SKRIPSI
Oleh :
USWATUN HASANAH
NIM. P27824419088
i
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
MENSTRUAL HYGIENE PADA REMAJA PUTRI
(LITERATURE REVIEW)
SKRIPSI
Oleh :
USWATUN HASANAH
NIM. P27824419088
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi Ini Telah Di Setujui Untuk Dipertahankan Pada Ujian Sidang Skripsi
Tanggal 20 Mei 2020
Oleh :
Pembimbing 1
Pembimbing II
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Uswatun Hasanah
NIM. P27824419088
MENGESAHKAN
TIM PENGUJI
TANDA TANGAN
Mengetahui,
Ketua Program Studi Diploma 4 Kebidanan
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan
Pada Remaja Putri (Literature Review)", sebagai salah satu syarat menyelesaikan
Dalam review ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak,
karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
Kemenkes Surabaya.
terselesaikan.
3. Dwi Purwanti, SKp. SST, M.Kes, selaku Ketua Progran Studi D4 Kebidanan
terselesaikan.
v
5. Siti Alfiah, S.Kep Ns, AMd Keb, M.Kes, selaku Ketua Penguji yang telah
6. Bapak, Ibu, kakak atas cinta, dukungan dan do’a yang selalu diberikan
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala amal
baik yang telah diberikan dan semoga skripsi berguna bagi semua pihak yang
memanfaatkan.
Penulis
vi
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan
saya, didalam naskah SKRIPSI ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah
diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan
Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan
unsur PLAGIASI, maka saya bersedia SKRIPSI ini digugurkan dan gelar
akademik yang telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses sesuai dengan
vii
ABSTRAK
Latar Belakang: Menstrual hygiene adalah kebersihan diri seorang wanita ketika
menstruasi yang memegang peranan penting dalam kesehatan seseorang termasuk
menghindari adanya gangguan pada fungsi alat reproduksi serta bertujuan untuk
mencegah penyakit serta meningkatkan perasaan sejahtera. Rendahnya
pengetahuan dan sikap remaja tentang praktik menstrual hygiene dapat
mengakibatkan gangguan reproduksi. Hal ini sering timbul dikarenakan remaja
tidak dapat dapat mengaplikasikan bagaimana cara merawat bagian reproduksi
khususnya pada saat menstruasi. Upaya yang dilakukan agar mencegah penyakit
pada alat reproduksi dengan cara melakukan praktik menstrual hygiene yang
benar. Tujuan: Melakukan review terhadap studi empiris terbaru untuk mengkaji
faktor-faktor yang berhubungan dengan menstrual hygiene pada remaja. Metode:
Penelitian ini menggunakan metode Literature Review dengan rancangan
penelitian menggunakan PRISMA (Preferred Reporting Item for Systematic
Reviews and Meta-analysis). Pencarian dilakukan di beberapa database elektronik
NCBI dan Google Scholar, jurnal diterbitkan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir
yang dipublikasikan dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris dan
memenuhu kriteria inklusi. Hasil pencarian menyisakan 14 jurnal yang memenuhi
kriteria inklusi. Simpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap
remaja putri terhadap praktik menstrual hygiene pada remaja putri dan sudah kuat
jika digeneralisasikan. Saran: Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
faktor-faktor yang berhubungan dengan menstrual hygiene pada remaja putri
untuk mendapatkan hasil yang lebih valid serta dilakukan penelitian lebih lanjut
dengan faktor yang lain terkait menstrual hygiene dengan responden yang lebih
banyak.
viii
ABSTRACT
ix
DAFTAR ISI
Halaman:
HALAMAN JUDUL ................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN REVIEW...............................................................vii
ABSTRAK ...........................................................................................................viii
DAFTAR ISI............................................................................................................x
DAFTAR TABEL...................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xiii
DAFTAR SINGKATAN......................................................................................xiv
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................4
1.3 Tujuan Review .................................................................................................4
BAB 2 METODE REVIEW....................................................................................5
2.1 Jenis Penelitian..................................................................................................5
2.2 Kerangka Operasional.......................................................................................6
BAB 3 HASIL REVIEW.........................................................................................8
BAB 4 PEMBAHASAN........................................................................................13
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN.......................................................................25
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................26
LAMPIRAN...........................................................................................................29
x
DAFTAR TABEL
Halama
n:
Tabel 3.1 Pengetahuan Berhubungan dengan Praktik Menstrual Hygiene .........8
Tabel 3.2 Sikap Berhubungan dengan Praktik Menstrual Hygiene ....................9
Tabel 3.3 Pengetahuan dan Sikap Berhubungan dengan Praktik Menstrual
Hygiene ................................................................................................10
Tabel 3.4 Jumlah Artikel Berdasarkan Tahun Publish, Faktor Pengaruh
Menstrual Hygiene, Desain Penelitian .................................................12
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman:
Gambar 2.1 Diagram Flow Hasil Pencarian dan Seleksi Artikel ....................... 7
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
DAFTAR SINGKATAN
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
benar. Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan
sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam
semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya
(Mirna, 2013). Remaja atau dalam istilah asing yaitu adolescence yang berarti
usia 10-19 tahun. Remaja adalah masa dimana tanda-tanda seksual sekunder
2015). Banyak fenomena pada remaja yang menstruasi akibat dari rendahnya
perilaku menstrual hygiene dan sering timbul terkait kesehatan reproduksi pada
Pondok Pesantren Dar El Hikmah Pekan baru bahwa dari 148 responden, yang
memiliki perilaku tidak baik pada saat melakukan personal hygiene saat
1
2
perilaku hygiene dengan benar sebesar 21,6 persen. Hasil survei menunjukkan
Remaja) mencapai 28 persen. Berarti hanya 28 dari 100 remaja yang akses
menstruasi.
pengetahuan siswi tentang perawatan diri saat menstruasi sejak dini akan
mendorong tingkat kesadaran untuk melakukan praktik perawatan diri yang tepat
yang mempengaruhi sikap yaitu; pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang
hygiene pada remaja putri yaitu sumber informasi yang diperoleh dari ibu. Ibu
Untuk itu remaja putri perlu mengetahui tentang kesehatan reproduksi agar
memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor
yang ada disekitarnya. Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja putri
memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses
tenaga pendidikan pada sistem pendidikan yang ada dengan strategi pembinaan
dan non-formal dan diluar sekolah dengan pendekatan pendidikan sebaya yang
(SDKI, 2017).
remaja putri.
putri.
