood comes from the vagina. Nearly 40% of our study respondents missed their schools
because of menarche. The use of absorbent material was frequent (90%) among the
adolescent females and (68.7%) used commercially available sanitary napkins/pads.
Although majority of the respondents (58.2%) were not taking baths during menstruation,
80.5% do cleaned their genitalia with water during menstruation. Conclusion: Female
adolescents of our study had certain misconception regarding menstruation because of poor
access to health-related education. Education can be provided at healthcare facilities,
residential area as well as religious centers. Adolescent reproductive health should be
included in the school curriculum; this will influence general reproductive health of
females.
Keywords: Knowledge, Practice, Menstruation, Menstruation hygiene, Adolescent

Lampiran 2
30

ABSTRAK JURNAL PENELITIAN


KNOWLEDGE ON MENSTRUATION AND MENSTRUAL HYGIENE
PRACTICES AMONG ADOLESCENTS GIRLS OF SELECTED
SCHOOLS, CHITWAN
Mamata Sharma Neupane1,*, Kalpana Sharma1, Archana Pandey Bista2, Subash
Subedi3, Sandesh Lamichhane3

Received: 12 Dec, 2019


Accepted: 11 Mar, 2020
Published: 13 Mar, 2020

Abstract

Background: Menstrual hygiene is very important aspect for adolescent girls


and proper men-strual hygiene has not been sufficiently addressed in developing
countries including Nepal. This study aimed to assess the knowledge on
menstruation and menstrual hygiene practices among adolescent girls. Methods:
Descriptive cross-sectional study was conducted among adolescent girls studying
in selected schools of Chitwan district. A total 193 girls who had menstrual flow
experience for at least three consecutive menstrual cycles were selected as
sample using the consecutive sampling technique. Data were analyzed in
Statistical Package for Social Sciences (SPSS) version 16.0 using descriptive and
inferential statistics. Results: Most of the girls knew about menstruation as
physiological process, normal age of men-struation, and causes of menstruation
as hormonal change. Overall, 66.8% of girls had adequate level of knowledge on
menstruation. Regarding practice, 94.8% cleaned their genitalia properly, 93.8%
used the sanitary pads, and 97.4% wrapped and disposed the pads in dustbin after
use. Over-all, 72.5% of girls had good level of menstrual hygiene practices.
Adolescent girl’s age and grade, and occupation status of their father were
significantly associated (p < 0.05) with menstrual hygiene practice. Further,
significant positive relationship found between knowledge on menstruation and
menstrual hygiene practice. Conclusions: One third of adolescent girls have
inadequate knowledge on menstruation and one fourth have poor menstrual
hygiene practice. Therefore, an awareness and advocacy programs on
menstruation and menstrual hygiene practices are needed for the adolescent girls
to safeguard themselves against reproductive tract infections.

Lampiran 3
31

ABSTRAK JURNAL PENELITIAN

KNOWLEDGE AND MENSTRUAL HYGIENE PRACTICE AMONG


ADOLESCENT SCHOOL GIRLS IN SOUTHERN ETHIOPIA: A CROSS-
SECTIONAL STUDY

Abstract
Background: Menstruation is a normal physiological process of females at their
reproductive age. However, it is surrounded with social taboos and supernatural
beliefs. The poor knowledge and understanding of menstruation may lead to
unsafe hygienic practice that intern increases the risk of reproductive and genito-
urinary tract infections, cervical cancer, school drop-out, poor academic
performance and overall poor quality of life. Despite such clinical and academic
effects, the knowledge and hygienic practice of adolescent girls towards
menstruation is not well addressed in Ethiopia, particularly among school
adolescent girls. Therefore, the main objective of this study was to assess the
knowledge and menstrual hygiene practice among adolescent school girls in
southern Ethiopia. Methods: This was an institutional based cross-sectional study
conducted at Gedeo zone high schools among 791 randomly selected adolescent
girls using multi stage sampling technique. Data were collected using interviewer
administered questionnaire. The collected data were entered to EPI-INFO (soft
ware) and exported to SPSS version 20 for analysis. Bivariable and multivariable
logistics analyses were computed to identify factors associated with the poor
menstrual hygienic practice. During bi-variable analysis, variables with P-values
of less than 0.25 were entered to multivariable model for further analysis. In the
final model, P-value of less than 0.05 was used as a base to identify factors
having a statistically significant association with poor menstrual hygiene practice
at corresponding 95% confidence interval. Result: From a total of 791 adolescent
girls participated in this study, 68.3% had poor knowledge of menstruation. About
48.1% of school girls used absorbent materials, and 69.5% clean their external
genitalia. Generally, 60.3% of girls had poor menstrual hygienic practice. Age less
than 15 years [OR = 1.71:95% CI (1.22, 2.39)], longer days of menstrual flow [OR =
2.51:95% CI (1.66, 3.80)] and poor knowledge of menses [OR = 1.48:95% CI (1.04,
2.1)] had a significantly associated with poor menstrual hygiene practice.
Conclusion: Majority of adolescent school girls had poor knowledge regarding
menstruation and their hygienic practices are incorrect. This demonstrates a need
to design acceptable awareness creation and advocacy programs to improve the
knowledge and promote safe hygienic practice of adolescent school girls during
menstruation.
Keywords: Menstruation, Hygienic practice, Menses, Cross-sectional study,
Adolescents

