SKRIPSI
Disusun Oleh:
C1010080
2014
65
SKRIPSI
Disusun Oleh:
C1010080
2014
66
Persetujuan Skripsi
Jika dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melakukan pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap
dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di STIKes Bhakti Mandala
Husada Slawi.Demikian pernyataan saya buat dengan sesungguhnya.
KATA PENGANTAR
6. Bapak dan ibu yang selalu memberikan motivasi serta doa dan banyak
memberikan dorongan, semangat, kasih sayang dan bantuan baik secara
moril maupun materiil demi lancarnya penyusunan skripsi ini.
Peneliti
71
Erli Erna Wati 2014. Pengaruh Massage Kaki Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Risnanto, SST., M.Kes. Pembimbing II: Khodijah, S.Kep., Ns. 109 Halaman.
Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang tergolong silent killer atau
penyakit yang dapat membunuh manusia secara diam-diam. Mengingat dampak
negatif yang ditimbulkan baik jangka pendek ataupun jangka panjang. Sehingga
perlu ditangani secara tepat. Pengobatan hipertensi dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu dengan farmakologis atau dengan obat dan dengan non farmakologis
salah satunya yaitu dengan massage kaki. Massage kaki dapat menurunkan
tekanan darah yang dapat ditoleransi oleh tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh massage kaki terhadap penurunan tekanan darah pada
penderita hipertensi di Desa Penusupan Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu pra experiment dengan menggunakan
rancangan one graup pretest-posttest. Responden berjumlah 30 orang dengan
teknik pengambilan total sampling massage kaki dilakukan selama 15 menit
setiap hari selama 4 hari. Data diperoleh dengan mengukur tekanan darah sebelum
dan sesudah intervensi kemudian dicatat ke dalam lembar observasi tekanan
darah, serta di analisa dengan uji statistik univariat dan bivariat. Berdasarkan
analisa data dengan uji paired t-test dan =0,05 diketahui terdapat penurunan
tekanan darah yang signifikan antara sebelum dan sesudah massage kaki (sistolik :
t=11.292, p= 0,000; diastolik : t= 4.868, p= 0,000) sehingga dapat disimpulkan
bahwa massage kaki dapat berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah.
Masase kaki dapat memperlancar aliran darah balik dari kaki menuju ke
jantung.Disarankan responden dapat melakukan massage kaki sebagai salah satu
72
Erli Erna Wati 2014. The Influence Of Foot Massage Toward Decrease Of Blood
Halaman
DAFTAR ISI................................................................................................ i
DAFTAR GAMBAR................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1
3.6.Definisi operasional variabel penelitian dan skala pengukuran
...............................................................................................44
3.7...................................Teknik pengolahan data dan analisa data
...............................................................................................45
3.8...........................................................................Etika penelitian
...............................................................................................47
3.9........................................................................Jadwal Penelitian
...............................................................................................49
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN (Hasil)
4.2. Pembahasan.................................................................................... 57
5.1. kesimpulan..................................................................................... 60
5.2. Saran............................................................................................. 61
Daftar Pustaka............................................................................................ 62
Lampiran...................................................................................................... 50
Lampiran 9 Dokumentasi............................................................... 84
2
Lampiran 10 Lembar Konsultasi Skripsi....................................... 85
CURICULUM VITAE
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
3
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
Paired Samples Test Diastolik..........................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
Paired Samples Correlations Sistolik................................................................
..........................................................................................................................
Paired Samples Correlations Diastolik.............................................................
..........................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
4
BAB 1
PENDAHULUAN
Kondisi alam dan masyarakat saat ini yang sangat kompleks, sehingga
banyak masalah kesehatan yang sering muncul khususnya di negara maju
yaitu penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi, walaupun di Indonesia
peluang masyarakat menderita hipertensi belum sebesar negara maju namun
ancaman hipertensi tidak boleh diabaikan (Dalimartha, 2008). Hipertensi
merupakan salah satu penyakit yang tergolong silent killer atau penyakit yang
dapat membunuh manusia secara diam-diam atau secara tidak terduga. Orang
yang mengalami hipertensi terkadang tidak menyadari apabila tekanan darah
yang dimilikinya sudah tidak normal atau sudah melebihi ambang batas
normal (Ridwan, 2009).
5
di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia (Sutomo, 2009). Data di
Amerika Serikat menunjukan sekitar 65 juta lebih penduduknya yang berusia
17-75 tahun menderita hipertensi. Setengah dari jumlah tersebut, pada
mulanya tidak menyadari bahwa dirinya sedang diincar oleh the silent killer
(penyakit pembunuh tersembunyi), yaitu hipertensi. Di Indonesia hipertensi
termasuk 10 jenis penyakit penyebab kematian terbanyak (Widharto, 2007).
2
begitu saja dan perlu dilakukan pengobatan untuk mengontrol tekanan
darahnya agar kembali normal (Farid, 2010)
3
menerapkan prinsip-prinsip secara luas sebagai dasar analisis dalam
menegakan diagnosis dan terapinya dan didasarkan pada teori-teori yang telah
teruji kebenarannya. Sudah banyak penelitian dan pengembangan secara
ilmiah atas massage (Hadikusumo, 2010).