BAB 2
METODE REVIEW
adalah analisis terintegrasi (bukan hanya ringkasan) tulisan ilmiah yang terkait
penelitian, mengidentifikasi tema, konsep, dan peneliti utama pada suatu topik,
sistematis dengan mengikuti tahapan penelitian yang benar. Literature review ini
menggunakan basis data NCBI dan google schoolar, literature yang digunakan
jurnal nasional dan internasional terbatas 5 tahun terakhir dari tahun 2015-2020
artikel teks lengkap baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, mencari
kata kunci pada NCBI (menstrual hygiene, knowledge and attitude of menstrual
5
6
dengan melakukan pencarian litertur dalam basis data elektronik (NCBI, google
scholar) pada tanggal 18 April 2020. Langkah kedua dan ketiga, judul beserta
abstrak disaring untuk relevansi, artikel yang tersisa diperiksa, disesuaikan dengan
dan Bahasa Inggris, full text, penelitian diterbitkan pada jurnal dalam rentang
tahun 2015-2020, jurnal berfokus pada pengetahuan dan sikap. Analisis literatur
berfokus pada pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap menstrual hygiene pada
remaja putri.
7
Menentukan Resourches:
(NCBI dan Google scholar)
Pencarian pada situs NCBI : 23 jurnal
Pencarian pada situs Google scholar : 27 jurnal
Menentukan Topik:
Hubungan pengetahuan dan sikap dengan praktik menstrual hygiene pada remaja putri
Seleksi artikel yang relevan maksimal 5 tahun terakhir dan full text dengan menggunakan
keyword yang ditentukan
(n = 50 jurnal)
Melakukan seleksi artikel berdasarkan relevansi dan disesuaikan dengan kriteria inklusi
(n = 14 jurnal)
Faktor pengetahuan dengan Faktor sikap dengan praktik Faktor pengetahuan, sikap
praktik menstrual hygiene menstrual hygiene dengan praktik menstrual
(n = 5 jurnal) (n = 1 jurnal) (n = 8 jurnal)
Pembahasan
HASIL REVIEW
Pada bagian ini dijelaskan hasil dan analisis dari penelitian, karakteristik
review ini yang terdiri dari, faktor pengetahuan dengan praktik menstrual hygiene
8
9
Tabel 3.2 Sikap berhubungan dengan praktik menstrual hygiene pada remaja putri
Metode (desain, sampel,
Penulis dan
No variabel, instrumen, Hasil
tahun
analisis)
1. Yamin, dkk. D : Cross sectional Hasil penelitian menunjukan bahwa
2019 S : Exhaustive sampling, sebanyak 61 remaja putri (81,3%) yang
besar sampel yang bersikap negatif memiliki hygiene yang
digunakan adalah 147 buruk dan hanya 14 remaja putri (18,7%)
siswi perempuan yang memiliki hygine yang baik. Sikap
V: positif sebanyak 38 remaja putri (52,8%)
1. Sikap yang memiliki hygiene yang buruk dan
(47,2%) yang memiliki hygiene yang baik.
2. Praktik hygine
Dari hasil analisis statistik continuity
menstruasi correction diperoleh nilai signifikan
10
Tabel 3.3 Pengetahuan dan sikap berhubungan dengan praktik menstrual hygiene
pada remaja putri
Metode (desain, sampel,
Penulis dan
No variabel, instrumen, Hasil
tahun
analisis)
1. Pemiliana, D : Analitik, cross Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh
dkk. 2019 sectional nilai p<0,05 artinya ada hubungan
S : Total samping, besar signifikan antara pengetahuan, sikap
sampel yang digunakan dengan praktik remaja putri dengan
adalah 45 remaja putri personal hygiene saat menstruasi di SMA
V: Etislandia Medan.
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Praktik
I : Wawancara
A : Statistik (chi-
square)
2. Asha, dkk. D : Cross sectional Mayoritas remaja memiliki pengetahuan
2019 S : Besar sampel yang yang buruk (56,6%), dan praktik (68,5%)
digunakan adalah 143 sedangkan sikapnya baik (67,1%). Hasil
renaja putri penelitian menunjukkan skor pengetahuan
V: dan sikap berkolerasi positif dan signifikan
1. Pengetahuan dengan praktik kebersihan menstruasi di
2. Sikap BKSP, Bangladesh (p<0,05).
3. Praktik kebersihan
menstruasi
I : Kuisioner
A : ANOVA
3. Fehintola et al. D : Cross sectional Hasil penelitian diperoleh secara
2017 S : Besar sampel yang keseluruhan lebih dari setengah (55,9%)
digunakan adalah 477 remaja putri memiliki pengetahuan yang
remaja putri. baik tentang menstruasi dan kebersihan
V: menstruasi. Dan secara keseluruhan
1. Pengetahuan (74,72%) dari remaja memiliki praktik
2. Sikap buruk sementara (25%) memiliki praktik
3. Praktik kebersihan yang baik. Dengan nilai p<0,05 yang
menstruasi artinya ada hubungan yang signifikan
I : Kuisioner antara pengetahuan, sikap dan praktik
A : Statistik menstruasi di kalangan anak perempuan
sekolah menengah di Ogbomoso, negara
bagian Oyo, Nigeria.