Lampiran 4
32

ABSTRAK JURNAL PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PERSONAL


HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMP
NEGERI 2 PONOROGO
2 3
Anggita Nandya Ardiati¹,Hery Ernawati ,Lina Ema Purwanti
¹Fakultas I l m u K e s eh a t an ,Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Abstrak
Salah satu peristiwa penting yang terjadi pada remaja putri adalah pubertas yang
ditandai dengan datangnya menstruasi. Ketidaksiapan remaja saat mengalami
menstruasi akan berdampak buruk pada perilaku hygiene saat menstruasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menngetahui hubungan pengetahuan dengan
perilaku personal hygiene saat menstruasi pada remaja putri di SMP N 2 Ponorogo.
Desain penelitian ini menggunakan desain korelasi pendekatan cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini 141 siswi kelas VII SMP N 2 Ponorogo. Sampel
dalam penelitian ini sebanyak 43 siswi, dengan menggunakan teknik sampling
Purposive Sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
kuesioner. Analisa data menggunakan uji Contingency Coefficient. Hasil
penelitian menunjukan sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik
sebesar 27 responden (62,8%) dan hampir setengahnya16 responden (37,2%)
memiliki pengetahuan buruk. Sebagian besar responden memiliki perilaku
personal hygiene yang positif yaitu sebesar 26 responden (60,5%)dan hampir
setengahnya yaitu 17 responden (39,5%) memiliki perilaku personal hygiene
yang negatif. Dengan nilai signifikan P value 0,000 < 0,05 yang artinya ada
hubungan pengetahuan dengan perilaku personal hygiene saat menstruasi pada
remaja putri, dengan nilai Contingency Coefficient (CC) = 0,603 kategori
kuat. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan anatara pengetahuan dengan
perilaku personal hygiene saat memstruasi, semakin baik perngetahuan seseorang
maka perilaku akan semakin positif. Sehingga diharapkan bagi remaja untuk
lebih aktif dalam mencari informasi terkait personal hygiene.
Kata Kunci: Pengetahuan, Perilaku, Personal Hygiene, Menstruasi, Remaja

Lampiran 5
33

ABSTRAK JURNAL PENELITIAN

ASSESSMENT OF KNOWLEDGE AND PRACTICE OF MENSTRUAL


HYGIENE AMONG HIGH SCHOOL GIRLS IN WESTERN ETHIOPIA
*
Shivaleela P. Upashe , Tesfalidet Tekelab and Jalane Mekonnen
Upashe et al. BMC Women's Health (2015) 15:84
DOI 10.1186/s12905-015-0245-7

T I C L Open Acces
Abstract
Background: The issue of menstrual hygiene is inadequately acknowledged and has not
received proper attention. Use of sanitary pads and washing the genital area are essential
practices to keep the menstrual hygiene. Unhygienic menstrual practices can affect the
health of the girls and there is an increased vulnerability to reproductive tract infections
and pelvic inflammatory diseases and other complications. Therefore, the objective of
this study was to assess the knowledge and practice of menstrual hygiene among high
school girls at Nekemte town, Oromia region, Western Ethiopia.
Method: A school based cross-sectional study design was employed in Nekemte Town,
Western Ethiopia. A multi stage sampling technique was used to select 828 female high
school students. Data collection was carried out from May 04 to May 30, 2014 using a
pre- tested structured questionnaire. The data were entered into a computer using Epi-info
version 3.5.1 and then exported to SPSS for Windows version 20.0 for analysis. Bivariate
and multivariate logistic regression analysis was done at 95 % confidence interval.
Results: In this study, 504 (60.9 %) and 330 (39.9 %) respondents had good knowledge
and practice of menstrual hygiene respectively. The findings of the study showed a
significant positive association between good knowledge of menstruation and educational
status of mothers (AOR = 1.51, 95 % CI = 1.02 – 2.22), having radio/TV (AOR = 2.42,
95 % CI: 1.64 – 3.56). Educational status of the mother (AOR = 2.03, 95 % CI = 1.38 –
2.97) and earning permanent pocket money from parents (AOR = 2.73, 95 % CI = 1.76 –
4.26) revealed significant positive association with good practice of menstrual hygiene.
Conclusions: The findings showed that the knowledge and practice of menstrual hygiene
is low. Awareness regarding the need for information about good menstrual practices is
very important. So, health education program should be setup to create awareness and
practice of good menstrual hygiene.
Keywords: Knowledge, Menstruation, Practice, Sanitary pads, Hygiene