4
membantu relaksasi (Aslani, 2003). Relaksasi dapat menimbulkan efek tenang
dan rileks yang dalam, sehingga dapat meringankan kelelahan jasmani dan
rohani karena system saraf simpatis mengalami penurunan aktivitas yang
akhirnya dapat mengakibatkan turunnya tekanan darah (Kaplan, 2006 dalam
Safitri, 2010).
5
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh massage kaki terhadap penurunan tekanan darah
pada penderita hipertensi.
1.4.2 Masyarakat
Dari hasil penelitian diharapkan pasien dapat mengetahui kegunaan dan
manfaat massage kaki dan dapat melakukan massage kaki untuk salah satu
cara pengobatan hipertensi.
6
BAB 2
TINJAUAN TEORI
7
memompa darah, otot-otot jantung mengerut atau berkontraksi.
Sebaliknya saat jantung beristirahat atau berelaksasi, darah dari seluruh
tubuh masuk kejantung. Aktivitas otot-otot jantung dan aliran darah
keseluruh tubuh ini menimbulkan apa yang disebut tekanan darah
(Widharto, 2007).
8
diatas). Ketika tekanan manset berkurang, lebih jauh, tekanan pada
denyutan akhirnya berhenti disebut tekanan diastolik (angka yang
dibawah).
9
yang berfungsi meningkatkan tekanan darah. Rennin yang berasal dari
ginjal merangsang pembentukan angiotensin, yang menekan urat nadi
dan meningkatkan tekanan darah. Hormon dari beberapa organ juga turut
meningkatkan tekanan darah (Jain, 2011). Tekanan darah yang tinggi
akan kembali diturunkan ketika rennin dilepaskan kembali oleh ginjal
sampai tekanan darah mencapai titik normal (Ridwan, 2002).
10
jatuh ke tingkat rendah, ini disebut tekanan darah diastolik, yakni angka
terbawah (Brunner & Suddarth, 2001).
2.2 Hipertensi
2.2.1 Pengertian Hipertensi
Darah tinggi atau hypertension (hipertensi) merupakan suatu
keadaan tekanan darah seseorang berada pada tingkatan diatas normal
(Wiryowidagdo & Sitanggang, 2008). Hipertensi atau yang lebih dikenal
dengan penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana
seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang
mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka
kematian (mortalitas) (Dalimartha, 2008).
11
yang penyebabnya belum diketahui. Sedangkan hipertensi sekunder
adalah akibat dari proses penyakit lain yang dapat diketahui dengan pasti
(Puspitorini, 2008).
Faktor penyebab hipertensi ada dua yaitu faktor yang tidak dapat
dikontrol atau tidak bisa dikendalikan seperti keturunan, usia jenis
kelamin. Dan faktor yang dapat dikontrol atau dapat dikendalikan seperti
kegemukan, stres, kurang olahraga, kebiasaan merokok, konsumsi
alkohol (Ridwan, 2011).
a. Konsumsi Garam
Semua yang kita makan dan minum dapat mempengarui
tekanan darah, dan konsumsi garam mempunyai efek langsung
terhadap tekanan darah. Mengurangi asupan garam dapat
12
mengurangi tekanan darah. Konsumsi garam yang tinggi dapat
meningkatkan tekanan darah karena naiknya kandungan natrium di
sel-sel otot halus pada dinding arteri. Kandungan natrium yang
tinggi memudahkan masuknya kalsium kedalam sel-sel, yang pada
akhirnya menyebabkan kontraksi dan mempersempit diameter
internal arteri (Jain, 2011).
c. Stres
Stres atau ketegangan jiwa (rasa tertekan, rasa marah,
murung) dapat merangsang kelenjar anak ginjal untuk mengeluarkan
adrenalin dan memicu jantung berdenyut kuat. akibatnya tekanan
darah meningkat (Widharto, 2007).
d. Konsumsi Alkohol
Pada beberapa keadaan, hipertensi tampaknya dikaitkan
dengan konsumsi alkohol berlebihan dan hipertensi cenderung turun
bila konsumsi alkohol dihentikan atau dibatasi (Dalimartha, 2010).
Konsumsi alkohol terlalu banyak memiliki tekanan darah
tinggi ketimbang orang yang tidak pernah minum alkohol. Alkohol
13
dapat memicu kenaikan tekanan darah, meskipun mekanisme
peningkatan akibat alkohol belum jelas (Ridwan, 2011).
e. Obat-obatan
Beberapa obat-obatan, baik yang diresepkan atau tidak
diresepkan (dibeli secara bebas), dapat meningkatkan tekanan darah.