4. Novianti, D : Cross sectional Hasil uji statistik chi- square pada taraf
Yasnani, dkk. S : Non-Probability kepercayaan 95% (α=0,05) menunjukkan
11
Tabel 3.4 Jumlah artikel berdasarkan tahun publish, faktor pengaruh menstrual
hygiene, desain penelitian
Kategori N %
Tahun Publikasi
2015 2 14,3
2016 4 28,6
2017 1 7,1
2018 - -
2019 5 35.7
2020 2 14,3
Total 14 100
Faktor pengaruh menstrual hygiene
Pengetahuan 5 35,7
Sikap 1 7,1
Pengetahuan dan sikap 8 57,2
Deasin Penelitian
cross sectional 13 92,9
Survay dasar 1 7,1
Tolal 14 100
setengahnya pada tahun 2016 dan 2019. Jumlah artikel berdasarkan faktor
PEMBAHASAN
Remaja Putri
menstruasi tidak akan terjadi begitu saja, tetapi merupakan sebuah proses yang di
pelajari karena individu mengerti dampak positif dan negatif suatu perilaku yang
terkait dengan keadaan menstruasi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Putri, Setianingsih, 2016) bahwa hasil analisis bivariat hubungan
13
14
informasi yang didapatkan dari ibu, hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Upashe et al, 2015, Naupane et al, 2020, Asha, dkk. 2019,
Fehintola, et al, 2017) yang menyatakan bahwa ibu yang memiliki pendidikan
tinggi diatas 1,51 kali lebih mungkin memiliki pengetahuan yang baik tentang
menstruasi dan menstrual hygiene. Orang tua terutama ibu merupakan orang
terdekat dari seorang anak sehingga informasi tercepat yang didapatkan oleh anak
bersumber dari ibu sehingga pendidikan yang dimiliki ibu dapat memberi
ini masih ada remaja yang berpengetahuan kurang tentang personal hygiene saat
menstruasi. Hal ini karena dipengaruhi pengalaman yang masih salah sehingga
kemampuan untuk dipraktikkan berada pada kondisi yang tidak benar dan
atau tidak benar. Pengalaman pribadi ataupun orang lain dapat digunakan sebagai
institusi sekolah, serta kelompok kegiatan remaja yang peduli terhadap masa
puber. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Ardiati, dkk. 2019)
yang rendah tetapi jika dia mendapatkan informasi yang baik maka perilaku
informasi, maupun penyuluhan dari tenaga kesehatan. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Upashe et al, 2015) yang menyatakan bahwa
penyuluhan dari tenaga kesehatan pada hakikatnya adalah kegiatan atau usaha
Denga kata lain, adanya penyuluhan tersebut diharapkan dapat membawa akibat
pengetahuan yang dimiliki. Kedua orang tua remaja baik ayah maupun ibu yang
memiliki pendidikan tingkat sarjana, semakin tinggi pendidikan ibu maka semakin
baik pula praktik menstrual hygiene yang dimiliki anak. Ibu bekerja diluar rumah
praktik menstrual hygiene. Remaja juga memiliki kakak perempuan yang dapat
dijaga kebersihannya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Nupane et al, 2020) yang menyatakan bahwa ibu adalah sumber utama informasi
16
kesehatan menstruasi kepada pada remaja putri dari sumber yang dapat
diandalkan.
pengetahuan terhadap suatu hal, begitu pula dengan pengalaman seseorang yang
merupakan salah satu cara untuk memperoleh suatu pengetahuan dan semakin
dimiliki (Wawan dkk, 2017). Remaja yang berpengetahuan baik akan mempunyai
tingkat pengetahuan yang rendah, begitu juga dengan remaja yang memiliki
praktik sedang sebagian besar tingkat pengetahuannya juga sedang. Hal ini sejalan
yang rendah berbanding lurus dengan praktik menstrual hygiene yang rendah
pula, begitu juga dengan pengetahuan yang baik berbanding lurus dengan praktik
yang baik. Praktik yang dimiliki remaja dapat dipengaruhi oleh tingkat
17
UKS juga tidak memiliki peran dalam pemberian edukasi secara preventif dan
promotif sehingga mempengaruhi praktik yang dilakukan. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Upashe et al, 2015) yang menyatakan bahwa
kesadaran tentang kebutuhan akan informasi praktik menstrual hygiene yang baik
menjadi hal yang sangat penting. Program pendidikan kesehatan harus disiapkan
untuk menciptakan kesadaran dan praktik menstrual hygiene yang baik. Program
anak semakin tidak mampu melaksanakan praktik menstrual hygiene yang benar.