Lampiran 6

ABSTRAK JURNAL PENELITIAN


34

ANALYSIS OF THE ASSOCIATION BETWEEN ATTITUDE TO PRACTICE OF


MENSTRUAL HYGIENE FOR FEMALE STUDENTS AT THE ISLAMIC
BOARDING SCHOOL UMMUL MUKMININ MAKASSAR 2019
Rini Aryani Yamin 1, Era Pratiwi 2, Momen Amalia3
1
Prodi DIII Teknik Kardiovaskuler, Universitas Mega Rezky Makassar
2,3
Prodi S1 Administrasi Rumah Sakit Universitas Mega Rezky Makassar
Korespondensi (email): aryani.ray.ar@gmail.com1;
era_pratiwi87@yahoo.co.id 2; momen.amalia@gmail.com 3

Abstract
Background & Objective: When adolescent girls have started menstruating, the main
thing that must be pay attention to is cleanliness during menstruation (Personal Hygiene).
This is because the blood vessels in the uterus are very easily infected during menstruation
because germs easily enter and cause disease in the reproductive tract. This study aims to
analyze the association between attitudes and menstrual hygiene practices. Method: The
research is quantitative research with cross sectional design with exhaustive sampling. The
sample is all female students Class X and XI in Islamic Boarding School Ummul
Mukminin Makassar City as many as 147 people. Data were analyzed univariately and
bivariately using the continuity correction test. Results: the result showed there was
association between attitudes towards menstrual hygiene practices for female students of
the Islamic Boarding School Ummul Mukminin Makassar City where the p value = 0,000
was smaller than the value (0.05). Conclusion: the conclusion of this study is that there is
a association between attitude and menstrual hygiene practices for female students of the
Islamic Boarding School Ummul Mukminin Makassar. The advice addressed to adolescent
girls are expected to maintain personal hygiene during menstruation better.
Keyword: Attitude, Personal Hygiene, Menstrual Hygiene

Lampiran 7

ABSTRAK JURNAL PENELITIAN


35

PERILAKU REMAJA PUTRI DENGAN PERSONAL HYGIENE SAAT


MENSTRUASI DI SMA ETIDLANDIA MEDAN TAHUN 2018
Putri Diah Pemiliana1, Winda Agustina2, Desna Verayanti3
1Dosen D4 Kebidanan, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia, Medan, Indonesia
2Dosen D4 Kebidanan, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia, Medan,
Indonesia
3Mahasiswi D4 Kebidanan, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia,
Medan, Indonesia
putri2304diah@gmail.com
Doi : https://doi.org/10.30787/gaster.v17i1.341
Received: January 2019 | Revised: February 2019 | Accepted: February 2019

Abstract

Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk memelihara kesehatan, baik fisik maupun psikisnya. Berdasarkan survei
awal peneliti yang dilakukan pada bulan Juli di SMA Etislandia dengan jumlah siswi 45
orang, melalui wawancara kepada 7 orang siswi 4 orang siswi mengatakan bahwa mereka
mengalami rasa gatal pada daerah kewanitaan mereka ketika 3 orang siswi diantaranya
mengalami keputihan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menegetahui hubungan
perilaku remaja putri dengan personal hygiene pada remaja putri Di SMA Etislandia Medan
Tahun 2018. Metode penelitian yang digunakan analitik dengan pendekatan cross sectional.
Populasi pada penelitian ini sebanyak 45 siswi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
teknik total populasi (total population) dengan jumlah sampel sebanyak 45 responden. data
menggunakan uji univariat dan bivariat Chi Square pada tingkat kepercayaan 95%
(α=0,05). Hasil uji statistik dengan Chi Square,diperoleh hasil pengetahuan(0,033), sikap
(0,49), dan tindakan (0,032) dengan Personal hygiene saat menstruasi di SMA Etislandia
Medan Tahun 2018.Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini ada hubungan antara
pengetahuan, sikap dan tindakan remaja putri dengan personal hygiene saat menstruasi di
SMA Etislandia Medan tahun 2018. Diharapkan agar para guru dapat memberi motivasi
kepada remaja putri untuk menerapkan dan menjaga personal hygiene dalam kehidupan
sehari-hari.