Obat yang biasanya dapat meningkatkan tekanan darah adalah pil
KB dan pil hormone lainnya yang mengandung estrogen. Hormon
kartikosteroid dan adrenokortikotrofik, serta hormon lainnya, jika
diberikan dengan dosis tinggi dapat meningkatkan tekanan darah
karena menyebabkan retensi natrium dan air sehingga meningkatkan
volume darah dalam tubuh. Tablet atau suntikan steroid dalam dosis
tinggi tidak boleh diberikan selain untuk penyakit serius yang
mengancam jiwa, dan biasanya pemberiannya dibawah pengawasan
dokter (Jain, 2011).
f. Olahraga
Zaman modern seperti sekarang ini banyak kegiatan yang
dapat dilakukan dengan cara cepat dan praktis. Manusiapun
cenderung mencari segala sesuatu yang mudah dan praktis sehingga
secara otomatis tubuh tidak banyak bergerak. Selain itu dengan
adanya kesibukan yang luar biasa, manusiapun merasa tidak punya
waktu untuk lari pagi atau berolahraga akibatnya, kita menjadi
kurang gerak dan kurang olahraga. Kondisi inilah yang memicu
kolestrol tinggi dan juga adanya tekanan darah yang terus menerus
meningkat (Susilo & Wulandari, 2011).
g. Merokok
Hipertensi juga dirangsang oleh adanya nikotin dalam batang
rokok yang dihisap seseorang. Hasil penelitian menunjukan bahwa
nikotin dapat meningkatkan penggumpalan darah dalam pembuluh
darah. Selain itu nikotin juga dapat menyebabkan terjadinya
pengapuran pada dinding pembuluh darah (Dalimartha, 2008).
14
Menurut Jain (2011), hipertensi dibedakan menjadi dua kelompok
besar yaitu hipertensi esensial/primer dan hipertensi sekunder.
15
pengobatan penyempitan pembuluh darah. Walaupun kasusnya bervariasi
sangat bervariasi apapun penyebab tekanan darah tinggi, resiko terkena
stroke, gagal jantung, penyakit jantung koroner dan berbagai kerusakan
organ lainnya terus meningkat. Tujuan pengobatan tekanan darah tinggi
biasanya adalah untuk menemukan obat yang ampuh dan dapat
ditoleransi oleh tubuh.
16
Hipertensi merupakan kelaian yang sulit diketahui oleh tubuh kita
sendiri. Satu-satunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan
mengukur tekanan darah secara teratur (Puspitorini, 2008). Para ahli
membuat klasisfikasi hipertensi untuk memudahkan mempelajari dan
mendiagnosis jenis hipertensi yang diderita oleh pasien. Hipertensi
ditandai dengan kenaikan tekanan darah diatas angka yang telah
dipersyaratkan yang diukur menggunakan tensimeter (Ridwan, 2002)
Stadium 4 (hipertensi 210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih
maligna)
17
Menurut Ridwan (2002), tekanan darah dapat meningkat melalui
beberapa mekanisme dengan cara jantung memompa lebih kuat sehingga
darah mengalir dengan kecepatan tinggi setiap detiknya, sehingga arteri
besar mengalami kehilangan kelenturan dan menjadi kaku. Hal ini
diakibatkan ketika jantung berdenyut, darah harus mengalir melalui
pembuluh darah yang lebih sempit daripada biasanya sehingga
menyebabkan naiknya tekanan darah dan terjadi kelainan fungsi ginjal
dimana ginjal tidak dapat membuang sejumlah garam dan cairan dari
dalam tubuh sehingga meningkatkan volume darah hal ini dapat memicu
terjadinya tekanan darah tinggi atau hipertensi. Kondisi sebaliknya akan
terjadi penurunan tekanan darah (hipotensi) jika aktivitas jantung
berkurang, arteri mengalami pelebaran, serta banyaknya cairan yang
keluar dari sirkulasi darah mengakibatkan kondisi sebaliknya. Aktivitas
fungsi ginjal dalam mengendalikan cairan tubuh dipengaruhi oleh system
saraf otonom (bagian dari system saraf).
2.2.5 Manifestasi klinis
Hipertensi seringkali tidak disadari karena tidak mempunyai
gejala yang khusus. Padahal apabila tidak ditangani dengan baik,
hipertensi mempunyai resiko besar untuk meninggal karena komplikasi
kardiovaskular seperti stroke, jantung atau gagal ginjal (Wirawan, 2013).
18
Beberapa bukti menunjukan seseorang dengan tekanan darah
tinggi yang tidak ada komplikasi merasa lebih baik, lebih awas dan
penuh semangat dari pada mereka yang memiliki tekanan darah rendah.
Namun ketika tekanan darahnya menyentuh batas yang tidak dapat
ditoleransi, gejala-gejalanya akan mulai bermunculan, antara lain: sakit
kepala, nyeri atau sesak pada dada, terengah-engah saat beraktivitas,
jantung berdebar-debar, pusing/ pening, gangguan tidur, mimisan,
perdarahan subkonjungtival dan gangguan penglihatan, stroke,
kesemutan, gelisah dan mudah marah, keringat berlebih, kram otot,
badan lemah lesu, sering buang air kecil, pembengkakan dibawah mata
pada pagi hari.
19
darah otak. Ada dua jenis kerusakan yang ditimbulkan yaitu pecahnya
pembuluh darah dan rusaknya dinding pemburuh darah. Dampak
akhirnya, seseorang bisa mengalami stroke dan kematian.
20
sering memberikan efek yang tidak diinginkan, seperti kadarkalium yang
rendah (hipokalemia). Efeksamping ini dapat diminimalkan dengan
pemakaian diuretik hemat kalium.
21
dengan faktor resiko untuk penyakit vaskuar/ pembuluh darah. Obat-obat
ini juga bermanfaat pada pasien dengan yang telah menderita penyakit
jantung.