pendidikan orang tua. Salah satu responden yang memiliki praktik sedang
meskipun pengetahuannya baik bisa disebabkan dari faktor ibu yang tidak bekerja.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Upashe et al, 2015) yang
menyatakan bahwa ibu yang memiliki pekerjaan diluar rumah mungkin memiliki
menstrual hygiene. Salah satunya remaja juga tidak memiliki saudara perempuan
yang didapatkan hanya dari ibu. Alasan tersebut memungkinkan remaja tersebut
18
ibu. Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Fehintola et
al, 2017) yang menyatakan bahwa lebih dari setengah dari remaja yang memiliki
selama menstruasi sangat buruk karena hanya 25% remaja yang mengamati
praktik hygienis yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua remaja yang
Salah satu remaja yang memiliki praktik yang kurang, ibunya memiliki
praktik menstrual hygiene, hal ini sejalan dengan penelitian (Malhotra et al, 2016)
yang menyatakan semakin tinggi pendidikan ibu maka semakin baik pula praktik
menstrual hygiene yang dimiliki oleh anak. Dan mayoritas remaja tidak
pengetahuan menstruasi dan hygienis cukup baik. Upaya yang harus dilakukan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
tidak akan terjadi begitu saja, tetapi merupakan sebuah proses yang dipelajari
karena individu mengerti dampak positif atau negatif suatu perilaku yang terkait
dengan keadaan menstruasi (Wahyuni & Endang, 2014). Dan pengalaman terbukti
bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih jelas dari pada perilaku
dan perilaku dalam kehidupan remaja. Bila pengetahuan baik maka akan
mempengaruhi sikap dan perilaku yang baik pula dan sebaliknya. Jika
pengetahuan personal hygine kurang maka dampak yang akan terjadi selalu
diabaikan. Namun demikian perilaku personal hygiene pada saat menstruasi tidak
akan terjadi begitu saja, tetapi merupakan sebuah proses yang dipelajari karena
individu mengerti dampak positif atau negatif suatu perilaku yang terkait dengan
pengetahuan yang baik ternyata sikap dan perilakunya juga baik terkait dengan
4.2 Hubungan Sikap Dengan Praktik Menstrual Hygiene Pada Remaja Putri
Hasil review dari 15 jurnal, terdapat 9 jurnal yang mengkaji sikap terhadap
menstrual hygiene pada remaja putri. Dari 9 jurnal, terdapat 9 jurnal menunjukkan
dengan praktik menstrual hygiene. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Yasnani, Novianti, dkk. 2016) bahwa terdapat hubungan antara
sikap dengan praktik menstrual hygiene. Sejalan juga dengan penelitian yang
bahwa remaja yang bersikap kurang baik terhadap menstrual hygiene mempunyai
peluang lebih banyak untuk bertindak kurang baik dibanding remaja yang
signifikan dengan praktik menstrual hygiene, hal ini disebabkan sikap remaja
putri yang baru mau beranjak dewasa masih sangat tertutup dan pemalu jika
membicarakan tentang menstruasi. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Pemiliana, dkk. 2019) yang menyatakan bahwa sikap yang masih
stimulus yang diberikan dan tanggapannya masih acuh tak acuh sehingga untuk
21
membahas tentang menstruasi dengan teman ataupun orang lain dan bahkan
mengajak atau mempengaruhi orang lain masih kurang, atau disebabkan karena
sikap remaja putri yang baru beranjak dewasa masih sangat tertutup dan pemalu
peristiwa yang normal yang terjadi pada wanita. Hal ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh (Novianti, Yasnani. 2016 dan Yamin, dkk. 2019) yang
yaitu penyuluhan dari tenaga kesehatan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Asha et al, 2019) yang menyatakan bahwa remaja mendapatkan
kesehatan. Hal ini bisa mengubah sikap mengenai praktik menstrual hygine di
praktik menstrual hygiene secara benar dan higienis. Pendidikan yang tepat dapat
adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang
sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang - tidak
senang, setuju - tidak setuju, baik - tidak baik dan sebagainya) (Sunaryo, 2019).
dengan objek tertentu. Ini berarti sikap menunjukkan kesetujuan atau ketidak
Menurut Wawan dan Dewi (2017), struktur sikap terdiri dari tiga komponen
yang saling menunjang yaitu: (1) Komponen kognitif (cognitive) disebut juga
dengan hal-hal bagaimana individu berpresepsi terhadap objek sikap, dengan apa
pengalaman pribadi, kebutuhan emosional, dan informasi dari orang lain. (2)
emosional dan subjektifitas individu terhadap objek sikap, baik yang positif (rasa
senang) maupun negatif (rasa tidak senang). (3) Komponen konatif (konative)
semakin baik sikap remaja putri terhadap menstrual hygiene maka akan baik
kebersihan daerah kewanitan saat menstruasi, maka ia akan bertindak kearah yang
lebih baik yaitu mendorong dirinya untuk melakukan hal-hal yang sejalan dengan
kebersihan saat menstruasi. Semakin baik pengetahuan dan sikap remaja putri
terhadap menstrual hygine maka akan baik pula perilaku menstrual hygine.
disebabkan karena kurang memperhatikan upaya untuk hidup sehat dalam rangka
hidup sehat dan bersih. Adapun kemungkinan faktor yang mempengaruhi perilaku
menstrual hygine, yaitu sumber informasi dari ibu. Ibu merupakan media pertama
informasi yang diberikan tergantung dari tingkat pengetahuan dan sikap ibu
terhadap menstruasi. Apabila pengetahuan ibu baik, maka perilaku anak remaja
remaja putri sebagai perwujudan dari jaminan atas hak-hak reproduksi. Salah satu
dilakukan melalui pola intervensi disekolah formal dan non-formal dan diluar
5.1 Simpulan
Dari jurnal yang di review menunjukkan ada empat belas jurnal yang
praktik menstrual hygiene pada remaja putri dan terdapat sembilan jurnal
menunjukkan ada hubungan sikap dengan praktik menstrual hygiene pada remaja
putri serta ada delapan jurnal menunjukkan ada hubungan pengetahuan dan sikap
5.2 Saran
Secara umum hasil review ini sudah kuat untuk digeneralisasikan pada semua
kasus, tetapi perlu penelitian lebih lanjut dengan faktor yang lain seperti faktor
umur dan pengalaman dengan responden yang lebih banyak. Untuk jurnal yang
masalah penelitian yang sedang dibidik oleh artikel di jurnal tersebut, memahami
kontribusi yang diklaim oleh penulis, memahami substansi dari distribusi atau
solusi yang diklaim peneliti, dan memahami kesimpulan penelitian yang ditarik
25
26
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Siti, dkk. 2010. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak
Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
A. Wawan dan Dewi M. 2017. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku. Yogjakarta: Nurul Medika.
University of West Florida. 2020. Writing the Lit Review - Evidence Based
Nursing - LibGuides at University of West Florida Libraries.
27
Gustina, E., & Djannah, S. N. 2015. Sumber Informasi Dan Pengetahuan Tentang
Menstrual Hygiene Pada Remaja Putri. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(2),
147–152. DOI: https://doi.org/10.15294/kemas.v10i2.3375
Fehintola, F.O. et al. 2017. Assessment of knowledge, attitude and practice about
menstruation and menstrual hygiene among secondary high school girls in
Ogbomoso, Oyo state, Nigeria. International Journal of Reproduction,
Contraception, Obstetrics and Gynecology, 6(5):1726-1732. DOI:
http://dx.doi.org/10.18203/2320-1770.ijrcog20171932
Lamadah, S.M., Mohamed, H.A.A., & El Khedr, S.M. 2015. Knowledge, attitude
and practices of adolescent females regarding reproductive health at Makkah
al Mukaramah. Life Science Journal, 146. Diakses tanggal 20 Februari 2020.