Kata kunci: Pengetahuan, sikap, tindakan, personal hygiene.

Lampiran 8

ABSTRAK JURNAL PENELITIAN


36

ADOLESCENT ATHLETE’S KNOWLEDGE, ATTITUDE AND PRACTICES


ABOUT MENSTRUAL HYGIENE MANAGEMENT (MHM) IN BKSP,
BANGLADESH
Aklima Chowdhury Asha1, Nayeema Binti Karim1, Md. Bakhtiar2 and Kh. Shafiur Rahaman3

ISSN 2411-4472 (Print) 2412-5571 (Online)


www.ebupress.com/journal/ajmbr
Asian J. Med. Biol. Res. 2019, 5 (2), 126-137; doi: 10.3329/ajmbr.v5i2.42494
Received: 04 June 2019/Accepted: 24 June 2019/ Published: 30 June 2019

Abstract
Maintaining proper hygiene during menstruation prevents certain reproductive illnesses.
For female athletes, they need to put an extra effort to keep themselves healthy at this time
because of their daily strenuous activities. In this study, we assessed the level of
knowledge, attitude and practices about menstrual hygiene management among adolescent
trainee athletes. A cross-sectional study was carried out among adolescent trainee athletes
from BKSP. Samples were chosen conveniently from different sports departments. In total,
143 Female athletes who regularly menstruate were included. A semi-structured
questionnaire was used to determine the level of knowledge, attitude and practices and their
associated factors. One-way analysis of variance (ANOVA) was used to compare means of
outcome variables. The mean ± SD age of our participant was 14.31 ± 1.48. Majority of the
participants were scared during their first menstruation (39.9%). Mothers were the main
source of information (84.6%). Majority of the participants had poor knowledge (56.6%)
and practices (68.5%) while the level of attitude was good (67.1) regarding menstruation.
Age-group was associated with knowledge score (p=0.034) regarding menstruation while
family income was associated with attitude (p=0.014). Educational level of father was
associated with both knowledge (p=0.049) and attitude (p=0.010). Poor level of knowledge
and practices were observed among the survey respondents, though the level of attitude was
satisfactory. Mothers were the primary source of information regarding menstrual hygiene.
It is important to provide menstrual hygiene education to the young athletes from a reliable
and formal source.
Keywords: knowledge, attitude, practices, menstrual hygiene, athletes, adolescents

Lampiran 9

ABSTRAK JURNAL PENELITIAN

ASSESSMENT OF KNOWLEDGE, ATTITUDE AND PRACTICE ABOUT


37

MENSTRUATION AND MENSTRUAL HYGIENE AMONG SECONDARY HIGH


SCHOOL GIRLS IN OGBOMOSO, OYO STATE, NIGERIA
1 2
Funmito Omolola Fehintola *, Akintunde Olusegun Fehintola , Ayodele Olatayo
3 3 4 5
Aremu , Ajibola Idowu , Olumuyiwa A Ogunlaja , Idowu Paulina Ogunlaja
Abstract
Background: Menstruation has more profound effect on quality of education than other
aspect of puberty because it involves a learning component as well as elements affected
by the school environment and infrastructure. It is, therefore, imperative to assess the
knowledge, attitude, and practice of Secondary School girls in Ogbomoso on the subject
of menstruation and menstrual hygiene. Methods: It was a cross-sectional study carried
out between June and August 2016. A total of 447 eligible female adolescent secondary
school students were selected by multistage sampling technique. A semi-structured
facilitated self- administered questionnaire was used. Results: Majority (96.4%) of the
adolescents have heard about menstruation before menarche while 55.9% had good
knowledge of menstruation and menstrual hygiene. Despite the high level of knowledge,
about 64% of the respondents describe their response to their first menses as scary,
discomforting or emotionally disturbing. Also, only 25% of the respondents had good
menstrual hygiene practice. Factors that were significantly associated with good
knowledge of menstruation and menstrual hygiene in this study were older adolescent
age (15-19 years) (χ2=47.68, P<0.0001); adolescents whose mothers have greater than
secondary school education (χ2=42.52, P<0.0001); and those living with their parents
(χ2=123.9 ,P=0.001) while only living with parents significantly influenced good
practices. Conclusions: The study concluded that majority of the adolescents do not
observe good hygienic practice during menstruation despite relatively good knowledge of
menstruation and menstrual hygiene. Efforts have to be put into ensuring that adolescents
are well educated on the meaning of menstruation, the importance of good hygienic
practice both in schools and at home.
Keywords: Assessment, Knowledge, Menstrual hygiene