Golongan obat baru ini menunjukan hasil yang cukup baik dan
menjanjikan dalam menurunkan kompilkasi-komplikasi yang
berhubungan dengan tekanan darah tinggi. Golongan obat ini mempunyai
efek yang mirip dengan pengambat Enzim Konversi Angiotensin
meskipun lebih spesifik pada aksinya dan memiliki efeksamping yang
lebih sedikit.
22
Pengobatan secara nonfarmakologis atau dikenal dengan
pengobatan tanpa obat dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:
23
c. Mengendalikan alkohol dan kafein
Beberapa referensi kesehatan menyatakan kopi dan alkohol tidak
baik untuk penderita tekanan darah tinggi. Senyawa kafein yang terdapat
pada kopi dapat memacu meningkatnya denyut janttung yang berdampak
pada peningkatan tekanan darah. Ada yang member batasan bahwa 3
cangkir kopi kental sudah cukup menyebabkan jantung berdetak semakin
kencang. Sedangkan untuk minuman yang beralkohol jika dikonsumsi
terus menerus atau sering, dapat mengakibatkan kerusakan organ hati dan
system saraf (Widharto, 2007).
2.3 Massage
2.3.1 Pengertian Massage
Massage merupakan bagian tubuh yang ditekan dengan oleh
tangan dan jari dengan meremas sedikit demi sedikit keseluruh tubuh
(Jatiningrum, 2012). Massage atau pijat merupakan gerakangerakan
24
tangan yang mekanis terhadap tubuh manusia dengan menggunakan
macam-macam bentuk gerakan.
Massage merupakan sentuhan universal pada bagian-bagian tubuh
yang terasa sakit, serta untuk menenangkan atau merileksasikan tubuh
agar terasanya nyaman (Aslani, 2003).
2.3.3.2 Tekanan
Ketika menggunakan keseluruhan tangan untuk memijat suatu
daerah yang luas, tekanan harus selalu dipusatkan dibagian telapak
tangan. Jari-jari tangan harus dilemaskan sepenuhnya karena tekanan
pada jari tangan pada saat ini tidak menghasilkan relaksasi yang
diperlukan. Tekanan telapak tangan hanya boleh diberikan ketika
melakukan gerakan mengurut ke arah jantung dan harus dihilangkan
ketika melakukan gerakan balik (Price, 1997 dalam USU, 2011).
25
2.3.3.3 Irama
Jarak antara gerakan ke gerakan dimana hal tersebut akan sangat
mempengaruhi rangsangan pada bagian tubuh yang dimassage maupun
kenyamaan bagi klien. Massage yang baik adalah jika gerakan yang
dilakukan teratur, stabil dan tidak terlalu cepat atau lambat (Jurch, 2009
dalam Wahyuni, 2013)
2.3.3.4 Kecepatan
Sampai taraf tertentu kecepatan gerakan massage tergantung pada efek
yang ingin dicapai. Umumnya massage dilakukan untuk menghasilkan
relaksasi pada orang yang dipijat dan frekuensi gerakan massage kurang
lebih 15 kali dalam satu menit.
2.3.3.1 Durasi
Durasi atau lamanya suatu terapi massage tergantung pada
luasnya tubuh yang akan dipijat. Rangkaian massage yang dianjurkan
berlangsung antara 5 sampai 15 menit dengan mempertimbangkan luas
daerah yang dipijat. Menurut Breakey (1992) yang dikutip oleh Price
(1997) Massage 10 menit sudah dapat menghasilkan relaksasi (Price,
1997 dalam Safitri, 2011).
26
2.3.5.1 Kerusakan saraf
Banyak pakar yang memperingatkan bahwa massage dapat
menyebabkan kerusakan saraf. Meskipun jarang dilakukan Richard
Brassaw dari situs Disability Happenes mengutip penelitian yang
dilakukan oleh Arizona May Clinic yang mengungkapkan bahwa
massage terlalu dalam dan kencang bisa menyebabkan kerusakan saraf.
Kerusakan bisa terjadi jika terapi memberikan tekanan massage
berlebihan.
2.3.5.2 Alergi
Saat melakukan massage banyak terapis yang memadukannya
dengan minyak massage, lotion, atau minyak aromaterapi yang ternyata
bisa memicu reaksi alergi. Hal ini bisa diatasi dengan mencoba terlebih
dahulu minyak massage pada punggung tangan untuk mengetahui adanya
reaksi alergi, sebelum akhirnya diaplikasikan ke seluruh tubuh.
27
tempat massage yang rata dan nyaman jika diperlukan gunakan karpet
dengan busa karet agar menambah suasana nyaman pada klien.
2.3.6.3 Effleurage
Effleurage adalah istilah untuk gerakan mengusap yang ringan
dan menenangkan saat memulai dan mengakhiri massage, gerakan
bertujuan untuk menghangatkan otot agar rileks.
2.3.6.4 Massage pada klien
Setelah persiapan diatas dilakukan maka klien telah siap untuk
untuk dilakukan massage. Prosedur massage ini dilakukan dengan posisi
berbaring menutup bagian klien dengan handuk besar mulai dari
pinggang sampai kaki.