Novian, N., Erawan, P.E., & Yasnani, Y. 2017. Hubungan Pengetahuan, Sikap,
dan Tindakan dengan Personal Hygiene Menstruasi Pada Remaja Putri di
SMP Negeri Satap Bukit Asri Kabupaten Buton. Jurnal Kesmas, Vol.1, No.3
(2016). DOI: http://dx.doi.org/10.37887/jimkesmas.v1i3.1230
Tantry, Y. U., Solehati, Tetti & Yani, D. I. 2019. Gambaran Pengetahuan, Sikap,
dan Perilaku Perawatan Diri Selama Menstruasi Pada Siswi SMPN 13
Bandung. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, Vol.10 No.1 (2019)
146-154. DOI: http://dx.doi.org/10.26751/jikk.v10i1.531
Upashe, S.P., Tekelab, T. & Mekonnen, J., 2015. Assessment of knowledge and
practice of menstrual hygiene among high school girls in Western Ethiopia.
BMC Women’s Health, pp. 1-8. DOI: http://dx.doi.org/10.1186/s12905-015-
0245-7
Lampiran 1
29
Abstract
Background: The current study is aimed to assess menstruation-related knowledge and
practices of adolescent females visiting a public health care institute of Quetta city,
Pakistan. Methods: A questionnaire-based cross-sectional survey was conducted. Nine
hundred and twenty three female adolescents attending general out-patient departments of
Mohtarma Shaheed Benazir Bhutto Hospital Quetta, Balochistan, was approached for
data collection. Based on the objectives of the study, descriptive analysis was conducted
and SPSS v. 21.0 was used for the data analysis. Results: Demographic characteristics
revealed that the mean age of the respondents was 15 years. Mothers’ (67%) were the main
source of menstruation-related information. Majority (77.7%) of our respondents never had
a class or session regarding menstruation-related education in their schools. About (44%)
knew that menstruation is a physiological phenomenon while 60.2% knew that menstrual
blood comes from the vagina. Nearly 40% of our study respondents missed their schools
because of menarche. The use of absorbent material was frequent (90%) among the
adolescent females and (68.7%) used commercially available sanitary napkins/pads.
Although majority of the respondents (58.2%) were not taking baths during menstruation,
80.5% do cleaned their genitalia with water during menstruation. Conclusion: Female
adolescents of our study had certain misconception regarding menstruation because of poor
access to health-related education. Education can be provided at healthcare facilities,
residential area as well as religious centers. Adolescent reproductive health should be
included in the school curriculum; this will influence general reproductive health of
females.
Keywords: Knowledge, Practice, Menstruation, Menstruation hygiene, Adolescent
Lampiran 2
30
Abstract
Lampiran 3
31
Abstract
Background: Menstruation is a normal physiological process of females at their
reproductive age. However, it is surrounded with social taboos and supernatural
beliefs. The poor knowledge and understanding of menstruation may lead to
unsafe hygienic practice that intern increases the risk of reproductive and genito-
urinary tract infections, cervical cancer, school drop-out, poor academic
performance and overall poor quality of life. Despite such clinical and academic
effects, the knowledge and hygienic practice of adolescent girls towards
menstruation is not well addressed in Ethiopia, particularly among school
adolescent girls. Therefore, the main objective of this study was to assess the
knowledge and menstrual hygiene practice among adolescent school girls in
southern Ethiopia. Methods: This was an institutional based cross-sectional study
conducted at Gedeo zone high schools among 791 randomly selected adolescent
girls using multi stage sampling technique. Data were collected using interviewer
administered questionnaire. The collected data were entered to EPI-INFO (soft
ware) and exported to SPSS version 20 for analysis. Bivariable and multivariable
logistics analyses were computed to identify factors associated with the poor
menstrual hygienic practice. During bi-variable analysis, variables with P-values
of less than 0.25 were entered to multivariable model for further analysis. In the
final model, P-value of less than 0.05 was used as a base to identify factors
having a statistically significant association with poor menstrual hygiene practice
at corresponding 95% confidence interval. Result: From a total of 791 adolescent
girls participated in this study, 68.3% had poor knowledge of menstruation. About
48.1% of school girls used absorbent materials, and 69.5% clean their external
genitalia. Generally, 60.3% of girls had poor menstrual hygienic practice. Age less
than 15 years [OR = 1.71:95% CI (1.22, 2.39)], longer days of menstrual flow [OR =
2.51:95% CI (1.66, 3.80)] and poor knowledge of menses [OR = 1.48:95% CI (1.04,
2.1)] had a significantly associated with poor menstrual hygiene practice.
Conclusion: Majority of adolescent school girls had poor knowledge regarding
menstruation and their hygienic practices are incorrect. This demonstrates a need
to design acceptable awareness creation and advocacy programs to improve the
knowledge and promote safe hygienic practice of adolescent school girls during
menstruation.
Keywords: Menstruation, Hygienic practice, Menses, Cross-sectional study,
Adolescents
Lampiran 4
32
Abstrak
Salah satu peristiwa penting yang terjadi pada remaja putri adalah pubertas yang
ditandai dengan datangnya menstruasi. Ketidaksiapan remaja saat mengalami
menstruasi akan berdampak buruk pada perilaku hygiene saat menstruasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menngetahui hubungan pengetahuan dengan
perilaku personal hygiene saat menstruasi pada remaja putri di SMP N 2 Ponorogo.