Lampiran 10

ABSTRAK JURNAL PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN DENGAN


38

PERSONAL HYGIENE MENSTRUASI PADA RMAJA PUTRI DI SMP NEGERI


SATAP BUKIT ASRI KABUPATEN BUTON TAHUN 2016

Novianti1 Yasnani, S.Si., M.Kes2 Putu Eka Meiyana Erawan, S.KM., M.PH3
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo123 Noviantiscorpion@yahoo.com1
Yasnani_rahabuddin@yahoo.com2 Putu_eka87@yahoo.com3

Abstrak
Personal hygiene menstruasi merupakan komponen hygiene perorangan yang memegang
peran penting dalam menentukan status kesehatan, khususnya terhindar dari infeksi alat
reproduksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap,
dan tindakan dengan personal hygiene pada remaja putri di SMP Negeri Satap Bukit Asri
Kabupaten Buton Tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan penelitian analitik
dengan design Cross sectional. Populasi pada penelitian ini sebanyak 33 siswi.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Non Probability
Sampling yaitu teknik sampling jenuh dengan mengambil anggota populasi semua
menjadi sampel. Maka besar sampel penelitian adalah 33 responden. Analisis statistik
menggunakan uji Chi Square pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian
menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan (Value =0,030), sikap
(Value =0,009), dan tindakan (Value =0,003) siswi dengan personal hygiene menstruasi.
Sehingga diharapkan remaja putri dapat menerapkan dan menjaga personal hygiene pada
saat mentruasi dengan rutin dalam kehidupan sehari-hari. Sekolah juga dapat menambah
kurikulum untuk kesehatan reproduksi serta pembuatan UKS sekolah sebagai tempat
memperoleh sumber informasi dalam menyadari pentingnya menjaga kebersihan organ
genetalia eksterna secara dini.
Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, tindakan, personal hygiene menstruasi

Lampiran 11

ABSTRAK JURNAL PENELITIAN

KNOWLEDGE, ATTITUDE AND PRACTICE OF MENSTRUAL


HYGIENE AMONG HIGH SCHOOLS STUDENTS IN
JATINANGOR
39

Maryam Balqis,1 Insi Farisa Desy Arya,2 Mulya Nusa A Ritonga3


1 2
Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran, Department of Public Health Faculty of
Medicine Universitas Padjadjaran, 3Department of Obstetric & Gynecology Faculty of
Medicine Universitas Padjadjaran/Dr. Hasan Sadikin General Hospital, Bandung

Abstract
Background: Menstruation is a physiological process in female adolescents which
usually started at age of 9–12 years. Menstrual hygiene is a hygienic practice during
menstruation which can prevent women from the infection in reproductive and urinary
tract. Lack of knowledge regarding menstruation and menstrual hygiene lead to poor
attitude and practice. This study was conducted to assess the level of knowledge, attitude
and practice of menstrual hygiene among high schools students in Jatinangor. Methods:
This descriptive cross-sectional study was conducted from May until June 2013 in high
schools around Jatinangor. This study population was taken from four schools selected
through cluster random sampling from 17 junior and senior high schools available in
Jatinangor. Total sampling from four schools was undertaken and a total of 238 female
high school students’ data were established. The respondents aged between 13–19 years
old. Results: The level of knowledge, attitude and practice among participants were 180
(75.63%), 186 (78.15%) and 210 (88.24%) respectively which were mostly good.
Conclusions: Overall, most of the participants in this study have good knowledge,
attitude and practice about menstrual hygiene, but a few of them still have poor and
moderate knowledge and attitude, although there is no poor practice among them.
[AMJ.2016;3(2):230–8]
Keywords: Adolescent, knowledge, menstrual hygiene, practices

Lampiran 12

ABSTRAK JURNAL PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU


PERSONAL HYGIENE MENTRUASI
Nicky Antika Putri1, Ajeng Setianingsih2
40

1,2
Program Studi Kesehatan Masyarakat Jenjang S-1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju Jln.
Harapan Nomor 50, Lenteng Agung – Jakarta Selatan 12610 Telp: (021) 78894045, Email:
bencikucing2@gmail.com