28
2. Massage pada kaki belakang
Letakkan tangan bersilangan dibelakang pergelangan kaki kanan. Dorong
kedua tangan hingga lutut. Pisahkan dan kembali turun ke bawah dengan
lembut, ikuti tekuk kaki. Ulangi lagi gerakan tersebut.
29
4. Kembali ke telapak kaki dan lakukan gerakan mengusap panjang ke atas
menuju lutut. Untuk mengakhiri pemijatan pada kaki bagian belakang urut
turun kembali ke pergelangan kaki. Lakukan hal yang sama pada kaki kiri.
30
6. Massage pada telapak kaki
Letakkan alas yang cukup besar dibawah kaki klien, lalu tangkupkan
telapak tangan kita di sekitar sisi kaki kanannya. Rilekskan jari-jari serta
gerakkan tanga kedepan dan kebelakang dengan cepat. Ini akan membuat
kaki rileks.
31
7. Biarkan tangan tetap memegang bagaina atas kaki. Geser tangan kiri
kebawah tumit kaki, dengan lembut tarik kaki ke arah pemijat mulai
daerah tumit. Dengan gerakan oval putar kaki beberapa kali kesetiap arah.
8. Pegang kaki pasangan dengan ibu jari kita berada di atas dan telunjuk di
bagian bawah. Kemudian dengan menggunakan ibu jari, Ulangi gerakan
ini pada tiap lekukan.
9. Pegang tumit kaki klien dengan tangan kanan, gunakan ibu jari dan
telunjuk tangan kiri pemijat untuk menarik kaki dan meremas jari kaki.
Pertama, letakkan ibu jari pemijat diatas ibu jari kaki dan telunjuk
32
dibawahnya. Lalu pijat dan tarik ujungnya, dengan gerakan yang sama
pijat sisi-sisi jari. Lakukan gerakan ini pada jari yang lain.
10. Untuk mengakhiri dan menyeimbangkan energi kaki, letakkan tangan kiri
pemijat diatas kaki klien dan tangan kanan dibawahnya. Tarik tangan kiri
pemijat mundur hingga ke jari-jari kaki dan dorong tangan kanan ke arah
atas kaki dengan usapan yang tak terputus.
33
3. Kerangka teori
Berdasarkan teori yang dijelaskan sebelumnya, dapat disederhanakan
dalam kerangka teori sebagai berikut:
34
Kerangka konsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh
generalisasi dari hal-hal khusus (Notoatmodjo, 2010). Penurunan tekanan
darah dapat dilakukan dua cara yaitu dengan pengobatan farmakologis seperti
deuretik , penghambat simpatetik, betabloker, vasodilator, penghambat enzim
konversi angiotensin, antagonis kalsium, penghambat reseptor angiotensin II.
Dan dengan pengobatan nonfarmakologis salah satunya yaitu massage karena
dapat mengontrol system syaraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan
darah (Wirawan, 2013). Berdasarkan data diatas, maka dibuat kerangka
konsep penelitian sebagai berikut:
Variable Pengganggu
- Diet
- Olahraga
- Konsumsi alkohol
dan kafein.
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak Diteliti
: Hubungan
5. Hipotesis
35
Hipotesis dapat diartikan suatu jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
yang telah dirumuskan dalam perencanaan penelitian (Notoatmojo, 2010)
setelah dilakukan penelitian adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:
a. Hipotesis nihil (Ho) tidak ada Pengaruh Massage Kaki terhadap
Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Puskesmas
Wilayah Penusupan Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal Tahun
2014.
b. Hipotesis alternative (Ha) ada Pengaruh Massage Kaki terhadap
Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Puskesmas
Wilayah Penusupan Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal Tahun
2014.
BAB 3
METODE PENELITIAN
36
terhadap suatu variabel. Dari perlakuan tersebut diharapkan dapat terjadi
perubahan atau pengaruh terhadap variabel yang lain (Notoatmodjo,
2005). Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh massage kaki terhadap
penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Penusupan
Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal. Sebelum perlakuan, dilakukan
observasi awal berupa pengukuran tekanan darah, dan setelah diberi
perlakuan dalam kurun waktu 4 hari, selama 10 menit kemudian
responden kembali diobservasi untuk mengetahui penurunan tekanan
darahnya.
Keterangan:
1 = Pretes (mengidentifikasi tekanan darah)
3.2.1.1 Lembar observasi suatu daftar berisi nama dan identitas lainnya
sasaran pengamat dan catatan-catatan yang dilakukan responden. Dalam
penelitian ini menggunakan lembar observasi yang digunakan untuk
37
mengetahui tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan massage kaki
selama 4 kali perlakuan.
terhadap responden kedua asisten tersebut diberi arahan dan tata cara
massage kaki.
3.3 Populasi dan Sampel
38
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi penelitiannya juga
studi populasi atau studi sensus (Arikunto, 2010). Populasi dalam
penelitian ini adalah Penderita Hipertensi di Desa Penusupan Wilayah
Kerja Puskesmas Penusupan Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, dari
populasi tersebut dilakukan survey awal untuk mengetahui jumlah
penderita hipertensi di Desa Penusupan dalam waktu 1 bulan dengan
jumlah 30 orang pada bulan Februari 2014.
