nandaxxxtp@gmail.com
Keluarga atau rumah tangga adalah unit sosial terkecil dalam masyarakat yang
berperan dan berpengaruh sangat besar terhadap perkembangan sosial dan
perkembangan kepribadian setiap anggota keluarga. Setiap keluarga pasti membutuhkan
kepala rumah tangga yang di pimpin oleh sosok Ayah. Setiap keluarga memiliki cara
tersendiri nutuk menyelesaikan masalah keluarganya, ada yang menyelesaikan dengen
cara baik baik dan kepala dingin yang membuat hubungan keluarga semakin dekat, dan
mengerti rasanya bertukar pikiran serta merasa dihargai pendapatnya. Adapula yang
menyelesaikan masalah dengan cara kekerasan yang hanya akan menimbulkan
pertengkaran, perselisihan, rasa trauma bahkan sampai gangguan jiwa.
Dalam Ranah privat/ personal kekerasan seksual 31% (2.979 kasus). Untuk
kekerasan seksual di ranah privat/personal tahun 2018, incest (pelaku orang terdekat
yang masih memiliki hubungan keluarga) merupakan kasus yang paling banyak
dilaporkan yakni sebanyak 1.210 kasus, kedua adalah kasus perkosaan sebanyak 619
kasus, kemudian persetubuhan/eksploitasi seksual sebanyak 555 kasus. Dari total 1.210
kasus incest, sejumlah 266 kasus (22%) dilaporkan ke polisi, dan masuk dalam proses
pengadilan sebanyak 160 kasus (13,2%). Catatan tahunan 2018 komnas perempuan juga
menemukan bahwa pelaku kekerasan seksual tertinggi di ranah privat/personal adalah
pacar sebanyak 1.528 orang, diikuti ayah kandung sebanyak 425 orang, kemudian
diperingkat ketiga adalah paman sebanyak 322 orang. Banyaknya pelaku ayah kandung
dan paman selaras dengan meningkatnya kasus incest. Ranah Publik/ Komunitas
Kekerasan di ranah publik mencapai angka 3.528 kasus (26%), di mana kekerasan
seksual menempati peringkat pertama sebanyak 2.670 kasus (76%). Ada 3 jenis
kekerasan yang paling banyak pada kekerasan seksual di ranah komunitas adalah
pencabulan (911 kasus), pelecehan seksual (708 kasus), dan perkosaan (669 kasus).
Ranah Negara di ranah (yang menjadi tanggung jawab) Negara, dari sebanyak 247 kasus
adalah kasus kriminalisasi dalam konflik sumber daya alam, termasuk diantaranya
penggusuran di wilayah Bali, Jawa Barat, Jakarta, dan Sulawesi Selatan.
Setiap keluarga pasti mendambakan keluarga yang nyaman dan tentram, maka
pentingnya meniga hubungan serta komunikasi adalah hal terpentin, pentingnya
menjaga ego masing masing diri agar tidak tercipta suatu perselisihan. Kekerasan dalam
rumah tangga merupakan salah satu bentuk komitmen struktural, yaitu keinginan
bertahan karena faktor-faktor penahan. Kekerasan dalam rumah tangga ini terus
berlanjut karena korban menganggap bahwa KDRT bukan masalah sosial sehingga
mereka menyembunyikan masalah itu sendiri. Kekerasan dalam rumah tangga bisa
dibagi menjadi empat, yaitu kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual, dan
kekerasan ekonomi
Daftar Pustaka
Tergerusnya Ruang Aman Perempuan dalam Pusaran Politik Populisme. (2018). Catatan
Tahunan Komnas Perempuan 2018, 5.
Zastrow, Charles & Bowker, Lee (1984), Social Problems: Issues and Solutions, Chicago:
Nelson-Hall