Abstrak

Perilaku higienis merupakan tema penting yang perlu ditelaah secara mendalam. Hal ini
karena berdasarkan kajian teoretis yang ada salah satu upaya mengurangi gangguan
pada saat menstruasi yaitu membiasakan diri dengan perilaku higienis. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap tentang personal hygiene
menstruasi terhadap perilaku personal hygiene remaja puteri pada saat menstruasi di
SMP Patriot Kranji Tahun 2014. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan
pendekatan kuantitatif. Jumlah responden dalam penelitian ini 102 orang dengan teknik
pengambilan sampel yaitu total sampel. Penyajian data dilakukan dengan menggunakan
tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden
tergolong kurang sebesar (53,9%), sikap kurang baik (80,4%), dan perilaku terbesar
(70,6%) yaitu kurang. Dari analisa bivariat ada hubungan pengetahuan tentang personal
hygiene menstruasi terhadap perilaku personal hygiene remaja puteri pada saat
menstruasi (p=0,046), dan ada hubungan sikap tentang personal hygiene menstruasi
terhadap perilaku personal hygiene remaja puteri pada saat menstruasi (p=0,000). Untuk
remaja putri lebih menjaga kebersihan diri pada saat menstruasi dengan cara
membersihkan alat kelamin dari depan kebelakang, mengganti pembalut setiap 3-4 jam
serta mengganti celana dalam jika sudah terkena noda darah.

Kata kunci: Pengetahuan, Perilaku, Personal Hygiene, Sikap

Lampiran 13

ABSTRAK JURNAL PENELITIAN

ASSESSMENT OF KNOWLEDGE, ATTITUDE AND PRACTICE TOWARD


MENSTRUATION AMONG ADOLESCENT GIRLS AT SOHAG CITY
Manal Mohamad Abed, Youssria Elsayed Yousef & Neama Mohamad El-Maghraby
41

Lecturer of, Department of Pediatric Nursing, Faculty of Nursing, Sohag University Egypt.
Assistant Professor, Department of Pediatric Nursing, Faculty of Nursing, Sohag University Department of
Community Health Nursing, Faculty of Nursing, Assiut University Egypt.

Abstract
Aim of the study: To assess the knowledge, attitude and practice toward menstruation
among adolescent girls at Sohag City. Methods: A descriptive cross-sectional design was
utilized for the study. A convenient sample of 100 adolescent girls was recruited for the
study. A self-administrated questionnaire and Menstruation Attitude Questionnaire (MAQ)
were used for data collection. Results: The level of knowledge was more significantly
higher among urban girls and those with a higher level of education. Two-thirds had a
satisfactory level of knowledge; more than two-thirds used sanitary pads as the ideal use
during menstruation. The participants agreed that menstruation is a debilitating among 42
girls (42%), a bothersome among 15 girls (15%) and natural event among 53 girls (53%).
Furthermore, they agreed that they can anticipate their menstruation among 80 girls (80%)
and they denied the effect of it among 8 girls (8%). The majority of participants were
informed about menstruation from their mothers as the first source of information. There
was a positive correlation between participants' score of knowledge and their attitude
toward menstruation. Conclusions and Recommendations: adolescent girls had a
satisfactory level of knowledge about menstruation. Their mothers were the main source of
information. The level of knowledge positively correlated with the girls attitude toward
menstruation It is recommended to prepare girls for menstruation before menarche through
providing them with well-planned school health program for girls and mothers about
menstruation by well-trained educators.
Keywords: Knowledge, Attitude, Practice, Menstruation & Adolescent Girls

Lampiran 14

ABSTRAK JURNAL PENELITIAN

FACTORS ASSOCIATED WITH KNOWLEDGE, ATTITUDES, AND


HYGIENE PRACTICES DURING MENSTRUATION AMONG
ADOLESCENT GIRLS IN UTTAR PRADESH
42

Alka malhotra, srinivas goli, sue coates, and mario mosquera-vasquez

Abstract
This paper investigates the factors associated with knowledge, attitudes, autonomy, and
constraints in the management of menstruation in three districts of Uttar Pradesh. The
paper uses data collected from 1,800 post-menarche adolescent girls under a baseline
study commis-sioned by UNICEF in 2012 for a social and behaviour change project,
called ‘Girls Today, Women Tomorrow’, on menstrual management. The findings suggest
that about half of the girls did not have information or knowledge about menstruation.
Less than one-quarter of them followed correct hygiene practices, with very few using
‘sanitary napkin’ as a menstrual absorbent. It was also found that 31 per cent, 20 per cent,
and 24 per cent of girls felt impure, isolated, and irritated respectively during
menstruation. Two-thirds of the girls reported constraints in the management of
menstruation and nearly one-quarter had low autonomy during menstruation. Multivariate
analyses indicated that socioeconomic characteristics, such as place of residence (district),
the girl’s and her mother’s education, ethnicity, household occupation, economic status,
exposure to mass media, and availability of private space, were significant factors
influencing menstrual hygiene and autonomy in the management of menstruation.