3.3.2 Sampel
Menurut Aziz Alimul (2003) sampel merupakan bagian populasi
yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki
oleh populasi. Dalam penelitian ini pengambilan sampel yang digunakan
adalah total sampling yaitu pengambilan sampel secara keseluruhan
3.3.2.1 Kriteria inklusi yaitu:
a. Penderita yang di diagnosa tekanan darah tinggi oleh dokter dan
berdomisili di Desa Penusupan, Kabupaten Tegal
b. Penderita hipertensi yang bersedia menjadi responden
3.3.2.2 kriteria eksklusi yaitu:
a. Penderita hipertensi yang sedang menjalani pengobatan farmakologis
selama penelitian
b. Penderita hipertensi yang memiliki luka dibagian kaki.
39
Definisi operasional adalah untuk membatasi ruang lingkup atau
pengertian variable diamati/ diteliti, perlu sekali variabel-variabel
tersebut diberi batasan. Definisi operasional ini juga bermanfaat untuk
mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-
variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrument (alat ukur)
(Notoatmodjo, 2005). Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang
memberikan nilai beda terhadap sesuatu baik benda, manusia dan lain-
lain).
Definisi Hasil
ariabel Operasional lat Ukur k
Ukur a
l
a
Terapi non -
ariabel farmakologis embar
bebas dengan observ
massa memberikan asi
ge tindakan memijat
kaki kaki selama 4 hari cheks
40
pada bagian list)
bawah dapat
memperlancar
aliran darah
Penurunan tekanan Di
ariabel darah setelah phygm peroleh hasil a
Terika dilakukan massage omano tekanan
s
t kaki kurun waktu 4 meter darah
penuru hari selama 15 menit/ mmHg sistolik dan i
nan perlakuan. , diastolik o
tekana stetosk sebelum dan
n op, sesudah
darah Lemba perlakuan
pada r dinyatakan
pender observ dalam
ita asi mmHg.
hiperte
nsi cheks
list)
3.7 Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
3.7.1 Teknik Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo, (2010) Dalam suatu penelitian, pengolahan data
merupakan salah satu langkah yang penting, karena data yang diperoleh
langsung perlu dilakuakan beberapa langkah dalam pengolahan data agar
menjadi data yang lengkap. Langkah-langkah pengolahan data dapat
dilakukan melalui beberapa cara yaitu:
41
data angka atau bilangan. Misalnya jenis kelamin: perempuan = 1 dan laki-
laki = 2.
Keterangan:
P = presentase
f = frekuensi (Jumlah Penurunan setelah perlakuan)
N = total sampel
42
3.7.2.2 Analisa Bivariat e
Md
t
x2d
N N 1
Keterangan:
Md = Mean dari perbedaan pre-test dengan post-test
xd = deviasi masing-masing subjek (d-Md)
2
X d = Jumlah kuadrat deviasi
N = banyaknya sampel
d.f. = atau d.b. ditentukan dengan N-1
Kesimpulan Hipotesis menurut Sugiyono (2009), bahwa:
Ho ditolak apabila t hitung > t tabel maka ada pengaruh massage kaki terhadap
penurunan tekanan darah pada penderita
hipertensi.
Ho diterima apabila t hitung <t tabel maka tidak ada pengaruh massage kaki
terhadap penurunan tekanan darah pada
penderita hipertensi.
3.8 Etika Penelitian
Menurut Nursalam (2008), etika penelitian pada penelitian ilmu
keperawatan hampir 90% subjek yang digunakan adalah manusia, maka
peneliti harus memahami prinsip-prinsip etika penelitian.
Menurut Notoatmodjo, 2010:
3.8.1 Menghormati harkat dan martabat manusia
Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subjek penelitian untuk
mendapatkan informasi tentang tujuan penelitian melakukan penelitian
43
tersebut. Disamping itu, peneliti juga memberikan kebebasan kepada
subjek untuk memberikan informasi atau tidak memberikan informasi.
Sebagai ungkapan peneliti menghormati hartkat dan martabat subjek
penelitian.
44
No Kegiatan Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan
masalah
penelitian
dan
persetujuan
2 Proses
bimbingan
proposal
penelitian
3 Seminar
proposal
penelitian
4 Perbaikan
proposal
penelitian
5 pelaksanaan
penelitian
6 Presentasi
penelitian
7 perbaikan
skripsi
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
45
Pada bab ini akan diuraikan hasil serta pembahasan mengenai
Pengaruh Massage Kaki terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi di Desa Penusupan Kecamatan Pangkah Kabupaten
Tegal .
46
Pengukuran tekanan darah sebelum dilakukan massage kaki pada
penderita hipertensi di Desa Penusupan Kecamatan Pangkah Kabupaten
Tegal tahun 2014.