Desain penelitian ini menggunakan desain korelasi pendekatan cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini 141 siswi kelas VII SMP N 2 Ponorogo. Sampel
dalam penelitian ini sebanyak 43 siswi, dengan menggunakan teknik sampling
Purposive Sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
kuesioner. Analisa data menggunakan uji Contingency Coefficient. Hasil
penelitian menunjukan sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik
sebesar 27 responden (62,8%) dan hampir setengahnya16 responden (37,2%)
memiliki pengetahuan buruk. Sebagian besar responden memiliki perilaku
personal hygiene yang positif yaitu sebesar 26 responden (60,5%)dan hampir
setengahnya yaitu 17 responden (39,5%) memiliki perilaku personal hygiene
yang negatif. Dengan nilai signifikan P value 0,000 < 0,05 yang artinya ada
hubungan pengetahuan dengan perilaku personal hygiene saat menstruasi pada
remaja putri, dengan nilai Contingency Coefficient (CC) = 0,603 kategori
kuat. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan anatara pengetahuan dengan
perilaku personal hygiene saat memstruasi, semakin baik perngetahuan seseorang
maka perilaku akan semakin positif. Sehingga diharapkan bagi remaja untuk
lebih aktif dalam mencari informasi terkait personal hygiene.
Kata Kunci: Pengetahuan, Perilaku, Personal Hygiene, Menstruasi, Remaja
Lampiran 5
33
T I C L Open Acces
Abstract
Background: The issue of menstrual hygiene is inadequately acknowledged and has not
received proper attention. Use of sanitary pads and washing the genital area are essential
practices to keep the menstrual hygiene. Unhygienic menstrual practices can affect the
health of the girls and there is an increased vulnerability to reproductive tract infections
and pelvic inflammatory diseases and other complications. Therefore, the objective of
this study was to assess the knowledge and practice of menstrual hygiene among high
school girls at Nekemte town, Oromia region, Western Ethiopia.
Method: A school based cross-sectional study design was employed in Nekemte Town,
Western Ethiopia. A multi stage sampling technique was used to select 828 female high
school students. Data collection was carried out from May 04 to May 30, 2014 using a
pre- tested structured questionnaire. The data were entered into a computer using Epi-info
version 3.5.1 and then exported to SPSS for Windows version 20.0 for analysis. Bivariate
and multivariate logistic regression analysis was done at 95 % confidence interval.
Results: In this study, 504 (60.9 %) and 330 (39.9 %) respondents had good knowledge
and practice of menstrual hygiene respectively. The findings of the study showed a
significant positive association between good knowledge of menstruation and educational
status of mothers (AOR = 1.51, 95 % CI = 1.02 – 2.22), having radio/TV (AOR = 2.42,
95 % CI: 1.64 – 3.56). Educational status of the mother (AOR = 2.03, 95 % CI = 1.38 –
2.97) and earning permanent pocket money from parents (AOR = 2.73, 95 % CI = 1.76 –
4.26) revealed significant positive association with good practice of menstrual hygiene.
Conclusions: The findings showed that the knowledge and practice of menstrual hygiene
is low. Awareness regarding the need for information about good menstrual practices is
very important. So, health education program should be setup to create awareness and
practice of good menstrual hygiene.
Keywords: Knowledge, Menstruation, Practice, Sanitary pads, Hygiene
Lampiran 6
Abstract
Background & Objective: When adolescent girls have started menstruating, the main
thing that must be pay attention to is cleanliness during menstruation (Personal Hygiene).
This is because the blood vessels in the uterus are very easily infected during menstruation
because germs easily enter and cause disease in the reproductive tract. This study aims to
analyze the association between attitudes and menstrual hygiene practices. Method: The
research is quantitative research with cross sectional design with exhaustive sampling. The
sample is all female students Class X and XI in Islamic Boarding School Ummul
Mukminin Makassar City as many as 147 people. Data were analyzed univariately and
bivariately using the continuity correction test. Results: the result showed there was
association between attitudes towards menstrual hygiene practices for female students of
the Islamic Boarding School Ummul Mukminin Makassar City where the p value = 0,000
was smaller than the value (0.05). Conclusion: the conclusion of this study is that there is
a association between attitude and menstrual hygiene practices for female students of the
Islamic Boarding School Ummul Mukminin Makassar. The advice addressed to adolescent
girls are expected to maintain personal hygiene during menstruation better.
Keyword: Attitude, Personal Hygiene, Menstrual Hygiene
Lampiran 7
Abstract
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk memelihara kesehatan, baik fisik maupun psikisnya. Berdasarkan survei
awal peneliti yang dilakukan pada bulan Juli di SMA Etislandia dengan jumlah siswi 45
orang, melalui wawancara kepada 7 orang siswi 4 orang siswi mengatakan bahwa mereka
mengalami rasa gatal pada daerah kewanitaan mereka ketika 3 orang siswi diantaranya
mengalami keputihan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menegetahui hubungan
perilaku remaja putri dengan personal hygiene pada remaja putri Di SMA Etislandia Medan
Tahun 2018. Metode penelitian yang digunakan analitik dengan pendekatan cross sectional.
Populasi pada penelitian ini sebanyak 45 siswi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
teknik total populasi (total population) dengan jumlah sampel sebanyak 45 responden. data
menggunakan uji univariat dan bivariat Chi Square pada tingkat kepercayaan 95%
(α=0,05). Hasil uji statistik dengan Chi Square,diperoleh hasil pengetahuan(0,033), sikap
(0,49), dan tindakan (0,032) dengan Personal hygiene saat menstruasi di SMA Etislandia
Medan Tahun 2018.Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini ada hubungan antara
pengetahuan, sikap dan tindakan remaja putri dengan personal hygiene saat menstruasi di
SMA Etislandia Medan tahun 2018. Diharapkan agar para guru dapat memberi motivasi
kepada remaja putri untuk menerapkan dan menjaga personal hygiene dalam kehidupan
sehari-hari.
Lampiran 8
Abstract
Maintaining proper hygiene during menstruation prevents certain reproductive illnesses.
For female athletes, they need to put an extra effort to keep themselves healthy at this time
because of their daily strenuous activities. In this study, we assessed the level of
knowledge, attitude and practices about menstrual hygiene management among adolescent
trainee athletes. A cross-sectional study was carried out among adolescent trainee athletes
from BKSP. Samples were chosen conveniently from different sports departments. In total,
143 Female athletes who regularly menstruate were included. A semi-structured
questionnaire was used to determine the level of knowledge, attitude and practices and their
associated factors. One-way analysis of variance (ANOVA) was used to compare means of
outcome variables. The mean ± SD age of our participant was 14.31 ± 1.48. Majority of the
participants were scared during their first menstruation (39.9%). Mothers were the main
source of information (84.6%). Majority of the participants had poor knowledge (56.6%)
and practices (68.5%) while the level of attitude was good (67.1) regarding menstruation.