Keywords: adolescent girls, menstruation, India

KEMENTRIAN KESEHATAN R.I


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
Jl. Pucang Jajar Tengah 56 Surabaya 60282 Website www.poltekkesdepkes-sby.ac.id
Phone 031-5027058│Fax 031-5028141 e-mail Webmaster@poltekkesdepkessby.ac.id
43

Phone 031-5049649, 5027404│Fax 031-5049649 emailjurkeb.poltekkesdepkessby@gmail.com

LEMBAR BIMBINGAN
Nama : Uswatun Hasanah
NIM : P27824419088
Ruang Lingkup : Kesehatan Reproduksi (KESPRO)
Judul : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Menstrual Hygiene
Pada Remaja Putri (Literature Review)
Penguji : Siti Alfiah, S.Kep Ns, AMd Keb, M.Kes

Pembimbing 1 : Dina Isfentiani, S.Kep.Ns., M.Ked

Pembimbing 2 : Astuti Setiyani, SST., M.Kes

No Tanggal Materi Bimbingan Tanda Tangan


Pembimbing
1. 20 April 2020 1. Penjelasan tentang
systematic review lihat
di pedoman skripsi
2. Pengajuan judul
3. Pengajuan contoh jurnal
Dina Isfentiani,
S.Kep.Ns., M.Ked
2. 11 Mei 2020 1. Revisi judul skripsi
2. Revisi abstrak
3. Revisi BAB 1
latar belakang bagian
introduction dan
justifikasi
4. Revisi BAB 2 dibagian
kerangka operasional
5. Revisi BAB 3 dibagian
tabel disesuaikan
dengan kelompok
6. Revisi BAB 4 dibagian
opini diperjelas
7. Revisi BAB 5 dibagian
simpulan dan saran
Dina Isfentiani,
S.Kep.Ns., M.Ked
3. 15 Mei 2020 1. ACC judul
44

2. Revisi abstrak
disesuaikan dengan
IMRAD
3. Revisi BAB 1 dibagian
introduction
4. ACC BAB 2
5. ACC BAB 3
6. Revisi BAB 4 dibagian
opini
7. Revisi BAB 5 dibagian
simpulan lebih Dina Isfentiani,
diuraikan S.Kep.Ns., M.Ked
4. 16 Mei 2020 1. Revisi abstrak di
tambahin dibagian
introduction
2. Revisi BAB 1 dibagian
introduction
3. Revisi BAB 4 dibagian
opini
4. Revisi BAB 5 dibagian Dina Isfentiani,
simpulan dipersingkat S.Kep.Ns., M.Ked
5. 18 Mei 2020 1. Abstrak tambah sedikit
dan ACC
2. BAB 1 ACC
3. BAB 4 tambah sedikit
dan ACC
4. BAB 5 ACC Dina Isfentiani,
S.Kep.Ns., M.Ked

Mengetahui
Ketua Program Studi D4 Kebidanan

Dwi Purwanti, SKp. SST, M.Kes


NIP 1967020619900320

KEMENTRIAN KESEHATAN R.I


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
Jl. Pucang Jajar Tengah 56 Surabaya 60282 Website www.poltekkesdepkes-sby.ac.id
Phone 031-5027058│Fax 031-5028141 e-mail Webmaster@poltekkesdepkessby.ac.id
45

Phone 031-5049649, 5027404│Fax 031-5049649 emailjurkeb.poltekkesdepkessby@gmail.com

LEMBAR BIMBINGAN
Nama : Uswatun Hasanah
NIM : P27824419088
Ruang Lingkup : Kesehatan Reproduksi (KESPRO)
Judul : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Menstrual Hygiene
Pada Remaja Putri (Literature Review)
Penguji : Siti Alfiah, S.Kep Ns, AMd Keb, M.Kes

Pembimbing 1 : Dina Isfentiani, S.Kep.Ns., M.Kes

Pembimbing 2 : Astuti Setiyani, SST., M.Kes

No Tanggal Materi Bimbingan Tanda Tangan


Pembimbing
1. 11 Mei 2020 1. Penjelasan tentang
systematic review lihat
di pedoman skripsi
2. Pengajuan judul

Astuti Setiyani, SST.,


M.Kes

2. 15 Mei 2020 1. Abstrak ACC


2. BAB 1 ACC
3. BAB 2 ACC
4. BAB 3 ACC
5. Revisi BAB 4 (tidak
perlu menyebutkan
angka-angka langsung
dibahas arti dari angka
tersebut)
6. Revisi BAB 5 dibagian
saran ditambahkan
7. Dilampirkan hasil jurnal
yang ambil

Astuti Setiyani, SST., M.