Tekanan darah
147.9 149 140 12.86
sistolik sebelum
dilakukan massage
kaki
Tekanan darah
94.4 100 100 9.32
sistolik sebelum
dilakukan massage
kaki
47
setelah dilakukan massage kaki di Desa Penusupan
Kecamatan
Tekanan darah
139.5 140 130 13.85
sistolik setelah
dilakukan massage
kaki
Tekanan darah
88.85 90 80 9.20
sistolik setelah
dilakukan massage
kaki
48
Mean Median Modus N SD
Pair 1 153.40 150 150 30 11.81
Tekanan darah sistolik
pre hari pertama
49
ke empat
Selisih Tekanan
17.2 20 20 6.65
darah sistolik
setelah dilakukan
massage kaki
Tekanan darah
13.53 10 10 7.51
sistolik setelah
dilakukan massage
kaki
50
Tabel 4.6 Paired Samples Test Sistolik
51
Sebelum-sesudah 30 0,796 0,000 0,05
52
sehingga memulihkan sistem keseimbangan dan membantu relaksasi tubuh
yang berdampak turunnya tekanan darah.
53
Berdasarkan Uji Paired t- test yang telah dilakukan, diperoleh data
yang signifikan yaitu di dapatkan nilai sistolik t-hitung = 11.292 dimana
nilai t-tabel = 1,697 sehingga dapat disimpulkan t-hitung > t-tabel (11.292
> 1,697) maka ho ditolak, nilai signifikasi diketahui 0,000 < 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh massage kaki terhadap penurunan
tekanan darah pada penderita hipertensi.
Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
safitri seorang mahasiswi Fakultas Keperawatan USU yang menyatakan
bahwa massage kaki berpengaruh terhadap penurunanan tekanan darah
pada penderita hipertensi.
BAB 5
5.1 Kesimpulan
54
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 30 responden di Desa
Penusupan Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, dan diuraian
pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
5.1.3 Berdasarkan Hasil Uji paired t- test dengan nilai yaitu didapatkan
nilai sistolik t-hitung = 11.292 dimana nilai t-tabel = 1,697 maka
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh massage kaki terhadap
penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.
5.2 Saran
5.2.2 Masyarakat
Responden lebih meningkatkan pengetahuan manfaat
massage kaki dan dapat melakukan terapi massage kaki sendiri
55
sebagai salah satu pengobatan hipertensi yang bertujuan untuk
menurunkan tekanan darah.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. (2001). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol.2. Jakarta ;
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Dalimartha, S. (2008). Care Your Self Hipertensi. Jakarta : Penebar Plus
56
Jatiningrum, S. (2012). Herbal dan Pijat Jawa. Jombang : Lintas Media
Mansjoer, dkk. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius
Mark. (2011). Kesembuhan Melalui Pijat Refleksi. Surabaya : Mekar
Mithayani.(2012).Massage dan Tekniknya.
http://mithayani.wordpress.com/2012/05/31massage-sebagai-perawatan-
tubuh/. Diakses 20 maret 2014 pukul 18.30.
57
Susilo, Y. & Wulandari, A. (2011). Cara Jitu Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta :
C.V ANDI OFFSET
Sutomo, B. (2009). Menu Sehat Penakhluk Hipertensi. Jakarta : Demedika
Pustaka
Wahyuni, (2013). Pengaruh Massase Ekstremitas dengan Aroma Terapi Lavender
terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia.
http://keperawatan.unsoed.ac.id/sites/default/files/INDAH%20SETYA
%20WAHYUNI.pdf
Widharto. (2007). Bahaya Hipertensi. Jakarta : Sunda Kelapa Pustaka
Lampiran 1
Kepada Yth.
Calon Responden
Dengan Hormat,
Nim : C1010080
58
Akan mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Massage Kaki terhadap
Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Desa Penusupan Wilayah
Kerja Puskesmas Penusupan Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal dalam
penelitian ini peneliti akan memberikan perlakuan terhadap responden,
kerahasiaan serta informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan
selama penelitian. Apabila saudara menyetujui menjadi responden dan menjawab
pertanyaan pertanyaan yang diajukan peneliti saya ucapkan banyak terimakasih
Lampiran 2
(Informed Concert)
59
Penusupan, Mei
2014
Responden
( )
60
64
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI
LEMBAR OBSERVASI
65
Lampiran 4
PENJELASAN PENELITIAN
Nim : C1010080
Demikian penjelasan ini dibuat untuk memberikan informasi yang akurat dan jelas
kepada calon partisipan dan atas kerjasamanya peneliti sampaikan terima kasih.
Peneliti
Lampiran 5
Alat :
1. Sphygmomanometer
2. Stetoskop
3. Baby Oil
4. Lembar observasi tekanan darah
Kriteria hasil:
1. Penderita hipertensi setelah masase kaki menjadi nyaman, segar dan
rileks.
2. Tekanan darah penderita hipertensi menjadi turun setelah masase kaki.
13. Tekan ibu jari ke bagian tengah otot betis seolah-olah memisahkannya,
pijat hingga ke bagian bawah lutut. Dengan sangat lembut pijat bagian
belakang lutut. Buat lingkaran kecil dengan ibu jari diseluruh wilayah
tersebut.
71
14. Kembali ke telapak kaki dan lakukan gerakan mengusap panjang ke atas
menuju lutut. Untuk mengakhiri pemijatan pada kaki bagian belakang urut
turun kembali ke pergelangan kaki. Lakukan hal yang sama pada kaki kiri.
tangan ke tas dan kembali turun di sisi kaki mengikuti lekuk kaki. Pijatlah
dengan kedua tangan pijat kebawah pada sisi kaki hingga ke pergelangan
kaki serta berikan tekanan pada 3 jari diatas betis selama beberapa detik.
