OLEH :
KELOMPOK I
UNIVERSITAS GRESIK
Bismallahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullah hiwabarakatuh.
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT.atas segala limpahan
rahmat, nikmat dan hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Komunikasi Efektif SBAR ini. Makalah ini kami buat untuk mendapatkan nilai
mata kuliah Komunikasi efektif.
Dalam hal ini tak luput kami ucapkan terima kasih kepada Dosen bidang
studi .......................................... yang telah membimbing kami, sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin, dan kami juga mohon maaf
jika terdapat kesalahan dalam makalah ini. Demikianlah, makalah ini semoga
bermanfaat bagi yang membacanya. Terima kasih.Wassalam mualaikum
warahmatullah hiwabarakatuh.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah
sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan di rumah sakit yaitu :
bisnis rumah sakit yang terkait dengan kelangsungan hidup rumah sakit. Kelima
dilakukan oleh rumah sakit. Keselamatan pasien merupakan prinsip dasar dari
nyaris cedera (KNC) masih langka, namun di lain pihak terjadi peningkatan
tuduhan mal praktek, yang belum tentu sesuai dengan pembuktian akhir.
infeksi terkait pelayanan kesehatan, dan pengurangan risiko pasien jatuh. Dari
enam sasaran keselamatan pasien, unsur yang utama dari layanan asuhan ke
Inap. Komunikasi efektif dapat dilakukan antar teman sejawat (dokter dengan
dokter/ perawat dengan perawat) dan antar profesi (perawat dengan dokter).
teknologi jasa kesehatan sudah tentu tergantung juga pada kualitas pelayanan
Menurur Walker, Evan dan Robbson (2003), komunikasi efektif dalam praktik
keperawatan yang memerlukan komunikasi efektif adalah saat serah terima tugas
B. Pokok Permasalahan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat
teman sejawat perawat atau perawat dengan dokter karena komunikasi memiliki
1. Tersampaikannya gagasan atau pemikiran kepada orang lain dengan jelas sesuai
salah persepsi.
3. Memberikan sesuatu pesan kepada pihak tertentu, dengan maksud agar pihak
pasien jatuh.2
Enam unsur sasaran keselamatan pasien yang utama dari layanan asuhan ke
sakit menyusun cara komunikasi yang efektif, tepat waktu, akurat, lengkap, jelas,
dan dapat dipahami penerima. Hal itu untuk mengurangi kesalahan dan
safety). Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam
hubungan antar manusia. Komunikasi yang efektif yang tepat waktu, akurat,
b. Komunikator merupakan peran sentral dari semua peran perawat yang ada.
tidak efektif,
pendidikan kesehatan.
a. Kejelasan
b. Ketepatan
Ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar dan
c. Konteks
Maksudnya bahwa bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan
d. Alur
Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur atau
sistematika yang jelas, sehingga pihak yang menerima informasi cepat tanggap.
e. Budaya
Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga berkaitan
dengan tata krama dan etika. Artinya dalam berkomunikasi harus menyesuaikan
dengan budaya orang yang diajak berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa
pasien. SBAR juga dapat digunakan secara efektif untuk meningkatkan serah
terima antara shift atau antara staf di daerah klinis yang sama atau
kesempatan untuk diskusi antara anggota tim kesehatan atau tim kesehatan
lainnya.
- Dokter percaya pada analisa perawat karena menunjukkan perawat paham akan
kondisi pasien.
pasien terintegrasi dengan baik. sehingga tenaga kesehatan lain dapat mengetahui
perkembangan pasien.5
- Diagnosa medis
situasi?
- Hasil laboratorium : tanggal dan waktu tes dilakukan dan hasil tes sebelumnya
untuk perbandingan
- Riwayat medis
4. Perawat membaca dan pahami catatan perkembangan terkini & hasil pengkajian
Situation (S) :
Nama : Tn.A umur 35 tahun, tanggal masuk 8 Desember 2013 sudah 3 hari
Masalah keperawatan:
Background (B) :
- Pasien bedrest total , urine 50 cc/24 jam, balance cairan 1000 cc/ 24 jam.
20 x/menit, oedema pada ekstremitas bawah, tidak sesak napas, urine sedikit,
Recommendation (R) :
Contoh komunikasi efektif SBAR antar perawat dengan dokter lewat telepon :
Situation (S) :
Background (B) :
- Diagnosa medis gagal ginjal kronik, tanggal masuk 8 Desember 2013, program
HD hari Senin-Kamis
- Tindakan yang sudah dilakukan posisi semi fowler, sudah terpasang dower
dan asites
Assessment (A) :
- Saya pikir masalahnya gangguan pola nafas dan gangguan keseimbangan cairan
Recommendation (R) :
PENUTUP
A. Kesimpulan
safety). Komunikasi yang efektif yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan
ketepatan, sesuai dengan konteks baik bahasa dan informasi, alur yang sistematis,
dan budaya.
digunakan secara efektif saat serah terima antara shift atau antara staf di daerah
klinis yang sama atau berbeda. SBAR juga digunakan untuk diskusi antara
B. Saran
1. Depkes RI. (2006). Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient
safety). Jakarta: Bakti Husada.