Kes
46

3. 16 Mei 2020 1. BAB 4 ACC


2. BAB 5 ACC
3. Jurnal dimasukkan
lampiran dan diberi
kalimat lampiran setiap
jurnal
Astuti Setiyani, SST.,
M.Kes

4. 17 Mei 2020 1. Lampiran jurnal ACC

Astuti Setiyani, SST.,


M.Kes

Mengetahui
Ketua Program Studi D4 Kebidanan

Dwi Purwanti, SKp. SST, M.Kes


NIP 196702061990032003

KEMENTRIAN KESEHATAN R.I


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
Jl. Pucang Jajar Tengah 56 Surabaya 60282 Website www.poltekkesdepkes-sby.ac.id
Phone 031-5027058│Fax 031-5028141 e-mail e-mail Webmaster@poltekkesdepkes-sby.ac.id
47

Phone 031-5049649, 5027404│Fax 031-5049649 e-mailjurkeb.poltekkesdepkessby@gmail.com

BERITA ACARA SKRIPSI


Pada hari ini Rabu, tanggal 20 bulan Mei tahun 2020, telah dilaksanakan sidang
skripsi atas nama:
Nama : Uswatun Hasanah
NIM : P27824419088
Kelas : D4 Kebidanan Alih Jenjang A Semester II
Judul : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Menstrual Hygiene Pada
Remaja Putri (Literature Review)
Tanda Tangan Mahasiswa

(Uswatun Hasanah)
P27824419088

Dengan penguji sebagai berikut:


Ketua : Siti Alfiah, S.Kep Ns, AMd Keb, M.Kes

Anggota : 1. Dina Isfentiani, S.Kep.Ns., M.Ked

2. Astuti Setiyani, SST., M.Kes

Dengan Perbaikan:
BAB/Halaman Tanda Tangan
No. Penguji Perbaikan
Yang Direvisi Penguji
48

1. Siti Alfiah, Cover sampai Memperbaiki dan


S.Kep Ns, penutup sistematika
AMd Keb, penulisan BAB 1
M.Kes sampai BAB 5 dan
lampiran jurnal

Siti Alfiah,
S.Kep Ns,
AMd Keb,
M.Kes
BAB 1, BAB 2, Memperbaiki
BAB 3, BAB 4, sistematika
BAB 5 penulisan yang
baik dan benar
Siti Alfiah,
S.Kep Ns,
AMd Keb,
M.Kes

Lembar Memperbaiki
persetujuan, kalimat dengan
pengesahan dan benar dan nama
kata pengantar penguji serta
gelarnya yang
benar Siti Alfiah,
S.Kep Ns,
AMd Keb,
M.Kes

Abstrak Memperbaiki
sistematika
penulisan yang
baik dan benar
Siti Alfiah,
S.Kep Ns,
AMd Keb,
M.Kes

BAB 2 Dibagian kerangka


Metode Review operasional
penjelasannya
49

diperjelas
Siti Alfiah,
S.Kep Ns,
AMd Keb,
M.Kes

BAB 3 Ditabel hasil


Hasil Review dijelaskan
signifikannya yang
benar serta
sistematika
penulisan yang
benar Siti Alfiah,
S.Kep Ns,
AMd Keb,
M.Kes

BAB 4 Lebih dijelaskan


Pembahasan sesuai dengan
jurnal yang
digunakan

Siti Alfiah,
S.Kep Ns,
AMd Keb,
M.Kes
Berita Acara Diperbaiki kalimat
yang benar dan
dilengkapi yang
benar

Siti Alfiah,
S.Kep Ns,
AMd Keb,
M.Kes

Lampiran Lampiran jurnal


dijadikan 1 file
kumpulan jurnal

Siti Alfiah,
50

S.Kep Ns,
AMd Keb,
M.Kes
2. Dina Isfentiani, BAB 2 Dibagian diagram
S.Kep.Ns., Metode Review flow hasil
M.Ked pencarian dan
seleksi artikel lebih
diperinci dan
diperjelas
Dina
Isfentiani,
S.Kep.Ns.,
M.Ked

BAB 3 Tabel hasil


Hasil Review dijelaskan
signifikannya dari
hasil disetiap jurnal
yang digunakan
Dina
Isfentiani,
S.Kep.Ns.,
M.Ked

Astuti Setiyani, BAB 5 Koreksi saran


SST., M.Kes Simpulan dan
Saran

Astuti
Setiyani,
SST., M.Kes

Daftar Pustaka Sesuaikan sama


jurnal yang
digunakan
51

Astuti Setiyani,
SST., M.Kes

Surabaya, 20 Mei 2020

Mengetahui
Ketua Prodi D4 Kebidanan Ketua Penguji

Dwi Purwanti, SKp. SST, M.Kes. Siti Alfiah, S.Kep Ns, AMd Keb, M.Kes.
NIP 1967020619900323003 NIP. 196905011989032002

Anda mungkin juga menyukai