Ulangi pada kaki kiri.
gerakkan tanga kedepan dan kebelakang dengan cepat. Ini akan membuat
kaki rileks.
17. Biarkan tangan tetap memegang bagaina atas kaki. Geser tangan kiri
kebawah tumit kaki, dengan lembut tarik kaki ke arah pemijat mulai
daerah tumit. Dengan gerakan oval putar kaki beberapa kali kesetiap arah.
18. Pegang kaki pasangan dengan ibu jari kita berada di atas dan telunjuk di
bagian bawah. Kemudian dengan menggunakan ibu jari, Ulangi gerakan
ini pada tiap lekukan.
74
19. Pegang tumit kaki klien dengan tangan kanan, gunakan ibu jari dan
telunjuk tangan kiri pemijat untuk menarik kaki dan meremas jari kaki.
Lalu pijat dan tarik ujungnya, dengan gerakan yang sama pijat sisi-sisi jari.
Lakukan gerakan ini pada jari yang lain.
20. Untuk mengakhiri dan menyeimbangkan energi kaki, letakkan tangan kiri
pemijat diatas kaki klien dan tangan kanan dibawahnya. Tarik tangan kiri
pemijat mundur hingga ke jari-jari kaki dan dorong tangan kanan ke arah
atas kaki dengan usapan yang tak terputus.
75
Massage
SEKOLAH TINGGI merupakan bagian
ILMU tubuh yang ditekan
KESEHATAN dengan oleh
BHAKTI tangan dan jari
MANDALA
dengan meremas
HUSADA SLAWI
sedikit demi
Jl. Cut Nyak Dien, sedikit keseluruh
Disusun Oleh : Kalisapu Telp. tubuh.
(0283) 3317706,
ERLI ERNA WATI Slawi Tegal Massage pada
2014 kaki
Apa Itu Melakukan
massage pada otot-
76
Manfaat
4. Ambillah
Massage Kaki CARA posisi
MELAKUKAN
menghadap ke
MASSAGE KAKI
kaki klien
1. Letakkan gerakan
dengan kedua
seperti berenang.
Manfaat massage lutut berada
Buatlah lingkaran
adalah disamping
yang saling
betisnya.
77
dan
menyeimbang
kan energi
kaki, letakkan
5. tangkupkan
tangan kiri
telapak tangan
diatas kaki
kita di sekitar
klien dan
sisi kaki
tangan kanan
kanannya.
dibawahnya.
6. Dengan
gerakan oval
putar kaki
beberapa kali
kesetiap arah.
7. Pegang kaki
pasangan
dengan ibu
jari.
8. Untuk
mengakhiri
80
Lampiran 7
Paired Samples Statistics
Std. Std. Error
Mean N Deviation Mean
Paired
Pair 1 VAR00009 Samples Correlations
153.4000 30 11.81641 2.15737
VAR00011 145.8667 N 30 Correlation
11.25177 Sig. 2.05428
Pair 21 VAR00013
VAR00009 &149.2000 30 11.94932
.907 2.18164
.000
VAR00011
VAR00015 140.8000 30 14.28382 2.60786
Pair 23 VAR00013
VAR00017 &144.8667 30 .905
12.34765 .000
2.25436
VAR00015
VAR00019 135.4667 30 14.78054 2.69855
Pair
Pair 34 VAR00017
VAR00021 &144.3333 30
30 .878
13.74731 .000
2.50990
VAR00019
VAR00023 136.1333 30 12.88606 2.35266
Pair 4 VAR00021 & 30 .957 .000
VAR00023
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence Interval of
the Difference
Std. Std. Error
Mean Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 VAR00009 - 7.53333 5.00161 .91316 5.66570 9.40096 8.250 29 .000
VAR00011
Pair 2 VAR00013 - 8.40000 6.15658 1.12403 6.10110 10.69890 7.473 29 .000
VAR00015
Pair 3 VAR00017 - 9.40000 7.10803 1.29774 6.74582 12.05418 7.243 29 .000
VAR00019
Pair 4 VAR00021 - 8.20000 3.97752 .72619 6.71477 9.68523 11.292 29 .000
VAR00023
Lampiran 8
Paired Samples Statistics
Std. Std. Error
Mean N Deviation Mean
Pair 1 VAR00002 99.8000 30 7.67171 1.40066
VAR00004 93.0000 30 8.76907 1.60101
Pair 2 VAR00006 94.0000 30 9.32183 1.70193
VAR00008 89.2667 30 8.81196 1.60884
Pair 3 VAR00010 92.7333 30 10.01355 1.82822
VAR00012 86.8667 30 8.92394 1.62928
Pair 4 VAR00014 91.2667 30 8.21241 1.49937
VAR00016 86.2667 30 9.18369 1.67671
DOKUMENTASI
85
Lampiran 10
NIM : C1010080
Tahun 2014
Disetujui Oleh,
Lampiran 11
87
88
89
90
91
92
Lampiran 12
93
CURRICULUM VITAE
Email : erly_awal@yahoo.com
3. SMK NU 1 SLAWI