Age-group was associated with knowledge score (p=0.034) regarding menstruation while
family income was associated with attitude (p=0.014). Educational level of father was
associated with both knowledge (p=0.049) and attitude (p=0.010). Poor level of knowledge
and practices were observed among the survey respondents, though the level of attitude was
satisfactory. Mothers were the primary source of information regarding menstrual hygiene.
It is important to provide menstrual hygiene education to the young athletes from a reliable
and formal source.
Keywords: knowledge, attitude, practices, menstrual hygiene, athletes, adolescents
Lampiran 9
Lampiran 10
Novianti1 Yasnani, S.Si., M.Kes2 Putu Eka Meiyana Erawan, S.KM., M.PH3
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo123 Noviantiscorpion@yahoo.com1
Yasnani_rahabuddin@yahoo.com2 Putu_eka87@yahoo.com3
Abstrak
Personal hygiene menstruasi merupakan komponen hygiene perorangan yang memegang
peran penting dalam menentukan status kesehatan, khususnya terhindar dari infeksi alat
reproduksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap,
dan tindakan dengan personal hygiene pada remaja putri di SMP Negeri Satap Bukit Asri
Kabupaten Buton Tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan penelitian analitik
dengan design Cross sectional. Populasi pada penelitian ini sebanyak 33 siswi.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Non Probability
Sampling yaitu teknik sampling jenuh dengan mengambil anggota populasi semua
menjadi sampel. Maka besar sampel penelitian adalah 33 responden. Analisis statistik
menggunakan uji Chi Square pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian
menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan (Value =0,030), sikap
(Value =0,009), dan tindakan (Value =0,003) siswi dengan personal hygiene menstruasi.
Sehingga diharapkan remaja putri dapat menerapkan dan menjaga personal hygiene pada
saat mentruasi dengan rutin dalam kehidupan sehari-hari. Sekolah juga dapat menambah
kurikulum untuk kesehatan reproduksi serta pembuatan UKS sekolah sebagai tempat
memperoleh sumber informasi dalam menyadari pentingnya menjaga kebersihan organ
genetalia eksterna secara dini.
Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, tindakan, personal hygiene menstruasi
Lampiran 11
Abstract
Background: Menstruation is a physiological process in female adolescents which
usually started at age of 9–12 years. Menstrual hygiene is a hygienic practice during
menstruation which can prevent women from the infection in reproductive and urinary
tract. Lack of knowledge regarding menstruation and menstrual hygiene lead to poor
attitude and practice. This study was conducted to assess the level of knowledge, attitude
and practice of menstrual hygiene among high schools students in Jatinangor. Methods:
This descriptive cross-sectional study was conducted from May until June 2013 in high
schools around Jatinangor. This study population was taken from four schools selected
through cluster random sampling from 17 junior and senior high schools available in
Jatinangor. Total sampling from four schools was undertaken and a total of 238 female
high school students’ data were established. The respondents aged between 13–19 years
old. Results: The level of knowledge, attitude and practice among participants were 180
(75.63%), 186 (78.15%) and 210 (88.24%) respectively which were mostly good.
Conclusions: Overall, most of the participants in this study have good knowledge,
attitude and practice about menstrual hygiene, but a few of them still have poor and
moderate knowledge and attitude, although there is no poor practice among them.
[AMJ.2016;3(2):230–8]
Keywords: Adolescent, knowledge, menstrual hygiene, practices
Lampiran 12
1,2
Program Studi Kesehatan Masyarakat Jenjang S-1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju Jln.
Harapan Nomor 50, Lenteng Agung – Jakarta Selatan 12610 Telp: (021) 78894045, Email:
bencikucing2@gmail.com
Abstrak
Perilaku higienis merupakan tema penting yang perlu ditelaah secara mendalam. Hal ini
karena berdasarkan kajian teoretis yang ada salah satu upaya mengurangi gangguan
pada saat menstruasi yaitu membiasakan diri dengan perilaku higienis. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap tentang personal hygiene
menstruasi terhadap perilaku personal hygiene remaja puteri pada saat menstruasi di
SMP Patriot Kranji Tahun 2014. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan
pendekatan kuantitatif. Jumlah responden dalam penelitian ini 102 orang dengan teknik
pengambilan sampel yaitu total sampel. Penyajian data dilakukan dengan menggunakan
tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden
tergolong kurang sebesar (53,9%), sikap kurang baik (80,4%), dan perilaku terbesar
(70,6%) yaitu kurang. Dari analisa bivariat ada hubungan pengetahuan tentang personal
hygiene menstruasi terhadap perilaku personal hygiene remaja puteri pada saat
menstruasi (p=0,046), dan ada hubungan sikap tentang personal hygiene menstruasi
terhadap perilaku personal hygiene remaja puteri pada saat menstruasi (p=0,000). Untuk
remaja putri lebih menjaga kebersihan diri pada saat menstruasi dengan cara
membersihkan alat kelamin dari depan kebelakang, mengganti pembalut setiap 3-4 jam
serta mengganti celana dalam jika sudah terkena noda darah.
Lampiran 13
Lecturer of, Department of Pediatric Nursing, Faculty of Nursing, Sohag University Egypt.
Assistant Professor, Department of Pediatric Nursing, Faculty of Nursing, Sohag University Department of
Community Health Nursing, Faculty of Nursing, Assiut University Egypt.
Abstract
Aim of the study: To assess the knowledge, attitude and practice toward menstruation
among adolescent girls at Sohag City. Methods: A descriptive cross-sectional design was
utilized for the study. A convenient sample of 100 adolescent girls was recruited for the
study. A self-administrated questionnaire and Menstruation Attitude Questionnaire (MAQ)
were used for data collection. Results: The level of knowledge was more significantly
higher among urban girls and those with a higher level of education. Two-thirds had a
satisfactory level of knowledge; more than two-thirds used sanitary pads as the ideal use
during menstruation. The participants agreed that menstruation is a debilitating among 42
girls (42%), a bothersome among 15 girls (15%) and natural event among 53 girls (53%).
Furthermore, they agreed that they can anticipate their menstruation among 80 girls (80%)
and they denied the effect of it among 8 girls (8%). The majority of participants were
informed about menstruation from their mothers as the first source of information. There
was a positive correlation between participants' score of knowledge and their attitude
toward menstruation. Conclusions and Recommendations: adolescent girls had a
satisfactory level of knowledge about menstruation. Their mothers were the main source of
information. The level of knowledge positively correlated with the girls attitude toward
menstruation It is recommended to prepare girls for menstruation before menarche through
providing them with well-planned school health program for girls and mothers about
menstruation by well-trained educators.
Keywords: Knowledge, Attitude, Practice, Menstruation & Adolescent Girls
Lampiran 14
Abstract
This paper investigates the factors associated with knowledge, attitudes, autonomy, and
constraints in the management of menstruation in three districts of Uttar Pradesh. The
paper uses data collected from 1,800 post-menarche adolescent girls under a baseline
study commis-sioned by UNICEF in 2012 for a social and behaviour change project,
called ‘Girls Today, Women Tomorrow’, on menstrual management. The findings suggest
that about half of the girls did not have information or knowledge about menstruation.
Less than one-quarter of them followed correct hygiene practices, with very few using
‘sanitary napkin’ as a menstrual absorbent. It was also found that 31 per cent, 20 per cent,
and 24 per cent of girls felt impure, isolated, and irritated respectively during
menstruation. Two-thirds of the girls reported constraints in the management of
menstruation and nearly one-quarter had low autonomy during menstruation. Multivariate
analyses indicated that socioeconomic characteristics, such as place of residence (district),
the girl’s and her mother’s education, ethnicity, household occupation, economic status,
exposure to mass media, and availability of private space, were significant factors
influencing menstrual hygiene and autonomy in the management of menstruation.
LEMBAR BIMBINGAN
Nama : Uswatun Hasanah
NIM : P27824419088
Ruang Lingkup : Kesehatan Reproduksi (KESPRO)
Judul : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Menstrual Hygiene
Pada Remaja Putri (Literature Review)
Penguji : Siti Alfiah, S.Kep Ns, AMd Keb, M.Kes
2. Revisi abstrak
disesuaikan dengan
IMRAD
3. Revisi BAB 1 dibagian
introduction
4. ACC BAB 2
5. ACC BAB 3
6. Revisi BAB 4 dibagian
opini
7. Revisi BAB 5 dibagian
simpulan lebih Dina Isfentiani,
diuraikan S.Kep.Ns., M.Ked
4. 16 Mei 2020 1. Revisi abstrak di
tambahin dibagian
introduction
2. Revisi BAB 1 dibagian
introduction
3. Revisi BAB 4 dibagian
opini
4. Revisi BAB 5 dibagian Dina Isfentiani,
simpulan dipersingkat S.Kep.Ns., M.Ked
5. 18 Mei 2020 1. Abstrak tambah sedikit
dan ACC
2. BAB 1 ACC
3. BAB 4 tambah sedikit
dan ACC
4. BAB 5 ACC Dina Isfentiani,
S.Kep.Ns., M.Ked
Mengetahui
Ketua Program Studi D4 Kebidanan
LEMBAR BIMBINGAN
Nama : Uswatun Hasanah
NIM : P27824419088
Ruang Lingkup : Kesehatan Reproduksi (KESPRO)
Judul : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Menstrual Hygiene
Pada Remaja Putri (Literature Review)
Penguji : Siti Alfiah, S.Kep Ns, AMd Keb, M.Kes
Mengetahui
Ketua Program Studi D4 Kebidanan
(Uswatun Hasanah)
P27824419088
Dengan Perbaikan:
BAB/Halaman Tanda Tangan
No. Penguji Perbaikan
Yang Direvisi Penguji
48
Siti Alfiah,
S.Kep Ns,
AMd Keb,
M.Kes
BAB 1, BAB 2, Memperbaiki
BAB 3, BAB 4, sistematika
BAB 5 penulisan yang
baik dan benar
Siti Alfiah,
S.Kep Ns,
AMd Keb,
M.Kes
Lembar Memperbaiki
persetujuan, kalimat dengan
pengesahan dan benar dan nama
kata pengantar penguji serta
gelarnya yang
benar Siti Alfiah,
S.Kep Ns,
AMd Keb,
M.Kes
Abstrak Memperbaiki
sistematika
penulisan yang
baik dan benar
Siti Alfiah,
S.Kep Ns,
AMd Keb,
M.Kes
diperjelas
Siti Alfiah,
S.Kep Ns,
AMd Keb,
M.Kes
Siti Alfiah,
S.Kep Ns,
AMd Keb,
M.Kes
Berita Acara Diperbaiki kalimat
yang benar dan
dilengkapi yang
benar
Siti Alfiah,
S.Kep Ns,
AMd Keb,
M.Kes
Siti Alfiah,
50
S.Kep Ns,
AMd Keb,
M.Kes
2. Dina Isfentiani, BAB 2 Dibagian diagram
S.Kep.Ns., Metode Review flow hasil
M.Ked pencarian dan
seleksi artikel lebih
diperinci dan
diperjelas
Dina
Isfentiani,
S.Kep.Ns.,
M.Ked
Astuti
Setiyani,
SST., M.Kes
Astuti Setiyani,
SST., M.Kes
Mengetahui
Ketua Prodi D4 Kebidanan Ketua Penguji
Dwi Purwanti, SKp. SST, M.Kes. Siti Alfiah, S.Kep Ns, AMd Keb, M.Kes.
NIP 1967020619900323003 NIP. 196905011989032002